Anda di halaman 1dari 7

1

Abstrak Pembangunan harus mempunyai arah dan


tujuan yang jelas sehingga hasil yang direncanakan dapat
dicapai lebih optimal. Pengawasan, evaluasi, dan pengendalian
perlu dilakukan terutama yang menyangkut masalah biaya
dan waktu pelaksanaan proyek sehingga dapat diketahui
kinerja proyek serta memprediksi besarnya biaya dan waktu
berakhirnya pelaksanaan proyek jika proyek mengalami
keterlambatan penyelesainnya, menggunakan metode Earned
Value Management (EVM) dalam mengendalikan waktu dan
biaya proyek. Akan tetapi dalam prakteknya pengelolaan
proyek konstruksi yang dilakukan kontraktor di Indonesia
belum menerapkan EVM sepenuhnya. Terutama penggunaan
sistem informasi dalam pengelolaan proyek konstruksi belum
optimal termasuk dalam menerapkan metode EVM dalam
pengendalian proyek.

Kata Kunci Earned Value Management, Analisa Kinerja,
Sistem Informasi, Microsoft Visual Studio
Ultimate 2010
Sebuah pelaksanaan proyek konstruksi tentunya akan
terbantu dengan adanya sistem informasi. Keterlambatan
pekerjaan dapat langsung diketahui sehingga proses
pengendalian jadi lebih mudah. Tidak hanya dalam proses
pengendalian tetapi juga dalam proses penyimpanan dokumen
dan data-data proyek, karena dengan penggunaan sistem
informasi proses penyimpanan dokumen dan data-data proyek
menjadi lebih mudah dan ringkas.
Oleh karena itu dirancang sistem informasi
pengendalian proyek dengan metode EVM ini menggunakan
aplikasi Microsoft Visual Studio Ultimate 2010. Melalui
perancangan sistem informasi ini, hasil dari output program
EVM akan dapat dilakukan validasi dengan hasil perhitungan
manual.
Sistem informasi yang telah dibuat ini memiliki
tampilan yang user-friendly sehingga akan memudahkan
pelaku proyek khususnya kontraktor dalam melakukan
analisa kinerja dengan menggunakan metode EVM dan juga
diharapkan dangan program ini dapat memperoleh hasil yang
tepat dan mengurangi resiko ketidaktelitian dalam
perhitungan tersebut.

I. PENDAHULUAN
engendalian suatu proyek yang merupakan salah satu
kegiatan manajemen sangat penting keberadaanya
mengingat masalah proyek merupakan masalah yang
sangat kompleks. Sehingga membutuhkan suatu manajemen
yang baik untuk mengelolanya, termasuk di dalamnya
kegiatan pengendalian proyek agar proyek tersebut dapat
berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan
anggaran yang ada [1].
Hakekat pembangunan untuk mengubah sesuatu ke
arah yang lebih baik. Pembangunan harus mempunyai arah
dan tujuan yang jelas sehingga hasil yang direncanakan
dapat dicapai lebih optimal [2]. Metode Earned Value
Management (EVM) merupakan suatu metode yang
digunakan dalam manajemen proyek, yang memudahkan
dalam pengendalian waktu dan biaya.[3]
Akan tetapi dalam prakteknya pengelolaan proyek
konstruksi yang dilakukan kontraktor di Indonesia belum
menerapkan EVM sepenuhnya. Terutama penggunaan
sistem informasi dalam pengelolaan proyek konstruksi
belum optimal termasuk dalam menerapkan metode EVM
dalam pengendalian proyek [3].
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sebuah pelaksanaan proyek
konstruksi tentunya akan terbantu dengan adanya sistem
informasi. Keterlambatan pekerjaan dapat langsung
diketahui sehingga proses pengendalian jadi lebih mudah.
Tidak hanya dalam proses pengendalian tetapi juga dalam
proses penyimpanan dokumen dan data-data proyek, karena
dengan penggunaan sistem informasi proses penyimpanan
dokumen dan data-data proyek menjadi lebih mudah dan
ringkas [4].
Oleh karena itu dalam penelitian ini, dirancang
sistem informasi pengendalian proyek dengan metode
Earned Value Management menggunakan aplikasi
Microsoft Visual Studio Ultimate 2010. Melalui
perancangan sistem informasi ini, hasil dari output program
EVM akan dapat dilakukan validasi dengan hasil
perhitungan manual [6]. Diharapkan sistem informasi yang
direncanakan ini memiliki tampilan yang user-friendly
sehingga akan memudahkan pelaku proyek khususnya
kontraktor dalam melakukan analisa kinerja dengan
menggunakan metode EVM dan juga diharapkan dangan
program ini dapat memperoleh hasil yang tepat dan
mengurangi resiko ketidaktelitian dalam perhitungan
tersebut [7].
2.1. Metode Earned Value
Salah satu langkah pengendalian proyek,
metode earned value dilakukan dengan
membandingkan nilai dari prestasi fisik yang telah
dikerjakan nilai pekerjaan yang seharusnya sudah
dikerjakan.
2.1.1. Indikator-Indikator dalam Earned Value
Ada tiga indikator yang ada pada metode
earned value yang dapat digunakan untuk mengukur
kemajuan pekerjaan proyek adalah sebagai berikut :
1. AC (Actual Cost)
Adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Biaya ini diperoleh dari data-
data akuntansi dan keuangan proyek pada tanggal
pelaporan atau jumlah aktual dari pengeluaran
Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek
dengan Metode Earned Value Management (EVM)
Zul Fadli, Yusroniya Eka Putri R.W, ST., MT dan Trijoko Wahyu Adi, ST., MT., PhD
J urusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
J l. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: iput@ce.its.ac.id
P
2
dan dana yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan pada kurun waktu tertentu.
2. EV (Earned Value)
Indikator ini menunjukkan nilai hasil dari sudut
pandang nilai pekerjaan yang telah diselesaikan
terhadap anggaran yang telah disediakan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut.
3. PV (Planned Value)
Angka ini menunjukkan anggaran untuk suatu
paket pekerjaan, tetapi disusun dan dikaitkan
dengan jadwal pelaksanaan.

Dengan menggunakan tiga indikator di atas
dapat dihitung berbagai faktor yang menunjukan
kemajuan dan kinerja pelaksanaan proyek seperti :
a. Varians biaya (CV) dan varians jadwal (SV)
b. Memantau perubahan varians terhadap angka
standar.
c. Indeks produktivitas dan kinerja.
d. Perkiraan biaya penyelesaian proyek.

2.1.2. Varians Biaya dan Varians J adwal Terpadu
Varians yang dihasilkan meliputi varians
biaya terpadu dan varians jadwal terpadu. Besarnya
nilai varians biaya terpadu (CV) dan varians jadwal
terpadu (SV) dirumuskan sebagai berikut:
a. CV (Cost Varians)
Cost variance merupakan selisih antara nilai yang
diperoleh setelah menyelesaikan paket-paket
pekerjaan dengan biaya aktual yang terjadi
selama pelaksanaan proyek. Cost variance positif
menunjukan bahwa nilai paket-paket pekerjaan
yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket-
paket pekerjaan tersebut. Sebaliknya nilai negatif
menunjukan bahwa nilai paket-paket pekerjaan
yang diselesaikan lebih rendah dibandingkan
dengan biaya yang sudah dikeluarkan.
CV =EV AC .. (2.1)

b. SV (Schedule Varians)
Digunakan untuk menghitung penyimpangan
antara PV dengan EV. Nilai positif menunjukan
bahwa paket-paket pekerjaan proyek yang
terlaksana lebih banyak dibanding rencana.
Sebaliknya nilai negatif menunjukan kinerja
pekerjaan yang buruk karena paket-paket
pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari
jadwal yang direncanakan.
SV =EV PV ... (2.2)

2.1.3. Indeks Kinerja
Pengelola proyek sering kali ingin mengetahui
efisiensi penggunaan sumber daya, yang dapat
dinyatakan sebagai indeks produtivitas atau indeks
kinerja. Indeks kinerja ini terdiri dari Indeks Kinerja
Biaya (cost performance index =CPI) dan Indeks
Kinerja J adwal (schedule performance index =SPI).
a. Indeks Kinerja Biaya (CPI)
Faktor efisiensi biaya yang telah
dikeluarkan dapat diperlihatkan dengan
membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik
telah diselesaikan (earned value =EV) dengan
biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang
sama (actual cost =AC)
Nilai CPI ini menunjukan bobot nilai yang
diperoleh (relatif terhadap nilai proyek
keseluruhan) terhadap biaya yang dikeluarkan.
CPI kurang dari 1 menunjukan kinerja biaya yang
buruk, karena biaya yang dikeluarkan (actual cost
= AC) lebih besar dibandingkan dengan nilai
yang didapat (earned value =EV) atau dengan
kata laian terjadi pemborosan.
CPI =EV / AC ................... (2.3)

b. Indeks Kinerja J adwal (SPI)
Faktor efisiensi kinerja dalam
menyelesaikan pekerjaan dapat diperlihatkan oleh
perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara
fisik telah diselesaikan (earned value = EV)
dengan rencana pengeluaran biaya yang
dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan (planned
value =PV).
SPI =EV / PV ... (2.4)

Nilai SPI menunjukan seberapa besar
pekerjaan yang mampu diselesaikan (relatif
terhadap proyek keseluruhan) terhadap satuan
pekerjaan yang direncanakan. Nilai SPI kurang
dari 1 mennujukan bahwa kinerja pekerjaan tidak
sesuai dengan yang diharapkan karena tidak
mampu mencapai target pekerjaan yang sudah
direncanakan.

2.1.4. Estimasi Waktu dan Biaya untuk Penyelesaian
Proyek
Selain untuk menganalisa kinerja proyek,
metode earned value juga dapat digunakan untuk
memperkirakan biaya dan waktu penyelesaian
proyek. Soeharto (2001) menyatakan bahwa
prakiraan bukanlah angka pasti, karena hanya berupa
asumsi bahwa kecenderungan yang terjadi pada masa
pelaporan tidak berubah sampai akhir proyek. Akan
tetapi, prakiraan tersebut dapat bermanfaat untuk
memberikan peringatan mengenai hal yang akan
terjadi di masa datang. Sehingga apabila diperlukan,
perbaikan masih dapat dilakukan untuk
mengantisipasi hal yang tidak diinginkan agar proyek
berhasil diselesaikan.
a. Estimate to Complete (ETC)
ETC merupakan perkiraan waktu untuk pekerjaan
tertentu, dengan asumsi bahwa kecenderungan
kinerja proyek, akan tetap sampai dengan akhir
proyek.
ETC =OD / SPI ... (2.5)

b. Estimate at Complete (EAC)
EAC merupakan perkiraan biaya total pada akhir
proyek. Ada beberapa rumus perhitungan EAC,
salah satunya adalah sebagai berikut :
EAC =BAC / CPI ... (2.6)
Perhitungan EAC merupakan penjumlahan biaya
aktual yang sudah dikeluarkan dan sisa biaya
yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan
proyek. Sisa biaya yang akan dibutuhkan
diprediksi secara statistik dengan
3
memperhitungkan efektifitas penggunaan biaya
(CPI) dan kinerja pekerjaan terhadap rencana
(SPI).

2.2. Sistem Informasi
Menurut Fatta (2007), sistem informasi sebagai
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan. Sumber informasi adalah
data.
Sistem informasi terdiri dari komponen-
komponen yang saling mendukung satu sama lain.
Komponen-komponen tersebut adalah masukan
(input), keluaran (output), teknologi, basis data
(database) dan kendali (control). Sebagai suatu sistem,
keenam komponen tersebut berinteraksi satu sama lian
membentuk suatu kesatuan untuk mancapai
sasarannya.
III. METODOLOGI
Ada beberapa tahapan penelitian yang ditempuh
dalam perancangan sistem informasi ini. Secara detail,
beberapa tahapan yang dimaksud meliputi :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Studi Pustaka
3. Tahap Penentuan Variabel Data
Penentuan variabel dibagi dalam empat lingkup sebagai
berikut :
a. Elemen Dasar (PV, AC, EV, BAC, OD)
b. Analisa Varian (CV, SV)
c. Analisa Indeks Performansi (CPI, SPI)
d. Analisa perkiraan biaya dan waktu penyelesaian
proyek (ETC, EAC)
4. Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini dimaksudkan untuk mengumpulkan datadata
pendukung yang dibutuhkan dalam metode EVM serta
yang digunakan dalam proses perancangan sistem
informasi.
5. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini akan dilakukan perancangan sistem
informasi serta perhitungan manual.
6. Tahap Validasi
Pada tahap ini akan dilakukan validasi pada hasil
perancangan sistem informasi.
7. Tahap Pembahasan
Pada tahap ini akan dibahas tentang hasil perancangan
sistem informasi yang telah dibuat sesuai dengan hasil
dari perhitungan manual. Kemudian dilampirkan juga
petunjuk operasional untuk penggunaan sistem informasi
ini.
8. Tahap Akhir
Pada tahap akhir perancangan sistem informasi akan
dibahas tentang kesimpulan serta saran yang diperlukan
untuk pengembangan sistem informasi selanjutnya.

Tahapan penelitian proses perancangan sistem
informasi pengendalian proyek, dengan menggunakan
metode EVM dapat diilustrasikan dengan diagram alir
berikut.


















Gagal
Berhasil
Perumusan Masalah
1. Caramerancang sisteminformasi pengendalian proyek dengan metodeEVM.
2. Hasil perancangan tersebut divalidasi dengan menggunakan data-datayang sudah ada.
Latar Belakang



Studi Pustaka

Microsoft Visual Studio Ultimate
2010

Pengendalian proyek dengan
Earned Value Management (EVM)


Pengumpulan Data
Digunakan data-dataproyek yang sudah
adadari penelitian terdahulu.


Perhitungan manual dari data-datayang
sudah ada.


Perancangan sisteminformasi
pengendalian proyek dengan
metodeEVM


Penentuan Variabel data
Input Data
Elemen Dasar (PV, AC, EV, BAC, OD)

Output Data(Indeks Kinerja)
1. AnalisaVarian (CV, SV)
2. AnalisaIndeks Performansi (CPI, SPI)
3. Analisaperkiraan biayadan waktu penyelesaian proyek (ETC, EAC, TE)
4. Grafik (PV, AC, EV)
Validasi
Pembahasan


Kesimpulan dan Saran

Gambar 1 Diagram Alir (flowchart) Tahapan Penelitian
IV. ANALISA PERHITUNGAN MANUAL DARI
PENELITIAN TERDAHULU
4.1. Nama Proyek
Penerapan metode Earned Value sebagai
tindakan pengendalian dilakukan pada proyek yang
sedang berjalan, karena salah satu tujuan dari metode
Earned Value ini adalah untuk mengetahui kinerja
proyek yang sedang berlangsung tersebut. Adapun
proyek yang dijadikan obyek penelitian pertama ini
adalah Proyek Pembangunan Gedung Universitas
Trunojoyo Madura.

4.2. Data Elemen Dasar
Berdasarkan dari penelitian pertama, didapat
nilai-nilai dari elemen-elemen dasar untuk selanjutnya
dianalisa kinerja waktu dan biayanya. Elemen-elemen
dasar tersebut berupa nilai PV, EV, AC, BAC, ATE,
dan OD. Data elemen dasar tersebut dapat dilihat pada
Tabel 1 di bawah ini.



4

Tabel 1 Data Elemen Dasar Penelitian Pertama


4.3. Perhitungan Planned Value (PV)
PV merupakan biaya yang dianggarkan untuk
pekerjaan yang dijadwalkan untuk pekerjaan yang
dijadwalkan untuk suatu periode tertentu dan
ditetapkan dalam anggaran. Diperoleh dengan
mengalikan persentase progress rencana dengan
anggaran total proyek (BAC).
Perhitungan PV pada minggu ke-10 :
PV =(% progress rencana) x (anggaran total proyek)
=24,747 % x 25.063.910.000
= Rp 6.202.565.808,00

Perhitungan PV pada minggu ke-11 :
PV =(% progress rencana) x (anggaran total proyek)
=41,014 % x 25.063.910.000
= Rp 10.279.712.047,00

Perhitungan PV pada minggu ke-12 :
PV =(% progress rencana) x (anggaran total proyek)
=55,139 % x 25.063.910.000
= Rp 13.819.989.335,00

Perhitungan PV pada minggu ke-13 :
PV =(% progress rencana) x (anggaran total proyek)
=67,766 % x 25.063.910.000
= Rp 16.984.809.251,00

Perhitungan PV pada minggu ke-14 :
PV =(% progress rencana) x (anggaran total proyek)
=79,027 % x 25.063.910.000
= Rp 19.807.256.156,00

4.4. Perhitungan Earned Value (EV)
EV merupakan biaya yang dianggarkan untuk
pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Diperoleh
dengan mengalikan antara persentase progress yang
telah dilaksanakan dengan anggaran total proyek
(BAC).
Perhitungan EV pada minggu ke-10 :
EV =(% progress aktual) x (anggaran total proyek)
=28,457 % x 25.063.910.000
=Rp 7.132.436.869,00

Perhitungan EV pada minggu ke-11 :
EV =(% progress aktual) x (anggaran total proyek)
=45,705 % x 25.063.910.000
=Rp 11.455.460.066,00

Perhitungan EV pada minggu ke-12 :
EV =(% progress aktual) x (anggaran total proyek)
=55,785 % x 25.063.910.000
=Rp 13.981.902.194,00

Perhitungan EV pada minggu ke-13 :
EV =(% progress aktual) x (anggaran total proyek)
=66,115 % x 25.063.910.000
=Rp 16.571.004.097,00

Perhitungan EV pada minggu ke-14 :
EV =(% progress aktual) x (anggaran total proyek)
=70,912 % x 25.063.910.000
=Rp 17.773.319.859,00

4.5. Analisa Varian
Meliputi varian biaya (CV) dan waktu (SV). SV
diperoleh dari pengurangan EV dengan PV. Dan CV
diperoleh dari pengurangan EV dengan AC.
Perhitungan CV dan SV pada minggu ke-10 :
SV =EV - PV
=7.132.436.869 - 6.202.565.808
=Rp 929.871.061,00

CV =EV - AC
=7.132.436.869 - 5.292.591.000
=Rp 1.839.845.869,00

Perhitungan CV dan SV pada minggu ke-11 :
SV =EV - PV
=11.455.460.066 - 10.279.712.047
=Rp 1.175.748.108,00

CV =EV - AC
=11.455.460.066 - 7.515.129.000
=Rp 3.940.331.066,00

Perhitungan CV dan SV pada minggu ke-12 :
SV =EV - PV
=13.981.902.194 13.819.989.335
=Rp 161.912.859,00

CV =EV - AC
=13.981.902.194 10.136.239.000
=Rp 3.845.663.194,00

Perhitungan CV dan SV pada minggu ke-13 :
SV =EV - PV
=16.571.004.097 - 16.984.809.251
=- Rp 413.805.154,00

CV =EV - AC
=16.571.004.097 12.587.913.000
=Rp 3.983.091.097,00


Perhitungan CV dan SV pada minggu ke-14 :
SV =EV - PV
=17.773.319.859 19.807.256.156
=- Rp 2.033.936.297,00

CV =EV - AC
=17.773.319.859 15.826.970.000
=Rp 1.946.349.859,00



5
4.6. Analisa Indeks Kinerja
Terdiri dari indeks kinerja jadwal (SPI) dan
indeks kinerja biaya (CPI). SPI didapat dari
perbandingan EV dengan PV. Lalu CPI didapat dari
perbandingan EV dengan AC.
Perhitungan CPI dan SPI pada minggu ke-10 :
SPI =EV / PV
=7.132.436.869 / 6.202.565.808
=1,150

CPI =EV / AC
=7.132.436.869 / 5.292.591.000
=1,348

Perhitungan CPI dan SPI pada minggu ke-11 :
SPI =EV / PV
=11.455.460.066 / 10.279.712.047
=1,114

CPI =EV / AC
=11.455.460.066 / 7.515.129.000
=1,524

Perhitungan CPI dan SPI pada minggu ke-12 :
SPI =EV / PV
=7.132.525.900 / 6.202.656.500
=1,012

CPI =EV / AC
=7.132.525.900 / 5.292.591.000
=1,379

Perhitungan CPI dan SPI pada minggu ke-13 :
SPI =EV / PV
=16.571.004.097 / 16.984.809.251
=0,976

CPI =EV / AC
=16.571.004.097 / 12.587.913.000
=1,316

Perhitungan CPI dan SPI pada minggu ke-14 :
SPI =EV / PV
=17.773.319.859 / 19.807.256.156
=0,897

CPI =EV / AC
=17.773.319.859 / 15.826.970.000
=1,123

4.7. Analisa Estimasi Biaya dan waktu Penyelesaian Proyek
Meliputi estimasi jadwal (ETC) dan estimasi
biaya (EAC). ETC didapat dari perbandingan antara
durasi proyek (OD) dengan SPI. Lalu EAC didapat
dari perbandingan anggaran total proyek (BAC)
dengan CPI.
Perhitungan ETC dan EAC pada minggu ke-10 :
ETC =OD / SPI
=123 / 1,150
=106,964
107 hari


EAC =BAC / CPI
=25.063.910.000 / 1,348
=Rp 18.598.555.716,00

Perhitungan ETC dan EAC pada minggu ke-11 :
ETC =OD / SPI
=123 / 1,114
=110,376
111 hari

EAC =BAC / CPI
=25.063.910.000 / 1,524
=Rp 16.442.684.608,00

Perhitungan ETC dan EAC pada minggu ke-12 :
ETC =OD / SPI
=123 / 1,012
=121,576
122 hari

EAC =BAC / CPI
=25.063.910.000 / 1,379
=Rp 18.170.187.326,00

Perhitungan ETC dan EAC pada minggu ke-13 :
ETC =OD / SPI
=123 / 0,976
=126,072
127 hari

EAC =BAC / CPI
=25.063.910.000 / 1,316
=Rp 19.039.420.706,00

Perhitungan ETC dan EAC pada minggu ke-14 :
ETC =OD / SPI
=123 / 0,897
=137,076
138 hari

EAC =BAC / CPI
=25.063.910.000 / 1,123
=Rp 22.319.170.239,00

4.8. Rekap Hasil Analisa
Untuk mempermudah menganalisa kondisi
proyek, maka hasil analisa dari varian, kinerja dan
estimasi dibuat lebih ringkas pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 Rekap Hasil Analisa Penelitian Pertama




6
4.9. Kurva S
Dari hasil perhitungan antara PV, EV dan AC di
atas dapat diplot ke dalam suatu kurva yaitu kurva S.
Kuva S untuk penelitian pertama dapat dilihat pada
Gambar 2 dibawah ini.


Gambar 2 Kurva S Penelitian Pertama

4.10. Kondisi Proyek
Kondisi proyek memberikan suatu uraian tentang
pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam periode itu.
Dari perhitungan hasil analisa seperti tercantum pada
tabel 5.2 di atas, dapat diketahui bagaimana kondisi
proyek pada periode itu. Kondisi proyek pada
penelitian pertama dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3 Kondisi Proyek Penelitian Pertama

V. PROSES VALIDASI DATA
5.1. Entry Input Data
Hal awal yang dilakukan sebelum memvalidasi
data adalah memasukan input data ke sistem informasi
yang telah dirancang. Input data berupa elemen dasar
dari penelitian pertama dicantumkan pada Tabel 4
sebagai berikut

Tabel 4 Rekap Input Data Penelitian Pertama


Data dari tabel rekap input data di atas kemudian
dimasukan pada form input data dsistem informasi
pengendalian proyek. Proses entry input data dapat
dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3 Entry Input Data Penelitian Pertama

5.2. Rekap Hasil Analisa
Untuk mempermudah validasi data, maka hasil
analisa dari varian, kinerja dan estimasi dibuat lebih
ringkas pada Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5 Rekap Hasil Analisa Penelitian Pertama


Hasil dari tabel rekap hasil analisa di atas
kemudian divalidasi dengan hasil dari sistem
informasi pengendalian proyek pada form output data.
Hasil output data dapat dilihat pada Gambar 4 di
bawah ini.


Gambar 4 Hasil Output Data Penelitian Pertama

5.3. Kurva S
Kurva S yang dihasilkan dari sistem informasi
pengendalian proyek divalidasi dengan kurva S dari
hasil perhitungan manual. Kurva S dari hasil
perhitungan manual dapat dilihat pada Gambar 5
dibawah ini.
7

Gambar 5 Kurva S Penelitian Pertama

Dan kurva S dari sistem informasi pengendalian
proyek pada form kurva S dapat dilihat pada Gambar 6
di bawah ini.


Gambar 6 Form Kurva S Penelitian Pertama
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Telah dibuat sistem informasi pengendalian proyek
dengan uraian sebagai berikut :
a. Input data berupa elemen dasar (PV, EV, AC,
BAC, OD) dari proyek konstruksi per minggu.
b. Proses yang digunakan dalam menghitung
dengan menggunakan metode Earned Value
Analysis (EVA).
c. Output data berupa analisa varian (SV, CV),
analisa kinerja (SPI, CPI), analisa estimasi
(EAC, ETC) dan kurva S (PV, EV, AC) dengan
data.
d. Program ini selain menganalisa biaya dan
waktu, dapat juga memberikan informasi
kepada kontraktor dalam melakukan
pengawasan dan pengendalian proyek.
2. Dari proses validasi tiga penelitian terdahulu
menunjukan bahwa hasil output data sesuai dengan
hasil perhitungan manual. Sehingga sistem
informasi pengendalian proyek ini dapat digunakan
untuk menganalisa pengendalian proyek yang lain.

6.2. Saran
Demi kemajuan dan pengembangan sistem
informasi ini, diperlukan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Aplikasi ini bisa dikembangkan ke sistem informasi
berbasis web.
2. Sebaiknya aplikasi ini perlu ditambahkan beberapa
fitur, seperti fitur import from atau export to untuk
mengambil data perhitungan dan merubah format
rekap hasil perhitungan langsung dari aplikasi ke
aplikasi yang sudah ada seperti Microsoft Excel,
Word dan Notepad.
3. Program ini dapat dikembangkan dalam sistem
informasi proyek secara keseluruhan yang
melibatkan seluruh stakeholder.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Keluarga dan
teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah mendukung Tugas Akhir ini hingga selesai.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Barrie, D. S. 1995. Manajemen Konstruksi
Profesional. J akarta : Erlangga.
[2]. Fatta, H.A.2007. Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi. Yogyakarta : Andi.
[3]. Kharis, A. A. 2011. Analisa Kinerja Biaya dan
Waktu Proyek Pembangunan Gedung
Universitas Trunojoyo Madura dengan Konsep
Earned Value Analysis. Tugas Akhir Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Tidak
Dipublikasikan.
[4]. Soeharto, Iman. 2001. Manajemen Proyek : Dari
Konseptual sampai Operasional, Jilid 2. J akarta :
Erlangga.
[5]. Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek : Dari
Konseptual Sampai Operasional, Jilid 1. J akarta
: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai