Anda di halaman 1dari 85

Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik

Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id


TE091403
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
August, 2012
Mesin Arus Bolak balik
Part 4 : Mesin Sinkron
1
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
ACARA PERKULIAHAN DAN KOMPETENSI ACARA PERKULIAHAN DAN KOMPETENSI
2
Pertemuan
ke-
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok Indikator keberhasilan
Prosenta
se materi
10-12 Memahami
Motor
Sinkron
1. Fitur mesin sinkron
2. pembentukan tegangan
induksi dalam m.s
3. diagram fasor untuk kutub
silndris
4. diagram fasor untuk kutub
menonjol
5. modeling m.s.
6. penentuan parameter m.s.
7. pemisahan reaktansi bocor
dan reaktansi jangkar
8. pembentukan torka dalam m.s.
9. aliran daya dalam m.s.
10.kerja m.s. sebagai generator
11.motor dan condensor
12.karakteristik m.s.
1. Menjelaskan prinsip
kerja mesin sinkron.
2. Menjelaskan vektor
diagram
3. Menjelaskan
pengaturan tegangan.
4. Menjelaskan kerja
parallel mesin sinkron.
5. Menjelaskan arus, daya
dan torsi sinkronisasi.
6. Menjelaskan motor
sinkron.
7. Menjelaskan sudut daya
mesin sinkron.
8. Menjelaskan prinsip
kerja kondesator
sinkron
21%
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
3
Konstruksi generator sinkron
Stator
Rotor
pole
Shaft
Armature
winding
Field
winding
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
4
Konstruksi generator sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
5
Eksitasi belitan medan
1. Sistem eksitasi statis disalurkan melalui slip-ring dan brush
2. Sistem eksitasi berputar menyatu dengan sumbu mesin tanpa sikat
(brushless)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
6
Sistemeksitasi menggunakan Slip Ring & Brushes
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
7
Sistemeksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation System)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
8
Interaksi medan magnet rotor dan stator
Operasi tanpa beban
B
r
menginduksi E
A
pada stator
V
f
= E
A
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
9
Interaction of Rotor & Stator Magnetic Fileds
Operasi berbeban
Stator dihubungkan dengan beban
I
A
mengalir dalam stator menghasilkan medan
magnet B
S
B
S
menginduksi E
STAT
pada kumparan statornya
sendiri
E
A
=Vf + E
STAT
Armature reaction voltage
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
10
Interaction of Rotor & Stator Magnetic Fileds
B
r
berhimpitan dengan E
A
B
S
berhimpitan dengan E
STAT
Sehingga B
net
akan berhimpitan dengan V
f
Operasi berbeban
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
11
Rangkaian ekivalen dengan reaksi jangkar
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
12
Reaksi jangkar dan Induksi tegangan sendiri (Self-Inductance
Voltage)
Reaktansi sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
13
Diagram phasor untuk generator sinkron
Power faktor satu (Unity power factor)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
14
Power faktor tertinggal (lagging)
Diagram phasor untuk generator sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
15
Power faktor mendahului (leading)
Diagram phasor untuk generator sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
16
Daya dan torsi pada generator sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
17
Sudut daya pada generator sinkron
If R
A
<< X
S
R
A
diabaikan
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
18
Parameter-parameter generator sinkron
1. Hubungan antara arus medan dan fluks (lebih lanjut antara medan arus
medan dan E
A
)
2. Reaktansi sinkrom
3. Resistansi jangkar
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
19
Test Hubung Terbuka (Open-Circuit Test)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
20
Karakteristik hubung terbuka
(Open-Circuit Characteristic)
Saturated Unsaturated
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
21
Test Hubung singkat
(Short-Circuit Test)
V
f
= 0
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
22
Karakteristik Hubung singkat
(Short-Circuit Characteristic)
Unsaturated
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
23
Menghitung reaktansi sinkron
From OCC
From SCC
Untuk arus medan yang
diberikan sebesar I
F
Given I
F
V
OC
I
A
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
24
Keterbatasan methode hubung singkat (OCC)
dan hubung terbuka (SCC)
(Limitation on OCC-SCC method)
Note:
Catatan :
E
A
dihitung dari OCC didalam jangkauan area (range) non-saturasi dan
saturasi
I
A
dihitung dari SCC dalam area non-saturasi
Perhitungan reaktansi sinkron X
S,u
akurat, jika
perhitungan dilakukan pada area non-saturasi
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
25
Contoh hasil test OCC & SCC
If (A) 50 75 100 125 150 162.5 200 250 300
Voc
(kV)
6.2 8.7 10.5 11.8 12.8 13.2 14.2 15.2 15.9
Generator sinkron 10-MVA 13-kV, 3-phase, 50-Hz, dihubungkan Y
OCC
SCC
Arus eksitasi I
f
= 100-A diperlukan untuk memperoleh rating arus I
A
.
ZPF
Arus eksitasi I
f
= 290-A diperlukan untuk memperoleh rating arus I
A
pada
Operasi pf 0 (nol) dan tegangan rating.
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
26
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0 100 200 300 400
If (A)
I
s
c

(
A
)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
If (A)
V
o
c

(
k
V
)
Contoh hasil test OCC & SCC
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
27
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
28
Reaksi jangkar dan reaktansi bocor
(Armature Reaction & Leakage Reactance)
Test dengan power faktor nol (Zero Power
Factor /ZPF) pada at I
A
rating.
B
net
= B
R
+ B
S
B
net
~ E
r
B
R
~ E
a
B
stat
~ -E
ar
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
29
Methode Potiers
1.Dapatkan P dari test ZPF
2.Dapatkan P dengan SCC
3.Gambarlah RP = OP
4.Gambarlah RS parallel sebagai inisial dari
slope OCC (OS)
5.Gambarlah SQ tegak lurus RP
Prosedur:
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
30
SQ = I
A
x
l
PQ = B
S
Voltage drop dikarenakan reaktansi bocor
Magnetic fluks yang disebabkan reaksi jangkar = I
f
ar
~ E
ar
Methode Potiers
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
31
Fluks dan induksi tegangan dalamgenerator sinkron
(Flux and Induced Voltage in Synchronous Generator)
B
net
= B
R
+ B
S
E
r
= E
a
E
ar
V
t
= E
r
- I
A
X
l
Dimana
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
32
Kerja paralel generator sinkron
(Paralleling Synchronous Generators)
Tujuan mem-paralel-kan generator :
1. Memenuhi permintaan beban
2. Menaikkan level keandalan
3. Karena perbaikan dan penjadwalan/scheduling
4. Pembagian beban (Load sharing) untuk
pengefisiensian operasi
8-MW
8-MW
8-MW
4-MW
4-MW
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
33
Persyaratan dan keperluan:
Tegangan rms dari kedua generator harus sama
Urutan phasa generator-generator yang diparalel harus sama
Sudut phasa generator-generator yang diparalel harus sama
Frekuensi generator baru yang akan di-sambungkan harus sedikit lebih tinggi
dari sistem yang telah berjalan (grid/running system)
Kerja paralel generator sinkron
(Paralleling Synchronous Generators)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
34
Prosedur memparalelkan generator sinkron
(Procedure of Paralleling Synchronous Generators)
1. Aturlah arus medan sampai magnitude tegangan terminal sama persis
2. Periksalah urutan phasa kedua generator. Harus sama persis
3. Aturlah agar frekuensi generator yang akan di-sambungkan sedikit lebih
tinggi.
4. Hubungkan (tutup) saklar menghubung (tie breaker)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
35
Memparalelkan generator sinkron
Jika tegangan rms kedua sistem TIDAK persis sama.
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
36
Jika kedua generator TIDAK mempunyai phasa yang sama.
Memparalelkan generator sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
37
Jika kedua generator TIDAK mempunyai sudut phasa yang sama.
Memparalelkan generator sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
38
Jika kedua generator TIDAK mempunyai frekuensiyang sama.
Memparalelkan generator sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
39
Jika kedua generator TIDAK mempunyai urutan phasa yang sama.
Memparalelkan generator sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
40
Speed Governor pada saat operasi sendiri
(Speed Governor in Stand-Alone Operation)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
41
Prinsip kerja Speed Droop
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
42
Concept of Speed Droop
Prinsip kerja Speed Droop
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
43
Speed Droop pada saat operasi sendiri
(Speed Droop in Stand-alone Operation)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
44
Speed Droop pada saat operasi sendiri
(Speed Droop in Stand-alone Operation)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
45
Ringkasan :
Daya aktif dan reaktif yang disupplai oleh generator akan menyesuaikan dengan
permintaan beban
Set point dari Governor akan mengatur pengoperasian frekuensi (f
sys
).
Pengaturan arus medan digunakan untuk pengaturan tegangan terminal sistem
Speed Droop pada saat operasi sendiri
(Speed Droop in Stand-alone Operation)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
46
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
47
f
nl

P
G

P
load

Set point
increased
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
48
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
49
Catatan ringkas :
Menaikkan titik setting (set point) akan menaikkan daya keluaran generator
Frekuensi dari sistem (interkoneksi) akan mengikuti frekuensi Power Grid
Menaikkan arus medan akan menaikkan jumlah daya reaktif yang dikirim ke Grid.
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
50
Dua generator dengan rating daya sama dioperasikan paralel
(Two Same Size Generator in Parallel Operation)
Generator kedua memikul jumlah beban yang
lebih sedikit pada waktu sesaat setelah
sinkronisasi (P
G2
)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
51
Kecepatan generator ke-dua meningkat dalam
rangka mengambil beban yang lebih banyak
dari generator yang lain
Dua generator dengan rating daya sama dioperasikan paralel
(Two Same Size Generator in Parallel Operation)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
52
Dua generator dengan rating daya sama dioperasikan paralel
(Two Same Size Generator in Parallel Operation)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
53
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
54
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
55
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
56
Pembagian beban pada saat operasi Paralel
(Power Sharing in Parallel Operation)
Pembagian daya beban tanpa menggeser atau mengubah frekuensi sistem
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
57
Pembagian daya beban tanpa menggeser atau mengubah tegangan terminal
Pembagian beban pada saat operasi Paralel
(Power Sharing in Parallel Operation)
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
58
Motor Sinkron
Kumparan tiga phasa stator membangkitkan
medan putar B
S
Jika kumparan medan pada rotor menghasilkan
arus, medan magnet B
R
akan terbangkitkan.
Medan magnet ini (B
R
) akan bergerak
mengejar B
S
.
Sehingga, rotor akan berputar dengan kecepatan
yang sama dengan medan magnet yang
dibangkitkan oleh stator sinkron atau
synchronous
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
59
Motor Sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
60
Motor Sinkron
Dari operasi pembangkitan (Generator) ke Motor
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
61
Motor Sinkron
Dari operasi pembangkitan (Generator) ke Motor
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
62
Torsi-Kecepatan di Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
63
Perubahan beban di Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
64
Perubahan beban di Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
65
Perubahan beban di Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
66
Perubahan beban di Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
67
Perubahan beban di Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
68
Perubahan beban di Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
69
Perubahan beban di Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
70
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
71
Under-excited Over-excited
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
72
Synchronous VAR
Compensator
when P is kept minimum
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
73
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
74
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
75
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
76
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
77
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
78
Starting Motor Sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
79
Pendekatan Dasar
Starting Motor Sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
80
Menurunkan Frekuensi listrik
(Reducing Electrical Frequency)
Frekuensi rendahPutaran rendah medan putar Rotor mampu
berakselerasi (mencapai kecepatan tertentu)
Frekuensi tegangan stator kemudian secara bertahap dinaikkan sampai
mencapai nilai nominal
Diperlukan sumber variable frequency variable voltage.
Starting Motor Sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
81
Penggerak utama external
(External Prime Mover)
Penggerak utama membawa rotor sampai ke kecepatan nominal Medan
eksitasi disambungkan Sinkronisasi dengan gridmemutuskan
(disconect) penggerak utama dari sumbu rotor
Starting Motor Sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
82
Armotisseur atau Damper Winding
Damper winding
Starting Motor Sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
83
Armotisseur atau Damper Winding
Starting Motor Sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
84
Armotisseur atau Damper Winding
Starting Motor Sinkron
Part 4 : Mesin Sinkron Mesin Arus Bolak Balik
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
85
Prosedur starting menggunakan Armotisseur atau Damper Winding
1. Putuskan suplai sumber DC dari kumparan medan dan hubung
singkatkan kumparan.
2. Sambungkan tegangan tiga phasa pada stator motor, dan tunggu rotor
bergerak berakselerasi sampai hampir mencapai kecepatan sinkron.
Motor harus tidak memikul beban di sumbunya, sehingga kecepatan
dapat mencapai sedekat mungkin dengan n
sync
.
3. Sambungkan rangkaian medan DC pada sumber medan. Setelah
tersambungkan, motor akan terkunci pada putaran sinkron dan kemudian
beban mekanis dapat disambungkan dengan sumbu rotor.
Starting Motor Sinkron

Anda mungkin juga menyukai