Anda di halaman 1dari 18

Konversi Energi Elektromekanik g

Bagian I
M. KHAIRUL AMRI ROSA
Elektromagnetik dan Konversi Energi
l k k k Elektromekanik
Konversi energi elektromekanik pada motor Konversi energi elektromekanik pada motor
Konversi energi elektromekanik pada generator
Hukum Gaya
Muatan q yang bergerak dengan
kecepatan V dalam medan magnet B
b lk b
Lorentz
menimbulkan gaya sebesar:
F = qV B
B adalah rapat fluks magnet dengan B adalah rapat fluks magnet dengan
satuan Tesla atau Wb/m
2
Elemen arus I dI dalam medan magnet B
d akan mengalami gaya dF
dF = (I B) dI
F = I dI B F = I dI B
Rapat medan magnet pada kawat lurus
dialiri arus I pada titik Pdinyatakan dengan:
Arah gaya terhadap bidang V
dan B berdasarkan hukum
Lorentz.
R adalah jarak P dari kawat dan
0
1 Tesla adalah kerapatan
magnet ketika 1 Coulomb
muatan q bergerak dengan
j
0
permeabilitas ruang hampa,

0
= 4t 10
7
muatan q bergerak dengan
kecepatan 1 m/s mengalami
gaya sebesar 1 N.
Permeabilitas dan
Intensitas Medan
Permeabilitas adalah kemampuan
suatu material untuk mendukung
Magnet
pembentukan medan magnet di dalam
material tersebut.
Material nonmagnetik seperti
Bahan feromagnetik (besi
dan sejenisnya) dibagi dalam
ate a o ag et sepe t
dielektrik, permeabilitas sama dengan
permeabilitas ruang hampa (
0
).
Material magnetik seperti fero
dan sejenisnya) dibagi dalam
dua kelas:
Feromagnetik lunak
M ki k t
Material magnetik seperti fero
magnetik memungkinkan arus
menghasilkan medan magnet jauh
lebih besar daripada di ruang hampa
Memungkinkan rapat
medan magnet bertambah
secara linier dengan arus
dalam suatu daerah
lebih besar daripada di ruang hampa.
Intensitas atau kuat medan magnet (H)
dinyatakan dalam hubungan:
dalam suatu daerah.
Feromagnetik keras
Material yang sulit
memenuhi pengertian
B = H = B / H
adalah permeabilitas material
Secara umum permeabilitas tidak
memenuhi pengertian
permeabilitas. Material
seperti ini cocok dijadikan
magnet permanen
Secara umum permeabilitas tidak
konstan, tetapi bergantung pada H.
magnet permanen.
Kurva
Karakteristik B-Hmaterial
feromagnetik lunak disebut kurva
Magnetisasi
feromagnetik lunak disebut kurva
magnetisasi.
Aproksimasi linier terhadap kurva
magnetisasi dapat diterima pada
wilayah operasi normal untuk peralatan
konversi energi elektromekanik praktik konversi energi elektromekanik praktik.
Permeabilitas material adalah rasio B
terhadap Hdan merupakan fungsi H. Kurva BH material nonmagnetik p p g
Rapat medan pada bahan feromagnetik:
B =
0

r
H B
0

r
H
Nilai
r
adalah 2.000 80.000 untuk
bahan magnetik yang digunakan pada
alat konversi energi elektromekanik.
Kurva BH material magnetik biasa
Tegangan Induksi
Lingkup fluks (flux linkage) pada
kumparan dengan N lilitan
Tegangan Induksi
p g
= N u = L i
L adalah induktansi yang dipenuhi:
= Lingkup fluks (Wb)
u Fl k (Wb) u = Fluks (Wb)
N = Jumlah lilitan
L = Induktansi (Henry)
Gaya gerak listrik (ggl) merupakan
tegangan yang dibangkitkan oleh gaya
magnetik. Medan magnetik yang
i = Kuat arus (A)
= Reluktansi (At/Wb)

0
= Permeabilitas ruang
g g y g
berubah waktu menginduksikan
tegangan pada konduktor.
G l t t i d k i b d k

0
e eab tas ua g
hampa (4t 10
7
)

r
= Permeabilitas relatif
A = Luas penampang
Ggl atau tegangan induksi berdasarkan
Hukum Faraday:
A = Luas penampang
material (m
2
)
l = Panjang lintasan
magnetik (m) magnetik (m)
e = gaya gerak listrik (V)
Pembangkit Tenaga Listrik Pembangkit Tenaga Listrik
Sejumlah pusat pembangkit listrik yang beroperasi secara j p p g y g p
sinkronisasi merupakan tulang punggung dari sistem tenaga
listrik.
P d ti t b kit t d t b b t Pada setiap pusat pembangkit terdapat beberapa generator
sinkron yang bekerja paralel.
Semua pusat pembangkit listrik menggunakan mesin sinkron p p g gg
dengan kapasitas hingga lebih dari 1000 MVA.
Seperti perangkat elektromekanik lainnya, mesin sinkron
b k j b d k h k F d i d k i l k ik bekerja berdasarkan hukum Faraday induksi elektromagnetik.
Istilah sinkron atau serempak mengacu pada mesin yang
beroperasi pada kecepatan dan frekuensi konstan pada beroperasi pada kecepatan dan frekuensi konstan pada
keadaan steadystate.
Mesin Sinkron
Mesin sinkron adalah mesin AC yang pada kondisi ajeg (steady
state) berputar sebanding dengan frekuensi arus pada jangkar.
Medan magnet yang dihasilkan arus jangkar berputar pada
kecepatan sama dengan yang dihasilkan oleh arus pada rotor.
Kedua medan ini berputar pada kecepatan sinkron, sehingga p p p , gg
dinamakan mesin sinkron atau mesin serempak.
Mesin sinkron umumnya digunakan sebagai generator khususnya
d i b i hid l k ik pada sistem tenaga yang besar seperti generator hidroelektrik.
Alternator atau generator sinkron adalah peralatan
elektromekanik yang mengonversi energi mekanik menjadi elektromekanik yang mengonversi energi mekanik menjadi
energi listrik.
Stator Stator dari dari generator 26 KV, 908 MVA, generator 26 KV, 908 MVA,
Rotor Rotor dari dari generator generator turbin turbin uap uap, 3600 rpm , 3600 rpm
Stator Stator dari dari generator 26 KV, 908 MVA, generator 26 KV, 908 MVA,
3600 rpm, 3600 rpm, turbin turbin uap uap berpendingin berpendingin air. air.
Stator Stator dari dari generator generator hidroelektrik hidroelektrik 190 MVA, 190 MVA,
12 kV, 375 rpm 12 kV, 375 rpm
Rotor Rotor berpendingin berpendingin air air pada pada
generator generator hidroelektrik hidroelektrik 190 MVA 190 MVA
Konstruksi
M i Si k
Pada mesin sinkron kumparan medan
terletak pada rotor dan kumparan
Mesin Sinkron jangkar terletak pada stator.
Kumparan jangkar adalah kumparan
dimana tegangan AC diinduksikan.
Pada mesin sinkron terdapat dua
kumparan, yaitu kumparan jangkar d a a tega ga C d du s a
Kumparan medan adalah kumparan yang
menghasilkan medan magnet utama.
K t k i j k i i k h i
kumparan, yaitu kumparan jangkar
dan kumparan medan. Kumparan
jangkar terletak di stator yang
berfungsi untuk membangkitkan
t d b l k b lik
Konstruksi jangkar mesin sinkron hampir
sama dengan jangkar mesin AC lainnya.
tegangan dan arus bolakbalik.
Kumparan medan terletak di rotor.
Kumparan medan disuplay
tegangan searah Sistem suplay tegangan searah. Sistem suplay
daya searah kepada rotor disebut
dengan eksitasi dan perangkatnya
disebut eksiter.
Sistem eksitasi mesin generator
sinkron ada yang menggunakan
sikat dan cincin untuk menyalurkan
daya dari luar Ada juga sistem daya dari luar. Ada juga sistem
eksitasi tanpa sikat menggunakan
mekanisme khusus.
Jenis Mesin Sinkron
Mesin sinkron dibedakan berdasarkan
jenis rotornya
Kutub tonjol (salient) Kutub tonjol (salient)
Digunakan untuk generator dengan
kecepatan rendah seperti dengan
turbin air. Rotor kutub tonjol biasanya
memiliki kutub banyak, 4 kutub atau
lebih
Kutub salient
Kutub silinder (nonsalient)
Generator kecepatan tinggi
menggunakan rotor silinder Kelebihan menggunakan rotor silinder. Kelebihan
rotor silinder adalah rugirugi angin
lebih rendah. Biasanya terdiri
atas 2 atau 4 kutub atas 2 atau 4 kutub
Kutub silinder
Eksitasi Eksitasi
Kumparan medan dieksitasi dengan arus searah melalui sikat p g
karbon kepada cincin slip. Sumber DC ini disebut eksiter.
Exciter pada generator besar dipasang pada poros generator
b t AC k il d h lid t t berupa generator AC kecil dengan penyearah solidstate.
Sistem eksitasi semacam itu disebut eksiter brushless.
Keuntungan eksiter brushless adalah bebas perawatan terkait g p
pemeliharaan pada sikat.
Arus pada kumparan medan dikontrol melalui rheostat. Arus
d l di ikk k ik i l medan perlu dinaikkan ketika tegangan terminal generator
turun akibat kenaikan beban.
Pembangkitan Tegangan
Kumparan jangkar terdiri atas banyak
lilitan.
Rotor diputar pada kecepatan konstan oleh
penggerak mula yang terkopel pada poros.
G l b fl k i i lilit d Gelombang fluks menyapu sisi lilitan a dan
a. Tegangan yang terinduksi pada lilitan
merupakan fungsi waktu sinusoidal.
Frekuensi tegangan yang terinduksi
pada mesin 2 kutub sama dengan
kecapatan rotor dalam putaran per kecapatan rotor dalam putaran per
detik.
Generator sinkron 2 kutub harus
berputar dengan kecepatan 3000 rpm
untuk menghasilkan tegangan 50 Hz.
Frekuensi dan
Generator 4 kutub seperti gambar,
tegangan yang dibangkitkan melalui 2 siklus
kecepatan sinkron
g g y g g
lengkap per putaran rotor. Dengan
demikian frekuensinya 2 kali putaran rotor
dalamputaran per detik dalamputaran per detik.
Generator dengan P kutub, frekuensi
yang dibangkitkan dinyatakan dengan:
n = putaran rotor
dalam rpm
P
f
n
n
P
f
sync
sync
120
60 2
=
|
|
.
|

\
|
=
Kecepatan sinkron adalah kecepatan yang
berhubungan dengan frekuensi.
Kutub RPM RPM Kutub RPM 50 RPM 60 Kutub
`
RPM
50 Hz
RPM
60 Hz
Kutub RPM 50
Hz
RPM 60
Hz
2 3000 3600 10 600 720
4 1500 1800 12 500 600 4 1500 1800 12 500 600
6 1000 1200 16 375 450
8 750 900 20 300 360
Rangkaian Ekivalen
a ar
I jx E
|
=
Tegangan reaksi jangkar
P k i
Diagram fasor
Persamaan tegangan eksiter
a f r
I jx E E
|
=
d l h kt i f k k i j k x
|
adalah reaktansi efek reaksi jangkar yang
disebut reaktansi magnetisasi
Impedansi sinkron diperoleh dengan
b k d menggabungkan r
a
, x
1
dan x
|
( )
|
x x j r Z
a s
+ + =
1
Dimana X + diseb t reaktansi Dimana X
s
= x
1
+ x
|
disebut reaktansi
sinkron, sehingga
s a s
jX r Z + =
Hubungan tegangan dinyatakan dengan Hubungan tegangan dinyatakan dengan
s a t f
Z I V E + =
Example
Magnitud arus beban penuh
A I 48 173
10 1250
3

Example
Tegangan fasa terminal
Sebuah generator 3 fasa,
1250 kVA 4160 V (fasafasa)
A I
a
48 , 173
4160 3
=

=
Impedansi sinkron
1250 kVA, 4160 V (fasafasa),
10 kutub, 60 Hz, Hubungan Y,
tahanan jangkar 0,126 ohm
per fasa dan reaktansi
V V
t
Z = = 0 77 , 2401
3
4160
Impedansi sinkron
per fasa dan reaktansi
sinkron 3 ohm per fasa.
Hitunglah tegangan per fasa
yang dibangkitkan generator
fasa per ohm 59 , 87 0026 , 3 3 126 , 0 Z = + =
+ =
j
jX r Z
s a s
Tegangan per fasa yang dibangkitkan
pada faktor daya 0,8 lagging
pada beban penuh dengan
faktor daya 0,8 lagging
( )( )
V
E
f
Z =
Z Z + =
397 , 8 137 , 2761
59 , 87 0026 , 3 87 , 36 48 , 173 77 , 2401
Example
A.
Example
Sebuah alternator 3 fasa, 10
MVA, 13,8 kV, 60 Hz, hubungan MVA, 13,8 kV, 60 Hz, hubungan
Y, tahanan jangkar 0,07 ohm
per fasa dan reaktansi bocor
1,9 ohm per fasa. Ggl reaksi
j k E j19 91I jangkar E
ar
= -j19,91I
a
Ggl yang dibangkitkan E
f
= 60 I
f
a. Hitung arus medan yang di
butuhkan untuk membang g
kitkan tegangan rating pada
arus jangkar rating dengan
faktor daya 0,8 lagging.
b Hitung arus medan untuk
B.
b. Hitung arus medan untuk
membangkitkan tegangan
nominal pada 100% arus
rating dengan faktor daya
0,85 lagging.

Anda mungkin juga menyukai