2 Abdul
2 Abdul
(3)
dan
2 6
2
B
B
m . kg 10 x
8
D M
J
= (4)
dimana
J
w
= inersia kerja
M = massa meja ditambah dengan massa
benda kerja
P = jarak bagi poros ballscrew yang digunakan
J
b
= inersia dari poros ballscrew
M
B
= massa ballscrew
D = diameter poros
Perhitungan torsi beban dilakukan dengan
menambahkan faktor gesek yang terjadi. Dalam hal
ini, koefisien gesek dimasukkan dalam perhitungan.
Untuk perhitungan torsi beban dengan faktor gesek
digunakan rumus:
3
w
10
2
P
g M T
=
(5)
dimana
T
w
= torsi beban
g = percepatan gravitasi bumi
Perhitungan kecepatan putar untuk menghitung
besar kecepatan putar optimal dari motor servo
yang akan dipilih. Berdasarkan katalog diperoleh
bahwa pada motor servo disediakan kecepatan
putaran dengan rentang 2000 3000 rpm
[3]
. Untuk
perhitungan kecepatan putar digunakan rumus :
PG
V 60
N = (6)
dimana
N = kecepatan putar
V = kecepatan maksimum
P = jarak bagi
G = posisi ketepatan gerak motor servo
Langkah selanjutnya adalah menetapkan pilihan
sementara ukuran motor servo yang akan
digunakan sesuai dengan hasil perhitungan yang
telah dilakukan. Setelah pilihan ditetapkan,
dilakukan pemeriksaan terhadap motor servo yang
dipilih. Ada dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu
inersia motor servo yang dipilih harus lebih dari
sepertigapuluh inersia beban
[4]
. Untuk syarat
pertama digunakan rumus:
Jw J 3 , 0
M
(7)
Dan torsi rata-rata motor servo yang dipilih harus
lebih dari 80 persen torsi beban aplikasi nilai
konversi poros motor
[4]
. Untuk syarat kedua
digunakan rumus:
W M
T T 8 , 0 > (8)
Perhitungan pemeriksaan meliputi inersia beban
lebih kecil dari inersia rotor motor, torsi efektif
lebih kecil dari torsi rata-rata motor servo dan laju
putaran yang diperlukan lebih kecil dari laju
putaran rata-rata motor servo. Untuk memperoleh
besar torsi efektif maka harus dilakukan
perhitungan torsi percepatan maupun perlambatan.
Berdasarkan Gambar 2, waktu percepatan dapat
direncanakan sama dengan waktu perlambatan.
Dengan demikian torsi aplikasi dapat dihitung
dengan rumus:
)
J
J (
t 60
N 2
T
W
M
a
a
+ = (9)
dimana
T
a
= torsi percepatan atau perlambatan
Sigma Epsilon ISSN 0853-9103
Vol.12 No. 4 November 2008
102
N = putaran rata-rata motor hasil perhitungan
J
m
= momen inersia motor servo yang dipilih
berdasarkan katalog
J
w
= momen inersia beban
Torsi efektif rata-rata (T
RMS
) merupakan torsi
efektif motor servo. Torsi ini merupakan
perhitungan dari torsi pada kondisi dipercepat,
konstan dan diperlambat. Untuk kondisi dipercepat
dinyatakan sebagai torsi kondisi dipercepat (T
1
) :
T
1
= T
a
+ T
W
(10)
kemudian torsi kondisi konstan (T
2
) :
T
2
= T
W
(11)
dan torsi kondisi diperlambat (T
3
) :
T
3
= T
a
T
W
(12)
Sehingga besar torsi efektif atau torsi rata-rata
dapat dihitung dengan rumus 13 dan digambarkan
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.
0 d c a
2
3 c
2
2 a
2
1
RMS
t t t t
T t T t T
T
+ + +
+ +
= (13)
Gambar 3. Torsi pada motor servo
DATA
Panjang meja frais = 1500 mm
Lebar meja frais = 650 mm
Tebal meja frais = 100 mm
Torsi manual terukur = 6,5 Nm
Kecepatan maksimum =300 mm/det
Berat benda kerja maksimum direncanakan = 42 kg
Berat meja kerja mesin frais = 8 kg
Diameter poros ballscrew = 20 mm
Jarak bagi (pitch) ballscrew = 20 mm
Koefisien gesek ballscrew = 0,2
Susunan koneksitas dan rencana mekanik motor
servo dan mesin frais sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar 4.
Gambar 4. Susunan koneksitas motor servo dan
mesin frais
HASIL DAN DISKUSI
Perhitungan untuk menentukan motor servo
pada retrofit mesin frais dimulai dari penentuan
data-data yang diperlukan. Data-data tersebut
diperoleh dari spesifikasi mesin frais dan hasil
pengukuran. Direncanakan motor servo akan
ditempatkan pada bagian handle manual untuk arah
horizontal dan pada bagian spindel untuk arah
vertikal. Pada makalah ini akan diperhitungkan
kebutuhan motor servo untuk arah horizontal
(sumbu-x).
Untuk memperoleh hasil yang baik maka
direncanakan kecepatan maksimum direncanakan
300 mm/detik dengan waktu percepatan dan
perlambatan rencana 0,2 detik, waktu bergerak
konstan 1 detik dan waktu dwell 0,4 detik. Maka
gambar profil kecepatan yang direncanakan untuk
satu kali perubahan gerak kecepatan sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 5 menjadi:
Gambar 5. profil rencana kecepatan
Percepatan dan perlambatan gerak dihitung
dengan rumus 1 dan 2 diperoleh 1500 mm/det
2
.
Selanjutnya, dengan memasukkan beban sebagai
jumlah berat meja dan berat benda kerja rencana
dan hasil perhitungan inersia ballscrew
menggunakan rumus 4, maka inersia beban
Sigma Epsilon ISSN 0853-9103
Vol.12 No. 4 November 2008
103
konversi gerak poros motor berdasarkan hasil
perhitungan dengan rumus 3 diperoleh 6,57 x 10
-4
kg-m
2
. Dengan menggunakan rumus 5 maka torsi
gesek diperoleh sebesar 0,1561 kg-m dan kecepatan
putaran dihitung dengan rumus 6 diperoleh 1800
rpm. Berdasarkan hasil perhitungan torsi, kecepatan
putaran, dan inersia ditentukan sementara ukuran
motor servo yang digunakan adalah motor servo
AC jenis APM dengan model APM-SE16D dengan
kecepatan putaran rata-rata 2000 rpm dan
maksimum kecepatan putaran adalah 3000 rpm.
Momen inersia motor rata-rata 17,339 x 10
-4
kg m
2
.
Torsi motor rata-rata 7,63 Nm atau sama dengan
0,779 kgm. Untuk memastikan pilihan motor servo
yang digunakan maka dilakukan perhitungan
pemeriksaan. Berdasarkan rumus 7 diperoleh
bahwa momen inersia motor 5,2 x 10
-4
kg m
2
lebih
kecil dari torsi motor servo yang akan dipilih.
Torsi percepatan dihitung dengan rumus 9.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai T
a
sebesar
2,25 kgm. Dengan menggunakan torsi percepatan
maka torsi momentary dipercepat (T
1
) dihitung
dengan rumus 10 dan diperoleh nilai +2,41 kgm,
untuk torsi momentary konstan (T
2
) dengan rumus
11 diperoleh +0,1561 kgm dan torsi momentary
diperlambat (T
3
) dengan rumus 12 diperoleh
sebesar -2,41 kgm. Sehingga torsi efektif dapat
dihitung dengan rumus 13 dan diperoleh nilai
sebesar 1,0706 kgm dan digambarkan sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 6.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa
diperoleh bahwa untuk dapat menggerakkan handel
mesin frais arah X diperlukan momen inersia motor
servo sebesar 6,57 x 10
-4
kgm
2
dan kecepatan
putaran 1800 rpm dan torsi gesek 0,1561 kgm.
Motor servo yang mendekati sesuai dengan hasil
tersebut adalah APM-SE16D. Berdasarkan hasil
perhitungan pemeriksaan diperoleh momen inersia
motor 5,2 x 10
-4
kgm
2
lebih besar dan torsi motor
servo. Demikian juga dengan kecepatan putaran
serta torsi sesuai dengan syarat yang diizinkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. VOSS, W., A Comprehensible Guide to Servo
Motor Sizing, USA, 2007.
2. ADDLER, M., Manufacturing Automation
Protocol (MAP) OSI For Factory
Communication, Springer Berlin / Heidelberg,
Berlin, Vol. 248, 1987.
3. ANONYMOUS, Moving Towards Tomorrow
Mecapion-AC Servo System, Metronix, Vol.
5.1, 2007.
4. http://www.omron-ap.co.th/technical_guide/ser
vo_motor_drive/index.asp, 2 September 2008.
Gambar 6. torsi pada pemilihan motor servo