Anda di halaman 1dari 3

3

II. TINJAUAN PUSTAKA



2.1. Ikan Kembung (Scomber kanagurta)
Ikan kembung (Scomber kanagurta ) jantan merupakan ikan air laut yang
banyak pada musim puncak (Maret - Juni). Pemanfaatan ikan kembung jantan
banyak digunakan oleh masyarakat luas karena ikan kembung banyak
mengandung Omega 3 dan Omega 6 yang baik bagi pencegahan penyakit dan
kecerdasan otak. Omega 3 dan Omega 6 termasuk dalam asam lemak tak jenuh
jamak esensial yang berguna untuk memperkuat daya tahan otot jantung,
meningkatkan kecerdasan otak, menurunkan kadar trigliserida dan mencegah
penggumpalan darah (Irmawan,2009).
Ikan kembung jantan tergolong ikan pelagik yang menghendaki perairan
yang bersalinitas tinggi. Ikan ini suka hidup secara bergerombol, kebiasaan
makanan adalah memakan plankton besar/kasar, Copepode atau Crustacea.
2.2. Ikan Pitulu (Barbichthys laevis)
Ulubatu mempunyai bentuk tubuh yang memanjang, warna punggung
gelap dan bagian ventralnya berwarna keperakan. Sirip punggung berjar-jari keras
dan terletak di muka atau bertepatan dengan sirip perut. Ulubatu memiliki
pelebaran tulang bawah mata yang hampir menutupi seluruh pipi. Ulubatu dapat
mencapai panjang total 350 mm. Di pertengahan sirip punggung terdapat garis
hitam; demikian pula di bagian atas dan bawah sirip ekor terdapat garis hitam.
Pita hitam yang melintang di pertengahan sirip punggung mungkin menghilang
pada spesimen yang besar.


4

2.3. Ikan Sumatra (Puntius tetrazona)
Ikan sumatra merupakan ikan dasar tetapi sering berada di permukaan
untuk mencari makan. Makanan utama ikan sumatra adalah detritus dan zoo-
bentos, sedangkan makanan pelengkapnya berupa cacing-cacing kecil dan
makanan crustace tingkat rendah. Ikan ini sangat aktif bergerak di permukaan
perairan untuk menyambar makanan. Ikan sumatra mencapai matang seksual pada
panjang 2 hingga 3 cm (0,8 1,2 inci) atau kira-kira berumur 6 -7 minggu. Ikan
betina lebih besar dan memiliki sirip dorsal yang lebih gelap, sedangkan ikan
jantan berwarna lebih terang. Memijah pada musim penghujan di daerah hilir
sungai dan telur-telur menetas, larva hidup di daerah tersebut sampai berukuran
1 cm kemudian beruaya ke danau-danau dan anak-anak sungai. Fekunditas
berkisar antara 300-500 telur dan fekunditas tertinggi dapat mencapai 1.000 butir
telur (Muthmainnah 2009). Telur ikan sumatra bersifat adhesif dengan diameter
1,180,05 mm (Wikipedia 2009).
Menurut Lesmana dan Dermawan (2001), ikan sumatra (Puntius tetrazona)
hidupnya berkelompok dan dapat diletakkan di tempat yang cukup terang asalkan
teduh. Di dalam akuarium ini biasanya dalam kelompok 5 atau lebih. Bila kurang
dari 5 ekor, ikan ini akan agresif, dan bila hanya 2 ekor, salah satu akan mengejar
yang lain (Muthmainnah 2009).

2.4. Karakter Morfologi
Karakter morfologi (morfometrik dan meristik) telah lama digunakan
dalam biologi perikanan untuk mengukur jarak dan hubungan kekerabatan dalam
pengkategorian variasi dalam taksonomi. Hal ini juga banyak membantu dalam
menyediakan informasi untuk pendugaan stok ikan. Meskipun demikian pembatas
5

utama dari karakter morfologi dalam tingkat intra species (ras) adalah variasi
fenotip yang tidak selalu tepat dibawah kontrol genetik tapi dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan. Pembentukan fenotip dari ikan memungkinkan ikan dalam
merespon secara adaptif perubahan dari lingkungan melalui modifikasi fisiologi
dan kebiasaan. Lingkungan mempengaruhi variasi fenotip, walau bagaimanapun
karakter morfologi telah dapat memberikan manfaat dalam identifikasi stok
khususnya dalam suatu populasi yang besar (Akbar H, 2008).
Menurut Affandi, et al., ada 26 karakter morfometrik yang biasa
digunakan dalam mengidentifikasi ikan diantaranya panjang total, panjang ke
pangkal cabang sirip ekor, panjang baku, panjang kepala, panjang bagian di depan
sirip punggung, panjang dasar sirip punggung dan sirip dubur, panjang batang
ekor, tinggi badan, tinggi batang ekor, tinggi kepala, lebar kepala, lebar badan,
tinggi sirip punggung dan sirip dubur, panjang sirip dada dan sirip perut, panjang
jari-jari sirip dada yang terpanjang, panjang jari-jari keras dan jari-jari lemah,
panjang hidung, panjang ruang antar mata, lebar mata, panjang bagian kepala di
belakang mata, tinggi di bawah mata, panjang antara mata dengan sudut
preoperkulum, tinggi pipi, panjang rahang atas, panjang rahang bawah, dan lebar
bukaan mulut.

Anda mungkin juga menyukai