1
. Berdasarkan model persamaan
tersebut , maka dapat dijelaskan bahwa secara simultan faktor syariah (X1),
faktor kelas sosial nasabah (X2), faktor kelompok referensi (X3), faktor peran
dalam keluarga (X4), dan faktor stimuli pemasaran (X5) berpengaruh positif, dan
proses informasi keputusan (X6) berpengaruh positif dan tidak signifikan.
Besarnya pengaruh simultan adalah 0,208 atau 21% merupakan kontribusi dari
variabel faktor syariah, kelas sosial nasabah, kelompok referensi, peran dalam
keluarga, stimuli pemasaran dan variabel proses informasi keputusan terhadap
keputusan nasabah. Sedangkan sisanya 79% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
model. Secara parsial, keenam variabel tersebut yang ditempatkan sebagai
prediktor, seluruhnya memiliki nilai signifikansi > 0,05, sehingga dapat dikatakan
seluruh prediktor secara parsial berpengaruh tidak signifikan.
Secara langsung faktor syariah berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap keputusan nasabah sebesar 0,147 atau 15%. Dengan demikian, tinggi
rendahnya keputusan nasabah dipengaruhi oleh faktor syariah sebesar 15% dan
sisanya 85% dijelaskan faktor lain di luar model.
Secara langsung faktor sosial berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap keputusan nasabah sebesar 0,091 atau 9%. Dengan demikian, tinggi
rendahnya keputusan nasabah dipengaruhi oleh faktor syariah sebesar 9% dan
sisanya 91% dijelaskan faktor lain di luar model.
Secara langsung faktor kelompok referensi berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap keputusan nasabah sebesar 0,104 atau 10%. Dengan
demikian, tinggi rendahnya keputusan nasabah dipengaruhi oleh faktor kelompok
referensi sebesar 10% dan sisanya 90% dijelaskan faktor lain di luar model.
Secara langsung faktor peran dalam keluarga berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap keputusan nasabah sebesar -0,210 atau 0%. Dengan
demikian, tinggi rendahnya keputusan nasabah tidak dipengaruhi oleh faktor
peran dalam keluarga.
Secara langsung faktor stimuli pemasaran berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap proses keputusan nasabah sebesar 0,147 atau 15%. Dengan
demikian, tinggi rendahnya keputusan nasabah dipengaruhi oleh faktor stimuli
pemasaran sebesar 15% dan sisanya 85% dijelaskan faktor lain di luar model.
Secara langsung faktor proses keputusan nasabah berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap keputusan nasabah sebesar 0,179 atau 18%. Dengan
demikian, tinggi rendahnya keputusan nasabah dipengaruhi oleh faktor syariah
sebesar 18% dan sisanya 82% dijelaskan faktor lain di luar model.
19
4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan teknik analisis statistik regresi
sederhana yang distandarisir dan dengan menggunakan analisis jalur (path
analysis), dari hasil pengolahan data dengan program SPSS for Windows versi 14
yang akan dipaparkan melalui tabel-tabel signifikansi path berikut penjelasan
sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengujian hipotesis dilakukan baik secara parsial maupun secara simultan.
Pengujian secara parsial dilakukan dengan mengunakan Uji-t dan pengujian
secara simultan dilakukan dengan menggunakan Uji-F pada tingkat kepercayaan
sebesar 95% ( = 5%).
a. Pengujian Hipotesis 1
Setelah dilakukan pengujian, ditemukan bahwa terdapat hubungan
langsung yang signifikan antara faktor syariah, kelas sosial nasabah, kelompok
referensi, peran dalam keluarga, dan faktor persepsi stimuli pemasaran secara
parsial terhadap proses informasi keputusan nasabah.
Setelah dilakukan pengujian melalui analisis jalur, terbukti bahwa secara
parsial variabel syariah (X1) memberikan pengaruh langsung yang signifikan
terhadap proses informasi keputusan nasabah (X6) dimana signifikansi t
mempunyai nilai 0,001 < 0.05. besarnya pengaruh ditunjukkan nilai koefisien
jalur atau standardized coeficient beta, yaitu 0,230 (tabel 4.14). Dengan
demikian, tinggi rendahnya proses informasi keputusan dipengaruhi oleh faktor
syariah sebesar 23% dan sisanya 77% dijelaskan faktor lain di luar model. Sama
halnya dengan variabel sosial (X2), variabel kelompok referensi (X3),
variabel peran dalam keluarga (X4), dan variabel stimuli pemasaran (X5)
terhadap proses informasi keputusan nasabah (X6), juga berpengaruh langsung
secara siginifikan. Besarnya pengaruh masing-masing variabel tersebut
terhadap proses keputusan nasabah (X6), yaitu 0,230 (23%), 0,181 (18%),
0,248 (25%), 0,351 (35%), 0,156 (16%). Variabel peran dalam keluarga (X4)
memiliki pengaruh yang terbesar dibandingkan dengan variabel lainnya.
Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis 1 yang diajukan diterima.
b. Pengujian Hipotesis 2
Setelah dilakukan pengujian, ditemukan bahwa terdapat hubungan
langsung yang signifikan antara faktor syariah, kelas sosial nasabah, kelompok
referensi, peran dalam keluarga, dan faktor persepsi stimuli pemasaran secara
simultan terhadap proses informasi keputusan nasabah.
Hasil output SPSS yang ditunjukkan tabel ANOVA (lampiran 1) diketahui
bahwa nilai F statistik sebesar 39,423 dan signifikan pada taraf nyata 5% karena
nilai signifikan F test menunjukkan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa secara
simultan, faktor syariah, kelas sosial nasabah, kelompok referensi, peran dalam
keluarga, dan faktor persepsi stimuli pemasaran berpengaruh langsung terhadap
proses informasi keputusan nasabah. Secara bersama, kelima variabel tersebut
mampu menjelaskan variabel proses informasi keputusan nasabah sebesar 66%
(nilai R square) dan sisanya sekitar 33% dijelaskan faktor lain di luar model.
Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis 1 yang diajukan diterima.
c. Pengujian Hipotesis 3
Setelah dilakukan pengujian, ditemukan bahwa ada pengaruh tidak
langsung secara signifikan faktor syariah, kelas sosial nasabah, kelompok
20
referensi, peran dalam keluarga, dan faktor persepsi stimuli pemasaran terhadap
keputusan nasabah melalui variabel proses informasi keputusan nasabah.
Setelah dilakukan pengujian melalui analisis jalur (path analysis), terlihat
bahwa hipotesis 3 dapat ditolak, karena pengaruh tidak langsung antara faktor
syariah (X1) terhadap keputusan nasabah (Y) memberikan pengaruh yang tidak
signifikan, dimana signifikansi t > 0,05. Namun demikian, Pengaruh tidak
langsung antara faktor syariah (X1) terhadap keputusan nasabah (Y) melalui
proses informasi keputusan nasabah (X6) bisa dihitung. Hal tersebut diperkuat
oleh pendapat Yamin, S dan Heri K (2009) yang menyatakan bahwa jika variabel
independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel intervening, maka
pengaruh tidak langsung variabel independen terhadap variabel dependen melalui
variabel intervening dapat dihitung. Dengan demikian besarnya pengaruh tidak
langsung X1 terhadap Y melalui X6, yaitu sebesar = 0,230 x 0,179 = 0,041,
sehingga pengaruh total faktor syariah (X1) terhadap keputusan nasabah (Y)
adalah 0,147 + 0,041 = 0,188. Demikian juga dengan variabel X2, X3, X4, dan
X5 berpengaruh tidak langsung secara tidak signifikan terhadap keputusan
nasabah (Y), dimana signifikansi t > 0,05.
Besarnya pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y melalui X6, yaitu
sebesar = 0,181 x 0,179 = 0,032 sehingga pengaruh total faktor sosial (X2)
terhadap keputusan nasabah (Y) adalah 0,091 + 0,032 = 0,123.
Besarnya pengaruh tidak langsung X3 terhadap Y melalui X6, yaitu
sebesar = 0,248 x 0,179 = 0,044 sehingga pengaruh total faktor kelompok
referensi (X3) terhadap keputusan nasabah (Y) adalah 0,104 + 0,044 = 0,148.
Besarnya pengaruh tidak langsung X4 terhadap Y melalui X6, yaitu
sebesar = 0,351 x 0,179 = 0,063 sehingga pengaruh total faktor peran dalam
keluarga (X4) terhadap keputusan nasabah (Y) adalah -0,210 + 0,063 = 0,000.
Besarnya pengaruh tidak langsung X5 terhadap Y melalui X6, yaitu
sebesar = 0,156 x 0,179 = 0,028 sehingga pengaruh total faktor stimuli pemasaran
(X5) terhadap keputusan nasabah (Y) adalah 0,147 + 0,028 = 0,175.
Rekapitulasi pengaruh tidak langsung dan pengaruh total variabel X1, X2,
X3, X4, dan X5 terhadap Y ditampilkan dalam tabel 4.15
Tabel 4.15 Rekapitulasi Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total
Variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 terhadap Y
Variabel Pengaruh Tidak
Langsung
Pengaruh Total
X
1
0,041 0,188
X
2
0,032 0,123
X
3
0,044 0,148
X
4
0,063 0,000
X
5
0,028 0,175
Sumber: Data diolah, 2010
Tabel 4.15 tersebut memberikan gambaran bahwa faktor peran dalam
keluarga (X4) memberikan pengaruh tidak langsung paling besar, yaitu sebesar
0,063, akan tetapi secara total pengaruhnya terhadap keputusan nasabah tidak ada.
Di sisi lain, faktor syariah (X1) berpengaruh tidak langsung sebesar 0,041 dan
secara total memberikan pengaruh paling besar, yaitu 0,188 terhadap keputusan
nasabah.
21
4.6 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka
pembahasan dapat dijelaskan seperti berikut ini.
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel
faktor syariah mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap faktor
informasi keputusan nasabah untuk menyimpan dana pada bank syariah. Hasil
penelitian ini dapat dijelaskan bahwa secara umum masyarakat muslim
menyimpan dananya pada suatu bank syariah karena syariat agama islam,
misalnya, untuk mencapai ridha Allah, bank syariah memenuhi aturan halal
haram, praktek operasional bank syariah tidak bersumber dari bunga/riba. Hal ini
didukung pendapat Multitama (2006) yang mengatakan bahwa jika seseorang
tidak memerlukan hasil, ia dapat menginfakkan hasilnya, seperti menyimpan atau
meminjamkan kelebihan dana yang dimiliki melalui akad penitipan dan bagi hasil
dengan orang lain. Dengan memahami konsep yang dibangun Multitama tersebut,
dapat disimpulkan bahwa salah satu salah faktor yang mempengaruhi keputusan
seorang muslim untuk menyimpan dana adalah faktor syariah (Islam). Hasil
penelitian kerjasama Bank Indonesia dan IPB (2004) juga mengungkapkan
bahwa alasan utama responden dalam memilih bank syariah yang dominan adalah
kesesuaian dengan syariah agama. Selanjutnya, Penelitian Rivai (2007)
memberikan informasi tentang pertimbangan dominan responden di dalam
memilih jasa bank syariah, yaitu faktor keyakinan bahwa bunga bank
bertentangan dengan agama.
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel
faktor sosial mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap faktor
informasi keputusan nasabah untuk menyimpan dana pada bank syariah. Faktor
sosial yang dimaksud misalnya adanya kelebihan dana, sumber penghasilan,
pekerjaan, tingkat pendidikan serta lingkungan tempat tinggal. Wells dan Prensky
(1996) menyatakan bahwa kelas sosial mengacu pada posisi tertentu dalam
struktur sosial dan ekonomi suatu masyarakat, yang didasarkan pada kriteria
pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Konsep ini menunjukkan bahwa ada tiga
dimensi kelas sosial, yaitu tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan tingkat
pekerjaan. Hasil dari penelitian ini dapat dijelaskan bahwa nasabah menyimpan
uangnya di bank syariah dipengaruhi oleh pendapatan yang dimiliki. Hal tersebut
diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan LPM Universitas Hasanuddin
(2003: 187-191) menunjukkan bahwa salah faktor yang mempengaruhi
masyarakat dalam mempergunakan jasa bank syariah, yaitu pendidikan dan
penghasilan serta tingkat keuntungan. Dengan demikian, faktor dimensi sosial
sangat berpengaruh bagi nasabah dalam proses pengambilan keputusan dalam
kaitannya dengan pengembangan bank syariah.
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel
kelompok referensi mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap
faktor informasi keputusan nasabah untuk menyimpan dana pada bank syariah.
Temuan dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa informasi yang diberikan
oleh kelompok formal maupun non-formal tentang bank syariah berpengaruh
langsung pada informasi keputusan nasabah yang pada akhirnya mereka
menyimpan dananya pada bank syariah. Hal tersebut didukung Kotler dan Keller,
(2006) serta Schiffman dan Kanuk ( 2007) yang mengatakan bahwa prilaku
konsumen dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk dipengaruhi
peran kelompok referensi. Hasil penelitian yang pernah dilakukan BI juga
22
menemukan bahwa kelompok referensi merupakan sumber informasi utama bagi
nasabah untuk berhubungan dengan bank syariah. Dengan demikian, keberadaan
kelompok referensi baik formal maupun informal sangat berperan dalam proses
keputusan nasabah dalam kaitannya dengan pengembangan bank syariah.
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel
peran dalam keluarga mempunyai pengaruh signifikan terhadap faktor informasi
keputusan nasabah untuk menyimpan dana pada bank syariah. Faktor peran dalam
keluarga menyangkut bagaimana pengaruh seseorang dalam keluarganya.
Schiffman dan Kanuk (2007) mengatakan bahwa dalam proses pengambilan
keputusan dalam keluarga terdapat orang yang mempengaruhi para anggota
keluarga lainnya dalam memberikan informasi mengenai suatu produk atau jasa.
Selain itu, para anggota keluarga dengan wewenang untuk menentukan secara
sepihak atau bersama-sama untuk keputusan untuk berbelanja, membeli,
memakai, atau tidak lagi menggunakan produk atau jasa tertentu. Dengan
demikian, peran dalam keluarga sangat berperan dalam proses keputusan nasabah
dalam kaitannya dengan pengembangan bank syariah.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara bersama-sama
faktor syariah, sosial, kelompok referensi, stimuli pemasaran, proses keputusan
nasabah berpengaruh secara siginifikan terhadap keputusan nasabah. Hal tersebut
didukung oleh pendapat Kotler dan Keller (2006) dan Schiffman dan Kanuk
(2007) mengemukakan bahwa bahwa terdapat beberapa faktor yang relevan dan
mempengaruhi perilaku nasabah bank syariah dalam menggunakan produk
penghimpunan dana bank syariah. Faktor-faktor tersebut berupa karakterisktik
konsumen atau lingkungan sosio-budaya (kebudayaan, kelompok referensi,
keluarga kelas sosial, dan status sosial), faktor persepsi konsumen atas stimuli
pemasaran, dan faktor proses keputusan pembelian (pengenalan kebutuhan,
penyelidikan sebelum membeli, dan evaluasi alternatif). Namun demikian, secara
parsial, faktor-faktor berpengaruh tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa pada
perbankan syariah, proses keputusan nasabah dalam penghimpunan dana pada
bank syariah mempengaruhi keputusan nasabah dalam penghimpunan dana pada
bank syariah melalui pengintegrasian faktor syariah, sosial, kelompok referensi,
stimuli pemasaran melalui proses keputusan nasabah. Hal tersebut sesuai dengan
model yang diajukan peneliti yang mengacu pada hubungan sebab akibat (satu
arah) sebagaimana yang dapat dipahami dari model yang dikembangkan Kotler
dan Keller (2006). Model tersebut dapat dijelaskan bahwa ada hubungan sebab
akibat satu arah faktor syariah, sosial, kelompok referensi, stimuli pemasaran
yang langsung mempengaruhi proses keputusan nasabah, yang selanjutnya
mempengaruhi keputusan nasabah, misalnya bentuk produk (merek)
penghimpunan dana pada perbankan syariah, yaitu giro wadiah, tabungan wadiah,
tabungan mudharabah, deposito mudharabah mutlaqah, dan deposito
mudharabah muqayyadah (Karim, 2006: 107-111; Antonio, 2001: 155-157).
Keputusan nasabah dalam penghimpuanan dana pada bank syariah juga
melibatkan pemilihan nominal saldo simpanan (kuantitas). Setelah itu, keputusan
nasabah dalam penghimpunan dana pada bank syariah juga melibatkan pemilihan
jangka waktu simpanan, seperti pada produk deposito mudharabah mutlaqah dan
mudharabah muqayyadah dengan pilihan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan,
12 bulan (Karim, 2006: 305, 309).
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh langsung faktor
syariah, sosial, kelompok referensi, stimuli pemasaran terhadap keputusan
23
nasabah dalam menyimpan dananya pada bank syariah. Oleh karena itu, proses
keputusan nasabah sangat berpengaruh terhadap keputusan nasabah.
V. Simpulan
Merujuk pada temuan hasil penelitian, hasil analisis dan pembahasan,
maka dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut:
a. Secara parsial pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat
hubungan langsung yang signifikan antara faktor syariah, kelas sosial
nasabah, kelompok referensi, peran dalam keluarga, dan faktor persepsi
stimuli pemasaran, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap
proses informasi keputusan nasabah. Selanjutnya, ada pengaruh tidak
langsung secara signifikan faktor syariah, kelas sosial nasabah, kelompok
referensi, peran dalam keluarga, dan faktor persepsi stimuli pemasaran
terhadap keputusan nasabah melalui variabel proses informasi keputusan
nasabah.
b. Terdapat pengaruh tidak langsung secara tidak signifikan faktor syariah,
kelas sosial nasabah, kelompok referensi, peran dalam keluarga, dan faktor
persepsi stimuli pemasaran terhadap keputusan nasabah melalui variabel
proses informasi keputusan nasabah.
24
DAFTAR PUSTAKA
Almossawi, M. 2001. Bank Selection Criteria Employed by College Student in
Bahrain. The International Journal of Bank Marketing; 19, 3; ABI/INFORM
Global, pg 115.
Antonio, M.S. .2001. Bank Syariah, dari Teori ke Praktik. Gema Insani, Jakarta.
Bank Indonesia dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
Universitas Hasanuddin. 2003. Penelitian Potensi, Preferensi, dan Perilaku
Masyarakat Terhadap Bank Syariah di Wilayah Sulawesi Selatan.. Bank
Indonesia, Makassar.
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah dalam www.bi.go.id (on line),
diakses 14 Maret 2010.
Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor. 2004. Penelitian Potensi,
Preferensi, dan Perilaku Masyarakat Terhadap Bank Syariah di Wilayah
Kalimantan Selatan. Ringkasan Eksekutif Hasil Penelitian. Bank Indonesia,
Jakarta.
Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor. 2004a. Potensi, Preferensi, dan
Perilaku Masyarakat Terhadap Bank Syariah; Studi Pada Wilayah Propinsi
Sumatera Selatan. Ringkasan Eksekutif Hasil Penelitian. Bank Indonesia,
Jakarta.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Harahap, S.S., Wiroso, dan Yusuf, M. 2005. Akuntansi Perbankan Syariah.
LPFE-Usakti, Jakarta Barat.
Hartono, J. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.
Karim, A.A. 2006. Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan. PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Kasmir. 2004. Pemasaran Bank. Kencana, Jakarta.
Kotler, P., dan Keller, K.L. 2006. Marketing Management. 12e. Pearson Prentice
Hall, New Jersey.
Multitama. 2006. Islamic Business Strategy for Enterpreneurship. Zikrum Hakim,
Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1992 Tentang Bank
Umum Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil.
Purbaya BS dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft excel dan
SPSS. Andi, Yogyakarta.
Rivai, H.A. 2007. Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam
Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional. Center for
Banking Research-Andalas University dan Bank Indonesia.
Schiffman, L.G. dan Kanuk, L.L. 2004. Consumer Behavior. 8
th
ed. Pearson
Educational International, New Jersey.
Schiffman, L.G. dan Kanuk, L.L. 2007. Perilaku Konsumen 7
th
ed. Terjemahan.
PT Indeks, Jakarta.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta, Bandung.
________. 2010. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan
Undang-Undang nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.
25
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.
Wells, W.D. dan Prensky, D. 1996. Consumer Behavior. John Wiley & Sons, Inc.,
Canada.
Wibowo, E. dan Widodo, U.H. 2005. Mengapa Memilih Bank Syariah? Ghalia
Indonesia, Bogor.
Kompas, Di SulSel Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah Maju Pesat (on line),
(http/www.kompas.com, diakses 14 Maret 2010).
Yamin, S dan Heri K. 2009. SPSS Complete: Teknik Analisis Statistik terlengkap
dengan Software SPSS. Salemba Infotek, Jakarta.