Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam era yang modern ini sudah banyak sekali manusia maupun instansi
yang membutuhkan layanan informasi dengan tekhnik yang lebih maju dan juga
system informasi ini juga berkembang pesat dari tahun ketahun begitupun dengan
kegunaannya, dan dalam system informasi yang berkembang ini maka sumber daya
manusia dan sumber daya informasi harus seimbang. Pengembangan system
informasi ini didasari pada kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
Bermacam macam system informasi yang digunakan apalagi di bidang kesehatan
banyak sekali orang yang memerlukan system informasi di kesehatan dengan tujuan
agar tercapai kepuasaan masyarakat akan pelayanan yang diberikan daklam hal ini
semua pekerja kesehatan.
Istilah TI ( Teknologi Informasi ) atau IT ( Information Technology ) yang
populer saat ini adalah bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah
dalam dunia SI ( Sistem Informasi ) atau IS ( Information System ). Istilah TI
memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan
maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari
sebuah sistem informasi itu sendiri. TI memang secara nota bene lebih mudah
dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang berbasis pada teknologi
komputer yang tengah terus berkembang pesat.
Informasi tentu saja adalah produk yang diharapkan dapat dihasilkan dari
sebuah STI dan informasi adalah sebuah fokus yang harus mendapatkan pemahaman
serius secara umum dan merata. Sudah menjadi sebuah permasalahan yang sering kali
muncul manakala sering kali didapati sebuah kenyataan bahwa terkadang sebuah STI
tidak selalu menghasilkan informasi, bahwa banyak dari STI dapat dinilai gagal
karena ternyata bukan informasi yang dihasilkan, meskipun didukung teknologi yang
cukup memadai.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Sebutkan dan jelaskan komponen sistem informasi?
1.2.2 Jelaskan sistem informasi:
a. secara manual
b. berbasis computer
1.2.3 Jelaskan pengembangan sistem informasi:
a. tahapan
b. sumber daya informasi
1.2.4 Sebutkan dan jelaskan analis sistem?
1.2.5 Faktor-faktor apa yang diperlukan analis sistem dalam mengembangkan sistem
informasi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Menyebutkan serta menjelaskan komponen sistem informasi
1.3.2 Menjelaskan sistem informasi:
a. secara manual
b. berbasis komputer
1.3.3 Menjelaskan pengembangan sistem informasi
a. tahapan
b. sumber daya informasi
1.3.4 Menyebutkan serta menjelaskan analis sistem
1.3.5 Menjelaskan faktor-faktor yang diperlukan oleh analis sistem dalam
mengembangkan sistem informasi






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR SISTEM
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya
satu dengan yang lain, yang berfungsi bersamasama untuk mencapai tujuan
tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu:
1. Setiap sistem terdiri dari unsurunsur
2. Unsurunsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Sistem adalah sekumpulan unsur/elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh :
- Sistem Komputer terdiri dari Software, Hardware, dan Brainware
- Sistem Akuntansi
Menurut Ludwig Von Bartalanfy
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut Anatol Raporot
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. Ackof
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari
bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.


Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari
pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Secara garis besar, sistem dapat dibagi 2 :
A. Sistem fisik ( physical system ) :
Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama
lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.
Contoh :
- Sistem transportasi, elemen : petugas,mesin, organisasi yang menjalankan
transportasi
- Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersamasama untuk
menjalankan pengolahan data.
B. Sistem abstrak ( abstract system) :
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak
dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-
elemennya.
Contoh :
- Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.
2.2 KONSEP DASAR INFORMASI
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadiankejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan
atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan
keputusan.
2.3 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem
yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut
kapan saja diperlukan.
Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan system
informasi atau peralatan sistem lainnya.
Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan
sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam
suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi
Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai
pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa
yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang
akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat,
dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi.
Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam
suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta- fakta yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik
organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan,
melainkan harusdiolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan.
Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat
yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi
dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan,
khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen.
Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan
manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem Informasi Manajemen.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:
aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga
aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk
pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan
bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari
lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang
lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang akan
menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback),
yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada system
informasi berbasis komputer (computer-based information system). Harapan yang
ingin diperoleh di sini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi atau
sistem informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat,
berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif
dan efisien.
Meskipun sistem informasi berbasis komputer menggunakan teknologi
komputer untuk memproses data menjadi informasi yang memiliki arti, ada
perbedaan yang cukup tajam antara komputer dan program computer di satu sisi
dengan sistem informasi di sisi lainnya. Komputer dan perangkat lunak komputer
yang tersedia merupakan fondasi teknis, alat, dan material dari sistem informasi
modern. Komputer dapat dipakai sebagai alat untuk menyimpan dan memproses
informasi. Program komputer atau perangkat lunak komputer merupakan
seperangkat instruksi operasi yang mengarahkan dan mengendalikan pemrosesan
informasi.
2.4 ANALIS SISTEM DAN PROGRAMMER
Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari
masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai
serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-
aspek bisnis dan teknologi komputer).
Nama lainnya : system designer, business analyst, system consultant, system
engineer, software engineer, sistem analyst programmer, information system
engineer.
Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi
tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis(lebih memahami
teknologi komputer).
Tugas dan tanggung jawab
Sistem analis :
a) Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer
saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.
b) Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer,
tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
c) Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan
masalah secara garis besar.
d) Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas
pada sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
Programmer :
a) Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
b) Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, system
komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
c) Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan
instruksi-instruksi program.
d) Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak
orang,terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang
mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program.
Pengetahuan dan keahlian analis system
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang
khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian
berikut sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
a) Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi
komputer dan pemograman computer
Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam
penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi
serta keahlian dalam menggunakan komputer.
Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang
perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer,
sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
b) Pengetahuan tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan,
maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan
ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai
sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi
biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran
produksi, manajemen personalia, keuangan, perilaku organisasi,
kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.
c) Pengetahuan tentang metode kuantitatip
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan
metode-metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming,
regresion, network, decision tree, trend, simulasi.
d) Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-
permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah
tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus
dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut.
e) Ahli berkomunikasi dan membina hubungan
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi
baik
secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara,
presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
f) Memahami metodologi pengembangan sistem informasi
Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia
satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina
hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat
pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis system tidak dapat
membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak
mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan
pemakai sistem akan mempersulitnya.
Team pengembangan system
Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan
hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram
(analis/pemrogram) atau seorang programer yang merangkap sebagai analis
sistem (pemrogram/analis).
Akan tetapi untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek,
pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota
dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup
proyek yang akan ditangani. Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-
personil sebagai berikut :
1. Manajer analis sitem (manage of systems analyst)
Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan
mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
a. Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan system
b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan
system lainnya.
c. Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan
dilakukan.
d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain
sistem dan penerapannya.
e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.
f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal
perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada
manajemen dan pemakai sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).
h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2. Ketua analis sistem (lead systems analyst)
Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis
sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan
mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan.
3. Analis sistem senior
Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis system yang
sudah berpengalaman.
4. Analis sistem junior (junior systems analyst)
Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman
dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih
senior. Analis sistem junior ini sering juga disebut dengan analis system yang
masih dilatih (systems analyst trainee).
5. Programer aplikasi senior (senior applications programmer)
Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah
berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan
mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. Pemrogram aplikasi senior
kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram/analis.
6. Programmer aplikasi (application programmer)
Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup
berpengalaman dan dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara
langsung lagi.
7. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)
Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum
berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang
lebih senior. Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada
pembuatan modul-modul program yang sederhana, seperti misalnya
pembuatan bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga
disebut dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (applications
programmer trainee).
Pengguna Sistem
1. User
Sebagai end-user (operator) dan user-manager yang mengawasi pekerjaan
end-user.
2. Manajemen
Memegang pernan penting dalam menyetujui rencana pengembangan sistem
dan penyediaan dana.
Perancang Sistem
a. Project Coordinator
Bertanggungjawab agar tim dapat bekerja secara harmonis dan optimal serta
mengontrol agar pelaksanaannya sesuai rencana.
b. System Analyst & Design
Personil yang memberikan solusi dan mendesain sistem baru.
c. Programmer
Personil yang membuat program berdasarkan rencangan dari sistem analis.
d. Network Designer
Bertanggungjawab terhadap desain jaringan, seperti LAN, MAN, WAN.
e. Technician (Hardware)
Personil yang menetapkan konfigurasi-konfigurasi hardware yang tepat agar
dapat bekerja secara optimal.
f. Database Administrator
Personil yang bertanggjawab terhadap suatu sistem database, mencakup pola
struktur data, integritas data, memberikan hak akses kepada user, backup,
recovery dan mengoptimalkan performa database.
g. Documenter
Personil yang membuat dokumentasi sistem, mencakup buku operasional
aplikasi, teknis dan sistem.
h. Software Tester
Personil yang menjamin bahwa program aplikasi yang dibuat programmer
sesuai spesifikasi.


i. Graphic Designer
Pesonil yang memiliki keahlian dalam mendesain untuk aplikasi berbasis GUI
(Graphic Interface).
Alat dan teknik pengembangan system, terbagi atas :
1. Graphical tools
a. HIPO
b. Data Flow Diagram (DFD)
c. Structure Chart
d. SADT
e. Warnier/Orr
f. Jakson's Diagram
2. Diagram Chart
2.1 Activity Chart
a. Systems Flowchart
b.Program Flowchart (Program Logic Flowchart, Detailed Computer
Program Flowchart)
c. Paperwork Flowchart / Form Flowchart
d. Database Relationship Flowchart
e. Process Flowchart
f. Gantt Chart
2.2 Layout Charting
2.3 Personal Relationship Charting
a. Working Distribution Chart
b. Organization Chart
3. Technique Public
3.1 Teknik Manajemen Proyek (Penjadualan Proyek)
a. CPM (Critical Path Method)
b. PERT (Program Evalution and Review Technique)
3.2 Fact Finding Technique (Mengumpulkan data dan menemukan fakta)
a. Interview, Observation, Questionaires, Sampling
3.3 Cost Effectiveness Analysis / Cost Benefit Analysis
3.4 Inspection and Walkthrough
3.5 Meeting




















BAB III
PEMBAHASAN
MAPPING















KOMPONEN SISTEM INFORMASI
SISTEM INFORMASI
MANUAL BERBASIS KOMPUTER
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
TAHAPAN SUMBER DAYA INFORMASI
TEAM ALAT DAN TEKNIK
FAKTOR YANG
YANG DIPERLUKAN
ANALIS SISTEM
3.1 KOMPONEN SISTEM INFORMASI
John Burch dan Bary Grudnitski mengemukakan bahra system informasi terdiri
dari komponen-komponen. Sebagai suatu system komponen-komponen tersebut
masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai sasarannya. Komponen-komponen tersebut antara lain :
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguma untuk semua tingkatan
manajemen sera semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat dalam sitem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses dta, menghasilkan dan mengirimpakn keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software)
dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang
mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroprasi.
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memenupulasinya. Data perlu
disimpan didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
digunakan untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
dengan DBMS ( Database Management Systems).
6. Blok Kendalian
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya
bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-
kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase
dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan
untuk meyakinkan bahwa hall-hal yang dapat merusak sitem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat
diatasi.
3.2 SISTEM INFORMASI
3.2.1 SISTEM INFORMASI SECARA MANUAL
Seringkali kita beranggapan mengapa harga sebuah program spreadsheet atau
word processing begitu mahal. Bahkan terkadang secara naf kita sering pula
beranggapan bahwa membuat system itu mudah karena hanya terdiri dari
sekumpulan program saja. Persepsi atau anggapan ini tentu saja keliru karena
pembuatan suatu system tidak hanya pada masalah proggaram tapi juga
menyangkut pengembangan itu sendiri. Dan ini umumnya membuatuhkan waktu
yang sangat lama serta sulit.
Siklus Pengembangan suatu Sistem (System Developed Live Cycle /SDLC)
umumnya melalui beberapa tahap :
Tahap Definisi
Analisis kelayakan
Pendefinisian permintaan / kebutuhan
Tahap konstruksi
Desain system
Pembuatan system
Pengajian system
Tahap Implementasi
Pemassnagan
Operasional

1. Tahap Definisi
Pada tahap definisi pemakai system dan analis system melakukan analisis
jenjang terhadap operasi bisnis yang berjalan saat ini dan system informasi yang
digunakan. Umumnya perubahan system atau pembuatan system yang baru
berdasarkan atas usulan manajemen untuk merubah atau membuat system yang baru.
Pada langkah analisis kelayakan system, usulan-usulan tentang perbaikan
system ataupun pembuatan system yang baru ditelaah oleh suatu bagian. Ia
melakukan studi kelayakan terhadap system yang ada dan menganalisis usulan
system baru. Langkah ini umunya menganalisis dan melihat sistemm apa yang harus
di jalankan . Pada langkah ini ahli sistemnm informasi bekerja sama dengan
manajmen akan menentukan analisis tentang manfaat dan biaya dari sitem baru
tersebut termasuk biaya yang dapat dihindari, peningkatan pendapatan yang mungkin
terjadi dan pengaruh system baru tersebut.
Langkah Penentuan Kebutuhan system sangat berpengaruh karena
keberhasilan dan ketepatan pengembangan system sangat tergantung pada identifikasi
kebutuhan system yang benar. Cukup sulit menentukan system baru apa yang harus
dijalankan dalam bentuk yang terinci dengan bahsa computer karena banyak system
informasi yang tingkat kompleksitasnya tinggi dengan berbagai fungsi yang
berbeda.Karena proses menetukan system biasanya sulit namun sangat menentukan,
analisis system biasnya memiliki sejumlah tehnik dan pendekatan tertentu yaitu
mengorganisir proses dan membantu manajer dalam menetukan system apa yang
harus dijalankan. Dengan membantu manajer pengguna, analis menghasilkan
dokumen kebutuhan system yang lengkap yang terdiri dari uraian terinci dari output.
2. Tahap Konstruktsi
Pada langkah desain system, professional system informasi dengan usulan
dari manajer perusahaan mendesain system sesuai dengan kebutuhan suatu
organisasi. Manajer harus memahami bagaimana system baru tersebut nanti bekerja
dan berinteraksi dengan orang klain sehingga tugas-tugas dapat dijalankan dengan
sempurna. Yang juga penting dalam tahap ini adalaha dokumen yang menjelaskan
rincian system ( bisa dalam bentu flowchart atau diagram alir).
Langkah membuat dan menguji system, pekerjaan yang dilakukan adalah
membuat program computer dan rancangan terinci dari database dan file yang akan
digunakan dalam system tersebut.
Langkah selanjutnya , ahli system menguji program system tersebut hingga
lengkap dan dapat dijalankan sempurna. Semua pihak baik itu manajer, pengguna
system atau bagian yang terlibat harus bertanggungjawab terhadap pengujian system
ini. Hal ini dimaksudkan agar system tersebut dapat bekerja dengan benar.
3. Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi (penerapan), manajer perusahaan dan professional
system informasi bekerjasama untuk menginstal system baru tersebut, yang biasanya
melibatkan konversi data dan prosedur lama ke yang baru. Cara mengkonversi suatu
data dengan benar sehingga tidak ada data lama yang hilang merupakan hal yang
penting dan merupakan keputusan tehnis.
3.3.2 SISTEM INFORMASI BERBASIS TENOLOGI INFORMASI
Teknologi Informasi (TI) merupakan salah satu alat manajer untuk mengatasi
perubahan (Laudon dan Laudon, 2006: 14). Definisi TI secara lengkap dinyatakan
oleh Martin et al. (2002: 1), yaitu teknologi komputer yang digunakan untuk
memproses dan menyimpan informasi serta teknologi komunikasi yang digunakan
untuk mengirimkan informasi. Definisi TI sangatlah luas dan mencakup semua
bentuk teknologi yang digunakan dalam menangkap, manipulasi,
mengkomunikasikan, menyajikan, dan menggunakan data yang akan diubah menjadi
informasi (Martinet al., 2002: 125). Perkembangan TI yang terjadi selama ini
mencakup perkembangan infrastruktur TI, yakni hardware, software, data, dan
komunikasi (McNurlin dan Sprague, 2002: 11). Menurut Laudon dan Laudon (2006:
1415), infrastruktur TI terdiri atas komponen hardware, software, teknologi
penyimpanan data (storage), serta teknologi komunikasi. Beberapa penulis
mengklasifikasikan teknologi storage ke dalam komponen hardware sehingga
komponen TI terdiri atas hardware, software, dan komunikasi (McLeod dan Schell,
2004: 101-123; Mescon et al., 2002: 213- 219).
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas
manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi
fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil
besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan
manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke
berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan dan medis merupakan
bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi
relatif tertinggal. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-
padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil.
Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi
merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi
(sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi (dan komunikasi)
saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Selain memiliki potensi
dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya
dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi
dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara
mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan
yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan
pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar
serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.
Teknologi yang dimaksud disini adalah teknologi yang berbasis komputer.
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem
Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan
peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang
dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi
yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang
membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak
harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak
mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika
tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan
informasi yang berbasis pada komputer.
3.3 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
3.3.1 TAHAPAN
Mengembangkan pemecahan sistem informsi dalam masalah pekerjaan
merupakan tanggung jawab utama para pengguna akhir. Mereka bertanggung jawab
untuk mengusulkan atau mengembangkan baru atau mengembangkan sistem
informasi dalam organisasi itu. Mereka harus selalu mengatur perkembangan usaha
dalam sistem informasi tertentu dan semua pengguna akhir.
Siklus Perkembangan Sistem
Sistem dapat diaplikasikan untuk pemecahan berbagai macam masalah.
Ketika hal ini dilibatkan dalam perkembangan pemecahan sistem informasi dalam
masalah pekerjaan, ini disebut perkembangan sistem informasi atau pengembangan
aplikasi. Sistem informasi selalu menggambarkan, merancang, dan
mengimplementasikan dengan menggunakan proses perkembangan sistematis oleh
pengguna terakhir dan informasi tertentu merancang sistem informasi berdasarkan
pada analisa kebutuhan informasi dalam organisasi. Jadi, bagian utama dari proses ini
adalah mengetahui rancangan dan analisa sistem. Seperti, yang terlihat pada gambar
4.1, seluruh aktivitas utama dilibatkan dalam siklus perkembangan yang lengkap.
Ketika pendekatan sistem diaplikasikan untuk perkembangan dari pemecahan
sistem informasi, banyak proses dan siklus yang timbul. Ini sering disebut dengan
Siklus perkembangan sistem, atau siklus hidup perkembangan sistem (SDLC).
Gambar 4.2 menyimpulkan tahap yang terdapat dalam siklus perkembangan sistem
informasi tradisional. Tahap - tahapnya antara lain : (1) pemeriksaan (2) analisa (3)
rancangan (4) mengimplementasikan (5) pemeliharaan.
Anda dapat merealisasikan bagaimana semua aktivitas terlibat dan
berhubungan erat serta saling berketergantungan. Oleh karena itu, dalam
kenyataannya, seluruh perkembangan aktivitas dapat terjadi dalam waktu yang sama.
Juga, beberapa perbedaan dalam proyek perkembangan bisa berbeda tahap dalam
siklus perkembangan.







Akhirnya, dapat direalisasikan perkembangan itu dalam Fourth-generetion
languages (4GL), Computer Aided System Engineering (CASE), dan Pembuatan
Prototype secara otomatis dan digantikan oleh beberapa aktivitas dalam
perkembangan sistem informasi. Langkah - langkah dalam proses perkembangan ini.
1. Pemeriksaan Sistem
Tahap pemeriksaan sistem merupakan langkah pertama dalam proses
perkembangan sistem. Tahap ini termasuk menampilkan, memilih, dan studi awal
dalam usulan pemecahan sistem informasi untuk masalah pekerjaan. Pemeriksaan
sistem tertentu meliputi langkah - langkah yang dapat dilihat dalam gambar 3.2
dimana sistem informasi besar diusulkan untuk perkembangan.







Gambar 3.2
Aktivitas Dalam Tahap Pemeriksaan Sistem. Langkah ini Dilibatkan Pada Sistem
informasi Terbesar Yang Dilakukan.

1.1 Perencanaan Sistem Informasi
Proses perencanaan sistem informasi yang sesungguhnya merupakan bagian
kecil dari proses perencanaan pekerjaan yang diinginkan dalam organisasi. Ada
banyak kesempatan untuk penggunaan sistem informasi untuk mendukung organisasi
pengguna terakhir dan operasi bisnisnya, manajemen pembuat keputusan dan sasaran
strategis. Bagaimanapun, dalam dunia nyata, pengguna akhir, departemen dan
organisasi itu sendiri mempunyai batasan pada manusia dan sumber keuangan yang
akan dialokasikan untuk perkembangan sistem informasi yang baru, tidak perduli
Pemilihan dan
Perencanaan
Sistem
Peninjauan organisasi untuk menggambarkan dan memilih proyek
pengembangan sistem yang potensional, termasuk pembangkit
tersebut oleh proses perencanaan sistem informasi yang
sesungguhnya.
Studi Kelayakan Membuat laporan pengukuran kebutuhan informasi pengguna
akhir. Mengukur kelayakan dari pengembangan baru atau sistem
informasi berkembang untuk pemuasan kebutuhan. Rencana
proyek berkembang.
Laporan
Kelayakan
Penyimpanan dan penghubungan akibat dari studi kelayakan pada
pengguna akhir dan pengatur (manajemen)
dengan yang mereka inginkan. Oleh karena itu, pekerjaan dan perencanaan sistem
informasi membantu untuk menghasilkan, menampilkan, dan memilih sistem
informasi yang potensial untuk dikembangkan.
1.2 Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah studi awal untuk memeriksa kebutuhan informasi
calon pengguna akhir dan tujuannya, batasan, kebutuhan sumber daya, biaya,
manfaat, dan kelayakan dari proyek yang diusulkan. Metode yang sama dalam
pengumpulan informasi merekomendasikan yang mudah dalam pendekatan sistem
(wawancara, observasi, dan sebagainya) yang digunakan untuk mengumpulkan data
untuk studi kelayakan.
1.3 Kelayakan Suatu Sistem
Kelayakan dari sistem yang diusulkan dapat dievaluasi berkaitan dengan
empat kategori utama, yang telah diringkas dan yang digambarkan dalam gambar 3.3.









Gambar 3.3 Faktor Kelayakan Dari
Organisasi, Ekonomi, Teknis dan Operasi. Catatan Ini Berisi Kelayakan Mulai Dari
Ongkos Penyimpanan atau Kemampuan Dari Perangkat Lunak dan Perangkat Keras.

Kelayakan Organisasi
Bagaimana sistem itu mendukung
rencana strategis organisasi.

Kelayakan Teknis
Kemampuan, keandalan, dan
kesediaan perangkat keras dan
perangkat lunak.
Kelayakan Ekonomi
Ongkos penyimpanan.
Peningkatan pendapatan.
Penurunan investasi
Peningkatan profit.
Kelayakan Operasi
Penerimaan pengguna.
Dukungan manajemen.
Kebutuhan pembeli, pemasok
dan pemerintah


2. Analisa Sistem
Analisa sistem bukan merupakan studi awal. Ini merupakan studi yang
digunakan oleh pengguna akhir sebelum perancangan sistem informasi baru dapat
diselesaikan.
Produk akhir dari analisa sistem adalah seluruh kebutuhan sistem untuk
usulan sistem informasi (ini juga disebut spesifikasi fungsional atau kebutuhan
fungsional). Untuk proyek perkembangan yang besar, produk ini mengambil bentuk
dari laporan kebutuhan sistem, dengan menetapkan kemampuan yang diperlukan
untuk kebutuhan informasi pengguna akhir. Perancangan suatu sistem dibutuhkan
sebelum penyelesaian tahap perancangan sistem. Lihat gambar 3.4.










Gambar 3.4 Aktivitas Analisis Sistem. Tahap Ini Mengukur Kemampuan Sistem
Informasi dan Kenutuhan Informasi Dari Pengguna.

Analisa Lingkungan
Organisasi
Analisa Sistem Yang
Ada
Analisa Kebutuhan
Sistem
Kebutuhan Sistem
Menganalisa secara rinci kebutuhan informasi
oleh organisasi pengguna akhir dan subsistem
dan sistem liingkungan.
Analisa sumber, produk dan aktivitas dari sistem
informasi yang sekarang digunakan.
Mengukur kempuan sistem informasi yang akan
memenuhi kebutuhan informasi pengguna akhir
Penyimpanan dan penghubungan input logik,
proses, output, penyimpanan dan pengawasan
kebutuhan informasi baru atau sistem informasi
berkembang yang diusulkan.
2.1 Analisa Lingkungan Organisasi
Analisa lingkungan organisasi merupakan langkah utama yang penting dalam
analisa sistem. Itulah sebabnya harus mengetahui tentang organisasi, struktur
manajemen, orang - orangnya, aktivitas pekerjaan, sistem lingkungan harus
berhubungan dengan itu, dan itu adalah sistem informasi yang berlaku. Memahami
spesifikasi operasi kerja kelompok pengguna akhir yang akan dipengaruhi oleh
sistem informasi baru atau sistem informasi berkembang yang diusulkan.
2.2 Analisa Sistem Yang Ada
Sebelum merancang sistem baru, adalah penting untuk belajar sistem yang
akan dikembangkan atau digantikan (jika itu adalah satu). Harus menganalisa
bagaimana sistem ini menggunakan perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber
daya manusia untuk mengkonversi sumber data organisasi kedalam produk informasi
untuk pengguna terakhir. Perlu menganalisa apakah sumberdaya sistem ini digunakan
untuk memenuhi sistem informasi aktivitas masukan, proses, keluaran, penyimpanan,
dan kendali. Kemudian, dalam tahap perancangan sistem ini, kamu dapat menetapkan
apa sumberdaya ini, produk, dan aktivitas dalam sistem yang harus kamu rancang.
2.3 Analisa Sistem Kebutuhan
Langkah ini adalah salah satu langkah sulit dalam analisa sistem. Disini harus
mencoba, pertama, untuk menentukan kamu (atau pengguna akhir) memerlukan
informasi tertentu (ini kadang - kadang disebut analisa kebutuhan atau analisa
kebutuhan pengguna). Kedua, harus mencoba menentukan kebutuhan kemampuan
proses informasi untuk masing - masing aktivitas sistem (masukan, proses, keluaran,
penyimpanan, kendali) untuk mengetahui kebutuhan informasi (ini kadang - kadang
disebut analisa kebutuhan fungsional). Akhirnya, harus mencoba untuk
mengembangkan syarat sistem logika. Kesulitan dari tahap pertama persyaratan
analisa merupakan alasan utama pengembangan dari metode alternatif pengembangan
sistem, seperti sistem-sistem paket dan rancangan kerja.
Spesifikasi
Sistem
Mengembangkan spesifikasi yang lebih umum tentang bagaimana
aktivitas input, pengolah, output, penyimpanan, pengendalian
memenuhi persyaratan sistem yang dikembangkan pada tahap
analisis sistem
Menghasilkan dokumen dan komunikasi yang lebig detil dari
sistem yang diajukan kepada pengguna akhir
3. Rancangan Sistem
- Analisis sistem menjelaskan sebuah sistem apa yang harus memenuhi informasi
yang dibutuhkan oleh para pengguna. Rancangan sistem terdiri dari aktivitas
rancangan logika dan rancangan fisik, dimana keduanya menghasilkan spesifikasi
sistem yang memenuhi persyaratan sistem yang dikembangkan dalam tahap
analisa sistem. Gambar 3.5 menjelaskan gambaran dari rancangan sistem. Para
pengguna akhir dan analis sistem dapat menggunakan berbagai macam peralatan
dan metode untuk membuat rancangan sistem.












Gambar 3.5 menjelaskan gambaran dari rancangan sistem. Para pengguna akhir dan
analis sistem dapat menggunakan berbagai macam peralatan dan metode untuk
membuat rancangan sistem.


Rancangan
Sistem Logika
Rancangan Sistem
Fisik
Mengembangkan spesifikasi yang lebih detil
Tampilan, formulir,
laporan, rancangan
dialog
Rancangan Struktur
Elemen data
Rancangan Prosedur
dan Program

Pengguna Antar Muka, Data, dan Rancangan Proses
- Cara lain untuk mendapatkan rancangan sistem dapat dijelaskan pada gambar 3.6.
Konsep ini difokuskan pada tiga hasil utama dari tahap perancangan rancangan
kerja. Rancangan sistem terdiri dari tiga aktivitas: pengguna antar muka, data,
rancangan proses. Menghasilakan spesifikasi untukmetode pengguna antar muka
dan hasil yang didapatkan, struktur data base, dan pengolahan dan prosedur-
prosedur pengendalian.



Rancangan Pengguna Antar Muka
- Aktivitas rangcangan pengguna antar muka difokuskan pada perancangan
interaksi antara pengguna akhir dan sistem-sistem komputer. Hal tersebut
ditekankan pada metode input/output dan konversi data dan informasi dalam
bentuk yang dibaca oleh manusia dan mesin.
Rancangan Data
- Aktivitas rancangan data difokuskan pada rancangan struktur logika dari data
base dan file-file yang akan digunakan oleh sistem informasi. Rancangan data
tersebut menghasilkan spesifikasi yang lebih rinci dari:
1. Keterkaitan (orang, tempat, benda, kejadian) mengenai dimana sistem
informasi yang diajukan harus memelihara informasi.
2. Hubungan yang harus dimiliki oleh setiap masukan masukan.
Rancangan
Pengguna Antar
Muka
Rancangan
Data
Rancangan
Proses
Gambar 3.6
3. Elemen-elemen data yang spesifik (data base, file, rekaman-rekaman,dll)
perlu dipelihara untuk setiap masukan-masukan oleh sistem informasi.
4. Aturan-aturan yang mengatur bagaimana setiap elemen data dispesifikasikan
dan digunakan dalam sistem informasi.
Rancangan Proses
- Aktivitas rancangan proses difokuskan pada perancangan sumber-sumber
perangkat lunak. Oleh karena itu program-program dan prosedur dibutuhkan oleh
sistem informasi yang diajukan. Hal ini ditekankan pada pengembangan
spesifikasi yang lebih terperinci dari modul-modul program yang harus diubah
sebagai paket-paket perangkat lunak atau yang dikembangkan oleh pemrograman
tertentu.
3.1 Rancangan Sistem Logika
- Rancangan sistem logika melibatkan pengembangan spesifikasi yang lebih umum
pada bagaimana aktivitas sistem informasi dasar dari input, pengolahan, output,
penyimpanan, dan pengendalian dapat memenuhi keinginan pengguna.
3.2 Perancangan Sistem Fisik
Perancangan melibatkan sistem yang detail dari pengguna metode interface
dan produk, struktur data base, proses dan pengendalian proses, perangkat keras,
perangkat lunak, dan personil pengembangan spesifikasi untuk sistem yang diajukan.
Perancangan sistem menggunakan pengetahuan operasi bisnis, pengolahan informasi,
dan perangkat keras serta spesifikasi perangkat lunak dari perancang fisik sistem
informasi. Sebenarnya, ini harus sama dengan masukan, pengolahan, keluaran,
penyimpanan dan pengembang. Perancangan tersebut harus dispesifikasikan dengan
seberapa baik sumber akan mengubah data-datanya (disimpan dalam files atau data
base yang telah dirancang) ke dalam informasi yang dihasilkan (display, respon-
respon, laporan, dan dokumen-dokumen). Spesifikasi tersebut adalah produk akhir
dari tahap perancangan sistem, dan dihubungkan dengan spesifikasi sistem.
Keberadaan perancangan sistem standar beraneka ragam untuk sistem
informasi dasar komputer. Memenuhi standar yang dapat menjadi sebuah
pertimbangan utama dari perancang sistem. Sebagai contoh, IBM sistem aplikasi
arsitektur yang memimpin aturan dari pengembangan perancang standar dengan
kerjasama IBM. Perancang sistem standar yang lain atau aplikasi arsitektur termasuk
AIA bekerjasama dengan peralatan digital, gelombang baru dengan Hewlet Packard,
dan open look dengan AT&T.
IBM sistem aplikasi arsitektur merupakan contoh yang baik untuk tipe
perancang standar yang ditingkatkan bagi sistem informasi berbasis computer. Terdiri
dari 3 standar aturan yang utama, diantaranya:
1. Masyarakat luas pengguna akses.
2. Program interface yang umum.
3. Pendukung telekomunikasi umum.
3.3.2 SUMBER DAYA INFORMASI
Sejumlah usaha awal dalam manajemen informasi terfokus pada data. Usaha
tersebut sejalan dengan meluasnya penggunaan sistem manajemen database (database
management system), atau DBMS. Perusahaan-perusahaan beralasan bahwa jika
mereka mengelola data mereka dengan menerapkan DBMS yang berbasis computer,
mereka berarti juga akan mengelola informasi mereka.
Perhatian seharusnya juga diberikan pada pengolah informasi (information
processor) yang mengubah input menjadi output. Pengolah ini meliputi perangkat
keras dan perangkat lunak, sera orang-orang yang mengembangkan, mengoperasikan,
dan menggunakan system. Juga termasuk fasilitas yang menyimpan sumber daya
tersebut.
Macam- macam Sumber Daya Informasi :
Hardware
Software
Spesialis informasi
Pemakai (Manusia)
Fasilitas(Mesin)
Database
Informasi

1. HARDWARE (PERANGKAT KERAS)
Hardware merupakan element dari sistem computer. Merupakan perangkat
yang dapat lihat dan dapat sentuh secara fisik, seperti perangkat masukan, perangkat
pemroses, maupun perangkat keluaran.
Peralatan ini umumnya cukup canggih. Dapat bekerja berdasarkan perintah
yang ada padanya, yang disebut juga dengan instruction set. Dengan adanya perintah
yang dimengerti oleh mesin tersebut, maka perintah tersebut melakukan berbagai
aktifitas kepada mesin yang dimengeri oleh mesin tersebut sehingga mesin bisa
bekerja berdasarkan susunan perintah yang didapatkan olehnya. Contoh dari
hardware misalnya : CPU, monitor, mouse, printer, dan lain-lain.
Istilah yang berkaitan dengan hardware antara lain :
- Hardware key : sarana fisik yang digunakan untuk mengamankan
sistem komputer dari penggunaan yang tidak sah.
- Hardware check : check otomatis, automatic yang dilaksanakan oleh
hardware untuk mendeteksi kesalahan atau problem in.
- Hardware sharing : bagi pakai hardware secara bersama-sama. Dengan
adanya fasilitas jaringan network kemudian menggunakan.
- Hardware monitor : board level circuit terpisah yang digunakan untuk
mengawasi kinerja sistem yaitu sistem hardware atau software.
- Hardware control : pengontrol perangkat keras.
2. SOFTWARE (PERANGKAT LUNAK)
Merupakan sekumpulan perintah yang dijalankan (atau dieskusi) oleh
komputer. Program komputer ini terdiri dari susunan logika untuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu di komputer. Melibatkan berbagai komponen dalam computer,
seperti system operasi, program, dan data yang disimpan atau dibaca. Logika yang
ada dalam perangkat lunak tersebut disusun sedemikian rupa sehingga computer
dapat memahami dan menjalankan instruksi yang terkandung didalamnya.
Perangkat lunak tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik, software memang tidak
tampak secara fisik dan tidak berwujud benda tapi bisa mengoperasikannya.
Pengembangan software berbasiskan open source, saat ini telah menjadi suatu
fenomena tersendiri. Model ini telah berkembang sejak awal mula perkembangan
teknologi computer, namun kini telah menjadi semakin populer terutama berkat
pemakaian internet di berbagai bidang. Banyak software-software yang mendukung
internet merupakan software open source. Saat ini open source telah menjadi suatu
tren dan berita besar di berbagai media massa. Berbagai perusahaan perangkat lunak
besar, seperti IBM, Oracle, Sun, pun berbondong-bondong mengumumkan bahwa
produk-produk yang dihasilkannya adalah produk open source. Namun apakah
sebenarnya open source tersebut. Disebut juga dengan perangkat lunak, merupakan
kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin computer dalam
menjalankan pekerjaannya. perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin
komputer untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya.
Software merupakan data elektonik yang disimpan sedemikian rupa oleh
komputer itu sendiri, data yang disimpan ini dapat berupa program atau intruksi yang
akan dijalankan oleh perintah, maupun catatan-catatan yang diperlukan oleh
komputer untuk menjalankan perintah yang dijalankannya. Untuk mencapai
keinginannya tersebut dirancanglah suatu susunan logika, logika yang disusun ini
diolah melalui perangkat lunak, yang disebut juga dengan program beserta data-data
yang diolahnya. Pengeloahan pada software ini melibatkan beberapa hal, diantaranya
adalah system opersi program, dan data. Software ini mengatur sedemikian rupa
sehingga logika yang ada dapat dimengerti oleh mesin komputer.
Istilah yang berkaitan dengan software antara lain :
- Software house : rumah pemroduksi perangkat lunak
- Software driver : berupa sebuah program atau software yang digunakan di sistem
computer
- Software design : kegiatan menterjemahkan masalah yang sudah didefinisikan ke
dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai.
- Software testing : uji coba terhadap program yang telah dikerjakan.
- Software developer : pengembang software atau perangkat lunak. Baik
perorangan maupun melalui suatu instansi berbadan hukum.
3. SPESIALIS INFORMASI
Spesialisasi informasi (information specialist) untuk mengambarkan pegawai
perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan
memelihara system berbasis komputer.
5 golongan utama spesialis informasi :
a. Analis Sistem (system analist)
Analis sistem bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem
baru dan memperbaiki sistem yang sekarang ada. Analis sistem adalah pakar
dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis
mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah.
b. Pengelola Database (database administrator)
Pengelola database bekerja sama dengan pemakai dan analis sistem
menciptakan database yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan
informasi bagi pemakai. Setelah database diciptakan, pengelola database
mengelola sumber daya yang penting ini.
c. Spesialis Jaringan (network specialist)
Spesialis jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai
membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya
komputer yang tersebar. Spesialis jaringan menggabungkan keahlian bidang
komputer dan telekomunikasi. Gerakan baru dari spesialis jaringan, yang
disebut webmaster, memiliki keahlian khusus dalam menggunakan World
Wide Web.
d. Programmer
Programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis
sistem untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan computer
mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
e. Operator
Operator menangani peralatan komputer berskala besar seperti
komputer mainframe dan komputer mini. Operator memantau layar komputer,
mengganti ukuran-ukuran kertas di printer, mengelola perpustakaan tape dan
disk storage, serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.
4. PEMAKAI (MANUSIA)
End user sinonim dengan pemakai, ia menggunakan produk akhir suatu sistem
berbasis komputer. Jadi, end-user computing (EUC) adalah pengembangan seluruh
atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai.
End-user computing berkembang karena empat pengaruh utama, yaitu :
a. Meningkatnya pengetahuan tentang computer
b. Antrian jasa informasi
c. Perangkat keras yang murah
d. Perangkat lunak jadi
Peran pemakai tidak perlu bertanggung jawab penuh dalam pengembangan
sistem, tetapi harus melakukan sebagian pengembangan sistem. Pemakai akan bekerja
dengan para spesialis informasi bersama-sama mengembangkan sistem. Karena itu,
konsep EUC tidak berarti bahwa para spesialis informasi tidak dibutuhkan lagi.
Sebaliknya, ini berarti bahwa para spesialis akan lebih banyak melaksanakan peran
konsultasi daripada sebelumnya. EUC memberikan manfaat bagi perusahaan dalam
dua cara utama : EUC menyeimbangkan kemampuan pengembang dengan tantangan
sistem, serta EUC menghilangkan atau mengurangi kesenjangan komunikasi antara
pemakai dan spesialis informasi. Karena manfaat potensialnya, perusahaan harus
mengembangkan rencana strategis sumber daya informasi yang memungkinkan EUC
untuk bertumbuh dan berkembang. Mengenai risiko, jenis pengendalian yang sama
dengan yang telah bekerja baik pada jasa informasi harus diterapkan pada area
pemakai.
5. FASILITAS (MESIN)
Fasilitas merupakan sumber daya untuk menyimpan dan mendukung sisem
informasi, contohnya teknologi informasi. Dengan menggunakan fasilitas yang ada
untuk menyimpan dan mendukung sumber daya tersebut.
6. DATABASE
Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data
meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang
akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para
pengguna atau user.
Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media
penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen
Basis Data (Database Management System DBMS). Manipulasi basis data meliputi
pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan
pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report data.
Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data
bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data
disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan
efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks,
tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui
kompleksitas struktur data.
Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak
menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data
tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit.
Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
- Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat
sekarang dan masa yang akan datang.
- Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan
menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data
serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
- Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat
mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
- Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan,
pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
7. INFORMASI
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Atau data adalah representasi dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan),
hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Output informasi dari komputer digunakan oleh para manajer, non-manajer,
serta orang-orang dan organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan. Manajer
berada pada semua tingkat organisasional perusahaan, dan dalam area bisnis. Manajer
melaksanakan berbagai fungsi dan peran, dan untuk berhasil, manajer memerlukan
keahlian dalam komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer perlu mengerti
komputer (computer literate), tetapi yang lebih penting, mereka perlu mengerti
informasi (information literate).
Pada saat ini kegiatan Data Processing sudah semakin luas, baik yang
berorientasi kepada ilmu pengetahuan, komersil/bisnis maupun kegiatan
pemerintahan, sehingga data yang diolahpun akan bermacam-macam sesuai dengan
bidang pekerjaan tersebut. Bahwa data tersebut merupakan bahan yang akan diolah
menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih mempunyai arti. Informasi adalah
hasil pengolahan data atau hasil proses dari data tersebut.
Proses perubahan dari data menjadi informasi merupakan fungsi utama dari
pengolahan data. Cara pengolahan data menjadi informasi tersebut bisa bermacam-
macam misalnya secara manual (sempoa), mekanis (register), elektris (kalkulator)
dan elektronik (komputer). CEO (chief executive officer) adalah orang yang memiliki
pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan
direktur utama atau ketua dewan direksi. Selain itu juga dikenal istilah CFO (chief
financial officer), COO (chief operating system), dan CIO (chief information officer).
Sumberdaya yang ditempatkan dalam jasa informasi dikelola oleh CIO.
CIO merupakan salah satu eksekutif tingkat puncak perusahaan, bertanggung jawab
atas salah satu area fungsional utama jasa informasi. CIO merupakan anggota komite
eksekutif dan bekerjasama dengan para eksekutif lain dalam perencanaan strategis.
Istilah CIO mempunyai pengertian lebih dari sekedar suatu gelar. CIO adalah manajer
jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk
memecahkan masalahyang berkaitan dengan sumberdaya informasi tetapi juga
berbagai bidang lain dari operasi perusahaan/organisasi.
Konsep CIO mengakui manajer jasa informasi sebagai seorang eksekutif.
Sumberdaya informasi yang terletak di luar jasa informasi dikelola oleh para manajer
area pemakai.
3.4 ANALIS SISTEM
Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-
masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta
mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek
bisnis dan teknologi komputer). Nama lainnya : system designer, business analyst,
system consultant, system engineer, software engineer, sistem analyst programmer,
information system engineer.
Tugas dan tanggung jawab :
a) Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer
saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.
b) Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer,
tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
c) Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan
masalah secara garis besar.
d) Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas
pada sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
Pengetahuan dan keahlian analis sistem
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus.
Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat
diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
a. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer
dan pemograman komputer
- Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam
penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi
serta keahlian dalam menggunakan komputer.
- Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang
perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem
operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
b. Pengetahuan tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan,
maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini
dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem.
Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya,
akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran produksi,
manajemen personalia, keuangan, perilaku organisasi, kebijaksanaan perusahaan
dan aspek-aspek bisnis lainnya.
c. Pengetahuan tentang metode kuantitatif
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan
metode-metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming,
regresion, network, decision tree, trend, simulasi.
d. Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-
permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah
tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat
merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-
permasalahan tersebut.
e. Ahli berkomunikasi dan membina hubungan
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik
secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara,
presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
f. Memahami metodologi pengembangan sistem informasi
Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu
dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan
kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya
menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan
yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari
pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan
mempersulitnya.
Langkah-Langkah di dalam Analisis Sistem
Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah :
1. I dentify, mengidentifikasi masalah
2. Understand, memahami kerja sistem yang ada
3. Analyze, menganalisis sistem
4. Report, membuat laporan hasil analisis
Untuk masing-masing langkah ini, beberapa tugas perlu dilakukan oleh analis
sistem. Supaya memudahkan untuk melakukan koordinasi dan pengawasan,
koordinator tim analis dapat membuat suatu kertas kerja yang memuat tugas-tugas
yang harus dikerjakan untuk masing-masing langkah analisis sistem ini.
1. Mengidentifikasi Masalah (identify)
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan
dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan
yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari
sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan
oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang
terjadi.
Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
Mengidentifikasi penyebab masalah
Mengidentifikasi titik keputusan
Mengidentifikasi personil-personil kunci
1.1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi
yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai
pengetahuan tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi, sehingga dapat
mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah ini.
Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan mengkaji ulang
terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau
yang telah ditemukan oleh analis sistem di tahap perencanaan sistem.
1.2.Mengidentifikasi Titik Keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga
harus mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik
keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi.
Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik keputusan
penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya di titik-titik keputusan
tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen
paperwork flow atau form flowchart bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.
1.3.Mengidentifikasi Personil-personil Kunci
Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta
lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil
kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan
terjadinya masalah tersebut.
Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan
alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja (job description).
2. Memahami Kerja Sistem (understand)
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem
yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan
penelitian. Bila di tahap perencanaan sudah pernah diadakan penelitian, sifatnya
masih penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedangkan pada tahap analisis
sistem, penelitiannya bersifat penelitian terinci (detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada
sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan
pemakai sistem untuk
dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan,
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara,
oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.
Tugas yang perlu dilakukan di langkah ini adalah :
Menentukan jenis penelitian
Merencanakan jadual penelitian :
o Mengatur jadual wawancara
o Mengatur jadual observasi
o Mengatur jadual pengambilan sampel
Membuat penugasan penelitian
Membuat agenda wawancara
Mengumpulkan hasil penelitian
2.1. Menentukan J enis Penelitian
Jenis penelitian perlu ditentukan untuk masing-masing titik keputusan yang
akan diteliti. Jenis penelitian tergantung dari jenis data yang diperoleh, dapat berupa
data tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem,
atau I/O yang digunakan oleh sistem.
2.2. Merencanakan J adual Penelitian
Supaya penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif, maka jadual
penelitian harus direncanakan terlebih dahulu yang meliputi :
o Dimana penelitian akan dilakukan
o Apa dan siapa yang akan diteliti
o Siapa yang akan meneliti
o Kapan penelitian dilakukan
Dari rencana jadual ini, berikutnya ditentukan ke dalam jenis penelitiannya
masing-masing.
2.3. Membuat Penugasan Penelitian
Setelah rencana jadual penelitian dibuat, maka tugas dilanjutkan dengan
menentukan tugas dari masing-masing anggota tim analis sistem, yang ditentukan
oleh koordinator analis sistem melalui surat penugasan dengan menyertakan lampiran
kegiatan penelitian yang harus dilakukan.
2.4.Membuat Agenda Wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, waktu dan materi wawancara perlu
didiskusikan. Rencana ini dapat ditulis di agenda wawancara dan dibawa selama
wawancara berlangsung. Tujuannya adalah supaya wawancara dapat diselesaikan
tepat pada waktunya dan tidak ada
materi yang terlewatkan.
2.5. Mengumpulkan Hasil Penelitian
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan
sebagai suatu dokumentasi sistem lama, yaitu :
a) Waktu untuk melakukan suatu kegiatan
b) Kesalahan melakukan kegiatan di sistem yang lama
c) Pengambilan sampel
d) Formulir dan laporan yang dihasilkan oleh sistem lama
e) Elemen-elemen data
f) Teknologi yang digunakan di sistem lama
g) Kebutuhan informasi pemakai sistem / manajemen
3. Menganalisis Hasil (analyze)
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian
yang telah dilakukan.
3.1. Menganalisis Kelemahan Sistem
Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
apa yang dikerjakan ?
bagaimana mengerjakannya ?
iapa yang mengerjakan ?
dimana dikerjakan ?
Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya dilakukan untuk menjawab
pertanyaan :
mengapa dikerjakan ?
perlukah dikerjakan ?
apakah telah dikerjakan dengan baik ?
Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh kriteria
penilaian sebagai berikut : relevance, capacity, efficiency, timeliness, accessibility,
flexibility, accuracy, reliability, security, economy, simplicit.
Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat
melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan
permasalahan dari sistem yang ada.
3.2. Menganalisis Kebutuhan I nformasi Pemakai / Manajemen
Tugas lain dari analis sistem yang diperlukan sehubungan dengan sasaran
utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para
pemakainya perlu dianalisis.
4. Membuat Laporan Hasil Analisis (Report)
Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering Committee)
yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama
dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan
analis yang telah
dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :
Analisis telah selesai dilakukan
Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen
Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau
menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi)
Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil
analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data
yang telah diperoleh.

Langkah Kerja Analis Sistem
Berikut ini adalah langkah-langkah kerja analis sistem dalam
mengembangkan sebuah sistem informasi.
1. Definisi Masalah
Langkah pertama seorang analis sistem adalah mendefinisikan masalah yang
diterima dari pemakai. Sasaran dari definisi masalah adalah mendapatkan penjelasan
yang lebih mendalam tentang kebutuhan-kebutuhan pemakai.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada langkah pertama ini adalah:
a) Mendefinisikan tujuan dan batasan serta pokok permasalahan yang ada pada
pemakai
b) Mempelajari struktur organisasi dan fungsi-fungsi organisasi yang terkait
pada permasalahan yang ada
c) Menentukan prioritas penanganan dari masalah kebutuhan pemakai
d) Memperkirakan biaya dan keuntungan
e) Merekomendasikan sistem pendekatan yang dipergunakan dalam pemecahan
masalah.
Pelaku (personil) yang terlibat pada tahap ini adalah pemakai sistem (user), staff
manajemen dan analis sistem.
2. Studi Kelayakan
Langkah kerja kedua seorang analis sistem adalah melakukan studi kelayakan
terhadap organisasi pemakai. Sasaran dari langkah ini adalah memilih alernatif-
alternatif pemecahan masalah yang baik dan paling tepat.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a) Menyiapkan dan melaksanakan investigasi sistem seperti observasi,
wawancara dan kuisioner
b) Mempelajari kembali struktur organisasi serta aliran informasinya
c) Menyiapkan analisis biaya dab keuntungannya
d) Mengembangkan altrnatif pemecahan masalah yang telah ditentukan
Personil yang terlibat pada tahap kedua ini adalah pemakai, analis sistem dan
staff manajemen.
3. Desain Sistem Secara Umum
Langkah ketiga analis sistem adalah merancang sistem pemecahan masalah.
Sasaran dari tahap ini adalah menentukan langkah-langkah operasi dalam proses
pengolahan data, menentukan prosedur untuk mendukung operasional sistem.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
a) Menyusun flowchart sistem
b) Merencanakan konfigurasi peralatan
Personil yang melakukan kegiatan pada tahap ini adalah staff manajemen dan
analis sistem.
4. Desain Sistem Terinci
Langkah kerja keempat analis sistem adalah merancang sistem secara terperinci.
Sasaran dari langkah keempat ini adalah membuat alternatif pemecahan masalah
secara terperinci.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a) Mempelajari dan menggambarkan logika program
b) Merancang formulir dan bentuk pemasukan data
c) Merancang bentuk laporan-laporan
d) Membuat dokumentasi
e) Menyusun jadual penerapan sistem pemecahan masalah3
Personil yang melakukan kegiatan ini adalah analis sistem dan programer
5. Penerapan
Langkah kerja berikutnya adalah menerapkan segala sesuatu yang telah dirancang
secara terperinci. Sasarannya adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
a) Menterjemahkan logika program ke dalam bahasa pemrograman yang telah
ditentukan
b) Menguji program
c) Menyiapkan pelatihan
Yang melakukan kegiatan ini adalah analis sistem dan programer.
6. Pemeliharaan
Langkah kerja terakhir analis sistem adalah melakukan pemeliharaan dan evaluasi
terhadap sistem yang telah diterapkan. Sasaran dari kegiatan ini adalah mempelajari
efisiensi dan efektivitas sistem yang baru.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
a) Menilai kembali semua dokumentasi
b) Menentukan metode dan kriteria penilaian
c) Menyiapkan laporan penilaian sistem.
Yang melakukan kegiatan ini adalah analis sistem dan staff manajemen .
3.5 FAKTOR YANG DIPERLUKAN OLEH ANALIS SISTEM DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Faktor-faktor yang diperlukan analis system dalam pengembangan
system informasi:
Dana
Sarana dan prasarana
Pengetahuan dan keahlian analis sistem, antara lain:
1) Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer
dan pemrograman komputer
a. Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam
penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta
keahlian dalam menggunakan komputer.
b. Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang
perangkat keras komputer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer,
sistem operasi, utilities dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
2) Pengetahuan tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan,
maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini
dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem.
Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya,
akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran, produksi,
manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijaksanaan
perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.
3) Pengetahuan tentang metode kuantitatif
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan
metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman linier (linier
programming), pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi
(regresion), network, pohon keputusan (decision tree), trend, simulasi dan lain
sebagainya.
4) Keahlian pemecahan masalah
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-
permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah
tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus
dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut.
5) Keahlian komunikasi antar personil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi
baik secara lisan maupun secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam
wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
6) Keahlian membina hubungan antar personil
Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu
dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina
hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terllibat, akan membuat
pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat
membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak
mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan
pemakai sistem akan mempersulitnya.

Alat dan Teknik Pengembangan Sistem:
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya
adalah :
1. HIPO diagram
2. Data flow diagram
3. Structured chart
4. SADT diagram
5. Warnier / Orr diagram
6. Jacksons diagram
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat
digunakan disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan,
diantaranya :
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :
a. Bagan alir sistem (System Flowchart)
b. Bagan alir program (Program Flowchart)
1) Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)
2) Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart)
c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan alir
formulir
d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)
e. Bagan alir proses (Process Flowchart)
f. Gant chart
2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (Layout charting)
3. Bagan untuk menggmbarkan hubungan personil (Personal relationship charting) :
a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart)
b. Bagan organisasi (Organization chart)

Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya :
1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT
(ProgramEvaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk
penjadwalan proyek.
2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam
kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya adalah
a. Wawancara (Interview)
1) Persiapan yang dilakukan :
i. buat janji pertemuan
ii. pastikan orang yang akan diwawancarai
iii. pokok permasalahan
2) Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan :
i. Siapa yang akan diwawancarai
ii. -Pokok permasalahan
iii. Tanggapan
iv. Kapan akan bertemu kembali
b. Observasi (Observation)
c. Daftar pertanyaan (Questionaires)
d. Pengumpulan Sampel (Sampling)
3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost Benefit
Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang
berhubungan dengan pengembangan sistem informasi seperti ;
a. biaya pengadaan
b. biaya persiapan
c. biaya proyek
d. biaya operasi
Serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ;
a. manfaat mengurangi biaya
b. manfaat mengurangi kesalahan
c. manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
d. manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen

4. Teknik untuk menjalankan rapat
Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk ;
a. mendefinisikan masalah
b. mengumpulkan ide-ide
c. memecahkan permasalahan-permasalahan
d. menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi
e. menganalisis kemajuan proyek
f. mengumpulkan data atau fakta
g. perundingan-perundingan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ;
a. merencanakan rapat
b. menjalankan rapat
c. menindaklanjuti hasil rapat
5. Teknik Inspeksi / Walkthrough
Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat
dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap pengembangan sistem.
Verifikasi hasil kerja secara formal disebut dengan Inspeksi (inspection) sedangkan
yang tidak formal disebut Walkthrough.
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada.
1. Tim Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personalpersonal yang
kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior
6. Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan
cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat
disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
2. Perlunya Pengembangan Sistem
Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa
hal :
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di system yang lama.
Permasalahan yang timbul dapat berupa :
Ketidakberesan sistem yang lama
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama
tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
Pertumbuhan organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin
meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus
disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan
tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan
informasi yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau
efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-
rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatankesempatan dan peluang-
peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan
penyediaan informasi agar dapat
mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-
instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan
pemerintah
3. Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem
1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
24. DLL.
4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam
hal :
1. Kinerja,
2. Kualitas informasi
3. Keuntungan (penurunan biaya).
Berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan
4. Kontrol (pengendalian)
5. Efisiensi
6. Pelayanan
7. Prinsip Pengembangan Sistem
Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses
pengembangan sistem
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan system

6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan-
permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu
dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke
proses yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem. Siklus
Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas
yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai system informasi untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan system informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu :
a. Perencanaan sistem
b. Analisis sistem
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual
d. Evaluasi dan seleksi sistem
e. Perancangan sistem secara detail
f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem

a. Fase Perencanaan Sistem
Dalam fase perencanaan sistem :
Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan system informasi
baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan
prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung
pengembangan sistem. Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :
faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan kemungkinan
berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan,
faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan pendukung sistem
informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan.
Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang
akan menerima prioritas yang tertinggi.
Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi
kriteria-kriteria sebagai berikut :
Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang
ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.
Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk
mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang
dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan
kewajibannya secara legal.
Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian
pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau
apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.
Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah
beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.
Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor
strategis,seperti
Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang
tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya
tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio
antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.
Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan
produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan
dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas,
variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih
rendah.
Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi
untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat
keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan
tentang efisiensi produktivitas setiap hari.

b. Fase Analisis Sistem
Dalam fase ini :
o Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan
timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan,
kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya,
keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
o Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis
sistem.
o Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu
tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
o Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk
mengembangkan suatu sistem baru.
o Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional system
mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan
untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
o Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui
secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan
berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
o Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini
berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim
proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila
laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan
sampai semua peserta setuju.

c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Arti Perancangan Sistem
o Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem
o Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional
o Persiapan untuk rancang bangun implementasi
o Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
o Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi
o Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan
Tujuan Perancangan Sistem
o Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem
o Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat
Sasaran Perancangan Sistem
o Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan
o Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
o Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi,
pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh
manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh
komputer
o Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing

d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk
keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai
kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek system dinilai
secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem.
Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase
perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua altenatif
akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan
salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif
perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan
dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.

e. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk
perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan
dijelaskan secara detail. Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar,
form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan
disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format
input baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan
didokumentasikan. Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses
dirancang untuk mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan
dimasukkan secara online atau batch. Macam-macam model dikembangkan untuk
mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk membimbing pemakai dan
pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali yang
dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman dan error
ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru dan berbeda dibutuhkan
untuk merancang kemampuan tambahan macam-macam komputer, peralatan dan
jaringan telekomunikasi. Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail
dihasilkan.
Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi untuk
masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini
dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang lengkap untuk merancang,
membuat kode dan menguji sistem; instalasi peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas
implementasi lainnya.
Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap komponen
rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem secara detail harus dilakukan
kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan personel
manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat dalam kegiatan ini.
Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan error
dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error dan kekurangan
atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem, sumber daya yang
bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan terhindari. Setelah
semua review secara menyeluruh selesai dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat
dan pemakai dan manajer system menandatangani laporan perancangan secara detail.




















BAB IV
KESIMPULAN
1. Komponen sistem informasi
a. Blok Masukan
b. Blok Model
c. Blok Keluaran
d. Blok Teknologi
e. Blok Basis Data
f. Blok Kendalian
2. Sistem informasi:
a. secara manual
Siklus Pengembangan suatu Sistem(System Developed Live Cycle /SDLC)
umumnya melalui beberapa tahap :
Tahap Definisi
Analisis kelayakan
Pendefinisian permintaan / kebutuhan
Tahap konstruksi
Desain system
Pembuatan system
Pengajian system
Tahap Implementasi
Pemassnagan
Operasional

b. Berbasis teknologi informasi
Teknologi yang dimaksud disini adalah teknologi yang berbasis komputer.
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi
yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan
keputusan.
3 Pengembangan sistem informasi:
a. tahapan
Langkah - langkah dalam proses perkembangan:
1. Pemeriksaan Sistem
2. Analisa Sistem
3. Rancangan Sistem
b. sumber daya informasi
Macam- macam Sumber Daya Informasi :
Hardware
Software
Spesialis informasi
Pemakai (Manusia)
Fasilitas(Mesin)
Database
Informasi
4 Analis system
adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah
yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta
mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis
dan teknologi komputer).






DAFTAR PUSTAKA

Sabarguna, Boy S. 2007. Sistem Informasi untuk Perencanaan dan Pengendalian
Pemasaran Rumah Sakit. Yogyakarta: KONSORSIUM Rumah Sakit Islam
Jateng-DIY.
Martin, Merle P. 1991. Analysis And Design of Business Information Sytems. New
York: Macmillan Publishing Company.
Fatimah Mi. 2009. Sumber Daya Informasi. [on-
line].http://mukharom1.wordpress.com/2009/11/15/sumber-daya-informasi/.
[diakses 7 Juni 2010].
www.febriani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/Analisis+Sistem.pdf
www. edymastoni.site40.net/BAB 1.doc
http://www.scribd.com/doc/8336496/Analisis-Peranan-Sistem-Informasi-
Manajemen-Berbasis-Komputer-Dalam-Proses-Pengambilan
http://www.slideshare.net/yaqinov/01-sistem-informasi-berbasis-komputer
http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi3.html

Anda mungkin juga menyukai