Anda di halaman 1dari 6

Dampak Etika dan Sosial

Pemanfaatan Sistem Informasi





DISUSUN OLEH :
1. Ruth Glory Sihombing
2. Togar Soaloon Silitonga
3. Tri Apriansyah
4. Tri Sadewo
5. Vovi Anggara
6. Winny Wulandari
Kelas : Pajak B
Dosen Pembimbing : Syahru Rinaldo


SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TAHUN AJARAN 2013/2014




DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................................................. 2
1.4 Metode Penulisan Masalah ................................................................................................................ 3
BAB II ............................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 3
2.1 Dampak Etika dalam Sistem Informasi ............................................................................................... 3
A. Dampak Positif dan Negatif dari Etika Sistem Informasi .............................................................. 5




















BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penggunaan teknologi informasi berkaitan erat dengan moral, etika dan hukum.
Moral merupakan tradisi kepercayaan mengenai prilaku yang benar dan salah dan berlaku secara
universal. Sementara itu, etika adalah suatu kepercayaan, standar atau pemikiran yang mengisi
suatu individu, kelompok atau masyarakat tertentu. Etika dalam penggunaan teknologi informasi
ditujukan sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial dari pemanfaatan teknologi infomasi
serta formulasi dan justifikasi atas kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis.
Kelenturan logis dari teknologi memungkinkan seseorang secara tidak bertanggung jawab
memprogram komputer untuk melakukan apapun yang diinginkannya demi kepentingan diri atau
kelompok tertentu.
Etika dalam penggunaan komputer sedang mendapat perhatian yang lebih besar
daripada sebelumnya. Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena
kesadaran bahwa komputer dapat menganggu hak privasi individual. Dalam dunia bisnis salah
satu alasan utama perhatian tersebut adalah pembajakan perangkat alat lunak yang menggerogoti
pendapatan penjual perangkat lunak hingga milyaran dolar setahun. Namun subyek etika
komputer lebih dalam daripada masalah privasi dan pembajakan. Komputer adalah peralatan
sosial yang penuh daya dan dapat membantu atau mengganggu masyarakat dalam banyak cara.
Semua tergantung pada cara penggunaannya.

1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang jaringan dan telekomunikasi, maka diperlukan
sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa dampak etika dalam Sistem Informasi ?
2. Apa dampak sosial dalam Sistem Informasi ?
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Aplikasi
Komputer II Semester Genap tahun 2014 dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan
masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan baik bagi
penulis maupun bagi pembaca tentang dampak etika dan sosial dalam sistem informasi dan
mampu menjelaskan serta sebisa mungkin mempraktekkan tentang dampak etika dan sosial
dalam sistem informasi berupa teknik dan analisanya serta aplikasi juga pengembangannya di
dunia nyata (masyarakat).



1.4 Metode Penulisan Masalah
Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah
ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain
seperti web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dampak Etika dalam Sistem Informasi
Etika komputer didefinisikan sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial
teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi
tersebut secara etis. Karena itu, etika komputer terdiri dari dua aktivitas utama dan pimpinan
organisasi yang paling bertanggungjawab atas aktivitas tersebut. Kedua aktivitas tersebut adalah:
1. Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat
2. Harus berbuat sesuatu dengan memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan
bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat.
Namun ada satu hal yang sangat penting, yaitu bukan hanya pimpinan puncak sendiri
yang bertanggungjawab atas etika computer. Para pimpinan dilapis kedua dan ketiga lainnya
juga bertanggungajawab. Keterlibatan seluruh organisasi merupakan keharusan mutlak dalam
dunia end-user computing saat ini. Semua pimpinan di semua lapisan bertanggungjawab atas
penggunaan komputer yang etis di area mereka. Selain itu, setiap pegawai bertanggungjawab
juga atas aktivitas mereka yang berhubungan dengan komputer.
Ada tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, yaitu:

1. Kelenturan logika (logical malleability) adalah kemampuan memprogram komputer untuk
melakukan apapun yang diinginkan. Komputer bekerja tepat dan sesuai seperti yang
diinstruksikan oleh pembuat program. Kelenturan logika inilah yang bisa menakutkan
masyarakat, tetapi pada dasarnya masyarakat tidak takut terhadap computer. Sebaliknya
masyarakat bisa takut terhadap orang-orang yang memberi perintah di belakang komputer.

2. Faktor transformasi. Alasan kepedulian pada etika komputer ini didasarkan pada fakta
bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara melakukan sesuatu. Sebagai contoh yang
baik adalah surat elektronik (e-mail) yang tidak hanya memberikan cara berkomunikasi yang
lain, tetapi memberikan cara berkomunikasi yang sama sekali baru. Transformasi seruapa dapat
dilihat cara mengadakan rapat. Jika pada masa lalu rapat harus dilakukan dengan berkumpul
secara fisik, maka saat ini dapat dilakukan dalam bentuk konferensi video (video conference).




3. Faktor tak kasat mata (invisibility factors). Alasan lain minat masyarakat pada etika
komputer adalah karena semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi
internal yang tidak nampak ini membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak
terlihat (perintah-perintah yang programer kodekan menjadi program yang mungkin dapat atau
tidak menghasilkan pemrosesan yang diinginkan pemakai), perhitungan rumit yang tidak terlihat
(bentuk program-program yang sedemikian rumit sehingga tidak dimengerti oleh pemakai), dan
penyalahgunaan yang tidak terlihat (tindakan yang sengaja melanggar batasan hukum dan etika).
Oleh karena itu masyarakat sangat memperhatikan etika komputer, masyarakat
mengharapkan bisnis diarahkan oleh etika computer. Dengan demikian dapat meredakan
kekhawatiran tersebut. Etika adalah kepercayaan tentang hal yang benar dan salah atau yang baik
dan yang tidak. Etika dalam sistem informasi dibahas pertama kali oleh Richard Mason (1986),
yang mencakup PAPA, yaitu :
1. Privasi
2. Akurasi
3. Properti
4. Akses
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi izin untuk melakukannya.
Contoh kasus:
1. Junk mail
2. Manajer pemasaran mengamati e-mail bawahannya
3. Penjualan data akademis
Akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus dipenuhi oleh sebuah
sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang menggangu,
merugikan, dan bahkan membahayakan. Contoh kasus: Terhapusnya nomor keamanan sosial
yang dialami oleh Edna Rismeller (Alter, 2002, hal. 292) Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa
digunakan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening banknya.
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang
penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seizin pemegangnya. Hak seperti ini mudah untuk
didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masa hidup penciptanya plus 70 tahun.
Contoh : Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit
didapatkan karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna.
Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun. Hukum rahasia perdagangan
melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak.
Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui
untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserahkan pada orang lain atau dijual.
Berkaitan dengan dengan kekayaan intelektual, banyak masalah yang belum terpecahkan (Zwass,
1998), antara lain:
1. Pada level bagaimana informasi dapat dianggap sebagai properti?
2. Apa yang harus membedakan antara satu produk dengan produk lain?
3. Akankah pekerjaan yang dihasilkan oleh komputer memiliki manusia penciptanya? Jika tidak,
lalu hak properti apa yang dilindunginya?


Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan.
Teknologi informasi diharapkan malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan
terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan
untuk semua pihak.

A. Dampak Positif dan Negatif dari Etika Sistem Informasi
Dampak Positif
Pesatnya perkembangan media digital secara nyata akan membawa suatu pola pikir, sikap dan
tindakan / prilaku bagi setiap individu. Dalam wacana praktis, perubahan tersebut paling tidak
akan membawa individu ke dalam pola hidup yang menurutnya efektif dan efesien. Alasan dasar
inilah bagi para kaum kosmopolitan bahwa perkembangan media digital merupakan media
pencerah peradaban yang lebih maju. Yang jelas pada aras ini, perkembangan media digital akan
membawa dampak positivisme sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Dampak Negatif
Bagi cara pandang kaum fundamental akan sangat berbeda dengan kaum kosmopolitan. Mereka
menganggap pesatnya pekembangan media digital sebagai salah satu faktor yang dapat
mengaakibatkan perbenturan budaya. Dalam pandangan Mark Slouka, ini seperti sebuah
paradoks. Di satu pihak, media digital dapat membuka cakrawala dunia yang sangat menjanjikan
yang kaya warna, kaya nuansa, kaya citra, namun disisi lain ini akan menjadi sebuah dunia yang
seakan-akan tanpa kendali. Karenanya menurut hemat saya, dampak pesatnya media digital
paling tidak akan membawa beberapa dampak perubahan negatif seperti:
Membudayanya budaya massa dalam suatu komunitas masyarakat, dimana pola
kehidupan yang dinamis ditimbulkan karena adanya keinginan dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Rasa sosial terhadap lingkungan sekitar menjadi acuh.
Terjadinya polusi informasi.
Merebaknya kejahatan teknologi seperti pelanggaran hak cipta / pembajakan, cybercrime
(kejahatan maya).
Tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumtif.
Sebagai kesimpulan akhir, bagaimanapun dunia yang semakin mengglobal dan pesatnya
perkembangan media digital apabila di sikapi secara arif dan cerdas, maka yang akan terjadi
adalah dampak postif tersebut akan berpihak terhadap kita, begitu pula sebaliknya. Oleh karena
itu, tampaknya kita harus berkontemplasi sejenak bahwa, sebenarnya perkembangan
globalisasi yang salah satunya ditandai adanya perkembangan media digital itu tidaklah
berbahaya, akan tetapi seharusnya kita tahu bagimana memposisikannya dengan tepat, itulah
kata kuncinya.

Anda mungkin juga menyukai