Keterangan:
p(x) = probabilitas (kemampuan).
b1 = skala Variabel prestasi akademik.
b2 = skala Variabel keterampilan psikomotor.
b3 = skala Variabel kematangan emosi.
I. Etika Penelitian
Pada penelitian ilmu keperawatan, hampir 90 persen subjek penelitian
yang digunakan adalah manusia, oleh karena itu peneliti harus memahami
prinsip-prinsip etika penelitian. Secara umum prinsip etika dalam
penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu
prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek, dan prinsip keadilan
(Nursalam, 2008).
a. Prinsip Manfaat
1) Bebas dari penderitaan
Perlakuan pada penelitian ini dilaksanakan tanpa mengakibatkan
kerugian kepada subjek, walaupun dengan adanya penelitian ini akan
menyita waktu untuk mengisi kuisioner. Akan tetapi peneliti sudah
mengantisipasinya dengan melakukan pengisian kuisioner yang
dilakukan di dalam asrama sehingga tidak mengganggu proses
shift/jaga di Rumah Sakit Jiwa.
2) Bebas dari eksploitasi
Partisipasi subjek dalam penelitian tidak akan merugikan dalam bentuk
apapun bagi pihak manapun. Peneliti mengutamakan privasi subjek
yaitu saat kuisioner selesai diisi oleh subjek, maka langsung
dikumpulkan ke peneliti, sehingga dapat diminimalisir kemungkinan
eksploitasi dalam pengisian kuisioner.
3) Risiko (benefits ratio)
Penelitian ini sudah dipertimbangkan, bahwa tidak ada risiko yang
berakibat pada subjek saat dilakukan pengumpulan data. Penelitian ini
tidak akan menimbulkan risiko karena sudah dipertimbangkan isi dari
setiap item kuisioner untuk pengumpulan data.
b. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
1) Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination).
Penelitian ini memperlakukan subjek secara manusiawi. Subjek
mempunyai hak kesediaan untuk menjadi subjek maupun tidak, tanpa
adanya sanksi atau paksaan dalam bentuk apapun. Peneliti
mengantisipasi dengan adanya pemberian inform consent sebelum
pengisian kuisioner.
2) Hak untuk mendapat jaminan dari perlakuan yang diberikan.
Peneliti dalam hal ini memberikan penjelasan secara rinci mengenai
prosedur pengisian kuisioner, dalam pengisian kuisioner ini semua
subjek terjamin kerahasiaanya. Selain itu, peneliti juga menjelaskan
tujuan, manfaat dan kerugian yang dialami subjek dalam pengisian
kuisioner.
3) Informed consent
Subjek mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian
yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebasberpartisipasi atau
menolak menjadi responden. Pada informed consent tercantum bahwa
data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan
ilmu keperawatan.
c. Prinsip keadilan (right to justice)
1) Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (right in fair treatment)
Subjek penelitian dalam hal ini dilakukan secara adil baik sebelum,
selama, dan sesudah keikutsertaanya dalam penelitian tanpa adanya
diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia. Subjek
diperlakukan secara adil dengan mengisi kuisioner yang sama dalam
waktu yang bersamaan karena subjek memiliki hak yang sama dalam
pengisian kuisioner ini.
2) Hak atas kerahasiaanya (right to privacy)
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dijaga kerahasiannya, sehingga perlu adanya tanpa nama
(anonymity) dan rahasia (confidentially) dengan cara menuliskan kode
pada lembar observasi tanpa keterangan nama lengkap. Kerahasiaan
subjek terjamin karena dalam pengisian kuisioner subjek tidak perlu
mencantumkan nama, namun peneliti hanya menuliskan kode pada
lembar kuisioner dan jika penelitian sudah selesai kuisioner akan
dimusnahkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Solo karena untuk profesi stase
keperawatan jiwa dilakukan di RSJD Surakarta. Sampel penelitian berjumlah
61 mahasiswa profesi ners Unsoed. Pada bab ini dijelaskan hasil dari
penelitian yang telah dilaksanakan.
1. Analisa Univariat
Analisa univariat dalam penelitian ini menggambarkan distribusi
frekuensi dan presentase. Tujuan analisis ini untuk mengetahui gambaran
dari karakteristik responden berupa umur, jenis kelamin dan suku bangsa.
a. Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat diperlihatkan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Distribusi Responden berdasarkan Usia Mahasiswa Profesi
Ners Unsoed Angkatan X, Maret 2013 (N=61)
Usia Frekuensi (orang) Presentase (%)
22
23
24
38
21
2
62,3
34,4
3,2
Total 61 100,0
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.1 maka diketahui bahwa dari 61
mahasiswa yang menjadi responden mayoritas sebanyak 38 orang
(62,3%) berusia 22 tahun, 21 orang (34,4%) berusia 23 tahun dan 2
orang (3,2%) berusia 24 tahun.
b. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa
Profesi Ners Unsoed Angkatan X, Maret 2013 (N=61)
Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Presentase (%)
Laki-laki
Perempuan
19
42
31,1
68,9
Total 61 100,0
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.2 maka diketahui bahwa dari 61
mahasiswa yang menjadi responden, mayoritas sebesar 42 orang
(68,9%) berjenis kelamin perempuan, sedangkan untuk jenis kelamin
laki-laki sebanyak 19 orang (31,1%).
c. Karakteristik Responden berdasarkan Suku Bangsa
Karakteristik responden berdasarkan suku bangsa dapat
diperlihatkan pada tabel 4.3 dibawah ini :
Tabel 4.3 Distribusi Responden berdasarkan Suku Bangsa, Mahasiswa
Profesi Ners Unsoed Angkatan X, Maret 2013 (N=61)
Suku Bangsa Frekuensi (orang) Presentase (%)
Jawa
Sunda
Bugis
Batak
Lampung
48
10
1
1
1
78,7
16,3
1,6
1,6
1,6
Total 61 100,0
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.3 maka diketahui bahwa mayoritas
responden bersuku bangsa Jawa yaitu sebanyak 48 orang (78,7%),
suku bangsa sunda yaitu sebanyak 10 orang (16,3%), sedangkan suku
bangsa bugis, batak dan lampung yaitu masing-masing sebanyak 1
orang (1,6%).
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat yaitu analisis untuk mengetahui interaksi dua
variabel, antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu
prestasi akademik, keterampilan psikomotor, dan kematangan emosi, dan
variabel terikat yaitu kemampuan mahasiswa profesi ners Unsoed dalam
merawat klien gangguan jiwa. Pada penelitian ini uji yang digunakan
adalah korelasi Pearson Product Moment akan tetapi sebaran data tidak
normal pada uji korelasi Pearson Product Moment tidak terpenuhi maka
peneliti menggunakan uji alternatif yaitu Rank Spearman. Salah satu
variabel yaitu variabel kematangan emosi menggunakan skala data
ordinal yang termasuk data non parametrik sehingga analisis yang
digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Korelasi Rank Spearman
sendiri digunakan untuk menghubungkan dua variabel atau digunakan
karena skala pada definisi operasionalnya menggunakan ordinal.
a. Kemampuan Mahasiswa Profesi Ners Unsoed dalam Merawat
Klien Gangguan Jiwa
Kemampuan mahasiswa profesi ners Unsoed dalam merawat
klien gangguan jiwa dapat diperlihatkan pada tabel 4.4 dibawah ini :
Tabel 4.4. Distribusi Responden berdasarkan Kemampuan
Mahasiswa Profesi Ners Unsoed dalam Merawat Klien
Gangguan Jiwa Angkatan X, Maret 2013 (N=61)
Kategori
kemampuan
mahasiswa profesi
ners Unsoed dalam
merawat klien
gangguan jiwa
Frekuensi (orang) Presentase (%)
A (80)
B (66-79,99)
C (56-65,99)
D (46-55,99)
E (<46)
0
61
0
0
0
0
100
0
0
0
Total 61 100,0
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.4 maka diketahui bahwa 61 responden
(100 %) mendapat nilai B yaitu antara (66-79,99), dan tidak ada
responden yang mendapat nilai A, C, D, dan E
b. Hubungan Prestasi Akademik Mahasiswa Profesi Ners Unsoed
terhadap kemampuan merawat klien gangguan jiwa
Prestasi akademik pada responden dapat diketahui dengan
melihat rata-rata (mean) nilai akademik mata kuliah keperawatan jiwa
1 dan mata kuliah keperawatan jiwa 2. Jumlah responden n = 61
dengan nilai tertinggi 83, nilai terendah 61, mean 70,71, dan median
70,92.
Tabel 4.5 Distribusi Responden berdasarkan Prestasi Akademik,
Mahasiswa Profesi Ners Unsoed Angkatan X, Maret
2013 (N=61)
Kategori
Frekuensi
(orang)
Presentase (%)
A ( 80) 1 1,6
B (66-79,99) 52 85,2
C (56-65,99) 8 13,1
D (46-55,99) 0 0
E (<46) 0 0
Total 61 100,0
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.5 maka diketahui mayoritas 85,2% responden
memiliki nilai prestasi akademik B yaitu antara (66-79,99).
Tabel 4.6 Hasil uji Rank Spearman prestasi akademik dengan kemampuan
mahasiswa profesi ners dalam merawat klien gangguan jiwa
Variabel N
Kemampuan mahasiswa
profesi Ners Unsoed dalam
merawat klien gangguan jiwa
Koefisien
Korelasi
Prestasi
akademik
-0,037 0,779
61
Pada tabel 4.6 berdasarkan dari hasil pengujian statistik
dengan korelasi Rank Spearman menggunakan software statistic,
diketahui N sejumlah 61 responden, nilai koefisien korelasi (r) -0,037
maka dapat diinterpretasikan memiliki kekuatan korelasi yang lemah
dengan arah korelasi negatif yang artinya semakin besar prestasi
akademik semakin kecil kemampuan dalam merawat klien gangguan
jiwa. Jika nilai < 0,05 maka dapat disimpulkan Ha diterima
atau terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji
sedangkan dari prestasi akademik nilai 0,779 berarti > 0,05
maka dapat disimpulkan Ha ditolak atau tidak ada hubungan antara
prestasi akademik dengan kemampuan mahasiswa profesi ners
Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa.
c. Hubungan Keterampilan Psikomotor Mahasiswa Profesi Ners
Unsoed terhadap Kemampuan Merawat Klien Gangguan Jiwa
Keterampilan psikomotor pada responden dapat diketahui
dengan melihat nilai rata-rata (mean) dari nilai skill lab TAK, skill
lab restrain, dan nilai PKKT stase keperawatan jiwa. Jumlah
responden n = 61 dengan nilai tertinggi 85, nilai terendah 55 , mean
78,84 , dan median 79,17.
Tabel 4.7 Distribusi Responden berdasarkan Keterampilan
Psikomotor, Mahasiswa Profesi Ners Unsoed Angkatan
X, Maret 2013 (N=61)
Kategori
Frekuensi
(orang)
Presentase (%)
A ( 80) 6 9,8
B (66-79,99) 55 90,2
C (56-65,99) 0 0
D (46-55,99) 0 0
E (<46) 0 0
Total 61 100,0
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.7 maka diketahui mayoritas 90,2% responden
memiliki nilai keterampilan psikomotor B yaitu antara (66-79,99).
Tabel 4.8 Hasil uji Rank Spearman keterampilan psikomotor
dengan kemampuan mahasiswa profesi ners Unsoed
dalam merawat klien gangguan jiwa.
Variabel
N
Kemampuan mahasiswa
profesi Ners Unsoed dalam
merawat klien gangguan
jiwa
Koefisien
Korelasi
Keterampilan
psikomotor
61 0,190 0,143
Pada tabel 4.8 berdasarkan dari hasil pengujian statistik
dengan korelasi Rank Spearman menggunakan software statistic,
diketahui N sejumlah 61 responden, nilai koefisien korelasi (r) 0,190
maka dapat diinterpretasikan memiliki kekuatan korelasi yang sangat
lemah dengan arah korelasi positif yang artinya semakin besar
keterampilan psikomotor semakin besar pula kemampuan dalam
merawat klien gangguan jiwa. Jika nilai < 0,05 maka dapat
disimpulkan Ha diterima atau terdapat korelasi yang bermakna antara
dua variabel yang diuji sedangkan dari prestasi akademik nilai
0,143 berarti > 0,05 maka dapat disimpulkan Ha ditolak atau tidak
ada hubungan antara keterampilan psikomotor dengan kemampuan
mahasiswa profesi ners Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa.
d. Hubungan Kematangan Emosi Mahasiswa Profesi Ners Unsoed
terhadap Kemampuan Merawat Klien Gangguan Jiwa
Kematangan emosi yang terjadi pada responden dapat
diketahui dengan memberikan kuisioner kepada responden, maka
kematangan emosi dapat dijabarkan pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Distribusi Responden berdasarkan Kematangan emosi,
Mahasiswa Profesi Ners Unsoed Angkatan X, Maret
2013 (N=61)
Kategori
kematangan emosi
Frekuensi (orang) Presentase
(%)
Matang 49 80,3
Cukup matang 12 19,7
Belum matang 0 0
Total 61 100,0
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.9 maka diketahui mayoritas 80,3% responden
memiliki kematangan emosi yang matang.
Tabel 4.10 Hasil uji Rank Spearman kematangan emosi dengan
kemampuan mahasiswa profesi ners Unsoed dalam
merawat klien gangguan jiwa.
Variabel N
Kemampuan mahasiswa
profesi Ners Unsoed dalam
merawat klien gangguan
jiwa
Koefisien
Korelasi
Kematangan
emosi
61 0,247 0,055
Pada tabel 4.10 berdasarkan dari hasil pengujian statistik
dengan korelasi Rank Spearman menggunakan software statistic,
diketahui N sejumlah 61 responden, nilai koefisien korelasi (r) 0,247
maka dapat diinterpretasikan memiliki kekuatan korelasi yang lemah
dengan arah korelasi positif yang artinya semakin besar kematangan
emosi semakin besar pula kemampuan dalam merawat klien
gangguan jiwa. Jika nilai < 0,05 maka dapat disimpulkan Ha
diterima atau terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel
yang diuji sedangkan dari prestasi akademik nilai 0,055 berarti
> 0,05 maka dapat disimpulkan Ha ditolak atau tidak ada hubungan
antara kematangan emosi dengan kemampuan mahasiswa profesi ners
Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa.
3. Analisa Multivariat
Analisis ini dilakukan terhadap besarnya pengaruh secara bersama-
sama beberapa Variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi
(Notoatmodjo, 2003). Analisis multivariat dalam penelitian ini yaitu
untuk mengetahui hubungan antara prestasi akademik, keterampilan
psikomotor, dan kematangan emosi terhadap kemampuan mahasiswa
profesi ners Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa.
Berdasarkan hasil dari analisis bivariat menggunakan uji Rank
Spearman, didapat hasil bahwa tidak ada hubungan antara prestasi
akademik, keterampilan psikomotor dan kematangan emosi mahasiswa
profesi ners Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa. Karena tidak
didapatkanya hubungan antar variabel, maka tidak dilakukan analisis
multivariat.
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Usia
Berdasarkan data hasil penelitian 61 responden mahasiswa
profesi ners Unsoed angkatan X dapat diketahui bahwa responden
yang dijadikan sampel mempunyai rentang usia antara 22-24 tahun.
Mayoritas sebanyak 62,3% berusia 22 tahun. Usia 22 tahun menurut
Potter & Perry (2005) adalah tergolong dalam kelompok usia dewasa.
b. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin responden dalam penelitian ini
mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 68,9%, sedangkan
sisanya 31,1% berjenis kelamin laki-laki. Jenis kelamin responden
perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki. Hal ini
mungkin disebabkan oleh peminat profesi keperawatan didominasi
perempuan. Paradigma di masyarakat profesi keperawatan atau
perawat adalah seorang perempuan (Putra, 2011)
Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama
untuk belajar dan menuntut ilmu. Walaupun demikian umumnya dari
profesi keperawatan mayoritas adalah perempuan, dengan demikian
proporsi responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini
dapat dianggap mewakili proporsi perawat secara umum (Sobur,
2006)
c. Suku Bangsa
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa suku bangsa
responden dalam penelitian ini mayoritas bersuku bangsa jawa
sebanyak 78,7%, hal tersebut dikarenakan faktor sosial dan budaya.
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto terletak di Jawa Tengah
sehingga suku Jawa lebih banyak dibandingkan suku lainnya, namun
tidak menutup kemungkinan selain suku Jawa banyak juga seperti
suku Sunda, Batak, Bugis, Lampung dan lainnya yang tinggal di
daerah Jawa.
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari
golongan sosial lainnya. Menurut Koentjaraningrat (2006), suku
bangsa adalah kelompok masyarakat dengan corak kebudayaan yang
khas. Praktik klinik yang dilaksanakan merupakan wahana untuk
mengaplikasikan teori yang didapat dibangku perkuliahan. Disamping
itu secara tidak langsung mahasiswa juga dilatih untuk bertanggung
jawab dan bertanggung gugat selama praktik, kemandirian dan
kejujuran. Semangat pantang menyerah, pekerja keras, sikap yang
santun, gemar menolong tanpa membedakan suku, agama dan ras.
2. Prestasi Akademik
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa
sebanyak 1,6% mahasiswa mendapatkan nilai A (80), 85,2 % mahasiswa
mendapatkan nilai B (66-79,99), dan 13,1% mahasiswa mendapatkan nilai
C (56-65,99). Pengkatagorian nilai dalam penelitian ini berdasarkan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) berdasarkan kriteria tertentu yang
ditetapkan oleh program studi sesuai dengan buku pedoman Unsoed 2006-
2007 intrepretasi penilaian dikatagorikan menjadi 5 yaitu A= > 80, B= 66-
79,99, C= 56-65,99, D=46-55,99, E= < 46. Dalam penelitian ini prestasi
akademik dihubungkan dengan variabel kemampuan N=61 semua
responden mendapatkan nilai B (66-79,99) dan tidak terdapat mahasiswa
yang mendapat nilai A, C, D dan E maka range tidak terisi secara merata
disetiap range, namun mengelompok di 1 range yaitu range B (66-79,99).
Berdasarkan dari hasil pengujian statistik dengan korelasi Rank
Spearman menggunakan software statistic, diketahui N sejumlah 61
responden, nilai koefisien korelasi (r) -0,037 maka dapat diinterpretasikan
memiliki kekuatan korelasi yang lemah dengan arah korelasi negatif yang
artinya semakin besar prestasi akademik semakin kecil kemampuan dalam
merawat klien gangguan jiwa. Jika nilai < 0,05 maka dapat
disimpulkan Ha diterima atau terdapat korelasi yang bermakna antara dua
variabel yang diuji sedangkan dari prestasi akademik nilai 0,779
berarti > 0,05 maka dapat disimpulkan Ha ditolak atau tidak ada hubungan
antara prestasi akademik dengan kemampuan mahasiswa profesi ners
Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hanifah dan
Abdullah (2001) yang mengemukakan bahwa variabel kebiasaan
mengikuti pelajaran mempunyai nilai 0,186 ini berarti >
0,05 yang artinya variabel kebiasaan mengikuti pelajaran tidak memiliki
korelasi dengan prestasi akademik mahasiswa akuntansi. Hal ini bisa saja
disebabkan antara lain karena faktor tekanan mental yang dialami
mahasiswa sebelum ujian sehingga mahasiswa tersebut tidak bisa
berkonsentrasi menghadapi ujian walaupun kebisaan mahasiswa yang
bersangkutan dalam mengikuti pelajaran sudah baik. Serta variabel kedua
yang diteliti oleh Hanifah dan Abdullah menyatakan bahwa kebiasaan
membaca buku teks mempunyai nilai 0,325 ini berarti >
0,05 hal ini berarti variabel membaca buku tidak memiliki korelasi dengan
prestasi akademik mahasiswa akuntansi. Hal ini bisa saja disebabkan
antara lain karena bahan pelajaran yang telah dibaca atau dipelajari oleh
mahasiswa yang bersangkutan tidak keluar dalam soal ujian, akibatnya
mahasiswa tidak mampu menjawab soal ujian sesuai yang diharapkan,
ssehingga hal tersebut mempengaruhi hasil prestasi akademik.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nabhani dalam Agustiana (2010) bahwa terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara minat dan motivasi dengan prestasi
belajar pada mahasiswa AKPER Muhammadiyah Surakarta pada tingkat
signifikansi 0,05%. Penelitian yang serupa juga dilakukan Wicahyanti
dalam Agustiana (2010) yang menunjukkan ada korelasi antara minat dan
motivasi terhadap prestasi belajar pada mahasiswa fakultas ekonomi
Universitas Negeri Malang dengan tingkat kepercayaan 10%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa minat dan motivasi memang secara positif dan
signifikan mempengaruhi prestasi belajar.
Sehingga walaupun secara uji statistik tidak terdapat hasil korelasi,
namun pada penelitian ini dimungkinkan memiliki potensi ada hubungan
walaupun lemah. Hal ini sejalan dengan teori yang menunjukkan bahwa
keberhasilan dalam proses belajar yang terjadi, dilatarbelakangi oleh
adanya sumber atau penyebab yang mempengaruhi berlangsungnya proses
belajar mengajar itu sendiri. Faktor tersebut dapat berupa penghambat
maupun pendorong pencapaian prestasi. Menurut Burton dalam Rakhmat
(1994), sumber penyebab yang menghambat hasil belajar tersebut secara
sederhana dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan
eksternal.
1). Faktor Internal
Faktor ini merupakan faktor penghambat yang berasal dari diri peserta
didik, antara lain kelemahan fisik, cacat fisik, dan kelemahan mental.
Faktor ini dapat terjadi karena bawaan, pertumbuhan yang terhambat,
kurang gizi,kecelakaan maupun penyakit. Terdapat pula hambatan yang
berupa kelemahan emosional, maupun kelemahan sebagai akibat dari
sikap atau kebiasaan yang salah.
2). Faktor Eksternal
Faktor penghambat prestasi belajar yang berasala dari luar peserta didik
antara lain situasi tempat belajar (kampus), keluarga dan masyarakat.
Secara detail faktor penghambat ini dapat berupa sistem pengajaran
(kurikulum) yang tidak sesuai, fasilitas yang terbatas, beban belajar yang
berlebihan, kondisi rumah tangga keluarga dan pergaulan, serta adanya
kegiatan atau kesibukan lain yang menyita waktu. Sedangkan, Ahmadi
(1996) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
sebagai berikut:
a) Faktor fisiologi (jasmaniah), baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh.
b) Faktor psikologis, yang meliputi faktor intelektif (bakat, kecerdasan dan
keterampilan) dan faktor non intelektif (sikap, persepsi, motivasi, emosi,
kebiasaan dan lain-lain).
c) Faktor sosial, yang terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan kelompok.
d) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian dan lain-lain.
e) Faktor lingkungan fisik, seperti kondisi rumah, kondisi sekolah, fasilitas
belajar, iklim.
f) Faktor lingkungan non fisik, seperti lingkungan spiritual dan keamanan.
Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat bersifat individual dan kompleks.
Bersifat individual maksudnya adalah faktor penyebab tersebut pada setiap
peserta didik selalu sama, bersifat kompleks maksudnya pengaruh tersebut
merupakan interaksi dari beberapa faktor baik dari luar diri maupun dari
dalam diri mahasiswa. Faktor-faktor tersebut secara langsung maupun
tidak langsung saling berinteraksi mempengaruhi individu mahasiswa
dalam mencapai prestasi akademik.
3. Keterampilan Psikomotor
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 9,8%
mahasiwa mendapatkan nilai A (80), dan 90,2% mahasiswa mendapatkan
nilai B (66-79,99), tidak terdapat mahasiswa yang nilainya dibawah 66.
Dalam penelitian ini keterampilan psikomotor dihubungkan dengan
variabel kemampuan N=61 semua responden mendapatkan nilai B (66-
79,99) dan tidak terdapat mahasiswa yang mendapat nilai A, C, D dan E
maka range tidak terisi secara merata disetiap range, namun mengelompok
di 1 range yaitu range B (66-79,99).
Berdasarkan dari hasil pengujian statistik dengan korelasi Rank
Spearman menggunakan software statistic, diketahui N sejumlah 61
responden, nilai koefisien korelasi (r) 0,190 maka dapat diinterpretasikan
memiliki kekuatan korelasi yang sangat lemah dengan arah korelasi positif
yang artinya semakin besar keterampilan psikomotor semakin besar pula
kemampuan dalam merawat klien gangguan jiwa. Jika nilai < 0,05
maka dapat disimpulkan Ha diterima atau terdapat korelasi yang bermakna
antara dua variabel yang diuji sedangkan dari prestasi akademik nilai
0,143 berarti > 0,05 maka dapat disimpulkan Ha ditolak atau tidak
ada hubungan antara keterampilan psikomotor dengan kemampuan
mahasiswa profesi ners Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa.
Penelitan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martin
& Happell (2001) yaitu mahasiswa kurang mendapat pengetahuan tentang
cara merawat pasien jiwa karena adanya perasaan takut selama praktik
klinik di Rumah Sakit Jiwa. Arthur (1999) berpendapat bahwa
keterampilan komunikasi therapeutic (therapeutic communication skills)
harus dipraktikkan secara nyata dalam klinik dengan pasien jiwa. Sehingga
mahasiswa akan mampu mendemonstrasikannya secara langsung dan
membantu memenuhi kebutuhan dasar pasien selama di rawat di rumah
sakit.
Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Prasetyo, 2009) yang mengemukakan bahwa manfaat yang
didapatkan mahasiswa setelah praktik klinik keperawatan jiwa sangat baik
yaitu pengetahuan tentang merawat pasien jiwa yang meliputi pengetahuan
masyarakat tentang persoalan kesehatan jiwa. Serta penelitian yang
dilakukan oleh (Syahreni, 2007) yang mengemukakan bahwa dengan
pengalaman belajar di klinik merupakan bagian yang sangat penting dari
proses pembelajaran karena mahasiswa akan memperoleh keterampilan
berpikir kritis, prosedur, berinteraksi dengan klien, dan teman sejawat
serta dengan tim kesehatan lain.
Sehingga walaupun secara uji statistik tidak terdapat hasil korelasi,
namun pada penelitian ini dimungkinkan memiliki potensi ada hubungan
walaupun sangat lemah. Ahmadi (1996) menggolongkan faktor-faktor
yang mempengaruhi yaitu faktor psikologis, yang meliputi faktor intelektif
(bakat, kecerdasan dan keterampilan) dan faktor non intelektif (sikap,
persepsi, motivasi, emosi, kebiasaan dan lain-lain).
4. Kematangan Emosi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 80,3%
mahasiswa memiliki kematangan emosi yang matang, sedangkan sisanya
19,7% memiliki kematangan emosi yang cukup matang. Dalam penelitian
ini keterampilan psikomotor dihubungkan dengan variabel kemampuan
N=61 semua responden mendapatkan nilai B (66-79,99) dan tidak terdapat
mahasiswa yang mendapat nilai A, C, D dan E maka range tidak terisi
secara merata disetiap range, namun mengelompok di 1 range yaitu range
B (66-79,99).
Berdasarkan dari hasil pengujian statistik dengan korelasi Rank
Spearman menggunakan software statistic, diketahui N sejumlah 61
responden, nilai koefisien korelasi (r) 0,247 maka dapat diinterpretasikan
memiliki kekuatan korelasi yang lemah dengan arah korelasi positif yang
artinya semakin besar kematangan emosi semakin besar pula kemampuan
dalam merawat klien gangguan jiwa. Jika nilai < 0,05 maka dapat
disimpulkan Ha diterima atau terdapat korelasi yang bermakna antara dua
variabel yang diuji sedangkan dari kematangan emosi nilai 0,055
berarti > 0,05 maka dapat disimpulkan Ha ditolak atau tidak ada hubungan
antara kematangan emosi dengan kemampuan mahasiswa profesi ners
Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Anwar, 2011) yang mengemukakan bahwa ada korelasi
sangat signifikan antara emotional maturity dengan nursing service,
kemampuan perawat dalam mengendalikan emosi dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang mempunyai kematangan emosi lebih
menunjukan pelayanan yang baik dan lebih perhatian terhadap individu
lain atau pasien dan keluarga pasien karena perawat yang memiliki
kematangan emosi yang tinggi akan mampu mengekspresikan emosinya
secara baik melalui pelayanan keperawatan yang diberikan.
Sehingga walaupun secara uji statistik tidak terdapat hasil korelasi,
namun pada penelitian ini dimungkinkan memiliki potensi ada hubungan
walaupun lemah. Walgito (2002) menjelaskan bahwa kemampuan untuk
menyelesaikan masalah secara obyektif pada seseorang dipengaruhi oleh
kematangan emosi yang dimiliki.
5. Kemampuan Mahasiswa Profesi Ners Unsoed dalam Merawat Klien
Gangguan Jiwa
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 61 responden (100
%) atau semua responden mendapat nilai B (66-79,99). Didalam
penelitian ini, range kemampuan mengelompok di 1 kelas yaitu B (66-
79,99) sedangkan di kelas A,C,D dan E tidak terisi.
Menurut Keliat (2010) tindakan keperawatan atau implementasi
merupakan suatu tindakan yang dilakukan langsung pada pasien, keluarga
dan komunitas berdasarkan rencana keperawatan yang dibuat. Berdasarkan
manajemen asuhan keperawatan, diperlukan sistem klasifikasi pasien
dalam pemberian asuhan keperawatan. Pasien diklasifikasikan berdasarkan
kebutuhannya menurut tindakan keperawatan. Klasifikasi ini terdiri dari
perawatan total, parsial dan mandiri. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk pasien gangguan jiwa.
pelaksanaan terapi ini merupakan tanggung jawab penuh dari seorang
perawat. Didalam ruang MPKP (Model Praktik Keperawatan Profesional),
pelaksanaan terapi ini merupakan tanggung jawab Katim.
Beberapa tindakan yang dilakukan perawat menangani klien
gangguan jiwa yaitu:
a) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harga diri rendah dan
keluarganya,
b) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien isolasi social dan
keluarganya,
c) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gangguan persepsi
sensori : halusinasi dan keluarganya,
d) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gangguan proses
pikir : Waham dan keluarganya,
e) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien risiko perilaku
kekerasan dan keluarganya,
f) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien risiko bunuh diri dan
keluarganya.
g) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien defisit perawatan diri
dan keluarganya,
h) Memberikan terapi aktivitas kelompok kepada pasien dan
keluarganya,
i) Memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga.
Monitoring dan evaluasi merupakan langkah pemantauan terhadap
aktivitas organisasi agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Langkah monitoring dan evaluasi diterapkan dalam bentuk
supervise semua aktivitas MPKP secara berkala yang dilanjutkan dengan
pemberian masukan agar MPKP dapat benar-benar menunjukkan kinerja
professional (Keliat, 2010).
6. Hubungan Prestasi Akademik, Keterampilan Psikomotor, dan
Kematangan Emosi Mahasiswa Profesi Ners Unsoed terhadap
Kemampuan Merawat Klien Gangguan Jiwa
Berdasarkan hasil dari analisis bivariat menggunakan uji Rank
Spearman, didapat hasil bahwa tidak ada hubungan antara prestasi
akademik, keterampilan psikomotor dan kematangan emosi mahasiswa
profesi ners Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa. Karena tidak
didapatkanya hubungan antar variabel, maka dapat disimpulkan bahwa
secara bersama-sama variabel prestasi akademik, keterampilan
psikomotor, dan kematangan emosi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan mahasiswa profesi ners Unsoed dalam merawat klien
gangguan jiwa.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Kekurangan dan kelemahan dalam penelitian ini
antara lain :
1) Saat melakukan uji coba instrumen, mahasiswa profesi ners angkatan IX
baru selesai masa profesinya dan mendekati liburan jadi ada beberapa
mahasiswa yang berdomisili di luar Purwokerto yang pulang ke
daerahnya masing-masing sehingga untuk mengumpulkanya kembali itu
lumayan sulit, sehingga beberapa item pernyataan kuisioner yang tidak
valid tidak sempat diperbaiki dan diujikan kembali namun langsung
dihilangkan dan dihapus tanpa mengurangi validitas konten atau isi.
2) Penelitian ini dilakukan dalam 2 periode waktu yaitu di awal bulan
Maret dan di akhir bulan Maret karena pembagian kelompok stase
keperawatan Jiwa di RSJD Surakarta ada 2 gelombang. Gelombang
pertama berjumlah 32 mahasiswa dan gelombang kedua berjumlah 32
mahasiswa, jadi lumayan memakan waktu yang cukup lama.
3) Peneliti harus menunggu keluarnya nilai ujian profesi stase keperawatan
jiwa di awal bulan Mei sehingga lumayan memakan waktu yang cukup
lama.
4) Apabila akan mengembangkan penelitian semacam ini, disarankan agar
mencoba di stase lain, selain keperawatan jiwa agar lebih bervariatif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian dilakukan pada 61 mahasiswa profesi ners Unsoed angkatan
X baik laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan hasil penelitian pada 61
responden dapat disimpulkan bahwa :
1. Karakteristik responden sebagian besar berusia 22 tahun yaitu sebanyak 38
orang (62,3%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 42 orang (68,9%),
bersuku bangsa Jawa yaitu sebanyak 48 orang (78,7%).
2. Tidak terdapat hubungan antara prestasi akademik dengan kemampuan
mahasiswa profesi ners Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa.
3. Tidak terdapat hubungan antara keterampilan psikomotor dengan
kemampuan mahasiswa profesi ners Unsoed dalam merawat klien
gangguan jiwa.
4. Tidak terdapat hubungan antara kematangan emosi dengan kemampuan
mahasiswa profesi ners Unsoed dalam merawat klien gangguan jiwa.
B. SARAN
1. Bagi mahasiswa
Meskipun hasil penelitian ini tidak berhubungan namun bukan berarti
prestasi akademik, keterampilan psikomotor, dan kematangan emosi tidak
dibutuhkan, namun diharapkan mahasiswa terus berlatih dalam
meningkatkan kemampuan dalam merawat pasien gangguan jiwa
2. Bagi peneliti lain
Bila akan melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antar
variabel, perhatikan studi pendahuluan terhadap kemungkinan distribusi
data sehingga dapat menyusun definisi operasional dengan tepat.
Penelitian yang direkomendasikan responden atau kelompok lain atau
ditinjau dari aspek kemampuan mahasiswa dalam merawat klien lainnya
seperti anak, critical care, atau penyakit kronis.
3. Bagi penelitian keperawatan
Diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai perbandingan
antara kemampuan mahasiswa profesi ners dalam merawat klien gangguan
jiwa dengan klien yang mengalami penyakit kritis atau penyakit kronis.
Diharapkan pula dilakukan penelitian deskriptif tentang perjalanan
mahasiswa profesi ners dalam merawat klien gangguan jiwa dengan resiko
perilaku kekerasan, halusinasi atau waham.
DAFTAR PUSTAKA
Agustiana,S. 2010. Hubungan Minat dan Motivasi menjadi Perawat dengan
Prestasi Belajar. Pada Mahasiswa Prodi D III Keperawatan di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Utama Abdi Husada Tulungagung, (Thesis),
Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ahmadi, A. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Bandung.CV.Pustaka Setia.
Anita, J. 2002. A Taxonomy of the Psychomotor Domain. New York: Longman
Inc.
Anwar, Z. 2011. Korelasi antara Emotional Maturity dengan Nursing Service,
(Tesis), Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Arthur, D. (1999). Assessing nursing students basic communication and
interviewing skills : the development and testing of a rating scale. Journal
of Advanced Nursing, 29, 658-665.
Asmiyati. 2001. Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Perilaku Asertif
Pada Mahasiswa Psikologi Untag Surabaya, (Skripsi), Fakultas Psikologi
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Chaplin, J. P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika
Hamalik, Omemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hanifah & Abdullah. Syukriy (2001) Pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi
akademik mahasiswa akuntansi. Journal Auditing dan Informasi; Vol.1,
No. 3, 63-86.
Hidayat, A. A. A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan : Paradigma Kuantitatif.
Surabaya : Health Books Publisihinh.
Keliat, Budi. Anna & Akemat. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa : Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Koentjaraningrat. 2006. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Leighbody, G.B. 1968. Methods of teaching shop and technical subjects. New
York:Delmar Publishing
Martin A,D. 2003. Emotional Quality Management. Jakarta: Arga.
Martin, T. & Happell, B (2001), Undergraduate nursing students views of mental
health nursing in their forensic environment. Australian and New Zealand
Journal of mental Health Nursing.10, 116-125.
Munnukka, T. Pukuri, T. & Linnainmaa, P. (2002). Integration of theory and
practice in learning mental health nursing. Journal of psychiatric and
mental Health Nursing, 9, 5-14.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurjanah, Intansari. 2005. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa.
Jogjakarta: Mocomedia.
Nurman, Achmad. 2012. Sistem Perawatan Dan Penyembuhan Terhadap Pasien
Sakit Jiwa (Studi Deskriptif Mengenai Sistem Perawatan dan
Penyembuhan Terhadap Pasien yang Menderita Gangguan Jiwa Di
Rumah Sakit Jiwa Sumatera Utara) [Skripsi]. Universitas Sumatera Utara
(USU). Medan.
Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba medika.
Nasrun. 2000. Prestasi Belajar. (Online) dalam
http://www.prestasi.com/belajarnews/0544/saq/html. diakses pada tanggal
2 Oktober 2012.
Prasetyo, Harry & Nugroho, Petrus. 2009. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa
Dalam Merawat Pasien Jiwa Pada Praktik Klinik Keperawatan Jiwa.
Jurnal Keperawatan Soedirman: Vol.4, No.1.
Purwanto, Erwan Agus. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Gava
Media.
Putra, A. 2011. Hubungan antara Lingkar Kepala dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa di Jurusan Keperawatan Universitas Jendral Soedirman,
(Skripsi). Universitas Jendral Soedirman(UNSOED). Purwokerto.
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
Dan Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta :
EGC.2005
Rakhmat. 1994. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta.
Rineka Cipta.
Ratnawati, I. 2005. Studi tentang Kematangan Emosi dan Kematangan Sosial
Pada siswa SMU Yang Mengikuti Program Akselerasi. (Skripsi). Tidak
Diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12,
Jakarta: Salemba Empat
Rola, 2006. Cermin Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan, Purwokerto: UPT.
Percetakan dan Penerbitan Unsoed.
Setiawan. 2006. Meraih Nilai Akademik Maksimal. (Online) dalam
http://www.pend-tinggi.com/nilai098+akademik/html., diakses pada
tanggal 2 Oktober 2012.
Simpson, A.E. 1998. Educational Psychology. New York: Ally&Bacon Inc.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rhineka Cipta
Sobur, Alex. 2006. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sudrajat. 2005. Statistik Non Parametrik. Bandung: Amico.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2001. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suryabrata, S., 1993. Psikologi pendidikan. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Sutedjo, 2005. Menempatkan Psikotes pada Penerimaan Mahasiswa Baru
Jurusan Keperawatan. Yogyakarta: Bulletin Care.
Sutrisno. 2004. Pengaruh Kematangan Emosional dengan Motivasi Berprestasi
pada Mahasiswa Semester II D IV Kebidanan UNS Surakarta. (Skripsi).
UNS, Surakarta..
Syahreni, Elfi & Fajar Tri Waluyanti. 2007. Pengalaman Mahasiswa S1
Keperawatan Program Regular Dalam Pembelajaran Klinik. Jurnal
Keperawatan Indonesia; Vol.11, No. 2, 47-56.
Walgito, B. 2002. Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta. Yayasan
Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Winkel. 1996. Psikologi pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Desember Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke - Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
proposal
2 Uji proposal
dan revisi
3 Uji validitas
dan
reliabilitas
4 Pelaksanaan
penelitian
5 Penyusunan
hasil
penelitian
dan
bimbingan
6 Uji skripsi
dan revisi
7 Laporan
hasil
Lampiran 2. Lembar permohonan menjadi responden
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Mahasiswa Profesi Ners Unsoed Angkatan X
Di RSJD Surakarta
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan:
Nama : Lia Fitry Oktavia
NIM : GID008044
Merupakan mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman akan mengadakan
penelitian dengan judul Hubungan prestasi akademik, keterampilan
psikomotor dan kematangan emosi mahasiswa profesi ners Unsoed terhadap
kemampuan merawat klien gangguan jiwa .
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi
siapapun. Kerahasiaan seluruh informasi akan dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Tidak ada paksaan dalam keikutsertaan untuk menjadi
responden penelitian. Untuk itu saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk
berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini, Atas perhatian dan
partisipasi saudara/saudari saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Lia Fitry Oktavia
Lampiran 3. Lembar persetujuan responden
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama Inisial :
Jenis Kelamin :
Umur :
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian ini,
dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden yang akan dilakukan
oleh saudari Lia Fitry Oktavia mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman dengan
penelitian yang berjudul Hubungan prestasi akademik, keterampilan
psikomotor dan kematangan emosi mahasiswa profesi ners Unsoed terhadap
kemampuan merawat klien gangguan jiwa.
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat buruk terhadap
saya. Oleh karena itu saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Solo, Maret 2013
Responden
..................................
Lampiran 4. Kuisioner kematangan emosi
KUISIONER PENELITIAN
Hubungan Prestasi Akademik, Keterampilan Psikomotor dan Kematangan
Emosi Mahasiswa Profesi Ners Unsoed Terhadap Kemampuan Merawat
Klien Gangguan Jiwa
A. Data Diri
No. Responden : (diisi oleh peneliti)
Nama Inisial : ..
Umur :...Tahun
Jenis Kelamin : *Laki-laki / *Perempuan
Alamat :.
Suku Bangsa :
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Mohon kuisioner ini diisi untuk menjawab seluruh pernyataan yang ada.
2. Berilah tanda silang () pada kolom yang tersedia dan pilihlah sesuai
keadaan yang sebenarnya.
3. Ada empat alternatif jawaban, yaitu:
a. Sangat Sesuai
b. Sesuai
c. Tidak Sesuai
d. Sangat Tidak Sesuai
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda-beda
berdasarkan keadaannya masing-masing, oleh karena itu pilihlah jawaban
yang paling sesuai dengan diri Anda, karena tidak ada jawaban yang
dianggap salah.
B. Kematangan Emosi
No PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya menerima kritik dan saran dari berbagai
pihak
2 Saya memiliki motivasi yang tinggi untuk
menangani klien gangguan jiwa
3 Saya mudah memahami perintah yang
diberikan CI/kepala ruang keperawatan jiwa
4 Saya bertanggung jawab terhadap keputusan
yang saya ambil dalam menegakan diagnosa
keperawatan jiwa
5 Saya bergantung kepada orang lain dalam
merawat klien gangguan jiwa.
6 Saya dapat melakukan tugas secara mandiri
sesuai dengan perintah CI/kepala ruang
keperawatan jiwa
7 Saya datang tepat waktu sesuai dengan jadwal
yang ditentukan oleh CI/kepala ruang
keperawatan jiwa
8 Saya dapat berkomunikasi secara baik dengan
sesama tim medis
9 Saya berani memperkenalkan diri kepada orang
baru di lingkungan yang baru
10 Saya berani mengemukakan pendapat ketika
merawat klien ganguan jiwa
11 Saya tidak berani mengemukakan pendapat
ketika merawat klien ganguan jiwa
12 Saya mudah menyesuaikan diri dengan orang
lain
13 Apabila ada teman sejawat yang kesusahan
ketika menangani klien gangguan jiwa, saya
berusaha membantunya
14 Apabila saya melakukan kesalahan terhadap
pasien, saya berani bertanggung jawab
15 Saya mengutarakan perasaan yang sedang saya
alami ke teman sejawat ketika menangani klien
gangguan jiwa .
16 Walaupun pasien saya sedang marah, saya
berusaha untuk tidak terbawa emosi
17 Saya belajar memahami kebiasaan pasien
gangguan jiwa yang saya tangani
18 Saya membaca referensi dari buku atau internet
tentang penanganan klien gangguan jiwa
19 Saya berusaha sabar terhadap permasalahan
yang saya hadapi selama proses pembelajaran
klinik di stase keperawatan jiwa.
20 Saya mengambil pelajaran dari setiap kasus
yang saya alami selama pembelajaran klinik
keperawatan jiwa
21 Saya memiliki rasa tanggung jawab kepada
keluarga pasien agar mengedukasi lingkungan
untuk bisa menerima klien gangguan jiwa yang
sudah sembuh
22 Saya berusaha jujur kepada sesama teman
sejawat walaupun itu menyakitkannya.
23 Saya mudah berteman dengan siapapun selama
proses pembelajaran klinik di stase
keperawatan jiwa
24 Saya ragu dengan kemampuan akademik saya
untuk dipraktikan kedalam klinik
25 Saya selalu bersemangat dalam berbagai hal
selama mengikuti pembelajaran klinik di stase
keperawatan jiwa
26 Saya takut dengan pasien gangguan jiwa
27 Saya merasa tertantang dengan stase
keperawatan jiwa walaupun ini bukan stase
yang saya sukai
28 Saya senang bersosialisasi dengan banyak
orang
29 Saya berusaha menjadi pemimpin bagi diri
saya
Lampiran 5 Kisi-kisi kuesioner kematangan emosi
Variabel Aspek Nomor item
Favourable Unfavourable
Kematangan
emosi
a. Sikap untuk
belajar
1, 2, 3, 17,
18, 20, 25,
27, 29
24
b. Memiliki rasa
tanggung
jawab
4, 6, 7, 13,
14, 21
5
c. Memiliki
kemampuan
berkomunikasi
dengan baik
8, 10, 15 11
d. Memiliki
kemampuan
untuk menjalin
hubungan
sosial
9, 12, 13,
16, 19, 22,
23, 28
26
Lampiran 6. Analisis data kuisioner validitas dan reliabilitas
No
Kematangan emosi
r tab 0.05
Keterangan
r hitung
1 0.732 0.514 V
2 0.563 0.514 V
3 0.134 0.514 TV
4 0.335 0.514 TV
5 0.121 0.514 TV
6 0.679 0.514 V
7 0.123 0.514 TV
8 0.812 0.514 V
9 0.647 0.514 V
10 0.585 0.514 V
11 0.661 0.514 V
12 0.709 0.514 V
13 0.263 0.514 TV
14 0.790 0.514 V
15 0.766 0.514 V
16 0.679 0.514 V
17 0.731 0.514 V
18 0.869 0.514 V
19 0.882 0.514 V
20 0.674 0.514 V
21 -0.014 0.514 TV
22 0.111 0.514 TV
23 0.651 0.514 V
24 0.651 0.514 V
25 0.801 0.514 V
26 0.837 0.514 V
27 0.194 0.514 TV
28 0.275 0.514 TV
29 0.766 0.514 V
30 0.845 0.514 V
31 0.790 0.514 V
32 0.790 0.514 V
33 0.680 0.514 V
34 0.882 0.514 V
35 0.672 0.514 V
36 0.703 0.514 V
37 0.353 0.514 TV
38 -0.091 0.514 TV
39 0.671 0.514 V
40 0.845 0.514 V
Uji reliabilitas Kematangan Emosi
Case Processing Summary
15 100.0
0 .0
15 100.0
Valid
Excluded
a
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliabi lity Statisti cs
.932 40
Cronbach's
Alpha N of Items
Case Processing Summary
15 100.0
0 .0
15 100.0
Valid
Excluded
a
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliabi lity Statisti cs
.975 29
Cronbach's
Alpha N of Items
Lampiran 7. Analisis data bivariat
ANALISIS HASIL MAHASISWA PROFESI NERS UNSOED
Tests of Normal ity
.349 61 .000 .364 61 .000
.114 61 .049 .976 61 .277
.133 61 .009 .944 61 .007
.127 61 .016 .968 61 .116
Ketrampilan Psikomotor
Prest asi akademik
Kemampuan
mahasiswa prof esi
Ners dalam merawat
klien gangguan jiwa
Kemat anangan emosi
St at ist ic df Sig. St at ist ic df Sig.
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Lillief ors Signif icance Correction
a.
Statistics
61 61 61 61
0 0 0 0
92.48 78.84 70.71 77.74
93.00 79.17 70.92 77.80
88
a
79 75 78
8.427 3.317 4.102 .661
71.020 11.005 16.823 .437
.078 -6.129 .161 -.209
.306 .306 .306 .306
.881 45.194 -.086 -.618
.604 .604 .604 .604
45 30 21 3
68 55 61 76
113 85 83 79
5641 4809 4313 4742
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Std. Dev iat ion
Variance
Skewness
Std. Error of Skewness
Kurt osis
Std. Error of Kurtosis
Range
Minimum
Maximum
Sum
Kematanan
gan emosi
Ketrampilan
Psikomotor
Prest asi
akademik
Kemampuan
mahasiswa prof esi
Ners dalam merawat
klien gangguan jiwa
Mult iple modes exist. The smallest value is shown
a.
Prestasi akademi k
8 13.1 13.1 13.1
52 85.2 85.2 98.4
1 1.6 1.6 100.0
61 100.0 100.0
56 - 65.99
66 - 79.99
>= 80
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Ketrampilan Psikomotor
1 1.6 1.6 1.6
54 88.5 88.5 90.2
6 9.8 9.8 100.0
61 100.0 100.0
46 - 55.99
66 - 79.99
>= 80
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Kemampuan mahasiswa profesi Ners dalam merawat kli en gangguan jiwa
61 100.0 100.0 100.0 66 - 79.99 Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Kematanangan emosi
12 19.7 19.7 19.7
49 80.3 80.3 100.0
61 100.0 100.0
Cukup
Matang
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Nonparametric Correlations
Correlati ons
1.000 .166 -.007 .247
. .201 .960 .055
61 61 61 61
.166 1.000 .185 .190
.201 . .152 .143
61 61 61 61
-.007 .185 1.000 -.037
.960 .152 . .779
61 61 61 61
.247 .190 -.037 1.000
.055 .143 .779 .
61 61 61 61
Correlation Coef f icient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f icient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f icient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f icient
Sig. (2-tailed)
N
Kemat anangan emosi
Ketrampilan Psikomot or
Prest asi akademik
Kemampuan mahasiswa
prof esi Ners dalam merawat
klien gangguan jiwa
Spearman's rho
Kemat anan
gan emosi
Ketrampilan
Psikomotor
Prest asi
akademik
Kemampuan
mahasiswa
prof esi Ners
dalam
merawat klien
gangguan
jiwa