Anda di halaman 1dari 32

Skenario

Seorang mahasiswa FK UISU mendadak disuruh


mengikuti pertandingan lomba lari 10 km yang diadakan
oleh kampus. Ia mengatakan sebelumnya tidak pernah
berolahraga secara teratur. Sebelum mengikuti
pertandingan ia juga tidak sempat makan dan minum. Saat
pertandingan dilaksanakan ,ia tidak mampu mencapai garis
finish karena badannya sangat lemas,lelah , sangat haus,
badannya febris , jantung berdebar-debar , muka pucat ,
kepala pusing , nafasnya ngos-ngosan , berkeringat banyak
, ia juga mengalami mual dan muntah . Oleh dokter
pertandingan , ia di suruh berbaring telentang dan di
berikan larutan yang mengandung energi dan elektrolit .
Tidak berapa lama ia merasa keadaan nya berangsur pulih .
Dokter mengatakan ia mengalami kekurangan cairan
tubuh.
Identifikasi masalah
Kenapa hilang nya cairan tubuh sehingga
timbul nya energi ?
Kenapa badannya sangat lemas,lelah , sangat
haus, badannya febris , jantung berdebar-
debar , muka pucat , kepala pusing , nafasnya
ngos-ngosan , berkeringat banyak , ia juga
mengalami mual dan muntah ?

Analisa masalah
Kenapa hilang nya cairan tubuh sehingga
timbul nya energi ?
Karena tubuh mengalami homeostasis yang
mengakibatkan tubuh mengalami
metabolisme glukoneogenesis yang
melibatkan cairan ion untuk pembentukan
energi dari proses glikolisis.

Kenapa badannya sangat lemas,lelah , sangat
haus, badannya febris , jantung berdebar-
debar , muka pucat , kepala pusing , nafasnya
ngos-ngosan , berkeringat banyak , ia juga
mengalami mual dan muntah ?
Karena homeostasis tubuh yang melibatkan
fungsi organ meningkat untuk memperoleh
energi melalui metabolisme tubuh
Pohon topik
Mahasiswa FK
Fisiologi
badannya sangat lemas,lelah , sangat haus, badannya febris ,
jantung berdebar-debar , muka pucat , kepala pusing ,
nafasnya ngos-ngosan , berkeringat banyak , ia juga
mengalami mual dan muntah
Olahraga Lari
homeostasis
Learning objective
Tingkat organisasi dalam tubuh mengikuti
sistem organ pada tubuh menurut fisiologi
Konsep homeostasis tubuh fisiologi
Faktor lingkungan internal yang harus di
pertahankan secara homestasis
Homeostasis
Keadaan homeostasis atau steady state
homoios (sama), stasis, (menetap) tetap sama
keadaan yang bisa berubah, secara relatif konstan
Walter B. Cannon
bukan sesuatu yang tidak pernah berubah,
tidak selalu sama sepanjang waktu.
Sel: untuk survive dalam kondisi sehat
seluruh aspek lingkungan harus relatif konstan: komposisi kimia, tekanan
osmosis, [H+], suhu, dsb.
perubahan kecil fungsi sel tidak optimal
perubahan besar sel dan tubuh mati
Lingkungan kehidupan sel
Tidak sama dengan lingkungan kehidupan tubuh.
tubuh di dalam atmosfir; udara luar = lingkungan luar
sel di dalam cairan interstitium = lingkungan dalam
Cairan ekstrasel (di luar sel) berada di
intersel/interstisium, mengisi ruangan di antara sel
plasma, mengalir di pembuluh darah.
Claude Bernard, Perancis: milieu interne
cairan ekstrasel lingkungan kehidupan sel
komposisi fisika/kimia harus dipertahankan konstan
Walter B. Cannon, Amerika
menamakan kekonstanan relatif lingkungan dalam
sebagai homeostasis.
Mempertahankan homeostasis
Merupakan tema utama Fisiologi.
melibatkan proses-proses mekanisme homeostasis
pelaksanaan fungsi semua organ dan sistem tubuh
Illustrasi mengenai proses homeostasis
kolam renang, tinggi permukaan 150-155 cm
sebagai bentuk homeostasis air
kalau terjadi sumbatan pada pipa masuk
volume air berkurang, ketinggian akan < 150 cm.
mekanisme homeostatis bekerja
sensor otomatis mengaktifkan alat lain
mengurangi aliran pada pipa keluar,
ketinggian air kembali ke tingkat homeostasis
Dasar mekanisme homeostasis
Perubahan lingkungan internal merangsang sensor
mengaktifkan respons pengembalian homeostasis.
membalikkan perubahan ke homeostasis.
Respons pembentuk mekanisme homeostasis
disebut sebagai respons adaptif (penyesuaian).
penyesuaian tubuh dengan perubahan lingkungan
perubahan tubuh akibat perubahan lingkungan
dan perubahan lingkungan akibat perubahan tubuh.
Adaptasi: penggabungan organisme - lingkungan
kalau berhasil: survival yang sehat
kalau gagal: penyakit atau kematian.
Generalisasi fungsi tubuh
Kategori umum fungsi tubuh
fungsi survival (daya bertahan hidup),
fungsi homeostasis lingkungan dalam,
aktifitas terus menerus,
memiliki fungsi-fungsi organ,
berubah sesuai dengan perjalanan waktu.
Survival (daya bertahan hidup)
urusan tubuh yang paling utama,
mencakup survival tubuh dan survival makhluk
tergantung pada kemampuan tubuh menjaga atau mengembalikan
homeostatis lingkungan internal.
Homeostasis tergantung kemampuan melaksanakan
berbagai aktifitas terus-menerus
Fungsi utama
berespons terhadap perubahan lingkungan,
pertukaran zat antara lingkungan dan sel
metabolisme makanan, dan
integrasi aktifitas yang sangat beragam.
Fungsi-fungsi tubuh pada dasarnya adalah fungsi sel-
selnya.
Kemampuan melaksanakan fungsi
Berubah perlahan
kurang mampu: di 2 ujung kehidupan, bayi/tua.
kanak-kanak: fungsi lebih efisien/efektif.
remaja: tingkat efisiensi/keefektifan maksimum.
menjelang tua: kurang efisien/efektif.
Perubahan fungsi
di awal kehidupan proses perkembangan,
dan pada usia senja disebut proses penuaan.
perkembangan kapasitas makin baik,
proses penuaan mengurangi kapasitas
Lingkungan dalam
Cairan antar sel: tempat sel hidup
lingkungan dalam: millieu interieur
adalah lingkungan luar untuk sel
disebut cairan interstitium (CI)
Jarak terjauh sel dan kapiler 50
plasma, makanan, dan O2 masuk ke CI
CI, sisa metabolisme dan CO2 ke kapiler
CI dan protein masuk ke pembuluh limfe
Cairan : 60% tubuh dewasa
Ekstrasel 33%, intrasel 67%
Cairan ekstrasel: di luar sel
Cairan darah: selalu bergerak cepat
curah jantung: 70 ml/denyut x 72 denyut/menit
volume darah: sekitar 5000 ml
Cairan interstitium:
di antara sel-sel, millieu interieur
sumber kehidupan sel
Lain: cairan sendi, otak, pleura, dsb.
Cairan ekstrasel dan intrasel
Cairan ekstrasel, terutama berisi
ion-ion: Na, Cl, HCO3
O2, glukosa, asam lemak, asam amino
CO2 dan produk sisa
Cairan intrasel, terutama berisi
ion-ion: K, Mg, PO4
Transport intraselekstrasel:
diffusi, transport aktif
ion: mekanisme khusus
Cairan interstitium
Cairan interstitium: tempat hidup sel
O2 dan makanan: CI sel
CO2 dan sisa metabolisme: sel CI
pertukaran CI sel: tergantung kadar
Kadar zat di dalam CI harus tetap!
homoios + histemi: standing still
makanan tak boleh kurang
sisa makanan tak boleh berlebih
Pemeliharaan homeostasis
Kemampuan sistem untuk
mengatur lingkungan dalam
mempertahankan kondisi konstan, stabil
Fungsi bersama semua organ
paru-paru

jantung, pembuluh, darah
ginjal: [ion] konstan, pembuangan
pencernaan: makanan
hormon, syaraf
Sistem-sistem yang terlibat
Transportasi
Perolehan sumber nutrien
Pembuangan sisa metabolisme
Kontrol oleh syaraf dan hormon
Reproduksi
Transportasi
Pergerakan darah di pembuluh
darah lewat di organ-organ
rest: 1x, sangat aktif: 6x per menit
Pergerakan cairan dari kapiler ke sel
kapiler permiabel untuk zat terlarut
plasma interstitium: pertukaran
interstitium sel
jarak kapilersel: <50 m
Sumber nutrien
Respirasi:
tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 m
O
2
berdiffusi dengan mudah
Pencernaan: penyerapan makanan
Hati: metabolisme
Muskuloskeleton: mencari makanan
Pembuangan sisa metabolik
Paru-paru
CO2, hasil akhir terbesar metabolisme
Ginjal
sisa metabolisme sel: asam urat, urea
kelebihan air dan ion
Kulit
air, mineral
Pengaturan fungsi
Syaraf:
Sensoris: panca indera
Pusat: otak dan medulla spinalis
Motorik: pelaksana keinginan
Otonom: kontrol bawah sadar
Hormon: mengatur metabolisme
tiroid, insulin, paratiroid
kortisol, aldosteron
Reproduksi
Penerusan kehidupan
Pengganti generasi yang menjadi tua
Dorongan kuat pada usia reproduksi
pengantar faal/ikun/2007 26
SISTEM PENGENDALIAN TUBUH
Pengaturan aktivitas sistem tubuh untuk
mempertahankan homeostasis:
1) pengendalian intrinsik; respons kompensasi
dilakukan oleh organ bersangkutan
2) pengendalian ekstrinsik; respons organ akan
merangsang kerja sistem pengendalian lain, yaitu
sistem saraf & endokrin
Kondisi patologis homeostasis terpengaruh scr
keseluruhan
Homeostasis tdk dpt dipertahankan sakit s.d
kematian
Sistem-sistem kontrol tubuh
Genetik
Kontrol fungsi setiap organ
Kontrol hubungan antar organ

Contoh:
respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel
hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel
ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
Pengaturan [O
2
] & [CO
2
]
Fungsi penyangga O
2
hemoglobin
Paru-paru: Hb mengikat O
2
Interstitium: O
2
lepas kalau [O
2
] rendah
Penentu: sifat kimia hemoglobin
CO
2
adalah sisa utama oxidasi sel
CO
2
merangsang pusat pernafasan
nafas cepat dan dalam CO
2
dibuang
menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
Pengaturan tek. darah arteri
Baroreseptor:
a. karotid dan arkus aorta
TD naik baroreseptor dirangsang pusat
vasomotor ditekan simpatis
pembuluh arteriol melebar
kekuatan pompa jantung berkurang
tekanan darah turun
Pentingnya sistem kontrol
Suhu: naik 7C kematian sel
pH: <6,9; >8.0 kematian
[K
+
]: lumpuh; depresi jantung
[Ca
++
]: tetani
[Glukosa] : mental kacau, pingsan
Kontrol negative feedback
Negatif dibandingkan stimulus awal
ekstrasel: CO
2
ventilasi CO
2

tekanan darah reaksi-reaksi TD
Mengembalikan kelebihan atau kekurangan ke
angka normal
Positive feedback:
Ruptur pembuluh darah:
bekuan darah trombosit:
lobang tertutup
Melahirkan
kontraksi uterus serviks teregang
anak lahir
jarang digunakan tubuh
berlebihan: efek berbahaya!!

Anda mungkin juga menyukai