Anda di halaman 1dari 4

Membentuk Karakter Keluarga

Islami #2
nurrani.ari.subandi@gmail.com

Engkau adalah busur-busur tempat anakmu menjadi anak-anak panah yanghidup
diluncurkan.
Sangpemanah telah membidik arah keabadian, dan ia merenggangkanmu dengan
kekuatannya, sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan
jauh.
Jadikanlah tarikan tangan sangpemanah itu sebagai kegembiraan.
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yangterbang, maka ia juga mencintai
busur teguh yangtelah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan
-Kahlil Gibran -
Sebelumnya saya pernah berbagi informasi mengenai karakter Islami yang harus dimiliki
oleh orang tua. Namun sebuah keluarga kan tidak hanya terisi oleh orang tua saja,
tetapi juga anak termasuk didalamnya. Sesosok makhluk yang memiliki peranan
penting bagi sebuah keluarga. Tanpa adanya anak tidak mungkin ada panggilan Bapak,
tidak mungkin ada panggilan Ibu, terkecuali jika keduanya memiliki jabatan tertentu
seperti Ibu RT atau Pak Dokter. ^ ^ v
Begitu besarnya fungsi dan peran seorang anak, mereka yang akan mengantarkan
kedua orang tuanya menuju surga, dengan satu catatan, anak sholeh dan shalihat
tentunya. Dan sudah merupakan kewajiban bagi orang tua untuk mendidik dan
memberikan pemahaman Islam kepada anak-anak tersebut. Anak seperti apa sih yang
diinginkan dalam sebuah keluarga muslim? Perlu diketahui bahwa ada beberapa tipe
anak dalam dunia ini. Tipe anak dambaan semua orang tua muslim, yaitu anak sholeh
dan qurrota ayun, tipe anak sholeh yang bisa mengantarkan Ibu dan Bapaknya ke surga
dan tipe anak penyejuk mata, buah hati pengobat kelelahan. Sebaliknya, tipe anak yang
mengkhawatirkan adalah anak dengan tipe fitnah dan musuh seperti yang tertulis dalam
Al Quran Suroh At Taghabun ayat 14-15
Hai orang-orangyangberiman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-
anakmu ada yangmenjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap
mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni
(mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-
lah pahala yangbesar.
Untuk membentuk suatu anak dengan tipe shalih, shalihat & qurrota ayun dan bukan
tipe fitnah serta musuh, sebagai orang tua perlu menanamkan beberapa karakter :
Tauhidullah
Hal yang pertama kali ditanamkan kepada anak adalah pemahaman tauhidullah, yang
merupakan dasar dari iman kepada Allah. Pengesaan Allah dalam ibadah, kepatuhan,
kecintaan, ketakutan dan ketaatan secara mutlak. Menjadikan Allah sebagai ghayah
(tujuan) serta menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya sesembahan, artinya tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Konsekuensinya, seluruh hidupnya
dilakukan untuk taat kepada Allah dan mencari keridhoan-Nya. Insya Allah, penerimaan
tauhid ini akan menjadi penyebab keselamatan hidup anak kita di dunia dan di akhirat
dan mendapatkan imbalan Jannah-Nya.
Berbakti kepada orang tua
Surga di telapak kaki Ibu .. Itulah hadits Nabi Muhammad.. lirik lagu dari Dhea
Ananda ini lagi sering masuk playlist saya nih.. hehehe *ga penting buat Anda, tapi
sangat penting bagi saya.
Berbakti kepada orang tua merupakan hal yang sangat luar biasa karena sifatnya
didahulukan daripada perbuatan wajib kifayah dan sunnah. Penanaman sikap berbuat
baik kepada kedua orang tua sangat sangat didinikan dan diperhatikan jika ingin anak
bahagia dan mendapat berkah dari Allah SWT. Berkumpul dengan anak di surga
merupakan salah satu bahkan tujuan akhir dari pendidikan orang tua bukan.
Mendirikan sholat
Alloh Taala berfirman:
Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan sholat dan
bersabarlah dalam mengerjakannya, kami tidak meminta rezeki kepadamu,
Kamilah yangmember rezeki kepadamu. Dan akibat yangbaik itu bagi orang-
orangyangbertakwa. (QS Thoha : 132)
Hal yang pertama kali dihisap adalah perkara shalatnya. Ketika shalatnya baik maka
seluruh amalnya juga baik begitu pula sebaliknya jika catatan shalatnya buruk maka
amal kebaikannya pun dipertanyakan. Oleh karena itu, semenjak usia 7 tahun
sebaiknya buah hati sudah diajarkan untuk melaksanakan sholat. Apabila hingga umur
10 tahun dia tetap tidak mau shalat maka orang tua bisa mendidiknya dengan cara
dipukul. Tentunya dipukul yang mendidik bukan dengan pukulan yang kasar. Adapun
hikmah dari hal ini adalah sebagai latihan beribadah agar anak membiasakan diri. Jika
dia sudah terbiasa, maka dia tidak akan meninggalkannya.
Menanamkan kesadaran terhadap kondisi sosial masyarakat
Anak mudah sekali terpengaruh lingkungan. Karenanya, dalam Islam, mendidik anak tak
terlepas dari mendidik lingkungan kita. Sebagai contoh, ketika bermain dengan teman-
temannya, kadang ada beberapa anak yang menggunakan kata-kata kasar atau tidak
pantas. Bagaimana jika anak anda yang mengingatkan temannya bahwa kata itu tidak
boleh digunakan. Mungkin ini terdengar sangat sederhana, tapi ini merupakan sebuah
kemenangan kecil untuk dakwah. Bagaimana seorang anak berani untuk mengatakan
hal yang benar dan akan lebih baik lagi jika ia mengajak teman-temannya kearah
kebaikan.
Kesabaran, dan yang paling penting saat ini adalah kesabaran terhadap
tantangan dakwah
Jalan dakwah tidaklah sehalus jalan tol, kadang berkerikil, berkelok, mendaki dan
berbatu. Penanaman pemahaman terhadap kesabaran menjadi satu point penting bagi
anak. Di zaman yang serba instan seperti sekarang, lebih membuat anak-anak terima
beres saja. Bukan, pahamkanlah bahwa semua perlu proses. Dan kesungguhan dalam
pemaknaan proses itu yang akan membuahkan manisnya pengorbanan. Bila dijalani
dengan ikhlas dan hanya demi mencari ke-ridho-an Allah SWT, surga membentang
dihadapanmu Nak.
Menanamkan sifat untuk berkata tidak
Mungkin ada beberapa teman-teman yang mendapatkan informasi bahwa tidak boleh
berkata tidak atau jangan kepada anaknya, dikarenakan akan menghambat kreatifitas
dan pola pikir anak. Namun, untuk hal-hal yang prinsip dan bertentangan dengan
agama, kata tidak harus diperkenalkan kepada buah hati agar dia paham mana yang
baik, mana yang buruk, yang boleh dan yang tidak. Sehingga, ketika diluar nanti
mereka bisa mengambil sikap atas suatu kondisi yang sifatnya prinsip. Seorang anak
harus dilatih untuk berani mengatakan tidak pada kejahilan. Miris sekali ketika saat ini
terdengar bahwa sering terjadi bullying, trafficking bahkan pelecehan seksual yang
terjadi pada anak dibawah umur, dan berita itu terbungkus rapi karena korban tidak
melapor karena takut coba. So, sangat sangat penting untuk anak ditanamkan sifat
berani mengatakan tidak pada kemungkaran.
Jangan bermuka masam
Senyum senyum senyum ^ ^. Rasulullah yang kekasih Allah saja ditegur Allah ketika
bermuka masam, apalagi manusia biasa coba. Senyum itu ibadah, sedekah yang paling
mudah.
Sopan dalam bermuamalah
Sifat santun dan memiliki etika (sesuai akhlak muslim) akan menghantarkan anak
kedalam harmoni kehidupan, dalam pergaulan dengan yang rekan sebaya. Menyayangi
yang lebih muda dan menghormati mereka yang tua.
Itulah karakter-karakter yang perlu ditanamkan kepada anak untuk membentuk suatu
keluarga dengan karakter Islam yang kuat. Sungguh mendidik anak adalah suatu
perbuatan mulia yang bernilai ibadah. Seorang muslim akan diberi pahala atas apa yang
dia lakukan dalam mendidik anak-anaknya, terutama hal yang berkaitan dengan
ketaatan kepada Allah SWT. Semoga kita bisa mengambil karakter tauhid, mengambil
nilai-nilai islam dan memberi nafas dalam kehidupan. Maka, jika keyakinan hidup,
tauhid, bisa dibentuk di dalam rumah, karakter Islami seharusnya juga bisa dilahirkan
dari setiap rumah kaum Muslimin, dari setiap rumah tangga Muslim. Ini tak berlebihan,
karena setiap ayah dan ibu pada hakikatnya adalah seorang leader yang seharusnya
melahirkan pribadi-pribadi berkarakter Islami handal.
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Semoga kita bisa meninggalkan
generasi yang baik, generasi Rabbani yang siap menjadi rohilah dalam memikul
tanggung jawab dakwah. Dan bukan generasi cengeng yang hanya mengutuk dan
meratapi keadaan, melainkan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman. Aamiin.
http://ranizaoldyeck.wordpress.com/2013/04/21/membentuk-karakter-keluarga-islami-
2/

Anda mungkin juga menyukai