Anda di halaman 1dari 7

NEGARA-NEGARA YANG MENGANUT SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER

DAN PRESIDENSIAL

A.NEGARA YANG MENGANUT SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
1. Inggris
Kepala negara adalah raja, ratu sifatnya simbolis tidak dapat diganggu gugat.
UU dalam penyekenggaraan negara berrsifat konvensi.
Kekuasaan pemerintah ada di tangan Perdana Menteri.
Kabinet yang tidak memperoleh kepercayaan dari badan legislatif harus meletakkan jabatannya.
Perdana Menteri sewaktu-waktu dapat mengadakan pemilu.
Hanya ada 2partai besar yaitu konservatif dan partai buruh.

2. Prancis: (bukan parlementer resmi)
Presiden kuat karena dipilih langsung oleh rakyat.
Kepala negara adalah presiden dengan masa jabatan 7 tahun.
Presiden dapat bertindak dimasa darurat untuk menyelesaikan krisis.
Bila terjadi pertentangan antara kabinet dengan legislatif maka presiden membubarkan legislatif.
Jika suatu UU telah disetujui legislatif tapi tidak disetujui presiden maka diajukan kepada rakyat
melalui referendum atau persetujuan mahkamah konstitusional.
Mosi dan interplasi dipersukar harus disetujui oleh 10 % dari anggota legislatif.

3. India
Badan eksekutif adalah presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri yang dipimpin oleh
Perdana Menteri.
Presiden dipolih oleh lembaga legislatif baik dipusat maupun didaerah.
Pemerintah dapat menyatakan keadaan darurat dan pembatasan kegiatan bagi para pelaku politik
agar tidak mengganggu usaha pembangunan.

4. Pakistan : (parlementer kabinet)
Badan eksekutif adalah presiden dan menterinya yang beragama islam.
Perdana menteri adalah pembantunya tidak boleh merangkap anggota legislatif.
Presiden punya wewenang memveto RUU, veto gagal bila UU diterima 2/3 anggota legislatif.
Presiden berwenang membubarkan badan legislatif dan presiden harus mengundurkan diri dalam
jangka waktu 4 bulan dan mengadakan pemilu baru.
Dalam keadaan darurat reiden dapat mengeluarkan ketetapan yang diajukan ke legislatif paling
lama 6 bulan.









5. Kanada
Kanada diakui secara resmi oleh Inggris melalui parlemennya sebagai sebuah negara yang
sederajat dengan Inggris dalam persemakmuran.
Kekuasaan konstitusional penuh diserahkan dari Inggris oleh Ratu Elizabeth II pada tahun 1982.
Di bawah ini terdapat bagan bentuk pemerintahan negara Kanada.
Badan pemerintahan utama:
Majelis Perwakilan Rendah bertugas membuat UU, anggotanya dipilih rakyat.
Senat bertugas memberi saran atau nasehat secara umum,Senator di tunjuk oleh Gubernur
Jendral (Wakil Ratu di kanada ) atas saran Perdana Menteri.
Parlemen Kanada di Ottawa sebagai badan Pemerintahan Utama yang terdiri atas Majelis
Perwakilan Rendah dan Senat.

6. Jepang
Konstitusi tahun 1946 menganggap kaisar hanya sebagai simbol kepala negara dan
melimpahkan kekuasaannya di tangan Badan Legislatif (Diet).
Kepala pemerintahan Jepang adalah Perdana Menteri dan bertanggung jawab kepada Diet.
Perdana Menteri membentuk kabinet yang anggotanya adalah anggota Diet.
Sistem peradilan di negara Jepang meniru sistem peradilan di negara Perancis, Jerman, dan
Inggris, yaitu dengan sedikit hakim. Karena pada setiap penyelesaian perselisihan dilakukan
menurut kebiasaan lama, yaitu meminta orang tua untuk menyelesaikannya sebelum ke
pengadilan.
Mahkamah Agung merupakan peradilan terakhir untuk perkara banding.
Sejak tahun 1945, Partai Demokrat Liberal berperan sangat besar dalam pembuatan undang-
undang karena selalu menang secara mayoritas di setiap pemilihan. Usahawan dan petani sangat
mendukung partai ini.

7. Belanda
Pemerintahan negeeri Belanda menganut sistem monarki konstitusional, dimana pemerintahan
didirikan di bawah sistem konstitusional yang mengakui raja (atau kaisar) sebagai kepala negara.
Sistem parlementer di negeri Belanda timbul pada tahun 1866-1868 ketika terjadi perselisihan
yang terus-menerus antara raja dan parlemen.
Sejak terjadi perselisihan antara pemerintah dan parlemen, raja tidak mempertaankan
menterinya, sehingga kainet harus bubar, sesudah peristiwa ini, maka lahirlah di belanda sistem
parlemnter yang oleh undang-undang dasar tidak di atur dan merupakan hukum kebiasaan dalam
hokum tata Negara.
Sebelumnya,
pada tahun 1848 dikenal suatu hak raja dalam undang-undang Dasar Negeri Belanda. Hak raja
yang di maksudkan adalah hak untuk membubarkan salah satu atau kedua kamar dari staten-
general, jika raja menganggap sebagian besar anggota staten-general telah berbeda pendapat
dengan keyakinan rakyat, dengan hak yang dimiliki, raja telah mengambil keputusan atas
perselisihan yang terjadi antara pemerintah dan parlemen. Dalam keputusan tersebut, raja
mempertahankan para menteri dan membuarkan parlemen. Selanjutnya dalam waktu tertentu di
adakan pemilihan umum kembali.



8. Australia
Penyelenggaraan Pemerintahan Australia dilaksanakan oleh Perdana Menteri dengan sistem
pemerintahan parlementer dua lapis.
Parlemen terdiri atas dewan perwakilan rakyat (Majelis Rendah) dan senat (Majelis tinggi).
Partai yang memiliki jumlah kursi terbanyak dalam dewan perwakilan rakyat akan membentuk
pemerintahan dan menunjuk menteri-menterinya.
Adapun yang memimpin pemerintah adalah perdana menteri.
Dalam masalah perundang - undangan, yang mempunyai kewenangan mengesahkan undang-
undang adalah majelis rendah dan majelis tinggi atau parlemen. Keberadaan perdana menteri
sangat tergantung dari dukungan anggota perlemen.

9. Malaysia
Malaysia adalah Negara yang berbentuk kerajaan.
Di Negara Malaysia badan kerajan terdiri atas tiga badan utama, yaitu badan perundangan,
badan eksekutif, dan badan kehakim.
Di Malaysia terdapat dua badan utama dalam badan kerajaan perundangan, yaitu dewan Negara
dan dewan rakyat.
Peranan kedua dewan ini adalah membuat Undang-undang kecuali undang-undang tentang
keuangan. Sementara itu, badan eksekutif Negara Malaysia tidak di pegang oleh raja atau yang di
pertuan agong, karena yang di pertuan agong hanya sebuah lambing sebuah Negara yang
berdaulat.
Badan eksekutif terletak pada perdana menteri yang memegang kuasa pengaturan dan sebagai
penggerak pemerintahan Negara. Di Malaysia, jabatan yang di pertuan agong di pegang oleh
salah seorang sultan dari Negara bagian yang akan memegang kuasa selama 5 tahun saja dan
akan di gantikan oleh sultan yang lain sesuai susunan nama majelis raja-raja.
Perdana Menteri bergantung pada kemeangan partainya dalam pemilu.


B.NEGARA YANG MENGANUT SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
1. Negara Republik Indonesia (presidensial)
Bentuk negara adalah kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas dengan 35 provinsi termasuk
daerah istimewa.
Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem presidensial.
Pemegang kekuasaan eksekutif adalah presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.
Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan serta bertanggungjawab kepada presiden.
Parlemen pemegang kekuasaan Eksekutif yang terdiri dari 2 kamar yaitu DPR dan DPD yang
merupakan sekaligus anggota MPR. Anggota DPR dipilih rakyat melalui pemilu dengan sitem
proporsional terbuka, DPD dipilih rakyat secara langsung melalui pemilu yang berasal dari
masing-masing provinsi sejumlah 4 orang setiap provinsi dengan sistem pemilihan distrik
perwakilan banyak.
Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan peradilan di bawahnya.



2. Amerika serikat : (presidensial)
Badan eksekutif adalah presiden bersama para menteri.
Masa jabatan presiden 4 tahun dan maksimal 2 periode.
Presiden terpisah dari legislatif atau kongres.
Presiden tidak dapat membubarkan kongres begitu juga kongres tidak dapat memberhentikan
presiden.
Mayoritas UU disiapkan pemerintah dan diajukan ke kongres.
Presiden punya wewenang untuk membatalkan atau memveto rancangan UU.
Veto presiden batal bila ditentang leh 2/3 anggota kongres.
Check and balances, presiden boleh memilih menterinya, tetapi dalam hal penetapan hakim
agung dan duta besar dan untuk mengadakan perjanjian internasional harus disetujui senat.
3. Swiss
Setiap warga merupakan pemegang saham suatu negara.
Dewan Federal terdiri dari tujuh anggota yang memiliki kekuasaan eksekutif dan juga bertindak
sebagai kabinet.
Menteri bertugas sebagai Presiden untuk masa jabatan satu tahun. Parlemen terdiri atas dua
bagian, yaitu sebagai berikut.
1.Dewan Federal, mencakup Dewan Nasional langsung mewakili rakyat.
2.Dewan Negara Bagian, yang mewakili kantor-kantor.
Swiss menerapkan sistem pemerintahan lokal atau swapraja, yaitu setiap warga negara dapat
mencurahkan perhatian secara aktif, mengikuti setiap bentuk rapat, dan berpartisipasi dalam
membuat keputusan-keputusan yang secara langsung memengaruhinya. Bahkan, beberapa daerah
swapraja, rapat dilakukan di alun-alun atau secara terbuka, sedangkan pengambilan suara
berdasarkan one man one vote atau dengan cara mengangkat tangan.
Undang-undang yang diadopsi oleh Dewan Federal hanya dapat dipengaruhi jika selama 90 hari
tidak ada petisi yang diajukan untuk melawannya.


4. Cina
Negara Cina pernah memiliki 4 konstitusi yang diberlakukan pada tahun 1954, 1975, 1978, dan
1982.
Menurut konstitusi 1982, semua kekuasaan negara berada di tangan rakyat yang menjalankan
kekuasaannya melalui Kongres Rakyat Nasional dan berbagai Kongres Rakyat Daerah.
Kongres Rakyat Nasional adalah badan legislatif unikameral (satu kamar). Anggotanya dipilih
dari wakil kongres rakyat provinsi dan kotapraja untuk masa jabatan 5 tahun terdapat jatah
khusus untuk wakil-wakil minoritas nasional seperti angkatan bersenjata atau Cina perantauan.
Kongres Rakyat Nasional memiliki wewenang resmi atas masalah penting yang dapat
memengaruhi bangsa.
Dalam konstitusi 1954 dinyatakan bahwa kepala negara adalah ketua Republik Rakyat Cina
yang dipilih oleh Kongres Rakyat Nasional. Akan tetapi, konstitusi 1975 menghapuskan
kedudukan itu dan dipulihkan lagi pada konstitusi 1982.
Ketua Republik mewakili Cina dalam hubungan luar negeri, menjalankan undang-undang, dan
dekrit, serta menunjuk pejabat tinggi negara. Pada praktiknya,
Yang berkuasa adalah para pemimpin partai komunis.
Dewan Negara adalah badan tertinggi pemerintah negara yang terdiri dari Perdana Menteri, dua
Wakil Perdana Menteri, Menteri dari setiap departemen, ketua komisi, dan sekretaris jenderal.
Dewan Negara merupakan badan administrasi, bukan pembuat kebijakan. Fungsinya adalah
sebagai penasihat agung yang merumuskan berbagai usulan kepada Kongres Rakyat Nasional
atau kepada Komite Tetap.
Pada tingkat pemerintah daerah, terdapat Kongres Rakyat Daerah dan Dewan Rakyat Daerah.
Masing-masing kongres terdiri dari utusan yang dipilih langsung oleh rakyat (komune rakyat).

5. Filipina
sistem pemerintah Filipina menganut sistem republik maka pemerintahan ini dipegang oleh
presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Presiden dipilih dalam pemilu untuk masa jabatan 6 tahun, dan memilih dan mengepalai kabine.
Dewan Legislatif Filipina mempunyai dua kamar yaitu Kongres terdiri dari Senat dan Dewan
Perwakilan, anggota keduanya dipilih oleh pemilu.
Ada 24 senator yang menjabat selama 6 tahun di Senat, sedangkan Dewan Perwakilan terdiri
dari tidak lebih dari 250 anggota kongres yang melayani selama 3 tahun.
Cabang yudikatif pemerintah dikepalai oleh Makhamah Agung, yang memiliki seorang Ketua
Makhamah Agung sebagai kepalanya dan 14 Hakim Agung, semuanya ditunjuk oleh Presiden.
6. Brazil
sistem pemerintahan di Brazil, saat ini Brazil menganut sistem pemerintahan Republik.
setelah mendapat kemerdekaan dari Portugis pada 7 September 1822 Brazil telah menganut
sistem pemerintahan monarki, sebuah sistem pemerintahan yang berdasarkan sistem
pemerintahan kerajaan.
kepala pemerintahan dan kepala negara ada di tangan Presiden. Berbeda dengan Indonesia yang
masa jabatan presiden selama 5th dalam satu periode, di Brazil masa jabatan presiden hanya
selama 4th dalam satu periode pemerintahan.
parlemen berfungsi sebagai pengontrol kinerja pemerintah serta sebagai perwakilan rakyat
Brazil dalam pemerintahan, Brazil memiliki Kongres Nasional atau semacam MPR-DPR di
Indonesia.
Kongres ini dibedakan menjadi 2 atau yang lebih populer dengan istilah BIKAMERAL atau
parlemen dua kamar, yang terdiri dari Senat Federal dengan 81 kursi dan Cmara dos Deputados
dengan 513 kursi.
Masa jabatan anggota senat federal dan Cmara dos Deputados berbeda-beda.
Presiden Brazil mempunyai kekuasaan eksekutif yang sangat besar dan juga berhak untuk
menunjuk dan membentuk kabinet yang akan membantu dan mendukung presiden dalam
menjalankan pemerintahannya.










7. Argentina
Sistem pemerintahan Argentina adalah presidensial.
Pemerintah federal (eksekutif) dipimpin oleh Presiden.
Parlemen Nasional (legislatif) menganut sistem dua kamar (bicameral) yang terdiri dari senat
(Camara de Senadores/ Majelis tinggi) dan Majelis Rendah (Camara de Diputados).
Senat/ Majelis tinggi Argentina memiliki 72 kursi dan Majelis Rendah sebanyak 257 kursi.
Sepertiga dari anggota senat dipilih untuk masa jabatan 2-6 tahun sedangkan setengah dari
anggota Majelis Rendah dipilih untuk masa jabatan 2-6 tahun sedangkan setengah dari anggota
Majelis Rendah dipilih untuk masa jabatan 2-4 tahun.
Argentina menganut sistem peradilan campuran Eropa Barat dan Amerika Serikat. Lembaga
peradilan tertinggi disebut Mahkamah Agung (Corte Suprema).
Mahkamah Agung (yudikatif) terdiri dari 9 Hakim Agung yang ditunjuk oleh Presiden dengan
persetujuan Senat.


















KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PEMERINTAHAN
PARLEMENTER DAN PRESIDENSIAL
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER

KELEBIHAN

1.Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat
antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan legislatif dan eksekutif
2.Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas
3.Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan

KEKURANGAN

1.Kedudukan badan eksekutif /kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen
sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlementer
2.Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tak bisa ditentukan , karena sewaktu-
waktu dapat dibubarkan oleh kabinet
3.Kabinet dapat mengendalikan parlemen, hal ini terjadi bila para anggota parlemen dan berasal
dari partai mayoritas, karena pegaruh mereka yang besar di parlemen dan partai , anggota kabinet
pun dapat menguasai parlemen
4.Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL

KELEBIHAN

1.Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen
2.Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu
3..Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya
4.Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat di isi oleh
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri

KELEMAHAN

1.Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan
kekuasaan mutlak
2.Sistem pertanggungjawaban nya kurang jelas
3.Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya haasil tawar menawar antara eksekutif
dengan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama

Anda mungkin juga menyukai