Anda di halaman 1dari 7

1.

Asuhan Keperawatan Angina Pektoris


a. Pengkajian
1) Riwayat kesehatan sekarang
- Lemah, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur (mungkin di dapatkan
Tachycardia dan dispnea pada saat beristirahat atau pada saat
beraktivitas).
- Dada terasa tak enak (digambarkan sebagai mati rasa, berat, atau terbakar;
dapat menjalar ke pundak kiri, lengan, leher, punggung, atau rahang),
pusing, mual, muntah, jantung berdebar-debar, denyut jantung lebih cepat,
kehilangan nafsu makan, nyeri kepala yang hebat, emosi yang tak
terkontrol.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Mempunyai riwayat IMA, penyakit jantung koroner, CHF, tekanan darah
tinggi, diabetes melitus, stroke, perokok.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes,
stroke, hipertensi, perokok.
4) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum : masih dalam keadaan sadar
b) Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/80 mmHg
Nadi : 95 kali/menit
Pernapasan : 25 kali/menit
Suhu :

C


































c) Kepala
Lingkar kepala normal, rambut rontok

d) Wajah
Muka merah, otot muka meregang, konjungtiva animis, skelra ikterik

e) Hidung
Pernapasan cuping hidung, sputum jernih

f) Mulut
Membran mukosa pucat

g) Leher
Jugularvena distension

h) Ekstermitas
Warna kulit pucat dan di kuku, penurunan turgor kulit, kulit berkeringat
banyak, kekuatan otot melemah

i) Thorax
Paru-paru
- Inspeksi : dinding dada retraksi, simestris dada sama
- Palpasi : premitus kiri kanan sama
- Auskultasi : suara napas cracles
- Perkusi : padat

Jantung
- Inspeksi : apeks kordis terlihat
- Palpasi : detak jantung teraba
- Auskultasi : Suara jantung tambahan S4, murmur, irama jantung
irreguler
- Perkusi : padat

j) Abdomen
Inspeksi : perut tidak membuncit
Palpasi : hepar tidak teraba
Auskultasi : Bising usus atau peristaltik meningkat
Perkusi : gembung

5) Pemeriksaan penunjang
a) EKG : S-T elevasi, gelombang T inversi, gelombang Q nekrosis
b) Photo Rontgen : pembesaran jantung
c) Keteterisasi Jantung : penyempitan yang mengenai beberapa tempat pada
satu pembuluh darah

b. Analisis Data

Data Masalah Etiologi
DS :

- Klien mengatakan bahwa dada klien terasa
tak enak (digambarkan sebagai mati rasa,
berat, atau terbakar; dapat menjalar ke
pundak kiri, lengan, leher, punggung, atau
rahang)

- Klien mengatakan nyeri kepala yang hebat

DO :

- Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/80 mmHg
Nadi : 95 kali/menit
Pernapasan : 25 kali/menit
Suhu :

C
Gangguan rasa nyaman
nyeri
Iskemia jaringan jantung atau
sumbatan pada arteri koronaria.
DS :

- Klien mengatakan badannya lemah,
kelelahan, dan tidak mampu untuk tidur
DO :
- Warna kulit pucat, penurunan turgor kulit,
kulit berkeringat banyak, kekuatan otot
melemah
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/80 mmHg
Nadi : 95 kali/menit
Pernapasan : 25 kali/menit
Suhu :

C
Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen,
adanya jaringan yang nekrotik
dan iskemi pada miokard.
DS : Resiko terjadinya Perubahan dalam rate, irama,
- Klien mengatakan jantungnya berdebar-
debar dan napasnya tersa sesak
DO :
- Denyut jantung lebih cepat
- Suara jantung tambahan S4, murmur, irama
jantung irreguler
penurunan cardiac
output
konduksi jantung, menurunya
preload atau peningkatan SVR,
miocardial infark

c. Diagnosa Keperawatan Angina Pectoris
1) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung
atau sumbatan pada arteri koronaria.
2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen, adanya jaringan yang nekrotik dan iskemi pada
miokard.
3) Penuruna curah jantung berhubungan dengan perubahan dalam rate, irama,
konduksi jantung, menurunya preload atau peningkatan SVR, miocardial
infark.









d. Intervensi Keperawatan Angina Pectoris
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan Kiteria Hasil Intervensi Aktivitas
ansietasa.

Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan klien di
harapkan mampu
mengurangi kecemasan



Menajemen Nyeri







1. Kaji derajat ansietas dan takut
2. Jelaskan proses penyakit dan
prosedur tindakan yang akan di
lakukan
3. Bantu klien untuk
menidentifikasi (posisi nyaman
, fokus bernafas , teknik
relaksasi
Kiteria hasil :
- Klien memahami
penyakitnya
- Klien dapat
mengungkapkan
perasaannya





Menajemen
medikasi
4. Kembangkan program dalam
batas kemampuan fisikaktivitas
5. Dukung klien atau orang
terdekat untuk menerima
keadaan , khususnya untuk
pengobatan
6. Kolaborasi dalam : Pemberian
oksigen dan Obat-obatan (beta
blocker, anti angina, analgesic)
7. Ukur tanda vital sebelum dan
sesudah dilakukan pengobatan
dengan narkosa.
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
ketidakseimbangan
antara suplai dan
kebutuhan oksigen,
adanya jaringan yang
nekrotik dan iskemi
pada miokard.

Tujuan: setelah di
lakukan tindakan
perawatan klien
menunnjukan
peningkatan kemampuan
dalam melakukan
aktivitas (tekanan darah,
nadi, irama dalam batas
normal) tidak adanya
angina.
Kiteria hasil :
- Aktivitas toleransi
- Endurence
- Konservasi energi
Menajemen energi 1. Catat irama jantung, tekanan
darah dan nadi sebelum, selama
dan sesudah melakukan
aktivitas.
2. Anjurkan pada pasien agar
lebih banyak beristirahat
terlebih dahulu.
3. Anjurkan pada pasien agar
tidak ngeden pada saat buang
air besar.
4. Jelaskan pada pasien tentang
tahap- tahap aktivitas yang
boleh dilakukan oleh pasien.
5. Tunjukan pada pasien tentang
tanda-tanda fisiki bahwa
aktivitas melebihi batas.


Penurunan curah
janutng berhubungan
dengan perubahan
dalam rate, irama,
konduksi jantung,
menurunya preload
atau peningkatan
SVR, miocardial
infark.

Tujuan : tidak terjadi
penurunan cardiac output
selama di lakukan
tindakan keperawatan.
Kiteria hasil :
- Efektivitas pompa
jantung
- Perfusi jaringan
normal
Perawatan jantung









1. Lakukan pengukuran tekanan
darah (bandingkan kedua
lengan pada posisi berdiri,
duduk dan tiduran jika
memungkinkan).
2. Kaji kualitas nadi.
3. Catat perkembangan dari
adanya S3 dan S4.
4. Auskultasi suara nafas.
5. Dampingi pasien pada saat




Menajemen obat
melakukan aktivitas.
6. Sajikan makanan yang mudah
di cerna dan kurangi konsumsi
kafeine.
7. Pemeriksaan serial ECG, foto
thorax, pemberian obat-obatan
anti disritmia.

Anda mungkin juga menyukai