Anda di halaman 1dari 12

14/7/2014 Pelangi

http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 1/12
04 Desember 2008
1 MENGETAHUI MACAM STRUKTUR UTAMA
Aspek penting pertama yang harus difahami adalah tentang
ketersediaan beberapa sistem struktur bangunan gedung yang
mungkin dapat digunakan di dalam desain. Arsitek harus menguasai
kemungkinan struktur yang paling sesuai pada bangunan. Berbagai
sistem struktur mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-
masing, sehingga ketepatan penggunaannya harus dipadukan dengan
banyak aspek yang terdapat dalam bangunan. Untuk dapat
menggunakan salah satu sistem struktur dengan tepat, maka
pemahaman menyeluruh mengenai sistem struktur dan ragamnya
serta kemungkinan kaitannya dengan aspek lain dalam bangunan
diuraikan di bawah ini.
1.1 Kinerja Sistem Struktur Bangunan
Sebelum mengetahui berbagai macam sistem struktur, prinsip kinerja
struktur terlebih dulu harus diketahui untuk dapat menentukan
macam struktur yang mungkin terjadi.
Gambar 1. Kinerja struktur
terhadap beban
1.1.1 Pembebanan pada
Bangunan
Sistem struktur bangunan
gedung pada intinya bekerja
menyalurkan beban bangunan
sehingga menjaga bangunan
tetap berdiri, dan membentuk
ruang fungsi. Beban-beban yang
terjadi pada bangunan gedung
berasal dari berat struktur (berat
sendiri, beban mati: 1, 2, 3) dan
berat fungsi (beban berguna,
berat hidup: 4) di dalamnya
serta akibat pengaruh gaya luar
seperti gempa dan badai (8). Berat struktur dihitung dari semua
elemen struktur dari atap sampai pondasi. Berat fungsi tergantung
jenis dan volume kegiatan yang diwadahi bangunan, sedangkan
Arsip Blog
2008 (4)
Desember (4)
HASIL UNDIAN BABAK 16
BESAR LIGA CHAMPIONS
EROPA
Inilah jadwal Seri A Liga Italia
seperti dikutip d...
1 MENGETAHUI MACAM
STRUKTUR UTAMA Aspek
penting p...
zikir dan doa sesudah sholat
Profil
ash-nng
Lihat profil
lengkapku
0

Lainnya

Blog Berikut Buat Blog

Masuk
Pelangi
SITUS blog ini merupakan media untuk berbagi informasi
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 2/12
beban gaya luar dipengaruhi oleh bentuk, letak dan posisi bangunan.
Beban-beban itu disalurkan dari atas ke bawah, mulai dari elemen
rangka atap, rangka utama atap, pelat lantai, rangka utama kolom
balok atau dinding pemikul, dan sampai pada pondasi (6), dan
diteruskan ke dalam tanah (7). Kolom balok meneruskan gaya
menurut arah garis dan dinding menurut arah bidangnya.
1.1.2 Tumpuan dan Pengaruhnya pada Sistem Struktur
Beban-beban pada rangka baik rangka atap atau rangka utama,
harus diletakkan pada posisi tumpuan atau titik hubung antara
rangka-rangka itu. Sedangkan pada dinding dapat diletakkan di
sembarang garis dindingnya. Oleh karena itu rangka paling sesuai
untuk menerima gaya titik atau terpusat yang diletakkan pada titik-
titik hubungnya, sedangkan dinding sesuai untuk menerima gaya
menerus di sepanjang dindingnya. Wujud konstruksi dari ketentuan
tersebut adalah bahwa kuda kuda paling ideal jika dipasang langsung
di atas kolom utama yang menerus ke bawah, sedangkan gunung-
gunung paling ideal didukung oleh dinding yang juga menerus atau
membentuk garis bidang di sepanjang dinding. Sebuah
bangunan dapat mengkombinasikan berbagai macam struktur yang
akan dipakai tergantung efektifitas pemakaiannya.
Peletakkan elemen struktur yang tidak sesuai dapat dilakukan,
misalnya kuda kuda yang diletakkan tidak tepat di atas kolom atau
gunung-gunung yang diletakkan tidak di atas dinding, dengan catatan
harus ada struktur penopang lain yang dapat menggantikan kolom
untuk meneruskan beban ke kolom, misalnya penggunaan balok pikul
yang relatif lebih besar dimensinya. Pertimbangan yang harus
dilakukan ketika menentukan penyimpangan ini adalah menyangkut
efektifitas ruang, efisiensi bahan, bentuk-estetika, dan juga harga
bangunan.
Gambar 2.
Prinsip
Tumpuan
Rangka
pada Titik
Tumpunya
1.1.3 Grid
Struktur
Grid struktur adalah pola tertentu yang digunakan untuk meletakkan
titik-titik atau garis-garis sistem struktur bangunan dalam denahnya.
Titik-titik itu akan menunjukkan letak kolom sedangkan garis-garis
akan menunjukkan letak dinding struktural dalam bangunan. Grid
struktur bukan hanya seperti milimeter-blok, yang hanya memandu
pembuatan gambar denah namun lebih berarti sangat penting karena
bentuk-bentuk dan ukuran grid ini akan berkaitan langsung dengan
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 3/12
sistem struktur dan aspek-aspek penting lain dalam bangunan
termasuk fungsi ruang. Grid struktur ini baik bentuk dan ukurannya
harus diikuti oleh atau menyesuaikan dengan ukuran ruang-ruang
yang terdapat dalam denah bangunan. Karena sistem struktur tidak
hanya meliputi kolom atau dinding saja, maka pengaturan grid
struktur ini juga harus mempertimbangkan posisi-posisi elemen
sistem struktur lain seperti rangka atap di atas bangunan dan juga
pondasi di bawah bangunan sebab sistem struktur, seperti telah
dibahas di atas, idealnya harus menerus dalam menyalurkan beban
dari atas ke bawah.
Dalam denah, informasi penggunaan titik-titik kolom dan atau garis-
garis dinding struktural ini sudah dapat menentukan kaitan dengan
sistem struktur yang lain tersebut. Pola grid struktur ini harus dapat
ditentukan pada tahap pre-design yaitu pada akhir dari tahap ide
gagasan atau konsep bangunan karena penggunaan pola grid ini akan
berpengaruh pada aspek-aspek lain dalam bangunan baik secara
langsung atau tidak, seperti pada bentuk dan bentangan ruang,
ukuran ruang, kemungkinan akses bukaan dan sebagainya. Pada
tahap denah jadi, grid struktur ini sangat penting artinya karena akan
berfungsi:
menggambarkan sistem struktur yang dipakai
menentukan posisi-posisi kaitan dengan elemen sistem struktur lain
memfasilitasi ruang fungsi di dalamnya
menentukan kaitan antar lantai pada bangunan bertingkat
menentukan secara pasti posisi kolom, balok atau dinding struktur
1.2 Macam Struktur Menurut Anatomi Bangunan
Pembahasan struktur menurut anatomi adalah didasarkan pada peran
bagian sistem struktur yang dapat dibagi menjadi dua bagian besar;
super-structure (struktur di atas tanah) dan sub-structure (struktur di
bawah tanah). Super-structure masih dibagi dua lagi yaitu struktur
atap dan struktur pembentuk ruang fungsi atau selanjutnya disebut
sebagai struktur utama. Pembagian berdasar anatomi ini akan sangat
bermanfaat untuk mengidentifikasi langkah demi langkah proses
perencanaan struktur dalam arsitektur. Karena proses perencanaan
struktur biasanya dilakukan mulai dengan disain atap, struktur utama
dan pondasi.
1.2.1 Struktur Atap
Struktur atap adalah bagian atau elemen sistem struktur yang
terdapat pada bagian atas bangunan. Struktur ini digunakan untuk
melindungi secara keseluruhan baik fungsi ataupun fisik bangunan itu
sendiri. Struktur atap dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
atap datar dan atap miring. Atap datar terdiri dari pelat beton
bertulang (dag) dan atap miring terdiri dari atap genting, seng, sirap
dsb.
a Atap Datar
Atap datar ini biasanya digunakan pada area yang difungsikan
misalkan pada ruang terbuka di atas atap seperti taman atap, tempat
cuci jemur dsb. Karena fungsinya yang demikian, maka atap datar ini
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 4/12
biasanya dibentuk dengan konstruksi beton bertulang yang kedap air.
Struktur atap pelat beton bertulang ini tidak berbeda dengan pelat
lantai pada umumnya (tebal 7 15 cm, tergantung beban fungsi),
hanya karena terletak pada udara terbuka, pelat pada atap ini
menggunakan tulangan ganda di atas dan bawah (pada pelat lantai
hanya ada tulangan di bagian bawah saja) untuk menghindari
kembang susut yang terlalu besar pada atap yang dapat
menyebabkan retak dan akhirnya bocor pada ruang di bawahnya.
Finishing yang bersifat anti tembus air/kedap air (water proof) seperti
plaster PC atau pemasangan keramik, juga diperlukan untuk
menghindari rembesan air akibat pengerjaan pengecoran pelat lantai
yang tidak sempurna.
Treatment khusus seperti pemasangan lapisan anti air juga
diperlukan untuk pelat yang sangat perlu kedap air.
Konstruksi pendukung pada pelat dapat langsung ditopang oleh kolom
ataupun dengan menggunakan tumpuan balok yang jumlah atupun
konfigurasinya tergantung banyak hal. Secara umum, pelat digabung
dengan balok sehingga balok-balok ini yang akan meneruskannya ke
kolom. Karena dimensi pelat dan balok beton sangat tergantung dari
bentangan atau jarak antar kolomnya, maka pada atap datar dengan
dag beton, bentangan relatif tidak mampu mencapai jarak yang lebar
(kecuali pada sistem atap bentang lebar seperti pelat lipat / folded ,
kubah / dome atau pelat cangkang / shell).
b Atap Miring
Atap miring berfungsi utama sebagai penerus air hujan, oleh karena
itu kemiringan atap ini tergantung jenis penutup atap yang dipakai.
Seng dan penutup atap lembaran lainnya dapat digunakan dengan
kemiringan yang rendah karena tidak khawatir terjadinya air meluap
balik. Sedangkan penutup atap jenis kecil seperti genteng dan sirap
mempunyai kemiringan yang tinggi untuk mengalirkan air hujan.
Bentuk atap miring ini terdiri dari beberapa macam antara lain
pelana, limas ataupun tajug. Bentuk-bentuk ini dapat dikombinasikan
sehinga membentuk bentukan yang unik. Pemilihan bentuk juga harus
dikaitkan dengan sistem lain termasuk penghawaan dan pencayaan
bangunan.
Gambar 3.
Berbagai
macam
kuda kuda
b.1 Kuda
kuda
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 5/12
Struktur atap menggunakan kuda kuda jika diinginkan ruang-ruang di
bawahnya bebas dari dinding atau kolom-kolom. Pada prinsipnya,
kuda kuda hanya ditumpu oleh dua tumpuan di ujung kanan kirinya
yang berupa kolom-kolom utama bangunan. Alternatif lain, kuda-kuda
dapat dipasang di atas balok khusus atau dinding khusus yang disebut
sebagai dinding pemikul.
Kuda kuda kayu dapat mencapai bentang optimal 15 meter
sedangkan jarak antar kuda kudanya maksimal 4 meter karena kuda
kuda dihubungkan oleh gording dan bubungan kayu yang tidak lebih
dari 4 meter (yang tersedia di pasar). Bentang yang lebih lebar dapat
dicapai dengan menggunakan gording atau bubungan rangka atau
dengan bahan baja. Bentangan kuda kuda baja dapat mencapai
belasan hingga puluhan meter.
Alasan penggunaan kuda kuda kayu atau baja tergantung bentangan,
ketersediaan bahan dan alasan lain dalam aspek bangunan.
b.2 Gunung-gunung
Gunung-gunung adalah struktur utama atau yang terdiri dari dinding
batu bata dan sejenisnya. Gunung-gunung ini dapat dipakai pada
posisi di atas dinding menerus, sehingga penggunaan gunung-gunung
ideal pada ruangan bangunan yang mempunyai banyak dinding.
Karena terdiri dari dinding, gunung-gunung tidak dapat memberikan
bentang ruangan di bawahnya namun memberikan ruang di antara
gunung-gunung tersebut.
Gunung-gunung biasanya diperkuat dengan balok keliling (ring balk)
beton bertulang pada ketiga sisinya untuk menambah kekakuan
dindingnya. Jarak antar gunung-gunung relatif sama dengan kuda-
kuda, karena gunung-gunung juga dihubungkan dengan gording dan
bubungan baik kayu ataupun baja. Gunung-gunung sering digunakan
pada kedua tepi atap bangunan dengan bentuk pelana. Pelubangan
dapat dilakukan untuk memberikan akses sinar matahari dan udara
keluar masuk ruangan.
b.3 Rangka Beton (Portal)
Rangka beton atau portal dapat diapakai untuk menggantikan kuda-
kuda atau gunung-gunung. Prinsip dari rangka ini adalah dengan
menggunakan balok beton bertulang yang dimiringkan disesuaikan
dengan bentuk kemiringan atap bangunan. Karena terbuat dari beton
yang berat, maka dimensi balok akan relatif besar yang juga
disebabkan oleh bentangan atau jarak antar dua kolom
penyangganya.
Bentangan ideal rangka portal untuk rangka atap ini dapat mencapai
jarak optimal sekitar 12 meter. Semakin besar bentangan, semakin
besar dimensi balok yang diperlukan. Maka bangunan juga semakin
berat sehingga kolom-kolom dan balok-balok juga harus
diperhitungkan
Gambar 4. Rangka portal
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 6/12
untuk
menerima
beban yang
besar itu.
Sehingga
dimensi
kolom balok akan relatif lebih besar dan mahal. Keuntungan
pemakaian struktur ini adalah dapat memberikan ruangan yang relatif
bersih di bawahnya, baik terhindar dari pemakaian kolom atau
rangka-rangka kuda kuda itu sendiri.
Ketiga macam struktur utama atap di atas dapat saling digabungkan
untuk mendapatkan keuntungan masing-masing struktur secara
optimal.
1.2.2 Struktur Utama
Struktur utama dalam bangunan adalah sistem struktur yang dipakai
untuk membentuk ruang fungsi. Dengan demikian pemakaian macam
struktur akan menyesuaikan fungsi ruang. Pada dasarnya, struktur
utama dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem rangka dan sistem
dinding pemikul. Rangka dapat berupa kayu, baja ataupun beton.
Sedangkan dinding dapat berupa dinding pemikul batu bata ataupun
beton bertulang.
a Sistem Struktur Rangka
Gambar 5.
Stuktur
rangka
Sistem
struktur
rangka bangunan 2 lantai yang paling banyak dipakai di Indonesia
(kecuali daerah-daerah tertentu) adalah sistem rangka beton
bertulang atau disebut rangka kaku (rigid frame) karena inti dari
struktur ini adalah kakunya sambungan-sambungan betonnya.
Bentuk dari sistem struktur ini adalah kolom balok yang dapat
digabung dengan sistem pelat lantai beton bertulang. Kerena bersifat
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 7/12
rangka, maka dinding-dinding hanya berfungsi sebagai pembatas
atau pembentuk ruang saja. Dinding ini bahkan dapat dihilangkan.
Beban-beban pada bangunan pada intinya ditopang oleh kolom dan
balok, sehingga dari atas hingga ke bawah bangunan, letak titik-titik
beban seharusnya dipasang pada titik-titik tumpunya. Sehingga
idealnya kuda kuda harus ditopang oleh kolom, dan kolom harus
ditopang oleh pondasi titik di bawahnya.
Keuntungan Sistem Rangka:
Ruang lebih fleksibel karena dinding dapat dipasang atau
dihilangkan
Pelaksanaan konstruksi di lapangan yang lebih cepat karena dinding
dan ruangan dapat dipasang kemudian
Pondasi dapat dibuat lebih sederhana dengan menggunakan
pondasi setempat atau titik
Kerugian Sistem Rangka
Beban-beban diutamakan diletakkan pada titik-titik hubungnya,
sehingga relatif sulit untuk mendapatkan kedudukan sistem struktur
yang benar-benar ideal pada penerapannya
Bangunan harus terdiri dari kolom-kolom dan balok yang posisi dan
letaknya harus memenuhi persyaratan jarak tertentu yang
dipengaruhi oleh sifat-sifat teknis bahan bangunan struktur utamanya.
b Sistem Struktur Dinding Pemikul
Sistem struktur dinding pemikul menggunakan dinding sebagai
penopang struktur utama selain sebagai pembatas ruang. Dinding
pada struktur ini menerima beban dari semua beban bangunan dan
meneruskannya ke dalam tanah (tanpa dibantu dengan rangka),
dengan demikian dinding harus menerus dari bawah (pondasi)
sampai atas (atap).
Beban pada dinding ini dapat dipasang di sembarang tempat
sepanjang dinding, dengan demikian kuda-kuda dapat di mana saja
dan pondasi harus berbentuk garis sepanjang dindingnya.
Keuntungan sistem struktur dinding pemikul
Tanpa harus meletakkan kolom-kolom pada ruang bangunan
Letak tunpuan beban dapat di mana sepanjang dinding sehingga
posisi kuda kuda, balok dan sebagainya mudah ditempatkan dan
disesuaikan dengan aspek lain dalam bangunan
Kerugian sistem struktur dinding pemikul
Ruang akan relatif terikat dengan posisi garis dinding sehingga
ruang fungsi harus mengikuti ruang yang ada
Pondasi yang digunakan harus sesuai sepanjang dinding sehingga
relatif besar dimensinya dan mahal
Konstruksi dinding yang tebal dan besar akan mengakibatkan
bangunan menjadi relatif lebih mahal karena volume waktu dan
bahan.
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 8/12
1.2.3 Struktur Pondasi
Struktur pondasi adalah elemen sistem struktur yang berfungsi
menopang keseluruhan beban dan menjaga berdirinya bangunan dan
meneruskannya ke dalam tanah. Pondasi dibedakan atas
kedalamannya dan sifatnya meneruskan beban ke dalam tanah.
Menurut kedalamannya pondasi dibagi menjadi dua; pondasi dangkal
dan pondasi dalam. Menurut sifat penerusan gayanya, pondasi dibagi
menjadi tiga jenis; pondai titik, pondasi menerus dan pondasi bidang.
Pondasi titik untuk jenis dangkal dapat berupa umpak, foot plate,
pondasi buis beton dan pondasi kayu. Sementara untuk jenis dalam
dapat berupa pondasi tiang pancang atau pondasi sumur bor. Pondasi
menerus hanya terdiri dari pondasi dangkal yaitu pondasi menerus
batu kali atau beton bertulang. Pondasi bidang atau juga disebut
pondasi kapal dapat berupa pondasi pelat beton baik yang difungsikan
sebagai ruang bawah tanah (basement) atau tidak.
Semua jenis pondasi tersebut dapat digunakan untuk semua jenis
bangunan karena penentuan bangunan akan tergantung selain pada
beban juga tergantung beberapa aspek; yaitu aspek beban
bangunan, kondisi tanah dan kondisi lingkungan. Semakin tinggi dan
atau besar
Gambar 6.
Macam
Pondasi
Titik
(umpak,
foot-plate,
buis beton,
pancang)
bangunan,
beban akan meningkat sehingga ukuran dan kedalaman juga akan
semakin meningkat. Kondisi tanah yang mempengaruhi daya dukung
tanah ( tanah normal ~ 1kg/cm2) akan menentukan dimensi dan
kedalaman pondasi, semakin berkurang daya dukung tanah, semakin
bertambah dimensi dan kedalamannya. Begitu juga dengan kondisi
lingkungan, pada lokasi ekstrem, pondasi juga harus menyesuaikan.
Dimensi eksak pondasi dan kedalamannya harus dihitung oleh
konstruktor.
a Pondasi Titik
Pondasi titik diperlukan untuk meneruskan beban-beban terpusat atau
terkumpul (pada kolom) dan meneuskannya ke dalam tanah. Pondasi
ini hanya ada pada kolom-kolom utama bangunan. Pondasi titik pada
bangunan struktur beton bertulang dapat berupa pondasi telapak
(foot plate) dan pondasi buis beton atau pondasi tiang pancang dan
pondasi sumur bor untuk pondasi dalam. Jenis pondasi ini
ditempatkan pada kolom-kolom utama struktur bangunan.
b Pondasi Menerus
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 9/12
Pondasi menerus dibutuhkan untuk menopang beban menerus yang
berasal dari dinding pemikul atau dinding batu bata penyekat ruang.
Pondasi menerus juga dibuat menurut struktur utama jika dipakai
sebagai pondasi utama (misal pondasi dinding pemikul). Pada dinding
non
struktural
atau dinding
pembatas
ruang,
pondasi
dipakai
hanya untuk
memikul
berat
dinding di
atasnya,
sehingga untuk bangunan bertingkat yang menggunakan struktur
utama beton bertulang dan menggunakan dinding batu bata, pondasi
titik maupun menerus digunakan keduanya.
c Pondasi Bidang
Jika pondasi titik karena beban atau tanah atau keduanya
menghendaki luasan yang lebih untuk memepertahankan posisi
bangunan, maka titik satu pada pondasi akan mendekati atau
bertemu dan saling bersinggungan. Kondisi ini memungkinkan untuk
digabung menjadi satu kesatuan pelat yang disebut pondasi pelat
atau pondasi bidang. Pondasi bidang ini sering digunakan untuk
bangunan yang berat atau tinggi atau berada pada tanah dengan
daya dukung yang rendah (tanah rawa dsb).
d Kedalaman Pondasi
Pondasi dangkal atau dalam yang akan dipakai pada suatu bangunan
juga terletak pada berat bangunan, tinggi bangunan, daya dukung
tanah dan struktur lapisan tanah. Juga diperhatikan lokasi bangunan
berada. Apakah terletak di daerah rawan gempa, banjir dan
sebagainya, sebab kondisi-kondisi tersebut menghendaki pondai yang
lebig stabil untuk mengantisipasi beban-beban eksternal tersebut.
1.3 Macam Struktur Menurut Bahan Bangunan
Menurut bahan dasar penyusun struktur, bangunan berlantai 2
mempunyai berbagai jenis bahan yang dapat digunakan sebagai
bahan utama pembentuk struktur. Bahan tersebut dapat digunakan
sepenuhnya pada semua bagian struktur dan konstruksi ataupun
dapat dikombinasikan menurut kepentingan pemakaiannya. Bahan
yang sering dipakai adalah; Kayu, Baja dan Beton.
1.3.1 Sistem Struktur Kayu
Sistem struktur kayu adalah sistem struktur utama bangunan yang
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 10/12
menggunakan bahan tersusun dari kayu. Sistem ini sering digunakan
sepenuhnya terutama pada bangunan-bangunan khusus baik
bangunan tradisional ataupun bangunan lainya dengan maksud
tertentu (citra, suasana dsb). Penggunaan secara parsial biasanya
dilakukan untuk bagian-bagian bangunan dengan tujuan efisiensi dan
kemudahan pengerjaan, misalnya pada rangka atap.
Pada masa kini, pengunaan secara total pada sebuah bangunan
jarang dilakukan karena alasan ketersediaan dan mahalnya bahan
kayu. Sementara pada penggunaan parsial (misal untuk kuda kuda),
masih sering dilakukan sebagai bahan yang paling ideal, karena
mudah dikerjakan, mempunyai berat struktur yang kecil dan relatif
murah bila dibandingkan dengan penggunaan bahan struktur lain
pada penggunaan tertentu.
Penggunaan bahan ini juga sangat dipengaruhi ketersedian kayu di
lapangan, dengan panjang dan penampang tertentu. Sehingga disain
bangunan harus memperhatikan pada bagian-bagian mana struktur
harus disambung dan ditumpu. Sistem struktur kayu mempunyai sifat
sambungan yang dapat bergerak (sendi, truss) sehingga
pengkakukan sering dilakukan dengan menempatkan batang-batang
diagonal sehingga membentuk rangkaian segitiga-segitiga.
1.3.2 Sistem Struktur Baja
Sistem struktur baja adalah sistem struktur utama terbuat dari bahan
baja. Sistem ini bersifat modern yang penggunaanya untuk bangunan
2 lantai secara umum masih relatif jarang dilakukan, kecuali karena
alasan-alasan tertentu, karena pengerjaannya membutuhkan
ketrampilan yang memadai dan harganya relatif mahal. Penggunaan
pada sistem struktur secara keseluruhan baru hanya pada bangunan-
bangunan percontohan atau dengan fungsi dan maksud tertentu
karena kelebihan baja adalah ringan dan mudah dibongkar pasang.
Sementara pada bagian bangunan, baja sering digunakan pada
konstruksi kuda-kuda atau rangka atap lainnya untuk mencapai
bentangan yang lebih lebar.
Sifat baja yang ringan tepat digunakan untuk bangunan ringan yang
dapat mencapai ketingian dan lebar bentang yang maksimal. Oleh
karena itu struktur baja tepat dugunakan untuk bangunan-bangunan
tinggi atau berbentang lebar. Sifat yang lain adalah relatif mampu
menahan tarikan sehingga pada elemen konstruksi, baja lebih
digunakan untuk batang-batang yang menerima gaya tarikan atau
batang tarik ketimbang batang tekan (seperti pada kayu atau beton).
Beberapa kelemahan baja pada penggunaan struktur adalah karena
sifat dasarnya yang mudah mengalami korosi sehingga
penggunaannya harus selalu dilindungi dan dipelihara (cat,
laminating, bungkus beton/komposit) dan tidak cocok untuk di luar
ruang. Baja juga relatif mudah terpengaruh oleh suhu luar sehingga
mudah mengalami kembang susut yang relatif besar yang akan
berakibat lemahnya sistem struktur, sehingga baja relatif tidak tahan
terhadap api dibanding struktur lain.
1.3.3 Sistem Struktur Beton
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 11/12
Beton adalah bahan struktur yang didapatkan dari campuran tertentu
semen, pasir dan krikil. Penggunaan beton secara murni untuk sistem
struktur bangunan jarang dilakukan, karena bahan ini relatif getas
dan hanya mampu menahan beban atau gaya tekan saja. Oleh
karena itu penggunaan beton biasanya selalu dibarengi dengan
perkuatan tulangan baja di dalamnya untuk menahan gaya-gaya tarik
pada struktur, sehingga struktur ini disebut sebagai struktur beton
bertulang (reinforced concrette).
Penggunaan struktur beton bertulang untuk bangunan berlantai 2
sangat banyak dilakukan (kecuali daerah-daerah yang mempunyai
sumber-sumber pasir dan krikil terbatas seperti Pulau Kalimantan).
Alasan penggunaan beton bertulang adalah karena bahan struktur ini
relatif murah dan mudah dikerjakan pada pelaksanaan konstruksi di
lapangan, sehingga hampir setiap tenaga bangunan di Indonesia
terbiasa dengan beton bertulang. Bagi perencana, beton bertulang
dapat dibentuk dengan fleksibel, sehingga dapat mengakomodasi
berbagai macam bentukan disain. Keuntungan lain adalah karena
beton bertulang mempunyai usia struktur yang sangat panjang,
sehingga bangunan akan bersifat sangat permanen dan mempunyai
usia pakai yang panjang pula. Perawatan bahan pun relatif tidak
diperlukan karena mempunyai ketahanan terhadap segala cuaca dan
juga terhadap api.
Kekurangan beton bertulang terletak pada berat konstruksi atau
beban mati yang tinggi. Berat ini akan mempengaruhi berat total
bangunan, sehingga bangunan memerlukan sistem pondasi yang
sangat stabil untuk menopangnya. Berat ini juga akan berpengaruh
pada kemampuan bentang dan tinggi bangunan, sehingga disain
ruang dan bangunan juga harus mempertimbangkan bentangan dan
tinggi maksimal. Kolom dan balok relatif mempunyai dimensi yang
cukup besar dan banyak dibanding bahan struktur lain, sehingga
efektifitas ruang menjadi tidak optimal. Sifat lain adalah waktu
pelaksanaan konstruksi yang cukup panjang, karena beton bertulang
mempunyai waktu pembentukan tertentu yang cukup panjang dari
pengerjaan cetakan (begesting), pembesian, pengecoran hingga
waktu yang digunakan untuk mematangkan usia beton
(konvensional ~ 21 hari)
1.3.4 Sistem Struktur Batu Bata atau Batu Kali
Sistem struktur dinding yang tersusun dari dinding batu bata atau
batu kali adalah sistem struktur yang juga dapat dipakai sebagai
sistem struktur bangunan berlantai 2, tanpa harus menggunakan
rangka berupa kolom dan balok. Sistem struktur ini berbeda dengan
ketiga sistem struktur di atas yang berbentuk struktur rangka. Sistem
struktur dinding berbentuk bidang sehingga dinamakan dinding
pemikul (bearing wall).
Penggunaan sistem struktur dinding ini secara keseluruhan pada
bangunan 2 lantai sudah tidak banyak dilakukan karena tidak efisien
dari segi pelaksanaan dan bangunan atau ruang. Struktur ini harus
menggunakan dinding yang mampu mendukung beban bangunan,
sehingga dinding akan semakin tebal bila bangunan semakin besar
14/7/2014 Pelangi
http://atok-pelangi.blogspot.com/2008/12/1-mengetahui-macam-struktur-utama-aspek.html 12/12
Posting Lebih Baru Posting Lama
atau semakin tinggi. Pada sebuah bangunan tidak bertingkat
sederhana, dinding batu bata dapat dipakai dengan ketebalan atau
satu batu (satu batu = 2 lapis batu bata standar), sedangkan pada
bangunan berlantai 2, dinding dapat mencapai ketebalan 1 hingga
dua batu dengan pelat lantai kayu. Dengan demikian pengerjaan
bangunan akan menjadi relatif rumit dan mahal.
Keuntungan dari sistem struktur dinding pemikul adalah bahan
struktur yang sederhana dan tidak lagi menggunakan rangkaian
kolom dan balok. Karena dindingnya yang tebal, bangunan dengan
sistem struktur ini juga dapat digunakan untuk mengantisipasi
perubahan suhu yang ekstrim, dapat menyerap panas pada siang
hari/suhu tinggi dan memancarkannya pada malam hari/suhu rendah.
send by ash-nng di 13.49.00
TIDAK ADA KOMENTAR:
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Anda mungkin juga menyukai