0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan15 halaman
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi siswa
terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif kuantitatif , dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu angket atau kuesioner serta dokumentasi sebagai pendukung data hasil
penelitian.
Judul Asli
Jurnal Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi siswa
terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif kuantitatif , dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu angket atau kuesioner serta dokumentasi sebagai pendukung data hasil
penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi siswa
terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif kuantitatif , dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu angket atau kuesioner serta dokumentasi sebagai pendukung data hasil
penelitian.
Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
1
PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA SE KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN
Yasrin Karim. [1] Dr. Sunarty S. Eraku, M.Pd. [2] Supartin, M.Pd. [3] Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Jurusan Fisika, Program Studi S1 Pendidikan Geografi
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif kuantitatif , dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu angket atau kuesioner serta dokumentasi sebagai pendukung data hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan berada pada taraf kategori sangat baik dengan jumlah presentase pada keseluruhan dimensi penggunaan media pembelajaran adalah 83,04%. Dengan kata lain, bahwa pada umumnya siswa di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai pandangan, tanggapan, dan perasaan yang sangat baik terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi. Kata kunci: persepsi, media pembelajaran
ABSTRACT The purpose of this study was to describe the perceptions of students toward the use of instructional media on the subjects of geography in senior high school in the regency Bolaang South Mongondow . This study is a quantitative descriptive study, using data collection techniques are questionnaires or questionnaire and documentation as supporting research data. The results showed that the students' perception of the use of instructional media on the subjects of geography in senior high school in the regency Bolaang South Mongondow are in the category of very good level with the total number of percentage the overall dimensions of the use of media instructional is 83.04%. In other words, that in general, high school student in the regency Bolaang South Mongondow have a views, responses, and feelings very well to the use of instructional media on the subjects of geography. Keywords: perception, learning media [1] Mahasiswa Peneliti [2] Dosen Pembimbing I (Satu) [3] Dosen Pembimbing II (Dua)
Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
2 PENDAHULUAN Melalui pendidikan berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui proses belajar dan pembelajaran. Berbagai masalah dalam proses belajar perlu diselaraskan dan distabilkan agar kondisi belajar tercipta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta dapat diperoleh seoptimal mungkin. Untuk melengkapi komponen belajar dan pembelajaran di sekolah, sudah seharusnya guru memanfaatkan media atau alat bantu yang mampu merangsang pembelajaran secara efektif dan efisien serta minat belajar siswa. Berkenaan dengan unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran guna mendukung proses belajar, maka di- butuhkan suatu alat bantu atau media belajar sebagai sarana pendukung, selain tranformasi belajar secara konvensional atau tatap muka (ceramah) di dalam kelas. Penggunaan alat bantu atau media pembelajaran merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dan sudah merupakan suatu integrasi terhadap metode belajar yang dipakai. Alat bantu belajar termasuk salah satu unsur dinamis dalam belajar. Kedudukan alat bantu memiliki peranan yang penting karena dapat membantu proses belajar siswa. Djamarah dan Zein mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar anak didik cepat merasa bosan dan kelelahan, disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Tanpa alat bantu berupa media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks. [4] Penggunaan media pembelajaran oleh guru dimaksudkan agar dalam kegiatan pembelajaran ketidakjelasan bahan yang disampaikan kepada anak didik dapat diperjelas dengan meng- hadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan ke- abstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
[4] Djamarah dan Zein, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal 121 Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
3 KAJIAN PUSTAKA Pengertian Persepsi Persepsi merupakan proses internal yang memungkinkan seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungannya. Karena sejak dilahirkan manusia secara langsung berhubungan dengan lingkungannya dan individunya mengenali dunia luarnya dengan menggunakan alat inderanya. Menurut Desiderato (dalam Rakhmat) persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang di- peroleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. [5]
Sedangkan Walgito mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui indera atau juga disebut proses sensoris. [6] Berdasarkan pendapat diatas, persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses aktivitas seseorang dalam bentuk tanggapan, pandangan dan perasaan untuk memberikan penilaian, pendapat dan kesannya melalui penginderaannya berdasarkan informasi yang didapat dari lingkungan sekitarnya. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan (Djamarah dan Zein). [7]
Sedangkan Arsyad menjelaskan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerim pesan. [8] Menurut Association for Education and Communication Technology (AECT) (dalam Arsyad), memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. [9] Sedangkan National Education Association (NEA) (dalam Nurseto) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. [10] Dari beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media pem- belajaran adalah suatu cara, alat, atau proses yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber [5] Rakhmat, J. Psikologi Komunikasi ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal 51 [6] Djamarah dan Zein, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal 120 [7] Walgito, B. Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi, 2004), hal 87-88 [8][9] Arsyad, A. Media Pembelajaran ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Edisi Revisi, 2013), hal 3 [10] Nurseto,T. (http://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/viewFile/706/570/, 2013) hal 20
Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
4 pesan kepada penerima pesan yang berlangsung dalam proses pendidikan. Media sebagai alat bantu Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik (Djamarah dan Zein). [11]
Media sebagai sumber belajar Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik.Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, dan audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan instruksional, dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri, dan sebagainya (Djamarah dan Zein). [12]
Pengklasifikasian media Seiring berkembangnya teknol- ogi yang merupakan hasil kreatifitas manusia masa kini, maka media pembelajaran masa kini juga berkembang begitu pesatnya, bahkan media pembelajaran masa kini sudah banyak yang menggunakan teknologi dalam pengoperasianya selain media itu sendiri juga merupakan produk yang dihasilkan oleh teknologi. Menurut Nurseto, berdasarkan bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. [13]
Usaha pengklasifikasian meng- ungkapkan bahwa karakteristik atau ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud peng- elompokkannya. Untuk tujuan-tujuan praktis, karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia yaitu media grafis/visual, media audio, dan media proyeksi diam. Fungsi dan manfaat media Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini ( dalam Nurseto) : 1. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. [11][12] Djamarah dan Zein, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal 121 dan hal 123 [13] Nurseto,T. (http://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/viewFile/706/570/, 2013) hal 23
Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
5 2. Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan. 3. Mempercepat proses belajar. 4. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. 5. Mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme. [14]
Kegunaan media Selain fungsi dan manfaat media pembelajaran diatas, ada juga kegunaan media pembelajaran. Menurut Karti Soeharto, dkk (dalam Awaludin) Kegunaan Media Pembelajaran Pembelajaran yang efektif membutuhkan sebuah media yang tepat guna sehingga tujuan yang ingin dicapai dari sebuah pembelajaran tersebut tercapai. Kegunaan media pembelajaran itu antara lain: (1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misalnya: (a) Obyek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gamber, film bingkai, film atau model. (b) Obyek yang kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar. (c) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi, lewat rekaman film, video, film bingkai, foto (d) Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain- lain, (e) Konsep yang terlalu luas, dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dll. Menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media dapat berguna untuk: (1) Menimbulkan kegairahan belajar (2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan (3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. [15]
[14] Nurseto,T. (http://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/viewFile/706/570/, 2013) hal 22
Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
6 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan persepsi siswa terhadap penggunaa media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan untuk setiap indikator, yaitu pandangan, tanggapan, dan perasaan siswa terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
HASIL PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan 3 indikator persepsi siswa yaitu, pandangan, tanggapan, dan perasaan. Dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan instrument angket yang dibagikan kepada siswa. Data hasil penelitian yang telah diolah disajiakan dalam bentuk histogram berdasarkan indikator persepsi. Adapun presentase frekuensi siswa berdasarkan indikator persepsi dapat dilihat pada table berikut Tabel Presentase Frekuensi Siswa Berdasarkan Indikator Persepsi
Deskripsi hasil penelitian berdasarkan dimensi penggunaan media pembelajaran. 1. Dimensi Memperjelas penyajian pesan Pada dimensi ini terdapat 4 item yang terdiri dari 3 item pernyataan negatif yaitu item4, 26 dan 27serta 1 item penyataan positif yaitu item 3. Presentase persepsi siswa pada dimensi memperjelas penyajian pesan untuk pernyataan negative dan positif dapat dilihat pada gambar berikut. a. Penyataan negatif (item 4, 26, dan 27)
Gambar 1. Presentase persepsi siswa pada dimensi memperjelas penyajian pesan
Pada pernyataan negetif untuk dimensi memperjelas penyajian pesan terlihat bahwa 26,62% siswa memperoleh skor 1, 50,27% siswa Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
7 memperoleh skor 2, 11,83% siswa memperoleh skor 3, 9,95% siswa memperoleh skor 4, dan 1,34% siswa memperoleh skor 5. b. Penryataan Positif (item 3)
Gambar 2. Presentase persepsi siswa pada dimensi memperjelas penyajian pesan
Pada pernyataan positif untuk dimensi memperjelas penyajian pesan terlihat bahwa 52,42% siswa memperoleh skor 5, 39,52% siswa memperoleh skor 4, 6,45% siswa memperoleh skor 3, 0,81% siswa memperoleh skor 2, dan 0,81% siswa memperoleh skor 1. 2. Dimensi mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera Pada dimensi ini terdapat 8 item yang terdiri dari 3 item pernyataan negatif yaitu item20, 22 dan 28 serta5 item penyataan positif yaitu item 1, 6, 21, 23, dan 24. Presentase persepsi siswa pada dimensi mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya inderauntuk pernyataan negatif dan positif dapat dilihat pada gambar berikut. a. Penyataan negatif (item 20, 22 dan 28)
Gambar 3. Presentase persepsi siswa pada dimensi mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
Pada pernyataan negetif untuk dimensi mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera terlihat bahwa 36,02% siswa memperoleh skor 1, 47,05% siswa memperoleh skor 2, 11,02% siswa memperoleh skor 3, 5,11% siswa memperoleh skor 4, dan 0.81% siswa memperoleh skor 5.
Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
8 b. Penyataan positif (item 1, 6, 21, 23 dan 24)
Gambar 4. Presentase persepsi siswa pada dimensi mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
Pada pernyataan positif untuk dimensi mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera terlihat bahwa 53,71% siswa memperoleh skor 5, 36,94% siswa memperoleh skor 4, 5,32% siswa memperoleh skor 3, 3,23% siswa memperoleh skor 2, dan 0.81% siswa memperoleh skor 1. 3. Menimbulkan kegairahan belajar Pada dimensi ini terdapat 12 item yang terdiri dari 5 item pernyataan negatif yaitu item9, 13, 14, 25 dan 30 serta 7 item penyataan positif yaitu item 2, 8, 11, 12, 15, 19 dan 29. Presentase persepsi siswa pada dimensi menimbulkan kegairahan belajar untuk pernyataan negatif dan positif dapat dilihat pada gambar berikut. a. Penyataan negatif (item 9, 13, 14, 25 dan 30)
Gambar 5. Presentase persepsi siswa pada dimensi menimbul kan kegairahan belajar
Pada pernyataan negetif untuk dimensi menimbulkan kegairahan belajar terlihat bahwa 32,42% siswa memperoleh skor 1, 55,48% siswa memperoleh skor 2, 8,71% siswa memperoleh skor 3, 1,94% siswa memperoleh skor 4, dan 1,45% siswa memperoleh skor 5. b. Penyataan positif (item 1, 6, 21, 23 dan 24)
Gambar 6. Presentase persepsi siswa pada dimensi menimbulkan kegairahan belajar
Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
9 Pada pernyataan positif untuk dimensi menimbulkan kegairahan belajar terlihat bahwa 45,04% siswa memperoleh skor 5, 46,43% siswa memperoleh skor 4, 5,75% siswa memperoleh skor 3, 2,45% siswa memperoleh skor 2, dan 0.23% siswa memperoleh skor 1. 4. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan Pada dimensi ini terdapat 3 item yang terdiri dari 1 item pernyataan negatif yaitu item5 serta 2 item penyataan positif yaitu item 7 dan 18. Presentase persepsi siswa pada dimensi memungkinkan interaksi lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan untuk pernyataan negatif dan positif dapat dilihat pada gambar berikut.
a. Penyataan negatif (item 5)
Gambar 7. Presentase persepsi siswa pada dimensi memungkin kan interaksi lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan
Pada pernyataan negetif untuk dimensimemungkinkan interaksi lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan terlihat bahwa 36,29% siswa memperoleh skor 1, 50% siswa memperoleh skor 2, 11,29% siswa memperoleh skor 3, 1,61% siswa memperoleh skor 4, dan 0,81% siswa memperoleh skor 5. b. Penyataan positif (item 7 dan 18)
Gambar 8. Presentase persepsi siswa pada dimensi memungkin kan interaksi lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan
Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
10 Pada pernyataan positif untuk memungkinkan interaksi lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan terlihat bahwa 13,71% siswa memperoleh skor 5, 52,42% siswa memperoleh skor 4, 19,76% siswa memperoleh skor 3, 10,89% siswa memperoleh skor 2, dan 3.23% siswa memperoleh skor 1. 5. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya Pada dimensi ini terdapat 3 item yang terdiri dari 1 item pernyataan negatif yaitu item16serta 2 item penyataan positif yaitu item 10 dan 17. Presentase persepsi siswa pada dimensi memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya untuk pernyataan negatif dan positif dapat dilihat pada gambar berikut.
a. Penyataan negatif (item 16)
Gambar 9. Presentase persepsi siswa pada dimensi memungkin kan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
Pada pernyataan negetif untuk dimensi memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya terlihat bahwa 37,90% siswa memperoleh skor 1, 55,65% siswa memperoleh skor 2, 4,03% siswa memperoleh skor 3, 1,61% siswa memperoleh skor 4, dan 0,81% siswa memperoleh skor 5. b. Penyataan positif (item 10 dan 17)
Gambar 10. Presentase persepsi siswa pada dimensi memungkin kan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
11 Pada pernyataan positif untuk memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya terlihat bahwa 54,44% siswa memperoleh skor 5, 34,68% siswa memperoleh skor 4, 6,86% siswa memperoleh skor 3, 3,63% siswa memperoleh skor 2, dan 0,41% siswa memperoleh skor 1.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran untuk tiap item pada umumnya sama. Karena pada umumnya, guru mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan lebih cenderung menggunakan media proyeksi diam yaitu media OHP (Overhead Projector)dan media LCD (Liquid Crystal Display)dalam kegiatan pembelajaran geografi. Untuk dimensi memperjelas penyajian pesan pada umumnya siswa-siswa di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang menerima mata pelajaran geografi sangat setuju bahwa dalam proses pembelajaran guru mutlak menggunakan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi. Karena, dengan menggunakan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi akan lebih memperjelas penyajian pesan sehingga membuat siswa-siswa dapat lebih mudah memahami materi-materi geografi. Dengan adanya penggunaan media pembelajaran, siswa merasa bersemangat untuk belajar karena jelas penyampaian pesan dari guru serta mudah untuk mereka pahami. Untuk dimensi mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera pada umumnya siswa-siswa di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang menerima mata pelajaran geografi sangat setuju bahwa dalam proses pembelajaran guru mutlak menggunakan media Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
12 pembelajaran pada mata pelajaran geografi. Karena, dengan menggunakan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera sehingga sehingga tidak terdapat keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Untuk dimensi menimbulkan kegairahan belajar pada umumnya siswa-siswa di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang menerima mata pelajaran geografi sangat setuju bahwa dalam proses pembelajaran guru mutlak menggunakan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi. Karena, dengan menggunakan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi dapat menumbuhkan minat belajar siswa sehingga timbul kegairahan siswa untuk belajar. Untuk dimensi memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan pada umumnya siswa- siswa di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang menerima mata pelajaran geografi sangat setuju bahwa dalam proses pembelajaran guru mutlak menggunakan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi. Karena, dengan menggunakan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi dapat mengkongkritkan konsep yang abstrak sehingga memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan. Untuk dimensi memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya pada umumnya siswa-siswa di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang menerima mata Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
13 pelajaran geografi sangat setuju bahwa dalam proses pembelajaran guru mutlak menggunakan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi. Karena, dengan menggunakan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi minat belajar siswa menjadi meningkat sehingga memungkinkan siswa-siswa belajar sendiri-sendiri khususnya pada mata pelajaran geografi.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka peneliti dapat menarik simpulan bahwa persepsi siswa SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang menerima mata pelajaran geografi termasuk dalam kategori persepsi positif ( sangat baik). Hal ini terlihat pada presentase masing-masing dimensi penggunaan media pembelajaran sebagai berikut: 1. Presentase capaian persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan pada dimensi memperjelas penyajian pesan sebesar 80,73% (baik). 2. Presentase capaian persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan pada dimensi mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera sebesar 85,87% (sangat baik). 3. Presentase capaian persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan pada dimensi menimbulkan kegairahan belajar sebesar 85,20% (sangat baik). 4. Presentase capaian persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
14 pada dimensi memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan sebesar 76,29% (baik). 5. Presentase capaian persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan pada dimensi memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya sebesar 87,1% (sangat baik). 6. Presentase capaian persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan pada keseluruhan dimensi penggunaan media pembelajaran sebesar 83,04% (sangat baik).
Saran Adapun yang menjadi saran bagi pembaca dalam penelitian ini yakni sebagai berikut. 1. Perlu adanya peningkatan penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sehingga mampu melahirkan kegiatan pembelajaran yang efektif. 2. Dari persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran geografi khusunya di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, diharapkan dapat mendorong guru dalam hal penggunaan media pembelajaran. 3. Dari pihak Diknas Bolaang Mongondow Selatan kiranya dapat memberikan sosialisasi ataupun seminar-seminar kepada guru dan siswa mengenai pentingnya penggunaan media pembelajaran khususnya pada mata pelajaran geografi dalam kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, Edisi Revisi. Jurnal 03 Juni 2014 STATE UNIVERSITY GORONTALO Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelaran Geografi di SMA se Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan - Yasrin Karim
15 Arsyad, A.(2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Edisi Revisi Awaludin, M.(2010).Penggunaan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Dalam Pembelajran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu. https://www. google.co. id/url?sa=t&rct =j&q=&esrc= s&source=web&cd=2 &cad= rja&ua ct=8&ved=0CCIQFjA B&url=http%3A%2F%2Fww. lib.uin-malang.ac.id%2Ffiles% 2Fthesis%2Ffullc hapter%2F0 5110197.pdf&ei=k0WZU5WH JNGE8gXQ5IGICw&usg=AF QjCNFehO27A9F7CBGiq8yO s8y6jlSShw&bvm=bv.689119 36,d.dGc. Djamarah, S., dan Zein A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fetrianis. (2013). Persepsi Guru Tentang Pelaksanaan Sup ervisi Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Lareh Sago Hal aban Kabupaten Lima Puluh Kota. http://ejournal.unp.ac. id/index.php/bahana/article/do wnload/2682/2281. Fitria, A., et al. (2013). Persepsi Siswa Tentang Perilaku Seksual Remaja dan Implikasinya Ter hadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling http://ejou rnal.unp.ac.id/index.php/konsel or/article/download/995/1038. Iswara, W. (2012). Pemanfaatan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Efektifitas Diklat. http://www.diklatbanyu mas.net/kti/goto/media-pem belajaran.pdf. LIPI, (2007). Jurnal Penelitian Politik. http://books.google.co.id/books ?id=Kl4F sMndlXUC&printse c=frontcover#v=onepage&q&f =false. Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Nurseto, T.(2011). Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. http://journal.uny.ac.id/index.p hp/jep/article/viewFile/706/570 / Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya