Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai persoalan dan kerusakan yang ada saat ini sesungguhnya disebabkan
oleh kondisi moral dan etika masyarakat yang sudah mengalami kemerosotan.
Kerapuhan moral dan etika bangsa ini makin terlihat jelas tatkala persoalan demi
persoalan bangsa semakin hari bukan semakin hilang, tapi justru semakin meningkat
tajam. Mulai dari kasus kekerasan antar kelompok, ketidakadilan sosial dan hukum,
hingga budaya korup penguasa yang makin menggurita.
Kerapuhan ini telah menjalar kesemua lapisan masyarakat. Mahasiswa yang
seharusnya dipersiapkan guna menjadi insan dan calon pemimpin masa depan
ternyata lebih suka tawuran daripada menuntut ilmu di kampus. Guru-guru dan
pengajar yang seharusnya menjadi suri tauladan bagi anak didiknya, ternyata sibuk
mengejar sertifikasi yang akhirnya berujung pada gaya hidup yang materialistis.
Para penyelenggara negara pun tak kalah lebih parah. Korupsi makin hari
makin menggurita, penegakan hukum makin tak terarah. Masyarakat setiap hari harus
dihadapkan pada tontonan ketidakjujuran para penyelenggara negara. ika harus
mengurai permaslah kemerosotan bangsa ini satu demi satu, sungguh terlalu rumit
dan panjang. Bahkan lebih rumit daripada harus mengurai benang kusut.
Bagaimanapun kondisi kerapuhan bangsa ini harus segera dicarikan solusi dan
dihentikan. !leh karenanya, diperlukan upaya serius untuk mengembalikan etika dan
moral bangsa agar bisa kembali pada nilai-nilai yang luhur terutama dari lingkungan
terkecil salah satunya adalah di lingkungan kampus sebagai lingkungan pembelajaran
sebelum kita terjun ke masyarakat luas. "alah satu solusi yang diupayakan dalam hal
ini adalah penerapan pendidikan etika dan moral pancasila dalam lingkungan kampus.
1.2 Rumsan Masalah
#
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas, antara lain $
#. Bagaimana pendidikan etika moral di lingkungan kampus %
&. Bagaimana hubungan pendidikan etika moral dengan Pancasila %
'. Bagaimana dampak dari hilangnya pendidikan etika moral mahasiswa %
(. Bagaimana mengatasi tawuran antar mahasiswa %
)*da yg perlu ditambah atau dikoreksi % +
1.3 Tujuan Penulsan
*dapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pendidikan etika moral di lingkungan kampus, mengetahui hubungan
etika moral dengan Pancasila, mengetahui dampak dari hilangnya etika moral dari
mahasiswa, dan mengetahui cara mengatasi tawuran antar mahasiswa.
)*da yg perlu ditambah % +
1.! Man"aat Penulsan
Manfaat dari pembuatan karya tulis ini adalah agar masyarakat tahu seberapa
penting pendidikan etika dan moral Pancasila di lingkungan kampus dan dapat
membekali diri sendiri dan masyarakat dengan pendidikan etika moral Pancasila yang
sangat bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat.
)*da yg perlu ditambahkan, dikoreksi % +
1.# Ruang Lngku$ %an Batasan Masalah
)isi belakangan juga, $- +
&
BAB II
&A'IAN TE(RI
&.# )ungs %an Tujuan Pen%%kan
Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan berlangsung terus
menerus. Pendidikan juga memiliki tujuan sebagai titik tolak dalam perjalanannya.
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan
sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak sebuah
batasanpun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap.
-ibawah ini dikemukakan beberapa batasan tentang pendidikan yang bebeda
berdasarkan fungsinya.
1. Pen%%kan se*aga Pr+ses Trans"+rmas Bu%a,a
"ebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan
pewarisan budaya dari suatu generasi ke generasi lainnya. .ilai-nilai kebudayaan
tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. *da '
bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai
kejujuran, rasa tanggungjawab dan lain-lain, yang kurang cocok diperbaiki misalnya
tata cara perkawinan, dan tidak cocok diganti misalnya pendidikan seks yang dahulu
ditabukan diganti dengan pendidikan seks melalui pendidikan formal. -isini tampak
bahwa,proses pewarisan budaya tidak semata-mata mengekalkan budaya secara
estafet. Pendidikan justru mempunyai tugas kenyiapkan peserta didik untuk hari esok.
2. Pen%%kan se*aga Pr+ses Pem*entukan Pr*a%
"ebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai sutu kegiatan
yang sistematis dan sitemik dan terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta
didik. Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi
bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang belum dewasa, dan bagi mereka
yang sudah dewasa atas usaha sendiri. /ang terkhir disebut pendidikan diri sendiri.
'
3. Pen%%kan se*aga Pr+ses Pen,a$an -arga Negara
Pendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu kegiatan
yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
!. Pen%%kan se*aga Pen,a$an Tenaga &erja
Pendidkan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan
membimbing peserta didik sehingga memilki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan
dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon
luaran.
#. De"ns Pen%%kan Menurut .BHN
GB0. #122 )BP 3 Pusat, #114$#45+ memberikan batasan tentang pendidikan
nasional sebagai berikut$ Pensisikan .asional yang berakar pada kebudayaan bangsa
6ndonesia Pancasila serta 7ndang-7ndang -asar #1(5 diarahkan untuk meningkatkan
kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat
6ndonesia yang beriman dan bertakwa terhadap 8uhan /ang Maha 9sa.
8ujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua
fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan
sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
-idalam praktek pendidikan khususnya pada sistem persekolahan, di dalam
rentangan antara tujuan umum dan tujuan yang sangat khusus terdapat sejumlah
tujuan antara. 8ujuan antara berfungsi untuk menjembatani pencapaian tujuan umum
dari sejumlah tujuan rincian khusus. 7mumnya ada ( jenjang tujuan di dalamnya
terdapat tujuan antara , yaitu tujuan umum, tujuan instruksional, tujuan kurikuler, dan
tujuan instruksional.
8ujuan umum pendidikan nasional 6ndonesia adalah Pancasila.
8ujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan
tertentu untuk mencapainya.
(
8ujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.
8ujuan instruksional , tujuan pokok bahasan dan sub pokok bahasan disebut
tujuan instruksional, yaitu penguasaan materi pokok bahasan,sub pokok bahasan.
2.2 Pengertan Etka %an M+ral Pan/asla
Pancasila adalah sebagai dasar negara 6ndonesia, memegang peranan penting
dalam setiap aspek kehidupan masyarakat 6ndonesia. Pancasila banyak memegang
peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa 6ndonesia, salah satunya adalah
:Pancasila sebagai suatu sistem etika;.-i dunia internasional bangsa 6ndonesia
terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang
ramah tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan pancasila
memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini
dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradab didunia. Kecenderungan
menganggap acuh dan sepele akan kehadiran pancasila diharapkan dapat
ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan
etika bukan hal yang susah dan bukan hal yang gampang, karena berasal dari tingkah
laku dan hati nurani.
2.2.1 Pengertan Etka
9tika adalah kelompok filsafat praktis. 9tika merupakan suatu pemikiran kritis
dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. 9tika adalah
ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
tertentu atau bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran
moral.
Pancasila sebagai etika, dapat kita ketahui bahwa dalam pembahasan tentang
pancasila sebagai etika. 9tika merupakan kelompok filsafat praktis )filsafat yang
membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada + dan dibagi mejadi
kelompok. 9tika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. 9tika juga ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
5
mengapa kita harus belajar tentang etika dan mengikuti ajaran moral. -an pancasila
memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini.
-isetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika
disetiap tingkah laku kita. "eperti tercantum di sila ke dua : kemanusian yang adil
dan beadab; tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun
etika bangsa ini sangat berandil besar. "etiap sila pada dasarnya merupakan a<as dan
fungsi sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.
2.2.2 Pengertan M+ral
Pengertian moral berasal dari kata mos )mores+ yang sinonim dengan
kesusilaan, kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. .orma adalah perwujudan
martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan sosial. .orma
merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk
dipatuhi. .ilai bersifat abstrak yang tidak dapat diamati panca indra manusia, tetapi
dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku atau berbagai aspek
kehidupan manusia dalam prakteknya. .ilai 6nstrumental adalah nilai yang menjadi
pedoman pelaksanaan dari nilai dasar.
-alam kehidupan ketatanegaraan =epublik 6ndonesia, nilai-nilai instrumental
dapat ditemukan dalam pasal-pasal 77- #1(5 yang merupakan penjabaran
Pancasila. .ilai Praksis adalah penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam
kehidupan yang lebih nyata dengan demikian nilai praksis merupakan pelaksanaan
secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai-nilai instrumental.
Keterkaitan antara nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang
seharusnya tetap terpelihara disetiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia.
Keterkaitan itu mutlak digaris bawahi bila indi>idu, masyarakat, bangsa dan .egara
menghendaki pondasi yang kuat tumbuh dan berkembang.
?
2.3 Lngkungan &am$us
7ni>ersitas adalah intitusi pendidikan yang didalamnya kita tidak hanya
disuguhkan dengan berbagai macam mata kuliah yang dikhususkan dalam golongan
fakultas tertentu. Kita sering menyebut tempat dimana kita berkuliah ini dengan
sebutan kampus. Kampus merupakan pusat kegiatan utama mahasiswa yakni tempat
untuk menimba ilmu pengetahuan, wawasan serta pengalaman. 9tika sangat
diperlukan oleh mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari di kampus. -i tempat ini
kita belajar untuk bersosialisasi dan menjadi calon @ calon intelek yang santun dan
dewasa. .amun sering kali karna mungkin terbawa oleh kebiasaan atau pengaruh dari
pergaulan dan ketidak mampuan untuk mengendalikan diri dalam bergaul dengan
teman-teman dikampus kita menjadi tidak cukup pintar dalam menempatkan diri
dengan etika bergaul yang baik.
2.! Tr Dharma Perguruan Tngg
Pendidikan tinggi sebagai institusi dalam masyarakat bukanlah menara gading
yang jauh dari kepentingan masyarakat melainkan senantiasa mengemban dan
mengabdi kepada masyarakat itu sendiri. Perguruan tinggi diselenggarakan dengan
tujuan untuk $
a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan,atau professional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan,atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi
dan,atau kesenian.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan,atau
kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
-alam rangka mencapai tujuan tersebut, perguruan tinggi menyelenggarakan
kegiatan yang disebut dengan 8ri -harma Perguruan 8inggi, yang terdiri dari $
3
#. Pendidikan
Merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang
memiliki kemampuan akademik dan,atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan,atau menciptakan 6P89K dan seni.
&. Penelitian
Kegiatan dalam upaya menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep,
model, atau informasi baru guna memperkaya 6P89K dan seni.
'. Pengabdian Kepada Masyarakat
Kegiatan yang memanfaatkan 6P89K dalam upaya memberi sumbangan demi
kemajuan masyarakat.
2
BAB III
PEMBAHA0AN
3.1 Degra%as Pen%%kan Etka %an M+ral Pan/asla
"inyal lunturnya nilai-nilai Pancasila sebenarnya sudah menjadi Arasan-rasanB
sepanjang era reformasi. "aat orde lama dan baru, meskipun Pancasila pernah
diselewengkan, tetap saja Pancasila menjadi dasar negara dan falsafah negara yang
minimal dikumandangkan saat upacara bendera tiap hari "enin. 6ndikasi nilai-nilai
Pancasila terpinggirkan terlihat dari konflik dan kekerasan sosial terjadi dipicu oleh
perbedaan latar belakang etnisitas, primordialisme dan terutama agama.
/ang membuat miris, pergeseran banyak terjadi justru pada mereka yang
mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Berbagai perilaku sosial masyarakat makin
mengalami degradasi moral dan etika, bahkan kian jauh dari nilai Pancasila. 8olak
ukurnya adalah banyak hal yang dulunya dianggap tabu, kini menjadi lumrah dan
biasa. Cunturnya nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, dicontohkan dari tindakan tidak satunya kata dan perbuatan para
pemimpin bangsa. Pancasila hanya dijadikan slogan di bibir para pemimpin, tetapi
berbagai tindak dan perilakunya justru jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila. 0al ini
menjalar pada lunturnya nilai-nilai Pancasila di masyarakat.
Cunturnya nilai-nilai Pancasila pada sebagian masyarakat dapat berarti awal
sebuah malapetaka bagi bangsa dan negara kita. Denomena itu sudah bisa kita
saksikan dengan mulai terjadinya kemerosotan moral, mental dan etika dalam
bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda. Pola pendidikan kita
menjadikan anak bisa mandiri, tetapi perlu diwaspadai supaya tidak sampai lepas
kendali.
1
3.2 Hu*ungan Pen%%kan Etka M+ral %engan Pan/asla
0ubungan pendidikan etika moral dengan Pancasila adalah pendidikan etika
dan moral menjadi darah daging dari Pancasila itu sendiri. Bagaimanapun kondisi
kerapuhan bangsa ini harus segera dicarikan solusi dan dihentikan. !leh karenanya,
diperlukan upaya serius untuk mengembalikan etika dan moral bangsa agar bisa
kembali pada nilai-nilai yang luhur. -an untuk itu, diperlukan sebuah patokan nilai
yang bisa diterima oleh seluruh elemen bangsa yang majemuk ini. "ebuah nilai yang
tidak bias dan ambigu, melainkan nilai yang mampu mengakomodir seluruh ide-ide
masyarakat.
Mengembalikan moral dan etika ditengah-tengah kondisi bangsa mejemuk yang
sudah rapuh memang bukan perkara mudah. Butuh perjuangan keras untuk
mewujudkannya.
-ewasa ini, agama disebut-sebut sebagai alat yang ampuh untuk
mengembalikan moral dan etika masyarakat dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara. -alam hal ini 6slam tentunya harus menjadi garda depan pelurus moral
dan etika yang menyimpang. "ebab, 6slam adalah agama yang diatut oleh mayoritas
penduduk 6ndonesia.
*kan tetapi, jika melihat kondisi bangsa indonesia yang majemuk dan multi
etnis, menjadikan agama sebagai satu-satunya alat kendali bukanlah solusi final.
"ebab, antara ajaran agama yang satu dengan ajaran agama yang lain secara praktis
memiliki banyak perbedaan. 7ntuk itu, diperlukan upaya lanjutan untuk
menginterpresikan nilai-nilai agama dalam sebuah kodifikasi nilai-nilai dasar yang
bersumber dari ajaran-ajaran agama-agama. /ang nantinya nilai-nilai itu dapat
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat dengan tanpa paksaan.
-alam kontek ke-6ndonesiaan, sebenarnya kodifikasi nilai-nilai itu sudah ada,
yakni :Pancasila;. Pancasila adalah sebuah ideologi khas ke-6ndonesiaan yang nilai-
nilai didalamnya adalah intisari ajaran semua kepercayaan. "elain itu, spirit-spirit
yang terkandung didalamnya adalah spirit kemanusian yang luhur. 7ntuk itulah,
pengamalan etika dan moral pancasila dalam konteks ini menjadi penting.
#4
Pancasila merupakan sebuah rumusan yang diambil dari nilai-nilai kebaikan
serta kemanusiaan uni>ersal. Pancasila tidak memihak pada salah satu agama atau
suku tertentu. -idalamnya terdapat nilai-nilai yang mampu diterima oleh semua
lapisan masyarakat.
Moral dan etika adalah hal yang sangat krusial. Keberadaannya menjadi
penentu baik atau buruk sebuah bangsa. ika moral dan etika masyarakatnya rusak,
maka rusak pula kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Begitu juga
sebaliknya.Peran moral dan etika dalam pembangunan bangsa bagaikan peran hati
bagi diri manusia. ika hati rusak maka rusak seluruhnya.
7ntuk itu, agar bangsa ini terlepas dari belenggu-belenggu ketidakadilan,
korupsi, dan perilaku tidak terpuji lainnya. Maka pembanguan moral dan etika
pancasila harus selalu dioptimalkan. Karena tidak mungkin mampu mewujudkan
bangsa yang beradab jika moral dan etika masyarakatnya rusak.
3.3 Dam$ak Hlangn,a Pen%%kan Etka M+ral $a%a Mahass-a
"alah satu dampak dari hilangnya pendidikan etika dan moral pada mahasiswa
salah satunya adalah tawuran antar mahasiswa. 8awuran antar mahasiswa selalu
menjadi agenda perbincangan setiap tahunnya, masalah ini bukan perkara baru, dan
jangan dianggap perkara yang remeh. Padahal kalau kita kaji masalah tawuran antar
mahasiswa akan membawa dampak panjang, bukan hanya bagi mahasiswa yang
terlibat, namun juga untuk keluarga, kampus serta lingkungan masyarakat di
sekitarnya.
8awuran antara mahasiswa saat ini sudah menjadi masalah yang sangat
mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan di sekitarnya. "aat ini, tawuran
antar mahasiswa tidak hanya terjadi di lingkungan atau sekitar kampus saja, namun
terjadi di jalan-jalan umum, tidak jarang terjadi pengerusakan fasilitas publik.
Penyimpangan mahasiswa ini menyebabkan pihak kampus, staf pengajar dan
masyarakat yang melihat pasti dibuat bingung dan takut bagaimana untuk mererainya,
sampai akhirnya melibatkan pihak kepolisian.
##
0al ini tampak beralasan karena senjata yang biasa dibawa oleh para
mahasiswa yang dipakai pada saat tawuran bukan senjata biasa. Bukan lagi
mengandalkan keterampilan tangan, tinju satu lawan satu. "ekarang, tawuran sudah
menggunakan alat bantu, seperti benda yang ada di sekeliling )batu dan kayu+ mereka
juga memakai senjata tajam layaknya film action di layar lebar dengan senjata yang
bisa merenggut nyawa seseorang. Eontohnya, samurai, besi bergerigi yang sengaja
dipasang di sabuk, pisau, besi.
Penyimpangan seperti tawuran antar mahasiwa, menjadi kerusuhan yang dapat
menghilangkan nyawa seseorang tidak bisa disebut sebagai kenakalan remaja, namun
sudah menjadi tindakan kriminal. /ang menjadi pertanyaan, adalah bagaimana bisa
seorang mahasiswa tega melakukan tindakan yang ekstrem sampai menyebabkan
hilangnya nyawa mahasiswa lain hanya karena masalah-masalah kecil%
8awuran antar mahasiswa bisa terjadi antar mahasiswa sesama satu kampus,
ini biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok
yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya,
kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin,
pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. .amun, ada juga
tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok beda kampus.
Mahasiswa tawuran, terjadi pembunuhan, apanya yang salah dengan bangsa ini%
"epintas mereka orang berpendidikan, orang yang paham mana yang salah dan mana
yang benar. Kebobrokan moral mungkin yang perlu digaris bawahi di .egara yang
katanya bermoral pancasila, yang terjadi adalah degradasi etika dan moral pancasila.
3.! Mengatas Ta-uran Dengan Pen%%kan Etka M+ral Pan/asla
Kemajuan jaman, era globalisasi dan matinya kontrol budaya yang dituding
menjadi akar permasalahan kekerasan bangsa ini, perkembangan dunia teknologi
menpercepat aliran informasi yang menjadikan perubahan pada pola pikir
masyarakat, keteladanan yang minim menciptakan plagiat baru pada sisi sosial dan
budaya, yang sebenarnya tak pantas dipakai oleh bangsa ini. Calu kemanakah peran
#&
pendidikan, yang bisa diharapkan menciptakan berubahnya pola pikir masyarakat%.
8idak etis kiranya apabila saling menuding dan menyalahkan. "eharusnya diri kita
masing-masing yang menanyakan kepada pribadi bagaimana mengembangkan
pendidikan. )Belum ada lanjutan, masih buntu+
.B $
Masalahya sekarang, bagaimana menghubungkan Peranan pedidikan etika moral
pancasila dalam lingkungan kampus sehingga ujung-ujungnya contoh kasus yang kita
gunakan yaitu 8awuran antar mahasiswa,kampus bisa nyambung dengan konsep
Pentingnya pedidikan etika moral pancasila dalam lingkungan kampus % kalau
menurutku itu sih yang harus kita jadikan bahan pembahasan. Bagaimana menurut
kalian%
#'

Anda mungkin juga menyukai