Anda di halaman 1dari 9

Dewatering pada Pekerjaan Sipil

Horzontal Dewatering
Dewatering (pekerjaan pengeringan) adalah pekerjaan sipil yang bertujuan untuk dapat mengendalikan
air (air tanah/permukaan) agar tidak mengganggu/menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi, terutama untuk pelaksanaan bagian struktur yang berada dalam tanah dan di bawah muka
air tanah.
Pengaruh air tanah yang tidak dipertimbangkan pada proyek konstruksi dapat mengakibatkan suatu
problem yang besar. Kondisi air tanah yang semula kurang diketahui atau tidak diperhitungkan, dapat
mengubah proses pelaksanaan dan bahkan dapat mengubah desain struktur, dan terakhir akan
mempengaruhi biaya keseluruhan bangunan.
ering dijumpai, bahwa problem air tanah yang tidak diharapkan dapat menyebabkan terlambatnya
penyelesaian proyek konstruksi, dan bahkan dapat mengakibatkan perubahan desain konstruksi
se!ara drastis.
"gar dapat menghindari masalah#masalah di atas, kita harus dapat memahami dan mengerti hal#hal
tentang air tanah.
Pada dasarnya ada $ hal yang perlu diketahui tentang air tanah, ditinjau dari pengaruhnya terhadap
proses pelaksanaan bangunan, yaitu%
&. 'agaimana air tersebut bergerak di dalam tanah sekitarnya.
$. 'agaimana pengaruh air tersebut terhadap tanah sekitarnya.
Dengan mempelajari kedua (aktor pokok tersebut, kita dapat melakukan berbagai usaha untuk
men!egah hal#hal yang tidak kita inginkan.
)adi maksud dan tujuan Dewatering /pekerjaan pengeringan adalah untuk dapat mengendalikan air
tanah, supaya tidak mengganggu /menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi
bangunan sipil.
*etode yang dapat dipakai untuk pekerjaan dewatering antara lain%
&. Open Pumping
$. Predrainage
+. Cut Off
,. Compressed Air
Metode Dewatering OPEN PUMPN!
Pada metode dewatering ini air tanah dibiarkan mengalir ke dalam lubang galian, kemudian dipompa
keluar melalui sumur" selokan penampung di dasar galian.
-ambar Potongan
.ampak "tas
*etode Open Pumping ini digunakan bila%
Karakteristik tanah merupakan tanah padat, bergradasi baik dan berkohesi
)umlah air yang akan dipompa tidak besar (debitnya)
Dapat dibuat sumur/ selokan penampung untuk pompa.
-alian tidak dalam.
Pelaksanaan Metode Open Pumping%
iapkan saluran untuk mengalirkan air tanah yang dipompa, sejak sebelum penggalian
dimulai.
Penggalian diakukan sampai kedalaman ren!ana, bila belum sampai pada kedalaman ren!ana
sudah tergenang air yang !ukup mengganggu pekerjaan galian, maka penggaliannya dilakukan
se!ara bertahap.
Pada setiap tahapan galian dibuat sumur ke!il/ selokan tandon air untuk tempat pompa isap.
Pada sumur" selokan tandon air tersebut, dipasang pompa untuk pengeringan (pompa
submersible lebih baik dibanding pompa biasa).
'ila kedalaman galian melebihi kemampuan isap pompa (suction lift), maka pemompaan dapat
diturunkan
'ila galian sangat luas, dapat dilakukan se!ara bertahap. Dan membuat sumur" selokan di
beberapa tempat.
-alian dengan areal yang sangat luas, maka dilakukan penahapan sebagai berikut%
.anah digali sebatas muka air tanah pada seluruh luasan galian dengan #ulldo$er" E%&a'ator.
Disekeliling tepi galian dibuat galian selokan dengan kedalaman lebih dari ele'asi dasar
galian, dengan menggunakan e%&a'ator atau &lamps(ell.
Prosedur ini sekaligus dapat mengontrol lateral seepage (rembesan) ke dalam selokan tandon
di sekeliling tepi galian.
Metode Dewatering P)ED)ANA!E
Pada Metode Dewatering ini muka air tanah (water table) diturunkan terlebih dulu sebelum
penggalian dimulai, dengan menggunakan wells, wellpoints.
Potongan *etode dewatering P/0D/"12"-0
.ampak "tas *etode dewatering P/0D/"12"-0
*etode Predrainage digunakan bila %
Karakteristik tanah merupakan tanah lepas, berbutir seragam, !adas lunak dengan banyak !elah.
)umlah air yang akan dipompa !ukup besar (debitnya).
Slope tana( sensiti( terhadap erosi atau mudah terjadi rotary slide.
Penurunan muka air tanah tidak mengganggu atau merugikan bangunan di sekitarnya.
.ersedia saluran pembuangan air dewatering.
Pelaksanaan *etode Predrainage %
Prinsip predrainage di sini adalah muka air tanah di daerah galian diturunkan sampai di bawah ele'asi
ren!ana dasar galian, dengan menggunakan wellpoint system atau deep well, sebelum pekerjaan galian
dimulai. Dengan demikian selama proses penggalian tidak akan tergganggu oleh air tana(.
3rutan pekerjaan dewatering metode predrainage adalah%
Dibuat suatu peren!anaan (design wellpoints) untuk memperoleh jumlah wellpoint yang
diperlukan (letak dan jaraknya) dan kapasitas pompa yang akan digunakan. )arak tiap#tiap
wellpoint biasanya berkisar antara & sampai , meter, dengan su&tion lift (penurunan muka air
tanah) antara 4 sampai 5 meter.
Dibuat sumur tes untuk mengetahui lapisan tanah dan tinggi muka air tanah, guna meyakinkan
peren!anaan yang ada.
Dipersiapkan saluran untuk mengalirkan air buangan dari pompa ke dalam saluran drainase
yang ada. Hal ini perlu menjadi perhatian karena debit air yang dibuang kadang#kadang !ukup
besar.
Dipasang wellpoint dengan kedalaman dan jarak tertentu dan bagian pengisapnya (bagian atas)
dihubungkan dengan header (pipa peng(ubung wellpoint). Kemudian (eader pipe
dihubungkan dengan pompa dengan pipa buangnya disambung dan diarahkan ke saluran
pembuang.
Pada pemilihan sistem predrainage ini harus diperhatikan benar ketersediaan saluran drainase yang
dapat menampung debit air yang harus dibuang per menitnya. 'ila tidak tersedia saluran drainase
yang !ukup, akan timbul masalah baru, dalam rangka proses pengeringan (dewatering) dengan sistem
predrainage ini. 3ntuk mengatasi masalah tersebut, biasanya air buangan dimasukkan kembali ke
dalam tanah dengan membuat sumur#sumur resapan.
Pada titik kedudukan wellpoint dibor sampai kedalaman tempat bagian atas saringan wellpoint
terletak minimum &66 !m di bawah ele7asi dasar galian (untuk tanah yang tidak 32189/*).
'ila dasar galian terletak pada tanah lempung (!lay), maka bagian atas saringan berjarak kurang lebih
&4 !m dari permukaan !lay.
'ila lapisan tanah terdiri dari pasir halus, maka saringan harus diletakkan sampai pada lapisan butir
kasar. Hal ini untuk men!egah agar partikel halus dari tanah tidak ikut tersedot oleh pompa.
Dalam hal ini installasi pipa*pipa yang ada tidak boleh terjadi kebo!oran, karana akan mengurangi
efektifitas pompa yang digunakan.
'ila ele7asi dasar galian sangat dalam dari muka air tanah, sedang ma:imum su!tion li(t hanya 4#5
meter, maka dapat dipergunakan dua !ara%
&. Multy Stage +ellpoint system
$. ,ombinasi deep well dengan single stage wellpoint-
Metode Dewatering Cut Off
Pada metode dewatering &ut off ini aliran air tanah dipotong dengan beberapa !ara, yaitu dengan
menggunakan%
&. Steel S(eet Pile
$. Con&rete diap(ragm wall
+. Se&ant piles
,. Slurry .ren&(es (tidak dapat ber(ungsi sebagai pena(an tana()
Potongan *etode ;ut 9((
.ampak "tas *etode ;ut 9((
Metode Cut Off, digunakan bila%
ama dengan persyaratan pada Metode dewatering predrainage, ke!uali item terakhir (karena
pada metode dewatering Cut Off ini tidak ada penurunan muka air tanah di sekitarnya).
Dinding Cut Off diperlukan juga untuk struktur pena(an tana(.
!edung sebelah yang ada, sensiti( terhadap penurunan muka air tanah.
.idak tersedia saluran pembuang (saluran drain).
Diperlukan untuk menunjang metode Top Down pada pekerjaan basement.
Pelaksanaan Metode Cut Off/
Prinsip metode dewatering Cut Off ini adalah memotong aliran air dengan suatu dinding pembatas,
sehingga daerah yang dikehendaki dapat terbebas dari air tanah. Ditinjau dari pergerakan air tanah,
Metode dewatering &ut off ini paling baik, karena tidak terjadi aliran air tanah, dan tidak terjadi
penurunan muka air tanah di sekeliling luar daerah galian. )enis dinding yang digunakan beserta urut#
urutan kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut%%
0- Steel S(eet Pile/
.etapkan jenis profil steel s(eet pile yang akan digunakan, karena steel s(eet pile tersebut juga
ber(ungsi sebagai struktur pena(an tana(.
.etapkan model pro(il yang terletak pada belokan (biasanya menggunakan pro(il yang ada
dipotong dan disambung kembali sesuai model yang dikehendaki).
'ila diperlukan, steel s(eet pile dapat disambung lebih dulu sebelum dipan!ang, dengan
memperhatikan agar alur sambungan dengan steel s(eet pile yang lain tetap terjaga.
Steel S(eet Pile dipan!ang pada tempatnya untuk tahap & !ukup pada kedalaman agar steel
s(eet pile dapat berdiri sendiri dengan stabil.
Steel s(eet pile berikutnya dipan!ang dengan mengikuti alur sambungan dengan steel s(eet
pile yang telah dipan!ang lebih dulu, dengan kedalaman yang sama. 'egitu seterusnya dengan
steel s(eet pile selanjutnya sampai sepanjang yang kita kehendaki.
Peman!angan tahap berikutnya adalah meman!ang steel s(eet pile satu per satu sampai
kedalaman yang dikehendaki. 3ntuk menjaga agar steel s(eet pile tidak keluar dari
interlocking selama proses peman!angan, disarankan menggunakan 1ibro 2ammer yang
dilayani dengan Crane. Disarankan dipan!ang bagian tengah lebih dulu.
'ila peman!angan telah selesai sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki yaitu sampai pada
lapisan impermeable, barulah pekerjaan galian dapat dimulai. 'ila diperlukan steel s(eet pile
dapat diperkuat dengan strutting yang dipasang bersamaan mengikuti pekerjaan galian.
'erma!am#ma!am jenis perkuatan dapat dilakukan, tergantung hal#hal yang mempengaruhinya.
'ila galian terlalu lebar, penggunaan strutting tidak e(isien, sebagai gantinya diperlukan
bra&ing.
'ila diinginkan daerah galian bebas dari struktur pena(an, maka dapat digunakan sistem
angkur.
'ila pada kaki steel s(eet pile terdapat lapisan impermeable (!lay) yang ketebalannya tidak
!ukup kuat menahan tekanan air, agar tidak terjadi peristiwa quick sand, di luar dinding steel
s(eet pile dipasang pressure relief well (Sumur pelepasan tekanan).
'ila lapisan impervious letaknya sangat dalam, untuk memperke!il (ydrauli& gradient (untuk
mengurangi tinggi tekanan air) peman!angan steel s(eet pile dapat diperdalam. Dengan
demikian dapat dihindari terjadinya peristiwa quick sand. "ir tidak akan mun!ul pada dasar
galian karena telah kehabisan tinggi tekanan airnya.
3- Con&rete Diap(ragm +all-
Con&rete Diap(ragm +all pada Metode Cut Off
Diap(ragm +all ini dibuat dari beton yang di&or di dalam tanah membentuk dinding yang dapat
ber(ungsi sebagai cut off dewatering dan sebagai struktur pena(an tana(. Pada proses penggalian
tanah (basement). Metode pelaksanaan diap(ragm wall se!ara garis besar dapat dijelaskan sebagai
berikut %
Dibuat guide wall dari beton sepanjang diap(ragm wall sebagai pedoman penggalian dan
sekaligus di(ungsikan sebagai lantai kerja (beton bertulang).
-31D0 <"==
Dilakukan galian tanah untuk diap(ragm wall, panel demi panel (panel female) berselang
seling dengan menggunakan &lamps(ell, selebar dan sedalam desain. 'ila perlu dengan bantuan
lumpur bentonite untuk men!egah keruntuhan dinding galian.
=ubang tanah yang telah selesai digali se!ara selang#seling kemudian dipasang pembesian dan
pipa, untuk pengecoran panel female.
-alian 8emale > Pemasangan Pipa
Penge!oran 8emale
Panel#panel antara galian yang sudah dicor beton, digali seperti panel yang terdahulu (panel
male).
Kemudian panel#panel tersebut dicor beton, sehingga membentuk dinding beton yang menerus.
+. Se&ant Piles
Metode Cut Off dengan Se&ant Piles
Dewatering dengan *etode Cut Off dapat dilakukan dengan menggunakan Se&ant Piles, yaitu tiang
yang saling bepotongan sehingga membentuk dinding yang rapat.
Prosesnya sama dengan diap(ragm wall, tetapi materialnya menggunakan tiang beton bertulang dan
tiang dari semen bentonite, yang dapat diuraikan sebagai berikut %
Di titik yang telah ditetapkan, tanah di bor sedalam desain, kemudian di &or semen bentonite.
Di sebelahnya, sesuai dengan arah (line) diaphragm wall yang diren!anakan, di bor lagi sedalam
desain, dengan jarak as lebih ke!il dari $: diameter lubang, kemudian di &or semen bentonite.
'egitu seterusnya hingga seluruh line diap(ragm wall di!apai.
.iang 'entonite
.epat di tengah#tengah antara tiang#tiang semen bentonite yang telah selesai di &or (setelah +
hari), dilakukan pengeboran tanah dengan diameter dan kedalaman yang sama. Karena jarak
tepi tiang lebih ke!il dari diameter, maka selama proses pengeboran tiang#tiang lama akan
tergerus. Kemudian dilakukan penge&oran dengan semen bentonite. 'egitu seterusnya
diantara tiang#tiang yang telah di cor, dengan demikian terbentuklah dinding yang rapat, terdiri
dari tiang#tiang yang saling berpotongan (berjejeran).
Pengeboran diantara tiang bentonite
'ila struktur se&ant pile ini diperlukan juga sebagai struktur pena(an tana( selama proses
penggalian, maka untuk tiang yang tahap kedua di &or beton bertulang (sebagai struktur
pena(an)
Semen bentonite yang ada di pasaran ada beberapa ma!am antara lain ndobent (produksi
dalam negeri), dan produksi luar negeri (impor). edangkan !ampuran semen bentonite dari
beberapa trial mi% yang pernah dilakukan, telah didapatkan hasil test laboratorium untuk
Unconfined Compressive Strength pada umur 5 hari.
NO Material Campuran ,omposisi #erat Campuran ,g"&m3 ,eterangan
& "ir ;ement 'entonite &666kg, +66kg, 56kg 6.5$?4 3mur 5 hari
$ "ir ;ement 'entonite &666kg, +66kg, 46kg &,?5&@ 3mur 5 hari
umber% *0.9D0 K92./3K1 D0<".0/12- oleh "1A"2.9
4- Slurry .ren&(es
Metode Cut Off dengan Slurry .ren&(es
Dewatering dengan metode Cut Off bisa juga menggunakan Slurry .ren&(es, Slurry .ren&(es ini
sering digunakan untuk %
3ntuk Constru&tion Dewatering

3ntuk Penjagaan polusi terhadap air tanah

3ntuk Pengendalian seepage pada dam"tanggul
*etode pelaksanaan Slurry .ren&(es adalah sebagai berikut%
&. Parit digali sesuai lebar dan kedalaman desain dengan menggunakan ba!khoes, !lamp shell atau
dragline. Kedalaman galian harus dapat diyakinkan bahwa sudah memotong atau men!apai
lapisan kedap air. 'ila perlu pada proses penggalian menggunakan bentonite untuk menjaga
keruntuhan tanah galian dan sambil membentuk lapisan dinding yang dapat membantu menahan
air.
$. .anah bekas galian yang sudah dibersihkan dari akar#akar dan lain#lain, di!ampur dengan
slurry pada permukaan sepanjang parit menggunakan bulldozer atau loader. *aterial yang ideal
dalam hal ini adalah silty sand.
+. Penimbunan kembali lubang parit dengan material yang sudah di!ampur slurry tersebut,
dilakukan dalam dua tahap.
,. Penimbunan tahap pertama menggunakan !lamp shell dengan !ara meletakkan material
!ampuran ke dasar parit, agar tidak terjadi segregasi sampai membentuk lereng timbunan
setinggi permukaan.
4. Penimbunan tahap ke dua, menggunakan bulldozzer dengan !ara mendorong material !ampuran
ke dalam lubang parit melalui lereng yang telah terbentuk pada penimbunan tahap pertama.
?. etelah penimbunan kembali selesai, bagian atasnya ditutup dengan tanggul tanah yang
dipadatkan.

Anda mungkin juga menyukai