Anda di halaman 1dari 28

UJI KEBERADAAN ENZIM AMILASE DARI

CAIRAN RUMEN SAPI ASAL RUMAH


PEMOTONGAN HEWAN

Abdul Rosyid AM
Novita Hermayani
Nihayatul Milah
Nunung Eni Elawati
LATAR BELAKANG
Isi rumen sapi yang berasal dari limbah
rumah potong hewan (RPH) cukup melimpah.
Jika tidak ditangani dengan baik limbah ini
berpotensi mencemari lingkungan. Limbah
rumen ini di sisi lain berpotensi sebagai
sumber enzim yang dapat menggantikan
sebagian enzim komersial. Selama ini isi
rumen hanya dibuang percuma dan tidak
dimanfaatkan, hanya sebagian kecil saja yang
memanfaatkannya sebagai kompos
TUJUAN
Mengetahui keberadaan enzim amilase pada
cairan rumen sapi RPH dan menguji
kandungan enzim amilase
LANDASAN TEORI
Suatu enzim hanya dapat bekerja spesifik pada suatu
substrat untuk suatu perubahan tertentu. Misalnya,
amilase akan menguraikan maltosa menjadi glukosa
dan glukosa.
Enzim amilase dapat memecah ikatan pada amilum
hingga terbentuk maltosa. Ada tiga macam enzim
amilase, yaitu a amilase, amilase dan amilase.
Yang terdapat dalam saliva (ludah) dan pankreas
adalah a amilase. Enzim ini memecah ikatan 1-4
yang terdapat dalam amilum dan disebut endo
amilase sebab enzim ini memecah bagian dalam
atau bagian tengah molekul amilum (Poedjiadi,
2006).

HIPOTESIS
Terdapat enzim amilase dalam Cairan
Rumen Sapi yang dapat merubah larutan
amilum menjadi monosakarida (glukosa)
atau disakarida (galaktosa)
METODE PENELITIAN
Waktu dan tempat
Penelitian dilaksanakan di Laboratoium
Biokimia Jurusan Biologi FMIPA Unnes, hari
Rabu tanggal 4-7 Desember 2013

Alat dan bahan
1. Cairan rumen sapi dari Rumah Potong Hewan
(RPH)
2. Termos es
3. Saringan dari Kain katun
4. Frezer/refrigerator
5. Sentrifuge
6. Magnetic stirer
7. Ph meter
8. Termometer
9. Air destilat
10. Amonium sulfat 60%
11. Buffer fosfat pH 7
12. Larutan pati

CARA KERJA
Tahap persiapan
1. Mengambil cairan rumen sapi dari Rumah
Pemotongan Hewan di Semarang
2. Menyaring rumen menggunakan kain katun
sebanyak 4 lapis
3. Mensentrifugasi cairan rumen yang telah
disaring dengan kecepatan 10.000 rpm
selama 10 menit pada suhu 4C
4. Memisahkan supernatan dengan pellet dan
memindahkan supernatan ke tube lain
menggunakan mikropipet
5. Supernatan merupakan enzim kasar

Tahap Pengendapan Enzim
1. Mereaksikan supernatan dengan ammonium
sulfat pada konsentrasi 60%
2. Mengaduk larutan dengan magnetic stirer
selama 1 jam dan mendiamkan semalam
pada suhu 4C
3. Mensentrifugasi supernatan dengan
kecepatan 10.000 rpm selama 15 menit pada
suhu 4 C
4. Mengambil endapan yang diperoleh dan
melarutkan dalam buffer phosphate
(konsentrasi 0,05 M) pH 7 dengan
perbandingan 10:1

Pembuatan larutan amilum
Mencampurkan 0,4 gr amilum dalam 25 ml
aquades
Memanaskan 25ml air, kemudian memasukkan
campuran amilum dan Aquades
Memanaskan sebentar
Menunggu sampe dingin.
Menambahkan KH
2
PO
4
10% pH 7 dalam
campuran amilum dan aquades.

TAHAP UJI AKTIVITAS ENZIM
Pengujian Metode Lugol
1. memberikan larutan pati yang sudah
dicampur enzim pada plat tetes,
2. meneteskan 2 tetes lugol
3. Menguji tiap 10 menit


Pengujian Metode Benedict
1. Mencampurkan 2 ml larutan pati yang
sudah dicampur enzim dengan larutan
benedict 2 ml
2. Memanaskan selama 5 menit sampai ada
perubahan warna

Pengujian Metode Osazon
1. Memasukkan 2 ml larutan kedalam tabung
reaksi
2. Menambahkan seujung fenilhidrazin-
hidroklorida dan Kristal natrium asetat
3. Memanaskan ke dalam penangas air
mendidih selama beberapa menit (30
menit)
4. Mendinginkan perlahan-lahan di bawah air
keran
5. Mengamati bentuk Kristal dan
mengidentifikasi di bawah mikroskop
HASIL PENGAMATAN
Pengujian lugol

no Waktu
()
Hasil
1 0
(kontrol)
+++++
2 5 ++++
3 10 ++++
4 15 +++
5 20 +++
6 25 +++
7 30 ++
8 35 ++
9 40 ++
10 45 +
Pengujian benedict (A. kontrol & B,
Perlakuan)


Pengujian dengan metode osazon
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui keberadaan enzim amilase
dalam Cairan Rumen Sapi (CRS) diperlukan
tahan isolasi enzim secara kasar. Tahap
selanjutnya merupakan tahp pengujian enzim,
yaitu uji dengan larutan amilum yang
diereaksiakan dengan enzim hasil isolasi
kemuadian diuji dengan 3 metode. (uji lugol, uji
benedict, uji osazon)
Pada uji aktivitas enzim dengan lugol/iodin
didapatkan hasil warna awal yang hitam/biru tua
lam kelamaan berubah menjadi kecoklatan. Hal ini
dikarenakan beberapa amilum yang terdapat
dalam larutan pati telah dipecah oleh amilase
yang terdapat pada cairan rumen sapi.
Sedangkan pada uji dengan benedict, didapatkan
bahwa larutan perlakuan yang terdiri dari larutan
pati dan hasil isolasi enzim perbandingan 1:1, ada
perbedaan warna yaitu hujau tua. Hal ini
menandakan bahwa terdapat sedikit gula
pereduksi dalam larutan tersebut.
Pada uji denganmetode osazon, tidak terdapat kristal
glukosa (Glokozone) melainkan hanya terdpaat kristal
galaktosa (galaktozone).
Dari semua uji bahwa tebukti adanya enzim amilase
dalam Cairan Rumen Sapi, akan tetapi keberadaannya
sangat sedikit. Hal ini dapat terlihat dari hasil uji pada
ke tiga metode uji yang tidak terlalu terlihat.
Selain itu selang waktu pencampuran hasil isolat kasar
enzim dengan larutan amilum yang cukup singkat
membuat enzim belum bekerja secara sempurna.
Hasilnya hanya beberapa amilum saja yang dapat
dipecah oleh enzim amilse.
Pengaruh suhu dan PH juga mempengaruhi kecepatan
bekerjanya amilase.
SIMPULAN
Ditemukan adanya amilase dalam Cairan
Rumen Sapi.
pH dan suhu mempengaruhi kecepatan
aktivitas enzim amilase.

SARAN
Waktu selang setelah pencampuran isolat
kasar enzim dengan larutan Pati (amilum)
sebaiknya harus lebih lama, karena amilase
buth waktu bereaksi dan memecah amilum
Suhu dan pH saat pencampuran hasil isolat
kasar enzim dengan larutan pati (amilum)
harus lebih diperhatikan, sehingg hasilnya
lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Kamra, D. N. 2005. Special section microbial diversity: Rumen
microbial ecosystem. Curr. Sci. 89: 124 - 135.
Lee, S. S., J. K. Ha, & K. J. Cheng. 2000. Relative contributions of
bacteria, protozoa and fungi to in vitro degradation of orchard
grass cell walls and their interactions. Appl. Environ. Microbiol. 6:
3807-3813.
Lee, S. S., C. H. Kim, J. K. Ha, Y. H.Moon, N. J. Choi, & K. J. Cheng. 2002.
Distribution and activities of hydrolytic enzymes in the rumen
compartemens of Hereford bulls fed alfalfa based diet. Asian-
Australas. J. Anim. Sci. 15: 1725-1731.
Poedjiadi, Anna, 2006. Dasar-dasar Biokimia, Universitas Indonesia
PRESS, Jakarta.
Priego, A., A. Wilson, & T. M. Sutherland. 1977. The e ect on parameters
of rumen fermentation, rumen volume and uid rate of zebu bulls
given chopped sugar cane supplemented with rice polishings or
cassava root meal. Trop. Anim.Prod. 2: 292-299.

LAMPIRAN



LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai