Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
Abortus merupakan salah satu penyebab kematian ibu di negara
berkembang khususnya negara yang melarang tindakan abortus legal.
Abortus buatan yang dilakukan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan
, baik untuk kepentingan medis maupun non medis yang berhubungan
dengan kriminalis yang didalamnya terdapat masalah global yang
menyangkut segi moral , hukum , agama , ekonomi , budaya serta politik
suatu negara. Saat ini kehamilan yang diakibatkan hubungan bebas diluar
nikah semakin bertambah , dan jika mereka datang ketenaga ahli mereka
akan ditolak dengan alasan terikat hukum , moral etika serta agama.
Sehingga akhirnya mereka mencari alternatif lain untuk menggugurkan
kandungan meskipun dengan komplikasi yang berbahaya. Komplikasi
yang utama adalah adanya infeksi yang biasanya diakibatkan manipulasi
rongga rahim dengan benda yang tidak steril.
( Pramono A, Saputro HH , 1! "
Syok sepsis didefinisikan suatu keadaan Sepsis ditambah
hipotensi #alaupun telah diberikan resusitasi cairan dan adanya perfusi
jaringan yang tidak adekuat. Syok sepsis merupakan keadaan yang lebih
jarang dijumpai di bagian $bstetri dan %inekologi dibandingkan dengan
syok hemoragik. &etapi perlu penanganan yang segera oleh karena
angka kematian yang tinggi.
( 'unningham (% , )**1"
Abortus sepsis merupakan salah satu penyebab kematian ibu ,
kondisi ini terutama terjadi dinegara berkembang sebagian besar
diakibatkan abortus kriminalis . +i Amerika serikat kematian akibat
abortus sepsis telah menurun semenjak dilegalkan abortuss. Sekarang
angka kematian kurang dari 1 per 1**.*** tindakan abortus. +i
,ndonesia belum didapatkan angka resmi kematian karena syok sepsis
ini namun diprediksikan sangat tinggi .
( %abbe %S , 1-"
.erikut ini akan dipresentasikan sebuah kasus #anita )) tahun ,
status belum menikah , mengalami kehamilan diluar nikah datang
1
kedukun dilakukan abortus buatan , kemudian datang kerumah sakit
/.+jamil Padang , setelah dilakukan pemeriksaan didiagnosa dengan
%1P*A*H* gra0id -12 minggu 3 Abortus infeksiosus e.c abortus
pro0okatus , pasien dira#at dan berlanjut dalam keadaan syok sepsis dan
pasien meninggal sehari setelah dira#at.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum usia kehamilan )2 minggu dihitung dari hari pertama haid
terakhir atau berat janin kurang dari 1*** gram. /enurut cara terjadinya
abortus dapat digolongkan menjadi ) bagian 4 yaitu abortus spontan dan
abortus buatan. Sementara 5H$ tahun 16 membagi abortus buatan
menjadi
( 5iknjosastro %H 17 "
4
1. Safe abortion 4 yaitu abortus yang aman dimana tindakan
pengakhiran kehamilan dilakukan oleh tenaga profesional dengan
fasilitas medis yang memenuhi syarat .
). 8nsafe abortion 4 yaitu abortus yang tidak aman dimana tindakan
pengakhiran kehamilan yang tidak diinginkan dilakukan oleh
tenaga tidak terdidik dan dilakukan ditempat yang tidak memenuhi
syarat standar medis serta sering menyebabkan komplikasi.
Abortus infeksiosus adalah berakhirnya kehamilan sebelum
#aktunya dengan usia kehamilan kurang dari )* minggu atau berat janin
kurang dari 9** gram yang disertai infeksi pada uterus , parametrium ,
adneksa , parametrium dan peritoneum dan akibat lebih jauh
menyebabkan sepsis.
( Sto0al %& ,/c'ord :/ 1- "
Penyebab utama komplikasi ini adalah manipulasi dari alat1 alat
genital seperti memasukkan benda asing dalam rongga rahim dalam
keadaan tidak steril. .eberapa faktor yang berperanan pada abortus
infeksiosus seperti adanya abortus infeksiosus sebelumnya , paritas ,
status perka#inan , usia penderita , kuman penyebab , usia kehamilan.
Komplikasi yang serius kebanyakan terjadi pada unsafe abortion
#alaupun kadang ; kadang dijumpai juga pada abortus spontan ,
3
komplikasi dapat berupa perdarahan , kegagalan ginjal , syok akibat
perdarahan dan infeksi , sepsis.
(Arias /+ , 16 "
8mumnya infeksi terbatas pada desidua dan dapat juga menyebar ke
miometrium , tuba , parametrium bahkan ke peritoneum yang
menyebabkan peritonitis difusa. Sementara syok akibat infeksi disebut
dengan endotoksin syok yang sering berakibat fatal , pada abortus yang
tidak diobati akan mengakibatkan infeksi bila tidak ditanggulangi akan
menyebabkan sepsis akibat endotoksin yang dihasilkan oleh kuman
penyebab.
( Prabo#o <P , 17 , Saifuddin A. )*** "

PATOFISIOLOGI SYOK SEPSIS
Syok adalah suatu keadaan klinis yang akut pada penderita yang
bersumber pada berkurangnya perfusi jaringan dengan darah akibat
gangguan sirkulasi mikro . Kekurangan oksigen dalam keadaan syok ini
akan diimbangi dan dikompensasi oleh metabolisme anaerob namun
bila kekurangan perfusi tidak dapat diperbaiki lama kelamaan
metabolisme anaerob dengan glukosa akan menimbulkan timbunan
asam laktat dan asam piru0at sehingga terjadi asidosis metabolik yang
mengganggu kehidupan sel ; sel . +engan demikian hipoksia
jaringanakibat kekurangan perfusi yang berlangsung terlalu lama dan
progresif akan merusak sel ;sel dan pada akhirnya menyebabkan
kematian.
( Prabo#o <P , 17 "
Sepsis adalah Systemic ,nflammatory <esponse Syndrome
(S,<S " yaitu proses inflamasi yang disebabkan oleh infeksi , sedangkan
fase klinis dari S,<S bila ditemukan ) ataulebih dari gejala berikut 4
1. &emperatur = 62
*
' atau > 6-
*
'
). +enyut jantung = * ?@menit
6. Aafas = 6) ?@menit
!. :eukosit = 1)*** @ mm
6
atau > !***@mm
6
4
Sepsis yang berat adalah sepsis ditambah dengan disfungsi
organ , hipoperfusi organ ; organ terminal . Syok sepsis didefinisikan
keadaan sepsis ditambah hipotensi #alaupun telah dilakukan resisutasi
cairan dan adanya perfusi jaringan yang tidak adekuat. &erjadinya S,<S
, Sepsis dan syok sepsis biasanya dihubungkan dengan onfeksi bakteri ,
tetapi bakteremia bisa saja tidak ditemukan . .akteremia adalah
ditemukannya bakteri pada komponen cairan darah . .akteremia mungkin
saja sementara , seperti yang terjadi pada trauma permukaan mukosa .
.akteremia dapat primer ( tanpa adanya fokus yang jelas dari infeksi "
atau sekunder ( dengan adanya fokus intra0askuler atau ekstra0askuler ".
Syok sepsis disebabkan oleh suatu endotoksin suatu kompleks
lipopolisakarida yang berasal dari dinding bakteri gram negatif.
( /abie 5' ,
1- , 'unningham (% )**1 "
%ambar 4 Struktur kimia Bndotoksin
Sumber 4 'unningham (% , )**1
5
Kemungkinan Cat bakteri lainnya menghasilkan mediator dengan
aktifasi komplemen yaitu kinin dan aktifasi sistem koagulasi . /ediator
lain yang memicu terjadinya syok sepsis adalah asam arakhidonic
( leukotrin , prostaglandin , trombo?an " , sistem komplemen , katekolamin
, fibrinolisisn , glukokortikoid , bradikinin , histamin , beta endhorpins ,
interlekin 1 .
Sepsis membuat sistem sirkulasi hiperdinamik . Keadaan ini
membuat curah jantung meningkat dan menimbulkan 0asodilatasi pada
pembuluh 1 pembuluh darah prekapiler dalam sirkulasi mikro .
Bndotoksin menyebabkan 0asospasme yang kuat pada 0ena ; 0ena
kecil dan 0enula karena pembuluh 1 pembuluh darah postkapiler ini
sangat sensitif terhadap endotoksin.
( Prabo#o <P , 17 , 'unningham (% ,)**1 "
+engan adanya 0asodilatasi pembuluh darak prekapiler dan
0asokonstriksi pembuluh darah postkapiler dalam sirkulasi mikro ,
terjadilah pengumpulan darah pada 0ena. Keadaan ini menyebabkan
peningkatan tekanan hidrostatik dalam kapiler. Bndotoksin juga dapat
menimbulkan kerusakan pada dinding kapiler yang menimbulkan
perembesan cairan dari ruangan 0askuler ke ruangan ekstra0askuler.
Keadaan mengurangi 0olume darah yang beredar. Bndotoksin dan
komponen struktur kuman akan berinteraksi dengan netrofil , monosit ,
makrofag dan sel endotel sehingga menimbulkan respon tubuh yang
disebut dengan S,<S.
('unningham (% ,)**1"
Bndotoksin juga dapat merusak sel ; sel trombosit . Kerusakan
pada sel trombosit dan dinding kapiler ( pembuluh darah " serta adanya
anoksia umum menimbulkan keadaan yang memudahkan terjadinya
+,'. +engan terjadinya +,' terbentuklah gumpalan ; gumpalan darah
dan trombin ; trombin fibrin dalam pembuluh darah, sehingga dapat
menyumbat dan mengganggu aliran darah didalamnya. +engan
demikian 0olume darah yang mengalir kembali kejantung berkurang.
Selain terhadap pembuluh darah endotoksin juga berpengaruh terhadap
jantung yaitu menekan kerja otot jantung sehingga otot jantung menjadi
6
lemah . +alam keadaan hipotensi ini pembuluh darah prekapiler dalam
keadaan 0asodilatasi.
( Prabo#o <P , 17 , 'unningham (% , )**1 , Smith $H , 17 "

Suhu penderita masih tinggi dan badannya terasa panas , pada
keadaan ini penderita berada dalam stadium hipotensi hangat ( #arm
hypotensi0e phase ". +engan terjadinya hipotensi mulailah terjadi
mekanisme kompensasi seperti yang dijumpai pada hemoragik syok.
&erjadi 0asokonstriksi pada pembuluh darah , terjadi sympathetic
sDueeCing , agar terjamin aliran darah ke organ ;organ 0ital. Karena
adanya 0asokonstriksi pada pembuluh darah tepi , badan penderita
menjadi dingin dan suhu menurun sampai diba#ah normal , keadaan ini
penderita berada dalam stadium hipotensi dingin @ cold hypotensi0e
phase.
.ila syok dalam stadium ini tidak diatasi dan endotoksemia tidak
terkendali maka reaksi pembuluh pembuluh darah sepenuhnya dalam
keadaan pengaruh Cat ; Cat 0asodilator yang disebabkan oleh jaringan
yang mengalami kerusakan . +engan terjadinya 0asodilatasi dalam
sirkulasi mikro , maka syok septik menjadi irre0ersible dengan segala
akibatnya.
( Prabo#o <P , <P 17 , %abbe %S , 1- , 'unningham (% )**1 "

7
%ambar 4 Patogenesa Syok sepsis
Sumber 4 Smith $H , in &e :inde $perati0e %ynecology 1-
8
GEJALA KLINIS
Syok sepsis pada pasien obstetri umumnya dikaitkan dengan !
macam infeksi spesifik yaitu abortus sepsis , pielonefritis akut ,
endometritis atau chorioamnionitis yang berat . Hanya 9 E dari pasien
infeksi diatas yang berkembang menjadi syok sepsis.
Syok sepsis menurut gejala klinis terbagi ) fase yaitu
( 'unningham (% , )**1 "
1. (ase re0ersible ( terdiri dari early ( #arm hypotensi0e phase " dan
late ( cold hypotensi0e phase ".
). (ase irre0ersible
Klinis dari #arm hypotensi0e phase berupa hipotensi , suhu badan tinggi
sampai !* ' , naiknya suhu badan sering disertai dengan menggigil ,
tidak jarang penderita mengeluarkan keringat , kulit teraba hangat , nadi
agak cepat , penderita biasanya dalam keadanan gelisah.
.ila penyakit berjalan terus akibat 0asokonstriksi yang luas , maka timbul
gejala dari cold hypotensi0e phase berupa hipotensi disertai suhu badan
yang diba#ah normal , penderita terlihat pucat , kulit teraba dingin dan
lembab , nadi menjadi lebih cepat terjadi oliguria atau anuria , nafas
cepat dan dalam , curah jantung menurun. Fantung menjadi aritmia
dengan tanda iskemia miokard dapat terjadi. ,kterik dapat terjadi sebagai
tanda adanya hemolysis . Produksi urine akan berkurang bahkan dapat
timbul suatu anuria. Pada fase ini terdapat trias yang khas yaitu
hipotensi , takikardi dan oliguria.
( Prabo#o <P , 17 , 'unningham (% , )**1"
+alam syok sepsis yang irre0ersible terjadi asidosis metabolik
berat karena pada hipoksia seluler dan metabolisme anaerob yang
berlangsung terus , dalam darah ditemukan penumpukan asam laktat ,
dalam stadium ini mulai timbul gangguan fungsi alat ; alat 0ital seperti
paru ; paru , ginjal , susunan saraf pusat dan sebagainya. +apt juga
timbul adanya endotel kapiler pulmoner yang mengalami kerusakan
dengan kebocoran kedalam al0eoli sehingga timbul edema pulmoner
9
atau disebut A+<S ( adult systress respiratory syndrome "
( 'unningham (% ,
)**1 "
Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemui leukositosis pada stasium
a#al , lekopeni pada stadium lanjut , hemoglobin menurun oleh karena
adanya hemolisis. (ungsi pembekuan seperti jumlah trombosit , kadar
fibrinogen serum , protrombin time , parsial tromboplastin time umumnya
tak normal. Kadar enCym transaminase dan bilirubin sering meningkat.
Peningkatan kadar ureum darah dan kreatinin darah mencerminkan
keadaan fungsi ginjal yang tidak normal. BnCim S%$& dan S%P&
meningkat juga . Pemeriksaan radiologi pada pasien dengan syok sepsis
dilakukan apakah terdapat suatu keadaan pnemonia . Sedangkan
pemeriksaan '& scan , /<, dan 8ltrasound akan dapat berguna untuk
menentukan lokasi abses. BK% diperlukan untuk monitoring dan
mendeteksi adanya tanda aritmia atau tanda iskemia.
( Prabo#o <P , 17 "
PENATALAKSANAAN
Prinsip umum penatalaksanaan syok sepsis adalah
menghilangkan infeksi dan mempertahankan hemostasis kardio0askuler
dan respirasi. &erapi segera diberikan untuk mencegah keadaan
irre0ersible.
.agi #anita dengan abortus septik, hasil konsepsi harus segera
dikeluarkan melalui kuretase. /enurut Pritchart dan 5halley disamping
para pakar lainnya histerektomi jarang dilakukan kecuali bila uterus sudah
mengalami leserasi atau jelas infeksi berat.
('unningham(% , )**1"

1. Perbaiki Ventilai
&indakan pertama terhadap pasien syok sepyik adalah pemberian
oksigen serta pembebasan jalan napas, oksigen diberikan le#at masker
untuk memperbaiki hipoksia jaringan yang tengah terjadi. Fika jalan napas
10
tidak bebas atau pernapasan tidak adekuat, dapat dilakukan pemasangan
intubasi endotrakea.
(<inaldi A ,12"
Fika pemberian cairan yang agresif tidak segera diikuti oleh
produksi urin sedikitnya sebanyak 6* cc dan sebaiknya 9* cc per jam,
disamping tidak ditemukannya indikator lain yang menunjukkan perbaikan
perfusi, maka kita harus memasang 'entral Genous Pressure ('GP".
( 'unningham , (% )**1 "
!. Pe"berian Antibi#tika
Preparat antimikroba berspektrum luas dibariakn dalam dosis tinggi
setelah pengambilan contoh yang tepat untuk pemeriksaan kultur.
Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan kultur darah bersama
pemeriksaan spesimen eksudat yang tidak terkontaminasi oleh flora
normal. 8ntuk pasien yang menglami abortus septik atau infeksi fasia
yang dalam, pemeriksaan sediaan apus dengan pe#arnaan gram
mungkin dapat membantu mengetahui kuman penyebab infeksi.
('unningham
(% , )**1,Saifuddin A. )***"
$. K#rtik#ter#i%
Penggunaan kortikosteroid pada syok septik adalah untuk 4
menurunkan tingkat mediator kuman seperti hitamin dan serotonin dengan
mencegah endoto?in1complement fi?ation dan kemudian mencegah
produksi anaphylato?in. +isamping itu juga merangsang glukoneogenesis
dan mempunyai efek 0asodilatasi dan menstabilkan membran lisosomal.
('unningham (%, )**1"
&. Obat Pen'n(an)
- +iuretika dibarikan bila terdapat oliguria dan mencegah
terjadinya acut tubuler necrosis yaitu dengan pemberian cairan
manitol )*E )** cc selama )* menit atau furosemid !* ; )**
mg i.0. juga untuk mengurangi kelebihan cairan dan edema paru
11
- +igitalisasi bila ada payah jantung
- Pengobatan +,'. .ila terdapat le0el fibrinogen yang rendah,
penurunan jumlah platelet dan peningkatan hasil degradasi
fibrin, dipertimbangkan untuk pemberian heparin. Alternatif lain
adalah (resh (roCen Plasma atau 5hole .lood .
( +utta +' 12
,'unningham, (% ,)**1"
*. K#reki ai%#i
Pada syok dihasilkan asam laktat yang merupakan metabolisme
anaerob dari glukosa. Asam laktat yang meninggi pada sepsis
menyebabkan asidosis. 8ntuk mengtasi asidosis dapat diberikan sodium
bikarbonat. +osis pertama adalah 9* ; 1** meD sodium bikarbonat dan
dosis selanjutnya tergantung pada status klinis pasien dan hasil analisa
gas darah.
(+utta +', 12"
Pr#)n#i
Pada umumnya prognosis syok septik buruk. Karena angka
kematian syok ini sangat tinggi maka sangat perlu penggunaan antibiotiak
untuk dapat mencegah terjadinay syok septik. kematian karena sepsis dan
syok septik ber0ariasi tergantung kondisi dasar pasien, kuman penyebab,
pemberian antibiotika dan komplikasi yang menyertai.
( %abbe %S ,1-"
- Pasien dengan penyakit dasar yang berat seperti leukemia
mempunyai prognosis yang jelek, pasien tanpa penyakit dasar
mempunyai prognosis yang lebih baik.
- Bnd1organ failure merupakan penyebab kematian terbanyak.
12
BAB III
KASUS
I%entita +
N a " a + Sri S',artati
U"'r + !! t,n
Peker(aan + -a,ai.i
Ala"at + Parak Ga%an) n# 1*
Stat' + Bel'" "enika,
Seorang pasien #anita umur )) tahun masuk ,%+ tanggal 1*1111)**1
jam )1.19 dengan 4
Keluhan utama 4 Keluar darah dari kemaluan sejak 1 minggu yang lalu.
<i#ayat Penyakit Sekarang 4
Keluar darah dari kemaluan sejak 1 hari yang lalu , kemudian
pergi berobat kebidan namun karena masih terjadi perdarahan
kemudian pasien pergi berobat ke rumah sakit.
- Pasien mengaku menikah sejak ) bulan yang lalu , kemudian
pasien terlambat haid , HPH& tanggal )9 1 ; *1 , kemudian oleh
pasien dicoba diurut , menstruasi tidak keluar ; keluar juga lalu
dimasukkan kayu oleh dukun sebanyak ) kali , yang pertama satu
minggu yang lalu , yang kedua 6 hari yang lalu.
- +emam sejak 6 hari yang lalu , mual (3" , muntah (3"
- Sesak nafas sejak 1* jam yang lalu
- .uang air kecil normal.
<i#ayat Penyakit +ahulu 4 &idak pernah menderita penyakit hati , paru ,
jantung , ginjal , hipertensi , +iabetes /elitus.
<i#ayat Penyakit +ahulu 4 tidak ada anggota keluarga menderita penyakit
keturunan , keji#aan , menular ,
<i#ayat Perka#inan 4 1 kali tahun )**1
<i#ayat kehamilan 4 sekarang
PE-E/IKSAAN FISIK +
13
Kesadaran 4 Komposmentis kooperatif
Keadaan umum 4 buruk
&ekanan darah 4 * @ -* mmhg
Aadi 4 119 ? @menit
Suhu 4 6,9
*
'
Pernafasan 4 !* ?@menit
Kulit 4 sianosis ( 1 "
Kepala 4 tidak ada kelainan
/ata 4 Konjungti0a tak anemis, sklera tak ikterik
&elinga 4 tidak ada kelainan.
:eher 4 FGP 9 ; ) cmH)$, kel. &yroid tidak membesar
Paru 4 <onkhi ( 1 ", 5heeCing ( 1 "
Fantung 4 :GH, irama teratur, bising ( 1 "
Abdomen 4 status ginekologis
%enitalia 4 status ginekologis
Bkstremitas 4 edema 3@3, <efleks (isiologis 3@3, <efleks
Patologis1@1
STATUS GINEKOLOGIS
/uka 4 Khloasma gra0idarum (3"
/amae 4 membesar , A@P hiperpigmentasi , colostrum (3"
Abdomen 4 ,nspeksi 4 tak nampak membuncit , :ine mediana
Hiperpigmentasi , striae (1" , sikatrik (1" 0enectasi (1"
Palpasi 4 (8& tak teraba , massa (1" , nyeri tekan (3" , Ayeri
lepas (1" , +efans muskuler (1" .
Perkusi 4 Shifting dullness (1"
Auskultasi 4 tympani
%enetalia 4 ,nspeksi 0ul0a uretra tenang
Gagina 4 flu?us (3" , #arna merah kehitaman menumpuk di
forniks posterior , berbau busuk , laserasi (1" , tumor (1".
Porsio 4 Aulipara ukuran sebesar jempol kaki de#asa , tumor
14
(1", laserasi (1" , $8B terbuka 1 cm , flu?us (3" , #arna
merah kehitaman , merembes sedikit dari kanalis
ser0ikalis.
Pemeriksaan +alam 4
Gagina 4 tumor (1"
Porsio4 Aulipara , ukuran sebesar jempol kaki de#asa ,
tumor (1",nyeri goyang (3"
'orpus uteri 4 sebesar telur bebek , permukaan rata , konsistensi
Kenyal .
Adneksa parametrium 4 lemas kiri H kanan
Ka0um +ouglasi 4 tak menonjol , nyeri tekan (1".
:aboratorium 4 tgl 1 ; 111)**1
%ula darah random 4 22 mg E
H. 4 2,6 gr E
:eukosit 4 61.)**@mm
Plano tes 4 (1"
&rombosit 4 1.***@ mm
6

8rinalisis 4 kimia 4 protein 4 333
<eduksi 4 1
Sedimen 4 :eukosit 4 3
Britrosit 4 33
Silinder 4 1
Kristal 4 1
Bpitel 4 gepeng
.ilirubin 4 1
8robilin 4 3
Dia)n#a 4 %1P*A*H* gra0id -12 minggu 3 abortus infeksiosus e.c
abortus pro0okatus
Sikap 4 Perbaiki keadaan umum
Kontrol 0ital sign
Antibiotik
15
<a#at bangsal ginekologi
<encana kuratage setelah 6 hari
:apor konsulen ad0is 4 konsul penyakit dalam
(ollo# up tgl )*1111*1
Anamnesa 4 Keluar darah dari kemaluan sedikit ; sedikit
+emam (1"
Perut kembung (3"
Pemeriksaan fisik 4
Keadaan umum 4 .uruk
Kesadaran 4 komposmentis kooperatif
&ekanan darah 4 * @ -* mmhg
Aadi 4 1*2 ?@mnt
Aafas 4 !)?@mnt
Suhu 4 6'
/ata 4 konjungti0a anemis
Sklera tak ikterik
:eher 4 FGP 9 ; ) cmH)$ , Kel getah bening tak membesar
&horak 4 'or dan Pulmo dalam batas normal
Abdomen 4 , 4 tak nampak membuncit
P 4 (8& tak teraba , Ayeri tekan (3" , Ayeri lepas (1" , +efans
muskular (1"
Perkusi 4 timpani , meteorismus (3"
Auskultasi 4 bising usus (3" Aormal
%enetalia 4 ,nspeksi Gul0a @ uretra tenang
Kateter urine terpasang 4 urine 1* cc #arna merah kehitaman
Dia)n#a 4 %1 P*A*H* %ra0id -12 minggu 3 syok septik e.c Abortus
infeksiosus e.c abortus pro0okatus
Sikap 4 tidur semifo#ler
$ksigen ! liter @menit
(ortagyl 6 ? 1
16
%entamicyn ) ? 2* gr
Kalfo?im ) ? 1gram
,nfus Aacl )2 tts @ mnt
/etergin 6 ? 1 amp
Periksa labor lengkap
Konsul penyakit dalam
<encana 4 curettage setelah perbaikan keadaan umum
Hasil Konsul penyakit +alam jam 11.6* 5,.
Kesan 4 Syok Sepsis e.c abortus infeksiosus
&erapi 4 ,stirahat
/akanan lunak
,nfus Aa 'l tetesan cepat sampai tensi = * mmhg lalu lanjutkan
! jam @ kolf
Antibiotik sesuai &S
Kalmetason ! ? )* mg i0
Anjuran 4 Periksa .ilirubin darah , ,,,
8reum , kreatinin
(aal hemostatis , P& , AP&, P&& , '& , .&, &rombosit
Ja" 1$.00
Pasien apnoe
Pe"erikaan 1iik 4
Keadaan 8mum 4 jelek
Kesadaran 4 Soporos komatus
Aadi 4 tak teraba
&ekanan darah 4 tak teraba
Aafas 4 apnoe
Suhu 4 62,9
/ata 4 konjungti0a anemis , sklera ikterik
Pupil midriasis ! mm @ ! mm
17
<eflek pupil 3 @ 3
:eher 4 FGP 9 ; ) cm H
)
*
Kelenjar tiroid tak membesar
&horaks 4 Fantung dan paru tak terdengar
%erak pernafasan tak ada
Abdomen 4 status ginekologis
Bkstremitas 4 <( 3 @ 3
<P 1 @ 1
Bdema 1 @ 1
akral dingin
Lab#rat#ri'" t)l !0211201 (a" 1$.00
Hemoglobin 2,2 gr E
:ekosit 4 1*.)** @ mm
8reum 4 11) mgr E
Kreatinin 4 !, )* mgE
&rombosit 4 27.***@mm
S%$& 4 7- u@ml
S%P& 4 !) u@ml
+iagnosa 4 syok sepsis e.c abortus infeksiosus e.c abortus pro0okatus
+ilakukan resusitasi kardiopulmonal dan intubasi
Fam 16.6* 4 pasien dinyatakan meninggal dihadapan petugas medis ,
paramedis , dan keluarga pasien.

18
Tabel K#ntr#l kea%aan '"'"
&anggal @
Fam
Suhu Aadi Aafas &ensi 8rine Keterangan
11111*1
)).**
)).19
)).6*
)).!9
)6.**
)6.19
)6.6*
)6.!9
)!.**
)*1111*1
**.19
*1.**
*1.6*
*).**
*).19
*).6*
*6.**
*6.19
*6.6*
*!.**
*!.19
*!.6*
*!.!9
6,9
62
11-
11-
11-
11-
11)
11)
11)
11)
11-
11-
11!
11-
1)*
'epat
dan
halus
1)*
11-
11-
11-
11)
11)
11)
11)
!*
!*
!!
!!
!!
!!
!!
!2
!2
!2
9!
9!
9-
9-
9-
9!
9!
9!
9)
!2
!2
!2
2* @ -*
2* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
1** @ *
1** @ *
* @ -*
-* @ pols
2* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
6* cc
kehitaman
)* cc
Kehitaman
,nfus <:
guyur 1***
cc
+e?ametason
) amp
$ksigen ! : @
/enit
BlyCol 1 kolf
'efota?im 1
gr
%entamicin
2* gr
+e?ametason
) amp
Pasien
pindah ke
I%:
19
*9.6*
*9.!9
*-.**
*-.19
*-.6*
*-.!9
*7.**
*7.19
*7.6*
*7.!9
*2.**
*2.6*
*.**
*.6*
1*.**
1*.6*
11.**
11.6*
1).**
1).6*
16.**
16.19
16.6*
6,9
6,9
6,)
6,1
6,*
6,*
62,2
62,2
62,9
62,9
1*2
1*2
1*2
1*2
1*2
1*2
1*2
11)
1*2
1*2
1*7
11)
11!
11)
11*
11)
11!
11)
11-
1)*
&ak
teraba
&ak
teraba
&ak
teraba
!!
!!
!!
!!
!!
!!
!)
!!
!)
!)
!)
!!
!!
!!
!)
!)
!!
!)
!!
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
2* @ -*
2* @ -*
* @ -*
* @ -*
* @ -*
2* @ -*
2* @ -*
2* @ -*
2* @ -*
2* @ -*
2* @ -*
2* @ -*
2* @ -*
2* @ -*
-* @ pols
&ak
teraba
&ak
teraba
&ak
teraba
1* cc #arna
merah
kehitaman
Plasmafusin
Aacl *, E
guyur
Apnoe tiba1
tiba
<KP 3
,ntubasi
/eninggal

20
BAB IV
PE-BAHASAN
Pasien ini masuk ,nstalasi %a#at +arurat tgl 1 ; 11 ; )**1 ketika
masuk pasien mengaku sudah menikah namun belakangan diketahui
bah#a pasien bertatus belum menikah , hal ini sesuai dengan literatur
bah#a saat ini hubungan bebas diluar perka#inan cenderung bertambah
banyak yang mengakibatkan kehamilan tidak diinginkan dan pada
akhirnya akan melakukan abortus dengan segala akibatnya . Kehamilan
diluar perka#inan khususnya di ,ndonesia dianggap sebagai aib dan
peristi#a yang memalukan bagi keluarga , dan jika mereka datang pada
tenaga ahli untuk menggugurkan kandungan akan ditolak karena
alasan etik , moral , hukum , agama sehingga mereka mencari alternatif
lain yang berakhir dengan berbagai komplikasi. Penyebab utama
komplikasi adalah akibat manipulasi pada alat kandungan berupa
pijatan atau memasukan benda asing kedalam rongga rahim dalam
kondisi tidak steril , dan pada pasien ini abotus buatan dilakukan oleh
tenaga tidak terlatih ( dukun " dengan memasukan benda asing
semacam kayu kedalam rongga rahim sehingga menimbulkan komplikasi
infeksi yang berlanjut pada keadaan sespis.
+iagnosa abortus infeksiosus pada saat ini belum seragam dimana
kriteria diagnosa yang diajukan masih berbeda ; beda berdasarkan
gambaran klinis. Kriteria minimal yang diajukan adalah demam lebih dari
62 ' #alaupun sangat ber0ariasi tergantung dari perjalanan infeksinya ,
adanya tanda kehamilan , tanda infeksi dari rongga pel0is , nyeri tekan
pada uterus dan adneksa , pengeluaran sekret dari ser0iks yang purulen ,
berbau dan produk konsepsi yang terinfeksi .
(+ikutip dari ,ch#an I , 1"
Pada pasien ini adanya syok sepsis disebabkan perjalanan penyakit
akibat adanya abortus infeksiosus sehingga menimbulkan adanya
bakteremia mengakibatkan adanya pelepasan endoto?in sehingga
21
menimbulkan endoto?emia yang menimbulkan pelepasan endorphin ,
katekolamin , akti0asi komplemen kaskade sehingga menimbulkan
kerusakan seluler , kerusakan mikro0askuler yang menimbulkan iskemia
jaringan , pelepasan histamin yang menimbulkan transudasi cairan
intra0askuler kedalam ruangan ekstra0askuler , sehingga hal tersebut
mengakibatkan penurunan 0olume sirkulasi darah yang menimbulkan
penurunan 0enous return , selanjutnya penurunan tekanan darah
sistemik dan akibat lebih lanjut menimbulkan kerusakan jaringan lebih
lanjut sehingga timbul asidosis metabolik dan berlanjut menjadi
hipotensi yang tak teratasi , multiple organ failure dan koma serta
berakhir dengan kematian.
( %abbe %S , 1- "

Keluhan dan gejala klinis pada permulaan sepsis sangat tidak
spesifik , pasien mengeluh menggigil , berkeringat , nafas pendek , mual
, diare dan sakit kepala. Pada pasien ini sepsis didasarkan adanya
gejala klinis suhu yang = 62' , leukosit 6*.***@mm , frekuensi pernafasan
!* ?@menit , frekuensi nadi 11) ?@menit , hal ini sesuai dengan
kepustakaan bah#a untuk pengenalan dini bah#a pasien telah masuk
kedalam keadaan septik dengan menggunakan ciri kuantitatif S,<S yaitu
(/abbie 5' , 1- "
4
1. Suhu badan = 62
*
'
). (rekuensi denyut jantung = * ? @ menit
6. (rekuensi pernafasan = )* ? @ menit
!. Hitung leukosit = 1).***@mm6 , > !***@mm6
Adanya multiple organ failure pada pasien ini berdasarkan produksi urine
sedikit - cc@ 1jam #arna merah kehitaman , hasil laboratorium ureum
( 11) mgr E" dan kreatinin ( !,) mgr E" yang tinggi dari normal
merupakan tanda kerusakan pada ginjal . Kerusakan ginjal yang menetap
pada abortus biasanya disebabkan oleh bermacam efek dari infeksi ,
dimana endotoksin dapat menyebabkan kerusakan ginjal bukan pada
epitel tubulus tetapi pada membrane basalis rusak , epitel tidak dapat
mengadakan regenerasi untuk membentuk fungsi nefron.
(Smith $H , 17 "
22
Kerusakan pada hepar ditandai dengan tingginya S%$& ( 7- u@ml"dan
S%P& (!) u@ml" .Sehungga pada pasien ini sudah terjadi keadaan multiple
organ failure.
Pada pasien ini monitoring terhadap pasien kurang adekuat , mengingat
sepsis merupakan penyebab mortalitas yang tinggi dan harus diatasi
sebelum terjadinya keadaan yang lebih parah , monitoring yang tidak
dilakukan pada pasien berupa pemeriksaan BK% , pemeriksaan rontgen ,
dan laboratorium seperti analisa gas darah , elektrolit , kultur darah ,
urine .
Prognosis umumnya buruk , dengan multiple organ failure
merupakan penyebab kematian terbanyak. Penyebab kematian pada
pasien ini adalah adanya muliple organ failure dan adanya hipotensi yang
tidak dapat diatasi.
23
BAB V
KESI-PULAN
1. Kehamilan yang terjadi pada pasien ini akibat hubungan bebas
diluar perka#inan .
). Penyebab abortus infeksiosus pada pasien ini adalah adanya
komplikasi infeksi akibat abortus buatan yang dilakukan oleh
tenaga tidak terlatih dengan memasukan benda kedalam rongga
rahim dalam keadaan tidak steril.
6. Penyebab kematian pada pasien ini adalah adanya hipotensi yang
tidak teratasi dan adanya multiple organ failure.
SA/AN
1. Perlunya pemberian informasi kepada masyarakat tentang bahaya
komplikasi akibat abortus buatan yang dilakukan oleh tenaga tidak
terlatih.
24
DAFTA/ PUSTAKA
1. Pramono A , Saputro HH 4 Karakteristik Abortus ,nfeksiosus 4
/ajalah $bstetri dan %inekologi ,ndonesia , April 194) ,. .agian
$bstetri dan %inekologi (akutas kedokteran 8ni0ersitas
+iponegoro Semarang 1! , hal 1121)2.
). Prabo#o <P 4 Syok dalam kebidanan , ,lmu Kebidanan , Jayasan
.ina Pustaka Sar#ono Pra#irohardjo , Fakarta , 17 , hal -79 ;
22.
6. Smith H$ 4 Shock in %ynaecologic Patien in the &e :inde
$perati0e %ynecologic 2th ed, :ippincott <a0en , Philadelphia ;
Ae# Jork , 17, p )!91)9.
!. Saifuddin A. 4 /anajemen kega#atdaruratan dalam Acuan
Aasional Pelayanan Kesehatan /aternal dan Aeonatal , Jayasan
.ina Pustaka Sar#ono Pra#irohardjo , Fakarta , )*** , hal 7)177.
9. <inaldi A, +achlan < 4 Syok dalam Anestesiologi, (akultas
Kedokteran 8ni0ersitas ,ndonesia , Fakarta , 12 , hal 17)121.
-. 5iknjosastro %H 4 Abortus dalam ilmu Kebidanan , Jayasan .ina
Pustaka Sar#ono Pra#irohardjo , Fakarta , 17 ,hal 11*112
7. Arias /+ , Barly Pregnancy :oss Practical %uide to High
Pregnancy and +eli0ery )th edition , /osby Jear .ook 'ompany
S& :ouis 16 p 9917*
2. ,ch#an I , &esis Kejadian Bndometritis Pada Abortus ,nkomplet
selama 6 .ulan di <S8P +r./.+jamil Padang 1 Funi 1 ; 61
Agustus 1. :aboratorium @ S/( $bstetri dan %inekologi
(akultas Kedokteran 8AAA+ Padang 1.
. /abie 5' 4 Septic Shock in $bstetrics Aormal and Problem
Pregnancies , 'hurchill :i0ingstone , Ae# Jork , 1- , p 99*19)
1*. +utta +' 4 Shick in $bstetrics , &e?t .ook of $bstetrics , !
th
edition ,
Ae# ,ndia 'entral .ook Agency ( P" :&+ , 12, P -99 ; -).
25
11. Smith $H , Shock in %ynecology Patient , in &e:inde $perati0e
%ynecology , eight edition , :ippincott <a0er , 17 , p )!9 ; -).
1). Ho#ard (F 4(amily Planning in Ao0aks &e?tbook of %ynecology 1)
th
edition , 5illiam K 5ilkins , .altimore , /aryland , 1- , p )-!1
16. 'unningham (% , 'ritical 'are and &rauma , 5illiams $bstetrics ,
)1th edition , Prentice Hall ,nternational , )**1 , p 1*9172
1!. %abbe %S , /aternal and Perinatal ,nfection obstetrics normal
and Problems Pregnancy , 6
rd
edition , 'hurchill :i0ingstone,nc ,
1- , p 11611)!7.
19. Sto0all %& , Barly Pregnancy :oss and Bctopic Pregnancy Ao0aks
&e?tbook of %ynecology 1)
th
edition , 5illiam K 5ilkins , .altimore ,
/aryland , 1- , p !2719*)
26

Anda mungkin juga menyukai