Anda di halaman 1dari 47

GOUT

Oleh : Meutia Syamiela


Pembimbing : dr. Wigati Sp.PD
Gout
Gangguan yg disebabkan oleh penimbunan
asam urat, suatu produk akhir dari
metabolisme purin, dalam jumlah yang
berlebihan di jaringan.
Bisa Primer atau Sekunder
Primer kelainan genetik, diet tinggi purin
(sekresi as.urat menurun)
Sekunder proses genetik yang didapat (terjadi
penggantian sel dan pemecahan sel)
meningkatkan produksi dari purin.
Insidens
Gout Primer : 90% kasus
Biasanya menyerang dewasa laki-laki

Faktor Resiko
Genetik
Diet tinggi protein dan senyawa purin
Obesitas
HT/ Peny. Jantung
Obat Diuretik jangka lama (Thiazide)
Konsumsi alkohol berlebihan

Patofisiologi
Asam Urat adalah produk akhir dari
metabolisme purin dan di eksresi oleh ginjal.
Penyebabnya karena hiperuricemia.
Terbentuknya kristal monosodium urat pada
sendi & jaringan sekitarnya rx. peradangan
nyeri hebat (serangan gout)
Diet tinggi purin tidak akan menyebabkan
gout, tapi dapat mencetuskan serangan pada
orang yang rentan.

Gambaran Klinis
4 tahapan perjalanan klinis :
1. Hiperurisemia Asimtomatik
Nilai as.urat meningkat sampai 9-10 mg/dl
N : laki-laki 5,1 1,0 mg/dl
perempuan 4,0 1,0 mg/dl
Pasien tidak menunjukkan gejala

2. Artritis Gout Akut
Terjadi awitan mendadak pada malam hari,
pembengkakan & nyeri yg hebat, rasa hangat di kaki,
biasanya pada sendi ibu jari kaki & metatarsofalangeal
3. Tahap Interkritis
Tidak terdapat gejala-gejala, dapat berlangsung
beberapa bulan sampai tahun (serangan
berulang).

4. Tahap Gout Kronik
Nyeri, sakit, dan kaku, juga pembesaran &
penonjolan sendi yang bengkak.
Terbentuk tofi (timbunan kristal urat), sering timbul
setelah menderita artritis gout >10 th.
Manifestasi Klinis
Arthritis gout biasa menyerang satu sendi atau
lebih (< 4 sendi)
Ibu jari kaki adalah manifestasi pertama yang
muncul terlebih dahulu, dan bisa diikuti sendi
lain seperti di kaki, lutut, pergelangan kaki dan
tangan.
Nyeri dan bengkak
Diagnosis
Riwayat dan Pemeriksaan Fisik :
gejala klinis saja cukup untuk menegakkan
diagnosa pada beberapa kasus.
Riwayat keluarga yang menderita GOUT
Diagnostik Penunjang
seperti Rontgen, Lab darah
Kriteria Diagnostik
Berdasarkan subkomite The American Rheumatism
Association (ARA) yang menetapkan kriteria diagnostik untuk
gout adalah :
A. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
B. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan
pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar
terpolarisasi.
C. 1. Lebih dari sekali mengalami serangan artritis akut
2. Terjadi peradangan secara maksimal dalam 1 hari
3. Oligoarthritis
4. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang
5. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa
sakit atau membengkak
6. Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi
metatarsophalangeal pertama
7. Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)
8. Tophus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di
kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi
9. Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5
mg/dL)
10. Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)
11. Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh

Diagnosis gout ditetapkan ketika didapatkan kriteria A dan/
atau kriteria B dan/atau 6 hal atau lebih dari kriteria C.
Laboratorium
- Peningkatan kadar asam urat dalam darah (> 7,5
mg/dl) pada 95% pasien yang diukur secara serial.
- Dan peningkatan as. Urat pada urin dalam 24 jam.
- Cairan sinovial sendi kristal urat monosodium (+)

Radiologi
gambaran erosi punched out menjalar di pinggiran
korteks tulang seperti gambaran digigit tikus (rat-bite).
Jika gambaran tersebut berada berdekatan dengan
jaringan lunak tofi, hal ini merupakan diagnosis untuk
GOUT.
RONTGEN
Komplikasi
Deformitas persendian
Osteoarthritis
Tophi bisa mengakibatkan infeksi
Batu ginjal, Pielonefritis, Penyakit ginjal
obstruktif.
Makanan yang mengandung
purin
Kadar tinggi (150-180 mg/100g)
Yaitu jerohan (hati, ginjal, jantung, limpa, paru), otak dan
saripati daging.
Kadar sedang (50-150 mg/100g)
Daging sapi, udang, kepiting, cumi, kerang, kacang-
kacangan, kembang kol, bayam, kangkung, asparagus
dan jamur.
Kadar rendah (dibawah 50 mg/100g)
Gula, telur, dan susu.

Anjuran konsumsi purin pada penderita GOUT : 120 -
150 mg/hari
Minum air putih 2L/hari untuk bantu pengeluaran
as.urat
Hidrat arang tinggi (membantu pengeluaran asam urat)
Lemak sedang (cenderung menghambat pengeluaran
asam urat)

TERAPI GOUT
Goal : sUA < 6

NSAIDs
prostaglandins
Colchicine
microtubules
oral, IV
Probenecid
renal tubule inhibitor
Allopurinol tidak boleh pada os dengan insuf.
ginjal
xanthine oxidase inhibitor

Terapi
Serangan Akut
Colchicine efek anti-inflamasi dalam waktu 24-48
jam
NSAIDs terapi tambahan untuk penghilang rasa
sakit
Corticosteroids (PO or intraarticular)
Hormon Adrenocorticotropic (ACTH)
Aspirasi di sendi yang sakit untuk mengurangi
tekanan
Indocin (indomethacin)
Efektif pada arthritis gout akut yang sedang aktif.
ES : rasa mengantuk, sakit kepala, pusing, diare, ruam kulit dan
gangguan mental ringan
Benemid (probenecid)
Untuk terapi hiperuricemia berhubungan dengan gout dan gout
arthritis.
Diberi bila ginjal tidak mampu membuang asam urat dengan baik.
Zyloprim (allopurinol)
Terapi untuk pasien dengan tanda gejala primer dan sekunder
gout (serangan akut, tophi, destruksi sendi, nephropathy)
Dosis awal ; 100 mg sehari dan dapat ditingkat menjadi 300 mg
sehari.
ES : reaksi hipersensitivitas misalnya ruam kulit.
Colchicine
Untuk mengurangi rasa nyeri saat serangan
akut
Sebagai terapi selingan untuk mencegah
serangan akut dari gout.
Efek samping : masalah GIT (diare, mual,
muntah)
Based on creatinine clearance :
CrCl 30-80 ml/min = 0.6mg/ hari
CrCl <30 ml/min = 0.3mg/ hari
HD = 0.6mg twice weekly (not dialyzable)

Allopurinol pada CKD

CrCl (mL/min)
Maintenance Dose of
Allopurinol
0 9 100mg/3 hari
10 19 100mg / 2 hari
20 39 100mg
40 59 150mg
60 79 200mg
80 99 250mg
100 119 300mg
120 139 350mg
140 400mg
Dosis max
pada pasien
dengan
Insufisisensi
Renal tidak
lebih dari 300
mg.
Oxypurinol, allopurinol metabolite, cleared by kidney and
accumulates in patients with renal failure
Oxypurinol inhibits xanthine oxidase
Increased oxypurinol related to risk of allopurinol
hypersensitivity syndrome
allopurinol
oxypurinol
Xanthine
Oxidase

Stevens-
Johnson
Syndrome

Allopurinol
Hypersensitivity
Syndrome
Toxic Epidermal
Necrolysis
Mencegah dari serangan akut
Kombinasi Colchicine dengan :
Allopurinol (Zyloprim, Alloprim) hambat produksi
dari asam urat
Probenecid (Benemid), Sulfin-pyrazone (Anturane)
hambat reabsorpsi tubular dari asam urat
Febuxostat (Uloric) hambat oksidasi xanthine,
penelitian terakhir menunjukkan dapat mengurangi
level asam urat serum.
2012 ACR Management
Guidelines
Lifestyle Modification for all patients with gout
Xanthine Oxidase Inhibitor (XOI) first-line urate-lowering
pharmacologic therapy
Target sUA <6 at minimum, sUA <5 better
Starting dose of allopurinol should be 100mg, less in CKD
with titration above 300mg prn if needed (even in CKD)
Continue prophylaxis for 3 (no tophi) 6 months (tophi) after
achieving target sUA
27
Khanna D, et al. Arthritis Care Res . 2012 Oct;64(10):1431-46
Take Home Points
Colchicine has FDA-approved dosing guidelines for
CKD
Allopurinol doses above recommended CrCl-based dose
is effective with minimal adverse effect
Febuxostat is an excellent alternative for patients with
renal insufficiency
OSTEOARTHRITIS
DEFINISI
Gangguan persendian karena terjadi
perubahan, yakni berkurangnya tulang rawan
sendi dan terjadi hipertropi tulang hingga
terbentuk tonjolan tulang pada permukaan sendi
(osteopit)
Disebut juga : penyakit sendi degeneratif.


KLASIFIKASI
Osteoarthritis Primer (idiopatik) usia > 45
tahun sebagai akibat dari penuaan alami.

Osteoarhtritis Sekunder (penyakit/kondisi
lain) usia < 45 tahun, biasanya disebabkan
oleh trauma yang menyebabkan luka pada
sendi, seperti patah tulang.



OA PRIMER
A. Lokal
- Tangan
- Kaki
- Lutut
- Pinggul

B. Menyeluruh
(Generalized Osteoarthritis)


OA SEKUNDER
a. Trauma
b. Kongenital
- Lokal
- Faktor mekanik
- Displasia tulang
c. Metabolik
d. Endokrin
e. Penyakit dengan penyebab yang masih belum
jelas

ETIOLOGI
Faktor stres
Proses penuaan
Kelemahan otot
Obesitas
Trauma ortopedik
Pekerjaan repetitif (yaitu pekerjaan yang
membutuhkan daya yang besar dan seringkali
harus membungkuk)
Infeksi

PATOGENESIS
Stage I : Perubahan matriks kartilago.
Stage II : Respon kondrosit terhadap
gangguan atau perubahan matriks.
Stage III : Pe respon kondrosit, diperkirakan
akibat kerusakan mekanis pada jaringan,
dengan kerusakan kondrosit dan down
regulasi respon kondrosit terhadap sitokin
anabolik.

Gejala
Nyeri
Bengkak
Kaku pada sendi
Hilang fleksibilitas pada sendi
Tidak stabilnya sendi yang menopang berat badan
Kelemahan otot
Deformasi sendi (pembesaran sendi)
Ada suara retakan dan deritan (disertai dengan rasa ngilu)
Peradangan lokal (di sekitar daerah yang terkena)
Gangguan pergerakan
Nodus Heberden dan Bouchard

DIAGNOSIS
Anamnesa dan riwayat penyakit
Deteksi gejala dan tanda
Pemeriksaan Fisik
Tes laboratorium
a. Aspirasi sendi
b. X-ray
- Gambaran Osteofit
- Penyempitan space kartilago
- Peningkatan densitas tulang sub-chondral



Foto X-Ray lutut, terdapat gambaran
osteofit dan penyempitan celah sendi
Klasifikasi American College of
Rheumatology
TERAPI
Farmakologi
Obat anti radang dan anti nyeri (terapi oral dengan obat golongan analgesik
seperti PCT 4x1 g/hari dan NSAID, serta terapi topikal misalnya krim capsaicin).
Suplemen yang mengandung glukosamin dan kondroitin sulfat. Injeksi hialuronat
secara intra artikular (obat pelumas sendi).
Duloxetine (Cymbalta) untuk kronik (long-term), nyeri tulang-otot
termasuk OA

Non-Farmakologi
- Edukasi
- Dukungan psikososial untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
- Penurunan berat badan
- Fisioterapi
- Terapi fisik agar pasien dapat melakukan aktivitas optimal
- Penggunaan alat penyangga

Operasi
- Arthroscopy
- Osteotomy
- Arthroplasty

Terapi untuk OA berbeda, tergantung stadiumnya.



PENCEGAHAN
Menjaga berat badan
OR ringan
Menghindari luka di persendian
Mengonsumsi suplemen
Mengonsumsi makanan sehat
Menjaga postur tubuh yang baik

KOMPLIKASI
1. Penurunan fungsi tulang
deformasi lulut menjadi bentuk O (genu varum) atau
bentuk X (genu valgus).
kehilangan kemampuan berdiri atau berjalan atau
menanngung berat badan.
2. Kemerahan, pembengkakkan sendi yang menujukkan
adanya infeksi sendi.
3. Kondrolisis
4. Fraktura
5. Pseudogout
6. Bakers cysts (popliteal cysts)

Anda mungkin juga menyukai