Anda di halaman 1dari 7

1.

PADA PELURUHAN RADIOAKTIF TERDAPAT TIGA MACAM PEMANCARAN RADIASI


PARTIKEL, JELASKAN APA SAJA ! BAGAIMANA MEKANISMENYA?
Sinar Alfa ditemukan secara bersamaan dengan fenomena peluruhan inti atom yang
berlangsung secara spontan, tidak terkontrol, dan menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua proton
dan dua neutron. Sifatnya:
Membelok ke kutub negatif dalam medan listrik
Daya pengion tinggi, tetapi daya tembus rendah
Hanya mempunyai daya jangkau 2,8-8,5 cm dalam udara dan dapat ditahan oleh kertas.
Peluruhan Sinar Alfa. Terjadi pada nuklida berat yang memiliki jumlah proton-neutron berlebih,
dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi.
Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti anak memiliki energi
ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya. Jika inti memancarkan sinar (inti 4He 2 ),
maka inti tersebut kehilangan 2 proton dan 2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n berkurang 2,
dan A berkurang 4. Proses peluruhannya:

I= inti induk A =inti anak


Sinar Beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom. Sifat sinar beta :
1) daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
2) daya tembus yang lebih besar daripada sinar alfa.
3) Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
Peluruhan Sinar Beta, Sinar beta ada dua, beta + (electron) dan beta (positron). Pada
tingkatan partikel dasar, peluruhan beta terjadi karena konversi sebuah quark bawah menjadi
sebuah quark atas oleh pemancaran sebuah boson W.
-Peluruhan neutron (yang diiringi elektron) terjadi pada nuklida yang kelebihan netron. Neutron akan
meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino merupakan partikel netral yang
mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa.
-Peluruhan proton (yang diiringi positron) terjadi pada nuklida yang kelebihan proton. Proton akan
meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino. Neutrino memiliki sifat yang sama dengan antineutrino.
Tidak seperti peluruhan beta minus, peluruhan beta plus tidak dapat terjadi dalam isolasi, sebab harus
ada suplai energi dalam proses penciptaan massa, karena massa netron (sebagai inti anak) ditambah
massa positron dan neutrino lebih besar daripada massa proton (sebagai inti induk).
Sehingga, pada dasarnya, peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan antara proton dan neutron
di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti atom tetap stabil. Terjadi dua proses peluruhan, yaitu:
-

I= inti induk A =inti anak



Sinar Gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik. Satu jenis dengan sinar X tetapi
mempunyai panjang gelombang sangat pendek, berkisar antara 1-10
-3
A. Sifat sinar gamma :
1) Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari sumber intensitasnya
makin kecil.
2) Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
3) Mempunyai daya tembus yang terbesar.
4) Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet (karena massa 0 muatan 0)
Peluruhan Sinar Gamma, terjadi pada nuklida yang tereksitasi (akibat tumbukan dengan partikel
lain) dan kurang stabil (kelebihan energi). Seperti dalam atom, inti atom dapat berada pada keadaan
eksitasi, yaitu keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi dari keadaan dasarnya. Inti yang berada
pada keadaan eksitasi diberi tanda star (*). Persamaan peluruhan sinar gamma:


2. APA SYARAT SYARAT BAGI NUKLIDA YANG TIDAK STABIL AGAR MELURUH !
Nuklida yang tidak stabil artinya dia radioaktif. Pertimbangannya:
Semua inti yang mempunyai proton 84 tidak stabil
Aturan ganjil genap, dimana komposisi Z-Nnya : genap-genap > genap-ganjil > ganjil-genap >
ganjil-ganjil .
Bilangan sakti (magic numbers), Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan
sakti umumnya lebih stabil
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.
Perbandingan neutron-proton yang di plotting dalam pita kestabilan.

3. JELASKAN MACAM MACAM REAKSI INTI DAN BERIKAN PENJELASANNYA MENGENAI
PROSES TRANSMUTASI INTI !
a. REAKSI PENEMBAKAN/TRANSMUTASI INTI
Penembakan gas nitrogen dengan partikel alfa dan menghasilkan hidrogen dan oksigen. Reaksi
ini merupakan transmutasi buatan pertama, yaitu perubahan satu unsur menjadi unsur lain.
Penembakkan aluminium dengan sinar alfa yang berasal dari polonium yang menghasilkan fosfor
radioaktif. Semua radionuklida buatan adalah nuklida yang terbentuk sebagai hasil dari reaksi
transmutasi inti di lab.
Transmutasi inti dihasilkan dari pemboman inti oleh neutron, proton, atau inti lain.
Contoh: nitrogen-14 atmosfer karbon-14 + hidrogen
1) atom litium-7 + proton 2 atom helium-4
2) nitrogen-14 + neutron karbon-14 + hidrogen
3) aluminium-27 + proton magnesium-24 + helium-4





b. Reaksi fisi ( reksi pembelahan inti berat menjadi dua inti baru yang massanya hampir sama disertai
pemancaran neutron dan melepas banyak energi. Karena inti berat kurang stabil dibandingkan
produknya). Pada reaksi pembelahan (fisi) akan dilepaskan satu atau lebih neutron yang akan bereaksi
dengan inti lain dan menimbulkan reaksi pembelahan baru. Reaksi pembelahan yang baru akan
menghasilkan satu atau lebih neutron lagi dan seterusnya. Sehingga terjadi reaksi pembelahan berantai.
Partikel kecil untuk penembak diperoleh dari proses peluruhan isotop atau dari reaktor nuklir.
Penembakan dapat dengan pemercepat partikel (particle accelerator) misalnya siklotron.
Contoh Reaksi fisi uranium-235:
Sebagai contoh adalah energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram uranium-235 adalah ekivalen
dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran 500 ton batubara.
Ciri penting dari fisi uranium-235 adalah adanya lebih banyak neutron yang dihasilkan dibandingkan
dengan yang semula ditangkap. Sifat ini memungkinkan berlangsungnya reaksi rantai inti (berlangsung
sendiri tanpa bantuan),
Agar reaksi terjadi, harus ada cukup uranium-235 dalam sampel untuk menangkap neutron,
sehingga dikenal istilah massa kritis, yaitu massa minimum material terfisikan yang diperlukan untuk
membangkitkan reaksi rantai inti yang dapat berlangsung sendiri.

Contoh:









Reaksi fisi pada inti U-235

c. Reaksi fusi ( reaksi penggabungan inti-inti kecil menjadi inti yang lebih besar.)
Produk yang dihasilkan dari reaksi fusi tidak bersifat radioaktif sehingga lebih aman penggunaannya.
Reaksi fusi hanya terjadi pada suhu yang sangat tinggi sehingga reaksi ini sering dinamakan reaksi
termonuklir. Reaksi ini disertai pelepasan energy.
Fusi inti yang terus-menerus terjadi di matahari yang terutama tersusun atas hidrogen dan helium.
(H1 + H1 -> H2 + Beta+ + v + 0,42 MeV) x 2
(H1 + H2 -> He3 + Gamma + 5,5 MeV) x 2
He3 + He3 -> He4 + 2H1 + 12,8 MeV
---------------------------------------- +
H1 -> He4 + 2Beta+ + 2Gamma + 2v + 24,64 MeV

4. PADA RADIASI PARTIKEL BETHA, INTI MEMANCARKAN ELEKTRON, APAKAH INI BERARTI
INTI MEMILIKI ELEKTRON? RASIONALISASIKAN.
Partikel beta pada dasarnya berbeda dengan eektron, beta hanya ekuivalen dengan electron.
(sama secara teknis, beda dalam hal teoritis). Perbedaannya adalah partikel beta berasal dari inti
sedangkan elektron berasal dari luar inti.
Elektron yang dipancarkan bukanlah elektron orbital. Juga bukan elektron yang semula berada di
dalam inti atom, karena asas ketidakpastian melarang elektron hadir di dalam inti atom. Elektron tersebut
merupakan partikel yang diciptakan oleh inti atom dari energi yang ada. Misal:
53
I
131

54
Xe
131
+
-1
e
0

0
n
1

1
p
1
+
-1
e
0


5. JELASKAN NEUTRINO DAN ANTI NEUTRINO atau pada saat beta + dan beta -. MENGAPA ITU
BISA MUNCUL?
Peluruhan Sinar Beta ada dua : peluruhan neutron dan peluruhan proton.
Neutrino adalah suatu partikel radiasi yang menyertai radiasi partikel positron, sedangkan yang menyertai
radiasi partikel electron disebut antineutrino.
Peluruhan neutron. Neutron akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino
merupakan partikel netral yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa.
Peluruhan proton. Proton akan meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino. Neutrino memiliki sifat
yang sama dengan antineutrino.

6. REAKSI INTI YANG TERJADI DI SEKITAR KITA, APLIKASI !
APLIKASI FISI INTI
Bom Atom
Faktor krusial dalam rancangan bom ini adalah penentuan massa kritis untuk bom itu. Satu bom atom
yang kecil setara dengan 20.000 ton TNT. Massa kritis suatu bom atom biasanya dibentuk dengan TNT
yang memaksa bagian-bagian terfisikan menjadi bersatu. Bahan yang pertama diledakkan adalah TNT,
sehingga ledakan akan mendorong bagian-bagian yang terfisikan untuk bersama-sama membentuk
jumlah yang lebih besar dibandingkan massa kritis.
Uranium-235 adalah bahan terfisikan dalam bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan plutonium-239
digunakan dalam bom yang meledak di Nagasaki.
Rata-rata reaksi fisi pada Uranium-235 (U-235) dan Plutonium-239 (Pu-239) yang disebabkan oleh neutron.
neutron + U-235 -> (atom-atom yang lebih kecil) + 2.52 neutron + 180 MeV
neutron + Pu-239 -> (atom-atom yang lebih kecil) + 2.95 neutron + 200 MeV

Beberapa contoh:

n + U-235 -> Ba-144 + Kr-90 + 2n + 179.6 MeV
n + U-235 -> Ba-141 + Kr-92 + 3n + 173.3 MeV
n + U-235 -> Zr-94 + Te-139 + 3n + 172.9 MeV
n + U-235 -> Zr-94 + La-139 + 3n + 199.3 MeV

Reaktor Nuklir
Suatu penerapan damai tetapi kontroversial dari fisi inti adalah pembangkitan listrik menggunakan kalor
yang dihasilkan dari reaksi rantai terbatas yang dilakukan dalam suatu reaktor nuklir. Ada 3 jenis reaktor
nuklir yang dikenal, yaitu:
a. Reaktor air ringan. Menggunakan air ringan (H
2
O) sebagai moderator (zat yang dapat
mengurangi energi kinetik neutron).
b. Reaktor air berat. Menggunakan D
2
O sebagai moderator.
c. Reaktor Pembiak (Breeder Reactor). Menggunakan bahan bakar uranium, tetapi tidak seperti
reaktor nuklir konvensional, reaktor ini menghasilkan bahan terfisikan lebih banyak daripada yang
digunakan.

Aplikasi Fusi Inti yang telah dikembangkan adalah bom hydrogen dan alami nya matahari (reaksi ada
diatas)
Diperkirakan energi yang dipancarkan matahari adalah hasil fusi nuklir inti-inti hidrogen menjadi
inti helium:

4
1
H
1

2
He
4
+ 2
1
e
0

Reaksi fusi terjadi pada bom hidrogen, yang energi aktivasinya diperoleh dari reaksi fisi yang terjadi
dalam bom:
1
H
2
+
1
H
3

2
He
4
+
0
n
1
+ energi
Sebagai sumber energi, penggunaan reaksi fusi lebih menguntungkan karena energi yang dihasilkan
lebih besar dan tidak menghasilkan isotop radioaktif. Isotop yang dihasilkan bersifat setabil, misalnya
helium. Kesulitannya, reaksi fusi terkontrol perlu tempat yang dapat menahan suhu tinggi ( 50 jutaC
sampai dengan 200 jutaC).

7. JELASKAN MENGENAI UKURAN INTI DAN MODEL INTI !
Secara kolektif, proton dan neutron tersebut disebut sebagai nukleon (partikel penyusun inti). Diameter
inti atom berkisar antara 10
-15
hingga 10
-14
m.
]

Model Tetes Cairan
Model tetes cairan dikembangkan oleh Niels Bohr, Wheeler, dan Frenkel. Model ini
memperlakukan inti sebagai suatu massa homogen dan setiap nukleon berinteraksi secara kuat dengan
tetangga terdekatnya. Nukleon-nukleon penyusun nucleus saling tarik-menarik sehingga jarak antar
nucleon menjadi sangat rapat. Gaya interaksi adalah gaya jarak pendek yang bersifat jenuh dan tidak
tergantung pada muatan dan spin nukleon, sehingga energi interaksi antarnukleon merupakan fungsi
kontinu dari massa inti ( nomor massa A). Nukleon-nukleon yang ada di permukaan nukleus
mendapatkan gaya tarikan yang lebih kuat kearah dalam nucleus cenderung menjadi bulat seperti
setetes cairan.
Model ini disebut model tetes cairan karena adanya sejumlah kesamaan kelakuan antara inti dan
tetesan suatu cairan. Kesamaan kelakuan tersebut adalah:
(1).Baik tetes cairan maupun inti, keduanya bersifat homogen dan tidak dapat dimamfatkan. Tetes cairan
tersusun oleh sejumlah atom atau molekul , sedangkan inti tersusun atas nukleon . Implikasi dari hal ini
adalah volume inti sebanding dengan massa A. Maka jari-jari inti R = r
0
A , dengan r
0
suatu tetapan
dengan orde 1,2 1,5 F.
(2). Kemiripan inti dengan tetesan larutan ideal ditunjukkan dengan anggapan bahwa gaya interaksi
antarnukleon adalah sama, tidak memperhatikan muatan maupun spin nukleon, yakni f
n-n
f
n-p
f
p-p


Hal ini didukung oleh fakta bahwa energi pengikat inti pada pasangan inti cermin adalah hampir sama,
yaitu penggantian gaya p-p oleh gaya n-n tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap energi
pengikat total
(3). Analog dengan suatu tetes cairan, inti atom akan menunjukkan adanya gaya tegangan permukaan, gaya
yang sebanding dengan luas permukaan inti, sehingga terdapat gaya sebanding dengan A .
(4) Gambaran umum untuk tetes cairan, yaitu dapat terjadi penggabungan tetesan kecil menjadi tetesan yang
lebih besar atau sebaliknya, pemecahan tetesan besar menjadi tetesan yang lebih kecil. Hal ini ada
kemiripan dengan reaksi fusi dan fissi pada reaksi inti.
(5). Jika tetes cairan atau inti ditembaki dengan partikel berenergi tinggi, partikel penembak ditangkap dan
terbentuk suatu inti gabungan (inti majemuk). Kemudian tambahkan eneri partikel yang tertangkap akan
secara cepat didistriusika kepada semua partikel dalam tetesan atau nukleon-nukleon dalam inti. Proses
termalisasi energi ini dalam inti gabunga dapat berlangsung dalam waktu 10 - 10 detik, berantung
pada kecepatan partikel penembak.
(6). Pelepasan kelebihan energi (dieksitasi) pada tetesan atau inti majemuk dapat dilakukan melalui proses
berikut :

Pada Tetesan Pada Inti Majemuk
Pendinginan dengan melepaskan
panas
Penguapan sejumlah partikel
Pemecahan tetesan menjadi dua
tetesan yang lebih kecil
Pendinginan dengan memancarkan
radiasi
Pemancaran satu atau lebih partikel
Pembelahan inti menjadi dua inti yang
lebih kecil

Nukleon-nukleon yang berbeda jenis setelah membentuk nukleus menjadi satu-kesatuan, dan
tidak lagi sebagai nukleon yang berdiri-sendiri. Bila nukleus menerima suatu aksi dari luar maka seluruh
nukleon penyusun nukleus memberikan aksi secara bersama-sama.
Dalam keadaan tereksitasi sifat dari nukleus menjadi tidak stabil. Untuk mencapai kestabilan
kembali nukleus akan melakukan reaksi nuklir. Hasil dari reaksi nuklir dapat berwujud energi panas,
radiasi partikel dan gelombang elektromagnet. Terpancarnya partikel-partikel dari nukleon dapat
dianalogkan dengan teruapkannya melekul-molekul air dari tetes cairan.
Model tetes cairan juga mampu menjelaskan mekanismelogis dari reaksi inti berenergi rendah,
menjelaskan gejala pembelahan dan penggabungan inti. Selain itu, model tetes cairan memberikan dasar
perhitungan energi pengikat inti dan massa atom secara inti empirik yang dikemukakan Weizsacker yang
dapat diaplikasikan dalam menghitung tetapan jari-jari nuklir dan memperkirakan nuklida stabil pada
deret isobarik peluruhan .
Model Kulit Inti
Model kulit diangkat berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa nuklida yang memiliki jumlah
proton atau netron sesuai dengan bilangan-bilangan bulat tertentu memiliki stabilitas yang tinggi, ia
sukar mengalami reaksi nuklir. Bilangan bulat yang dimaksud adalah 2, 8, 20, 28, 50, 82, dan 126.
Contoh nuklida yang yang memiliki nukleus stabil yang mengandung sejumlah proton dan netron yang
masing-masing sesuai dengan bilangan tersebut adalah
8
O
16
dan
16
S
32
. Contoh nuklida dengan nukleus
yang stabil yang mengandung jumlah proton dan netronnya merupakan bilangan ganjil adalah nuklida
dari
6
C
13
dan
8
O
17
. Contoh nuklida dengan dengan nukleus stabil yang jumlah protonnya merupakan
bilangan ganjil dan netronnya merupakan bilangan genap adalah nuklida
15
P
31
dan
9
F
19
. Bila beberapa
nuklida dengan nukleus yang memiliki jumlah proton dan netronnya merupakan bilangan genap, yang
bila disusun secara berurutan dari kecil ke yang besar hasilnya mirip dengan jumlah maksimum elektron
yang dapat mengorbit di orbital elektron utama terluar sesuai dengan konfigurasi elektron dalam uklida-
nuklida yang stabil , yang jika dituliskan secara berurutan hasilnya yaitu 2, 8 ,18, 32, 50, 72. Bilangan-
bilangan ini sering disebut dengan bilangan ajaib. Oleh karena telah diketahui bahwa elektron-elektron
dalam mengorbit nukleus sesuai dengan tingkatan energi masing-masing , maka susunan nukleon
nukleon dalam nukleon mirip dengan susunan elektron pada orbital nuklida.
Nukleon-nukleon pembentuk nukleus bergerak mengorbit pusat nukleus pada orbitalnya masing-
masing sesuai dengan tingkat energinya. Energi yang dimiliki oleh nukleon yang ada dipermukaan
nukleus lebih besar dibandingkan dengan yang ada di pusat nukleus. Untuk mempertahankan posisinya
nukleon yang ada di permukaan nukleus harus mengeluarkan energinya yang cukup besar. Bila
ketersediaan energinya kurang maka nukleon-nukleon yang ada di permukaan nukleus akan mudah
meninggalkan posisinya. Bila hal ini terjadi maka susunan nukleon dalam nukleus akan berubah, artinya
menjadi reaksi nuklir.

Model Kolektif Inti
Model kolektif nukleus merupaan hasil penggabungan antara model tetes cairan dan model kulit nukleus.
Dalam model kolektif nukleus susunan nukleon-nukleon penyusun nukleus berlapis-lapis, akan tetapi
bila nukleus menerima tambahan energi dari luar maka energi itu akan didistribusikan merata ke seluruh
nukleon penyusun nukleus tersebut. Bila dampak dari penyerapan energi itu menyebabkan nukleus dari
nuklida memberikan reaksi maka reaksi itu merupakan akumulasi dari reaksi yang diberikan oleh semua
nukleon penyusun nukleusnya.

Anda mungkin juga menyukai