Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

TRANSLOKASI IUD
Meitry Tiara Nanda S.Ked
702010045
Pe!i!in" # dr Didi A$%ari Pa$ari!&
S'.O(
DEPARTEMEN ILMU KANDUN(AN DAN
KE)IDANAN
RSUD PALEM)AN( )ARI
2014
)A) I
PENDA*ULUAN

Keluarga Berencana (KB)


merupakan salah satu
program kesehatan yang
paling dasar dan utama
bagi wanita.
Menurut hasil Survey Demograf dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2!2 saat ini menyebutkan
sebanyak "#$ wanita Indonesia usia produkti% yang
tidak menggunakan kontrasepsi dengan &umlah '$
di pedesaan dan "($ di perkotaan. Dari )!*'$
pengguna metode kontrasepsi di Indonesia sebanyak
"!*) menggunakan suntik sedangkan yang memakai
pil hanya !"*2 $* memakai Intra Uterine Device (I+D)
atau spiral '*,$* implant 2*,$ dan kondom !*" $*
sisanya -asektomi dan tubektomi.
2

sebagian besar akseptor di S+MS./


menggunakan alat kontrasepsi pil
sebanyak "22.!)2* akseptor implan
sebanyak 2(0.,2(* I+D sebanyak
'0.0("* tubektomi sebanyak '!."##
dan kondom sebanyak 20.",, serta
-asektomi sebanyak '."#2 peserta.
"
1rogram KB memiliki banyak pilihan
alat kontrasepsi mulai dari metode
sederhana* e%ekti% maupun mantap.
'
Salah satu metode kontrasepsi &angka pan&ang adalah I+D.
2ingginya minat pemakai alat kontrasepsi I+D yang tinggi
dikarenakan sangat e%ekti%* tidak ada risiko lupa untuk KB dan
mengembalikan kesuburan dalam waktu yang cepat.0

.%ek samping dan komplikasi yang ter&adi pada


kontrasepsi I+D yaitu rasa sakit atau nyeri*
perdarahan ringan* in%eksi* ekspulsi (I+D keluar
dengan sendiri)* translokasi (I+D masuk
kedalam rongga perut)* dan erosi portio yang
ditandai dengan portio berwarna merah
menyala* perdarahan diluar haid
. Komplikasi dari I+D seperti translokasi
I+D masih merupakan suatu masalah
bagi perempuan* karena seperti kita
ketahui* bahwa penggunaan I+D
merupakan posisi ke " penggunaan
terbanyak setelah penggunaan pil dan
implant. Bila komplikasi terus ada maka*
+paya pengendalian kuantitas penduduk
dilakukan melalui Keluarga Berencana
(KB) banyak yang tidak berhasil.
0

De+ni$i IUD
Kontrasepsi I+D adalah alat untuk
mencegah kehamilan setelah berhubungan
intim. 3lat ini atau cara ini si%at tidak
permanen* dan memungkinkan pasangan
untuk mendapatkan anak apabila
diinginkan.
,eni$ AKDR - IUD
)A) II
TIN,AUAN PUSTAKA
5opper 2
5611.7 (
M+/2I /63D
/I11.S /661

.ara Ker/a
5ara ker&a dari alat kontrasepsi I+D adalah sebagai
berikut8

Menghambat kemampuan sperma masuk ke tuba %alopii

Mempengaruhi %ertilisasi sebelum o-um mencapai


ka-um uteri

I+D beker&a terutama mencegah sperma dan o-um


bertemu* walaupun I+D membuat sperma sulit masuk ke
dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk %ertilisasi.

Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam


uterus.
(

Ke&nt&n"an

Keuntungan dari alat kontrasepsi I+D adalah sebagai berikut8


a. Sebagai kontrasepsi* e%ekti9tasnya tinggi

b. I+D (3KD7) dapat e%ekti% segera setelah pemasangan

c. Metode &angka pan&ang (! tahun proteksi dari 5u2:",3 dan

tidak perlu diganti)

d. Sangat e%ekti% karena tidak perlu lagi mengingat:ingat

e. 2idak mempengaruhi hubungan seksual

%. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil

g. 2idak ada e%ek samping hormonal dengan 5u 3KD7 (5u2:",3)

h. 2idak mempengaruhi kualitas dan -olume 3SI

i. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila


tidak ter&adi in%eksi)

&. Dapat digunakan sampai menopause (! tahun lebih setelah haid terakhir)

k. 2idak ada interaksi dengan obat:obat

a. .%ek samping yang umum


ter&adi8

1erubahan siklus haid


(umumnya pada " bulan
pertama dan akan berkurang
setelah " bulan)

;aid lebih lama dan banyak

1erdarahan (spotting)
antarmenstruasi

Saat haid lebih sakit

2ranslokasi I+D

<ang Dapat Menggunakan

Syarat:syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang akan


memilih 3KD7 (I+D) adalah8

+sia reprodukti%

Keadaan nulipara

Menginginkan menggunakan kontrasepsi &angka pan&ang

Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi

Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya

Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya in%eksi

7esiko rendah dari IMS

2idak menghendaki metode hormonal

2idak menyukai untuk mengingat:ingat minum pil setiap


hari

2idak menghendaki kehamilan setelah ! = 0 hari senggama

.ara Pea%aian

1rinsip pemasangan adalah menempatkan


3KD7 setinggi mungkin dalam rongga rahim
(ca-um uteri). Saat pemasangan yang paling
baik ialah pada waktu mulut peranakan masih
terbuka dan rahim dalam keadaan lunak.
Misalnya* ' hari setelah bersalin dan pada
akhir haid. 1emasangan 3KD7 dapat dilakukan
oleh dokter atau bidan yang telah dilatih
secara khusus. 1emeriksaan secara berkala
harus dilakukan setelah pemasangan satu
minggu* lalu setiap bulan selama tiga bulan
berikutnya. 1emeriksaan selan&utnya dilakukan
setiap enam bulan sekali.
,

De+ni$i Tran$01%a$i IUD

2ranslokasi I+D adalah berpindahnya


lokasi I+D sehingga tidak berada di
tempat yang seharusnya (rongga
rahim)* melainkan keluar dari rongga
rahim* menembus dinding rahim atau
di rongga perut.

3da beberapa %aktor yang dapat


mempengaruhi ter&adinya per%orasi rahim
karena penggunaan dari I+D* yang paling
penting adalah konsistensi dan >eksibilitas
rahim* &enis dan kekakuan dari I+D serta
keterampilan tenaga ahli dan se&umlah gaya
yang diberikan pada saat dilakukan insersi
untuk memperkirakan bahwa I+D berhenti
pada titik:titik tertentu. 3pabila gaya atau
kekuatan tersebut berlebihan nantinya dapat
menyebabkakn per%orasi. .rosi bertahap dari
dinding rahim oleh karena keradangan kronis
&uga memicu ter&adinya migrasi dari I+D.

Dalam hal ini pada pemeriksaan


dengan sonde uterus atau mikrokuret
tidak dirasakan 3KD7 dalam rongga
uterus. ?ika ada kecurigaan kuat
tentang ter&adinya per%orasi* sebaiknya
dibuat %oto 7oentgen* dan &ika tampak
di %oto 3KD7 dalam rongga panggul*
hendaknya dilakukan histerogra9 untuk
menentukan apakah 3KD7 terletak di
dalam atau di luar caa-um uteri.
Dewasa ini dapat ditentukan dengan
+S@ trans-aginal dan transabdominal.
,
DI3@A6SIS

Dari beberapa kasus yang dilaporkan mengenai


per%orasi uterus dengan translokasi I+D ke
rectosigmoid* pada anamnesa pasien mengeluh
sakit punggung menetap dan sakit saat buang air
besar. 1ada pemeriksaan klinis didapatkan nyeri
tekan saat palpasi pada perut bagian bawah.
1ada pemeriksaan dengan inspikulo tidak tampak
benang I+D* pemeriksaan bimanual bisa disertai
nyeri goyang porsio dan nyeri tekan pada daerah
adneksa . 1ada pemeriksaan +S@ umumnya
uterus terkesan normal* tampak I+D diluar ca-um
uterus dengan pemeriksaan pel-iB X-ray. +ntuk
hasil pemeriksaan dari darah lengkap pasien baik
;b* &umlah leukosit dan komponen darah lainnya
dalam batas normal.

Bila I+D tidak segera dikeluarkan


maka dapat menyebabkan per%orasi*
herniasi usu dan per%orasi -iscus. I+D
&enis copper 2 dapat menyebabkan
in>amasi dan pembentukan adhesi.

Tata0a%$ana

3pabila pasiennya hamil dan bagian ekor


I+D hilang atau tidak dapat ditemukan
namun I+D masih berada di ka-itas uterin*
maka mana&emen yang paling baik adalah
dibiarkan sa&a* pada pasien rawat &alan
yang tidak hamil maka I+D dapat
dikeluarkan dengan sedikit kesulitan
menggunakan kuret biopsi endometrium
atau instrumen pengait lainnya. 3pabila I+D
tidak dapat dikeluarkan menggunakan alat
ini* maka pasien harus men&alani dilatasi
dan kuretase dengan anestesi umum.

2ranslokasi I+D adalah berpindahnya lokasi I+D


sehingga tidak berada di tempat yang
seharusnya (rongga rahim)* melainkan keluar
dari rongga rahim* menembus dinding rahim
atau di rongga perut.
,

Bila I+D telah translokasi dan menyebabkan perporasi uterus* maka I+D dapat
dikeluarkan melalui laparoskopi atau kolpotomi posterior. ?ika prosedur:prosedur
ini gagal atau tidak memungkinkan untuk dilakukan* patut dipertimbangkan
untuk melakukan laparotomi. /aparotomi posterior sebaiknya hanya dilakukan
&ika I+D dapat dirabaCdipalpasi di ka-um douglas. /aparotomi mengurangi angka
morbidias* namun memang tidak selalu memungkinkan untuk mengetahui lokasi
I+D melalui prosedur ini. 1ada waktu I+D tertutup oleh adhesi dan secara teknis
sangat sulit untuk terbebas. !2
)A) III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
3Dandi B* .rd&an 3. !##'. Ilmu Kandungan. .d.". hal8 '"(. ?akarta. <ayasan Bina 1ustaka Sarwono 1rawirohard&o.

Direktorat statistik dan kependudukan. 2!2. Sur-ey Demogra9 dan Kesehatan Indonesia Biro 1usat Statistik. http
8CCwww.datastatistikindonesia.comCsdki

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Aasional* 2#. Keluarga Berencana dan 3lat Kontrasepsi. BKKBA. Sumsel.
http8CCwww..sumsel.bkkbn.go.id
Manuaba* IB@* dkk. 2!. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. ?akarta 8 .@5. ;al. !,0:!#".

1rawirohard&o* S* Eikn&osastro* ; 2,* Ilmu Kandungan* 12 Bina 1ustaka Sarwono 1rawirohard&o* ?akarta. ;al.
''0:''(.

;artanto* ;ana9. 2'. Keluarga Berencana dan Kontrase!si. 1ustaka Sinar ;arapan 8 ?akarta. ;al. !0:!#

Sai%udin* 3B. 2". Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrase!si. <B1S1 8 ?akarta. ;al. '#:02.

Mochtar*7. !##,. Sinopsis 6bstetri. .d 2. hal8 "0. ?akarta. .@5

Eikn&osastro ;*dkk. 2!2. Ilmu Kandungan. .d.'. hal8 00#:0). ?akarta. <ayasan Bina 1ustaka Sarwono
1rawirohard&o.

Darlong* /aleng M. .t al. 2#. 5olonoscopic 7etrie-al o% migrated copper: 2. ?ournal o% Minimal 3cces Surgery.
Shillong. India. http8CCwww.wikipedia.com

6kayasa* I Ayoman* dkk. 2). /aporan Kasus 2ranslokasi 3KD7 cooper 2:",3 dan 1er%orasi uterus. Bagian
6bstertri dan @inekologi FK: +ni-ersitas ;asanudin. http8CCwww.wikipedia.com

Eid&anarko*B. 2!. Keluarga Berencana. http8CCwww.wikipedia.com


DAFTAR PUSTAKA
3Dandi B* .rd&an 3. !##'. Ilmu Kandungan. .d.". hal8 '"(. ?akarta. <ayasan Bina 1ustaka Sarwono 1rawirohard&o.

Direktorat statistik dan kependudukan. 2!2. Sur-ey Demogra9 dan Kesehatan Indonesia Biro 1usat Statistik. http
8CCwww.datastatistikindonesia.comCsdki

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Aasional* 2#. Keluarga Berencana dan 3lat Kontrasepsi. BKKBA. Sumsel.
http8CCwww..sumsel.bkkbn.go.id
Manuaba* IB@* dkk. 2!. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. ?akarta 8 .@5. ;al. !,0:!#".

1rawirohard&o* S* Eikn&osastro* ; 2,* Ilmu Kandungan* 12 Bina 1ustaka Sarwono 1rawirohard&o* ?akarta. ;al.
''0:''(.

;artanto* ;ana9. 2'. Keluarga Berencana dan Kontrase!si. 1ustaka Sinar ;arapan 8 ?akarta. ;al. !0:!#

Sai%udin* 3B. 2". Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrase!si. <B1S1 8 ?akarta. ;al. '#:02.

Mochtar*7. !##,. Sinopsis 6bstetri. .d 2. hal8 "0. ?akarta. .@5

Eikn&osastro ;*dkk. 2!2. Ilmu Kandungan. .d.'. hal8 00#:0). ?akarta. <ayasan Bina 1ustaka Sarwono
1rawirohard&o.

Darlong* /aleng M. .t al. 2#. 5olonoscopic 7etrie-al o% migrated copper: 2. ?ournal o% Minimal 3cces Surgery.
Shillong. India. http8CCwww.wikipedia.com

6kayasa* I Ayoman* dkk. 2). /aporan Kasus 2ranslokasi 3KD7 cooper 2:",3 dan 1er%orasi uterus. Bagian
6bstertri dan @inekologi FK: +ni-ersitas ;asanudin. http8CCwww.wikipedia.com

Eid&anarko*B. 2!. Keluarga Berencana. http8CCwww.wikipedia.com


T2an% 31&

Anda mungkin juga menyukai