Anda di halaman 1dari 3

Jenis-jenis citra satelit

1. CITRA SPOT HRV


Jenis citra ini menggunakan sensor 2 pushbroom scanner identik HRV (High
Resolution Visible). Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya adalah satelit
SPOT milik Prancis. Julat panjang gelombang pada jenis citra ini antara 0,51-0,89 m.
Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 1 pankromatik dengan panjang gelombang
antara 0,51-0,73 m dan 3 multispektral. Untuk saluran 1 pankromatik, resolusi
spasialnya sebesar 10 meter, sedangkan untuk saluran 3 multispektral resolusi spasialnya
sebesar 20 meter. Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:25.000 sampai dengan
1:100.000.
2. CITRA SPOT HRVIR
Jenis citra ini menggunakan sensor 2 pushbroom scanner HRVIR (High Resolution
Visible & Infrared). Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya sama dengan citra
SPOT HRV yaitu satelit SPOT milik Prancis. Julat panjang gelombang pada jenis citra
ini antara 0,51-1,75 m. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 4 multispektral.
Resolusi spasialnya mencapai 20 meter, namun khusus untuk saluran merah resolusi
spasialnya sebesar 10 meter. Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:25.000
sampai dengan 1:100.000.
3. CITRA NOAA AVHRR
Jenis citra NOAA AVHRR ini menggunakan 2 sensor yakni sensor AVHRR
saluran 1 dan 2 serta sensor AVHRR saluran 3 dan 4. Wahana yang dipergunakan dalam
pencitraannya yakni satelit NOAA milik Amerika Serikat. Untuk sensor AVHRR
saluran 1 dan 2, julat panjang gelombangnya berkisar antara 0,58-1,10 m. Jumlah
saluran yang dipergunakan adalah 2 multispektral pantulan dengan resolusi spasial
seluas 1,1 km (LAC). Untuk sensor AVHRR saluran 3 dan 4, julat panjang
gelombangnya berkisar antara 3,55-12,5 m. Jumlah saluran yang digunakan adalah 2
multispektral pancaran termal dengan resolusi spasial sebesar 4 km (GAC). Citra yang
tercetak biasanya memiliki skala 1:1.000.000 sampai dengan 1:5.000.000.
4. CITRA ERS
Jenis citra ini menggunakan sensor antena radar. Wahana yang dipergunakan
dalam pencitraannya yaitu satelit ERS milik Uni Eropa. Julat panjang gelombang pada
jenis citra ini adalah 5,7 cm (pada frekuensi 5,3 GHz), band C. Jumlah saluran yang
dipergunakan adalah 1 gelombang mikro/radar. Resolusi spasialnya mencapai 12,5 meter
(azimuth). Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:50.000 sampai dengan
1:250.000.
5. CITRA MESSR-MOS
Jenis citra ini menggunakan sensor multispectral scanner optik. Wahana yang
dipergunakan dalam pencitraannya yaitu satelit MOS milik Jepang. Julat panjang
gelombang pada jenis citra ini adalah 0,51-1,1 m. Jumlah saluran yang dipergunakan
adalah 4 multispektral. Resolusi spasialnya mencapai 50 meter. Citra yang tercetak
biasanya memiliki skala 1:100.000 sampai dengan 1:250.000.
6. CITRA SIR-B
Jenis citra ini menggunakan sensor antenna radar. Wahana yang dipergunakan
dalam pencitraannya yaitu pesawat Ulangalik Challenger. Julat panjang gelombang pada
jenis citra ini adalah 23,5 cm. Resolusi spasialnya mencapai 25 meter (azimut). Citra
yang tercetak biasanya memiliki skala 1:100.000 sampai dengan 1:250.000.
7. CITRA ALT, SASS, & VIRR (SATELIT SEASAT)
Citra ALT, SASS, & VIRR merupakan bagian dari sensor satelit Seasat yang
mengorbit dengan sudut inklinasi 108
0
pada ketinggian 800 km.
ALT (radar altimeter) beroperasi pada 13,56 Hz digunakan untuk pengukuran
keadaan lautan, dengan kecermatan mencapai 0,5 m atau 10% untuk tinggi gelombang
di laut yang kurang dari 20 meter dan kesalahan akar pangkat dua rata-ratanya 10 cm
untuk tinggi gelombang di laut kurang dari 20 meter.
SASS (Seasat-A scatterometer system) merupakan sensor gelombang mikro aktif
untuk angin yang menggunakan frekuensi transmisi 14,6 GHz, mampu menghasilkan
kecermatan 2 m/detik.
VIRR merupakan radiometer penyiaman yang beroperasi pada saluran tampak
(0,49-0,94 m) untuk menyajikan informasi kondisi awan dan saluran inframerah (10,5-
12,5 m) untuk menghasilkan informasi mengenai suhu permukaan dan bagian atas awan.
8. CITRA SAR (SATELIT SEASAT)
SAR (synthetic aperture radar) merupakan system pencitraan aktif pada saluran-L
(1,275 GHz) yang mengamati sisi kanan lintas satelit dengan lebar sapuan 100 km dengan
sudut datang 20
0
. Resolusi spasialnya sama pada arah menyilang maupun azimuth 25
meter, sehingga gelombang dan spectra gelombang bagi gelombang lautan 50 m atau
lebih dapat diukur. Sistem pencitraan SAR ini membantu dalam deteksi kenampakan es
lautan, gunung es, batas air-lahan dan membantu dalam penetrasi badai hujan lebat.
9. CITRA SMMR (SATELIT SEASAT)
SMMR beroperasi pada frekuensi 6,6; 10,7; 18,21 dan 37 GHz dengan polarisasi
vertical dan horizontal yang digunakan untuk mengamati suhu permukaan air laut dan
untuk mengukur kecepatan angin. Resolusi spasialnya bervariasi dari sekitar 100km pada
6,6 GHz sampai 22 km pada 37 GHz. Kecermatan pengukuran suhu permukaan air laut
sekitar 2 K dengan kecermatan relative 0,5 K, sedangkan kecermatan pengukuran
kecepatan angin sekitar 2 m/detik untuk angin berkisar dari 7 m/detik sampai sekitar
50 m/detik.

Anda mungkin juga menyukai