Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH

MANAJEMEN KUANTITATIF
MODUL 3
PEOGRAM LINEAR DENGAN METODE
SIMPLEX
TATAP MUKA : 4 (EMPAT)
PENYUSUN : NURMATIAS, MM
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
PEOGRAM LINEAR DENGAN METODE
SIMPLEX
PENDAHULUAN
Metode Simpleks merupakan sebuah metode lanjutan dari metode grafik.
Metode Grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan manajemen yang memiliki
variable keputusan ukup besar! sehingga untuk menyelesaikannya dibutuhkan
sebuah metode yang lebih kompleks yaitu dengan menggunakan program komputer
"SB #"uantitative System $or Business% atau menggunakan metode simpleks. &alam
kenyataannya penggunaan komputer lebih efisien! akan tetapi metode dasar yang
digunakan dalam pengoperasian komputer tetap metode simpleks.
Penyelesaian seara manual linear program dengan metode simpleks tetap
menghendaki kesungguhan kita dalam pengembangan keahlian formulasi 'inear
Programing #'P%. &engan mempelajari mekanisme dari metode simpleks! informasi
yang diperoleh tidak hanya solusi optimal saja! melainkan juga interpretasi ekonomi
dan informasi untuk mengadakan analisa sensitivitas.
Metode simpleks merupakan pengembangan metode aljabar yang hanya
menguji sebagian dari jumlah solusi basis dalam bentuk tabel. (abel simpleks hanya
menggambarkan masalah linear program dalam bentuk koefisien saja! baik koefisien
fungsi tujuan maupun koefisien setiap kendala.
PENGERTIAN
Met!e S"#$%e&' adalah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan manajerial yang telah diformulasikan terlebih dahulu ke dalam persamaan
matematika program linear yang mempunyai )ariabel *eputusan mulai dari lebih
besar atau sama dengan + #dua% sampai multivariabel.
Sebagai pembanding! Metode Grafik hanya dapat kita gunakan apabila jumlah
variable keputusan maksimal + #dua% buah. Sehingga dapat juga kita katakan bah,a
apabila suatu persoalan 'inear programming dapat kita selesaikan dengan Metode
simpleks. Sebaliknya suatu persoalan yang hanya bisa diselesaikan dengan Metode
Simpleks tidak dapat kita selesaikan dengan Metode Grafik.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
Ada beberapa langkah penting yang harus kita pahami dalam menggunakan Metode
Simpleks! yaitu -
.. pembuatan Motode Program 'inear biasa
+. Merubah formulasi 'P Biasa menjadi $ormulasi standar
/. Menyiapkan table Simpleks A,al #0nitial (ableau%
1. Memasukkan nilai-nilai dan variable dalam formulasi standar ke dalam tabel
a,al.
2. Melakukan Proses 0terasi
3. Menentukan apakah Penyelesaian 4ptimal sudah terapai
5. Membuat kesimpulan ja,aban.
Me()*+, F(#)%+'" B"+'+ &e !+%+# F(#)%+'" 't+-!+(
Merubah formulasi biasa ke dalam formulasi standar harus mengikuti kaidah dasar
yang berlaku yaitu -
0ntroduksikan variable baru sebagai variable dummy dengan singkatan huruf
S' sebagai singkatan dari Slak #*ekurangan%
)ariabel Slak kita introduksikan apabila kita mempunyai bentuk tanda
pembatas lebih keil dari atau sama dengan #6%
0ntroduksikan variable baru sebagai variable dummy dengan singkatan SP
sebagai singkatan dari Surplus #kelebihan%
)ariabel Surplus kita introduksikan apabila kita mempunyai bentuk tanda
pembatas lebih besar dari atau sama dengan #7%
C-t, M+. / 0 41 23 4 31 25
Batasan .. +82 9. : ; 9+ 6 +<
+. .82 9+ 6 2
/. /82 9. : /8.< 9+ 6 +.
1. 9.! 9+ 7 < =on =egativity
(FORMULA BIASA)
Ma> ? @ 1< 9. : /< 9+ : 4S. : 4S+ : 4S/
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
Batasan
.. +82 9. : ; 9+ : . S. @ +<
+. .82 9+ : . S. @ 2
/. /82 9. : /8.< 9+ : . S. @ +.
9.! 9+! S.! S+! S/ 6 <
(FORMULASI STANDAR)
Barangkali ada yang masih ragu atau kurang mengerti mengapa kita tambahkan
atau introduksikan variable baru sewaktu kita merubah bentuk biasa ke bentuk
standar. Perhatikan lagi dengan seksama.
Ambil ontoh - +82 9. : ; 9+ 6+<
&isini kita lihat bah,a nilai ruas kiri lebih keil atau sama dengan #6% +<. Padahal
dalam pengoperasikan (abel simpleks kita harus merubah tanda 6 menjadi tanda @
artinya nilai ruas kiri betul-betul sama dengan nilai ruas kanan. )ariabel yang kita
tambahkan tersebut kita namakan Slack Variable dengan tanda S' dan bertanda
postitf.
+82 9. : ; 9+ :AAAAAAA6 +<
+82 9. : ; 9+ : S'AAAAA.6 +< atau
567 23 4 8 25 4 3 SL99 0 51
Sementara jika tanda pembatas kita adalah 'ebih Besar atau Sama &engan #7% maka
kita introduksikan varibel Surplus.
Ambil ontoh - 1 9 . : / 9 7 +2
&isini kita lihat bah,a nilai ruas kiri lebih besar atau sama dengan #7% nilai ruas kanan!
oleh karena itu agar nilainya sama besar maka kita introduksikan variable baru yang
kita sebut Surplus )ariabel dengan tanda SP pada ruas kanan! dengan tujuan untuk
mengurangi nilai ruas kanan tersebut agar sama besar dengan nilai ruas kiri.
1 9 . : / 9 + +2 :
1 9 . : / 9 + +2 : SP atau
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
4 2 3 4 3 2 5 : 3P 0 57
&apat juga disimpulkan bah,a setiap Slak )ariabel tandanya Positif dan setiap
Surplus )ariabel tandanya =egatif.
BENTUK TABEL SIMPLEKS
Bj
BAS0S 9. 9+ 9/ 9;; 9n =C*
?j
Bj - ?j
Pe-<e%+'+- $e-==)-++- T+*e% S"#$%e&' !" +t+'
Untuk (able Simpleks seperti ini yang perlu kita ingat adalah ketentuan seperti
berikut -
3; K%# B+("'
*olom Baris selalu ada dan ditempatkan di kolom paling kiri.
Untuk tabel a,al variable yang pertama kali kita tulis pada kolom ini adalah
- )ariabel tambahan yang bertanda positif seperti Slak )ariabel #S'%
- Artifisial )ariabel
4leh karena itu Surplus )ariabel #-SP% t"!+& $e(-+, kita masukkan ke dalam
kolom basis pada tabel a,al.
5; K%# C<
*olom Boefesien $ungsi (ujuan #Bj% selalu kita tuliskan pada urutan kedua
setelah kolom Basis. Angka *oefesien setiap kita lihat pada $ungsi (ujuan
$ormulasi Standar dari persoalan yang dihadapi.
/. K%# !" +-t+(+ *olom Bj dan *olom paling kanan atau *olom =ilai Cuas
*anan #=C*%
Dumlah kolom ini bervariasi tergantung berapa jumlah variable yang ada di
dalam $ungsi (ujuan F(#)%+'" St+-!+(; 4leh karena itu apabila terjadi
kesalahan dalam membuat $ormulasi Standar maka penyelesaian persoalan
dengan metode simple simpleks juga akan salah.
4; K%# N"%+" R)+' K+-+- (NRK)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
Pada kolom ini kita menuliskan =ilai Cuas *anan dari setiap batasan yang ada
di dalam setiap persoalan yang dihadapi.
7; J)#%+, B+("'
Dumlah baris di antara baris B+'"' dengan baris /< tergantung dari berapa
buah Batasan yang kita hadapi di dalam setiap persoalan.
>; B+("' /<
Baris ?j ini kita gunakan untuk mendapat nilai S,+!? P("@e atau Nilai
Marginal )alue Produt dari setiap variable yang kita hadapi.
Angka yang akan kita tuliskan pada Baris ?j ini +!+%+, +-=&+ H+'"%
Penjumlahan Perkalian setiap *oefesien dari A+("+*%e B+-= te(te(+ !+%+#
K%# basis dengan angka-angka di dalam Matrik A.
C; B+("' C< D /<
Baris ini sangat bermanfaat bagi kita untuk melihat kapan kita berhenti
melakukan 0terasi atau baris yang dapat membantu kita untuk menentukan
apakah penyelesaian optimal telah kita apai.

B+t+'+-
.. +82 9 . : ; 9 + : . S' . @ +<
+. .82 9+ : . S' + @ 2
/. /82 9 . : /8.< 9+ : . S' / @ +
BENTUK 5
C< ::::
P(!)@t M".

E)+-t"tB

23

25

23

999;

2-
/<
C< : /<
Penjelasan Penggunaan (abel Model di atas -
3; K%# C< atau *olom $ungsi (ujuan ditempatkan pada urutan paling kiri.
*egunaannya sama dengan bentuk ..
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
5; K%# P(!)@t M".
*olom ini sama fungsinya dengan *olom Basis
3; K%# E)+-t"tB
*olom ini sama fungsinya dengan *olom =ilai Cuas kanan Persoalan
Maksimisasi
Bontoh penyelesaian persoalan Maksimisasi menggunakan Metode
Simpleks dengan menggunakan *e-t)& t+*e%; 3
M"'+%&+-
$ungsi tujuan- Ma> ? @ 1< 9 . : /< 9+
Batasan .. +82 9. : ; 9+ 6+<
+. .82 9+ 6 2
/. /82 9. : /8.< 9+ 6+.
1. 9.! 9+ 7 < =on-=egativity
#$4CMU'AS0 B0ASA%
Ma> ? @ 1< 9. : /< 9+ : 4S'. : 4S'+ : 4S'/
Batasan .. +82 9. : ; 9+ : . S'. @ +<
+. .829+ : . S'+ @ 2
/. /82 9. : /8.<9+ : . S'/ @ +.
9.! 9+! S.! S'+! S'/ 7 <
#$4CMU'AS0 S(A=&AC%
T+*e% A?+%
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
C< 1< /< < < <
BASIS 9. 9+ S'. S'+ S'/ NRK
S'. < +82 ; . < < +<
S'+ < < .82 < . < 2
S'/ < /82 /8.< < < . +.
/< < < < < < <
C< : /< 1< /< < < <
PROSES ITERASI
1. Te-t)&+- K)-@" K%# (Pivot Colum)
Baranya adalah memilih nilai C< D /< yang terbesar dan positif
Pada tabel di atas kita pilih kolom 23 sebagai kuni *olom #nilai 1<%
2. Te-t)&+- K)-@" B+("' (Pivot Row atau Replaed Row)
Baranya adalah memilih ,+'"% *+=" anatara NRK dengan +-=&+0+-=&+ yang
ada dalam &)-@" &%#. *emudia kita pilih hasil bagi yang te(&e@"% dan
$'"t"F. 0ngat hasil bagi dengan nilai negative! nol dan tak terhingga tidak
dapat dijadikan sebagai kuni baris. Pada tabel di atas kita lihat ara
mendapatkan kuni baris.
L+-=&+,:%+-=&+, $e-==)-++- Met!e S"#$%e&' G
.. Ubah masalah linear program ke dalam bentuk standar
+. Periksa apakah setiap kendala memiliki Evariabel basisF . Dika tidak tambahkan
satu variabel buatan #semu% yang bertindak sebagai variabel basis! misalnya
". atau "+ yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan.
V+("+*e% *+'"' +!+%+, :
Variabel yang memiliki koefisien sat, sedangkan pada kendala yang lain
nilainya nol.
/. Masukkan semua nilai fungsi kendala ke dalam tabel simpleks
1. Masukkan niali koefisien fungsi tujuan pada baris ?j G Bj dengan rumus -
?j G Bj @ Bbyj G Bj
Cumus ini hanya digunakan pada a,al tabel simpleks
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
2. (entukan kolom kuni! yaitu kolom yang memiliki nilai negatif terbesar pada
baris ?j G Bj. Dika terdapat dua nilai terbesar sama! dapat dipilih salah satu.
3. (entukan baris kuni! yaitu nilai yang memiliki angka indeks terkeil dan bukan
negatif! dengan menggunakan rumus -
Min! =ilai pada kolom bi atau Min! 9bi! Hik 7 <
=ilai pada kolom kuni Hik
5. Bari angka baru yang terdapat pada baris kuni dengan ara membagi semua
angka yang terdapat pada baris kuni dengan angka kuni. Angka kuni adalah
angka yang terdapat pada persilangan baris kuni dengan kolom kuni.
I. Menari angka baru pada baris yang lain dengan rumus -
Angka baru @ =ilai pada baris lama G #perkalian koefisien pada kolom
kuni dengan angka baru baris kuni%
J. Apabila sosialisasi optimal belum ditemukan! kembali ke langkah kelima di
atas! sehingga nilai yang terdapat pada baris ?j G Bj 7 <.
G+#*+( L+-=&+, D %+-=&+, $e-==)-++- Met!e S"#$%e&'
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
MULAI
'angkah .
'angkah +
'angkah /
C-t, K+')' P(!)& M".
P(. Hummy $ood memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi dua jenis produk
yaitu )anilla dan )iolette. Untuk memproduksi kedua produk tersebut diperlukan
bahan baku A! bahan Baku B dan jam tenaga kerja. Maksimum penyediaan bahan
baku A adalah 3< kg per hari! bahan baku B /< kg per hari! dan tenaga kerja 1< jam
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
Konversikan semua kendala ke dalam persamaan
atau dalam bentuk standar dengan menambahkan
slack variable atau mengurangkannya dengan
surplus variable (1)
Periksa apakah semua kendala memiliki variable
basis layak !ika tidak tambahkan satu variable
buatan atau semu ke dalam kendala (")
Lakukan penyempurnaan
penyelesaian kelayakan dengan cara
iterasi (#)
Penyelesaian perlu
diteruskan$ (%)
&ari penyelesaian
yang lebih baik
(')
Apakah penyelesaian
sudah layak dan
optimal$ (()
Penyelesaian
optimal
())
*idak ada
penyelesaian
optimal (+)
,-L-,AI
per hari. *ebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam tenaga kerja! dapat
dilihat dalam (abel berikut ini.
Denis bahan baku
dan tenaga kerja
*g bahan baku dan jam tenaga kerja Maksimum
penyediaan
)anilla )iolette
Bahan baku A
Bahan baku B
(enaga kerja
+
-
+
/
+
.
3< kg
/< kg
1< jam
*edua jenis produk memberikan sumbangan keuntungan sebesar Cp. 1<!<< untuk
vanilla dan Cp. /<!<< untuk )iolette. Masalahnya adalah bagaimana menentukan
jumlah unit setiap jenis produk yang akan diproduksi dalam setiap hari.
Pe-Be%e'+"+-
/ 0 rupaih keuntungan per hari
9. @ jumlah vanilla yang diproduksi8hari
9+ @ jumlah violette yang diproduksi8hari
?ma> @ 1<9. : /<9+ 6 3< #rupiah8hari%
L+-=&+, 3
F(#)%+'" L"-e+( P(=(+# (LP)
*endala - +9. : /9+ 6 3< #bahan baku A%
+>+ 6 /< #bahan baku B%
+9. : .9+ 6 1< #(enaga kerja%
9. 6 <
9+ 6 < #kendala tambahan%
Bentuk standar -
+9. : /9+ : S. : <S+ : <S/ @ 3<
+9+ : <S. : S+ : <S/ @ /<
+9. : .9+ : <S. : <S+ : S/ @ 1<
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
&iubah menjadi -
1<9. : /<9+ : <S. : <S+ : <S/
B. @ 1<! B+ @ /<! B/ @ <! B1 @ <! B2 @ <
L+-=&+, 5
T+*e% S"#$%e. A?+% M+'+%+, PT; Y)##B F!
BB
)ariabel
dlm
basis
Bj
bj
1< /< < < <
0ndeks
9. 9+ S. S+ S/
< S. 3< + / . < < 3<8+ @ /<
< S+ /< < + < . < /<8< @ K
< S/ 1< + . < < . 1<8+ @ +<
?j - Bj < -1< -/< < < <
Bara pengisian kolom ?j G Bj -
3< .
? @ #<!<!<% @ /< - < @ < ?/ @ #<!<!<% @ < - < @ <
1< <
+ <
?. @#<!<!<% @ < - 1< @ - 1< ?1 @ #<!<!<% @ . - < @ <
+ <
/ <
?+ @#<!<!<% @ + - /< @ - /< ?2 @#<!<!<%@ < - < @ <
. .
=ilai ? @ <! menunjukkan bah,a pada tabel a,al nilai 9. dan 9+ @ < #belum
berproduksi%. Dika dimasukkan dalam fungsi tujuan ? @ 1<#<% : /<#<% : <#3<% : <#/<% :
<#1<% @ <
L+-=&+, 3
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
Apakah tabel tersebut sudah optimalL Belum! karena tabel optimal bila nilai yang
terdapat pada baris ?j G Bj 7 <
L+-=&+, 4
Pe-Be%e'+"+- !e-=+- @+(+ "te(+'"
3; menentukan kolom kunsi! yaitu kolom yang memiliki nilai ?j GBj negatif
terbesar! dalam hal ini kolom 9.. &engan demikian 9. akan masuk dalam
basis
5; Menentukan baris kuni! yaitu baris yang memiliki angka indeks yang terkeil
dan bukan negatif! dalam hal ini baris S/. &engan demikian S/ akan keluar
dari basis dan tempatnya akan digantikan oleh variabel 9.
3; Menentukan angka kuni. Angka kuni adalah angka yang terdapat pada
persilangan kolom kuni dengan baris kuni! dalam hal ini +-=&+ &)-@" 0 5
4; Menari angka baru yang terdapat pada baris kuni! dengan ara membagi
semua angka yang terdapat pada baris kuni dengan angka kuni.
Angka baru @ 1<8+! +8+! ;! <8+! <8+! ;.
Atau @ +<! .! ;! <! <! ;.
7; Menari angka baru pada baris yang lain! yaitu -
Baris "1
Angka lama @ M 3< + / . < < N
Angka baru baris kuni @ M +< . ; < < ; N #+%
Angka baru @ M +< < + < < -. N
Baris "2
Angka lama @ M /< < + < . < N
Angka baru baris kuni @ M +< . ; < < ; N #<%
Angka baru @ M /< < + < . < N
Baris #$ % C$
Angka lama @ M < -1< -/< < < <N
Angka baru baris kuni @ M +< . ; < < ; N #-1<%
Angka baru @ MI<< < -.< < < +<N
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
Oasil perhitungan diatas! akan nampak pada tabel baru simple> yaitu tabel yang
merupakan hasil iterasi pertama.
T+*e% Ite(+'" 3
BB
)ariabel
dlm
basis
Bj
bj
1< /< < < <
0nde>
9. 9+ S. S+ S/
< S. +< < + . < -. +<8+@.<
< S+ /< < + < . < /<8+@.2
1< 9. +< . .82 < < .82 +<8<! 2@1<
?j - Bj I<< < -.< < < +<
(abel 0terasi . belum optimal sehingga harus diulang langkah-langkah di atas!
sehingga akan didapat tabel 0terasi +
T+*e% Ite(+'" 5
BB
)ariabel
dlm
basis
Bj
bj
1< /< < < <
0nde>
9. 9+ S. S+ S/
/< 9. .< < . ; < -.8+
< S+ .< < < -. . .
1< 9. .2 . < -.81 < P
?j - Bj J<< < < 2 < .2
Solusi optimum (abel 0terasi + menunjukkan bah,a total nilai ? @ J<< dengan masing-
masing variabel keputusan 9. @ .2 dan 9+ @ .<. Pada tabel di ba,ah ini #S. @ S/ @ <
merupakan variabel nonbasis%.
)ariabel basis *oefisien fungsi tujuan > =ilai variabel basis
9+ /< > .< @ /<<
S+ < > .< @ <
9. 1< > .2 @ 3<<
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF
Dumlah @ J<<
Ke'"#$)%+- :
.. Pada tabel 0terasi + merupakan tabel akhir simple>! dengan solusi optimal
adalah -
9. #)anilla% @ .2 unit
9+ #)iolette% @ .< unit
? #keuntungan% @ Cp. J<<!<<
+. *endala kedua #bahan baku B% masih tersisa sebanyak .< kg yang ditunjukkan
oleh nilai S+ @ .<! pada tabel optimal.
/. *endala . dan / tidak ada sisa #full apasity%! yang ditunjukkan oleh niali S. @
S/ @ < #variabel nonbasis%. Oal ini dapat juga dibuktikan dengan memasukkan
nilai 9. dan 9+ ke dalam kendala . dan /.
*endala . - +9. : /9+ @ 3<
+#.2% : / #.<% @ 3<
3< @ 3<
Bahan baku yang digunakan @ yang tersedia
*endala / - +9. : . 9+ @ 1<
+#.2% : .#.<% @ 1<
1< @ 1<
Dam kerja yang digunakan @ yang tersedia
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN KUANTITATIF

Anda mungkin juga menyukai