mempunyai anak , pekerjaan bertani, tinggal sejak kecil di pantai labu, aceh . Sejak 2 minggu yang lalu G di rawat di rumah sakit Dam 1 bukit barisan dengan keluhan scrotum nya membengkak , semakin lama semakin membesar sehingga susah memakai celana dan hanya bisa memakai sarung. Kira-kira 7 tahun lalu G sering menderita demam, nyeri kepala pegal seluruh badan , serta susah tidur. G pernah berobat pada mantri dikampungnya dan di beri obat , tetapi demam masih sering kumat. Di desa kampung G banyak terdapat nyamuk , di sana demam adalah penyakit biasa , ada juga penduduk yang menderita penyakit kakinya bengkak seperti kaki gajah , mtetapi penyakit seperti G tidak ada di jumpai . Skrotum kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis Kenapa OS mengalami scrotum yang makin lama semakin bengkak ? Kenapa OS 7 tahun lalu mengalami keluhan demam, nyeri kepala pegal seluruh badan , serta susah tidur ? Kenapa setelah berobat juga demam OS juga kambuh terus ? Apa hubungan lingkungan rumah OS yang menderita kaki gajah dengan sakit OS ? Kenapa OS mengalami scrotum yang makin lama semakin bengkak ? Kemungkinan terjadi invasi parasit. Parasit memasuki sirkulasi saat nyamuk menghisap darah lalu parasit akan menuju pembuluh limfa dan nodus limfa. Di pembuluh limfa terjadi perubahan dari larva stadium 3 menjadi parasit dewasa. Cacing dewasa akan menghasilkan produk produk yang akan menyebabkan dilatasi dari pembuluh limfa sehingga terjadi disfungsi katup yang berakibat aliran limfa retrograde. Akibat dari aliran retrograde tersebut maka akan terbentuk limfedema(skrotum). (Witagama,dedi.2009) Kenapa OS 7 tahun lalu mengalami keluhan demam, nyeri kepala pegal seluruh badan , serta susah tidur ? Kemungkinan terjadi invasi parasit yang menyebabkan reaksi antigen antibodi sehingga OS demam dan nyeri serta sulit tidur. Kenapa setelah berobat juga demam OS juga kambuh terus ? Kemungkinan OS hanya di berikan obat yang bersifat simptomatik tidak pengobatan kuratif. Cth : paracetamol Apa hubungan lingkungan rumah OS yang menderita kaki gajah dengan sakit OS ? Karena penderita kaki gajah di tularkan melalui nyamuk dan Os mengalami sakit yang gejala hampir sama dengan penyakit kaki gajah Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan vektor G berusia 40 tahun demam, nyeri kepala pegal seluruh badan , serta susah tidur scrotum nya membengkak Pemeriksaan fisik dan Laboratorium Diagnosa sementara Pemeriksaan penunjang Filariasis Mahasiswa /i mampu mengetahui dan menjelaskan penyakit filariasis
Filariasis (penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan elephantiasis adalah penyakit menular dan menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan berbagai spesies nyamuk yang terinfeksi Wuchereria bancrofti Brugia malayi Brugia timori
TAHAP AWAL Demam berulang 1-2 kali atau lebih stiap bulan selama 3-4 hari terutama bila bekerja berat.Demam dapat sembuh sendiri tanpa diobati. Timbul benjolan dan terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak (sekelan/limfadenitis) tanpa adanya luka dibadan. Teraba adanya urat seperti tali yang berwarna merah dan sakit mulai dari pangkal paha atau ketiak dan berjalan kearah ujung kaki atau tangan.
TAHAP LANJUT/KRONIS Terjadi pembesaran pada kaki,tangan,akntong buah zakar,payudara dan alat kelamin wanita yang hilang timbul,lama kelamaan menjadi cacat menetap.
Identifikasi mikrofilaria dalam darah dengan pemeriksaan mikroskopis Mikrofilaria yang menyebabkan filariasis limfatik beredar dalam darah pada malam hari (periodisitas nokturnal). Pengambilan darah harus dilakukan pada malam hari bertepatan dengan munculnya mikrofilaria, dan diwarnai dengan Giemsa atau hematoxylin dan eosin. Teknik serologi Pasien dengan infeksi filaria aktif biasanya mengalami peningkatan kadar IgG4 antifilarial dalam darah dan ini dapat dideteksi dengan menggunakan tes rutin.
Karena edema pada limfa dapat berkembang bertahun-tahun setelah infeksi, tes laboratorium dimungkinkan memberikan hasil yang negatif
Limfocintigrafi Mendeteksi pelebaran dan lika-liku pembuluh limfe USG Doppler Mendeteksi pergerakan cacing dewasa di tali sperma pria atau di kelenjar mamae wanita PCR Mendeteksi DNA parasit Diethylcarbamazine (DEC) Mekanisme kerja : 1. Menurunkan aktivitas otot, parasit mengalami paralisis, dan mudah dikeluarkan dari hostnya 2. Menyebabkan perubahan pada permukaan membran mikrofilaria sehingga lebih mudah dihancurkan Efek samping : pusing, malaise, nyeri sendi, anoreksia, dan muntah. Reaksi alergi : sakit kepala, edema kulit, gatal, nyeri sendi, takikardia , papular rash (3-7 hari) Mengurangi gejala alergi dapat diberikan antihistamin atau kortikosteroid
Dosis : 6mg/kg BB selama 12 hari
Ivermektin Efektivitasnya sama dengan DEC dalam memberantas mikrofilaria namun ivermektin lebih lambat kerjanya dan menyebabkan reaksi sistemik dan reaksi terhadap mata yang lebih ringan. Efek samping : demam, pruritus, sakit otot dan sendi, sakit kepala, hipotensi, dan nyeri di kelenjar limfa. Kontra indikasi : wanita hamil, barbiturat, benzodiazepin, dan asam valproat
Dosis : 150 g/kg BB
Albendazole Mekanisme kerja : Menghambat polimerisasi mikrotubula dengan berikatan dengan -tubulin sehingga memblok pengambilan glukosa sehingga ATP berkurang Efek samping : nyeri ulu hati, diare, sakit kepala, mual, lemah, pusing, insomnia. Kontra Indikasi : anak < 2th, hamil, sirosis hati
Dosis : 400mg 2 kali sehari selama 2minggu
Edukasi dan promosi kepada masyarakat dalam menegakkan higienitas Hindari gigitan nyamuk : 1. Ventilasi rumah dipasang kawat kasa nyamuk 2. Tidur pakai kelambu 3. Memakai obat nyamuk bakar/semprot/oles
Berantas nyamuk : 1. 3M : menguras, menimbun , mengubur tempat perkembangbiakan nyamuk 2. Bersihkan selokan agar air tak tergenang 3. Bersihkan semak-semak dan tanaman-tanaman air Dibeberapa tempat perlu diberikan DEC profilaksis secara massal sekali setahun selama 5- 6 tahun
Brunton, Laurence, et al. 2008. Goodman and Gilmans, Manual of Pharmacology and Therapeutics. United States : McGraw-Hill Departemen Farmakologi dan Terapetik UI. 2011. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Jakarta : FKUI The Medical Letter. 2005. Antimicrobial Therapy. New York : The medical Letter, Inc.