Anda di halaman 1dari 14

Proposal Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Penerima


Beasiswa di Unesa




Disusun Oleh:
1. M Haris Ginanjar ( 10.41010.0086 )
2. Kentdra Handiono ( 10.41010.0092 )
3. Sapta Indra P. ( 10.41010.0096 )

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 1

Daftar Isi
Bab 1 ................................................................................................................................................................... 2
1.1 Judul ..................................................................................................................................................... 2
Bab 2 Pendahuluan ........................................................................................................................................ 2
2.1 Latar Belakang Permasalahan ...................................................................................................... 2
2.2 Perumusan Masalah .......................................................................................................................... 3
2.3 Batasan Masalah ................................................................................................................................. 3
2.4 Tujuan ..................................................................................................................................................... 3
Bab 3 Pemodelan ............................................................................................................................................ 4
Contoh Perhitungan AHP ....................................................................................................................... 4
System Flow .............................................................................................................................................. 11
System Flow Pendaftaran Beasiswa ............................................................................................ 11
System Flow Proses Input Kriteria Beasiswa .......................................................................... 12
System Flow Proses Penentuan Penerima Beasiswa ........................................................... 13



Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 2
Bab 1
1.1 Judul

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Penerima Beasiswa Di Unesa
Bab 2 Pendahuluan
2.1 Latar Belakang Permasalahan
Beasiswa merupakan sebuah hal yang sangat diharapkan bagi sebagian besar
mahasiswa UNESA. Pada UNESA terdapat banyak jenis beasiswa yang dapat
diperjuangkan oleh para mahasiswa sehingga mahasiswa dapat memperoleh beasiswa
tersebut. Salah satu beasiswa yang sangat popular di UNESA adalah beasiswa PPA/BBM
yang dikelola oleh pihak kemahasiswaan.
Setiap tahunnya ketika pengumuman penerimaan beasiswa ini diumumkan oleh
pihak kemahasiswaan, tak kurang dari puluhan mahasiswa mempersiapkan berbagai
persyaratan demi mendapatkan beasiswa tersebut. dan apabila dilihat dari faktanya,
penerima beasiswa PPA/BBM setiap tahunnya hampir selalu diperoleh oleh orang-
orang yang sama dengan tahun-tahun berikutnya. Hal ini sedikit banyak membuat para
mahasiswa memiliki sebuah pertanyaan besar yakni Sebenarnya bagaimanakah proses
penilaian penerima beasiswa PPA/BBM? pertanyaan ini muncul karena tiap kali
pengumuman penerima beasiswa diumumkan, disitu hanya mencantumkan nama
penerima beasiswa dan tanpa dicantumkan berapakah skor atau nilai dari masing-
masing penerima beasiswa itu sendiri.
Secara terperinci, berikut ini adalah masalah yang terjadi pada proses penentuan
penerima beasiswa PPA/BBM di UNESA :
1. Belum terdapat sebuah standar penilaian yang digunakan oleh pihak
kemahasiswaan UNESA dalam menentukan penerima beasiswa.
2. Banyaknya kriteria atau multi kriteria dalam menentukan penerima
beasiswa.
3. Belum ada prioritas kriteria mana yang seharusnya paling diunggulkan
dalam menentukan penerima beasiswa.
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 3
2.2 Perumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah pengembangan sistem pendukung
keputusan penentuan penerima beasiswa :
1. Apakah sistem yang dibuat mampu memenuhi kebutuhan pihak manajemen
dalam hal ini pihak kemahasiswaan dalam menentukan penerima beasiswa.
2. Apakah sistem yang dibuat mampu meningkatan efektifitas dalam hal penentuan
penerima beasiswa.
2.3 Batasan Masalah
Berikut ini adalah batasan pada pengembangan sitem pendukung keputusan dalam
menentukan penerima beasiswa :
1. Aplikasi ini hanya diperuntukan untuk membantu pihak kemahasiswaan dalam
menentukan siapa yang berhak menerima beasiswa.
2. Terdapat beberapa syarat yang akan dijadikan parameter oleh sistem dalam
menentukan penerima beasiswa.
3. Scoring AHP dilakukan secara manual dengan metode inputan oleh pihak
kemahasiswaan untuk menentukan parameter mana yang paling diprioritaskan.
2.4 Tujuan
Tujuan dari pengembangan aplikasi ini adalah:
1. Mampu memenuhi kebutuhan pihak kemahasiswaan dalam memfilter syarat-
syarat yang telah ditentukan oleh pihak kemahasiswaan.
2. Sistem dapat memberikan saran mahasiswa mana yang paling berhak menerima
beasiswa.
3. Sistem dapat memproses kebutuhan pihak kemahasiswaan secara efektif dan
efisien.








Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 4
Bab 3 Pemodelan
Contoh Perhitungan AHP








Untuk perhitungan ini, diasumsikan beberapa nilai berikut ini :
1 : Sangat Jelek
2 : Jelek
3 : Sedang
4 : Baik
5 : Sangat Baik

TUJUAN
Prestasi AK Prestasi NonAk IPK Penghasilan Ortu
Prestasi AK 1 5 2 4
Prestasi NonAk 1/5 1
IPK 2 1 2
Penghasilan Ortu 2 1

Matriks Pariwaise Comparison:
A
1
=
(
(
(
(

1 2 / 1 2 4 / 1
2 1 2 2 / 1
2 / 1 2 / 1 1 5 / 1
4 2 5 1



Penerima Beasiswa
Prestasi NonAk
IPK
Mahasiswa B Mahasiswa C
Tingkat1: Tujuan /
Goal
Tingkat
2:Kriteria
Tingkat
3:Alternatif
Penghasilan Ortu
Prestasi AK
Akademik
Mahasiswa A
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 5

Prestasi AK
A B C
A 1 2 4
B 1/2 1 2
C 1/4 1/2 1
Matriks Pairwaise Comparison:
A =
(
(
(

1 2 / 1 4 / 1
2 1 2 / 1
4 2 1

Prestasi NonAk
A B C
A 1 1/2 1/3
B 2 1 1/3
C 3 3 1
Matriks Pairwaise Comparison:
A =
(
(
(

1 3 3
3 / 1 1 2
3 / 1 2 / 1 1

IPK
A B C
A 1 1/7 1/3
B 7 1 3
C 3 1/3 1
Matriks Pairwaise Comparison:
A =
(
(
(

1 3 / 1 3
3 1 7
3 / 1 7 / 1 1

Penghasilan Ortu
A B C
A 1 1/4 1/7
B 4 1 1/2
C 7 2 1
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 6

Matriks Pairwaise Comparison:
A =
(
(
(

1 2 4
2 / 1 1 2
4 / 1 2 / 1 1


Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 7
MENENTUKAN LOCAL PRIORITY
Tujuan
Prestasi Ak Prestasi NonAk IPK Penghasilan Ortu
Prestasi Ak 1 5 2 4
Prestasi NonAk 1/5 1
IPK 2 1 2
Penghasilan Ortu 2 1
Jumlah 1,95 10 4 7,5
Normalisasi :
Prestasi Ak Prestasi NonAk IPK Penghasilan Ortu local priority
Prestasi Ak 0,5128 0,5000 0,5000 0,5333 0,5115
Prestasi NonAk 0,1026 0,1000 0,1250 0,0667 0,0986
IPK 0,2564 0,2000 0,2500 0,2667 0,2433
Penghasilan Ortu 0,1282 0,2000 0,1250 0,1333 0,1466

Prestasi Ak
A B C
A 1 2 4
B 1/2 1 2
C 1/4 1/2 1
Normalisasi
A B C local priority
A 0,5714 0,5714 0,5714 0,5714
B 0,2857 0,2857 0,2857 0,2857
C 0,1429 0,1429 0,1429 0,1429

Prestasi NonAk
A B C
A 1 1/2 1/3
B 2 1 1/3
C 3 3 1


Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 8
Normalisasi
A B C local priority
A 0,1667 0,1111 0,2000 0,1593
B 0,3333 0,2222 0,2000 0,2519
C 0,5000 0,6667 0,6000 0,5889

IPK
A B C
A 1 1/7 1/3
B 7 1 3
C 3 1/3 1
Normalisasi
A B C local priority
A 0,0909 0,0968 0,0769 0,0882
B 0,6364 0,6774 0,6923 0,6687
C 0,2727 0,2258 0,2308 0,2431

Penghasilan Ortu
A B C
A 1 1/4 1/7
B 4 1 1/2
C 7 2 1
Normalisasi
A B C local priority
A 0,0833 0,0769 0,0870 0,0824
B 0,3333 0,3077 0,3043 0,3151
C 0,5833 0,6154 0,6087 0,6025


Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 9
MENENTUKAN CR (CONSISTENCY RATIO)
Tujuan
% 75 , 1 % 100 0175 , 0
9 , 0
0158 , 0
= = = =
RI
CI
CR

Karena CR < 10%, maka matriks pairwise comparison A dikatakan konsisten.
Prestasi Ak
% 0 % 100 0
58 , 0
0
= = = =
RI
CI
CR

Karena CR < 10%, maka matriks pairwise comparison A dikatakan konsisten.
Prestasi NonAk
% 62 , 4 % 100 0462 , 0
58 , 0
0268 , 0
= = = =
RI
CI
CR

Karena CR < 10%, maka matriks pairwise comparison A dikatakan konsisten.
IPK
% 6 , 0 % 100 006 , 0
58 , 0
0035 , 0
= = = =
RI
CI
CR

Karena CR < 10%, maka matriks pairwise comparison A dikatakan konsisten.
Penghasilan Ortu
% 2 , 0 % 100 002 , 0
58 , 0
0010 , 0
= = = =
RI
CI
CR

Karena CR < 10%, maka matriks pairwise comparison A dikatakan konsisten.












Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 10
Menentukan Global Priority
(
(
(

6025 . 0 2431 . 0 5889 . 0 1429 . 0


3151 . 0 6687 . 0 2519 . 0 2857 . 0
0824 . 0 0882 . 0 1593 . 0 5714 . 0
x
(
(
(
(

1466 . 0
2433 . 0
0986 . 0
5115 . 0
=
(
(
(

2786 . 0
3799 . 0
3415 . 0

Kesimpulan
- Prestasi Ak merupakan kriteria terpenting, karena prioritasnya tertinggi yaitu
0,5115. Diikuti Penghasilan Ortu (0,2433), IPK (0,1466), dan Prestasi NonAk
(0,0986)
Berdasarkan ke-4 kriteria secara bersama, pilihan yang paling diinginkan adalah
Mahasiswa B (0,3799), diikuti Mahasiswa A (0,3415) dan Mahasiswa C (0,2786).


Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 11
System Flow
System Flow Pendaftaran Beasiswa
System Flow Pendaftaran Beasiswa
Mahasiswa
MULAI
Isi Form
Pendaftaran
Form
Pendaftaran
Proses
Pendaftaran
Pendaftar
Proses
Pendafatan?
Y
Selesai
Persyaratan
N





Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 12
System Flow Proses Input Kriteria Beasiswa
System Flow Input Kriteria
Kemahasiswaan
P
h
a
s
e
Mulai
Form Kriteria
Kriteria
Kriteria Kriteria
Selesai


Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 13
System Flow Proses Penentuan Penerima Beasiswa





System Flow Penentuan Penerima Beasiswa
Kemahasiswaan
P
h
a
s
e
Mulai
Form
Pembobotan
Bobot
Proses Bobot
Kriteria
Selesai
Pendaftar
Penerima
Beasiswa
Proses
Perhitungan
Persyaratan

Anda mungkin juga menyukai