Anda di halaman 1dari 6

12/25/2011

1
1 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
Dikenal Dengan Sebutan Camcorder atau Handycam.
Perekam Gambar Digital
Gambar Tidak Bergerak
- Gambar Bergerak / visual
- Suara / audio
Adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan
Gambar digital bergerak dari mode gambar analog (frekuensi sinar ke
Digital elektronis)
2 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
1. HandycamDigital Media : Ciri khas jenis ini praktis dlm penyimpanan data karena tidak
memerlukan kaset penyimpanan, data bisa disimpan dalam MMC/SD Card. Untuk
menghubungkan ke PC tersedia slot USB data. Harga paling murah diantara jenis lainnya.
2. HandycamMini DV : Menggunakan kaset Mini Dv yang bisa ditransfer ke PC
menggunakan kabel Fire Wire
3. HandycamDVD : Hasil yang didapat langsung dalam bentuk DVD yang dapat diputar
menggunakan DVD Player.
4. HandycamHdd : Handycam jenis ini mempunyai media penyimpanan berupa Harddisk
internal yang memiliki kapasitas penyimpanan lumayan besar, hingga dapat menyimpan film
dalamdurasi sangat lama dan ukuran yang besar.
5. Camcoder Pro : Handycam atau Camcoder yang digunakan untuk pembuatan film oleh
seorang profesional. Harga camcoder ini paling mahal diantara jenis yang lain, mulai dari 10
juta sampai dengan 70 jutaan.
JENIS-Jenis Kamera Video
3 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
1. LENSA
Lensa mempunyai fungsi untuk memilih bidang pandang tertentu dan ditangkap secara
optik yang menghasilkan gambar dan diteruskan ke permukaan tabung kamera (yang
nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke elektrik).
Ada beberapa jenis lensa menurut panjang fokalnya. Panjang fokal adalah jarak antara
pusat optik lensa dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus.Ada
beberapa jenis lensa, yaitu :
Lensa Normal
Lensa ini sering disebut dengan lensa standart. Gambar yang dihasilkan dengan
lensa normal ini memberi kesan yang biasa dan datar. Tidak ada efek distorsi atau
melengkung.
Lensa Wide/Sudut Lebar
Disebut lensa sudut lebar karena jangkauan dari tokoh yang bisa ditangkap oleh
lensa cukup lebar, sebagai gambaran dengan menggunakan lensa sudut lebar, kita
tidak perlu mundur mengambil jarak karena ada beberapa bagian yang tidak
tertangkap lensa, terutama pada pengambilan gambar grup shot, arsitektur,
keramaian sebuah pasar, dan lain-lain.
4 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
Lensa Tele
Lensa dengan focal length yang panjang, bila menggunakan lensa ini tokoh jadi terasa
dekat sehingga kedalam menjadi kurang, keuntungannya kita bisa merekam gambar
dari jarak cukup jauh tetapi dapat menghasilkan gambar seperti kalau kita dari jarak
dekat. Selain itu penggunaan tele lens memberikan keuntungan pada kita akan ruang
tajam yang sempit, sehingga kita dengan leluasa bisa melokalisir tokoh, sementara yang
lainnya akan terlihat blur. Kerugiannya disamping kedalam kurang, sedikit saja
goyangannya pada kamera akan terlihat sekali dari hasil rekamannya, biarpun kita
sudah memperoleh focus yang maksimal. Untuk menghindari goyangan kamera, kita
bisa menggunakan tripod atau monopod.
Lensa Macro
Lensa ini sangat baik digunakan untuk merekam benda-benda kecil, seperti capung,
serangga, buah yang kecil-kecil. Panjang fokal lensa macro antara 55-105 mm, tetapi
didalam lensa macro (beda dengan lensa biasanya) ditambah beberapa jenis lensa
sehingga kita bisa merekam gambar dari jarak dekat sekali, dan perbandingan antara
tokoh dengan yang ditangkap oleh lensa bisa mencapai 1:1.
Lensa Vario/Zoom
Lensa jenis ini merupakan penggabungan dari lensa sudut lebar sampai ke lensa tele.
Jadi kita tidak perlu lagi mengganti lensa, cukup satu lensa sudah mencakup semua
jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya
kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom.
5 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
2. FOKUS
Secara sederhana kita artikan saja ketajaman dari suatu titik ataupun
benda yang kita lihat dengan mata telanjang. Begitu juga bila mata kita
melihat sebuah benda melalui viewfinder kamera, maka benda yang
tampak di viewfinder tersebut mungkin tajam, mungkin pula tidak. Untuk
mengatur agar benda yang kita lihat melalui viewfinder nampak tajam,
kita harus mengatur focus dengan cara memutar gelang pengatur jarak
yang ada pada lensa.
3. F-STOP, DIAFRAGMA
F-stop adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan antara panjang
fokal dengan diameter lensa. Diafragma/Iris adalah bukaan lensa untuk
menangkap sinar yang masuk. Semakin kecil angka f-stop, maka
bukaan diafragma/irisnya semakin besar, dan sebaliknya semakin besar
f-stop, bukaan diafragmanya semakin kecil. Pengaturan diafragma ini
akan berkaitan pula dengan depth of field.
6 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
12/25/2011
2
4. DEPTH OF FIELD
Yang dimaksud ruang tajam adalah ruang atau area pada foto semuanya akan terlihat
tajam. Ruang tajam bisa kita atur sesuai dengan yang kita inginkan. Ruang tajam sangat
dipengaruhi oleh seberapa besar aperture dibuka (besar bukaan diafragma), berapa
milimeter panjang focal dari lensa yang digunakan, dan jarak lensa terhadap tokoh yang
akan diShoot. Semakin besar bukaan diafragma dan dengan kombinasi panjang focal
lensa yang cukup panjang dan pengambilan dari jarak yang tidak terlalu dekat maka
Depth of field menjadi sempit.
5. WHITE BALANCE
Salah satu kewajiban kita sebelum merekam gambar adalah harus mengeset white
balance kamera terlebih dulu. Pada intinya televisi atau video menerima cahaya dari 3
warna primer RGB, red, green, dan blue. Bila ketiga warna ini dipadukan dalam
perbandingan yang sama, maka akan menghasilkan warna cahaya putih. Warna putih
inilah yang harus kita sesuaikan agar obyek putih benar-benar terlihat putih di lensa
kamera. Padahal warna putih jika terkena cahaya warna lain sedikit saja akan berubah,
seperti kekuning-kuningan atau kebiru-biruan. Jika di luar ruang/outdoor, maka warna
yang ditangkap kamera video cenderung kebiru-biruan. Sedangkan di dalam
ruangan/indoor cenderung kemerah-merahan.
Untuk itulah di beberapa kamera video dilengkapi filter koreksi warna dan white balance
yang dipasang di antara lensa dan tabung kamera. Pada umumnya kamera video
dilengkapi 2 filter koreksi untuk outdoor dan indoor. Tetapi ada juga yang dilengkapi 4
jenis filter koreksi warna.
7 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
6. TUBUH KAMERA
Tubuh kamera ini berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang
berfungsi untuk merubah gambar optik yang dihasilkan lensa menjadi
sinyal elektrik. Di tubuh kamera ini biasanya juga dilengkapi dengan
beberapa fasilitas kamera, seperti white balance, steady shot, digital
effect, shutter speed, dan lain-lain. Tergantung jenis kamera dan
kebutuhannya.
7. VIEWFINDER
Viewfinder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk
bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera. Pada umumnya
viewfinder ini hanya monitor hitam putih. Tetapi saat ini banyak yang telah
berwarna seperti Handycam Sony dan CanonXL-1.
Dalam viewfinder biasanya disertai informasi fasilitas dan indicator pada
saat rekaman, seperti indicator posisi kamera record atau pause/stand by,
white balance, iris, dan battery atau kaset habis dan lain sebagainya.
8 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
8. RECORDER/VCR
Salah satu bagian dari kamera adalah VCR (Video Casette Recorder) alat
perekam gambar dan suara. Di beberapa kamera ada yang recordernya
terpisah seperti jenis U-matic. Tetapi ada juga yang menjadi satu dengan
bodi kamera. Kelebihan menjadi satunya bodi kamera dengan recorder
adalah keringanan dan efisiensi waktu. Pekerjaan menjadi lebih mudah.
Istilah yang sering digunakan seorang kameramen saat produksi:
a. Head Room
Merupakan ruang jeda semu antara kepala tokoh dan frame. Hal ini
untuk memberi kesan longgar pada gambar.
b. Zooming Zoom
Fasilitas yang terdapat pada kamera yang memungkinkan untuk
mendapatkan gambar yang terkesan dekat walaupun kamera berada
jauh dari obyek gambar.
9 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
c. Blur
Efek yang membuat hasil gambar tampak tidak fokus/buram.
d. Fading
Istilah fading digunakan untuk menyebut tampilan gambar yang muncul
(fade in) atau menghilang (fade out) secara perlahan dari layar.
Fungsinya untuk memberi batasan ruang pada adegan film.
e. Garis Imaginer
Garis imaginer digunakan untuk memberi batas posisi kamera dalam
mengambil gambar agar tidak jumping dan menjaga kontinyuitas
gambar. Gampangnya kita bayangkan garis lurus yang memisahkan kiri
dan kanan. Apabila kita meletakan kamera posisi di sebelah kanan,
maka untuk pengambilan berikutnya (apalagi jika kamera tidak hanya
satu) juga harus mengambil dari posisi sebelah kanan. Begitu juga
sebaliknya
10 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
Peralatan (Camcoder, Lighting, tripod, genset, dll)
Crew (Sutradara, Kameramen, Penata Cahaya, dll)
Aktor / Aktris
Lokasi Shooting
Waktu
Musik dan Sound
Narator
Background Pictures
11 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
JENIS JENIS SHOT :
1. Extreme Close Up (ECU)
2. Big Close Up (BCU)
3. Close Up (CU)
4. Medium Close Up (MCU)
12 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
12/25/2011
3
5. Medium Shot (MS)
6. Medium Full Shot (Knee Shoot)
7. Full Shot (FS)
13 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
8. Medium Long Shot (MLS)
9. Long Shot (LS)
10. Extreme Long Shot (ELS)
14 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
A. High Angle, Top Angle, Bird Eye View
15 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
B. Low Angle, Frog Eye Level
16 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
C. Eye Level, Profil Shot
17 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
D. Over Shoulder
18 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
12/25/2011
4
E. Walking Shot, Fast Road Effect
19 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
F. Artificial Shot
20 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
G. Reflection Shot
21 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
H. Tripod Transition
22 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
I. Back Light Shot
23 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
J. Door Frame Shot
24 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
12/25/2011
5
K. One Shot, Two Shot, Group Shot
25 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
a. Panning
Disebut panning karena kamera bergerak menyamping
secara mendatar horizontal, baik ke kanan maupun kiri.
Dikatakan pan right jika pergerakannya menyamping ke
kanan, dan disebut pan left jika bergerak menyamping ke
kiri.
b. Tilting
Tilting merupakan pergerakan kamera secara vertikal, baik
ke atas atau ke bawah. secara prinsip tilting masih sama
dengan panning, yakni posisi kamera berada di atas tripod-
nya. Disebut tilt up jika kamera bergerak vertikal ke atas,
sedangkan disebut tilt down jika kamera bergerak ke
bawah.
26 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
c. Tracking
Gerakan tracking kamera biasanya mengunakan alat yang disebut dolly
(sebuah alat yang digunakan sebagai penyangga tripod kamera dan
bergerak di atas rel) atau bisa dengan hand held candid camera (kamera
yang dipanggul). Bisa juga dilakukan dengan bantuan stabilizer (steadycam).
Ada 2 istilah dalam tracking kamera, track in dan track out. Disebut track-in
jika gerakan kamera menarik ke belakang dan track-out jika kamera bergerak
maju mendekati obyek perekaman gambar.
d. Crane
Crane adalah gerakan kamera meninggi atau merendah dari dasar pijakan
obyek. Gerakan itu akan membantu pergerakan kamera secara optimal yang
tak mungkin dilakukan kamera operator dengan hand hield, dolli, maupun
jimmy jip.
e. Following
Secara prinsip, following hampir sama dengan tracking. Namun pada
prakteknya, pergerakan kamera pada following lebih moveable. Artinya
kamera bergerak secara aktif mengikuti kemanapun tokoh bergerak.
27 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
Lighting adalah tekhnik mengatur pencahayaan, agar gambar
yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan tingkat fokus yang
baik.
a. Natural Light
Merupakan cahaya yang berasal dari alam seperti cahaya
matahari, bulan, dan api.
b. Artificial Light
Merupakan cahaya buatan yang berasal dari cahaya lampu.
Dilihat dari komposisi tata cahaya yang tampak dalam frame
kamera, ada beberapa tata cahaya dasar, yaitu:
28 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
1) Key Light
Cahaya utama yang berfungsi sebagai penerang pokok atau
utama.
2) Fill Light
Cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap.
3) Back Light
Berfungsi sebagai cahaya tambahan juga, tetapi berguna untuk
menciptakan suasana ruang di belakang adegan.
4) Available Light
Merupakan cahaya pendukung suasana yang salah satu gunanya
untuk mempertegas suasana. Misal menciptakan suasana malam
atau mistis dengan lampu kebiruan.
29 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
Reflektor
Reflektor merupakan peranti pendukung tata
cahaya, berfungsi menjadi alat pembias atau
sebaliknya lebih terfokus. Tata cahaya tidak selalu
menghadap ke tokoh, dengan bantuan reklektor
komposisi cahaya menjadi lebih merata dan alami.
Reflektor biasanya dibuat dari alumunium foil yang
ditempelkan pada papan atau styrofoam. Namun
bila biaya tidak mencukupi, bisa menggunakan
styrofoam dengan arah dan tempat yang pas untuk
mendukung pencahayaan.
30 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
12/25/2011
6
31 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH 32 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH
33 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH 34 MULTIMEDIA SMKN 1 RANCAH

Anda mungkin juga menyukai