Anda di halaman 1dari 2

Obesi tas Anak

Apa i tu Obesi tas Anak ?


Obesitas atau kegemukan merupakan kondisi ketidakseimbangan jumlah kalori, yakni jumlah kalori
yang masuk lewat makanan dan minuman lebih besar daripada jumlah kalori yang dikeluarkan untuk
tumbuh kembang, metabolisme maupun beraktivitas.

Apa penyebab Obesi tas Anak ?
Faktor genetik, merupakan faktor keturunan dari orang tua yang sulit dihindari. Bila ayah atau ibu
memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada anak.
Makanan cepat saji dan makanan ringan dalam kemasan. Makanan cepat saji atau fast
food umumnya mengandung lemak dan gula yang tinggi yang menyebabkan obesitas. Meskipun rasa
dari makanan cepat saji umumnya nikmat, tapi tidak memiliki kandungan gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Minuman ringan. Minuman ringan (soft drink) terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi.
Kurangnya aktivitas fisik. Perkembangan teknologi turut membawa pengaruh bagi aktivitas fisik
anak, karena anak-anak pada jaman sekarang ini lebih gemar untuk bermain game elektronik,
komputer, internet, atau televisi. Hal ini menyebabkan anak kurang melakukan gerak badan hingga
menyebabkan kelebihan berat badan.

Bagai mana gej al anya ?
Muka bulat
Jari-jari runcing
Perut gendut
Sekitar paha sering lecet akibat bergesekan saat berjalan
Mendengkur saat tidur
Pada anak laki-laki, penisnya terbenam karena tertekan oleh lemak di sekitarnya
Pundaknya ada lipatan-lipatan

Bagai mana di agnosa Obesi tas Anak?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), obesitas merupakan keadaan indeks massa tubuh (IMT)
anak yang berada di atas persentil ke-95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai usia dan jenis
kelaminnya.
Bagi anak yang mengalami obesitas, diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk deteksi dini sindrom
metabolik. Beberapa studi menemukan bahwa obesitas pada anak berpotensi menetap hingga mereka
beranjak dewasa, dan beberapa anak yang mengalami obesitas tersebut akan mengalami sindrom
metabolik. Sindrom metabolik adalah kumpulan faktor risiko atau ketidaknormalan yang berhubungan
erat dengan resistensi insulin (gangguan kerja insulin) sehingga meningkatkan risiko terjadinya
penyakit jantung dan diabetes melitus tipe 2.

Secara keseluruhan, pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan meliputi:
Hematologi Rutin dan Gambaran Darah Tepi
Chol esterol Total , Cholesterol LDL, Chol esterol HDL, dan Tri gl i seri da
Apo B
hs-CRP
Asam Urat
Gl ukosa Darah Puasa
Ureum dan Kreati ni n
SGOT dan SGPT
Tekanan Darah
Lingkar Perut, Berat Badan dan Tinggi Badan

Pengobatan yang di l akukan
Pola makan sehat. Kurangi makanan manis yang kurang mengandung gizi, seperti minuman ringan
Kegiatan fisik. Kurangi kegiatan santai anak paling tidak dua jam setiap hari, untuk melakukan
kegiatan fisik. Lakukan kegiatan berupa permainan yang membutuhkan kegiatan fisik, daripada
mengajak mereka berolahraga yang membosankan bagi mereka.
Konsumsi obat. Dokter mungkin memberikan resep untuk menurunkan berat badan anak yang
berlebihan, yaitu obat yang umum digunakan oleh orang dewasa seperti orlistat (xenical) dan
sibutramine.

Pencegahan yang dapat di l akukan
Perhatikan makanan yang akan diberikan untuk anak
Berikan sarapan dan bekal untuk anak
Perbaiki teknik mengolah makanan
Tetapkan aturan makan
Batasi kegiatan menonton, komputer atau video games
Berikan anak kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik

Dampak yang di ti mbul kan Obesi tas Anak
Penyakit-penyakit yang dulu dianggap sebagai penyakit usia lanjut dan dewasa, kini dapat dialami oleh
anak akibat obesitas, seperti di abetes, darah ti nggi (hi pertensi ) atau penyaki t j antung.
Selain itu, gangguan pernapasan atau asma berisiko lebih besar dialami anak yang mengalami
obesitas. Anak-anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat mengalami kesul i tan
bergerak dan terganggu pertumbuhannya. Belum lagi efek psi kol ogi s yang dialami anak,
misalnya ejekan dari teman-teman sekelas pada anak-anak yang telah bersekolah

Anda mungkin juga menyukai