Anda di halaman 1dari 15

Assalamualaikum wr.

wb

kelompok 8
1 . Triana
2 . Wina
3. Yopi
4 . Yusep
5 . Yuyuyn
6. Ade rudiawan

POLA KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA
SUKU BANGSA BALI
1. Lingkungan Alam Dan Demografi
Secara geografis pulau bali terletak pada 8340
85048 Lintang Selatan dan 1142553 1154240
Bujur Timur, yaitu terletak antara pulau Jawa dan pulau
Lombok
Propinsi Bali mempunyai iklim tropis (panas).
Propinsi Bali adalah salah satu propinsi yang padat
penduduknya. Pada tahun 1971 penduduknya sebanyak
2.469.930 jiwa, pada tahun 1990 meningkat lagi menjadi
2.777.811 jiwa.
2. LATAR BELAKANG SEJARAH
Kerajaan Bali bercorak Hindu, ini dapat
diketahui dari pembagian golongan dalam
masyarakat (kasta), pembagian warisan,
kesenian, serta agama dan kepercayaan.
Keadaan tersebut menunjukan bahwa
mayarakat Bali merupakan pemegang teguh
tradisi Warisan budaya serta agama dan
kepercayaan masih dipegang teguh hingga saat
sekarang ini.
Sebagian besar masyarakat Bali menganut
agama Hindu Bali, akan tetapi, ada pula
sebagian kecil masyarakat Bali yang menganut
agama Islam, Kristen, dan katholik. Penganut
agama Islam terdapat di Karang Asem,
Klungkung, dan Denpasar, sedangkan penganut
agama Kristen dan katholik terutama terdapat
di Denpasar, Jimbaran dan Singaraja.
Perkawinan adat di Bali bersifat endogami
klen. Menurut adat lama yang dipengaruhi oleh sistim
klen dan kasta, orang orang seklen (tunggal
kawitan, tunggal dadia, tunggal sanggah) setingkat
kedudukannya dalam adat, agama, dan kasta.
Dahulu, jika terjadi perkawinan campuran,
wanita akan dinyatakan keluar dari dadia. Secara
fisik, suami istri akan dihukum buang (Maselong)
untuk beberapa lama ketempat yang jauh dari tempat
asalnya. Sekarang Perkawinan antar kasta sudah
relatif banyak dilakukan.

Bali dalam kehidupan sehari hari
menggunakan bahasa Bali dan sasak. Bali
mempunyai beraneka ragam seni tari, seperti
tari Legong yang berlatar belakang kisah
cinta Raja Lasem, dan tari Kecak adalah tari
yang mengisahkan tentang bala tentara monyet
Hanoman dan Sugriwa.

Hinduisasi di Bali merupakan sebuah proses
yang berlangsung berabad-abad. Pengaruh yang paling
meresap ternyata bukan dari India saja, namun
ternyata lebih dekat ke Jawa, yang sebenarnya lebih
dahulu terkena proses Indianisasi dibandingkan Bali.
Lantas, apa hubungan masa Hindu Jawa yang
diwakili oleh kekuasaan Majapahit tersebut bagi
budaya orang Bali, terutama berkaitan dengan
kebiasaan makan mereka yang menjadikan babi sebagai
konsumsi daging utama !
Di sini saya tidak begitu sepakat dengan
daging pilihan (meat of choice), karena saya lebih
memandang daging babi lebih dari sekedar pilihan,
namun menjadi suatu yang utama di kalangan
masyarakat Bali.

Babi adalah hewan yang sangat kotor karena
biasanya memakan segala sesuatu yang diberikan
kepadanya dari mulai bangkai, kotorannya sendiri
sampai kotoran manusia. Secara psikis babi
memiliki tabiat yang malas, tidak menyukai
matahari, sangat suka makan dan tidur, memiliki
sifat tamak, dan tidak memiliki kehendak dan
daya juang, bahkan untuk membela diri sekalipun.

Secara fisik babi banyak menyimpan bibit
penyakit. Babi dianggap hewan yang sama sekali
tidak layak untuk dikonsumsi.
Parasit-parasit yang terdapat dalam daging babi
:
Cacing Taenia Sollum
Cacing Trichinia Spiralis
acing Schistosoma Japonicus
Fasciolepsis Buski
Cacing Ascaris
Cacing Anklestoma
alornorchis Sinensis
Cacing Paragonimus
Swine Erysipelas

Kuman-kuman yang ada pada babi dapat
menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya
adalah TBC, Cacar (Small pox), gatal-gatal
(scabies), dan Kuman Rusiformas N.

Meski di negara Muslim daging ini dilarang, tapi di
banyak negara daging babi sangat populer.
Kelebihannya :
Daging babi sangat kaya vitamin B6, B12, tiamin,
niasin, riboflavin dan Pantothenic acid.
Daging babi merupakan sumber zat besi yang mudah
diserap tubuh daripada zat besi dari sumber daging
lainnya vegetarian lainnya.
Babi juga memiliki kandungan mineral yang tinggi
fosfor, selenium, natrium, seng, kalium dan tembaga.
Dagingnya juga baik
untuk kulit, mata, sistem saraf, tulang dan performa
mental.

Kekurangannya :
Tinggi dalam kandungan lemak jenuh. Untuk
mengurangi lemaknya, bersihkan daging dari
semua lemaknya. Kekurangan lainnya, babi juga
tinggi natrium sehingga tidak disarankan untuk
orang dengan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Jadi secara garis besar suku bangsa Bali
merupakan suatu suku bangsa yang memiliki
potensi kebudayaan yang sangat tinggi dan
sebagai sumber devisa tertinggi di negara
Indonesia, namun sangat di sayangkan pola
kebiasaan makan yang salah dapat menyebabkan
dan menimbulkan masalah kesehatan baru.
Trimakasih...

Anda mungkin juga menyukai