Anda di halaman 1dari 26

LOGO

Strategic Moves
Strategi #5
Strategy of the Week
By Niam
Saya sering menginap di masjid UNISRI.
Awalnya, semua aman, tenteram, sentosa dan
bersahaja. Tetapi lama-lama kehidupan yang
indah tersebut diwarnai dengan insiden
pencurian.
Setiap hari, masjid UNISRI selalu kecurian
sesuatu : mulai dari sabun mandi, sabun cuci,
pasta gigi, piring, gelas sampai sandal dan
sepatu. Lengah sedikit, dijamin kami harus pergi
ke toko sepatu/sandal untuk membeli yang baru.
Suatu ketika, siangnya saya diajak main ke
makam Bonoloyo. Malamnya saya sulit tidur
karena membayangkan yang agak seram-
seram.
Nah, saat itu tiba-tiba muncul bayangan hitam di
dekat tempat wudhu pria, tempat biasanya
terjadi aksi kehilangan sesuatu. Naluri saya
mencoba untuk mencari tahu, apakah bayangan
itu?
Ternyata bayangan itu adalah seorang nenek
tua, tetangga UNISRI! Ia hendak mencuri sandal
mas Amin, teman saya.
Saya mau berteriak maling tapi tidak tega
karena yang maling adalah nenek tua yang
tergolong miskin. Cucunya juga murid TPA saya.
Kalau saya teriak maling, nenek itu pasti akan
dipukuli, lalu dijebloskan ke penjara. Unisri pun
akan masuk koran dengan berita nenek tua
yang dipenjara gara-gara mencuri sandal bekas.
Haduh, ga banget deh
Saya biarkan nenek itu mencuri sandal mas
Amin (buat mas Amin, maaf yah).
Si Nenek berancang-ancang untuk melarikan
diri. Saat itulah saya nongol dari balik tembok
sambil berteriak WHAA!
Si nenek tua itu terkejut dan melarikan diri
(untung tidak jantungan, kalau iya bisa bikin
masalah jadi runyam).
Keesokan harinya, saat acara bersih-bersih dimulai,
terdengar jeritan mas Amin : Ah, sandalku ilang!
Mendengar jeritan itu, ada dilema dalam perasaan saya :
Ingin bilang kalau yang semalam mencuri itu nenek
tua tetangga kita
Keuntungan : pelaku tertangkap. Tapi cuma kehilangan
sandal kok sampai ke mana-mana? Tidak enak dengan
warga dan satpam.
Menutupi kasus, karena bagaimana pun, nenek itu
mencuri karena butuh.
Keuntungan : masalah diredam, tapi tidak selesai. Ada
kemungkinan (besar) nenek itu mencuri lagi. Dan lagi. Dan
lagi
Akhirnya, saya memilih untuk menutupi kasus.
Selanjutnya, saya merancang strategi agar
pencurian dapat dihentikan tanpa harus ada
gosip buruk yang beredar.
Ada dua pilihan strategi saya :
1. Menangkap dan menyidang nenek itu diam-diam.
2. Mendekati secara intensif dan insentif.
Saya memilih strategi kedua : mendekati Nenek itu
secara intensif dan insentif.
Menurut saya, masalah utama Nenek itu sehingga
mencuri adalah karena perutnya keroncongan.
Si Nenek kerjanya sebagai pemulung dan harus
menghidupi tiga orang cucu, sementara anaknya entah
ke mana. Cucu-cucunya sekarang menginjak usia SD.
Namun, bagaimana caranya memenuhi kebutuhan sang
Nenek dan cucu-cucunya sementara kami (saya dan
teman-teman) juga sering keroncongan (dan puasa
senin-kamis)?
Saya kemudian mengajak rekan-rekan yang
dapat beasiswa untuk iuran. Saya juga
memotong hasil infaq masjid tiap jumat.
Uangnya saya kumpulkan dan kita belikan beras
untuk warga sekitar.
Hasilnya, warga sekitar menghargai dan
menjaga perabotan kami.
LOGO
Apa itu Strategic Moves?
Strategic Moves adalah
(Satu atau lebih) langkah yang kita lakukan
untuk mengubah langkah lawan menuju arah
yang kita inginkan.
Dalam strategi, freedom of actions memiliki nilai
strategisnya sendiri. Namun, lack of freedom
juga memiliki nilai strategisnya tersendiri.
Strategic Moves berarti, kita sengaja
berkomitmen pada satu langkah (dan
mengurangi freeedom of actions kita) dan
memaksa pemain lain untuk menyesuaikan
dengan keterbatasan kita.
Jenis-jenis Strategic Moves
Unconditional
Langkah strategis yang kita lakukan sebelum lawan memilih
langkah pertama.
Apapun yang lawan (akan) lakukan, kita tetap melakukan
langkah ini.
Contoh : strategi bumi-hangus, kamikaze, bom bunuh diri
Conditional
Langkah yang kita lakukan setelah lawan memilih langkah
pertama, sebelum lawan memilih langkah berikutnya.
Langkah ini bertujuan untuk membatasi pilihan kita sekaligus
membatasi pilihan lawan pada langkah berikutnya.
Jenis-jenis Conditional Moves
Threats
adalah langkah menetapkan aturan (rule) untuk
menghukum pemain lawan yang tidak cooperate
dengan anda.
Compellent
Deterrent
Promises
adalah langkah menetapkan aturan (rule) untuk
menawarkan hadiah pada pemain lawan yang
cooperate dengan anda.
Compellent
Deterrent
Catatan #1
Strategic moves (baik unconditional maupun
conditional) harus dilakukan sebelum langkah
lawan.
Jika kita menghadapi prisoners dilemma dan
melakukan strategic moves, berarti kita
mengubah permainan dari simultaneous
menjadi sequential.
Contoh Kasus
Pada masa perang dingin, negara-negara Eropa
barat selalu merasa terancam oleh Uni Sovyet.
Kondisi selalu terancam ini membuat negara-
negara Eropa berada dalam prisoners dilemma
dengan Uni Sovyet.
Decision table-nya dapat dilihat sebagai berikut :
Serang Tidak
Serang
-10 -25
Tidak
15 0
Uni Sovyet
E
r
o
p
a

B
a
r
a
t
Serang Tidak
Serang
-10 15
Tidak
-25 0
Uni Sovyet
E
r
o
p
a

B
a
r
a
t
Dalam prisoners dilemma tersebut, negara-negara
Eropa Barat memilih untuk tidak berperang dan
mendapatkan keuntungan (point : nol) daripada
berperang dan mendapatkan keuntungan (point : 15).
Untuk itu, negara-negara Eropa Barat melakukan
strategic moves : memaksa AS untuk terlibat dalam
prisoners dilemma ini dan mendirikan NATO.
AS kemudian menerbitkan threat yang jelas kepada Uni
Sovyet : jika Uni Sovyet menyerang Eropa Barat, maka
AS akan balas menyerang Uni Sovyet.
Permainan pun berubah menjadi sebuah sequential
strategy.
Uni Sovyet
Serang
Tidak
NATO
0, 0
Serang -10, -10
Tidak 15, -25
Bukan opsi lagi
It takes a clever carpenter to turn a tree into a table;
a clever strategist know how to turn a table into a tree.
Catatan #2
Anda dapat menggunakan strategic moves
dengan cara lain yaitu :
Membiarkan lawan anda melakukan unconditional
moves sebelum anda merespon langkahnya.
Membiarkan lawan anda mengeluarkan
threats/promises baru kemudian meresponnya.
Memberikan satu celah pada lawan anda sehingga
tidak melakukan unconditional moves.
Dalam perjanjian internasional, ini sering disebut sebagai
escape clause (kalimat pelarian); sebuah aturan yang dapat
dijadikan landasan bagi pihak-pihak terkait untuk tidak
melaksanakan perjanjian tanpa keluar dari perjanjian
tersebut.
Catatan #3
Biasanya, lebih menguntungkan bagi anda jika
anda tidak memberi peluang pada lawan untuk
mengancam (threatening) anda.
Pihak yang diancam biasanya berada pada posisi yang
lebih lemah dan memiliki alternatif langkah yang lebih
terbatas.
Jika anda akan memberi janji (promising),
jangan memberi janji melebihi yang
sepantasnya.
Anda diharapkan untuk memenuhi janji tersebut.
Jika dapat memberi sedikit, kenapa harus memberi
banyak untuk hasil yang sama?
Kasus : King Lears Problem
Pada suatu masa, ada seorang raja Inggris
bernama King Lear. Ia memiliki tiga puteri :
Goneril, Regan dan Cordelia.
King Lear merasa sudah lanjut usia dan ingin
memberikan kerajaannya pada ketiga puterinya;
dengan syarat, mereka bersedia merawatnya di
masa tua.
King Lear kemudian memanggil ketiga putrinya
dan meminta mereka menyatakan cinta dan
baktinya pada sang ayah.
Goneril (putri sulung) :
Sir, I love you more than words can wield the matter;
Dearer than eye-sight, space and liberty;
Beyon what can be valued, rich or rare;
No less than life, with grace, health, beauty, honour;
As much as child ever loved, or father found,
A love that makes breath poor and speech unable;
Beyond all manner of so much I love you.
Regan (putri tengah)
Sir, I am made
of the self-same metal that my sister is.
And prize me at her worth. In my true heart,
I find she names my very deed of love;
Only she comes too short : that I profess
Myself an enemy to all other joys,
which the most precious square of sense posessess;
And find I am alone felicitate
in your dear Highness love.
Cordelia (putri bungsu)
Unhappy that I am, I cannot heave
my heart into my mouth; I love Your Majesty
according to my bond; nor more nor less.

King Lear (marah pada Cordelia)
How, how, Cordelia! Mend your speech a little,
lest it may mar your fortunes.

Cordelia
Good my lord,
You have begot me, bred me, loved me: I
return those duties back as are right fit.
Obey you, love you and most honour you.
Why have my sisters husbands, if they say
They love you all? Haply, when I shall wed,
That lord whose hand must take my plight, shall carry
half my love with him, half my care and duty:
Sure I shall never marry like my sisters,
to love my father all.
King Lear marah dan mengusir Cordelia.
Ia kemudian membagi Inggris untuk Goneril dan
Regan.
Namun ternyata, Goneril dan Regan berkomplot
untuk menyia-nyiakan ayah mereka.
Akhirnya, King Lear meninggalkan kedua
putrinya dan hidup terlunta-lunta.
Jika anda jadi King Lear, apa strategic moves
yang anda lakukan dalam membagi warisan
untuk mencegah peristiwa ini?

Anda mungkin juga menyukai