Anda di halaman 1dari 6

Fungsi Karbon Aktif

Karbon Aktif Kyodo Yushi 1 Sak (20 Kg)


Harga pasaran = Rp. 320.000,-
Harga jual kami = Rp. 260.000,-
Keuntungan Anda = Rp. 60.000,-
Hemat 24%


Karbon Aktif Calgon Filtrasorb F100 1 Sak (25 Kg)

Harga
pasaran = Rp.
2.000.000,-
Harga jual
kami = Rp.
1.700.000,-
Keuntungan
Anda = Rp.
300.000,-
Hemat 18%


Karbon aktif adalah karbon yang di proses sedemikian rupa sehingga pori porinya terbuka, dan dengan
demikian akan mempunyai daya serap yang tinggi. Karbon aktif merupakkan karbon yang bebas serta
memiliki permukaan dalam (internal surface), sehingga mempunyai daya serap yang baik. Keaktifan daya
menyerap dari karbon aktif ini tergantung dari jumlah senyawa kabonnya yang berkisar antara 85 %
sampai 95% karbon bebas. Karbon aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak terasa dan mempunyai
daya serap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kabon aktif yang belum menjalani proses
aktivasi, serta mempunyai permukaan yang luas, yaitu memiliki luas antara 300 sampai 2000 m/gram.
Karbon aktif ini mempunyai dua bentuk sesuai ukuran butirannya, yaitu karbon aktif bubuk dan karbon
aktif granular (butiran). Karbon aktif bubuk ukuran diameter butirannya kurang dari atau sama dengan
325 mesh. Sedangkan karbon aktif granular ukuran diameter butirannya lebih besar dari 325 mesh.

Karbon aktif merupakan suatu bentuk arang yang telah melalui aktifasi dengan menggunakan gas CO2,
uap air atau bahan-bahan kimia sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian daya absorpsinya
menjadi lebih tinggi terhadap zat warna dan bau. Karbon aktif mengandung 5 sampai 15 persen air, 2
sampai 3 persen abu dan sisanya terdiri dari karbon. Karbon aktif berbentuk amorf terdiri dari pelat-pelat
datar, disusun oleh atom-atom C yang terikat secara kovalen dalam suatu kisi heksagonal datar dengan
satu atom C pada setiap sudutnya. Pelat-pelat tersebut bertumpuk-tumpuk satu sama lain membentuk
kristal-kristal dengan sisa hidrokarbon, ter dan senyawa organik lain yang tertinggal pada permukaannya.
Bahan baku karbon aktif dapat berasal dari bahan nabati atau turunannya dan bahan hewani. Mutu
karbon aktif yang dihasilkan dari tempurung kelapa mempunyai daya serap tinggi, karena arang ini
berpori-pori dengan diameter yang kecil, sehingga mempunyai internal yang luas. Luas permukaan arang
adalah 2 x 104 cm2 per gram, tetapi sesudah pengaktifan dengan bahan kimia mempunyai luas sebesar
5 x 106 sampai 15 x 107cm2 per gram . Ada 2 tahap utama proses pembuatan karbon aktif yakni proses
karbonasi dan proses aktifasi. Dijelaskan bahwa secara umum proses karbonisasi sempurna adalah
pemanasan bahan baku tanpa adanya udara sampai temperatur yang cukup tinggi untuk mengeringkan
dan menguapkan senyawa dalam karbon. Pada proses ini terjadi dekomposisi termal dari bahan yang
mengandung karbon, dan menghilangkan spesies non karbonnya. Proses aktifasi bertujuan untuk
meningkatkan volume dan memperbesar diameter pori setelah mengalami proses karbonisasi, dan
meningkatkan penyerapan. Pada umumnya karbon aktif dapat di aktifasi dengan 2 (dua) cara, yaitu
dengan cara aktifasi kimia dan aktifasi fisika.
1. Aktifasi kimia, arang hasil karbonisasi direndam dalam larutan aktifasi sebelum dipanaskan. Pada
proses aktifasi kimia, arang direndam dalam larutan pengaktifasi selama 24 jam lalu ditiriskan dan
dipanaskan pada suhu 600 9000C selama 1 2 jam.
2. Aktifasi fisika, yaitu proses menggunakan gas aktifasi misalnya uap air atau CO2 yang dialirkan pada
arang hasil karbonisasi. Proses ini biasanya berlangsung pada temperatur 800 11000C.

Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon tersebut.
Karbon Aktif digunakan untuk menjernihkan air, pemurnian gas, industri minuman, farmasi, katalisator,
dan berbagai macam penggunaan lain. Selain di bidang pengolahan air, karbon aktif dapat digunakan di
berbagai industri seperti pengolahan/tambang emas dengan berbagai ukuran mesh maupun iondine
number. Juga digunakan untuk dinding partisi, penyegar kulkas, vas bunga, dan ornamen meja. Di balik
legamnya, barang gosong itu ternyata sangat kaya manfaat. Karbon aktif dapat digunakan sebagai bahan
pemucat, penyerap gas, penyerap logam, menghilangkan polutan mikro misalnya zat organic maupun
anorganik, detergen, bau, senyawa phenol dan lain sebagainya. Pada saringan arang aktif ini terjadi
proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat - zat yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif,
termasuk CaCo3 yang menyebabkan kesadahan. Apabila seluruh permukaan arang aktif sudah jenuh,
atau sudah tidak mampu lagi menyerap maka kualitas air yang disaring sudah tidak baik lagi, sehingga
arang aktif harus diganti dengan arang aktif yang baru.

Untuk mengurangi kesadahan (Hardness) pada air dapat digunakan filtrasi (penyaringan) dengan media
karbon aktif yang memiliki sifat kimia dan fisika, di antaranya mampu menyerap zat organik maupun
anorganik, dapat berlaku sebagai penukar kation, dan sebagai katalis untuk berbagai reaksi. Karbon aktif
adalah sejenis adsorbent (penyerap), berwarna hitam, berbentuk granule, bulat, pellet ataupun bubuk.
Jenis karbon aktif tempurung kelapa ini sering digunakan dalam proses penyerap rasa dan bau dari air,
dan juga penghilang senyawa-senyawa organik dalam air. Air sadah adalah air yang mengandung ion
Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Ion-ion ini terdapat dalam air dalam bentuk sulfat, klorida, dan
hidrogenkarbonat. Kesadahan air alam biasanya disebabkan garam karbonat atau garam asamnya.
Kesadahan merupakkan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan
sabun. Pada air berkesadahan rendah, air dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun,
sedangkan air yang berkesadahan tinggi tidak akan membentuk busa. Kesadahan atau Hardness adalah
salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air.Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion
Ca2+, Mg2+. Atau dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam
bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat
dalam jumlah kecil

Dewasa ini, penyerapan dengan menggunakan karbon aktif berkembang luas diantaranya dalam proses
sianidasi pada skala industri pertambangan besar maupun pertambangan rakyat di Indonesia, khususnya
pengolahan emas. Konsentrasi emas dalam ore sangat menentukan hasil produksi. Ore hasil tambang
sangat bervariasi, ada yang berupa pasir, batu keras ( kuarsa ), batu lunak ( domato ), lempung ( clay ),
dan lumpur. Untuk Pengolahan Emas Karbon aktif yang dipergunakan dapat berasal dari arang batok
kelapa, maupun arang kayu atau batu bara. Yang paling banyak dipakai adalah karbon aktif granular dari
arang batok kelapa. Dengan pengolahan tertentu yaitu proses aktivasi seperti perlakuan dengan tekanan
dan suhu tinggi, dapat diperoleh karbon aktif yang memiliki permukaan dalam yang luas. Untuk kualitas
baik, setiap kg karbon aktif memiliki daya adsorbsi emas hingga 8 - 16 g, namun kualitas karbon aktif
yang tersedia dipasaran rata-rata hanya mampu mengadsorpsi berkisar 2 - 5 g emas untuk setiap kg-
nya. Adsorpsi kompleks emas (khususnya ion disianoaurat (I)) pada karbon aktif merupakan dasar dari
teknik modern untuk proses ekstraksi emas. Proses ini sangat efektif dan telah menjadi faktor utama
dalam memperbaiki produktifitas industri tambang emas selama 25 tahun terakhir.

Proses Sianida yang didasarkan pada recovery melalui adorpsi kabon aktif dari larutan leach yang
mengandung emas low-grade (konsentrasi) telah dikembangkan sejak 1970-an dan sampai sekarang
85% recovery emas telah dilengkapi dengan teknik ini. Tiga proses berbeda yang telah dikembangkan
didasarkan pada teknik pelindian dalam ekstraksi padat-cair dan sifat-sifat kimia serta fisika dari bijih.
Yaitu: CIP (Carbon in Pulp), CIL (Carbon in Leach), dan CIC (Carbon in Column atau Carbon in Clear
Solution). Proses CIP digunakan dalam proses pelindian terdiri dari waktu pengadukan yang lama dan
penambahan karbon aktif dengan ukuran 1-3 mm (mesh: 8-25) terhadap bubur (padatan dan cairan)
setelah selesai proses pelindian. Dengan cara ini, emas yang terkandung pada fase cair akan teradsorp
pada permukaan karbon aktif.
Proses CIL diterapkan jika pelindian dilakukan dengan pengadukan dalam waktu yang singkat (kurang
dari 10 jam) dan/atau jika emas pada fase cair diadsorp lagi ke permukaan fase padat residu melalui efek
material berkarbonasi atau mineral lempung pada bijih. Proses ini lebih ekonomis karena pelarutan dan
adsorpsi dilakukan pada tangki yang sama secara serempak dengan penambahan karbon aktif selama
pelindian.
Proses ketiga adalah (CIC) digunakan dalam ekstraksi padat-cair dimana residu padatan dan larutan
leaching diperoleh secara terpisah misalnya heap leaching. Larutan hasil pelindian dilewati melalui kolom
adsorpsi yang mengandung karbon aktif untuk mendapatkan logam emasnya

Cara Pemilihan Karbon Aktif Untuk Pengolahan Emas
Sangat pentingnya Penggunaan Carbon dalam pengolahan emas, di karenakan Carbon di gunakan
untuk Penangkapan emas (Carbonisasi) dalam pengolahan emas secara cyanidasi, pemilihan karbon
yang tepat sangat berdampak pada hasil emas yang anda dapatkan di pengolahan emas, oleh karena itu
sangat penting untuk mengetahui Carbon mana yang paling tepat untuk pengolahan emas, berikut ini
penjelasannya :
1. Ada 2 spec yang harus di perhatikan yaitu IODINE dan HARDNES. IODINE : yang di maksudnya
adalah ukuran / nilai daya serap dari carbon tersebut terhadap partikel2 logam. apabila nilai IODINE yang
tinggi otomatis dayar serap carbon terhadap emas pun semakin kuat dan besar sehingga emas dalam
pengolahan emas dapat di serap secara keseluruhan. HARDNES : yang di maksud adalah tingkat
kekerasan / kekuatan Carbon (semakin tinggi semakin keras dan tidak mudah remuk), semakin sedikit
karbon pecah2 / remuk dalam pengolahan emas, semakin sedikit emas yang terbuang , di karenakan
karbon yang remuk / pecah2 kecil tidak dapat di tangkap dalam proses penyaringan karbon, sehingga
remukan / pecahan kecil carbon tersebut terbuang ke pembuangan limbah
2. Ada beberapa masalah yang harus di perhatikan dalam penggunaan Activited Carbon dalam
pengolahan emas. Activited Carbon pada umumnya dalam kondisi yang sangat kotor / banyak debu2
karbon halus. Oleh karena itu dalam pengolahan emas , banyak pengolah mencuci terlebih dahulu
karbon tersebut sampai bersih (tidak ada carbon halus) di karenakan apabila tidak di hilangkan carbon
halus tersebut bisa mengakibatkan lostnya emas yang tertangkap di karbon halus tersebut. Akan tetapi
pencucian karbon tersebut mempunyai dampak sangat buruk yaitu Iodine (daya serap) dari karbon
tersebut akan turun drastis akibat dari penyucian tersebut. Solusinya carilah karbon aktif dengan jumlah
partikel debu minim (bersih), sehingga kita tidak perlu mencuci atau pun mengayak dan pada akhirnya
iodine (daya serap) dari karbon tersebut tidak menurun. Carilah karbon aktif dengan ukuran butiran
mesh: 8-25, karena ukuran ini kandungan debunya minim (Ash Content maximum 4%). Cara pengujian
daya serap (iodine) dapat di lakukan menggunakan Metalynblue, dengan cara sbb :
1. Bersihkan karbon yang akan di uji (di siram / bilas dengan air jika kondisi karbon banyak debu
karbonnya) , khusus karbon yang sudah bersih tidak perlu di lakukan pembersihan lagi
2. Siapkan air dalam gelas.., lalu teteskan cairan metalynblue tersebut dalam air sehingga air berubah
warna menjadi kebiruan
3. Masukan carbon yang sudah di bersihkan tersebut ke dalam cairan yang sudah kita campur tadi
4. Aduk2 beberapa menit , anda akan melihat warna dari air tersebut akan menjadi bening kembali, itu di
karenakan carbon menyerap cairan metalyn dengan baik.
Secara ringkas karbon aktif yang biasa digunakan untuk mengolah emas mempunyai spesifikasi sebagai
berikut:
Total ash content max: 4%
Moisture content max: 5%
Apparent density (Bulk Density = Berat Jenis): 450 550 kg/m3
Mean particle diameter : 6x12 mesh min. 2.48 mm atau 8x16 mesh min. 1.55 mm
Bahan pembuat : batok kelapa
Iodine number : 800 atau 1000 mg/g

Selain untuk mengadsobrsi pada emas, karbon aktif juga bisa digunakan untuk mengadsorbsi senyawa
sianida termasuk bahan beracun berbahaya (B3) pada aliran air sungai. Sianida banyak digunakan
dalam berbagai industri seperti serat sintetik (akrilonitril), petrokimia, baja, pertambangan dan pelapisan
logam (electroplating). Sebagai akibat dari pemakaian bahan beracun dan berbahaya tersebut, umumnya
kegiatan-kegiatan itu menghasilkan limbah yang masih mengandung sianida yang berpotensi mencemari
lingkungan di sekitarnya. Berbagai upaya digunakan untuk mengurangi pencemaran lingkungan tersebut,
salah satunya dengan penyerapan karbon aktif yang ditentukan melalui pengamatan pengaruh pH,
konsentrasi penyerap dan waktu. Penambahan ion Cu2+ sebagai katalis telah diteliti pula. Hasil
menunjukkan bahwa penambahan karbon aktif sebanyak 25 g/l pada pH 10,5 dapat menurunkan
konsentrasi sianida sebesar 20 % dalam waktu 8 jam. Penambahan ion Cu2+ (100 mg/l) pada larutan
sianida telah meningkatkan penyerapan sebesar 55 % dalam waktu 2 jam. Penyerapan ion sianida
dengan karbon aktif yang telah direndam dengan larutan Cu2+ (0,5 %) meningkat menjadi 82 % dalam
waktu 2 jam.

Karbon aktif juga digunakan untuk menyerap kandungan logam berat Pb (Plumbum = Timbal) dan Cd
(Cadmium). Logam berat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia sebagai penghalang kerja enzim,
sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi logam berat akan bertindak sebagai
penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui kulit,
pernapasan dan pencernaan. Logam berat jika sudah terserap ke dalam tubuh maka tidak dapat
dihancurkan tetapi akan tetap tinggal di dalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses ekskresi. Hal
serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama di perairan telah terkontaminasi (tercemar) logam
berat maka proses pembersihannya akan sulit sekali dilakukan. Sedikitnya terdapat 80 jenis dari 109
unsur kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut
pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis.
Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat
dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun.
Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya.
Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya dalam
tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan
lain-lain. Kontaminasi logam berat terutama Pb dan Cd di lingkungan merupakan masalah besar dunia
saat ini.

Proses industri dan urbanisasi memegang peranan penting terhadap peningkatan kontaminasi tersebut.
Suatu organisme akan kronis apabila produk yang dikonsumsikan mengandung logam berat tersebut.
Timbal yang terserap oleh ibu hamil akan berakibat pada kematian janin dan kelahiran prematur, berat
lahir rendah bahkan keguguran. Penelitian menunjukkan bahwa timbal yang terserap oleh anak,
walaupun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan gangguan pada fase awal pertumbuhan fisik dan
mental yang kemudian berakibat pada fungsi kecerdasan dan kemampuan akademik. Kadmium
berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu yang panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh
khusunya hati dan ginjal. Secara prinsip, pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan pada
paru-paru, emphysemia dan renal turbular disease yang kronis. Kadmium lebih mudah terakumulasi oleh
tanaman jika dibandingkan dengan timbal (Pb). Logam berat ini tergabung bersama timbal dan merkuri
sebagai the big three heavy metals yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia.
Dari evaluasi beberapa teknik pengolahan logam berat dengan mempertimbangkan akan kemudahan
sistem aplikasi lapangan dan sumber daya yang melimpah, maka diperoleh suatu metode yang lebih
representatif dalam mengolah logam berat timbal dan kadmium. Metode tersebut adalah adsorpsi dengan
media karbon aktif. Karbon aktif memiliki ruang pori sangat banyak dengan ukuran tertentu. Pori-pori ini
dapat menangkap partikel-partikel sangat halus (molekul) terutama logam berat dan menjebaknya
disana. Penyerapan menggunakan karbon aktif adalah efektif untuk menghilangkan logam berat. Ion
logam berat ditarik oleh karbon aktif dan melekat pada permukaannya dengan kombinasi dari daya fisik
kompleks dan reaksi kimia. Karbon aktif memiliki jaringan porous (berlubang) yang sangat luas yang
berubah-ubah bentuknya untuk menerima molekul pengotor baik besar maupun kecil. Efektifitas adsorpsi
karbon aktif terhadap logam timbal Pb2+ telah ditunjukkan pada sertifikat NSF (National Sanitation
Foundation) yang merefleksikan isotherm Langmuir dimana adsorbsi logam berat Pb akan berlangsung
sampai mencapai titik keseimbangan dimana proses adsorbsi tidak akan berjalan lagi atau berhenti
meskipun dosis karbon aktif diperbesar. Kecepatan penyerapan ini tergantung dari sifat adsorbsi,
temperatur, pH, dan waktu singgung karbon aktif dengan Pb. Sedangkan penyerapan Cd relatif
merefleksikan isotherm Freundlich.

Proses eliminasi logam berat Pb dan Cd dengan karbon aktif akan semakin efektif dimana selain sebagai
adsorben karbon aktif secara simultan juga bertindak sebagai pemberat (weighing agent) demikian pula
jika berbagai metode pengolahan digabung misalnya metode adsorbsi karbon aktif dengan metode
konvensional (koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan khlorinasi). Penyerapan karbon aktif bubuk
dapat digunakan pada instalasi pengolahan di hampir seluruh tempat/titik pembubuhan. Pembubuhan
karbon aktif dapat dilakukan dengan sistem kering maupun basah. Titik pembubuhan ini tentunya
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi,
dianjurkan agar menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan. Aplikasi sistem ini sangat cocok
diterapkan dalam industri industri pengolahan yang menghasilkan limbah cair yang relatif banyak dan
sangat dianjurkan terutama pada Instalasi Pengolahan Air Bersih atau Air Minum (IPAM). Dalam
perspektif yang lebih luas, aplikasi teknologi karbon aktif ini dapat digunakan tidak hanya untuk mengolah
logam berat Cd dan Pb tetapi juga pada unsur pecemar lainnya.

KEGUNAAN tempurung kelapa yang sudah diolah menjadi karbon aktif sangat banyak dan dibutuhkan di
industri-industri besar. Untuk pemurnian gas, misalnya, karbon aktif diperlukan untuk menghilangkan
belerang, gas beracun, bau busuk, asap dan pencegahan racun. Kemudian dipakai juga pada industri
pengolahan gas alam cair (LNG), katalisator untuk mengangkut vinil klorida dan vinil asetat. Dan, yang
lebih sederhana adalah sebagai bahan pembersih udara di ruangan yang kandungan uap air dan gas
berbau/beracunnya tinggi, seperti pada mobil, kamar pendingin, botol obat-obatan serta peralatan-
peralatan yang harus dilindungi dari proses perkaratan. Kemudian karbon aktif juga digunakan di industri
obat dan makanan sebagai penyaring, penghilang warna, bau dan rasa tidak enak pada makanan. Di
bidang perminyakan juga karbon aktif dipakai sebagai bahan penyulingan bahan mentah dan zat
perantara. Dalam industri pembersihan air dipakai juga sebagai bahan penghilang bau, warna dan logam
berat, menghilangkan ammonia, nitrit, fenol. Bahkan dalam industri pulp (bahan kertas) dan tambang
emas, karbon aktif digunakan sebagai bahan pemurnian.

Secara ringkas kegunaan karbon aktif :
1. Pada pengolahan air untuk penjernihan dan mengurangi kesadahan dengan menyerap bau, rasa,
warna, kaporit, kapur (CaCO3), logam berat
2. Pada pengolahan emas untuk menyerap konsentrasi emas (ore) dalam bentuk Carbon in pulp (CIP),
Carbon in Leach (CIL), Carbon in Clear Solution (CIC) biasanya dari batok kelapa mesh 8-25
3. Pada pemurnian gas dengan menyerap belerang, gas beracun, bau busuk, asap dan pencegahan
racun.
4. Pada pengolahan limbah untuk menyerap Bahan Beracun Berbahaya (B3) yaitu menyerap sianida
yang terdapat pada limbah industri serat sintetik (akrilonitril), petrokimia, baja, pertambangan dan
pelapisan logam (electroplating) dengan cara merendam karbon aktif dengan larutan Cu2+ (0,5%) yang
menghasilkan daya serap sianida menjadi 82% dalam waktu 2jam.
5. Untuk menyerap logam berat Raksa/Hg, Cadmium/Cd, Plumbum/Pb/Timbal, Cromium/Cr penyebab
sakit kanker
6. Penyegar/pembersih udara ruangan dari kandungan uap air/gas berbau/beracun, seperti pada mobil,
kamar pendingin, botol obat-obatan serta peralatan-peralatan yang harus dilindungi dari proses
perkaratan.
7. Pada industri obat dan makanan sebagai penyaring, penghilang warna, bau dan rasa tidak enak pada
makanan.
8. Pada bidang perminyakan dipakai sebagai bahan penyulingan bahan mentah dan zat perantara

Untuk keperluan tertentu kami menyediakan ukuran mesh 6-12 dan 8-30 atau sesuai permintaan dengan
iodine number absorption mulai dari 700 s/d 1000 mg/g.
Untuk order jenis tertentu ini diperlukan minimum order sebanyak 7 ton (7000 kg) dengan harga
mengikuti tabel dibawah ini:
N
o
Item
Mesh
(Inchi)
Iodine
Number
(mg/g)
Kemasan
/Bag
Harga/Kg
Ongkos Kirim (Rp)
Jakarta

Bodetabek+J
awa
Luar
Jawa
1
.
Karbon Aktif Lokal (Batok
Kelapa)
mesh 6
12
<800 50Kg Rp.10.000
,-
Rp250/
kg
Rp500/kg Rp750/k
g
<1000 50Kg Rp.15.000
,-
Rp250/
kg
Rp500/kg Rp750/k
g
mesh 8 -
30
<800 50Kg Rp.10.000
,-
Rp250/
kg
Rp500/kg Rp750/k
g
<1000 50Kg Rp.15.000 Rp250/ Rp500/kg Rp750/k
,- kg g
mesh 12
40
<800 50Kg Rp.10.000
,-
Rp250/
kg
Rp500/kg Rp750/k
g
<1000 50Kg Rp.15.000
,-
Rp250/
kg
Rp500/kg Rp750/k
g
2
.
Karbon Aktif Kyodo Yushi
(Batok Kelapa)
NA NA 20kg Rp.230.00
0,-
Rp30.00
0
Rp100.000 Rp150.0
00
3
.
Karbon Aktif Calgon
Filtrasorb 100 USA 25 kg
(batubara)
25-30 850 25kg Rp.1.350.
000,-
Rp30.00
0
Rp100.000 Rp150.0
00
4.
Karbon aktif Lokal Sampel
(Batok Kelapa)
semua
mesh
<800,
<1000 <100gr
free Rp30.00
0
Rp50.000 Rp75.00
0


Untuk pembelian mohon hubungi nomor telpun atau hp di atas pada hari kerja Senin s/d Sabtu jam 08.00
s/d 17.00 wib
Atau dapat membeli via keranjang belanja purewatercare.com di link berikut : Fungsi Karbon Aktif
Sistem pembayaran cash atau via transfer ke salah satu rekening berikut ini:
Nama Bank : Bank Mandiri Nama Bank : BCA Nama Bank : BRI
Cabang : Perumnas Klender
Jaktim Cabang : Menara Bidakara Jaksel Cabang : Kalimalang Jaktim
Atas nama : Murdiyanto Atas nama : Murdiyanto Atas nama : Murdiyanto
No. Account : 1660-0000-7749-5 No. Account : 4501-3777-61
No. Account : 0997-0102-8965-
538
Harga adalah Franco Jakarta belum termasuk ongkos kirim, beaya pengiriman disesuaikan dengan
jumlah order dan wilayah pemesan.
Ongkos kirim bisa diklik disini : daftar harga dan ongkos kirim. Waktu pengiriman untuk luar jawa +/- 1
minggu

Anda mungkin juga menyukai