CAMPURAN DALAM PEMBUATAN BATAKO RAMAH LINGKUNGAN DAN EKONOMIS
KAPITA SELEKTA
1. Rizki Alsan (0706266645) 2. M. Jusuf Iqbal (0806454336) 3. Muhammad Rizki H. P (0906630405) 4. Yudha Prawira (1006758464) 5. Visarah Hanny Panjan (0906552946) 6. Friska Ariani (0906555790)
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DEPOK 2014 2 | K a p i t a S e l e k t a
BAB I PROJECT OVERVIEW Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta, penulis mengangkat topik mengenai industri usaha pembuatan batako dengan bahan campuran bubur kertas. Kegiatan wirausaha ini dinilai cukup menjanjikan mengingat angka kebutuhan akan batako di masyarakat sangat tinggi dan proses pembuatan batako tergolong sederhana. Batako masih menjadi material yang dibutuhkan dalam kegiatan pembangunan infrastruktur, khususnya rumah tinggal. Pemanfaatan bubur kertas sebagai bahan campuran dalam pembuatan batako itu sendiri merupakan inovasi yang cukup unik. Selain mengurangi limbah kertas, penggunaan bubur kertas dapat menekan biaya produksi. Hal ini dikarenakan penambahan bubur kertas mengurangi komposisi pasir dan semen dalam pembuatan batako. Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki, salah satunya adalah pembuatan batako. Batako tersebut secara kasat mata menunjukkan kualitas yang cukup baik dengan permukaan yang mulus akan tetapi sebenarnya belum memenuhi standar batako yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan kualitas batako hasil produksi industri kecil, untuk mengoptimalkan campuran batako dan untuk mengetahui nilai kuat tekan batako pada umur 28 hari. Dalam melaksanakan penelitian ini rancangan komposisi campuran batako bubur kertas dengan dibuat berdasarkan campuran batako pada industri kecil dengan metode mix design sebagai dasar untuk menentukan variasi campuran batako dengan cara coba-coba.
3 | K a p i t a S e l e k t a
I.1 Struktur Organisasi
I.2 Visi dan Misi
Visi: Mampu memproduksi batako dengan campuran bubur kertas yang ramah lingkungan, ekonomis, dan berkualitas tinggi. Mampu menciptakan inovasi-inovasi lain di bidang material kontruksi. Misi: Membangun kerjasama/kemitraan usaha secara profesional dengan badan, institusi/instansi, lembaga yang terkait. Berperan aktif menjalankan roda bisnis dengan mendukung program pemerintah untuk menciptakan pembangunan yang ramah lingkungan. Berperan serta dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Direktur Utama Friska Ariani Kasie Produksi Visarah Hanny Staff Produksi : Penyediaan Alat & Bahan Yudha Prawira
Staff Produksi : Pengujian Lab & Pembuatan Produk M. Jusuf Iqbal Staff Marketting & Finance Muhammad Rizki Kasie Marketting & Finance Rizki Alsan 4 | K a p i t a S e l e k t a
BAB II BACKGROUND INFORMATION Penggunaan batako sebagai bahan bangunan pembuat dinding sudah populer dan menjadi pilihan utama masyarakat di Indonesia sampai dengan saat ini, namun bahan bangunan ini mempunyai kelemahan tersendiri yaitu berat per meter kubiknya cukup besar sehingga berpengaruh terhadap besarnya beban mati pada struktur bangunan. Batako adalah campuran antara semen, agregat, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan. Batako yang dihasilkan oleh industri kecil pada umumnya adalah batako padat. Batako tersebut dilihat secara langsung menunjukkan kualitas yang cukup baik dengan permukaan yang mulus. Dari hasil peninjauan di lapangan menunjukkan adanya perbedaan hasil yang dicapai antara industri kecil dan industri rumah tangga dalam hal jumlah batako yang dihasilkan dalam satu zak semen. Batako yang dihasilkan oleh industri kecil bervariasi antara 90-120 buah sedangkan pada industri rumah tangga bervariasi antara 60-80 buah batako. Dengan adanya perbedaan jumlah batako yang dihasilkan dalam satu zak semen akan memberikan perbedaan kuat tekan yang mana jumlah batako yang dihasilkan lebih banyak memiliki nilai kuat tekan yang lebih kecil dibandingkan jumlah batako yang dihasilkan lebih sedikit. Hal seperti ini menunjukkan bahwa dalam pembuatan batako masih berdasarkan pengalaman yang tidak memperhatikan karakteristik dari batako seperti gradasi agregat, berat jenis, kadar air, kuat tekan, dan proporsi campuran batako. Batako tergolong suatu komposit dengan matriks dimana perekat (semen) dan pengisinya (filler) adalah agregat (batu kecil atau pasir). Proses penguatan atau pengerasan pada batako sangat tergantung pada perbandingan (ratio berat) air : sekam padi, normalnya bervariasi dari 0,8-1,2. Batako dikualifikasikan menjadi dua jenis yaitu batako normal dan batako ringan. Yang dimaksud dengan batako ringan adalah batako yang memiliki densitas < 1,8 gr/cm. Kekuatan mekanik batako biasanya disesuaikan pada penggunaan dan pencampuran bahan baku (mix 5 | K a p i t a S e l e k t a
design). Batako ringan terbagi menjadi dua jenis yaitu: batako ringan berpori (aerated concrete) dan batako ringan tidak berpori (non-aerated concrete). Batako ringan ini dibuat dari campuran air, semen, pasir dan sekam padi. Batako yang baik adalah batako permukaannya rata dan saling tegak lurus serta mempunyai kuat tekan yang tinggi. Persyaratan batako menurut PUBI- (1982) pasal 6 antara lain adalah permukaan batako harus mulus, berumur minimal satu bulan, waktu pemasangan harus sudah kering, berukuran panjang 400 mm, lebar 200 mm, tebal 100 200 mm, kadar air 25 35% dari berat, dengan kuat tekan 2 7MPa (Wijanarko, W, 2008)
6 | K a p i t a S e l e k t a
BAB III PROJECT DETAILS III.1. Deskripsi Batako Batako mempunyai sifat sifat panas dan ketebalan total yang lebih baik daripada beton padat. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan cukup untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Dinding yang dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam hal meredam panas dan suara. Semakin banyak produksi batako semakin ramah terhadap lingkungan daripada produksi batu bata tanah liat karena tidak harus dibakar. Campuran batako terdiri dari semen portland, agregat, dan air. Pengertian batako atau batu cetak tras-kapur menurut PUBI-1982 adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam suasana lembab, campuran tras, kapur dan air dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. Bahan bangunan seperti batako secara umum biasanya digunakan untuk dinding tembok. Batako terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Istilah batako berhubungan dengan bentuk persegi panjang yang digunakan untuk dinding beton. Batako digolongkan ke dalam dua kelompok utama, yaitu batako padat dan batako berlubang. Batako berlubang memiliki sifat peredam panas yang lebih baik dari batako padat dengan menggunakan bahan dan ketebalan yang sama. III. 2. Bahan Yang Digunakan Semen Portland Menurut ASTM C-150, 1985, semen Portland didefinisikan sebagai semen hidrolik yang dihasilkan dengan cara menggiling klinker yang terdiri dari silikat slikat kalsium yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama sama dengan bahan utamanya. Proses hidrasi semen cukup rumit sehingga tidak dapat diketahui hasilnya. Namun hasil utama dari hasil proses hidrasi semen adalah C3S2H3 yang biasa disebut Tobermorite yang berbentuk gel. Selain gel tersebut, proses hidrasi 7 | K a p i t a S e l e k t a
menghasilkan panas hidrasi dan kapur bebas yang merupakan sisa dari proses hidrasi. Kapur bebas ini akan mengurangi kekuatan semen karena kemungkinan akan larut dalam air yang mengakibatkan poreus. Agregat Agregat ialah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi campuran beton. Agregat ini menempati sebanyak 70% dari volume beton. Agregat sangat berpengaruh terhadap sifat sifat betonnya, sehingga pemilihan agregat merupakan suatu bagian penting dalam pembuatan beton. Agregat yang digunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat alam atau agregat buatan. Secara umum agregat dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, yaitu agregat kasar dan agregat halus. Batasan antara agregat kasar dan agregat halus berada antara disiplin ilmu yang satu dengan lainnya. Meskipun demikian, dapat diberikan batasan ukuran antara agregat halus dan agregat kasar yaitu 4.80 mm (British Standard) atau 4.75 mm (Standar ASTM), dan agregat halus adalah batuan yang lebih kecil dari 4.80 mm (4.75 mm). Air Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen, serta untuk menjadi bahan pelumas antara butir butir agregat agar dapat mudah dikerjakan dan dipadatkan. Untuk bereaksi dengan semen, air yang diperlukan hanya sekitar 25% berat semen saja, namun dalam kenyataannya nilai faktor air semen yang dipakai sulit kurang dari 0,35. Kelebihan air ini yang dipakai sebagai pelumas. Karena pengerasan beton berdasarkan reaksi antara semen dan air, maka perlu pemeriksaan apakah air yang akan digunakan memenuhi syarat tertentu. Air tawar yang dapat diminum, tanpa diragukan dapat dipakai. Air minum tidak selalu ada maka disarankan untuk mengamati apakah air tersebut tidak mengandung bahan bahan yang merusak beton/baja. Air yang digunakan dapat berupa air tawar (dari sungai, danau, telaga, kolam dan lainnya). Air yang digunakan dalam campuran beton harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, zat organis atau bahan lainnya yang dapat merusak beton atau tulangan. 8 | K a p i t a S e l e k t a
Bubur Kertas Bubur kertas yang digunakan sebagai agregat dapat memberi kontribusi dalam meringankan beban beton dan meningkatkan kekuatan beton. Paper sludge atau bubur kertas berasal dari limbah pengolahan serat pulp menjadi kertas, mengandung mineral seperti kaolinite dan kalsium karbonat. Mineral tersebut berfungsi sebagai pelapis di permukaan kertas agar halus. Besar kandungannya tergantung jenis kertas, pada umumnya 5 g/m2 20 g/m2 (Editing, 1985). Tarun R. Naik, dan Thomas S. Fribergb dan Yoon-moon Chuna (2003) mencampurkan limbah serat bubur kertas dalam campuran beton menghasilkan kuat tarik dan kuat tekan yang lebih tinggi dari beton normal. Kemudian Wajima Takaaki, et.al.(2004) mengatakan bahwa paper sludge setelah dibakar mengandung unsur Ca dalam jumlah tinggi dalam bentuk anorthite (CaAl2Si2O8) dan gehlenite (Ca2Al2SiO7), unsur tersebut dapat meningkatkan kekuatan mekanik beton. Gallardo Ronaldo S., dan Adajar Mary Ann Q. (2006) mengungkapkan bahwa penggantian bubur kertas 5- 10% memperbaiki karakteristik beton. III. 3. Lokasi dan Bagan Alir Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Struktur dan Material Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Proses pembuatan batako sebagai kegiatan wirausaha yang digunakan sebagai objek penelitian mempunyai lahan usaha serta pekerja dari kalangan mahasiswa yang cukup memadai dalam pembuatan batako. Dan bagan alur penelitian kami adalah seperti pada gambar yang dilampirkan. III. 4. Penyiapan Bahan Sebelum pelaksanaan penelitian dimulai, yang pertama dilakukan adalah menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian di laboratorium. Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian untuk membuat batako, dengan bahan asal yaitu : semen, air, agregat halus dan agregat kasar. 1. Agregat halus : yang akan digunakan adalah pasir pasang. 9 | K a p i t a S e l e k t a
2. Agregat kasar : yang akan digunakan adalah agregat yang lolos saringan 3/8 dan lolos saringan 5/8 3. Semen: : yang akan digunakan adalah portland cement merk Semen Tiga Roda. 4. Air: : yang akan digunakan adalah air bersih dan memenuhi persyaratan. 5. Bubur kertas : yang akan digunakan adalah bubur kertas dari kertas sisa yang diblender. III. 5. Penyiapan Peralatan Peralatan yang digunakan untuk pembuatan benda uji dan pemeriksaan material pada penelitian, terdiri atas : 1. Peralatan untuk pembuatan benda uji: a. Cetakan slump, yang berfungsi untuk menguji kelecakan adukan beton. b. Cetakan benda uji berbentuk kubus yang berukuran 150 mm x 150 mm x 150 mm. c. Mixer concrete ,yang berfungsi untuk mencampur bahan-bahan pembentuk beton. d. Tongkat pemadat, diameter 16 mm, panjang 60 cm, dengan ujung bulat. e. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram. f. Compression machine untuk pengujian kuat tekan beton. g. Alat pelapis (capping) dan balok kayu sesuai dengan ukuran cetakan. h. Peralatan tambahan: ember, sekop, sendok perata dan talam. 2. Peralatan untuk perawatan benda uji beton: a. Spidol kedap air yang berfungsi untuk memberi nama, nomor dan tanggal. 10 | K a p i t a S e l e k t a
b. Kereta dorong, yang berfungsi untuk mengangkat benda uji. c. Bak air, berfungsi untuk merendam karung goni. d. Peralatan untuk pengujian benda uji batako. 3. Peralatan yang digunakan untuk pengujian benda uji beton adalah sebagai berikut; a. Capping set, untuk meratakan permukaan benda uji belerang yang dipanaskan. b. Compression machine, untuk pengujian kuat tekan campuran batako. III. 6. Pembuatan Benda Uji 1. Komposisi campuran Rencana campuran beton dibuat untuk mendapatkan proporsi campuran yang dapat menghasilkan mutu beton sesuai yang disyaratkan. 2. Pembuatan benda uji Percobaan ini dilakukan untuk membuat benda uji berupa kubus dengan ukuran 150 mm x 150 mm x 150 mm pada umur yang telah ditentukan dapat dilakukan uji kuat tekannya. Agregat dan semen dimasukkan ke dalam mesin pengaduk, baru dimasukkan sebagian sisa air ke dalam, dalam campuran tersebut sedikit demi sedikit sampai kondisi campuran memenuhi kekentalan yang telah ditentukan. Setelah bahan tercampur rata, mesin pengaduk dimatikan, kemudian dilakukan pengujian kekentalan adukan beton. Cetakan diisi dengan campuran beton dan dilakukan pemadatan dengan menggunakan tongkat, kemudian diratakan dan dibiarkan mengeras selama 24 jam. Benda uji dikeluarkan dari cetakan, kemudian menyelimuti permukaan benda uji dengan karung basah selama waktu/umur yang telah ditentukan. 11 | K a p i t a S e l e k t a
Penambahan bubur kertas sebagai pengganti sebagian pasir dalam campuran dilakukan dengan merendamnya dalam air lebih dahulu, selanjutnya bongkahan bubur kertas diaduk sampai butiranbutiran bergradasi sama seperti bubur, kemudian diangin-anginkan selama 3 jam, agar kondisi bubur kertas jenuh kering muka (saturated surface drained). Menurut Rahmadhon (2009), beton kertas merupakan suatu material yang terbuat dari campuran kertas dengan Semen Portland. Kertas yang digunakan adalah kertas bekas yang diolah menjadi bubur kertas dengan tujuan mempermudah proses pengadukan campuran. Beton Kertas (paper concrete = papercrete) ataupun beton dengan campuran bubur kertas (pulp) merupakan bahan bangunan inovatif yang sudah banyak dikenal masyarakat. Pada penelitian terdahulu beton kertas menggunakan kerikil dan pasir dimana substitusi bubur kertas sebesar 50% dari seluruh agregat diperoleh berat jenis sebesar 1,680 sehingga telah dapat dikelompokkan sebagai beton ringan. Kuat tekan beton ringan yang dihasilkan dari komposisi tersebut adalah 9,05 MPa pada umur 28 hari, memiliki kekuatan yang masih di bawah beton normal. Hal ini disebabkan bubur kertas dalam campuran beton mempunyai daya serap air yang tinggi sehingga proses hidrasi lebih lama. Tingginya jumlah air juga mengakibatkan ikatan antar kertas dan material-material dalam beton menjadi berkurang, untuk itu diperlukan material alternatif yang dapat memperbaiki kekurangan tersebut sekaligus juga dapat mengurangi berat beton. III.7 Metode Pemasaran - Bertemu langsung dengan calon costumer (face to face) - Pembuatan brosur dan company profile untuk mengenalkan produk kepada para calon costumer. - Mengikuti workshop, pameran, dan event-event.
12 | K a p i t a S e l e k t a
III.8 Sasaran Pemasaran Jangka pendek (1-2 tahun) Melakukan penetrasi pasar wilayah Depok sebesar 50 %, khususnya pada indrustri perumahan sederhana 1 lantai Jangka menengah (3-4 tahun) Pengembangan rencana penetrasi pasar luar wilayah Depok sehubungan dengan tercapainya sasaran jangka pendek. Diharapkan menambah jumlah produksi untuk memperoleh profit yang lebih.
BAB IV QUALIFICATION EXPERIENCES Proses produksi batako menggunakan bubur kertas sebagai campuran memerlukan dua klasifikasi sumber daya manusia (SDM) yaitu: 1. Proses produksi (production) Proses produksi meliputi kegiatan penyediaan benda uji, peralatan, dan pembuatan benda uji di laboratorium. 2. Proses pemasaran (marketing) Proses pemasaran meliputi kegiatan promosi atau sharing informasi ke khalayak ramai serta pendistribusian produk yang merupakan item order konsumen.
13 | K a p i t a S e l e k t a
BAB V FINANCES No Item Harga Satuan Ket 1. Semen Portland (50 kg) Rp. 63.000/sak 2. Agregat halus (m 3 ) Rp. 150.000/m 3
3. Air bersih - 4. Bubur kertas (kg) Rp. 2.150/kg 5. Pozzolan alam (m 3 ) Rp. 160.000/m 3