Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kalau kita berbicara tentang kiamat, kita akan langsung mengaitkan pengertiannya
dengan keadaan musnahnya seluruh umat manusia yang kemudian dibangunkan dari
kematiannya dan dikumpulkan dipadang penampungan sementara sebelum mengalami
proses seleksi melalui pengauditan amal mereka masing-masing selamq hidup didunia,
siapa yang boleh kesurga dan siapa yang harus masuk neraka. Tentu saja ada orang-orang
yang ingin tahu kapan dan bagaimana kiamat itu terjadi. Bagi ilmuwan ada skensrio-
skenario yang dapat dibuat yang menjurus pada kepunahan umat manusia. Karena
matahari mengirimkan energinya kebumi, sehingga segala yang tumbuh dapat
berasimilasi, mengubah mengubah gas karbon dioksida dan air dengan cahaya matahari
itu menjadi karbihodrat dan oksigen, maka padamnya matahari akan mematikan semua
tetumbuhan dan semua binatang pemakan tetumbuhan, dan semua makhluk yang
memakan tetumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Namun scenario ini tidak
mempunyai dukungan di dalam Al Qur-an.
Andaikan tekhnologi yang dikuasai manusia sudah cukup maju pada waktu itu, yaitu
sekitar lima milyar tahun dari sekarang, untuk membuat kota-kota dibawah tanah serta
bercocok tanam dan beternak hewan ditempat yang sama dengan melibatkan energi
nuklir, manusia akan punah juga. Sebab setelah matahari menjadi dingin dan mengecil, ia
akan berubah menjadi raksasa merah dalam evolusinya, sehingga apinya menelan planet-
planet Merkurius dan Venus serta menjilat Bumi. Namun juga scenario ini tidak di
dukung oleh ayat-ayat Al Qur-an sebagai cirri kiamat. Lagi pula jangka waktunya terlalu
lama, tidak seperti yang dinyatakan dalam Kitab suci Al Qur-an surat An Nahl ayat 77 :
77. Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit
dan di bumi. tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti
sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu.
Dan apabila asteroida atau komet itu membentur benua, maka tiupan angina pada jarak
2.000 km dari titik-bentur kelajuannya sekitar 2.500 km/jam dan ledakan dahsyat terjadi
yang menghamburkan debu di udara yang bukan kepalang tebalnya. Ia akan
menggelapkan langit, sehingga menghalangi cahaya bulan dan matahari akan tampak
pudar. Gelombang tanah setinggi setinggi 10 meter merajalela di kerak bumi. Gejala ini
juga merupakan ciri kiamat di dalam Al Qur-an surat Al Qiyamah ayat 8 :
8. Dan apabila bulan telah hilang cahayanya
Gebrakan yang ditimbulkan pada kerak bumi oleh benda antariksa itu akan terasa
getarannya sebagai gempa dahsyat sebagaimana juga tercantum dalam surat Az Zalzalah
ayat 1 :
1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
13. Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup[1507]
14. Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan
keduanya sekali
bentur.
15. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat,
16. Dan terbelahlah langit, Karena pada hari itu langit menjadi
lemah
Dari ciri-ciri kiamat yang disebutkan diatas, kita yakin bahwa pada saat itu
bumi kita rusak berat dan manusia punah. Dalam keadaan mti fisik itu, jiwa
manusia akan tetap hidup dan masuk dialam lain, ketika manusia
dihadapkan pada proses perhitungan amalnya atau pertanggungjawabannya.
Coba perhatikan apa yang dinyatakan Al Qur-an Surat Ali ‘Imran ayat 25 :
25. Bagaimanakah nanti apabila mereka kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak
ada keraguan tentang adanya. dan disempurnakan kepada tiap-tiap diri balasan
apa yang diusahakannya sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan).
Apa yang terjadi di alam lain itu, tidak dapat dipahami atau diterangkan dengan jalan
pikiran kita disini, karena hokum alamnya berbeda dari sunnatullah yang beroperasi di
alam kita ini. Baca apa yang kita dapatkan dalam surat An Nuur ayat 24 :
24. Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka
terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
65. Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka
usahakan
Di alam kita, tak ada tangan yang dapat berbicara dan tidak ada kaki yang memberi
kesaksian, tetapi di alam akhirat itu mereka dapat melakukan apa yang disebutkan dalam
kedua ayat tadi. Sunnatullah yang berlaku di alam yang kita huni ini tak sama dengan
yang ada disana.