Tugas Tambahan Tutorial
Tugas Tambahan Tutorial
dominan di V1.
5. LBBB:
QRS > 0,12 second
Pola M di lead V6
6. Bifascular: Hemiblok anterior kiri (Axis kiri dengan S dalam pada sadapan II dan III)
ditambah RBBB
Namun, suatu kelainan tidak dianggap bermakna jika hanya pada satu lead saja. Kelainan
harus tampak pada pasangan lead berikut:
1. I, III, aVF : inferior
2. V1-V2: Lateral Kanan
3. V3-V4: septal atau anterior
4. I, aVL, V5-V6: lateral Kiri
5. V1-V3: Posterior
2. Jelaskan mekanisme kerja obat epinefrin, sulfat atropine, dan lidokain!
a. Epinefrin
Epinefrin memiliki efek adrenergic alfa yang kuat hingga meningkatkan kardiak
output dan denyut jantung, menurunkan perfusi ginjal dan PVR dengan efek yang
bervariasi terhadap tekanan darah. Epinefrin juga mengakibatkan vasokonstriksi
perifer dan meningkatkan permeabilitas vaskular.
Epinefrin juga memiliki efek beta 2 adrenergik sedang yang menyebabkan relaksasi
otot halus bronkial.
Efek sekunder epinefrin adalah relaksasi otot halus saluran cerna, uterus, dan
vesikaurinari.
Epinefrin diabsorbsi 5-10 menit secara subkutan dan 1 menit pada inhalasi dengan
durasi 4 jam.
Metabolism epinefrin terjadi langsung pada saraf oleh MAO (monoamine oksidase)
dan COMT (katekol-O metal transferase) menjadi metadrenalin, sulfat konjugat, dan
derivate hidroksil asam mandelik dalam keadaan tidak aktif. Obat ini diekskresi pada
urin melalui ginjal.
b. Sulfat atropine
Atropin adalah senyawa alam terdiri dari amine antimuscarinic tersier;Atropin adalah
antagonis reseptor kolinergik yang diisolasi dari Atropa belladona L, Datura
stramonium L dan tanaman lain keluarga Solanaceae.
Obat ini cepat diabsorpsi dan terdistribusi secara luas di seluruh tubuh, menembus
sawar otak dan air susu. Atropin sulfat dimetabolisme di hati dan diekskresi di urin
melewati ginjal dengan 50% tidak berubah.
Obat ini menghambat aksi asetilkolin pada bagian parasimpatik otot halus, kelenjar
sekresi dan SSP, meningkatkan output jantung, mengeringkan sekresi,
mengantagonis histamin dan serotonin.
Efek samping antimuscarinik termasuk kontipasi, transient (sementara) bradycardia (
diikuti dengan takikardi, palpitasi, dan aritmia), penurunan sekret bronkial, retensi
urin, dilatasi pupil dengan kehilangan akomodasi , fotophobia, ;mulut kering; kulit
kering dan kemerahan. Efek samping yang terjadi kadang-kadang : kebingungan
(biasanya pada usia lanjut) , mual, muntah dan pusing
c. Lidokain
Lidokain termasuk dalam kelas antidisritmia 1B. Obat ini menghambat kanal natrium
dengan cepat sehingga mencegah repolarisasi. Efeknya adalah menurunnya
eksitabilitas miokard dan kecepatan konduksi.
Onset kerja lidokain adalah 45-50 detik dengan durasi 10-20 menit. Dsitribusinya ke
seluruh tubuh yang terikan protein mencapai 60-80%.
Lidokain dimetabolisme di hati dengan deetilasi menjadi bentuk metabolit aktif, yaitu
monoetilglineksilidid (MEGX) dan glineksilidid (GX).
Eliminasi obat mencapai 2,5-8 jam yang memanjang pada penyakit hepar dan
penyakit jantung kongesti. Obat ini diekskresi di bersama urin melalui ginjal hingga
90%.