Anda di halaman 1dari 15

Tugas Mata Kuliah

Hubungan Ekonomi Internasional








Economic Globalization










Oleh

RICKY RINALDI
NRP. H151120391




SEKOLAH PASCASARJANA
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
INTRODUCTION

Apa Itu Economic Globalization?
Economic Globalization merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Economic
Globalization mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap
arus modal, barang dan jasa. Economic Globalization di satu pihak akan membuka
peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif,
sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar
domestik Indonesia. Berbagai kegiatan perdagangan dan investasi menuju ke arah
liberalisasi kapitalisme di mana semua orang menjadi bebas untuk berusaha di mana
saja dan kapan saja di seluruh wilayah dunia.

Proses Terjadinya Economic Globalization
a) Gelombang I:
Dimulai sekitar tahun 1870 dan berakhir dengan proteksionisme selama periode
1920-an dan 1930-an. Gelombang pertama ini berlangsung selama lebih dari
satu abad dimana negara-negara berkembang mengkhususkan diri dalam
komoditas primer yang mereka ekspor ke negara-negara maju sebagai imbalan
untuk manufaktur. Selama gelombang ini, rasio ekspor terhadap GDP dunia
meningkat dari 2 persen dari GDP pada tahun 1800 hingga 10 persen pada
tahun 1870, 17 persen pada 1900 dan 21 persen pada tahun 1913
b) Gelombang II:
Setelah 1945, dibangun di atas lonjakan dalam perdagangan dan rekonstruksi.
Pembentukan IMF pada tahun 1944 untuk mempromosikan sebuah sistem
moneter yang stabil dan memberikan dasar yang kuat untuk perdagangan
multilateral, dan Bank Dunia untuk membantu memulihkan kegiatan ekonomi di
negara-negara yang hancur dari Eropa dan Asia. General Agreement on Tariffs
and Trade (GATT) yang ditandatangani pada tahun 1947 memberikan kerangka
untuk pengurangan tarif impor bersama. GATT akhirnya berubah menjadi WTO.
c) Gelombang III:
Gelombang terbaru dari globalisasi ekonomi telah menunjukkan peningkatan
tajam lainnya dalam rasio perdagangan terhadap GDP untuk banyak negara dan
peningkatan yang berkelanjutan dalam arus modal antar Negara

Faktor-faktor yang mempengaruhi globalisasi:


Globalisasi didefinisikan sebagai proses integrasi ekonomi yang lebih dalam antara
negara-negara yang melibatkan:
a) Ekspansi perdagangan barang dan jasa
b) Peningkatan transfer modal termasuk perluasan investasi asing langsung (FDI)
oleh perusahaan trans-nasional (TNCs)
c) Pengembangan merek global
d) Spatial division of labour misalnya out-sourcing dan off shoring layanan produksi
dan dukungan karena rantai produksi pasokan telah menjadi lebih internasional.
Sebagai contoh, iPod adalah bagian dari rantai pasokan global yang beragam.
Produk ini disusun dan dirancang di Silicon Valley, perangkat lunak dkembangkan
oleh insinyur perangkat lunak yang bekerja di India. Kebanyakan iPod dirakit /
diproduksi di China dan Taiwan oleh TNC seperti Foxconn
e) Tingginya tingkat migrasi tenaga kerja dalam dan antar negara
f) Negara baru bergabung dengan sistem perdagangan




THEORITICAL BACKGROUND

Teori Perdagangan Internasional
Teori perdagangan internasional adalah teori yang menunjukkan adanya keuntungan
yang timbul dari adanya keuntungan perdagangan (gain from trade). Teori yang
menjelaskan tentang perdagangan internasional pada dasarnya dibagi atas tiga
kelompok besar, yaitu: teori praklasik merkantilis, Teori Klasik, dan teori modern.
Negara-negara melakukan perdagangan internasional disebabkan dua alasan
berikut. Pertama, negara-negara yang berdagang karena mempunyai perbedaan
satu sama lain (berbeda dalam kepemilikan sumber daya, baik dalam jenis maupun
kualitasnya). Kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan
mencapai skala ekonomi (economies of scale) dalam produksinya.

1. Teori Klasik
a) Merkantilis
Penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu
negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan ekspor
sebanyak mungkin dan impor sedikit mungkin. Surplus ekspor yang
dihasilkannya selanjutnya akan dibentuk dalam aliran logam mulia,
khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki
oleh suatu negara maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut. Tetapi
tidak setiap negara secara simultan dapat menghasilkan surplus ekspor, dan
juga dikarenakan jumlah emas dan perak adalah tetap pada saat tertentu,
maka sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dengan
mengorbankan negara lain.

b) Adam Simth
Menurut Smith suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena
negara tersebut bisa menghasilkan barang dengan biaya yang secara mutlak
lebih murah dari pada negara lain, yaitu karena memiliki keunggulan mutlak
dalam produksi barang tersebut. Adapun keunggulan mutlak menurut Adam
Smith merupakan kemampuan suatu negara untuk menghasilkan suatu
barang dan jasa per unit dengan menggunakan sumber daya yang lebih
sedikit dibanding kemampuan negara-negara lain.
Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil
bukan
moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory)
perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan
perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur
dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan
barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai
barang tersebut (Labor Theory of value). Teori Absolute Advantage Adam
Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja. Teori nilai kerja
ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga
kerja itu sifatnya homogen serta merupakan satu-satunya faktor produksi.
Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, faktor produksi tidak
hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas.
Kelebihan dari teori absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas
antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda,
dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran
negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki
keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi
karena tidak ada keuntungan.

2. Teori Modern
a) John Stuart Mill dan David Ricardo
Teori J.S.Mill menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan
mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar
dan mengimpor barang yang dimiliki comparative disadvantage (suatu barang
yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang
kalau dihasilkan sendiri memakan biaya yang besar). Teori ini menyatakan
bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang
dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Kelebihan untuk teori
comparative advantage ini adalah dapat menerangkan berapa nilai tukar dan
berapa keuntungan karena pertukaran di mana kedua hal ini tidak dapat
diterangkan oleh teori absolute advantage.
Teori perdagangan internasional oleh David Ricardo dengan anggapan
bahwa lalu lintas pertukaran internasional hanya berlaku antara dua negara
yang diantara mereka tidak ada tembok pabean, serta kedua negara tersebut
hanya beredar uang emas. Ricardo memanfaatkan hukum pemasaran
bersama-sama dengan teori kuantitas uang untuk mengembangkan teori
perdagangan internasional. Walaupun suatu negara memiliki keunggulan
absolut, akan tetapi apabila dilakukan perdagangan tetap akan
menguntungkan bagi kedua negara yang melakukan perdagangan. Teori
comparative advantage telah berkembang menjadi dynamic comparative
advantage yang menyatakan bahwa keunggulan komparatif dapat
diciptakan.Bagi negara yang menguasai teknologi akan semakin diuntungkan
dengan adanya perdagangan bebas ini, sedangkan negara yang hanya
mengandalkan kepada kekayaan alam akan kalah dalam persaingan
internasional.
Cost Comparative Advantage (Labor efficiency)
Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara
akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana Negara tersebut
dapat berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang di mana
negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak efisien. Berdasarkan
contoh hipotesis di bawah ini maka dapat dikatakan bahwa teori
comparative advantage dari David Ricardo adalah cost comparative
advantage.
Production Comperative Advantage (Labor productifity)
Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional
jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana
negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor
barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak produktif.
Kelemahan teori klasik Comparative Advantage tidak dapat menjelaskan
mengapa terdapat perbedaan fungsi produksi antara dua negara.
Sedangkan kelebihannya adalah perdagangan internasional antara dua
negara tetap dapat terjadi walaupun hanya satu negara yang memiliki
keunggulan absolut asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki
perbedaan dalam Cost Comparative Advantage atau Production
Comparative Advantage. Teori ini mencoba melihat kuntungan atau
kerugian dalam perbandingan relatif.

b) Teori Heckscher-Ohlin (H-O)
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan
dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang
yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif.
Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan
dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan
komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi.
Basis dari keunggulan komparatif adalah:
Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu
negara.
Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi,
apakah labor intensity atau capital intensity.
Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva
pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya
produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan
total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost
akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi
dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan
biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. Teori H-O kemudian
mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan
produktivitas tersebut. Teori H-O menyatakan penyebab perbedaan
produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki
(endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya
menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan.

















EMPIRICAL EVIDENCE

I. Jurnal: Globalization and its Impacts on the World Economic Development
Penulis: Akram, Muhammad, Muhammad Asim Faheem, Muhammad Khyzer Bin
Dost, Iqra Abdullah

Jurnal ini berupaya untuk mencari tahu apakah Globalisasi sebenarnya dan
bagaimana hal ini mempengaruhi ekonomi dunia. Menurut penulis Globalisasi
dapat mempengaruhi ekonomi dunia melalui cara-cara berikut:
a) Global Markets
Global Markets mengacu pada penggabungan pasar yang terpisah menjadi
satu pasar global yang sangat besar. Penghapusan hambatan perdagangan
Cross-Border mempermudah pembentukan Global Markets.
b) Changes in Foreign Direct Investment
Direct Investment yaitu ketika salah satu perusahaan yang mengendalikan
perusahaan atau mendirikan anak perusahaan. FDI harus cukup kuat untuk
mengontrol perusahaan induk dan foreign host company. Kontrol berarti
bahwa perusahaan induk harus memiliki setidaknya 10% saham anak
perusahaan. Lebih rendah dari batas ini saham dianggap sebagai investasi
portofolio (IMF, 2008).
c) Changes in World Trade Picture
Sebelum Globalisasi, Amerika Serikat paling dominan dalam ekspor dunia.
Setelah munculnya globalisasi, Jerman, Jepang, Korea Selatan dan Cina
telah serius menantang posisi Amerika.
d) International Institutions
Institusi seperti PBB, IMF, WTO dan World Bank mengatur hubungan antara
berbagai negara dan mengatur masalah hukum, hubungan manusia atau
faktor-faktor politik (IMF Center, 2005). Tujuan primer WTO adalah untuk
menyaktukan sistem perdagangan dunia. Tujuan utama IMF adalah untuk
mengatur sistem moneter dunia. Tujuan utama PBB untuk menyatukan
seluruh Dunia, sekitar 191 negara adalah anggota PBB (Hill, 2009).
e) Corporation Changes
Globalisasi telah meningkatkan kecenderungan Perusahaan Multi Nasional di
seluruh dunia. Sebelum Globalisasi USA dominan di perusahaan
multinasional. Tapi setelah perluasan tren globalisasi, banyak negara lain
yang masuk dalam perlombaan MNC. Pada tahun 1973 pangsa AS di
perusahaan multinasional adalah sekitar 48,5% dan pada tahun 2002 itu
adalah 28%.
f) Technological Effects
Dengan pengembangan teknologi yang berhubungan dengan telekomunikasi
seperti internet, telepon, teknologi nirkabel, serat bawah laut, infrastruktur
teknologi secara global yang telah berkembang sehingga informasi dapat
bergerak melintasi perbatasan. Melalui teknologi informasi, kesadaran dan
penerapan hukum pidana telah menjadi lebih mudah. Penipuan di
perdagangan internasional dan dapat dengan mudah dideteksi (Ogunsola,
2005).
g) Effect on Employment
Setelah munculnya globalisasi, muncul ketakutan bahwa pekerjaan akan
bergeser ke negara berkembang dari negara maju. Tapi pendukung pendapat
tersebut berpendapat bahwa pergeseran ini akan menghasilkan manfaat
jangka panjang . Para kritikus berpendapat bahwa Globalisasi akan
menghasilkan ketidaksetaraan dan ketidakamanan bagi pekerja, dan akan
akhirnya menyebabkan perubahan struktur kerja dan permintaan tenaga kerja
akan menurun
h) Effect on the Standard of Living
Efek utama dari globalisasi adalah dalam bentuk ekspansi perdagangan dan
investasi. Jelasl bahwa tingkat kemiskinan akan menurun di daerah di mana
investasi dan perdagangan berkembang. India adalah negara dimana FDI
meningkat dengan cepat dan sebagai akibatnya tingkat kemiskinan menurun.
Meksiko telah mengatasi krisis Makroekonomi lebih baik dibandingkan
dengan negara tetangga. Demikian Zambia, Columbia dan Polandia telah
mendapatkan keuntungan dengan turunnya harga (Harrison, 2006).
i) Industrial Effects
Globalisasi juga telah mempengaruhi sektor industri di dunia. Di era
globalisasi ini, fokus industri adalah untuk menghasilkan komoditas yang
dapat diterima konsumen di seluruh Dunia. Misalnya, Coca Cola
memproduksi minuman sesuai dengan selera yang dapat diterima di seluruh
dunia.
j) Cultural Changes
Masyarakat di dunia terutama dari negara-negara kaya semakin kurang sadar
tentang budaya bangsa mereka dan mereka mulai memunculkan budaya
dunia. Globalisasi telah mengakibatkan peningkatan keragaman dan
meningkatkan telekomunikasi dan sektor pariwisata dunia (Nigam, 2009).
k) Environmental Effects
Di satu sisi globalisasi telah mengakibatkan manusia lebih tertarik terhadap
planet di mana ia hidup dan ekologi yaitu lingkungan melalui kemajuan
teknologi. Tapi di sisi lain dianggap bahwa dengan pertumbuhan Transportasi
telah mengakibatkan kerusakan lapisan ozon dan banyak spesies di bumi.
Untuk pembangunan ekonomi setiap negara harus bebas dari dirty stage of
industrialization yang menghasilkan ekstraksi bahan beracun dan limbah
berbahaya yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

II. Jurnal: Economic Growth and Globalization in Romania
Penulis: Mutascu, Mihai dan Anne-Marie Fleischer

Tujuan utama dari penelitian ini menganalisis perilaku dari hubungan antara
pertumbuhan ekonomi dan globalisasi di Rumania, menggunakan unrestricted
vector autoregressive model (Unrestricted VAR), untuk periode 1972-2006.
Penelitian ini menggunakan 2 variabel economic growth and globalization yang
dihitung dari real annual economic growth rate, respectively KOF index of
globalization. Hasil menunjukkan bahwa jika negara-negara cenderung untuk
memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, mereka harus lebih mengglobal. Pada
saat yang sama terdapat tingkat jenuh pertumbuhan ekonomi di bawah pengaruh
globalisasi yang dapat menghasilkan efek bumerang. Ini berarti bahwa
percepatan dalam tingkat pertumbuhan ekonomi dapat menghambat globalisasi.

III. Jurnal: Globalization and Economic Growth: A Case Study in A Few Developing
Countries (1980-2010)
Penulis: Moghaddam, Abdolmajid Arfaei, and Marof Redzuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator globalisasi untuk
mengukur dan mengevaluasi skala ekonomi dari delapan negara (Brazil, China,
India, Korea, Malaysia, Singapore, Iran dan Turki). Selama 1980-2009 investasi
asing langsung meningkat di banyak negara. Bahkan, implikasi globalisasi
dikembangkan untuk perdagangan FDI dan merchandize trade menunjukkan ada
hubungan signifikan antara indikator globalisasi (FDI, ekspor dan impor) dengan
GDP dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara lainnya. Negara Cina dan
Singapura memiliki pertumbuhan yang cepat dari negara-negara lain dan
kenaikan ini ekonomi di China dan Singapura terkait dengan aliran besar asing
investasi langsung (FDI) dan perdagangan barang dagangannya yang telah
melonjak ke negara-negara ini sejak awal tahun 1980.

IV. Jurnal: Analyzing The Impact of Globalization on Economic Development in
Developing Economies: an Application of ECM to Nigeria
Penulis: Feridun, Mete, Janet O. Olusi, Benjamin Ayodele Folorunso

Paper ini menguji pengaruh globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Nigeria.
Periode analisis adalah antara tahun 1986 sampai 2003 sedangkan metode
analisis yang digunakan adalah teknik ekonometrik Error Correction Model (ECM).
Tulisan ini juga menegaskan bahwa keterbukaan perdagangan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Nigeria. Globalisasi telah
membantu meningkatkan investasi dan menciptakan kekayaan di Nigeria tetapi
harus dimanfaatkan lebih baik untuk membantu orang-orang miskin dan
memperbaiki kehidupan warganya. Paper ini menyimpulkan bahwa Nigeria bisa
mendapatkan keuntungan lebih dari globalisasi jika sepenuhnya
mengintegrasikan ekonominya dengan seluruh dunia. Oleh karena itu penulis
menyarankan penghapusan semua hambatan perdagangan dan pergerakan
modal.

V. Impact of Economic Globalization on Unemployment: Global and National
Perspective
Penulis: Soomro, Riaz. H., Syed Muhammad Nasar-ul-eman, and Dr. Farooq Aziz

Makalah ini menganalisis dampak globalisasi ekonomi terhadap pengangguran
dan tingkat partisipasi angkatan kerja di tingkat nasional dan global. Tujuan umum
penelitian ini adalah pertama, untuk menganalisis kecenderungan tingkat
partisipasi angkatan kerja di tingkat global dan regional, kedua, untuk
menganalisis tren tingkat pengangguran di tingkat global, regional dan nasional,
ketiga, untuk menganalisis tren indeks globalisasi ekonomi di dunia di mana
hanya negara-negara yang dipilih indeks globalisasi KOF yang baik adalah kurang
dari tiga puluh atau lebih dari delapan puluh persen sejak tahun 1971 sampai
2009. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah pertama, untuk mempelajari dan
menentukan dampak globalisasi pada pengangguran dan Labor Force
Participation Rates (LFPR) di Pakistan dan kedua untuk mengetahui dampak dari
globalisasi ekonomi dunia pada pengangguran dan World LFPR. Studi ini
menyimpulkan bahwa ada dampak positif yang signifikan dari globalisasi ekonomi
terhadap pengangguran di Pakistan yang setinggi empat puluh lima persen. Di
Pakistan selama dua puluh tahun terakhir LFPR telah meningkat dan makalah ini
membuktikan peningkatan signifikan dalam LFPR. Biaya hidup telah meningkat
dan oleh karena itu peningkatan LFPR terliat jelas di Pakistan. Namun di tingkat
dunia hasil menunjukkan bahwa tidak ada dampak signifikan dari globalisasi
ekonomi dunia pada pengangguran dunia. Globalisasi ekonomi dunia memberikan
kontribusi hampir nol persen LFPR globalisasi sehingga ekonomi tidak signifikan
mempengaruhi LFPR.


































CONCLUSION

Globalisasi baik bagi pertumbuhan ekonomi. Secara rata-rata, negara-negara yang
lebih mengglobal, mengalami tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi. Negara-negara
yang dapat memanage proses globalisasi dengan baik menunjukkan bahwa
globalisasi dapat menjadi kekuatan untuk pertumbuhan ekonomi. Dapat dikatakan
bahwa pengaruh globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai negara
berbeda. Perlu diketahui bahwa tidak semua negara mendapat manfaat. Ada yang
mendapat kerugian bahkan kemiskinan dapat meningkatkan. Globalisasi ekonomi
bukanlah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan, diubah atau bahkan dihentikan.

Upaya Indonesia Menghadapi Globalisasi Ekonomi:
a) Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif dan memiliki skill yang baik dalam
menghadapi kompetisi globalisasi.
b) Melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga
pemerintah untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk.
c) Menghilangkan praktek-praktek korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasi
d) Mendorong pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil dan
menengah untuk berkompetisi secara sehat
e) Mendorong munculnya produk-produk kreatif dan inovatif dari masyarakat
Indonesia
f) Globalisasi ekonomi bukanlah sesuatu yang harus dihindari tetapi globalisasi
ekonomi adalah sesuatu yang musti dihadapi














DAFTAR PUSTAKA


Akram , Muhammad, Muhammad Asim Faheem, Muhammad Khyzer Bin Dost, and
Iqra Abdullah, 2011, Globalization and its Impacts on the World Economic
Development, International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 23

Mutascu , Mihai and Anne-Marie Fleischer, 2011, Economic Growth and
Globalization in Romania, World Applied Sciences Journal 12 (10): 1691-1697

Moghaddam, Abdolmajid Arfaei, and Marof Redzuan, 2012, Globalization and
Economic Growth: A Case Study in A Few Developing Countries (1980-2010),
Research in World Economy Vol. 3, No. 1

Feridun, Mete, Janet O. Olusi, Benjamin Ayodele Folorunso, 2006, Analyzing The
Impact Of Globalization On Economic Development In Developing Economies: An
Application Of Error Correction Modelling (ECM) To Nigeria, Applied Econometrics
and International Development Vol.6-3

Soomro, Riaz. H., Syed Muhammad Nasar-ul-eman, and Dr. Farooq Aziz, 2012,
Impact Of Economic Globalization On Unemployment: Global And National
Perspective, Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business VOL 3,
NO 12

Baker, Stephen A., and Robert A Lawson, 2002, The Benefits of Globalization: An
Economic Perspective

Colander, David, 2002, Globalization and Economics, Middlebury College Economics
Discussion Paper No. 02-35

Dreher, Axel, 2002, Does Globalization Affect Growth?

Stiglitz, Joseph E., 2004, Globalization and growth in emerging markets, Journal of
Policy Modeling

Anda mungkin juga menyukai