SUSPEK VIRUS DENGAN PREHIPERTENSI PADA LANSIA DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG DESEMBER 2013
Disusun Oleh : Syairah Banu 1102008249 KELOMPOK 1
Pembimbing : Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS DiplDK
IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. S Jenis Kelamin : Wanita Tanggal Lahir : 18 Juli 1952 Umur : 61 tahun Pendidikan : SMA Pekerjaan : Tidak bekerja Agama : Islam Suku : Betawi No. Rekam Medis : 701274 Alamat Rumah : Jl. Anyer II no.24 RT / RW 09 / 09 Menteng Tempat Pemeriksaan: Puskesmas Kecamatan Menteng Tanggal Pemeriksaan: 11 Desember 2013 Jenis Pembayaran : Askes Anamnesa (autoanamnesa tanggal 11 Desember 2013) Keluhan Utama Buang air besar cair tanpa lendir dan sering (> 5 kali per hari) Keluhan Tambahan Mulas-mulas Riwayat Penyakit Sekarang Pasien Ny.S usia 61 tahun datang ke Puskesmas kecamatan Menteng diantar oleh anaknya dengan keluhan buang air besar cair tanpa lendir dan frekuensi sering (mencapai > 5 kali/ per hari) sejak dua hari yang lalu. Keluhan disertai perasaan mulas-mulas, tanpa disertai muntah, BAB berdarah, dan demam sejak dua hari yang lalu.
Pasien mengantakan pagi hari dua hari yang lalu ia merasa perutnya dalam kondisi tidak enak dan mulas-mulas. Pada malam hari dua hari yang lalu pasien mulai buang air besar cair sering hingga empat kali sampai pasien merasa lelah untuk ke kamar mandi dan susah tidur sehingga pagi hari yang lalu pasien mengkonsumsi diapet yang didapatkan dari warung namun tidak mengatasi keluhannya malah frekuensi buang air besarnya bertambah sehingga pasien menelepon anaknya dan meminta diantar ke puskesmas esok harinya.
Riwayat penglihatan kabur disangkal, riwayat pusing mendadak ketika bangun dari posisi duduk secara mendadak disangkal, riwayat penurunan nafsu makan disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Diabetes Melitus disangkal Riwayat hipertensi disangkal Riwayat kencing batu sebelumnya disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama Suami pasien tidak memiliki riwayat hipertensi dan osteoartritis
Riwayat Sosial Ekonomi Pasien tinggal bersama suaminya yang merupakan pensiunan pns dan wiraswasta bidang hortikultura.
Riwayat Kebiasaan melakukan aktifitas rumah tangga : membersihkan rumah, mencuci dan menyetrika pakaian dan memasak meskipun sudah tergolong sebagai lansia. tidak menyukai kegiatan olahraga. pasien kurang menyukai sayur-sayuran gemar membeli makanan di luar karena lebih praktis daripada memasak cita rasa utama makanan yang disukai asin. makan tiga kali sehari (pagi, siang dan malam).
Pemeriksaan Fisik
Tanggal 11 Desember 2013 Keadaan Umum : tampak sakit ringan Kesadaran : compos mentis
Vital Sign Tekanan darah : 130/80 mmHg Respirasi : 20 x/menit Nadi : 100 x/menit Suhu : 36,7 o C
Status Gizi Berat badan saat pemeriksaan : 55 kg Berat badan terakhir yang diperiksa oleh pasien (satu minggu yang lalu): 57 kg Tinggi badan : 156 cm IMT : BB (kg) = 22,6 kg/m 2
TB 2 (m)
Status Generalis Kepala Bentuk : normocephal Rambut: warna hitam disertai uban Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) : pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+) Telinga : bentuk normal, tidak terdapat serumen Hidung : septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret Tenggorokan : tidak hiperemis Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak kering, mukosa ginggiva tidak kering
Leher Trakea di tengah Pembesaran kelenjar getah bening (-) Aksila Aksila lembab -/- Thorak Inspeksi: bentuk dada simetris : pergerakan dinding dada simetris : iktus kordis tidak terlihat
Abdomen Inspeksi : perut datar, lembek, simetris Auskultasi : bising usus (+) normal Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen, shifting dullness (-) Ekstremitas : akral hangat, edema (-), sianosis (-)
Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Profil Keluarga Karakterisktik Keluarga Identitas Kepala Keluarga Nama : Tn. M Usia : 65 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku : betawi Status pernikahan : Menikah Pekerjaan : Pensiunan PNS & wiraswasta bidang hortikultura Pendidikan : S1 (ekonomi) Alamat rumah : Jl. Anyer II no.24, RT/RW 09/09, Menteng Penghasilan : Tunjangan pensiun (Rp. 2.154.000) Usaha pribadi (4.000.000)
Identitas Pasangan Nama : Ny. S Usia : 61 tahun Jenis kelamin : Wanita Agama : Islam Suku : Betawi Status Pernikahan : Menikah Pekerjaan : Tidak Bekerja Pendidikan : SMA Alamat Rumah : Jl. Anyer II no.24 RT / RW 09 / 09 Penghasilan : -
Struktur Komposisi Keluarga
Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup Lingkungan tempat tinggal
Kepemilikan barang-barang berharga Satu buah televisi berukuran 21 inch Satu buah radio Satu buah lemari es dua pintu satu buah air conditioner Satu buah komputer Satu buah motor yamaha mio
Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga Tempat Berobat : Puskesmas Balita : - Asuransi/Jaminan Kesehatan : Askes
Pola Konsumsi Makanan Keluarga Kebiasaan makan Menu makanan tidak terlalu bervariasi. Ny. S tidak terlalu suka memasak, Sering membeli makanan di warung-warung dekat rumahnya. Menu makanan yang biasa (pasien) terdiri dari nasi, lauk pauk, Cita rasa daripada makanan yang paling sering dihidangkan adalah gurih dan asin. Pola makan tiga kali sehari mengkonsumsi air mineral yang bersumber dari galon isi ulang. Pasien tidak menyukai teh ataupun kopi.
Pola makan pasien tiga hari terakhir:
Menerapkan pola gizi seimbang pola makan pasien tidak mengandung 3-5 porsi sayuran dan 2-3 porsi buah seperti yang dianjurkan. konsumsi air pasien dalam sehari hanya 5-6 gelas per hari (anjuran 8 gelas per hari). Pasien juga tidak menyukai berolahraga gemar mengkonsumsi makanan asin (gurih). Pola makan pasien juga tidak sesuai dengan kebutuhan kalori pasien, dimana pasien membutuhkan kalori 1252.35 kalori/ hari
Pola Dukungan Keluarga Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga Anak kandung pasien: Menemani pasien untuk berobat Suami pasien: mengingatkan pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu asin. Menantu pasien: Mengantar pasien berobat ke puskesmas
Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga Kebiasaan pasien dalam konsumsi makanan asin, tidak menyukai sayur, jarang konsumsi buah dan masih kurang konsumsi air yang sulit diubah sehingga pola makan pasien masih tidak mendukung pengobatan dan predisposisi penyakit lain. Peran pasien sebagai ibu rumah tangga yang membuat pasien agak susah menerima saran dari anak. Pasien hanya tinggal berdua dengan suami yang sama-sama lansia
Genogram Bentuk Keluarga dyad family Tahapan Siklus Keluarga Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), siklus keluarga ke delapan.
Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga Persepsi pasien terhadap penyakitnya yang dirasa gawat karena tidak dapat diatasi dengan obat warung Pasien hanya tinggal bersama dengan suami yang juga merupakan lansia Kebiasaan pasien mengkonsumsi makanan bercitarasa asin Pola makan pasien yang tidak sesuai dengan kebutuhan kalori pasien, tidak mengkonsumsi sayuran dan buah dan konsumsi cairan kurang yang tidak sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Kebiasaan pasien mengkonsumsi makanan asin yang merupakan faktor predisposisi hipertensi.
Diagnosis Holistik Aspek Personal Alasan kedatangan : Pasien datang berobat ke puskesmas dalam kondisi yang seharusnya dapat diatasi lebih cepat. Harapan : Pasien memiliki harapan untuk dapat sembuh dari penyakitnya. Kekhawatiran : Pasien merasa penyakitnya lebih serius karena tidak dapat diatasi dengan obat warung.
Aspek Klinik Diagnosis kerja : diare akut dengan dehidrasi e.c suspek virus dengan prehipertensi Diagnosis banding : diare akut dengan dehidrasi e.c suspek bakteri dengan prehipertensi
Aspek Risiko Internal Genetik : Tidak ada pengaruh genetik. Pola makan : Pola makan pasien belum masuk dalam kategori gizi seimbang karena kurang sayuran, buah dan cairan, selain itu pasien suka mengkonsumsi makanan bercita rasa asin. Kebiasaan : Pasien suka membeli makanan di luar. Pasien tidak menyukai kegiatan olahraga Spiritual : Pasien dan keluarganya rajin beribadah. Pasien tidak memiliki gangguan fungsi spiritual.
Aspek Psikososial Keluarga Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah adanya dukungan dari anak pasien dan suami untuk berobat dan merubah pola makan. Aspek Fungsional Menurut skala derajat penyakit pasien termasuk derajat 4 dimana pasien mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah.
Rencana Penatalaksanaan
Prognosis Ad vitam : ad bonam Ad sanasionam : dubia ad bonam Ad fungsionam : ad bonam