Anda di halaman 1dari 30

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
2014

PENDAHULUAN
Gangguan haid atau disebut juga dengan perdarahan
uterus disfungsional merupakan keluhan yang sering
menyebabkan seorang perempuan datang berobat ke
dokter atau tempat pertolongan pertama lainnya.
Gangguan ini dapat berupa kelainan siklus atau
perdarahan. Masalah ini dihadapi oleh wanita usia remaja,
reproduksi dan premenapause.
FISIOLOGI HAID
Peranan penting oleh hipotalamus
hipofisis dan ovarium
Siklus haid terdiri dari 3 masa
utama dan satu saat:
- Masa haid
- Masa proliferasi
- Saat ovulasi
- Masa sekresi


PERDARAHAN UTERUS
DISFUNGSIONAL
Definisi
Semua perdarahan abnormal yang terjadi semata-mata
karena gangguan fungsional mekanisme kerja
hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium dan
bukan disebabkan karena kelainan organik alat
reproduksi.
Sering timbul pada premenopause dan segera setelah
menars.

ETIOLOGI
Ovulatoar
Korpus luteum persisten
Insufisiensi korpus luteum
Apopleksia uteri pd wanita hipertensi
Kelainan darah

Anovulatoar
Menars pembentukan releasing hormon
dan gonadotropin belum sempurna
Premenopause proses terhentinya fungsi
ovarium tidak selalu berjalan lancar.



KLASIFIKASI
Usia
Perimenars
Reproduksi
Perimenopause
Perdarahan Uterus
Disfungsional
Etiologi Kadar Hb Klinis
Ovulatorik
Anovulatorik
Ringan
Sedang
Berat
Akut
Kronis
DIAGNOSIS
Anamnesis yang cermat
Pemeriksaan umum
adakah tanda-tanda kearah kelainan organik atau
endokrin
Pemeriksaan ginekologi
Pemeriksaan penunjang: USG, analisis hormonal,
biopsi endometrium, Dilatasi&Curetage

PENATALAKSANAAN
Pada dasarnya tujuan penatalaksanaan
perdarahan uterus disfungsional adalah:
1. Memperbaiki keadaan umum
2. Menghentikan perdarahan
3. Mengembalikan fungsi hormon reproduksi.
4. Menghilangkan ancaman keganasan

MANAJEMEN MEDIS PUD
NSAIDs
Antifibrinolytics
Progestins
Kombinasi pil kontrasepsi oral
MANAJEMEN
PEMBEDAHAN
Dilatasi dan kuret
hanya dilakukan untuk mengukur kehilangan darah
sebelum dan setelah D & C dimana ditemukan
pengurangan sementara darah menstruasi segera
setelah prosedur, namun, kerugiannya dapat kembali
ke tingkat sebelumnya atau dapat lebih banyak keluar
darah pada menstruasi berikutnya setelah
pengobatan.


Penghancuran endometrium
Hysteroscopic adalah pengobatan yang efektif
untuk pengelolaan menorrhagia kronis yang
tidak responsif terhadap terapi medis.
Histerektomi

STATUS PASIEN GINEKOLOGI
IDENTITAS

Nama : Ny.S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 46 tahun
No MR : 20.18.01
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jln. Kenari
no.4, Medan
Pekerjaan : PNS
Pendidikan Terakhir : S 1
Status Perkawinan: Kawin
Tanggal Masuk RS: 23 April
2014 pukul 17.30 WIB

Nama Suami : Tn. M
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jln. Kenari no.4,
Medan
Pekerjaan : PNS (guru)
Pendidikan Terakhir : S 1

II. ANAMNESA
Ny. S, 46 Tahun, P4A0, Jawa, Islam, S1, PNS,
istri dari Tn. M, 49 tahun, Jawa, Islam, S1,
PNS, datang ke RS Haji Medan pda tanggal 23
April 2014 pukul 17.30 WIB dengan :

Keluhan Utama : Keluar darah dari kemaluan

Telaah :
Hal ini dialami oleh Os sejak tanggal 17 Maret 2014, Os
mengatakan darah yang keluar berwarna merah segar
seperti darah haid, adanya gumpalan (+) dan dalam
sehari Os bisa mengganti pembalut maksimal sampai 3x.
Os mengaku sudah pernah pergi berobat dan diberikan
obat bernama Endometril dan perdarahan dari kemaluan
sempat berhenti selama 2 minggu.
Kemudian pada tanggal 12 April Os kembali mengalami
keluhan yang sama dan Os tidak membaik. Dan Os juga
mengakui adanya sering lemas (+) dan oyong (+).

Riwayat Penyakit Terdahulu : -
Riwayat Pemakaian Obat :
Endometril
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Riwayat Alergi : -
Riwayat Kontrasepsi : -
Riwayat Menstruasi :
Menarche usia 14 tahun, lama haid 7 hari, siklus haid
teratur, dismenorrhoe (-), Jumlah darah haid normal
(sehari ganti pembalut 2-3 kali).

Riwayat Pernikahan :
Menikah 1x selama 21 tahun.

Riwayat Persalinan :
Perempuan, usia sekarang 19 tahun
Laki-laki, usia sekarang 18 tahun
Perempuan, usia sekarang 14 tahun
Perempuan, usia sekarang 9 tahun

III. STATUS PRESENT

Sens : CM
TD : 110/70 mmHg
HR : 92 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,3
o
C

Anemis : +/+
Ikterik : -/-
Sianosis : -
Dyspnoe : -
Oedem : -
IV. STATUS GINEKOLOGI
Abdomen :
abdomen tidak mengalami pembesaran, tanda bekas
operasi (-), Soepel, peristaltik (+) normal, nyeri tekan (-).
Inspekulo :
Tampak darah menggenang di forniks posterior,
dibersihkan kesan darah tidak merembes, portio licin,
erosi (-), liviidae (-), fluor albus (-).
VT :
Uterus AF BB Ukuran Normal
Parametrium dan adneksa kanan-kiri dalam batas normal
Cavum douglas tidak menonjol



V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 23 April 2014
pukul 17.50 WIB

Hb : 6.7 g/dL n : 12-14 g/dL
Ht : 19.9 % n : 37- 47 %
Eritrosit : 2.9 juta/uL n : 4-5 juta/ uL
Lekosit : 8.100/uL n : 4.000-11.000/uL
Trombosit : 439.000/uL n : 150.000-450.000/ uL
MCV : 74.6 fl n : 82-92 fl
MCH : 26.3 pg n : 27-31 pg
MCHC : 35.3 % n : 30-34 %
SGOT : 35 U/L n : < 40 U/L
SGPT : 20 U/L n : < 40 U/L
GDS : 122 mg/dl n : < 140 mg/dl
Ureum : 15 mg/dl n : 20-40
Kreatinin : 0,53 mg/dl n : 0.6-1.1
Asam urat : 2.5 mg/dl n : 3.4-7.0

Ultrasonografi (USG) TAS :

Kandung kemih terisi
Uterus AF BB, ukuran normal
Terlihat adanya darah (+)
Cairan bebas (-)
VI. DIAGNOSIS
PUD

VII. PENATALAKSANAAN
Lapor supervisor dr. Muslich Sp.OG.
Terapi :
IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ditranex 1amp/8 jam
As. Mefenamat tab 3x1
Rencana Transfusi darah 4 bag PRC.

VIII. FOLLOW UP
Tanggal 24 April 2014 PUKUL 06.00 WIB
KU : Pusing
Kesadaran : CM Anemis : +/+
TD : 100/70 mmHg Ikterik : -/-
HR : 88x/menit Sianosis : -
RR : 20x/menit Dyspnoe: -
T : 36.3
0
C Oedem : -
SL : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) normal
P/V : (+), 3x mengganti pembalut
BAK : (+)
BAB : (+) Flatus : (+)
Terapi :
IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ditranex 1amp/8 jam
As. Mefenamat tab 3x1

Diagnosa : PUD
Rencana : transfusi darah 4 bag PRC

Tanggal 25 April 2014 PUKUL 06.00 WIB

KU : Pusing
Kesadaran : CM Anemis : +/+
TD : 120/70 mmHg Ikterik : -/-
HR : 92x/menit Sianosis : -
RR : 20x/menit Dyspnoe: -
T : 36.5
0
C Oedem : -
SL : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) normal
P/V : (+), 3x mengganti pembalut
BAK : (+)
BAB : (+) Flatus : (+)
Terapi :
IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ditranex 1amp/8 jam
As. Mefenamat tab 3x1

Diagnosa : PUD
Rencana : terapi lanjutkan dan Cek Hb, Ht post
transfusi


Tanggal 26 April 2014 PUKUL 06.00 WIB

KU : (-)
Kesadaran : CM Anemis : -/-
TD : 110/80 mmHg Ikterik : -/-
HR : 92x/menit Sianosis : -
RR : 24x/menit Dyspnoe: -
T : 36.5
0
C Oedem : -
SL : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) normal
P/V : (+), 1x mengganti pembalut
BAK : (+)
BAB : (+) Flatus : (+)
Terapi :
IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ditranex 1amp/8 jam
As. Mefenamat tab 3x1

Diagnosa : PUD
Rencana : terapi lanjutkan
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 26 April 2014

Hb : 11.8 g/dL n : 12-14 g/dL
Ht : 33.4 % n : 37- 47 %
Eritrosit : 4.5 juta/uL n : 4-5 juta/ uL
Lekosit : 10.200/uL n : 4.000-11.000/uL
Trombosit : 391.000/uL n : 150.000-450.000/ uL
MCV : 74.6 fl n : 82-92 fl
MCH : 26.3 pg n : 27-31 pg
MCHC : 35.3 % n : 30-34 %
LED : 33 mm/jam n : 0-20

Tanggal 27 April 2014 PUKUL 06.00 WIB

KU : Pusing
Kesadaran : CM Anemis : -/-
TD : 120/80 mmHg Ikterik : -/-
HR : 92x/menit Sianosis : -
RR : 20x/menit Dyspnoe: -
T : 36.6
0
C Oedem : -
SL : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) normal
P/V : (+), 1x mengganti pembalut
BAK : (+)
BAB : (+) Flatus : (+)
Terapi :
IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ditranex 1amp/8 jam
As. Mefenamat tab 3x1


Diagnosa : PUD
Rencana : terapi lanjutkan
Tanggal 28 April 2014 PUKUL 06.00 WIB

KU : (-)
Kesadaran : CM Anemis : -/-
TD : 110/70 mmHg Ikterik : -/-
HR : 88x/menit Sianosis : -
RR : 20x/menit Dyspnoe : -
T : 36.6
0
C Oedem : -
SL : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) normal
P/V : (+), 1x mengganti pembalut
BAK : (+)
BAB : (+) Flatus : (+)
Terapi :
IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ditranex 1amp/8 jam
As. Mefenamat tab 3x1


Diagnosa : PUD
Rencana : terapi lanjutkan
Tanggal 29 April 2014 PUKUL 06.00 WIB

KU : (-)
Kesadaran : CM Anemis : -/-
TD : 120/80 mmHg Ikterik : -/-
HR : 84x/menit Sianosis : -
RR : 20x/menit Dyspnoe: -
T : 36.2
0
C Oedem : -
SL : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) normal
P/V : (-)
BAK : (+)
BAB : (+) Flatus : (+)
Terapi :
IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ditranex 1amp/8 jam
As. Mefenamat tab 3x1


Diagnosa : PUD
Rencana : pulang.

Anda mungkin juga menyukai