Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya SYOK KARDIOGENIK Pendahuluan :
Penyebab kematian utama pada pasien yang dirawat dengan infark miokard akut. 80 % akibat kegagalan ventrikel kiri. Revaskularisasi dini menurunkan mortalitas. Separuh kematian dalam 48 jam pertama. 2 Definisi syok kardiogenik 3 Adalah gangguan yang disebabkan oleh penurunan curah jantung sistemik pd keadaan volume intravaskuler yang cukup dan menyebabkan hipoksia jaringan.
Tek darah sist < 90 mmHg, > 1 jam, dimana : Tak responsive dengan pemberian cairan saja. Sekunder thd disfungsi jantung atau . Tanda-tanda hipoperfusi. Etiologi : 4 Komplikasi mekanik dari infark miokard akut : Ruptur septal ventrikel Ruptur otot papillaris Ruptur miokard Valvular atau struktur yang abnormal. Taki dan bradiaritmia yang rekuren, aritmia. Tahap akhir dari disfungsi miokard yang progresif : iskemik maupun kardiomiopati. Patofisiologi (1) 5 Penurunan curah jantung, tekanan darah rendah, insufisiensi koroner Depresi kontraktilitas miokard Patofisiologi (2) 6
Pasca IM, terdapat aktivasi sitokin inflamasi, yg mengakibatkan peningkatan iNOS, NO dan peroksinitrate, selanjutnya tjd: Inhibisi langsung kontraktilitas miokard Supresi respirasi miokard Efek thd metabolisme glucosa Efek proinflamasi Merangsang vasodilatasi sistemik Epidemologi 7 Frekuensi : International : syok kardiogenik pasca IM : 7 % Median waktu syok paska IMA : 76 94 jam, yang tersering 48 jam. Mortalitas/morbiditas : 70 100%. Sex : angka kejadian syok kardiogenik lebih tinggi pda pria dibanding wanita. Diagnosis 8
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang ANAMNESIS Keluhan yang berkaitan dengan etiologi.
IMA : nyeri dada tipikal, riwayat penyakit jantung koroner sebelumnya dan pada penderita dengan ruptur, umumnya mengeluh nyeri dada disertai edema paru akut bahkan henti jantung.
Pasien aritmia biasanya mengeluh palpitasi, sinkop dan irama jantung berhenti sejenak.
Pemeriksaan penunjang 11 Pemeriksaan Darah : DL, Kimia Darah, BGA Enzim jantung : CPK, CKMB, Troponin, LDH ECG Radiologi : Foto polos dada Echocardiography Pemeriksaan yang lain : Invasive hemodynamic monitoring Coronary artery angiography
12 Diagnosa Banding : 1. Syok hipovolemik 2. Syok sepsis 3. Syok neurogenik Penatalaksanaan : 1. Makin dini Dx dan Tx makin besar harapan hidupnya 2. Monitor secara ketat 3. Perhatikan variasi status klinis dan status fisiologis masing- masing penderita 4. Farmakoterapi sesuai dengan respon hemodinamik dan klinik. PENATALAKSANAAN (1) 13 Langkah penatalaksanaan syok cardiogenik: Tindakan resusitasi segera. Menentukan secara dini anatomi koroner Melakukan revascularisasi dini
Penanganan awal diantaranya : Oxigenasi, resusitasi cairan, koreksi hipovolemi dan hipotensi, koreksi asidosis dan gangguan asam basa, gangguan elektrolit. 14 Syok Kardiogenik Syok awal, diagnosa dibuat pada pasien masuk RS Delayed onset shock Pemeriksaan ekokardiografi untuk menyingkirkan defek mekanikal IABP Terapi fibrinolitik pada keadaan 1. > 90 menit baru dapat dilakukan PCI 2. Awitan IM < 3 jam 3. Tidak ada kontraindikasi
Rujuk ke pusat invasif yang memadai Rujuk ke pusat invasif yang memadai Kateterisasi jantung dan angiografi koroner 1-2 vessel CAD Moderate 3 vessel CAD Severe 3 vessel CAD Left main CAD PCI IRA PCI IRA CABG segera Stagged multivessel PCI Stagged CABG Bila tidak memungkinkan Revaskularisasi mekanis segera dengan PCI atau CABG direkomendasikan pada 1. Usia < 75 tahun 2. Elevasi ST, LBBB atai IM posterior 3. Terjadi syok < 36 jam setelah awitan IM 4. Revaskularisasi dapat dilakukan dalam waktu 18 jam setelah syok REKOMENDASI TERAPI REPERFUSI DINI SYOK KARDIOGENIK KARENA KOMPLIKASI INFARK MIOKARD AKUT Penatalaksanaan (2) 15 Vassopressor supportive therapi : Dopamin : Dosis 5 20 mcgr/kg/m Dosis rendah menyebabkan dilatasi pada ginjal, dosis tinggi mempunyai pengaruh vasokonstriksi perifer. Norepinephrine : Potent alpha adrenergic agonis dan minimal beta adrenergic agonis. Dosis : 0.2 1.5 mcgr/kg/m. Epinephrine: Diberikan apabila gagal dengan terapi tradisional. Mampu meningkatkan MAP tetapi efek sampingnya meningkatkan konsentrasi laktat, pemakaian oksigen , aritmia dan menurunkan splancnic flow. 16 Inotropic supportive therapy Dobutamin Dosis 5 20 mcgr/kg/m efek inotropik positif dan kronotropik ringan Hindari pada sistol , 80 mmHg. Phosphodiesterase inhibitor inamrinone dan milrinone Efek inotropik positif, vasodilatasi perifer, menurunkan pulmonary vasculer resistansi (menurunkan preload) Efek samping mirip efek samping katekolamin.
PENATALAKSANAAN (3) 17 Terapi trombolitik Intra-aortic ballon pump Ventricular assist devices Apabila gagal dengan pengobatan dan IABP. Pada syok kardiogenik yang reversibel.
18 PENATALAKSANAAN (4) 19 Operasi : Percutaneous transluminal coronary angioplasty Coronary artery bypass grafting SHOCK trial Should we emergently revascularize Occluded Coronaries in cardiogenic shocK
Harapan masa depan : NG-monomethyl-L-arginine (L-LMMA), merupakan inhibitor nitrik oksidasi selektif. Prognosis 20
Tanpa penatalaksanaan yang agresif, mortalitasnya mencapai 70 100 %. Kunci dari hasil yang baik adalah diagnosa cepat, berikan terapi suportif dan agresif serta pada pasien dengan IMA dan iskemia. 21