Anda di halaman 1dari 9

Diskusi Kasus

TINEA KRURIS ET TINEA FASIALIS










Oleh
Muhammad Habibi Nst, S.Ked
NIM: 04101001082

Pembimbing
Prof. Dr. H. Sunarto Kartowigno, Sp.KK (K), FINSDV





BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KULIT DAN KELAMIN/
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA/
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2014
HALAMAN PENGESAHAN



Diskusi kasus dengan judul:
Tinea Kruris et Tinea Fasialis

oleh
Muhammad Habibi Nst, S.Ked
NIM: 04101001082



Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di
Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.



Palembang, Juni 2014


Prof. Dr. H. Sunarto Kartowigno, Sp.KK (K), FINSDV





STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI
Nama : HF
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 14 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMP
Alamat : Jalan Rimba Kemuning, Palembang
No. Rekam Medik : 826896
Kunjungan : 16 Juni 2014, Pukul 10.00 WIB, Pertama

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis, Tanggal 16 Juni 2014, Pukul 10.00 WIB)
Keluhan Utama: Bercak merah meninggi disertai sisik putih, lecet dan keropeng
di bokong, sela paha, dan pipi yang semakin banyak sejak 1 pekan yang lalu.
Keluhan Tambahan: Gatal
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Kisaran 1 bulan yang lalu, timbul bercak merah dengan tepi meninggi
disertai sisik putih kering beberapa buah di bokong kanan sebesar uang logam 500
rupiah disertai gatal. Pasien tidak berobat.
Kisaran 2 pekan yang lalu, bercak merah dengan tepi meninggi disertai sisik
putih dibokong kanan meluas hingga sebesar telapak tangan orang dewasa dan
timbul bercak merah baru di bokong kiri dan sela paha kanan beberapa buah
sebesar uang logam 500 rupiah sampai dengan telapak tangan bayi di tepi lebih
merah terasa gatal terutama saat berkeringat. Pasien sering menggaruk bercak
merah hingga berubah menjadi lecet dan sebagian menjadi keropeng. Pasien
membeli Salep 88

di warung dan mengoleskan pada bercak merah, lecet, dan


keropeng. Keluhan gatal berkurang, keluhan bercak merah meninggi disertai sisik
putih halus kering, lecet, dan keropeng tidak ada perubahan.

Kisaran 1 pekan yang lalu, bercak merah meninggi disela paha kanan
meluas hingga sebesar telapak tangan bayi beberapa buah, kemudian timbul
bercak merah baru dengan tepi meninggi lebih aktif di pipi kanan sebesar biji
jagung disertai gatal. Pasien tidak berobat. Bercak merah meninggi disertai sisik
putih halus kering, lecet serta keropeng di bokong dan sela paha kanan masih ada.
Kisaran 3 hari yang lalu, bercak merah dengan tepi meninggi, bagian tengah
tampak sehat di pipi kanan meluas hingga bentuk tidak beraturan dan timbul
bercak merah dengan tepi meninggi baru di pipi kiri dengan bentuk tidak
beraturan beberapa buah. Bercak merah di bokong dan sela paha masih ada.
Pasien tidak ada hewan peliharaan, pasien memakai alas kaki ketika keluar rumah.
Pasien berobat ke poliklinik IKKK RSMH Palembang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat bercak merah meninggi disertai sisik putih, lecet dan keropeng di
bokong kanan, sela paha kanan, dan wajah sebelumnya disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat bercak merah meninggi disertai sisik putih, lecet dan keropeng di
bokong kanan, sela paha kanan, dan wajah pada keluarga ada, yaitu saudara laki-
laki sepanti pasien.

Riwayat Sosioekonomi
Pasien tinggal di panti asuhan. pasien mandi 2 kali sehari dengan
menggunakan air PDAM, tidur bersama tujuh orang dalam satu kamar.

III. PEMERIKSAAN FISIK
Status generalikus
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Sense : Kompos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Frekuensi Napas : 19 x/menit
Suhu : 36,7
0
C
Tinggi badan : 162 cm
Berat Badan : 55 Kg
IMT : 20,96 (Normoweight)

Keadaan Khusus
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat tidak ada, sklera ikterik tidak ada,
kulit lihat status dermatologikus
Leher : JVP (5-2) cmH
2
O
Thorax
Cor : BJ I dan II (+) normal, murmur tidak ada, gallop tidak ada
Pulmo : Vesikuler (+) normal, wheezing tidak ada, ronkhi tidak ada
Abdomen : datar, lemas, hepar dan lien tidak ada, bising usus (+) normal
Ekstremitas : Edema pretibial tidak ada
KGB : Tidak ada pembesaran
Genitalia : Tidak ada kelainan

Status dermatologikus
Regio gluteus et inguinal dextra
Plak eritem, multipel, plakat, dilapisi skuama putih halus selapis, sebagian erosi
dan krusta kecoklatan sulit dilepaskan, polisiklik dengan tepi lebih aktif (Gambar 1
dan 2).

Gambar 1. Regio gluteus. Tampak gambaran polisiklik (garis hijau), krusta (tanda panah putih),
erosi (tanda panah kuning)




A B
Gambar 2a. Regio inuguinal Gambar 2b. Regio inguinal dextra dengan pembesaran.
Dextra. Tampak gambaran gambaran plak eritem, erosi, dan kerusta serta gambaran
polisiklik

Gambar 2. Regio inguinal dextra. Tampak gambaran plak eritem (lingkaran kuning) sebagian
erosi (lingkaran biru) dan krusta (lingkaran hijau) serta gambaran polisiklik (garis merah) dengan
tepi lebih aktif.

Regio Zigomaticomaxillaris et palpebra
Plak eritem-hipopigmentasi, multipel, anular-polisiklik dilapisi skuama putih halus
selapis dengan bagian tengah tampak sembuh (central healing) dengan tepi lebih
aktif (Gambar 3)
A B
Gambar 3a. Regio Zigomatikomaksilaris et Gambar 3b. Regio Zigomatikomaksilaris et
palpebra dextra. Tampak gambaran polisiklik palpebra sinistra. Tampak gambaran
dan central healing polisiklik


Gambar 3. Regio zigomatikomaksilaris et palpebra. Tampak gambaran plak eritem-
hipopigmentasi (lingkaran merah) dengan bagian tengah tampak sembuh (central healing) (tanda
panah kuning) dan tepi lebih aktif (garis merah).

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan kerokan kulit: Tidak terdapat gambaran elemen jamur








A B





Gambar 6a. Pembesaran 100x . Tidak Gambar 6b. Pembesaran 400x Tidak terdapat
Terdapat elemen jamur gambaran elemen jamur

Gambar 6. Gambaran mikroskopik (Pembesaran 10x dan 40x), pemeriksaan kerokan kulit pada
regio inguinal dengan menggunakan larutan KOH 10%. Tidak terdapat gambaran elemen jamur
baik pembesaran 10x atau 40x.

V. RESUME
HF, laki-laki 14 tahun dengan keluhan utama bercak merah meninggi dengan sisik
putih halus, lecet, dan keropeng di bokong, sela paha, dan pipi yang semakin
banyak sejak 1 pekan yang lalu. Kisaran 1 bulan yang lalu, Kisaran 1 bulan yang
lalu, timbul plak eritem dengan tepi meninggi skuama putih kering pada glutea
dextra ukuran numular multipel disertai gatal. Kisaran 2 pekan yang lalu, plak
eritem dengan tepi meninggi skuama putih kering pada glutea dextra meluas
menjadi plakat, meluas ke glutea sinistra, dan ke inguinal dextra disertai gatal
terutama saat berkeringat pada malam atau pagi hari. Pasien menggaruk lesi
hingga terjadi erosi sebagian krusta kecoklatan sulit dlepaskan. Pasien
mengoleskan salep 88

, keluhan gatal berkurang, keluhan plak eritem dengan tepi


meninggi skuama putih kering, erosi, dan krusta tidak berkurang. Kisaran 1 pekan
yang lalu, plak eritem di inguinal dextra meluas menjadi plakat dan timbul plak
eritem, hipopigmentasi dengan tepi meninggi, lebih aktif dan tengah lesi tampak
sembuh (central healing) ukuran anular di fasialis dextra. Pasien tidak berobat.
Kisaran 3 hari yang lalu, lesi di maksilaris dextra meluas hingga ukuran polisiklik
dan timbul plak eritem, hipopigmentasi di zigomaticomaxillaris et palpebra
sinistra. Ada teman sepanti yang menderita sakit serupa, pasien tidak memelihara
hewan serta selalu memakai alas kaki ketika keluar panti.
Status generalikus dalam batas normal, status spesifik dalam batas normal, status
dermatologikus: regio gluteus et inguinal dextra plak eritem, multipel, plakat,
dilapisi skuama putih halus selapis, sebagian erosi dan krusta kecoklatan sulit
dilepaskan, polisiklik dengan tepi lebih aktif. Regio fasialis plak eritem,
hipopigmentasi, multipel, anular-polisiklik dilapisi skuama putih halus selapis
dengan bagian tengah tampak sembuh (central healing) dengan tepi lesi lebih
aktif..

VI. DIAGNOSIS BANDING
No Diagnosis Banding Tinea Kruris Diagnosis Banding Tinea Fasialis
1. Tinea kruris Tinea fasialis
2. Kandidiasis intertriginosa Dermatitis seboroik
3. Dermatitis seboroik


VII. DIAGNOSIS KERJA
Tinea kruris et tinea fasialis

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan biakan jamur.

IX. TERAPI
Umum (KIE) :
- Menjelaskan kepada pasien untuk pengobatan yang harus dijalani selama 6
pekan.
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya disebabkan oleh jamur.
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya dapat menular melalui kontak
langsung dari kulit atau tidak langsung melalui handuk, kasur, bantal,
sabun,atau benda-benda lain yang digunakan bersama.
- Menyarankan kepada pasien untuk menjaga kebersihan dan higienitas.
- Menyarankan pasien agar menjaga tubuh tidak lembab, misalkan sehabis
mandi atau berkeringat.
Khusus
Topikal
- Krim Ketokonazol 2% dioleskan pada bagian lesi 2 x/hari (pagi-sore)
Sistemik
- Tablet Griseofulvin 500 mg/hari/oral/sesudah makan selama 6 pekan
- Tablet Cetirizine 1x10mg/hari/oral

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam

Anda mungkin juga menyukai