Anda di halaman 1dari 5

BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pembangunan pada hakekatnya merupakan rangkaian perubahan menuju
kemajuan. Pembangunan bangunan pantai lebih ditujukan kepada terciptanya suatu
sistem bangunan di pantai yang handal, berkemampuan tinggi, dan diselenggarakan
secara terpadu, tertib, lancar, aman, dan efisien. Sistem pembangunan bangunan pantai
berperan untuk menunjang aktifitas pantai itu sendiri baik yang dilakukan oleh manusia
seperti kegiatan para nelayan maupun oleh alam (offshore / longshore).
Gambar 1.1 Definisi pantai dan batasan pantai
Definisi dari pantai adalah suatu daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh
air pasang tertinggi dan air surut terendah. Daerah yang berada di sekitar pantai
dinamakan pesisir, yakni suatu daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh
laut, seperti pasang surut, angin laut dan rembesan airlaut. Penyesuaian bentuk pantai
merupakan tanggapan yang dinamis alami pantai terhadap laut.
Proses dinamis pantai sangat dipengaruhi oleh littoral transport, yang
didefinisikan sebagai gerak sedimen di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh
gelombang dan arus. Littoral transport dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
transpor sejajar pantai (longshore transport) dan transpor tegak lurus pantai (onshore-
offshore transport). aterial pasir yang ditranspor disebut dengan littoral drift. !ranspor
tegak lurus pantai terutama ditentukan oleh kemiringan gelombang terhadap garis pantai,
ukuran sedimen dan kemiringan pantai. !ranspor sejajar pantai ditentukan oleh pasang
surut air laut.
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu
menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan
tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut. Salah satu permasalahan besar yang ada di
daerah pantai adalah erosi pantai. "rosi pantai dapat menimbulkan kerugian yang cukup
besar dengan rusaknya ka#asan permukiman dan fasilitas $ fasilitas yang ada di #ilayah
tersebut. Proses erosi dan sedimentasi yang dibicarakan adalah di daerah pantai yang
terletak di antara batas offshore pantai dimana gelombang mulai menggerakkan sedimen
dan batas garis pantai. Proses ini terjadi akibat interaksi dari angin, gelombang, arus,
pasang surut, sedimen, dan faktor $ faktor lain di daerah pantai.
1.2. Landasan Teori
%eberapa aspek &idro $'seanografi yang mempengaruhi perhitungan pembangkitan
gelombang (
A. Distribusi kecepatan angin
Distribusi kecepatan angin di atas permukaan laut terbagi dalam tiga daerah sesuai
dengan ele)asi di atas permukaan. Di daerah geostropik yang berada di atas 1*** m
kecepatan angin adalah konstan. Di ba#ah ele)asi tersebut terdapat dua daerah yaitu
daerah "kman yang berada pada ele)asi 1** sampai 1*** m dan daerah di mana
tegangan konstan yang berada pada ele)asi 1* sampai 1** m. Di kedua daerah tersebut
kecepatan dan arah angin berubah sesuai dengan ele)asi, karena adanya gesekan dengan
permukaan laut dan perbedaan temperatur antara air dan udara. +ntuk memprediksi
gelombang didasarkan pada kecepatan angin yang di ukur pada ele)asi y , 1* m. -pabila
angin tidak diukur pada ele)asi 1* m, maka kecepatan angin harus dikon)ersikan pada
ele)asi tersebut. +ntuk y lebih kecil dari .* dapat menggunakan persaman berikut (
+ (1*) , +(y) (y1* )1/0 (..1)
+ ( kecepatan angin
y ( ele)asi terhadap permukaan air
B. Data Angin
Data angin yang digunakan untuk peramalan gelombang adalah data di permukaan laut
pada lokasi pembangkitan. Data tersebut dapat diperoleh dari pengukuran langsung di
atas permukaan laut (menggunakan kapal yang sedang berlayar) atau pengukuran di
darat (di lapangan terbang) di dekat lokasi peramalan yang kemudian dikon)ersi menjadi
data angin laut. 1ecepatan angin diukur dengan anemometer, dan biasanya dinyatakan
dalam knot. Satu knot adalah panjang satu menit garis bujur melalui khatulisti#a yang
ditempuh dalam satu jam, atau 1 knot , 1,23. km/jam , *,3 m/d. Data angin dicatat tiap
jam dan biasanya disajikan dalam bentuk tabel. Dengan pencatatan angin jam $ jaman
tersebut dapat diketahui angin dengan kecepatan tertentu dan durasinya, kecepatan angin
maksimum, arah angin dan dapat pula dihitung kecepatan angin rerata harian..disajikan
dalam bentuk tabel dengan jumlah data yang sangat besar. 1emudian diolah dan
disajikan dalam bentuk diagram yang disebut dengan ma#ar angin. Gambar .... adalah
contoh ma#ar angin yang dibuat berdasarkan pengolahan data angin yang tercatat oleh
%adan eteorologi dan Geofisika (%G) yang terdapat di sekitar daerah pantai yang
direncanakan.
Gambar 2.2. a#ar angin
Gambar tersebut menunjukan presentasi kejadian angin dengan kecepatan tertentu dari
berbagai arah dalam periode #aktu pencatatan. Dalam gambar tersebut garis $ garis
radial adalah arah angin dan tiap lingkaran menunjukan presentasi kejadian angin dalam
periode #aktu pengukuran.
C. on!ersi ecepatan Angin
Sudah dijelaskan di depan bah#a data angin dapat diperoleh dari pencatatan di
permukaan laut atau pengukuran di darat. Pada laporan ini data angin yang digunakan
merupakan hasil pengukuran di darat yang diperoleh dari Stasiun %adan eteorologi dan
Geofisika (%G) Serui. Pengukuran data angin di permukaan laut adalah yang paling
sesuai dengan dengan peramalan gelombang, oleh karena itu data angin dari daratan
perlu dikoreksi dengan persamaan berikut ini (
U , xU (...)
dengan (
Us ( kecepatan angin yang diukur oleh kapal (knot)
U ( kecepatan angin terkoreksi (knot)
%iasanya pengkuran angin dilakukan di daratan, padahal dalam rumus $ rumus
pembangkitan gelombang data angin yang digunakan adalah yang di atas permukaan air
laut. 'leh karena itu diperlukan transformasi dari data angin di lokasi stasiun angin ke
data angin di atas permukaan laut. &ubungan antara angin di atas laut dan angin di atas
daratan terdekat diberikan oleh 45 , +6/+5.
Dengan memasukkan nilai kecepatan angin terkoreksi (U ), maka akan didapat 45.
1ecepatan angin harus dikon)ersikan menjadi faktor tegangan angin (UA). faktor
tegangan angin berdasarkan kecepatan angin di laut (UW), yang telah dikoreksi terhadap
data kecepatan angin di darat (UL). 4umus faktor tegangan angin berdasarkan kecepatan
angin di laut adalah sebagai berikut (
Uw = RL x U
4umus faktor tegangan angin adalah sebagai berikut (
*,01 W1,.7 A U , xU (..8)
Dimana (
UW ( kecepatan angin di laut
U ( kecepatan angin terkoreksi (knot)
UA ( faktor tegangan angin
D. Fetch
Fetch adalah jarak seret gelombang. Di dalam tinjauan pembangkitan gelombang di laut,
fetch dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Di daerah pembentukkan
gelombang, gelombang tidak hanya dibangkitkan dalam arah yang sama dengan arah
angin tetapi juga dalam berbagai sudut terhadap arah angin. Fetch rerata efektif diberikan
oleh persamaan berikut (
9eff , : ;i cos < (..3) : cos <
Dengan (
9eff ( fetch rerata efektif
;= ( panjang segmen fetch yang diukur dari titik obser)asi gelombang ke ujung akhir
fetch
< ( de)iasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan menggunakan pertambahan >o sampai
sudut sebesar 8.o pada kedua sisi dari arah angin.
". Peramalan Gelombang
Peramalan gelombang berdasarkan data angin sebagai pembangkit utama gelombang dan
daerah pembentukan gelombang (fetch). Dari data angin dan fetch gelombang akan
didapatkan jenis, tinggi dan periode gelombang yang ada di daerah pantai. Dengan
menggunakan rumus $ rumus seperti berikut (

Anda mungkin juga menyukai