DENGUE.
Dr. Rosdi Yazid
Pendahuluan
Penyebab : Arbo virus group B
Dikenal dengan 4 type virus:
1. Virus Den I.
2. Virus Den 2.
3. Virus Den 3,
4. Virus Den 4.
Distribusi.
DBD mulai berjangkit di Surabaya dan Jakarta
pada th 1968,
Jumlah pasien yang dilaporkan ke DEPKES
adalah 58 anak anak diantaranya meninggal (
41%).
Selanjutnya penyakit ini cenderung meningkat
terutama didaerah perkotaan.
Musim penularan yaitu musin hujan setiap
5 tahun.
Patogenesis
Patogenesis sampai sekarang belum diketahui
dengan pasti.Teori yang banyak dianut
adalah: The secondary heterolo-
gous infection. Yaitu: Jika seseorang
mendapat infeksi ulangan dengan type
virus dengue yang berbeda.
Frekwensi kasus.
Anak-anak kecil dari 15 th menempati 80%
kasus.
Namun proporsi kasus dewasa cenderung
meningkat.
KLB ( Keadaan Luar Biasa ) terjadi :
Th 1988 : Jumlah pasien yang dirawat 47.543
dimana 1527 orang meninggal.Kasus ini
dilaporkan dari 201
kabupaten di 25 propinsi.
Akibat infeksi virus.:
Dapat bervariasi :
1. Tanpa gejala klinik berarti
( Silent Dengue Infection ).
2.Dengue shock syndrome.
Distribusi Demam berdarah
DBD mulai berjangkit di Surabaya dan Jakarta
pada tahun 1968. Jumlah pasien yang
dilaporkan ke DepKes adalah 58 anak 24
diantaranya meninggal ( 41% )
Selanjutnya penyakit ini cenderung
meningkat,terutama daerah perkotaan.
Musim penularan yaitu musim penghujan
setiap 5 th.
Penyakit ini cenderung meningkat. 20 th kemudian
Demam berdarah Dengue telah menjangkit
kesemua Propinsi. Propinsi yang tinggi
incidennya pertahun selama 5 th adalah : 1. DKI
Jakarta.
2. DI Yokyakarta.
3. Jawa Tengah dan Timur.
4. Kalimantan Barat dan Bali.
Dalam Tahun itu wabah berjangkit diberbagai
daerah wisata.
Akibat KLB ini banyak wisatawan dari luar negeri
membatalkan kunjungannya ke Indonesia.
Diperkirakan dalam jangka 5 tahun berikutnya
yaitu:
2003. Wabah DBD ini akan berjangkit lagi,ternyata
pada th 2003 2004 wabah betul meningkat
terutama daerah DKI dan lain daerah.
Gejala DBD.
1. Masa inkubasi : 2 7 hari.
2. Gejala-gejala:
a, Demam mendadak tinggi 2 7 hari tanpa
sebab yang jelas.
b. Muntah.
c. Manifestasi perdarahan:
* Uji torniquet +
* Purpura,ptechiae,Echimosis.
* Perdarahan saluran cerna.
* Hematuria.
3. Pembesaran hati.
4. Nadi lemah,cepat,kecil dan tekanan
darah menurun.
5. Thrombositopenia dimana thrombosit
< dari 100.000/mm3.
6. Hemo konsentrasi dengan hematokrit
peninggiannya 20% atau lebih.
Diagnose:
Diagnose ditegakkan bila didapat 2 atau lebih
gejala klinik diatas.
THERAPI PADA DBD.
1. Anti pyretika : Parasetamol:
< 1 th : 80 mg/kali pemberian. Atau
10 mg/kgBB/kali.
1 3 th : 80 160 mg/kali.
3 6 th : 160 mg/kali.
7 12 th : 240 mg/kali.
Dewasa : 500mg/kali.
Anti pyretik acetosal tidak dianjurkan karena
dapat merusak lambung.
2. Steroid golongan methyl prednisolon
3. Karbozochrome sebagai hemostatik
( anti perdarahan ).
4. Pemberian cairan yaitu dengan banyak minum
atau pemberian cairan par enteral.
Upaya pencegahan
DBD
a. Pemberantasan nyamuk.
b. Pembasmian jentik: yi
* menguras bak mandi.
* Menutup tempat penampungan air.
* Membersihkan pekarangan.
* Mengganti air pada vas bunga.
* Mengganti air makanan burung.
* Memelihara jenis ikan pemakan jentik.
Program pemberantasan
Tujuan adalah :
1. Menurunkan angka kematian dengan
pengelolaan penderita yang memadai.
2.Menurunkan angka kesakitan dengan upaya
menurunkan kepadatan vektor.
Yang penting adalah * Memutus rantai
penularan dengan membasmi vektornya.
* Tak kalah penting adlah penyuluhan
masyarakat agar menjaga kebersihan
lingkungan.
* Lebih waspada terhadap gejala yang
mengarah ke DBD.
Penutup:
Dari data epidemiologi DBD dapat diperkirakan
percepatan penyebaran yaitu:
1. Meningkatnya sarana transportasi antar
kota.
2. Terjadinya musim hujan.
3.Adanya sumber penularan.
Kepustakaan:
1.Principal of internal medicine Harrison: Viral
infection disease.
2.Majalah dokter keluarga 1997 hal 19.
edisi penyakit disebabkan oleh virus.
3. Bhamarapprapati,N.Tuchinda,Boonjapak
Pathology of Thailand hemorrhagic fever.
4.Gubler D.J Dengue and Dengue hemorhagic
fever.