Anda di halaman 1dari 2

TEORI ENDOSIMBIOSIS

Dalam upaya menjembatani kesenjangan perubahan sejarah evolusi, para ilmuwan


mengusulkan Teori Endosimbiosis Serial (SET). SET menyatakan bahwa evolusi eukariota dari
prokariota melibatkan serikat simbiotik nenek moyang sebelumnya. Secara khusus, teori
endosimbiosis adalah teori yang menjelaskan tentang pembentukan mitokondria dan kloroplas
yang berasal dari penggabungan atau simbiosis sel prokariotik ke dalam sel prokariotik lain yang
lebih besar. Kata endo berarti dalam, dan simbiosis berarti hubungan antara organisme yang
satu dengan organisme yang lain. Nenek moyang ini termasuk sel inang, mitokondria, kloroplas,
dan sebuah prokariot yang memberikan gerak seluler. Dalam teori tersebut juga sudah dijelaskan
bahwa nenek moyang mitokondria adalah bakteri yang hidup bebas seperti Daptobacter dan
Bdellovibrio, sedangkan nenek moyang kloroplas adalah sianobacteria dan prokariot adalah
archaebacterium. Dalam bukunya, Lynn Margulis yang merupakan pencetus versi modern SET,
mengusulkan bahwa sel-sel eukariotik sebagai komunikasi dari interaksi entitas yang bergabung
bersama dalam urutan tertentu yang kemudian akan menjadi organel dari sel inang. Sepanjang
tulisannya itu pula Margulis berpendapat bahwa simbiosis merupakan pendorong utama di balik
evolusi. Menurutnya kerjasama, interaksi, dan saling ketergantungan antara kehidupan untuk
dominasi global akan hidup. Hal ini juga melengkapi gagasaan evolusi Darwin mengenai
kompetisi yang terus-menerus antara mahluk hidup.
Adapun penemuan yang memperkuat SET adalah penemuan yang dilakukan oleh Kwang
W. Jeon. Dia menyaksikan pembentukan sebuah simbiosis amuba dan bakteri dimana amuba
menjadi tergantung pada endosimbion bakteri. Jeon mengetahuinya dengan melakukan
transplantasi inti antara amuba terinfeksi dan amuba yang kurang bakteri. Penemuan ini
menunjukan bahwa endosimbiosis bisa memberikan mekanisme utama untuk evolusi seluler dan
mampu menjelaskan pengenalan spesies baru. Selain bukti tersebut terdapat bukti lain yang
dapat mendukung SET, yaitu gagasan tentang asal endosimbiotik mitokondria dan kloroplas. Di
jelaskan bahwa mitokondria baru dan kloroplas dapat timbul hanya dari mitokondria dan
kloroplas yang sudah ada sebelumnya, karena mitokondria dan kloroplas tidak dapat dibentuk
dalam sel yang tidak memiliki keduanya sebab gen nuklirnya hanya kode untuk beberapa
protein.
Mengenai udulipodia eukariotik yang berasal dari bakteri spirochete, masih terdapat
kontroversi walaupun termasuk aspek yang diterima dari SET. SET mendalilkan bahwa
udulipodia mungkin berasal dari bakteri melalui simbiosis motilitas (hipotesis eksogen).
Sedangkan gagasan penentangnya menjelaskan bahwa udulipodia berasal dari internal sebagai
perpanjangan mikrotubulus yang digunakan dalam mitosis (hipotesis eksogen). Hipotesis ini juga
menekankan peran berbagai jenis mutasi pada evolusi pemisahan sel eukariotik dari prokariotik.
Menurut Bermudes dan Margulis (1985) terdapat bukti yang dapat menunjukan hubungan darah
atau mengenai asal undulipodia. Selain itu, SET dalam teorinya menyatakan bahwa eukariota
berkembang ketika sel-sel archaea dan eubacterial (spirochete) diperbolehkan untuk mobilitas
dan akhirnya mitosis. Karakteristik dari sel eukariotik sendiri adalah inti, Margulis mendukung
suatu proses yang melibatkan kombinasi dari keturunan langsung dan simbiosis sebagai sumber
sel bernukleus.
Pada dasarnya teori endosimbuosis menjelaskan bahwa organel-organel utamaeukariota,
yaitu mitokondria dan kloroplas berasal dari simnion-simbion bakteri yang telah mengalami
spesialisai melalui koevolusi dengan sel inangnya . hal itu telah dibuktikan oleh penelitian
mengenai rRNA dan data-data molekuler lainnya.

Anda mungkin juga menyukai