Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu jenis penyakit yang merupakan penyakit infeksi terbanyak di
dunia adalah Tuberkulosis. Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberkulosa. Bakteri ini
merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan
bagian lain tubuh manusia.
Banyaknya masyarakat yang menderita penyakit TB disebabkan oleh
mudahnya bakteri penularan mycobacterium tuberkulosis. Terlebih jika kekebalan
tubuh seseorang menurun, lingkungan yang tidak higienis, serta adanya kebiasaan
merokok. y!oba!terium tuber!ulosis biasanya masuk ke dalam tubuh manusia
melalui udara pernafasan ke dalam paru. "emudian menyebar dari paru ke bagian
tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, melalui
saluran nafas (bron!hus) atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh
lainnya. y!oba!terium tuber!ulosis terdiri atas asam lemak (lipid). #ipid inilah
yang membuat bakteri lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap
gangguan kimia dan fisik, sehingga untuk pengobatan TBC memerlukan waktu
yang lama. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan
bagian lain tubuh manusia
$engobatan tuberkulosis paru saat ini seharusnya tidak merupakan
persoalan lagi, karena penyebab penyakit ini sudah diketahui dengan pasti, sarana
1
2
penunjang diagnostiknya ada, obat yang ampuh tersedia, tenaga medik juga
tersedia. Tetapi, kenyataan membuktikan bahwa pengobatan tuberkulosis tidak
semudah yang diperkirakan. Banyak faktor yang harus diperhatikan yang sangat
mempengaruhi keberhasilan pengobatan. #amanya waktu pengobatan, kepatuhan
serta keteraturan penderita berobat, daya tahan tubuh penderita dan yang tak kalah
pentingnya adalah faktor sosial ekonomi penderita.
"emungkinan ketidak patuhan penderita selama pengobatan TB sangatlah
besar. "etidak patuhan ini dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya adalah
pemakaian obat dalam jangka panjang, jumlah obat yang diminum !ukup banyak
serta kurangnya kesadaran dari penderita akan penyakitnya. %leh karena itu perlu
peran aktif dari tenaga kesehatan sehingga keberhasilan terapinya dapat di!apai.
&poteker sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan hendaknya dapat
berperan aktif dalam pemberantasan dan penanggulangan TB. Sehubungan
dengan hal tersebut maka diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan para &poteker.

Anda mungkin juga menyukai