Anda di halaman 1dari 135

i

i

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE
AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE
CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK



SKRIPSI











Oleh
Diah Anggraini
08320220





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2013



ii

ii

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE
AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE
CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK



Skripsi
Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Biologi








Oleh
Diah Anggraini
08320220




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2013



iii

iii

Halaman Persetujuan


Skripsi berjudul

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE
AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE
CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK


Yang disusun oleh
Diah Anggraini
08320220



telah disetujui dan siap untuk diujikan.

Semarang,


Pembimbing I Pembimbing II




Endah Rita S.D, S.Si., M.Si. Drs. Ben Suharno, S.H., M.Si.
NPP. 937001100 NIP. 19510616 198003 1 002



iv

iv

Halaman Pengesahan

Skripsi berjudul

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE
AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE
CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK

Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Diah Anggraini
NPM 08320220

telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
pada hari Selasa, tanggal 20 November 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Panitia Ujian

Ketua Sekretaris




Drs. Nizaruddin, M. Si. Endah Rita S.D, S.Si., M.Si.
NIP. 196803251994031004 NPP. 937001100
Anggota Penguji
1. Endah Rita S.D, S.Si., M.Si. ( ........... )
NPP. 937001100
2. Drs. Ben Suharno, S.H., M.Si. ( ........... )
NIP. 19510616 198003 1 002
3. Fibria Kaswinarni, M.Si. ( ........... )
NPP. 088101209



v

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Diah Anggraini
Npm : 08320220
Program Studi : Pendidikan Biologi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil
karya sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari karya ilmiah lain. Pernyataan ini
saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari terbukti atau
dibuktikan bahwa skripsi ini bukan merupakan karya asli saya sendiri, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya
peroleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

Semarang,.Agustus 2013
Yang membuat pernyataan,




Diah Anggraini












vi

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang (WilliamJ .
Siegel).
Banyak kegagalan dalamhidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa
dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah (Thomas Alva Edison).
Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti.
Menarilah bagaikan tak seorangpun sedangmenonton (Mark Twain).

PERSEMBAHAN:
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Orangtuaku tercinta yang selalu memberikan
materiil, dukungan, semangat dan doa serta kasih
sayangyangtiada terkira.
Kakak-kakakku tersayang yang siap membantu
saat dibutuhkan.
Teman-temanku yangselalu memberi motivasi serta
terimakasih atas kerjasama dan kekompakan kalian
semua.
Almamater IKIP PGRI Semarang.







vii

vii

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE
AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE
CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK
Diah Anggraini
Prodi Pendidikan Biologi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran
bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium berpengaruh
terhadap motivasi dan hasil belajar siswa khususnya pada materi Pteridophyta.
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Karanganayar Demak kelas X pada
semester I tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian yaitu kelas X
1
dan kelas
X
3
dengan jumlah masing-masing siswa 34 orang. Penelitian dilakukan dengan
dua kelas yaitu kelas X
1
sebagai kelas eksperimen dimana guru dalam
pembelajaran Biologi menggunakan metode pembelajaran bergambar (picture and
picture) berbantuan media herbarium, dan kelas X
3
sebagai kelas kontrol guru
dalam pembelajaran Biologi menerapkan metode ceramah. Dalam penelitian ini
menggunakan non-equivalent groups pretest-posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan metode pembelajaran
bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium lebih efektif
daripada pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dimana t
hitung
>t
tabel
(6,141 >2,035) artinya ada perbedaan signifikan antara nilai rata-rata posttest
hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 76,176 dan 66,912. Hasil
observasi terhadap motivasi menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada
kelas eksperimen adalah 42,059 sedangkan pada kelas kontrol 25,50.
Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa pembelajaran biologi pada materi
Pteridophyta dengan menggunakan metode pembelajaran bergambar (picture and
picture) berbantuan media herbarium dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak.

Kata-kata kunci: metode pembelajaran bergambar (picture and picture), media
herbarium, metode ceramah, motivasi, hasil belajar.




viii

viii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
taufik, rahmat, berkat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul Penggunaan Metode Pembelajaran Bergambar
(Picture and Picture) dengan Berbantuan Media Herbarium dan Metode Ceramah
Pada Materi Pteridophyta Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA N 1 Karanganyar Demak.
Skripsi ini disusun dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk
mencapai gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan Biologi pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI
Semarang.
Penulis sadari bahwa penulisan skripsi ini tidak bisa lepas dari bimbingan
yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kapada:
1. Dr. Muhdi, SH, M.Hum., Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah memberi
izin bagi penulis untuk mengadakan penelitian.
2. Drs. Nizaruddin, M.Si., Dekan Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
3. Endah Rita S.D, S.Si., M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
4. Endah Rita S.D, S.Si., M.Si., selaku pembimbing I yang telah banyak
memberi bimbingan dan arahan hingga tersusunnya skripsi ini.
5. Drs. Ben Suharno, S.H., M.Si,. selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk memberi bimbingan penulis hingga selesainya skripsi ini.
6. Almarhum Drs. Harsoyo Purnomo, M.Si,. selaku dosen pembimbing.
7. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karanganyar Demak beserta staf guru yang
telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan membantu
pelaksanaan penelitian.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan dan dorongan.
ix

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik dan melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi.
Amin.
Dengan penuh harapan semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya.



Semarang, Agustus 2013

Penulis

























x

x

DAFTAR ISI


Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................ i
HALAMAN JUDUL............................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iv
SURAT PERNYATAAN........................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... vi
ABSTRAK............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR............................................................................. viii
DAFTAR ISI........................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Permasalahan............................................................................. 2
C. Cara Pemecahan Masalah.......................................................... 3
D. Tujuan Penelitian....................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian..................................................................... 4
F. Penegasan Istilah....................................................................... 5
BAB II TELAAH PUSTAKA.............................................................. 7
A. Landasan Teori.......................................................................... 7
B. Kerangka Berfikir...................................................................... 30
C. Hipotesis................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN....................................................... 32
A. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 32
B. Subjek Penelitian....................................................................... 32
C. Teknik Sampling...................................................................... 32
xi

xi

D. Instrumen Penelitian.................................................................. 33
E. Variabel Penelitian..................................................................... 34
F. Desain Eksperimen.................................................................... 34
G. Prosedur Penelitian.................................................................... 35
H. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 35
I. Analisis dan Interpretasi Data.................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................. 42
BAB V PEMBAHASAN...................................................................... 54
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 58
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 59
LAMPIRAN............................................................................................ 61


















xii

xii

DAFTAR TABEL


Halaman
Gambar 1. Kerucut Dales Cone of Experience .................................................... 10
Gambar 2. Paradigma Penelitian ........................................................................... 30
Gambar 3. Desain Non-equivalent Groups Pretest-Posttest .................................. 34
Gambar 4. Histogram Pretest Eksperimen ............................................................. 42
Gambar 5. Histogram Posttest Eksperimen............................................................ 43
Gambar 6. Histogram Pretest Kontrol ................................................................... 44
Gambar 7. Histogram Posttes Eksperimen ............................................................. 45
Gambar 8. Histogram Perbedaan Pretest dan Posttest Eksperimen ........... 47
Gambar 9. Histogram Perbedaan Pretest dan Posttest Kontrol ................. 48
Gambar 10. Histogram Perbedaan Pretest Eksperimen dan Pretest Kontrol. ........... 49
Gambar 11. Histogram Perbedaan Posttest Eksperimen dan Posttest Kontrol. ........ 50
















xiii

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP kelompok eksperimen .......................................................... 62
Lampiran 2. RPP kelompok control ................................................................. 66
Lampiran 3. Soal ............................................................................................. 69
Lampiran 4. Lembar observasi motivasi .......................................................... 78
Lampiran 5. Alat penilaian kompetensi guru ................................................... 80
Lampiran 6. Daftar nama siswa kelompok eksperimen .................................... 84
Lampiran 7. Daftar nama siswa kelompok control ........................................... 86
Lampiran 8. Hasil uji coba .............................................................................. 88
Lampiran 9. Perhitungan validitas ................................................................... 89
Lampiran 10. Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda .................... 90
Lampiran 11. Daftar nilai pretest ...................................................................... 91
Lampiran 12. Daftar nilai posttest .................................................................... 92
Lampiran 13. Uji homogenitas pretest .............................................................. 93
Lampiran 14. Uji homogenitas posttest ............................................................ 94
Lampiran 15. Uji t Matching .......................................................................... 95
Lampiran 16. Uji t ........................................................................................... 98
Lampiran 17. Uji t Eksperimen ........................................................................ 100
Lampiran 18. Uji t Kontrol .............................................................................. 102
Lampiran 19. Uji normalitas pre teskelas eksperimen ...................................... 104
Lampiran 20. Uji normalitas pretes kelas control ............................................. 105
Lampiran 21 Uji normalitas post teskelas eksperimen .................................... 106
Lampiran 22. Uji normalitas post teskelas control ........................................... 107
Lampiran 23. Data motivasi siswa ................................................................... 108
xiv

xiv

Lampiran 24. Uji t motivasi ............................................................................ 109
Lampiran 25. Regresi linier eksperimen ........................................................... 111
Lampiran 26. Regresi linier control .................................................................. 113
Lampiran 27. Analisis regresi motivasi eksperimen ......................................... 115
Lampiran 28. Dokumentasi .............................................................................. 116




1



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
dalam kenyataan dilapangannya pembelajaran biologi berpusat pada guru sebagai
pemberi pengetahuan bagi siswa, penyampaian materi pada saat pembelajaran
cenderung masih didominasi dengan metode ceramah. Hal ini dapat diketahui dari
hasil observasi kelas X SMA Negeri 1 Karanganyar Demak, rata-rata suasana
pembelajaran masih monoton dan aktivitas siswa kurang. Belajar Biologi
sebenarnya suatu hal yang menyenangkan, menggembirakan, dan mengasyikkan,
tetapi hal ini ada kalanya akan terbalik menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan
dan membosankan. Untuk itu perlu adanya penanganan antara lain dengan
pemilihan metode pembelajaran yang tepat, peningkatan motivasi dan prestasi
belajar siswa. Hal ini sangat diperlukan mengingat bahwa dengan pemilihan
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan maka
motivasi siswa untuk belajar meningkat dan prestasi belajar siswa juga akan
meningkat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa kelas X SMA Negeri
1 Karanganyar Demak, biologi merupakan mata pelajaran yang sulit untuk
dipahami. Hal ini dikarenakan sumber belajar dan media pembelajaran yang ada
sangat terbatas. Akibatnya, biologi dianggap siswa sebagai pelajaran yang kurang
menarik, bersifat teoritis dan sulit untuk dimengerti. Siswa hanya sekedar
mengetahui konsep tanpa memahaminya secara mendalam. Sehingga, informasi
yang diterima siswa tidak maksimal. Selain itu, hasil belajar yang rendah dan
belum mencapai ketuntasan menunjukkan bahwa hasil belajar masih tidak sesuai
dengan ha-rapan.
Permasalahan belum maksimalnya hasil belajar dan motivasi belajar siswa
yang masih rendah tidak bisa dibiarkan begitu saja. Seorang guru yang kreatif
akan senantiasa memperbaiki kelemahan siswanya dalam pembelajaran dengan
pemilihan metode yang tepat. Salah satu yang direncanakan guru adalah
menggunakan media pengajaran. Penerapan berbagai teknik penyampaian materi
1
2



pelajaran oleh guru akan menarik minat siswa dan membangkitkan motivasi
dalam belajar. Penggunaan media pembelajaran pada saat penyampaian materi
pelajaran merupakan salah satu usaha yang efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Hambatan dalam pembelajaran di kelas X SMA Negeri 1 Karanganyar
Demak dapat diatasi dengan menggunakan berbagai cara, salah satunya yaitu
dengan pemilihan metode pembelajaran dan media yang tepat agar pesan
pembelajaran dapat diterima dan dimengerti siswa secara maksimal. Salah satu
upaya meningkatkan keberhasilan pendidikan biologi yaitu melalui metode
pembelajaran bergambar (picture and picture) dengan berbantuan media
herbarium. Media herbarium efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
karena tampilan media yang menarik, proses pembelajaran menjadi interaktif dan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, penulis ingin
mengetahui seberapa besar tingkat prestasi dan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran bergambar dengan media herbarium pada
materi Pteridophyta (tumbuhan paku) kelas X.
B. Permasalahan
Pokok masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah rendahnya
hasil belajar dan motivasi siswa dikarenakan penggunaan pembelajaran yang
kurang tepat, yakni ceramah.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang ada di kelas X
SMA Negeri 1 Karanganyar Demak maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah, antara lain.
a. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang efektif.
b. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi
siswa.
c. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
d. Rendahnya hasil belajar yang telah dicapai siswa

3



2. Pemilihan Permasalahan
Dari permasalahan yang telah teridentifikasi di atas, maka berdasarkan
analisis masalah dan atas pertimbangan dari aspek masalah serta aspek
peneliti, pembelajaran dianggap penting, dan perlu untuk diteliti, untuk
memecahkan masalah rendahnya nilai di kelas X SMA Negeri 1 Karanganyar
Demak.
Oleh karena itu, perlu dicari alternatif strategi pembelajaran yang
efektif, yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Di SMA Negeri 1
Karanganyar Demak rata-rata nilai KKM siswa masih di bawah 60, untuk
mencapai nilai KKM tersebut salah satunya dengan mennggunakan metode
pembelajaran bergambar (picture and picture) dan pemanfaatan media
herbarium. Agar siswa dapat menggunakan secara aktif serta dapat
mengembangkan kreatifitasnya untuk meningkatkan motivasi sehingga akan
mencapai hasil belajar yang baik khususnya pada materi Pterydophyta.
3. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang ada di kelas X SMA N 1
Karanganyar Demak, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
apakah metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan
media herbarium berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar biologi
khususnya pada materi Pteridophyta.
C. Cara Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu dilakukan penerapan metode
pembelajaran yang tepat agar siswa dapat lebih aktif sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat dan proses belajar mengajar dapat tercapai sesuai yang
diharapkan. Siswa akan lebih mudah mengingat pelajaran jika apa yang diberikan
guru dikelas sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga peneliti
memilih motode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media
herbarium sebagai alternatif pemecahan masalah yang ada di kelas X SMA N 1
Karanganyar Demak, sehingga siswa diharapkan agar dapat lebih aktif dikelas
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
4



D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode
pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium
berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa khususnya pada materi
Pteridophyta.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat yang akan diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Siswa
a. Mendapatkan pengalaman baru dengan diterapkannya metode
pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media
herbarium.
b. Lebih termotivasi untuk belajar dan memudahkan siswa untuk
memahami konsep atau prinsip biologi yang di sajikan oleh guru.
c. Dapat membangun kerjasama antar siswa dalam menyelesaikan
masalah.

2. Bagi Guru
a. Lebih mudah dalam menyampaikan materi pelajaran dikelas.
b. Keberhasilan guru sebagai pengajar meningkat, karena di mungkinkan
hasil siswa juga meningkat sehingga proses belajar mengajar dapat
berjalan lancar sesuai yang diharapakan.
c. Memberikan motivasi kepada guru untuk meningkatkan ketrampilan
dalam memilih strategi mengajar dan metode pembelajaran yang lebih
bervariasi, sehingga dapat meningkatkan mutu pengajaran kepada
siswa.




5



3. Bagi Sekolah
Pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya dalam
bidang pelajaran biologi.
4. Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman langsung sehingga memiliki
pengalaman pembelajaran biologi yang bervariasi yang berguna bagi seorang
guru.
F. Penegasan Istilah
Penegasan istilah ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran
terhadap judul dan memberikan gambaran yang jelas kepada para pembaca.
Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam judul ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh
Pengaruh merupakan suatu transaksi sosial dimana seseorang atau
kelompok orang digerakkan oleh sesorang atau sekelompok orang yang
lainnya untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan.

2. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran yaitu cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.

3. Metode pembelajaran bergambar (picture and picture)
Metode pembelajaran bergambar (picture and picture) adalah
pembelajaran yang menggunakan gambar yang dipasangkan ataupun
diurutkan sehingga menjadi urutan yang logis.

4. Herbarium
Herbarium adalah awetan material tumbuhan baik basah maupun
kering.

6



5. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah,
dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku
yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.
6. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh siswa
sebagai akibat proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Makin tinggi
proses belajar yang dilakukan oleh siswa, diharapkan semakin tinggi pula
hasil belajar yang dicapai.






























7



BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Telaah Pustaka
1. Landasan Teori
a. Belajar
Pengertian belajar dapat kita ditemukan dalam berbagai sumber
atau literature. Kita melihat ada perbedaan-perbedaan di dalam rumusan
pengertian belajar tersebut dari masing-masing ahli, namun secara prinsip
kita menemukan kesamaan-kesamaannya. Pengertian belajar merupakan
sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya
sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya
(Aunurrahman 2009: 35).
Setelah memahami pengertian belajar, kita juga harus mengerti apa
saja asas-asas belajar itu. Berikut adalah prinsip-prinsip belajar.
1) Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan
perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri.
a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan
yang disadari.
b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
d) Positif atau berakumulasi.
e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f) Permanen atau tetap.
g) Bertujuan dan terarah.
h) Mencakup keseluruhan portensi kemanusiaan.
2) Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
7
8



3) Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya (Suprijono 2011: 4-5).

b. Pembelajaran
1) Definisi Pembelajaran
Menurut Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sis-
tem Pendidikan Nasional, pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Guru berperan penting dalam proses pembelajaran selain
memberikan informasi mengenai materi yang diajarkan, seorang guru
juga harus membuat peserta didiknya mampu mencari, menemukan
dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Sehingga
peserta didik lebih aktif dan tidak terkesan pasif.
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan
dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya
pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik
(perorangan dan/atau kelompok) serta peserta didik (perorangan,
kelompok, dan/atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu
dengan yang lainnya. Isi kegiatan adalah bahan (materi) belajar yang
bersumber dan kurikulum suatu program pendidikan. Proses kegiatan
adalah langkah-langkah atau tahapan yang melalui pendidik dan
peserta didik dalam pembelajaran (Isjoni 2010: 14).
2) Proses Pembelajaran
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Proses pembelajaran ini kemudian dikenal dengan istilah
pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).
9



Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan
pengawasan.
Proses pembelajaran dapat diartikan sebagai tahapan perubahan
perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri
siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke
arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya (Syah 2003: 113).
3) Mutu Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan (Undang-Undang
RI No. 20 tahun 2003). Sementara mutu bermakna antara lain ukuran
baik buruk suatu benda, taraf atau derajat (pendidikan, pembelajaran,
kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya).
Indikator rendahnya mutu pendidikan (pembalajaran) antara
lain: mutu guru yang masih rendah pada semua jenjang pendidikan,
ratio guru: murid yang rendah; media dan sumber belajar mengajar
seperti buku teks, peralatan laboratorium, dan bengkel kerja belum
memadai. Hal ini juga bergantung pada besarnya biaya pendidikan per
unit, maupun alokasi dana dari APBN.
Mutu pembelajaran dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa, dan mutu pembelajaran memiliki korelasi positif dengan
prestasi belajar. Mutu pembelajaran dan prestasi belajar dapat
dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif dengan predikat atau nilai
angka. Pembelajaran yang baik akan mampu menimbulkan minat bagi
siswa untuk mengikuti pelajaran dan terlibat dalam proses
pembelajaran.

4) Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran
Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai,
proses untuk mencapai dan faktor-faktor yang terkait. Dalam
10



peningkatan mutu ada dua aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni
aspek kualitas hasil dan aspek proses mencapai hasil tersebut.
Memahami peranan media dalam proses mendapatkan
pengalaman belajar bagi siswa. Dales melukiskan dalam sebuah
kerucut yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman Dales.
Kerucut pengalaman ini dianut secara luas untuk menentukan alat
Bantu atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman
belajar secara mudah. Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh
Dales itu memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang
diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri
apa yang dipelajari, proses mengalami, dan mendengarkan melalui
media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Contohnya
melalui pengalaman langsung, makan semakin banyaklah pengalaman,
contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit
pengalaman yang akan diperoleh siswa.









Gambar 1. Kerucut Dales
(Purnomo, 2010)
Gambar 1. Kerucut Dales
(Purnomo 2010: 18)
Pada prinsipnya, peningkatan hasil belajar ideal meliputi
segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan
proses belajar siswa. Namun demikian, perubahan tingkah laku seluruh
ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini disebabkan
Membaca
Mendengar
Melihat gambar
Melihat Video
Melihat
Melihat demonstrasi
Melihat yang terjadi di lokasi
Partisipasi dalamdiskusi
Berpendapat
Presentasi
Simulasi
Melakukan tindakan yang nyata
10%
20%
30%
50%
70%
90%
Verbal
Visual
Terlibat
Berbuat
Tingkat keaktifan
Yang diingat :
11



perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat
diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini
adalah hanya mengambil cuplikan perubahan yang terjadi sebagai hasil
belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun berdimensi
karsa.
5) Kondisi Belajar-Mengajar yang Efektif
Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga
ia mau belajar. Aktivitas murid sangat diperlukan dalam kegiatan
belajar mengajar, sehingga muridlah yang seharusnya banyak aktif
sebab murid sebagai subyek didik adalah yang merencanakan dan
murid sendiri yang melaksanakan belajar.
Pada kenyatannya di sekolah-sekolah sering kali guru yang
aktif sehingga murid tidak diberi kesempatan untuk aktif. Betapa
pentingnya aktivitas belajar murid dalam proses belajar mengajar
(Usman, 1996:112).
c. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dari kegiatan kegiatan
belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen-komponen
lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponen metode. Metode
adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan
metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.
Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki keterampilan tertentu,
maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Jadi, guru
sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar
mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk
mencapai tujuan pengajaran (Djamarah dan Zain 2010: 74-75).
Metode apapun yang digunakan oleh pendidik atau guru dalam
proses pembelajaran, yang perlu diperhatikan adalah akomodasi
menyeluruh terhadap prinsip-prinsip KBM. Pertama, berpusat kepada anak
12



didik. Kedua, belajar dengan melakukan. Ketiga, mengembangkan
kemampuan sosial. Keempat, mengembangkan keingintahuan dan
imajinasi. Kelima, mengembangkan kreativitas dan keterampilan
memecahkan masalah (Majid 2007: 136-137).
d. Metode Pembelajaran Bergambar (Picture and Picture)

1) Definisi Metode Pembelajaran Bergambar (picture and picture)
Metode pembelajaran bergambar (Picture and Picture) adalah
suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau
diurutkan menjadi urutan logis. Metode Pembelajaran ini
mengandalkan gambar dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini
menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum
proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan
ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam
ukuran besar.
Metode pembelajaran bergambar (picture and picture),
mengandalkan gambar dalam proses pembelajaran. Gambar gambar ini
menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran ini. Sehingga
sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang
akan di tampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk charta
dalam ukuran besar.
Gambar sangat penting digunakan dalam usaha memperjelas
pengertian pada siswa. Melalui gambar siswa mengetahui hal-hal yang
belum pernah dilihatnya. Gambar dapat membantu guru mencapai
tujuan instruksional karena selain merupakan media yang murah dan
mudah diperoleh gambar juga dapat meningkatkan keaktifan siswa.
Pengetahuan dan pemahaman siswa menjadi lebih luas, jelas, dan tidak
mudah dilupakan dalam ingatan siswa.
Metode apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya
peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap
pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu
menarik minat peserta didik. Dan kreatif, setiap pembelajaran harus
13



menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu
atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan
metode, teknik atau cara yang di kuasai oleh siswa itu sendiri yang di
peroleh dari proses pembelajaran.

2) Sejarah Metode Pembelajaran Bergambar (Picture and Picture)
Metode pembelajaran bergambar (picture and picture)
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Dalam
pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, namun
siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang
disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi
untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja
dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar kelompok.
Sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antar
kelompok selama kegiatan. Lingkungan belajar untuk pembelajaran
kooperatif dicirikan oleh proses demokrasi dan peran aktif siswa dalam
menentukan apa yang harus dipelajari dan bagaimana mempelajarinya.
Guru merupakan suatu struktur tingakat tinggi dalam pembentukan
kelompok dan mendefinikan semua prosedur, namun siswa diberi
kebebasan dalam mengendalikan waktu ke waktu di dalam
kelompoknya. Jika pelajaran pembelajaran koopertif ingin menjadi
sukses, materi pelajaran yang lengkap harus tersedia di ruangan guru
atau di perpustakaan atau di pusat media. Keberhasilan juga
menghendaki syarat dari menjauhkan kesalahan tradisional, yaitu
secara ketat mengelola tingkah laku siswa dalam kerja kelompok.
Metode pembelajaran picture and picture ini dapat digunakan
dalam berbagai mata pelajaran dan tentunya dalam kemasan dan
kreativitas guru. Sejak dipopulerkan sekitar tahun 2002, model
pembelajaran ini mulai menyebar dikalangan guru di Indonesia.
Dengan menggunakan model pembelajaran tertentu maka
pembelajatan menjadi menyenangkan. Selama ini hanya guru sebagai
14



aktor didepan kelas, dan seolah-olah gurulah sebagai satu-satunya
sumber belajar.

3) Langakah-Langkah Metode Pembelajaran Bergambar (Picture and
Picture)
a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai
Pada langkah ini guru di harapkan dapat menyampaikan
apakah yang menjadi kompetensi dasar mata pelajaran yang di
sampaikan dengan demikian mahasiswa dapat mengukur sejauh
man yang harus di kuasai. Disamping itu guru juga harus
menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi dasar.
Sehingga sampai dimana KKM yang telah di tetapkan dapat di
capai oleh peserta didik.

b) Menyajikan materi sebagai pengantar
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang penting,
dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran.
Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat di mulai dari sini.
Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian
siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik
yang baik dalam pemberian materi kan menarik minat siswa untuk
belajar lebih jauh tentang materi yang di pelajari.

c) Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar gambar
kegiatan berkaitan dengan materi
Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap
gambar yang di tunjukkan oleh guru atau oleh temannya.

d) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian
memasang atau mengurutkan gambar gambar menjadi urutan
yang logis.
15



Di langkah ini guru harus dapat melakukan motivasi,
Karena penunjukkan secara langsung kadang kurang efektif dan
membuat siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan
undian sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas
yang diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada di minta oleh
siswa untuk diurutkan, dibuat atau dimodifikasi.

e) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar
tersebut.
Setelah itu ajaklah siswa untuk mencantumkan rumus,
tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indicator yang akan di
capai. Usahakan diskusi berlangsung dengan tertib dan terkendali,
ingat ini adalah diskusi bukan debat, jadi guru harus mampu
mengendalikan situasi yang terjadi sebagai moderator utamanya.

f) Dari alasan dari urutan gambar tersebut guru memulai
menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi
yang ingin di capai
Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus
memberikan penekanan penekanan pada hal ini di capai dengan
meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain
dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebuh penting dalam
pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan.
g) Kesimpulan dan rangkuman
Kesimpulan dan rangkuman dilakukan dengan siswa. Guru
membantu dalam proses pembuat kesimpulan.

4) Keunggulan Metode Pembelajaran Bergambar (picture and
picture).
a) Memudahkan siswa untuk memahami yang dimaksudkan oleh
guru ketika menyampaikan materi pembelajaran.
16



b) Siswa cepat tanggap atas materi yang disampaikan karena
diiringi dengan gambar-gambar.
c) Siswa dapat membaca satu persatu sesuai dengan petunjuk
yang ada pada gambar-gambar yang diberikan.
d) Siswa lebih konsentrasi serta mengasyikkan bagi mereka atas
tugas yang diberikan guru karena berkaitan dengan permainan
mereka sehari-hari yakni main gambar-gambar.
e) Adanya saling berkompetensi antar kelompok dalam penyusun
gambar yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga suasana
kelas terasa hidup.
f) Siswa lebih kuat mengingat konsep-konsep atau bacaan yang
ada pada gambar.
g) Menarik bagi siswa dikarenakan melalui audio visual dalam
bentuk gambar-gambar.

5) Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Bergambar
(picture and picture).
Metode pembelajaran bergambar (picture and picture) juga
memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari metode ini
adalah.
a) Dengan adanya metode inovatif ini guru akan dengan mudah
mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
b) Melatih berfikir logis dan sistematis siswa.
c) Dengan metode ini dapat mendorong siswa untuk aktif dalam
pembelajaran.
d) Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik.
e) Guru hanya sebagai pendamping dalam proses belajar.

Sedangkan kekurangan metode pembelajaran bergambar
(picture and picture) ini adalah.
a) Memakan banyak waktu.
b) Banyak siswa yang pasif.
17



c) Harus mempersiapkan banyak alat dan bahan yang berhu-
bungan dengan materi yang akan diajarkan dengan model
tersebut.
d) Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.
e) Membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

6) Keefektifan Metode Pembelajaran Bergambar (Picture and
Picture)
Metode pembelajaran bergambar (picture and picture) untuk
kalangan SMA memang paling cocok untuk pembelajaran mata
pelajaran biologi, selain mata pelajaran biologi metode ini juga dapat
digunakan untuk pembelajaran tiga mata pelajaran yaitu bahasa
inggris, bahasa Indonesia, dan matematika. Sedangkan di tingkat SD
dan SMP hampir semua mata pelajaran dapat menggunakan model ini.
Setiap model harus kita persiapkan dengan baik agar proses
pembelajaran dapat berlangsung efektif, tanpa persiapan yang matang
pembelajaran apapun akan menjadi siswa menjadi jenuh. Metode
pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses
pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses
pembelajaran.

7) Pengaruh Metode Pembelajaran Bergambar (Picture and Picture)
Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar.
Metode pembelajaran bergambar (picture and picture)
menjadikan tanggungjawab siswa untuk belajar harus ditingkatkan,
memberi mereka motivasi dan arahan untuk menyelesaikan program
belajarnya dan menempatkan mereka pada pola tertentu agar mereka
sukses sebagai pembelajar sepanjang hayat. Selain itu siswa akan lebih
memahami tentang mata pelajaran tersebut dan akan mudah mengingat
sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Pada pembelajaran yang inovatif guru akan berperan sebagai sumber
belajar, tutor evaluator, pembimbing dan pemberi dukungan dalam
18



belajar siswa. Metode pembelajaran bergambar (picture and picture)
dapat mendorong siswa untuk belajar dengan mendayagunakan potensi
yang mereka miliki secara optimal. Metode pembelajaran tersebut
dimaksudkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi siswa
agar mereka tidak jenuh dengan proses belajar yang sedang
berlangsung. Metode pembelajaran yang menyenangkan akan
mempengaruhi pada hasil belajaranya.
e. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan.
Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul
disiapkan dengan baik, didukung dengan media dan alat, serta
memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya (Sudjana, 2009:
76).
1) Langkah-langkah Metode Ceramah.
Tahap yang digunakan adalah.
a) Tahap persiapan, artinya tahap guru untuk menciptakan kondisi
belajar yang baik sebelum mengajar dimulai.
b) Tahap penyajian, artinya tiap guru menyampaikan bahan
ceramah.
c) Tahap asosiasi (komparasi), artinya memberi kesempatan
kepada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan
bahan ceramah yang telah diterimanya.
d) Tahap generalisasi atau kesimpulan. Pada tahap ini kelas
menyimpulkan hasil ceramah, umumnya siswa mencatat bahan
yang telah diceramahkan.
e) Tahap aplikasi/evaluasi. Tahap terakhir ini diadakan penilaian
terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah
diberikan guru.
2) Beberapa kelebihan dan kelemahan metode ceramah yaitu.
19



Kelebihan metode ceramah adalah.
a) guru mudah menguasai kelas;
b) guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar;
c) dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar;
d) mudah dilaksanakan.
Kelemahan metode ceramah adalah :
a) membuat siswa pasif;
b) mengandung unsur paksaan kepada siswa;
c) mengandung daya kritis siswa;
d) anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi
rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih
besar menerimanya;
e) sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik;
f) kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata);
g) bila terlalu lama membosankan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelamahan tersebut seorang guru
harus menguasai halhal sebagai berikut misalkan untuk menghindari
kesalah pahaman siswa terhadap materi yang dierikan hendaknya
diberi penjelasan besrta keterangan-keterangan yang diberi penjelasan
beserta keterangan-keterangan, gerak-gerik dan contoh yang memadai,
selingilah metode ceramah dengan metode lainya untuk
menghilangkan kebosanan peserta didik, menyusun ceramah secara
sistematik, mengulangi kata atau istilah-istilah yang digunakan secara
jelas dan dapat membantu siswa yang kurang jelas atau lambat
kemampuan daya tangkapnya.
Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan
lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan.
Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi
searah dari pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi
seluruh kegiatan sedang pendengar hanya memperhatiakan dan
membuat catatan seperlunya (Rohayati et al. 2003: 201).
20



f. Media Herbarium

1) Definisi Media
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Sadiman et al. 2011:
6).
Sadiman et al. (2011: 17-18) menyatakan, secara umum media
mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut.
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalitis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
c) Penggunann media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif anak didik.
d) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan
kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap
siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana
semuanya itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi
dengan media, yaitu dengan kemampuannya dalam
memberikan perangsang yang sama, mempersamakan
pengalaman, menimbulkan persepsi yang sama.

2) Pengertian Herbarium
Herbarium adalah tumbuhan utuh yang telah kering. Utuh
maksudnya lengkap organ vegetatif dan generatif. Organ vegetatif
terdiri dari akar, batang, daun sedangkan organ generatif terdiri dari
bunga, buah, dan biji. Biasanya herbarium di buat untuk tumbuhan
yang berukuran kecil hingga sedang. Hal ini berhubungan dengan cara
pengeringannya yang praktis karena biasanya herbarium di buat
dengan menggunakan buku tebal yang relatif ukurannya kecil.
21



3) Bahan Dan Alat Yang Digunakan Untuk Pembuatan Herbarium
a) Herbarium Kit, Meliputi sasak (pengepres) berupa anyaman
bambu atau papan serta kertas Koran dan potongan kardus
seukuran kertas A3, gunting atau pisau, etiket gantung (untuk
mencatat keterangan sampel ketika diperoleh di lapangan pada
kertas herbarium).
b) Kertas A3, dengan helaian kertas yang terlepas.
c) Selotip dan lem
d) Pensil dan pulpen
e) formalin atau alcohol
4) Deskripsi Pembuatan
a) Mengambil sampel, tumbuhan paku yang utuh.
b) Meletakkan sampel tersebut di atas Koran, kemudian di pres
dengan sasak. Cara pengepresan adalah bagian paling bawah
berupa sasak kemudian disusul dengan potongan kardus dan
kertas Koran di atasnya. Untuk menghindari tumbuhnya jamur
pada sampel tersebut dapat dilakukan dengan menyemprotkan
formalin atau alkohol. J angan lupa untuk memberikan etiket
gantung pada setiap sampel, yaitu berisi keterangan mengenai
nomor koleksi, tanggal pengambilan sampel, lokasi, nama
jenisnya. Penulisan keterangan tersebut dilakukan dengan
pensil atau pulpen.
c) Mengeringkan sampel tersebut dengan dijemur, mengeringkan,
atau meletakkannya di bawah lampu pijar.
d) Setelah 3 hari, umumnya sampel sampel tersebut sudah cukup
kering. Mengeluarkan sampel tersebut untuk ditempelkan pada
kertas herbarium (A3).
e) Sampel yang telah di keluarkan dari sasak harus segera
ditempelkan pada kertas herbarium dengan hati-hati. Bagian
sampel yang akan di rekatkan dengan selotip terlebih dahulu
22



diberi sepotong kertas agar bagian lem dari selotip tidak
bersentuhan langsung dengan sampel. Apabila sampel terlalu
besar untuk ditempelkan pada kertas A3, sampel dapat dilipat
atau dipotong pada bagian bagian tertentu dengan hati hati
sehingga tidak menghilangkan ciri-cirinya.
f) Melengkapi herbarium tersebut dengan etiket tempel yang
berisi keterangan mengenai tanggal, tempat diketemukan,
habitat, catatan khusus, nama suku,dan nama spesies. Penulisan
keterangan tersebut di lakukan dengan pulpen. Etiket ini di
tempelkan pada pojok kanan bawah dengan sedikit lem pada
sisi kanannya.
5) Layout






6) Deskripsi Penggunaan
Herbarium sangat penting untuk digunakan dalam pekerjaan
taksonomi. Herbarium terdiri dari koleksi kering dan koleksi basah.
Koleksi basah tidak di pres dan merupakan specimen specimen hidup
yang dipelihara dengan baik. Tiap tiap spesimen di gunakan untuk
mengidentifikasi spesimen-spesimen baru yang tidak diketahui
namanya. Prosesnya dengan cara membandingkan antara tanaman
yang ingin diketahui namanya dengan specimen yang sudah deketahui
23



namanya yang ada pada tempat tempat penyimpanan herbarium atau
untuk mempelajari morfologi paku (serbuk sari).
Sebuah herbarium dapat memberikan 4 layanan utama yaitu.
a) Mengidentifikasi bahan percobaan.
b) Dasar untuk penelitian dan persiapan flora, monografi, dan
revisi.
c) Pengajaran.
d) Pengamatan bahan bukti percobaan.
Herbarium tidak hanya sekedar spesimen tumbuhan yang di
awetkan, namun dapat di gunakan sebagai kegiatan botani lainnya
seperti sebagai sumber dasar untuk ahli taksonomi dan ilmu lain yang
memerlukan informasi dasar. Herbarium adalah suatu museum
sehingga dapat digunakan sebagai pusat penelitian, pengajaran, dan
pusat informasi untuk masyarakat umum. Spesimen-spesimen
herbarium ini dapat memberikan macam macam informasi, namu
tergantung kelengkapan data dan asal usul materialnya.
g. Motivasi Belajar
1) Deskripsi Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar, peran guru sangat penting di dalam
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Menyadari bahwa motivasi
terkait erat dengan kebutuhan, maka tugas guru adalah menyakinkan
siswa agar tujuan belajar yang ingin diwujudkan menjadi suatu
kebutuhan bagi semua siswa. Hamalik (2001, dikutip oleh
Aunurrahman 2009: 115) mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu
perubahan energi didalam perubahan diri seseorang yang ditandai
dengan timbulnya afektif (perasaan dan reaksi untuk mencapai tujan).
Perubahan energi di dalam diri seseorang tersebut kemudian
membentuk aktifitas nyata dalam berbagai bentuk kegiatan.
Motivasi belajar memegang peranan penting dalam
memberikan gairah dan semangat dalam belajar, sehingga siswa yang
bermotivasi kuat memiliki enegi banyak untuk melakukan belajar.
24



Motiasi belajar tidak hanya memberikan kekuatan pada daya upaya
belajar, tetapi juga memberikan arah yang jelas (Winkel 2009: 169).
2) Ciri-ciri Motivasi
Menurut Winkel (2009:180) ciri-ciri siswa yang termotivasi
dalam belajar antara lain.
a) Memiliki perhatian yang besar pada saat pelajaran berlangsung.
b) Belajar dengan penuh semangat.
c) Aktif bertanya dalam belajar.
d) Tergerak dalam memulai aktifitas belajar.
e) Mereaksi terhadap rangsangan yang diberikan baik dari luar
maupun dari dalam dirinya.
f) Memiliki harapan untuk memperoleh suatu efek dan penafsiran
terhadap makna efek itu untuk dirinya sendiri.
g) Memiliki susunan belajar tinggi untuk mengangkat diri lebih
jauh menuju keberhasilan.
h) Tidak takut mengalami kegagalan.
i) Memiliki rasa tertarik dan kemajuan belajar yang memberikan
kepuasan diri.
j) Memiliki kepercayaan diri dan mampu bekerjasama dengan
teman yang lain.
k) Selalu menyelesaikan tugas yang diberikan, tidak hanya untuk
mendapatkan nilai tetapi untuk memperoleh keberhasilan bila
belajar secara tepat.
3) Fungsi Motivasi
Motivasi sebagai proses pengetahuan siswa kepada pengalaman
yang memungkinkan mereka dapat belajar. Sebagai proses, motivasi
mempunyai fungsi antara lain.
a) memberika semangatdan mengaktifkan siswa agar tetap
berminat dan siaga;
b) memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar;
25



c) membantu kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil
jangka panjang.
Di samping itu ada juga fungsi-fungsi lain motivasi dapat
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, seseorang
melakukan usaha karena ada motivasi. Dengan kata lain bahwa dengan
adanya usaha yang tekun terutma didasari adanya motivasi, seseorang
belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
motivasi seseoran siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajar.
4) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
a) Faktor-faktor internal
Faktor internal meliputi : jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh),
psikologis (intelegensi, perhatian, minat), kelelahan.
b) Faktor-faktor eksternal
Faktor eksternal meliputi : (i) keluarga (cara orang tua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), (ii)
sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, tugas rumah), (iii) masyarakat (kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat) (Slameto, 2010:58).
c) Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010: 97-100) menjelaskan,
unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu.
a) Cita-cita atau aspirasi siswa
Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral,
kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga
dibarengi oleh perkembangan kepribadian.
26




b) Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan
atau kecakapan mencapainya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan
tugas-tugas perkembangan.

c) Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar.

d) Kondisi lingkungan siswa
Kondisi siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai
anggota masyarakat maka siswa dapat berpengaruh oleh lingkungan
sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan
yang nakal, perkelahian antar siswa, akan mengganggu kesungguhan
belajar. Sebaliknya, sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun
akan memperkuat motivasi belajar.

e) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan perkembangan
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan
pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.
Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan
perilaku belajar. Lingkunag belajar siswa yang berupa lingkungan
alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami
perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar,
majalah, radio, te-levisi, dan film semakin menjangkau siswa.
Kesemua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar.



27



f) Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan diluar
sekolah. Upaya pembelajaran disekolah meliputi hal-hal berikut : (i)
menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, (ii) membina disiplin
belajar dalam tiap kesempatan, (iii) membina belajar tertib pergaulan,
dan (iv) membina belajar tertib lingkungan sekolah.

d) Upaya Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Belajar dan motivasi selalu mendapat perhatian khusus bagi
mereka yang belajar dan mengajar. Dan sebagai pengajar mempunyai
peran penting dalam meningkatkan motivasi anak didiknya. Ada empat
fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemiliharan
dan peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu.

a) Menggairahkan Anak Didik
Dalam kegiatan rutin dikelas sehari-hari guru harus memilihara
minat anak didik dalam belajar yaitu dengan memberikan kebebasan
tertent untuuk berpindah dari satu aspek keaspek lain aspek pelajaran
dalam situasi belajar.

b) Memberi Harapan Realitas
Guru harus memilihara harapan-harapan anak didik yan relistis
dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak realistis,
dengan demikian guru dapat membedakan antara harapan yang
realistis, psimis, atau tidak optimis.

c) Memberi Insensif
Bila anak didik mengalami keberhasilan diharapkan guru
diharapkan memberi hadiah kepada anak didik (dapat berupa pujian,
angka yang baik dan sebagainya) atas keberhasilanya sehingga anak
didik terdorong unutuk melakukan usaha lebih lanjut guna tujuan-
tujuan pengajaran.
28



h. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan proses individu yang berinteraksi dengan
lingkungan untuk mendapat perubahn dalam perilakunya. Perubahan itu
diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam
waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman. Hasil belajar
seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh
seseorang mengetahui seberapa jauh bahn yang sudah diajarkan. Untuk
mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian
pengukuran alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. (Purnomo,
2011: 38-39)
Hasil belajar menurut Keller (Abdurrahman, 2003: 39) adalah
prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah
perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Ini berarti
bahwa besarnya usaha adalah indikator dari adanya motivasi, sedangkan
hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak.
Sedangkan menurut A. J . Romiszoski (Abdurrahman, 2003: 38) hasil
belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan
masukan (inputs). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam
informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja
(performance).
Proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan
dalam bidang pengetahuan, dalam bidang keterampilan, dalam bidang nilai
dan sikap. Adanya perubahan itu tampak dalam hasil belajar yang
dihasilkan oleh siswa terhadap pertanyaan atau persoalan tugas yang
diberikan oleh guru. Hasil ini berbeda sifatnya, tergantung di dalamnya
siswa memberikan prestasi misalnya dalam bidang pemahaman atau
pengetahuan yang merupakan unsur kognitif.
Namun tidak semua perubahan merupakan hasil belajar, Perubahan
itu akan merupakan hasil belajar bila memiliki ciri-ciri berikut.
a) Perubahan terjadi secara sadar, artinya seseorang yang belajar
akan menyadari adanya suatu perubahan.
b) Perubahan bersifat berkesinambungan dan fungsional.
29



c) Perubahan bersifat positif dan aktif.
d) Perubahan yang terjadi bukan bersifat sementara.
e) Perubahan dalam belajar mempunyai tujuan dan arah tertentu.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara garis besar dibagi
menjadi dua sebagia berikut.
a) Faktor Internal
Meliputi faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada
faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan
kebiasaan belajar, ketekunan, sosial, ekonomi, faktor fisik dan
psikis.
b) Faktor Eksternal
Meliputi kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu kompetensi guru,
karakteristik kelas, karakteristik sekolah.
2. Kerangka Berpikir
Bila keterampilan prosesnya baik maka akan berpengaruh terhadap
hasil belajar dan berdampak baik pula pada peningkatkan mutu pembelajaran.
Metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media
herbarium sebagai media pembelajaran diharapkan lebih efektif dalam
motivasi dan hasil belajar. Adanya motivasi belajar yang tinggi maka hasil
belajar siswapun meningkat, sehingga prestasi belajar siswa kelas X SMA
Negeri 1 Karanganyar Demak dapat meningkat.



Gambar 3. Paradigma penelitian


Metode Pembelajaran
bergambar berbantuan
media herbariu
m
Motivasi
belajar
Hasil
belajar
Regresi
30



B. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
penggunaan metode pembelajaran bergambar (picture and picture) dengan
berbantuan media herbarium dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
pada siswa kelas X SMA 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2011/2012.



























31



BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Pelaksanaan Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian eksperimen kelas adalah
SMA Negeri 1 Karanganyar Demak pada siswa kelas X tahun pelajaran
2011/2012.
2. Waktu dan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada saat pokok bahasan penelitian sudah selesai
disampaikan kemudian dilanjutkan dengan mengisi angket yang diberikan
dengan menggunakan instrument yang telah dibuat.
B. Subyek
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian kelas X semester genap
SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 62
siswa dan terbagi dalam dua kelas.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran
2011/2012 berjumlah 32 yang diajar menggunakan metode
pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media
herbarium.
b. Siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran
2011/2012 berjumlah 30 yang diajar menggunakan metode ceramah.
C. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dengan cara teknik acak berkelompok (cluster rando-
mized sampling). Dari empat kelas yang ada di buat semacam lintingan undian
yang kemudian secara acak diambil dua lintingan. Dengan cara tersebut diperoleh
31
32



hasil bahwa kelas X-1 sebagai kelompok eksperimen sedangkan kelas X-3 sebagai
kelompok kontrol.
Dengan metode ini maka dua kelas sampel, yaitu satu kelas sebagai kelas
eksperimen yang diajar dengan metode pembelajaran bergambar (picture and
picture) berbantuan media herbarium dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Pada
populasi tidak ada kelas unggulan sehingga setiap kelas diasumsikan memiliki
kemampuan yang sama dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai
kelas sampel.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen ini merupakan salah satu alat untuk memperoleh data mengenai
motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa
digunakan bentuk penilaian non tes berupa lembar observasi. Pedoman lembar
observasi tersebut berupa blangko atau form berupa daftar isian yang di dalamnya
memuat segi-segi, aspek-aspek atau tingkah laku yang perlu diamati dan dicatat
pada waktu berlangsungnya kegaiatan belajar para peserta didik.
Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes
obyektif bentuk pilihan ganda. Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan
langkah sebagai berikut.
a) Melakukan pembatasan materi yang diujikan
b) Menentukan tipe soal
c) Menentukan jumlah butir soal
d) Menentukan jumlah waktu
e) Menentukan komposisi atau jenjang
f) Membuat kisi kisi soal
g) Menulis petunjuk pengerjaan soal, kunci jawaban dan penentuan skor
h) Menulis butir soal
i) Menguji cobakan instrumen, menganalisis hasil uji coba dalam hal validi-
tas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran
j) Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah di-
gunakan.

33



E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan metode
pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium.
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar
pada siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Karanganyar Demak.
F. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan
dilakukan dalam beberapa pelaksanaan. Desain yang digunakan adalah desain
quasi-eksperimental (eksperimental semu) macam desainnya adalah desain non-
equivalent groups pretest-posttest. Penelitian ini dirancang dengan tiga tahapan
yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, dan pengamatan (pengambilan data).
Pada penelitian ini sekelompok subyek diambil dari populasi kelas X SMA
Negeri 1 Karanganyar Demak yang dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok
eksperimen yaitu berupa penerapan metode pembelajaran bergambar (picture and
picture) berbantuan media herbarium. Adapun rancangan penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut.


Kelompok Pretest Treatmen Posttest
A T1 X T2
B T1 T2

Waktu
Gb. Rancangan penelitian desain Nonequivalent
Groups Pretest posttest

Keterangan:
TI = Test sebelum diberi perlakuan untuk kelompok metode pembelajaran
bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium maupun
kelompok metode ceramah.
34



T2 =Test setelah diberi perlakuan untuk kelompok metode pembelajaran
bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium maupun
kelompok metode ceramah.
A = Kelompok metode pembelajaran bergambar (picture and picture)
berbantuan media herbarium
B = Kelompok dengan metode ceramah.
X = Penerapan metode pembelajaran bergambar (picture and picture)
berbantuan media herbarium
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari dua tahap yaitu persiapan dan pelaksanaan
penelitian.
1. Persiapan
Pada tahap awal penelitian, dilakukan observasi awal terhadap
pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Karanganyar Demak dengan teknik
pengamatan dan wawancara pada guru pelajaran kelas X.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Pelaksanaan pembelajaran untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
disesuaikan dengan RPP.
b. Evaluasi dari kelompok kelas eksperimen dan kelas control.
c. Pengisian angket pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
diluar jam pelajaran setelah treatment dan evaluasi selesai
dilaksanakan.
H. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam pengujian hipotesis
digunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik-teknik tersebut diuraikan
dibawah ini.
a. Pengamatan (observasi)
Pengamatan adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara langsung serta pencatatan secara sistematis.
Pengamatan dilakukan secara langsung baik di kelas maupun di luar
kelas dengan menggunakan lembar pengamatan yang isinnya adalah.

35



1) keaktifan siswa;
2) kerjasama antar siswa;
3) menyelesaikan tugas;
4) respon terhadap pelajaran.

b. Tes
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk
memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan seseorang
dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang
berupa catatan, agenda, transkrip, surat kabar, majalah, notulen, dan
sebagainya.
I. Analisis dan Interpretasi Data
Metode analisis data yang digunakan merupakan analisis yang mampu
mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan penelitian. Berdasarkan tujuan yang
ingin dicapai yaitu menambah motivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
dan peningkatan hasil belajar siswa dalam pokok materi pengelolaan lingkungan.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
dianalisis berditribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah rumus
Chi Kuadrat.
=
(Oi Ei)
Ei

Keterangan:
x
2
: Chi kuadrat
k : banyaknya kelas (dalam distribusi frekuensi)
Oi : frekuensi observasi
Ei : frekuensi ekspektasi (harapan =teoritis)
36



Secara teoritis frekuensi distribusi s
2
dibawah normalitas begantung
pada varian populasi (
2
) dan db atau v dalam s
2
.
1) Jika
2
diketahui, db =(k-1)
2) J ika ingin diketahui apakah secara teoritis distribusi sesuai dengan
distribusi normal, tetapi
2
tidak diketahui, dapat digunakan s
2
, dan
db =(k-2)
3) J ika dan s digunakan untuk menduga (estimasi) dan , db = (k-3)

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan apakah varian data yang diperoleh adalah
homogen atau heterogen. Untuk menguji homogenitas varian digunakan
rumus uji Bartletts dengan rumus:
kecil lebih yang
besar lebih yang
2
2
S
S
F =


J ika F
hitung
<F
0,05
varians dua kelompok data adalah homogen (
2
1
s =
2
2
s ).
J ika F
hitung
>F
0,05
varians dua kelompok data adalah heterogen (
2
1
s
2
2
s ).

c. Uji t ( Uji Dua Sisi/Two-tailed)
Varian sampel homogen, t independen n
1
=n
2
. Persamaan yang digunakan
adalah.
t =


n
S
X X
Gab
2
2 1
2

; Gab S
2
=
( ) ( )
( ) 1 2
/ /
1
2
2
2
2
2 1
2
1
2
1

+

n
n X X n X X


Keterangan :
t : uji t
X
1
: mean sampel kelompok eksperimen
X
2
: mean sampel kelompok kontrol
S : simpangan baku gabungan
S
1
: simpangan baku kelompok eksperimen
S
2
: simpangan baku kelompok control

Hipotesis : H
0
: X
1
=X
2
dan HA: X
1
X
2

37



Kriteria pengujian: Terima H
0
jika -t

<t <t

dan Tolak H
0
jika t <-t

atau t
t
.
J. Interpretasi Data
1. Data Hasil Belajar Siswa
Menghitung nilai rata-rata:
Untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus:
=


Keterangan:
X : rata-rata nilai
: jumlah seluruh nilai
N : jumlah siswa
Menghitung ketuntasan belajar :
a) Ketuntasan Belajar Individual
Data yang diperoleh dari kemampuan siswa memecahkan masalah dapat
ditentukan dari ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptif
dengan perhitungan:
Ketuntasan belajar =
Jumlah nilai yang diperoleh tiap siswa
Jumlah nilai maksimal seluruhnya
100%
Kriteria:
Apabila tingkat ketercapaian <67% maka siswa tidak tuntas belajar
Apabila tingkat ketercapaian 67% maka siswa tuntas belajar

b) Ketuntasan Belajar Klasikal
Data yang diperoleh dari kemampuan siswa menyelesaikan masalah dapat
ditentukan dengan ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis
deskriptif persentase dengan perhitungan.
Ketuntasan belajar klasikal =
Jumlah yang tuntas belajar
Jumlah siswa
100%
38



Keberhasilan dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau
mencapai minimal 65% sekurang-kurangnya atau 85% dari jumlah siswa di
kelas.

2. Data Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa diperoleh berdasarkan lembar angket. Angket motivasi
belajar siswa yang digunakan terdiri atas 10 item pertanyaan atau pernyataan
dengan 5 pilihan alternatif jawaban, dimana skor untuk tiap pilihan jawaban
adalah 1-5 dengan kriteria sebagai berikut.
SL : selalu, skor 5
SR : sering, skor 4
KD : kadang-kadang, skor 3
J R : jarang, skor 2
TP : tidak pernah, skor 1
Sehingga skor angket motivasi belajar siswa berkisar antara 10-50. Angket
tanggapan siswa diisi oleh siswa setelah kegiatan belajar mengajar selesai.

3. Regresi Motivasi Terhadap Hasil Belajar
Untuk mengetahui motivasi siswa terhadap hasil belajar pada materi
Pterydophyta diperoleh dengan menggunakan analisis regresi linear
sederhana dengan persamaan yang digunakan adalah Y =a +b (X).
Dari persamaan umum = a + bX dapat ditentukan nilai a dan b
dengan persamaan berikut.
a. Menentukan nilai b (kemiringan kurva atau koefisien regresi) dengan
persamaan:


=
2 2
x
xy
b atau
) X (X
) Y )(Y X (X
b atau
( )( )
( ) ( )
2
2
X X n
Y X XY n
b

=
39



( ) ( ) Y Y y ; X X x = =
b. Menentukan nilai a (konstanta atau intersepkurva estimasi dengan
rumus) de ngan rumus:
X b Y a =
Dimana :
Y =rata-rata nilai Y; X =rata-rata nilai X
n = jumlah pengamatan atau jumlah data yang digunakan dalam
sampel
c. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F)
Uji simultan (Uji F) digunakan untuk menguji signifikansi model
regresi estimasi, atau menguji signifikansi pengaruh variabel independen
(X) secara simultan terhadap variable dependen (Y).
Tabel 1. Analisis Varians Regresi Linear Sederhana
Variasi
(1)
Jumlah Kuadrat
(2)
Derajat Bebas
(3)
Kuadrat
Tengah
(4)

Regresi
b (X nX )

1

(2) : (3)
Residu Dengan selisih n 2 (2) : (3)
Total Y nY

n 1
tengah kuadrat residu
tengah kuadrat regresi
F
2 n 1,
=



d. Pengujian koefisien regresi (Uji t)
1) Hipotesis : H
0
: b =0, H
A
: b =0
Kriteria uji: jika b = 0 maka variable independen (X) tidak
berpengaruh terhadap variable dependen (Y). jika b = 0 maka X
berpengaruh terhadap Y.
2) Menentukan nilai kritis berdasarkan db dan level signifikan o
3) Menentukan nilai t hitung dengan persamaan
40





=

=
/n (X) ) (X
Se
S ;
S
b
t
2 2
b
b

Se = kesalahan standar estimasi (standareror of estimate).
Besarnya Se menunjukkan ketepatan persamaan estimasi terhadap nilai
variable dependen yang sesung-guhnya. Semakin kecil nilai Se,
semakin tinggi ketepatan persamaan estimasinya, dan sebaliknya.
k n
) Y (Y
Se
2

=






































41


BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Metode Pembelajaran Bergambar (Picture And Picture) Berbantuan
Media Herbarium
1. Data Hasil Pretest Eksperimen
Data hasil pretest pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium dapat dibuat
dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas Eksperimen
Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif
38 43 1 2,95%
44 49 3 8,82%
50 55 11 32,35%
56 61 8 23,53%
62 67 7 20,59%
68 - 73 4 11,76%
Jumlah 34 100%
Nilai Rata-Rata 58,088
Ketuntasan Klasikal 32,35%


Gambar 4. Histogram Poligon Pretest Eksperimen
0
2
4
6
8
10
12
38 43 44 49 50 55 56 61 62 67 68 - 73
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
41
42


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data hasil pretest kelas
eksperimen mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 32,35% dengan nilai rata
rata sebesar 58,088.
2. Data Hasil Posttest Eksperimen
Data hasil posttest pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium dapat dibuat
dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen
Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif
58 62 1 2,94%
63 67 1 2,94%
68 72 7 20,59%
73 77 11 32,35%
78 82 8 23,53%
83 87 6 17,65%
Jumlah 34 100%
Nilai Rata-rata 76,176
Ketuntasan Klasikal 97,06%


Gambar 5. Histogram Poligon Posttest Eksperimen
0
2
4
6
8
10
12
58 62 63 67 68 72 73 77 78 82 83 87
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
43


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data hasil posttest kelas
eksperimen mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 97,06% dengan nilai rata
rata sebesar 76,176.
B. Metode Ceramah
1. Data Hasil Pretest Kontrol
Data hasil pretest pembelajaran menggunakan metode ceramah dapat
dibuat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas Kontrol
Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif
38 43 1 2,94%
44 49 3 8,83%
50 55 15 44,12%
56 61 8 23,53%
62 67 4 11,76%
68 - 73 3 8,82%
Jumlah 34 100%
Nilai Rata-rata 56,471
Ketuntasan Klasikal 20,59%


Gambar 6. Histogram Poligon Pretes Kontrol
0
2
4
6
8
10
12
14
16
38 43 44 49 50 55 56 61 62 67 68 - 73
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
44


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data hasil pretest kelas
kontrol mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 20,59% dengan nilai rata
rata sebesar 56,471.
2. Data Hasil Posttest Kontrol
Data hasil posttest pembelajaran menggunakan metode ceramah
tanpa dapat dibuat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4. Distribusi frekuensi hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol
Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif
54 58 3 8,82%
59 63 4 11,77%
64 68 11 32,35%
69 73 11 32,35%
74 78 3 8,83%
79 - 83 2 5,88%
Jumlah 34 100%
Nilai Rata-rata 66,912
Ketuntasan Klasikal 79,41%



Gambar 7. Histogram Poligon Posttest Kontrol
0
2
4
6
8
10
12
54 58 59 63 64 68 69 73 74 78 79 - 83
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval Nilai
45



Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data hasil posttest kelas
kontrol mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 79,41% dengan nilai rata
rata sebesar 66,912.
C. Perbedaan Metode Pembelajaran Bergambar (Picture And Picture)
Berbantuan Media Herbarium dan Metode Ceramah
1. Hasil Pretest dan Posttest siswa Kelas Eksperimen
Setelah diperoleh data tersebut, maka data diuji menggunakan uji t,
didapat data pretest dan posttest sebagai berikut.
088 , 58
1
= X
176 , 76
2
= X
t
hitung
=10,462
t
tabel
=2,035
probabilitas (sig.t) 0,000
t
hitung
dan probabilitas (sig.t) menunjukkan tidak signifikansi pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Karena t
hitung
>t
tabel
dan
(sig.t) 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara pretest dan posttest kelompok eksperimen.
Tabel 5. Perbedaan Data Hasil Pretest dan Posttes Siswa Kelas Eksperimen
Pembeda Pretest Posttest
Nilai Maksimal 70 85
Nilai Minimal 40 60
Nilai Rata-Rata 58,088 76,176
Ketuntasan Klasikal 32,35% 97,06%

46



Gambar 8. Histogram Perbedaan Pretest dan Postest Eksperimen
2. Hasil Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol
Setelah diperoleh data tersebut, maka data diuji menggunakan uji t,
didapat data pretest dan posttest sebagai berikut.
471 , 56
1
= X
912 , 66
2
= X
t
hitung
=6,205
t
tabel
=2,035
probabilitas (sig.t) 0,000
t
hitung
dan probabilitas (sig.t) menunjukkan tidak signifikansi pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Karena t
hitung
>t
tabel
dan
(sig.t) 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara pretest dan posttest kelompok kontrol.
Tabel 6. Perbedaan Data Hasil Pretest dan Posttes Siswa Kelas Kontrol
Pembeda Pretest Posttest
Nilai Maksimal 70 80
Nilai Minimal 40 55
Nilai Rata-Rata 56,471 66,912
Ketuntasan Klasikal 20,59% 79,41%
70
85
40
60
58.088
97.06
0
20
40
60
80
100
120
Pretest Posttest
Nilai Maksimal
Nilai Minimal
Nilai Rata-Rata
47




Gambar 9. Histogram Perbedaan Pretest dan Postest Kontrol
3. Hasil Pretest Siswa Kelas Eksprimen dan Kontrol
Setelah diperoleh data tersebut, maka data diuji menggunakan uji t
didapat data pretest sebagai berikut.
088 , 58
1
= X
471 , 56
2
= X
t
hitung
=0,859
t
tabel
=2,035
t
hitung
dan probabilitas (sig.t) menunjukkan tidak signifikansi pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Karena t
hitung
<t
tabel
dan
(sig.t) 0,302 >0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
J adi kesimpulannya tidak ada perbedaan nilai rata-rata hasil belajar. Hasil
analisis data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat
sebagai berikut.



70
80
40
55
56.471
66.912
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pretest Posttest
Nilai Maksimal
Nilai Minimal
Nilai Rata-Rata
48



Tabel 7. Perbedaan Data Hasil Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
Pembeda Kelas Eksperimen Metode Ceramah

Nilai Maksimal 70 70
Nilai Minimal 40 40
NilaiRata-rata 57,771 56,471
Ketuntasan Klasikal 32,35% 20,59%


Gambar 10. Histogram Perbedaan Pretest Eksperimen dan Pretest Kontrol
4. Hasil Posttest Siswa Kelas Eksprimen dan Kontrol
Setelah diperoleh data tersebut, maka data diuji menggunakan uji t
didapat data pretest sebagai berikut.
176 , 76
1
= X
912 , 66
2
= X
t
hitung
= 6,141
t
tabel
=2.035
probabilitas (sig.t) 0,000
t
hitung
dan probabilitas (sig.t) menunjukkan signifikansi pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Karena t
hitung
>t
tabel
dan
(sig.t) 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
70 70
40 40
57.771
56.471
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Maksimal
Nilai Minimal
Nilai Rata-Rata
49



J adi kesimpulannya ada perbedaan nilai rata-rata hasil belajar. Hasil analisis
data posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat
sebagai berikut.
Tabel 8. Perbedaan Data Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol


Gambar 11. Histogram Perbedaan Posttest Eksperimen dan Posttest Kontrol
D. Regresi Linier
1. Kelas Eksperimen
Persamaan umum regresi linear sederhana antara motivasi belajar
terha-dap hasil belajar pada kelas eksperimen.
Y =a +b X
Y =18,695 +1,367 X
t 9,495
t
tabel
2,035

Keterangan.
85
80
60
55
76.176
66.912
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Maksimal
Nilai Minimal
Nilai Rata-Rata
Pembeda Kelas Eksperimen Metode Ceramah

Nilai Maksimal 85 80
Nilai Minimal 60 55
NilaiRata-rata 76,176 66,912
Ketuntasan Klasikal 97,06% 79,41%
50



a = 18,695 artinya rata-rata pengaruh (mean or average effect) dari
berbagai variabel yang dipengaruhi Y (hasil belajar), tetapi tidak
dimasukkan kedalam persamaan regresi.
b =1,367 artinya bahwa setiap peningkatan motivasi sebesar 1, maka hasil
belajar akan meningkat sebesar 1,367.
F = 77.007 artinya signifikan pada level 5%
t = 9,495 artinya signifikan pada level 5%
t
tabel
=2,035 artinya t
hitung
>t
tabel
, maka dapat dikatakan bahwa persamaan
re-gresi secara signifikan dapat digunakan untuk menentukan pengaruh
motiva-si terhadap hasil belajar.
R =0,841 artinya nilai koefisien korelasi atau hubungan antara varibel
moti-vasi belajar (X) dengan variabel hasil belajar (Y).
R square (R
2
) =0,706 artinya ada pengaruh sumbangan motivasi belajar
ter-hadap naik turunnya hasil belajar yaitu 70,6% sedangkan sisanya 29,4
dipe-ngaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam persamaan
seperti la-tar belakang keluarga siswa, kondisi kelas, lingkungan, fasilitas.
2. Kelas Kontrol
Persamaan umum regresi linear antara motivasi belajar terhadap
prestasi belajar pada kels kontrol.
Y =a +b X
Y =37,41 +1,167 X
t 10,32
t
tabel
2,060
Keterangan.
a =37,41 artinya artinya rata-rata pengaruh (mean or average effect) dari
berbagai variabel yang dipengaruhi Y (hasil belajar), tetapi tidak
dimasukkan ke dalam persamaan regresi.
b =1,167 artinya bahwa setiap peningkatan motivasi sebesar 1, maka
prestasi belajar akan meningkat sebesar 1,167.
F =90,253 artinya signifikan pada level 5%
t

=10,32 artinya signifikan pada level 5%
51



t
tabel
=2,060 artinya t
hitung
>t
tabel
, maka dapat dikatakan bahwa persamaan
re-gresi secara signifikan dapat digunakan untuk menentukan pengaruh
motiva-si terhadap hasil belajar.
R =0,859 artinya nilai koefisien korelasi atau hubungan antara varibel
moti-vasi belajar (X) dengan variabel hasil belajar (Y).
R square (R
2
) =0,738 artinya ada pengaruh sumbangan motivasi belajar
ter-hadap naik turunnya hasil belajar yaitu 73,8% sedangkan sisanya 26,2
dipe-ngaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam persamaan
seperti latar belakang keluarga siswa, kondisi kelas, lingkungan, fasilitas.





























52



BAB V
PEMBAHASAN
A. Kelas Eksperimen
1. Pretest Eksperimen
Pada tabel distribusi frekuensi hasil pretest siswa kelas eksperimen
dapat dilihat untuk interval nilai 38 43 sebanyak 1 siswa, 44 49 sebanyak
3, 50 55 sebanyak 11, 56 61 sebanyak 8, 62 67 sebanyak 7, dan 68 - 73
sebanyak 4. Nilai rata-rata 58,088 dengan ketuntasan klasikal sebanyak
32,35%. Hal tersebut dikarenakan siswa belum diberikan perlakuan sehingga
belum memahami materi yang diajarkan, serta menyebabkan hasil belajar
yang diperoleh rendah.
2. Posttest Eksperimen
Pada tabel distribusi frekuensi hasil posttest siswa kelas eksperimen
dapat dilihat untuk interval nilai 58 - 62 sebanyak 1 siswa, 63 67 sebanyak 1
siswa, 68 72 sebanyak 7, 73 77 sebanyak 11, 78 82 sebanyak 8, dan 83
87 sebanyak 6. Nilai rata-rata 76,176 dengan ketuntasan klasikal sebanyak
97,06%. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah diberikan pelakuan yaitu
menggunakan metode pembelajaran bergambar (picture and picture)
berbantuan media herbarium, sehingga siswa mampu memahami materi yang
diajarkan serta menyebabkan hasil belajar yang diperoleh sangat baik.
3. Perbedaan Pretest dan Posttest siswa Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel perbedaan data hasil pretest dan posttest kelas
eksperimen diatas dapat dilihat nilai rata-rata untuk pretest 58,088. Sedangkan
nilai rata-rata posttest 76,176. Setelah di analisis menggunakan uji t, diperoleh
t
hitung
sebesar 10,462 dengan pro-babilitas (sig.t) 0,000. Untuk taraf
signifikansi 0,05 diperoleh t
tabel
sebesar 2,035. Karena t
hitung
>t
tabel
dan (sig.t)
0,000 < 0,05, t
hitung
dan probabilitas (sig.t) menunjukkan signifi-kansi
pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), maka
dapat di-katakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan
52
53



posttest kelompok eksperimen. Hal tersebut disebabkan pada saat pretest
siswa belum memahami materi, sedangkan pada saat posttest siswa sudah
sangat memahami materi karena menggunakan metode pembelajaran
bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium.
B. Kelas Kontrol
1. Pretest Kontrol
Pada tabel distribusi frekuensi hasil pretest siswa kelas kontrol dapat
dilihat untuk interval nilai 38-43 sebanyak 1 siswa, 44-49 sebanyak 3, 50-55
sebanyak 15, 56-61 sebanyak 18, 62-67 sebanyak 4, dan 68-73 sebanyak 3
siswa. Nilai rata-rata 56,471 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 20,59%. Hal
tersebut dikarenakan siswa belum dijelaskan serta belum memahami materi
yang diajarkan sehingga hasil belajar yang diperoleh rendah.
2. Posttest Kontrol
Pada tabel distribusi frekuensi hasil posttest siswa kelas kontrol dapat
dilihat untuk interval nilai 54-58 sebanyak 3 siswa, 59-63 sebanyak 4, 64-68
sebanyak 11, 69-73 sebanyak 11, 74-78 sebanyak 3, 79-83 sebanyak 2. Nilai
rata-rata 66,912 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 79,41%. Hal tersebut
dikarenakan dengan metode ceramah siswa cukup memahami materi yang
diajarkan sehingga hasil belajar yang diperoleh cukup baik.
3. Perbedaan Pretest dan Posttest siswa Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel perbedaan data hasil pretest dan posttest kelas
kontrol diatas dapat dilihat nilai rata-rata untuk pretest 56,471. Dan nilai rata-
rata posttest 66,912. Setelah dianalisis menggunakan uji t, diperoleh t
hitung
sebesar 6,205 dengan probabilitas (sig.t) 0,000. Untuk taraf signifikansi 0,05
diperoleh t
tabel
sebesar 2,035. Karena t
hitung
>t
tabel
dan (sig.t) 0,000 <0,05, t
hitung

dan probabilitas (sig.t) menunjukkan signifikansi pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y), maka dapat dikatakan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest kelompok kontrol.
Hal tersebut disebabkan pada saat pretest siswa belum memahami materi,
sedangkan pada saat posttest siswa sudah cukup memahami materi.
54



C. Perbedaan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
1. Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel perbedaan data hasil pretest siswa di atas dapat
dilihat data hasil belajar dengan metode ceramah, nilai rata-rata pretest
kelompok kontrol ini sebesar 56,471. Sedangkan, menggunakan metode
pembelajaran bargambar (picture and picture) berbantuan media herbarium,
nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen ini sebesar 58,088. Setelah
dianalisis kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya
dianalisa dengan uji t, diperoleh t
hitung
sebesar 0,859. Untuk taraf signifikansi
0,05 diperoleh t
tabel
sebesar 2,035. Karena t
hitung
<t
tabel
maka Ho diterima yang
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar biologi
antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan belajar yang sama sebagai kelas
sampel.
2. Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel perbedaan data hasil posttest siswa di atas dapat
dilihat data ha-sil belajar dengan metode ceramah, nilai rata-rata posttest
kelompok kontrol ini sebesar 66,912. Sedangkan, hasil belajar menggunakkan
metode pembelajaran bargambar (picture and picture) berbantuan media
herbarium, nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen ini sebesar 76,176.
Setelah dianalisa data awal diperoleh bahwa sampel berdistribusi
normal dan homogen. Selanjutnya dianalisa akhir dengan uji t, diperoleh t
hitung

sebesar 6,141. Untuk taraf signifikansi 0,05 diperoleh t
tabel
sebesar 2,035.
Karena t
hitung
>t
tabel
maka Ho ditolak yang berarti menunjukan bahwa ada
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar biologi antara kelas kontrol
dengan kelas eksperimen.
Menurut hasil perhitungan yang telah dijelaskan diatas, terdapat
perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal
ini dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Fakor internal
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri seperti, pemahaman siswa terhadap
materi dan motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
55



Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan berusaha mencari
informasi dari berbagai sumber belajar, berani bertanya, berpendapat, dan
menjawab pertanyaan supaya dapat memahami materi dan mendapatkan hasil
belajar yang maksimal. Sedangkan faktor eksternal yaitu cara pembelajaran
guru yang menyenangkan seperti mengubah cara pembelajaran yang biasanya
menggunakan metode ceramah dapat diubah dengan menggunakan metode
pembelajaran bergambar (picture and picture), dimana dapat diselingi dengan
bantuan media herbarium. Selain cara mengajar guru, teman dan lingkungan
disekitar siswa juga mempengaruhi hasil belajar siswa.
Memahami peranan media dalam proses mendapatkan penga-laman
belajar bagi siswa. Dales melukiskan dalam sebuah kerucut yang kemudian
dinamakan kerucut pengalaman Dales. Kerucut pengalaman ini dianut secara
luas untuk menentukan alat Bantu atau media apa yang sesuai agar siswa
memperoleh pengalaman belajar secara mudah. Kerucut pengalaman yang
dikemukakan oleh Dales itu memberikan gambaran bahwa pengalaman
belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami
sendiri apa yang dipelajari, proses mengalami, dan mendengarkan melalui
media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Didalam kerucut
pengalaman Dales terdapat beberapa aspek yang perlu diingat diantaranya
membaca (10%), mendengar (20%), melihat gambar (30%), (melihat video,
melihat peragaan, melihat demontrasi, melihat yang terjadi di lokasi (50%)),
partisipasi dalam diskusi dan berpendapat (70%), (prestasi, simulasi,
melakukan tindakan yang nyata (90%)) (Purnomo 2010: 18).
Hal ini didukung oleh Arsyad (2002:17) bahwa melalui pendekatan
kontekstual dengan penggunaan media pembelajaran dapat memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih
efektif dan efisien, selain itu pembelajaran akan lebih menarik perhatian
siswa, membangkitkan semangat belajar serta cara berpikir.
Berdasarkan hasil penelitian pada kelas kontrol yang menggunakan
metode cera-mah menunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah dikatakan
belum berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan persentase ketuntasan klasikal
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas kontrol
56



masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, dimana siswa
dapat dikatakan tuntas belajar jika mendapatkan nilai di atas nilai 65.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media
herbarium lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah. Dengan kata
lain metode pembelajaran bergambar (picture and picture) dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Pteridophyta.
Sehingga metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan
media herbarium cocok untuk diterapkan pada saat proses pembelajaran
khususnya pada materi Pterydophyta dibandingkan dengan metode ceramah
yang selama ini masih banyak diterapkan di sekolah.



























57



KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. pembelajaran biologi pada penggunaan metode pembelajaran bergambar
(picture and picture) berbantuan media herbarium dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar. Hal ini disebabkan karena adanya metode
pembelajaran bergambar (picture and picture) yang mendorong siswa
untuk belajar mandiri dan bekerjasama untuk memcahan permasalaan
sehingga bagi siswa lebih menarik dalam belajar. Dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini dapat menjawab tujuan yang ingin dicapai.
2. Penerapan metode pembelajaran bergambar (picture and picture)
berbantuan media herbarium pada materi Pteridophyta lebih efektif
dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah.
3. Pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa melalui metode
pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media
herbarium lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah pada materi
Pteridophyta.
B. Saran
Sehubungan dengan usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar biologi, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut.
1. Guru bidang studi khususnya guru Biologi hendaknya memperhatikan
bahwa siswa sebagai subyek pembelajaran, bukan semata-mata objek
pembelajaran. Oleh karena itu pemberian motivasi untuk meningkatkan
kemauan belajar siswa harus dikembangkan.
2. Penggunaan metode pembelajaran bergambar (picture and picture)
berbantuan media herbarium dapat digunakan sebagai upaya untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi
terutama pada materi Pteridophyta.

58



DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1998. Prosedur penelitian. J akarta: Rineka Cipta.
------. 2002. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. J akarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. J akarta: Raja Grafindo Perkasa.
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dimyati, dan Mudjiono. 2002. Belajar dan mengajar. J akarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S B. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. J akarta:
Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar . 2001. Media Pendidikan Cetakan ke Vi. Bandung : Citra
Aditya.
Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Majid, A. 2007. Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi
guru. Bandung : PT remaja rosda karya.
Purnomo, H. 2009. Metodologi penelitian. Semarang: IKIP PGRI Semarang.
------. 2011. Statistika deskriptif dan inferensial. Semarang: IKIP PGRI Semarang.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rohayati, Ade. 2003. Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sadiman, arif S. 2011. Media pendidikan. J akarta: Raja Grafindo Persada.
Sardiman. 1986. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. J akarta: Raja Grafindo
Persada.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. J akarta :
Rineka Cipta
Sudjana, N. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
------. 1990. Penelitian hasil proses belajar mengajar. Bandung : PT. Remaja
Rosda Cipta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suyitno, A. 2004. Dasar-dasar dan proses pembelajaran matematika. Semarang:
UNNES.
59



Syah, M. 1995. Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Winkel. W.S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.





































60


























61



Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelompok Eksperimen dengan Metode pembelajaran Bergambar (picture
and picture) berbantuan Media Herbarium
Identitas Mata Pelajaran
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan ke- : 1
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi
Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi
kelangsungan hidup di bumi
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan dan siklus hidup tumbuhan paku
2. Menjelaskan pengelompokan tumbuhan paku
3. Menyajikan contoh tumbuhan paku yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
untuk berbagai kebutuhan
Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan cara-cara perkembangbiakan dan siklus hidup
tumbuhan paku
2. Siswa dapat menjelaskan pengelompokan tumbuhan paku
3. Siswa dapat mengumpulkan informasi contoh tumbuhan paku yang mem-
punyai nilai ekonomi tinggi untuk berbagai kebutuhan


62



Materi Pembelajaran
1. Ciri-ciri tumbuhan paku
2. Daur hidup tumbuhan paku
3. Klasifikasi tumbuhan paku
4. Peranan tumbuhan paku bagi manusia
Metode Pembelajaran
1. Metode pembelajaran bergambar (picture and picture)
2. Tanya jawab
Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Dalam kegiatan awal guru.
a. menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
b. mengajukan pertanyaan dengan mengkaitkan pengetahuan sebelumnya
c. menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai
menyampaikan cakupan materi pokok yang akan dipelajari.

2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru.
1.) melibatkan siswa untuk mencari informasi yang luas dengan pemberian
tugas, membaca buku pelajaran dan mencari informasi dari materi
materi yang ada tentang tumbuhan paku.
2.) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa dalam kelompok dan antar
siswa antar kelompok, serta antar siswa dengan guru dalam diskusi.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru.
1.) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas tentang topik atau
tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.
63



2.) Menggunakan pendekatan metode pembelajaran bergambar (picture and
picture) yang dibantu dengan media herbarium untuk melakukan diskusi
sesuai permasalahan.
3.) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peseta didik serta antar peserta
didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainya.
4.) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap pembelajaran.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru.
1) memberi umpan balik dan penguatan kepada siswa
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil dari eksplorasi dan elaborasi
3) memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar dari kegiatan yang dilakukan.
3. Penutup (10 menit)
Dalam kegiatan penutup guru.
a. bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan materi ajar yang telah
diberikan
b. melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dan me-
nyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individu
Alat/bahan/sumber belajar
1. Buku ajar biologi
Pratiwi, D. A. 2006. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Sumber-sumber lain yang relevan, misalnya internet.
2. Herbarium kering









64



Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik penilaian menggunakan tes lisan
2. Bentuk instrumen menggunakan tes pilihan ganda (PG)

Semarang, ... 2012

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Praktikan



Bambang Sudiarto, S. Pd Diah Anggraini
NIP. 196912071995 12 1 002 NPM. 08320220





























65




Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelompok Kontrol dengan Metode Ceramah

Identitas Mata Pelajaran
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan ke- : 1
Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi
Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi
kelangsungan hidup di bumi
Indikator Pencapaian Kompetensi
4. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan dan siklus hidup tumbuhan paku
5. Menjelaskan pengelompokan tumbuhan paku
6. Menyajikan contoh tumbuhan paku yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
untuk ber-bagai kebutuhan
Tujuan
4. Siswa dapat menjelaskan cara-cara perkembangbiakan dan siklus hidup
tumbuhan paku
5. Siswa dapat menjelaskan pengelompokan tumbuhan paku
6. Siswa dapat mengumpulkan informasi contoh tumbuhan paku yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk berbagai kebutuhan

66



Materi Pembelajaran
5. Ciri-ciri tumbuhan paku
6. Daur hidup tumbuhan paku
7. Klasifikasi tumbuhan paku
8. Peranan tumbuhan paku bagi manusia
Model Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah. Guru memberikan
ceramah. Ceramah yang diberikan tentang pengelolaan lingkungan. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagia berikut :
1. penyampaian informasi melalui ceramah
2. penugasan
diskusi dan presentasi
Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Dalam kegiatan awal guru:
a. menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
b. membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
c. menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai
d. menyampaikan cakupan materi pokok yang akan dipelajari
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru membimbing dan menyuruh siswa untuk
membuka-buka pelajaran biologi sesuai pada pokok bahasan materi yang akan
dipelajari


67



b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru menjelaskan dengan lisan dan juga biasa
menggunakan alat-alat bantu seperti gambar-gambar, agar uraiannya menjadi
lebih jelas.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan
dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa
dan memberikan tugas pada siswa
3. Penutup (10 menit)
Dalam kegiatan penutup guru :
a. bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan materi ajar yang telah
diberikan
melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Alat/bahan/sumber belajar
3. Buku ajar biologi
Pratiwi, D. A. 2006. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Sumber-sumber lain yang relevan, misalnya internet.
4. Gambar-gambar tanaman paku.








68



Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik penilaian menggunakan tes lisan
2. Bentuk instrumen menggunakan tes pilihan ganda (PG)

Semarang, ... 2012

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
Praktikan


Bambang Sudiarto, S. Pd Diah Anggraini
NIP. 196912071995 12 1 002 NPM. 08320220




















69



Lampiran 3
INSTRUMEN TES

Mata Pelajaran : Biologi
Sub Bahasan : Pteridophyta ( tumbuhan paku )
Kelas / Semester : X (sepuluh) / 2
Waktu : menit

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf
a, b, c, dan d
1. Tumbuhan paku memperlihatkan ciri-ciri kecuali :
a. generasi gametofitnya adalah protalium
b. ujung daun muda umumnya menggulung
c. daur hidupnya mengalami metagenesis
d. akarnya berbentuk rhizoid
2. Tumbuhan paku memiliki kormus, bermetagenesis, dan hidup di tempat
yang.
a. lembab
b. kering
c. panas
d. tanahnya tandus
3. Daun ini berbentuk kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak
bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Daun ini tidak dapat
dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daunnya.
Pernyataan di atas tergolong ciri-ciri dari daun tumbuhan paku jenis.
a. tropofil
b. mikrofil
c. sporofil
d. makrofil
4. Penguapan pada tumbuhan paku tidak hanya melalui stomata, melainkan juga
melaui.
a. akar serabut yang berupa rhizome
70



b. floem dan xilem
c. batang yang terdapat dalam tanah berupa rimpang
d. dinding sel epidermis yang berkutikula tipis
5. Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat struktur penting, yaitu
:
1) lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat ddi sekeliling organ
reproduksi
2) embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium
3) kutikula pada bagian luar
4) system transport internal yang mengangkut air dan zat makanandari
dalam tanah.
Perhatikan pernyataan di atas, yang benar terdapat pada nomor.
a. 1
b. 2
c. 3
d. semua benar
6. Bentuk daun tumbuhan paku saat usia muda yaitu.
a. daun selalu melingkar dan menggulung
b. daun umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun lebih dari
satu lapis
c. sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang
tersusun seperti jala
d. daunnya kebanyakan kaku, sempit, jarang, serta berdaun pipih dan lebar
7. Pada tumbuhan paku, sporagonium terkumpul dalam suatu tempat yang
disebut dengan ....
a. annulus
b. operculum
c. strobilus
d. sorus
8. Pada gametofit paku dewasa terdapat struktur pipih kecil berbentuk hati
melekat di tanah, disebut.
71



a. protalus
b. indisium
c. spora
d. sorus
9. Protalus biasanya menghasilkan.
a. spermatozoid
b. anteridium dan arkegonium
c. sel telur
d. mikrospora
10. Perhatikan bagan berikut.

X, Y, dan Z berturut-turut adalah.
a. sperma, sel telur, protalium
b. sporofit, sel telur, sperma
c. protalium, sperma, sel telur
d. sel telur, sperma, protalium




72



11. Perhatikan bagan berikut.







Dari bagan tersebut, fase
makroprotalium ditunjukan oleh
nomor .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4 dan 5
12. Mikrospora merupakan .
a. spora berkelamin betina
b. spora yang berukuran besar
c. spora yang ukurannya sama
d. spora yang berukuran kecil
13. Spora tumbuhan paku jika mendapatkan tempat lembab dan cocok, akan
tumbuh berkecambah menjadi.
a. protalium
b. gametofit
c. gametangium
d. sporofit
14. Ditinjau dari metagenesisnya, tumbuhan paku dewasa merupakan.
a. protalium
b. gametifit
c. gametangium
d. sporofit
15. Berikut adalah contoh spesies divisio Psilophyta, yaitu .
a. Marchantia polymorpha
b. Lycopodium sp
73



c. Psilotum sp
d. Equisetum sp
16. Di bawah ini yang merupakan spesies dari dvisio Pterophyta, kecuali..
a. Equisetum sp
b. Marsilea crenata
c. Asplenium nidus
d. Adiantum sp
17. Paku ekor kuda merupakan tumbuhan paku yang termasuk ke dalam divisio
.
a. Sphenophyta
b. Lycophyta
c. Psilophyta
d. Pterophyta
18. Pada sporangium Equisetum sp terdapat struktur yang berbentuk kerucut
yang dinamakan .
a. sporofit
b. indusium
c. strobilus
d. sorus
19. Selaginella sp merupakan paku heterospora karena .
a. menghasilkan spora yang sama
b. menghasilkan gamet yang berbeda jenis
c. menghasilkan satu jenis spora
d. menghasilkan spora yang berbeda jenis
20. Klasifikasi Pteridophya dibagi menjadi 4 divisio yaitu.
1) Psilotophyta
2) Lycophyta
3) Sphenophyta
4) Pterophyta
Dari 4 divisio diatas yang termasuk dalam divisio dari spesies tanaman
Lycopodium sp yaitu.
74



a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
21. Azolla pinnata merupakan tanaman paku yang dapat bersimbiosis dengan
alga hijau-biru Anabaena azollae dalam memfiksasi nitrogen bebas.
Pernyataan tersebut merupakan peranan dari tumbuhan paku bagi kehidupan
manusia jika di lihat dari segi
a. penghasil obat-obatan
b. sebagai tanaman hias
c. pembuatan karangan bunga
d. sebagai bahan pupuk hijau
22. Dibawah ini tumbuhan paku yang dapat bermanfaat sebagai tanaman hias
kecuali.
a. Selaginella sp
b. Marsilea crenata
c. Asplenium sp
d. Adiantum sp
23. Satu tumbuhan paku yang bermanfaat sebagai penghasil obat-obatan
adalah
a. Selaginella sp
b. Marsilea crenata
c. Aspidium sp
d. Lycopodium cernuum
24. Marsilea crenata merupakan salah satu tumbuhan yang bermanfaat bagi
manusia yaitu sebagai.
a. obat-obatan
b. sayuran
c. pupuk hijau
d. tanaman hias
25. Contoh tumbuhan paku yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia,
diantanya.
75



1) Pteridium aquilium
2) Marsilea crenata
3) Lycopodium cernuum
4) Asplenium sp
Dari pernyataan diatas yang termsuk peranan tumbuhan paku bagi kehidupan
manusia jika dilihat dari segi sebagai bahan dalam pembuatan karangan
bunga yaitu.
a. 1
b. 2
c. 3
d. semua benar
































76



KUNCI JAWABAN


1. D 11. A 21. D
2. A 12. D 22. B
3. B 13. B 23. C
4. D 14. D 24. B
5. D 15. C 25. C
6. A 16. A
7. D 17. A
8. A 18. C
9. B 19. D
10. C 20. B

























77




INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
J ln. Lontar No.1 (Sidodadi Timur) Telp: 8316377 Semarang




LEMBAR JAWABAN

Nama :
Kelas :
No. Absen :
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf
a, b, c, dan d
1. a b c d 11. a b c d 21. a b c d
2. a b c d 12. a b c d 22. a b c d
3. a b c d 13. a b c d 23. a b c d
4. a b c d 14. a b c d 24. a b c d
5. a b c d 15. a b c d 25. a b c d
6. a b c d 16. a b c d
7. a b c d 17. a b c d
8. a b c d 18. a b c d
9. a b c d 19. a b c d
10. a b c d 20. a b c d









78



Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI SISWA
Nama :
No. absen :
Kelas :
Petunjuk pengisian
1. Isilah lembar observasi di bawah ini secara jujur dan obyektif.
2. Berilah tanda () pada kolom yang telah disediakan.
3. Setiap pertanyaan-pertanyaan pada kolom, disediakan tempat jawaban yaitu:
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang-kadang
J R : J arang
TP : Tidak pernah
No Pernyataan
Skala
SL SR KD J R TP
1.
Memiliki perhatian yang besar pada
saat pelajaran berlangsung.

2. Belajar dengan penuh semangat.

3. Aktif bertanya dalam belajar.

4.
Tergerak dalam memulai aktifitas
belajar.

5.
Memiliki harapan untuk memperoleh
suatu efek dan penafsiran terhadap
makna efek itu untuk dirinya sendiri.

6.
Memiliki susunan belajar tinggi untuk
mengangkat diri lebih jauh menuju
keberhasilan.

7. Tidak takut mengalami kegagalan.

79



8.
Memiliki rasa tertarik dan kemajuan
belajar yang memberikan kepuasan
diri.

9.
Memiliki kepercayaan diri dan mampu
bekerjasama dengan teman yang lain.

10.
Selalu menyelesaikan tugas yang
diberikan, tidak hanya untuk
mendapatkan nilai tetapi untuk
memperoleh keberhasilan bila belajar
secara tepat.


Keterangan: Kriteria:
SL : Selalu, skor 5 1018 : tidak termotivasi
SR : Sering, skor 4 1926 : kurang termotivasi
KD : Kadang-kadang, skor 3 2734 : cukup termotivasi
J R : Jarang, skor 2 3542 : termotivasi
TP : Tidak pernah, skor 1 4350 : sangat termotivasi
81




Lampiran 5


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
J ln. Lontar No.1 (Sidodadi Timur) Telp: 8316377 Semarang


ALAT PENILAIAN KOMPETENSI GURU
Nama Guru :
NIP / NPP :
Nama Sekolah :
Petunjuk pengisian :
1. Bacalah dari setiap deskriptor yang akan diamati
Berilah tanda () pada kolom skala yang tersedia pada setiap pernyataannya
Kompetensi
yang dinilai
Deskriptor
Skala
Skor
A B C D E
Kompetensi
pedagogik
dan
prfesional
Perencanan Pembelajaran
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
dengan jelas
2. Memilih dan mengorganisasikan materi
ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran
3. Memiliah sumber dan media sesuai
dengan tujuan dan materi
4. Merumuskan skenario pembelajaran
dengan jelas, rinci, dan sesuai dengan
tujuan
5. Menyusun instrumen penilaian dengan
lengkap dan sesuai dengan tujuan

Pelaksanaan Pembelajaran
1. Mengingatkan kembali pelajaran yang
disampaikan sebelumnya dan men-
jelaskan pentingnya materi pelajaran
2. Menunjukan penguasaan materi pem-
belajaran
3. Mengaitkan materi dengan penge-
tahuan lain yang relevan dengan
realita kehidupan
4. Menyampaikan materi secara logis

82



dan jelas
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tujuan dan karakteristik
peserta didik
6. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut dan bervariasi
7. Mampu mengelola kelas
8. Melaksanakan pembelajaran yang
bersifat kontekstual
9. Melaksanakan pembelajaran
10. Mengelola waktu pembelajaran se-
cara efisien
11. Menggunakan media secara efektif
dan efisien
12. Melibatkan peserta didik dalam pe-
manfaatan media
13. Menumbuhkan partisipasi aktif pe-
serta didik daalam pembelajaran
14. Merangsang siswa untuk bertanya
(pertanyaan jelas dan mengacu pada
indikator)
15. Menanggapi dan terbuka terhadap
pertanyaan dan respon peserta didik
16. Menumbuhkan keceriaan dan antu-
siasme peserta didik
17. Menggunakan bahasa lisan dan
tulisan dengan jelas, baik, dan benar
18. Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan tujuan
19. Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman denngan melibatkan pe-
serta didik
20. Memberikan tugas atau tindak lanjut
Kepribadian
dan sosial
21. Memiliki kepribadian yang tinggi dan
sikap tenang pada saat praktik
mengajar
22. Memiliki rasa percaya diri
23. Berpenampilan rapi dan sopan
24. Berbicara, bersikap, dan berperilaku
baik terhadap sesama praktikan, guru,

83



dan siswa
25. Bertanggung jawab atas tugas-tugas
yang diberikan
26. Berperilaku jujur dan terbuka
27. Disiplin dan cermat dalam menger-
jakan tugas
28. Bersemangat dalam menjalankan tugas
29. Ramah dan simpatik
30. Menjadi teladan bagi sesama praktikan
dan siswa
31. Mampu berkomunikasi secara lisan
maupun tetulis
32. Mampu menggunakan bahasa Indo-
nesia dengan benar
33. Mampu menggunakan teknologi ko-
munikasi dan informasi
34. Mampu menyesuaikan dengan kondisi
siswa
35. Mampu bekerjasama dengan sesama
praktikan, siswa, kepala sekolah, guru,
dan karyawan
36. Mampu membina hubungan baik
dengan sesame praktikan, siswa, guru,
dan komponen sekolah yang lain
37. Mengenali keunggulan dan kelemahan
siswa
38. Menghargai hak-hak siswa
39. Mendorong siswa untuk menghargai
siswa lain
40. Mendorong minat siswa untuk belajar
Jumlah
Penyekoran :
A = skor 5 Skor 169 200 baik sekali
B = skor 4 Skor 137 168 baik
C = skor 3 Skor 105 136 cukup
D = skor 2 Skor 72 104 kurang
E = skor 1 Skor 40 71 kurang sekali

Nilai kompetensi guru
Nilai =
Skor yang diperoleh
Skor maksimal
x 100
84



Lampiran 6
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN
NO KODE SISWA NAMA SISWA
1 E-1 Ari Novita
2 E-2 Anis Lutfick
3 E-3 Deni Dwi Handoko
4 E-4 Dewi Astuti
5 E-5 Eva Agustina
6 E-6 Efi Trisayekti
7 E-7 Eka Nur Atika
8 E-8 Firman Prayogo
9 E-9 Fitri Hikmawati
10 E-10 Fahrizal Maulana
11 E-11 Idhotun Nasyin
12 E-12 Kurniawan
13 E-13 Lia Endang Suryani
14 E-14 Lingga
15 E-15 M. Ifan Nindra
16 E-16 M. Nuryatin
17 E-17 M. Alex Azizan
18 E-18 M. Wahyu A.
19 E-19 Nendra April Liyani
20 E-20 Nurul Farah
21 E-21 Nuzulul Ulya
22 E-22 Novika Purwaningrum
23 E-23 Rika Irmawati
24 E-24 Roudhotul J annah
25 E-25 Ryan Wahayu Saputra
26 E-26 Rudi Aprilianto
27 E-27 Roviqqriyanto
28 E-28 Septian Melani
29 E-29 Siti Mustofiyah
30 E-30 Sri Lestari
31 E-31 Siska Haditia
32 E-32 Tivani Rika
33 E-33 Wahyu Wulandari
34 E-34 Yopi Widianto






85



Lampiran 7
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
KODE KODE SISWA NAMA SISWA
1 K-1 Adi prastyo
2 K-2 Arika dwi cahyani
3 K-3 Doni styawan
4 K-4 Danang prabowo
5 K-5 Eli yustita
6 K-6 Eka nurlinda
7 K-7 Ernawati
8 K-8 Fitroh
9 K-9 Fikri bachtiar
10 K-10 Faiz laksmana
11 K-11 Idham kholik
12 K-12 Indah sholihah
13 K-13 Lina wulansari
14 K-14 Lutfia nur hayatun
15 K-15 Linggar aji purwanto
16 K-16 Miftahudin
17 K-17 M. Ridwan
18 K-18 M. Nasirul wahid
19 K-19 Mita anggreani
20 K-20 Nina rusmayanti
21 K-21 Nizamudin
22 K-22 Nurul hidayah
23 K-23 Nur asih
24 K-24 Rofi dwi saputra
25 K-25 Rony setiawan
26 K-26 Riky putra pratama
27 K-27 Rudy prasojo
28 K-28 Siti mukayanah
29 K-29 Siti muslihah
30 K-30 Siti laelatul
31 K-31 Santi laila sarah
32 K-32 Tinawati
33 K-33 Wulandari
34 K-34 Wahyu galih ariawibowo




87




Lampiran 8
HASIL UJI COBA
No Kode
Nomor Item
Y Y
2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
23 1 U-29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23
52
9
22 2 U-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22
48
4
22 3 U-18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 22
48
4
22 4 U-20 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22
48
4
22 5 U-25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22
48
4
22 6 U-31 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
48
4
21 7 U-03 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21
44
1
21 8 U-07 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21
44
1
21 9 U-09 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
44
1
21 10 U-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 21
44
1
21 11 U-12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21
44
1
21 12 U-15 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
44
1
21 13 U-27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21
44
1
21 14 U-28 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21
44
1
20 15 U-01 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 40
88



0
20 16 U-10 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
40
0
20 17 U-16 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
40
0
20 18 U-21 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 20
40
0
20 19 U-26 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
40
0
19 20 U-13 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 19
36
1
19 21 U-14 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 19
36
1
19 22 U-22 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 19
36
1
19 23 U-32 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
36
1
18 24 U-33 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
32
4
18 25 U-06 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18
32
4
17 26 U-08 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 17
28
9
17 27 U-17 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
28
9
17 28 U-19 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 17
28
9
15 29 U-23 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15
22
5
15 30 U-24 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15
22
5
13 31 U-04 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 13
16
9
12 32 U-05 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 12
14
4
10 33 U-30 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 10 10
89



0
10 34 U-34 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 10
10
0
EX 29 28 12 28 27 23 28 15 28 28 29 26 16 17 30 30 19 30 26 26 30 28 29 29 28 639
12
39
9
EX
2
29 28 12 28 27 23 28 15 28 28 29 26 16 17 30 30 19 30 26 26 30 28 29 29 28
EXY 564 548 247 530 526 451 524 306 548 543 565 508 325 340 577 578 363 581 506 508 560 546 560 550 545
r
xy
0.465 0.50 0.39 0.086 0.40 0.348 -0.05 0.422 0.496 0.38 0.49
0.4
0 0.42
0.3
6 0.36 0.38
0.1
0 0.46 0.36 0.40 -0.10 0.450 0.367
0.12
2
0.4
28
Ket
Valid Valid Valid
Tidak
valid
Valid Valid
Tida
k
valid
Valid Valid Valid Valid
Vali
d
Valid
Vali
d
Vali
d
Valid
Tid
ak
vali
d
Vali
d
Valid Valid
Tidak
valid
Valid Valid
Tida
k
valid
Vali
d

p 0.853 0.824 0.353 0.824 0.794 0.676
0.82
4 0.441 0.824 0.824 0.853
0.7
65
0.47
1 0.5
0.88
2 0.882
0.5
59
0.88
2 0.765 0.765 0.882 0.824 0.853
0.85
3
0.8
24
q 0.147 0.176 0.647 0.176 0.206 0.324
0.17
6 0.559 0.176 0.176 0.147
0.2
35
0.52
9 0.5
0.11
8 0.118
0.4
41
0.11
8 0.235 0.235 0.118 0.176 0.147
0.14
7
0.1
76
pq 0.125 0.145 0.228 0.145 0.163 0.219
0.14
5 0.247 0.145 0.145 0.125
0.1
8
0.24
9
0.2
5
0.10
4 0.104
0.2
47
0.10
4 0.18 0.18 0.104 0.145 0.125
0.12
5
0.1
45
Epq 4.077 s
2
11.46
k/(k-
1)
1.04
2 r
11
0.671 Ket
Reli
abel
B 29 28 12 28 27 23 28 15 28 28 29 26 16 17 30 30 19 30 26 26 30 28 29 29 28 J S 34
P 0.853 0.824 0.353 0.824 0.794 0.676
0.82
4 0.441 0.824 0.824 0.853
0.7
65
0.47
1
0.5
0
0.8
82 0.882
0.5
59
0.8
82 0.765 0.765 0.882 0.824 0.853
0.85
3
0.8
24
Ket
Mudah Mudah Cukup Mudah Mudah Cukup
Muda
h
Cukup Mudah Mudah Mudah
Mu
dah
Cuku
p
Cuk
up
Mud
ah
Mudah
Cuk
up
Mud
ah
Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah
Mud
ah
Mud
ah
J B
A
16 16 9 14 15 13 14 11 16 16 16 15 10 12 16 16 11 17 15 16 15 15 17 14 16
J B
B
13 12 3 14 12 10 14 4 12 12 13 11 6 5 14 14 8 13 11 10 15 13 12 15 12
J S
A
17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
D 0.176 0.235 0.353 0 0.176 0.176 0 0.412 0.235 0.235 0.176
0.2
35
0.23
5
0.4
12
0.11
8 0.118
0.1
76
0.23
5 0.235 0.353 0 0.118 0.294
-
0.06
0.2
35
Ket
jelek sedang sedang jelek jelek jelek jelek baik sedang sedang jelek
sed
ang
seda
ng
baik jelek jelek
jele
k
seda
ng
sedang sedang jelek jelek sedang
sngt.
jelek
sed
ang


91



Lampiran 9
Perhitungan Validitas
Contoh perhitungan untuk butir No. 1
EX
= 29
EX
2

= 29
EY
= 639
EY
2

= 12399
EXY
= 564 N = 34


=

34 564 - 29 639

34 29 - 29
2
34 12399 - 639
2


=
19176 - 18531

986 - 841 421566 - 408321

=
645

( 145 )( 13245 )

=

645
1920525

=
645
1385.8301

= 0.465
Dari tabel product moment untuk n =34 diperoleh r
tabel
sebesar 0,339
Dikarenakan r
hitung
>r
tabel,
dengan demikian item No. 1 adalah valid
92



Lampiran 10
Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda

Reliabilitas
EY =639 EY
2
=12399 Epq =4,077
n =25 N =34
Varian Total (s
2
)
s
2
=
N
N
Y
Y
2
2
) (

=
34
34
) 639 (
12399
2

=11,46
r
11
=
|
|
.
|

\
|

2
2
1 s
pq s
n
n

= |
.
|

\
|
46 , 11
077 , 4 46 , 11
24
25

=1,042(0,644)
=0,671
Untuk o =5%, N =25 diperoleh r
tabel
=0,339, karena r
11
>r
tabel
maka dapat
dikatakan bahwa soal reliabilitas.
Tingkat Kesukaran
Contoh soal nomor 1
B =29
J s =34
P =
Js
B
=
34
29
=0,853
Karena P >0,7, maka dapat dikatakan bahwa kriteria soal mudah.

Daya Pembeda
Contoh soal nomor 1
B
A
=16 B
B
=13
J
A
=17 J
B
=17
D =
17
13
17
16
=0,176
Karena D <0,20, maka soal nomor 1 mempunyai daya pembeda jelek.
93



DAFTAR NILAI PRETEST EKSPERIMEN (T1) KONTROL (T2)
No. Kode
Eksperimen
Kode
Kontrol
T1 T1
2
T2 T2
2

1 E-01 60 3600 K-01 60 3600
2 E-02 65 4225 K-02 65 4225
3 E-03 60 3600 K-03 55 3025
4 E-04 70 4900 K-04 50 2500
5 E-05 50 2500 K-05 55 3025
6 E-06 45 2025 K-06 55 3025
7 E-07 65 4225 K-07 60 3600
8 E-08 40 1600 K-08 70 4900
9 E-09 55 3025 K-09 45 2025
10 E-10 65 4225 K-10 60 3600
11 E-11 70 4900 K-11 55 3025
12 E-12 50 2500 K-12 50 2500
13 E-13 45 2025 K-13 65 4225
14 E-14 60 3600 K-14 60 3600
15 E-15 60 3600 K-15 50 2500
16 E-16 55 3025 K-16 55 3025
17 E-17 45 2025 K-17 45 2025
18 E-18 55 3025 K-18 55 3025
19 E-19 65 4225 K-19 50 2500
20 E-20 70 4900 K-20 70 4900
21 E-21 65 4225 K-21 60 3600
22 E-22 50 2500 K-22 65 4225
23 E-23 55 3025 K-23 45 2025
24 E-24 60 3600 K-24 60 3600
25 E-25 65 4225 K-25 55 3025
26 E-26 60 3600 K-26 50 2500
27 E-27 70 4900 K-27 55 3025
28 E-28 55 3025 K-28 40 1600
29 E-29 60 3600 K-29 50 2500
30 E-30 65 4225 K-30 60 3600
31 E-31 50 2500 K-31 65 4225
32 E-32 55 3025 K-32 55 3025
33 E-33 55 3025 K-33 60 3600
34 E-34 60 3600 K-34 70 4900
Jumlah 1975 116825 Jumlah 1920 110300
Rata-rata 58.088 Rata-rata 56.471
S
2
63.659 S
2
56.863
S 7.98 S 7.54
Lampiran 11
94



DAFTAR NILAI POST TEST EKSPERIMEN (T
1
) KONTROL (T
2
)
No. Kode
Eksperimen
Kode
Kontrol
T
1
T
1
2
T
2
T
2
2

1 E-01 85 7225 K-01 75 5625
2 E-02 70 4900 K-02 75 5625
3 E-03 80 6400 K-03 70 4900
4 E-04 60 3600 K-04 65 4225
5 E-05 70 4900 K-05 70 4900
6 E-06 75 5625 K-06 65 4225
7 E-07 80 6400 K-07 70 4900
8 E-08 65 4225 K-08 80 6400
9 E-09 80 6400 K-09 65 4225
10 E-10 75 5625 K-10 70 4900
11 E-11 70 4900 K-11 65 4225
12 E-12 75 5625 K-12 60 3600
13 E-13 75 5625 K-13 70 4900
14 E-14 85 7225 K-14 70 4900
15 E-15 70 4900 K-15 65 4225
16 E-16 75 5625 K-16 65 4225
17 E-17 75 5625 K-17 55 3025
18 E-18 85 7225 K-18 65 4225
19 E-19 70 4900 K-19 60 3600
20 E-20 85 7225 K-20 80 6400
21 E-21 80 6400 K-21 70 4900
22 E-22 75 5625 K-22 75 5625
23 E-23 70 4900 K-23 55 3025
24 E-24 75 5625 K-24 70 4900
25 E-25 80 6400 K-25 65 4225
26 E-26 80 6400 K-26 60 3600
27 E-27 85 7225 K-27 65 4225
28 E-28 80 6400 K-28 55 3025
29 E-29 85 7225 K-29 65 4225
30 E-30 80 6400 K-30 65 4225
31 E-31 75 5625 K-31 70 4900
32 E-32 75 5625 K-32 60 3600
33 E-33 70 4900 K-33 70 4900
34 E-34 75 5625 K-34 70 4900
Jumlah 2590 198550 Jumlah 2275 153525
Rata-rata 76.176 Rata-rata 66.912
S
2
37.968 S
2
39.416
S 6.16 S 6.28

Lampiran 12
95




Lampiran 13


UJI HOMOGENITAS
PRE TES

S
1
2
= 63.65865

S
2
2
= 56.86275

S
2
terbesar
F

=

S
2
terkecil

63.65865

=
56.86275


= 1.120

Untuk o =5%, dk pembilang =n1 - 1 =34 - 1 =33, dk penyebut =n2 - 1 =34 -1=33
diperoleh Ftabel =1,788. Karena Fhitung <Ftabel maka dapat dikatakan bahwa
kedua data homogen.






















96





Lampiran 14


UJI HOMOGENITAS
POST TES

S
1
2
= 37.96791

S
2
2
= 39.41622

S
2
terbesar
F

=

S
2
terkecil

37.96791

=

39.41622



= 0.963

Untuk o =5%, dk pembilang =n1 - 1 =34 - 1 =33, dk penyebut =n2 - 1 =34 -1=33
diperoleh Ftabel =1,788. Karena Fhitung <Ftabel maka dapat dikatakan bahwa
kedua data homogen.





















97



Lampiran 15
Uji t Matching

No. Kode Pre Tes Kode
Pre
Tes

1
E-01 60 K-01 60

2
E-02 65 K-02 65

3
E-03 60 K-03 55
4
E-04 70 K-04 50
5
E-05 50 K-05 55
6
E-06 45 K-06 55
7
E-07 65 K-07 60
8
E-08 40 K-08 70
9
E-09 55 K-09 45
10
E-10 65 K-10 60
11
E-11 70 K-11 55
12
E-12 50 K-12 50

13
E-13 45 K-13 65

14
E-14 60 K-14 60

15
E-15 60 K-15 50

16
E-16 55 K-16 55

17
E-17 45 K-17 45

18
E-18 55 K-18 55

19
E-19 65 K-19 50
20
E-20 70 K-20 70
21
E-21 65 K-21 60
22
E-22 50 K-22 65
23
E-23 55 K-23 45
24
E-24 60 K-24 60
25
E-25 65 K-25 55
26
E-26 60 K-26 50
27
E-27 70 K-27 55
28
E-28 55 K-28 40

29
E-29 60 K-29 50

30
E-30 65 K-30 60

31
E-31 50 K-31 65

32
E-32 55 K-32 55

33
E-33 55 K-33 60

34
E-34 60 K-34 70

98



J umlah 1975 1920

Rata-rata 58.088 56.471
Si
2
63.659 56.863

S
2
60.261
t
hitung
0.859

t
tabel
2.035






1
= 58.088
2
= 56.471

S
1
2
= 63.659 S
2
2
= 56.863


N
1
= 34 N
2
= 34




s
2
gab =




33 63.659 + 33 56.863


=


34 + 34 -2


3977.206
=


66

= 60.261




















2
) 1 ( ) 1 (
2 2
+
+
k e
k k e e
n n
s n s n
__
x
__
x
99



Lampiran 16
Uji t
No. Kode Post Tes Kode Post Tes
1
E-01 85 K-01 75
2
E-02 70 K-02 75
3
E-03 80 K-03 70
4
E-04 60 K-04 65
5
E-05 70 K-05 70
6
E-06 75 K-06 65

7
E-07 80 K-07 70

8
E-08 65 K-08 80

9
E-09 80 K-09 65
10
E-10 75 K-10 70
11
E-11 70 K-11 65
12
E-12 75 K-12 60
13
E-13 75 K-13 70
14
E-14 85 K-14 70
15
E-15 70 K-15 65
16
E-16 75 K-16 65
17
E-17 75 K-17 55
18
E-18 85 K-18 65
19
E-19 70 K-19 60
20
E-20 85 K-20 80
21
E-21 80 K-21 70

22
E-22 75 K-22 75

23
E-23 70 K-23 55

24
E-24 75 K-24 70
25
E-25 80 K-25 65
26
E-26 80 K-26 60
27
E-27 85 K-27 65
28
E-28 80 K-28 55
29
E-29 85 K-29 65
30
E-30 80 K-30 65
31
E-31 75 K-31 70
32
E-32 75 K-32 60
33
E-33 70 K-33 70
34
E-34 75 K-34 70
J umlah 2590 2275
Rata-rata 76.176 66.912
100



Si
2
37.968 39.416
S
2
38.692
t
hitung
6.141
t
tabel
2.035





1
= 76.176
2
= 66.912


S
1
2
= 37.968 S
2
2
= 39.416


N
1
= 34 N
2
= 34






s
2
gab =




33 37.968 + 33
39.41
6


=


34 + 34 -2



2553.676


=



66


= 38.692






t =





76.176 66.912


=


2 38.692


34



= 6.141


Untuk 5%, db =n -1 = 34 - 1 =33, t
tabel
=2,035. Karena t
hitung
>t
tabel
, maka
Ho ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara postes eksperimen
dengan postes kontrol.
Lampiran 17

n
S
x x
gab
k e
2
__ __
2

2
) 1 ( ) 1 (
2 2
+
+
k e
k k e e
n n
s n s n
__
x
__
x
101



Uji t Eksperimen

No
. Kode Pre Tes Kode
Post
Tes

1
E-01 60 E-01 85

2
E-02 65 E-02 70

3
E-03 60 E-03 80

4
E-04 70 E-04 60

5
E-05 50 E-05 70
6
E-06 45 E-06 75
7
E-07 65 E-07 80
8
E-08 40 E-08 65
9
E-09 55 E-09 80
10
E-10 65 E-10 75
11
E-11 70 E-11 70
12
E-12 50 E-12 75
13
E-13 45 E-13 75
14
E-14 60 E-14 85
15
E-15 60 E-15 70

16
E-16 55 E-16 75

17
E-17 45 E-17 75

18
E-18 55 E-18 85

19
E-19 65 E-19 70

20
E-20 70 E-20 85

21
E-21 65 E-21 80
22
E-22 50 E-22 75
23
E-23 55 E-23 70
24
E-24 60 E-24 75
25
E-25 65 E-25 80
26
E-26 60 E-26 80
27
E-27 70 E-27 85
28
E-28 55 E-28 80
29
E-29 60 E-29 85
30
E-30 65 E-30 80

31
E-31 50 E-31 75

32
E-32 55 E-32 75

33
E-33 55 E-33 70

34
E-34 60 E-34 75

J umlah 1975 2590
Rata-rata 58.088 76.176
102



Si
2
63.659 37.968
S
2
50.813

t
hitung
10.462
t
tabel
2.035





1
= 58.088
2
= 76.176


S
1
2
= 63.659 S
2
2
= 37.968

N
1
= 34 N
2
= 34




s
2
gab =

33 63.659 + 33
37.96
8

=

34 + 34 -2

3353.676

=



66


= 50.813



















2
) 1 ( ) 1 (
2 2
+
+
k e
k k e e
n n
s n s n
__
x
__
x
103



Lampiran 18
Uji t Kontrol
No
. Kode Pre Tes Kode
Post
Tes
1
K-01 60 K-01 75
2
K-02 65 K-02 75
3
K-03 55 K-03 70
4
K-04 50 K-04 65
5
K-05 55 K-05 70
6
K-06 55 K-06 65

7
K-07 60 K-07 70

8
K-08 70 K-08 80

9
K-09 45 K-09 65

10
K-10 60 K-10 70

11
K-11 55 K-11 65

12
K-12 50 K-12 60
13
K-13 65 K-13 70
14
K-14 60 K-14 70
15
K-15 50 K-15 65
16
K-16 55 K-16 65
17
K-17 45 K-17 55
18
K-18 55 K-18 65
19
K-19 50 K-19 60
20
K-20 70 K-20 80
21
K-21 60 K-21 70

22
K-22 65 K-22 75

23
K-23 45 K-23 55

24
K-24 60 K-24 70

25
K-25 55 K-25 65

26
K-26 50 K-26 60

27
K-27 55 K-27 65

28
K-28 40 K-28 55
29
K-29 50 K-29 65
30
K-30 60 K-30 65
31
K-31 65 K-31 70
32
K-32 55 K-32 60
33
K-33 60 K-33 70
34
K-34 70 K-34 70
J umlah 1920 2275
104



Rata-rata 56.471 66.912

Si
2
56.863 39.416
S
2
48.139
t
hitung
6.205
t
tabel
2.035





1
= 56.471
2
= 66.912

S
1
2
= 56.863 S
2
2
= 39.416

N
1
= 34 N
2
= 34





s
2
gab =



33 56.863 + 33
39.41
6
=
34 + 34 -2


3177.206


=



66

= 48.139













2
) 1 ( ) 1 (
2 2
+
+
k e
k k e e
n n
s n s n
__
x
__
x
105



Lampiran 19

Uji Normalitas Pre Tes Kelas Eksperimen

k =1+3,3 log n
=1 +3,3 log 34
=6,053 diambil k =6

p =
6
terkecil data - terbesar data


6
40 70
=
=5 diambil p =6

__
x =58,088
s
2
=
) 1 (
) (
2
2
2
2


n n
x x n

=
) 1 34 ( 34
) 1975 ( ) 116825 34 (
2

x
=63,659
s =7,98


Kelas Interval
Batas
Kelas
Z untuk
batas
kelas
Batas
Kelas
Interval
Luas
Kelas
Interval
Ei Oi
Ei
2
Ei) - (Oi

37.5 -2.580 0.005
38 - 43 43.5 -1.828 0.034 0.029 0.980 1 0.000
44 - 49 49.5 -1.076 0.141 0.107 3.642 3 0.113
50 - 55 55.5 -0.324 0.373 0.232 7.886 11 1.229
56 - 61 61.5 0.428 0.666 0.293 9.952 8 0.383
62 - 67 67.5 1.180 0.881 0.215 7.323 7 0.014
68 - 73 73.5 1.932 0.973 0.092 3.141 4 0.235
_
2
hitung
1.976
_
2
tabel
11.070

Untuk =5%, dan dk =k 1 =6 1=5, diperoleh _
2
tabel
=11,07. Karena _
2
hitung

<_
2
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

106



Lampiran 20

Uji Normalitas Pre Tes Kelas Kontrol

k =1+3,3 log n
=1 +3,3 log 34
=6,053 diambil k =6

p =
6
terkecil data - terbesar data


6
40 70
=
=5 diambil p =6

__
x =56,471
s
2
=
) 1 (
) (
2
2
2
2


n n
x x n

=
) 1 34 ( 34
) 1920 ( ) 110300 34 (
2

x
=56,863
s =7,54

Kelas Interval
Batas
Kelas
Z untuk
batas
kelas
Batas
Kelas
Interval
Luas
Kelas
Interval
Ei Oi
Ei
2
Ei) - (Oi

37.5 -2.516 0.006
38 - 43 43.5 -1.720 0.043 0.037 1.250 1 0.050
44 - 49 49.5 -0.924 0.178 0.135 4.588 3 0.549
50 - 55 55.5 -0.129 0.449 0.271 9.219 15 3.625
56 - 61 61.5 0.667 0.748 0.299 10.160 8 0.459
62 - 67 67.5 1.463 0.928 0.181 6.141 4 0.746
68 - 73 73.5 2.258 0.988 0.060 2.034 3 0.459
_
2
hitung
5.889
_
2
tabel
11.070

Untuk =5%, dan dk =k 1 =6 1=5, diperoleh _
2
tabel
=11,07. Karena _
2
hitung

<_
2
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

107



Lampiran 21
Uji Normalitas Post Tes Kelas Eksperimen

k =1+3,3 log n
=1 +3,3 log 34
=6,053 diambil k =6

p =
6
terkecil data - terbesar data


6
60 85
=
=4,17 diambil p =5

__
x =76,176
s
2
=
) 1 (
) (
2
2
2
2


n n
x x n

=
) 1 34 ( 34
) 2590 ( ) 198550 34 (
2

x
=37,968
s =6,16

Kelas Interval
Batas
Kelas
Z untuk
batas
kelas
Batas
Kelas
Interval
Luas
Kelas
Interval
Ei Oi
Ei
2
Ei) - (Oi

57.5 -3.031 0.001
58 - 62 62.5 -2.220 0.013 0.012 0.408 1 0.858
63 - 67 67.5 -1.408 0.080 0.066 2.255 1 0.699
68 - 72 72.5 -0.597 0.275 0.196 6.658 7 0.018
73 - 77 77.5 0.215 0.585 0.310 10.529 11 0.021
78 - 82 82.5 1.026 0.848 0.263 8.928 8 0.096
83 - 87 87.5 1.838 0.967 0.119 4.057 6 0.930
_
2
hitung
2.622
_
2
tabel
11.070

Untuk =5%, dan dk =k 1 =6 1=5, diperoleh _
2
tabel
=11,07. Karena _
2
hitung

<_
2
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

108



Lampiran 22
Uji Normalitas Post Tes Kelas Kontrol

k =1+3,3 log n
=1 +3,3 log 34
=6,053 diambil k =6

p =
6
terkecil data - terbesar data


6
55 80
=
=4,17 diambil p =5

__
x =66,912
s
2
=
) 1 (
) (
2
2
2
2


n n
x x n

=
) 1 34 ( 34
) 2275 ( ) 153525 34 (
2

x
=39,416
s =6,28

Kelas Interval
Batas
Kelas
Z untuk
batas
kelas
Batas
Kelas
Interval
Luas
Kelas
Interval
Ei Oi
Ei
2
Ei) - (Oi

53.5 -2.136 0.016
54 - 58 58.5 -1.340 0.090 0.074 2.510 3 0.096
59 - 63 63.5 -0.543 0.293 0.203 6.911 4 1.226
64 - 68 68.5 0.253 0.600 0.306 10.419 11 0.032
69 - 73 73.5 1.049 0.853 0.253 8.607 11 0.665
74 - 78 78.5 1.846 0.968 0.115 3.894 3 0.205
79 - 83 83.5 2.642 0.996 0.028 0.964 2 1.114
_
2
hitung
3.340
_
2
tabel
11.070

Untuk =5%, dan dk =k 1 =6 1=5, diperoleh _
2
tabel
=11,07. Karena _
2
hitung

<_
2
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.




109



Lampiran 23

DATA MOTIVASI SISWA
EKSPERIMEN KONTROL
NO. KODE SKOR NO. KODE SKOR
1 E-01 49 1 K-01 31
2 E-02 42 2 K-02 28
3 E-03 40 3 K-03 30
4 E-04 35 4 K-04 19
5 E-05 41 5 K-05 32
6 E-06 39 6 K-06 21
7 E-07 46 7 K-07 25
8 E-08 33 8 K-08 33
9 E-09 43 9 K-09 22
10 E-10 41 10 K-10 26
11 E-11 40 11 K-11 23
12 E-12 40 12 K-12 21
13 E-13 42 13 K-13 31
14 E-14 46 14 K-14 30
15 E-15 40 15 K-15 24
16 E-16 37 16 K-16 25
17 E-17 43 17 K-17 19
18 E-18 44 18 K-18 25
19 E-19 38 19 K-19 24
20 E-20 47 20 K-20 34
21 E-21 46 21 K-21 33
22 E-22 43 22 K-22 32
23 E-23 39 23 K-23 18
24 E-24 42 24 K-24 26
25 E-25 48 25 K-25 23
26 E-26 41 26 K-26 24
27 E-27 47 27 K-27 26
28 E-28 43 28 K-28 17
29 E-29 49 29 K-29 22
30 E-30 45 30 K-30 24
31 E-31 40 31 K-31 25
32 E-32 42 32 K-32 21
33 E-33 39 33 K-33 28
34 E-34 40 34 K-34 25


110




Lampiran 24

Uji t Motivasi

No. Kode Skor Kode Skor

1
E-01 49 K-01 31

2
E-02 42 K-02 28

3
E-03 40 K-03 30

4
E-04 35 K-04 19

5
E-05 41 K-05 32

6
E-06 39 K-06 21
7
E-07 46 K-07 25
8
E-08 33 K-08 33
9
E-09 43 K-09 22
10
E-10 41 K-10 26
11
E-11 40 K-11 23
12
E-12 40 K-12 21
13
E-13 42 K-13 31
14
E-14 46 K-14 30
15
E-15 40 K-15 24

16
E-16 37 K-16 25

17
E-17 43 K-17 19

18
E-18 44 K-18 25

19
E-19 38 K-19 24

20
E-20 47 K-20 34

21
E-21 46 K-21 33
22
E-22 43 K-22 32
23
E-23 39 K-23 18
24
E-24 42 K-24 26
25
E-25 48 K-25 23
26
E-26 41 K-26 24
27
E-27 47 K-27 26
28
E-28 43 K-28 17
29
E-29 49 K-29 22
30
E-30 45 K-30 24
31
E-31 40 K-31 25

32
E-32 42 K-32 21

33
E-33 39 K-33 28

34
E-34 40 K-34 25

111



J umlah 1430 867


Rata-
rata 42.059 25.500
Si
2
14.360 21.348

S
2
17.854

t
hitung
16.158

t
tabel
1.997
1
= 42.059
2
= 25.500

S
1
2
= 14.360 S
2
2
= 21.348

N
1
= 34 N
2
= 34



s
2
gab =



33 14.360 + 33 21.348


=


34 + 34 -2

1178.382
=



66


= 17.854





t =



42.059 25.500


=


2 17.854

34

= 16.158


Untuk 5%, db =n -1 = 34 - 1 =33, t
tabel
=2,035. Karena t
hitung
>t
tabel
, maka
Ho ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara observasi eksperimen
dengan observasi kontrol.
n
S
x x
gab
k e
2
__ __
2

2
) 1 ( ) 1 (
2 2
+
+
k e
k k e e
n n
s n s n
112



Regresi Lini er Eksperi men
No. Kode X Y X
2
Y
2
XY E(Y - )
2
E( - )
2
E(Y - )
2

1 E-01
49 85 2401 7225 4165 85.663 0.439 89.992 77.855
2 E-02
42 70 1764 4900 2940 76.096 37.162 0.006 38.149
3 E-03
40 80 1600 6400 3200 73.363 44.054 7.917 14.619
4 E-04
35 60 1225 3600 2100 66.529 42.632 93.068 261.678
5 E-05
41 70 1681 4900 2870 74.729 22.367 2.094 38.149
6 E-06
39 75 1521 5625 2925 71.996 9.024 17.476 1.384
7 E-07
46 80 2116 6400 3680 81.563 2.442 29.013 14.619
8 E-08
33 65 1089 4225 2145 63.796 1.450 153.278 124.913
9 E-09
43 80 1849 6400 3440 77.463 6.438 1.655 14.619
10 E-10
41 75 1681 5625 3075 74.729 0.073 2.094 1.384
11 E-11
40 70 1600 4900 2800 73.363 11.308 7.917 38.149
12 E-12
40 75 1600 5625 3000 73.363 2.681 7.917 1.384
13 E-13 42 75 1764 5625 3150 76.096 1.201 0.006 1.384
14 E-14
46 85 2116 7225 3910 81.563 11.814 29.013 77.855
15 E-15
40 70 1600 4900 2800 73.363 11.308 7.917 38.149
16 E-16
37 75 1369 5625 2775 69.263 32.917 47.801 1.384
17 E-17
43 75 1849 5625 3225 77.463 6.065 1.655 1.384
18 E-18
44 85 1936 7225 3740 78.829 38.076 7.038 77.855
19 E-19
38 70 1444 4900 2660 70.629 0.396 30.771 38.149
20 E-20 47 85 2209 7225 3995 82.929 4.287 45.603 77.855
21 E-21
46 80 2116 6400 3680 81.563 2.442 29.013 14.619
22 E-22
43 75 1849 5625 3225 77.463 6.065 1.655 1.384
23 E-23
39 70 1521 4900 2730 71.996 3.984 17.476 38.149
24 E-24
42 75 1764 5625 3150 76.096 1.201 0.006 1.384
25 E-25
48 80 2304 6400 3840 84.296 18.457 65.930 14.619
26 E-26
41 80 1681 6400 3280 74.729 27.779 2.094 14.619
27 E-27
47 85 2209 7225 3995 82.929 4.287 45.603 77.855
28 E-28
43 80 1849 6400 3440 77.463 6.438 1.655 14.619
29 E-29
49 85 2401 7225 4165 85.663 0.439 89.992 77.855
30 E-30
45 80 2025 6400 3600 80.196 0.038 16.158 14.619
31 E-31
40 75 1600 5625 3000 73.363 2.681 7.917 1.384
32 E-32
42 75 1764 5625 3150 76.096 1.201 0.006 1.384
33 E-33
39 70 1521 4900 2730 71.996 3.984 17.476 38.149
34 E-34
40 75 1600 5625 3000 73.363 2.681 7.917 1.384
Jumlah 1430 2590 60618 198550 109580 2590 367.813 885.128 1252.941
Rata-rata 42.059 76.176 Se 3.133 r
2
0.706
a 18.695 b 1.367 Sb 0.144 r 0.841

Y' =18,695+
1,367X T 9.495 t 8.775
Lampiran 25
113



Regresi Linier Kontrol
No. Kode X Y X
2
Y
2
XY E(Y - )
2
E( - )
2
E(Y - )
2

1 K-01
31 75 961 5625 2325 73.333 2.779 41.232 65.420
2 K-02
28 75 784 5625 2100 69.831 26.724 8.519 65.420
3 K-03
30 70 900 4900 2100 72.165 4.689 27.602 9.537
4 K-04
19 65 361 4225 1235 59.323 32.228 57.589 3.655
5 K-05
32 70 1024 4900 2240 74.500 20.254 57.589 9.537
6 K-06
21 65 441 4225 1365 61.658 11.169 27.602 3.655
7 K-07
25 70 625 4900 1750 66.328 13.483 0.341 9.537
8 K-08
33 80 1089 6400 2640 75.668 18.766 76.671 171.302
9 K-09
22 65 484 4225 1430 62.826 4.728 16.697 3.655
10 K-10
26 70 676 4900 1820 67.496 6.272 0.341 9.537
11 K-11
23 65 529 4225 1495 63.993 1.014 8.519 3.655
12 K-12
21 60 441 3600 1260 61.658 2.749 27.602 47.772
13 K-13
31 70 961 4900 2170 73.333 11.109 41.232 9.537
14 K-14
30 70 900 4900 2100 72.165 4.689 27.602 9.537
15 K-15
24 65 576 4225 1560 65.161 0.026 3.067 3.655
16 K-16
25 65 625 4225 1625 66.328 1.764 0.341 3.655
17 K-17
19 55 361 3025 1045 59.323 18.689 57.589 141.890
18 K-18
25 65 625 4225 1625 66.328 1.764 0.341 3.655
19 K-19
24 60 576 3600 1440 65.161 26.631 3.067 47.772
20 K-20
34 80 1156 6400 2720 76.835 10.014 98.480 171.302
21 K-21
33 70 1089 4900 2310 75.668 32.126 76.671 9.537
22 K-22
32 75 1024 5625 2400 74.500 0.250 57.589 65.420
23 K-23
18 55 324 3025 990 58.156 9.958 76.671 141.890
24 K-24
26 70 676 4900 1820 67.496 6.272 0.341 9.537
25 K-25
23 65 529 4225 1495 63.993 1.014 8.519 3.655
26 K-26
24 60 576 3600 1440 65.161 26.631 3.067 47.772
27 K-27
26 65 676 4225 1690 67.496 6.228 0.341 3.655
28 K-28
17 55 289 3025 935 56.988 3.952 98.480 141.890
29 K-29
22 65 484 4225 1430 62.826 4.728 16.697 3.655
30 K-30
24 65 576 4225 1560 65.161 0.026 3.067 3.655
31 K-31 25 70 625 4900 1750 66.328 13.483 0.341 9.537
32 K-32
21 60 441 3600 1260 61.658 2.749 27.602 47.772
33 K-33 28 70 784 4900 1960 69.831 0.029 8.519 9.537
34 K-34
25 70 625 4900 1750 66.328 13.483 0.341 9.537
Jumlah 867 2275 22813 153525 58835 2275 340.471 960.264 1300.735
Rata-rata 25.500 66.912 Se 3.002 r
2
0.738
a 37.141 b 1.167 Sb 0.1131 r 0.859

Y' =37,141 +
1,167X t 10.32 t 9.500
r
s
-0.792 t -7.339
114



Lampiran 27


ANALISIS REGRESI MOTIVASI EKSPERIMEN

a. Persamaan Regresi Linier Sederhana

EX =1430 EY =2590
EX
2
=60618 EY
2
=198550
EXY =109580 N =34

a =
2 2
2
) (
) )( ( ) )( (
X X N
XY X X Y



=
( )
2
) 1430 ( ) 60618 34 (
109580 1430 ) 60618 2590 (

x
x x

=18,695

b =
2 2
) (
) )( (
X X N
Y X XY N



=
2
) 1430 ( ) 60618 34 (
) 2590 1430 ( ) 109580 34 (

x
x x

=1,367

Dari hasil di atas diperoleh persamaan regresi: = 18,695+1,367X

b. Uji F
b
2
(EX
2
- n
2
) =1,167
2
x(2275 34x1,167
2
)
=885,128
EY
2
- n
2
=153525 34x66,912
2

=1252,941
n =34
Variasi J K db KT F F
tabel

Regresi 885.128 1 885.128
Residu 367.813 32 11.494 77.007 4.149
Total 1252.941 33

Untuk o =5%, dk pembilang =1, dk penyebut =n 2 =34 2 =32
diperoleh F
tabel
=4,149. Karena F
hitung
>F
tabel
maka dapat dikatakan bahwa
motivasi secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar.


115





c. Pengujain Koefisien Regresi (Uji t)
Se =
( )

=
,

=3,133

Sb =

( )

=
,
( )

=0,144

t =
=
,
,

=9,495
Untuk o =5%, db =n 1 =34 1 =33; diperoleh t
tabel
=2,035. Karena t
hitung
>
t
tabel
, maka dapat dikatakan bahwa persamaan regresi secara signifikan dapat
digunakan untuk menentukan pengaruh motivasi terhadap hasil belajar.















116























Siswa mengerjakan pretest eksperimen




















Siswa mengerjakan posttest eksperimen




117






















Siswa mengurutkan gambar




















Siswa menjelaskan media herbarium





118



Statistics

pretes eksperimen pretes kontrol
postes
eksperimen postes kontrol
motivasi
eksperimen motivasi kontrol
N Valid 34 34 34 34 34 34
Missing 34 34 34 34 34 34
Mean 56.4706 58.0882 76.1765 66.9118 42.0588 25.5000
Median 55.0000 60.0000 75.0000 65.0000 42.0000 25.0000
Mode 55.00 60.00 75.00 65.00
a
40.00 25.00
Std. Deviation 7.54074 7.97864 6.16181 6.27823 3.78947 4.62044
Variance 56.863 63.659 37.968 39.416 14.360 21.348
Minimum 40.00 40.00 60.00 55.00 33.00 17.00
Maximum 70.00 70.00 85.00 80.00 49.00 34.00
Sum 1920.00 1975.00 2590.00 2275.00 1430.00 867.00
119



Statistics

pretes eksperimen pretes kontrol
postes
eksperimen postes kontrol
motivasi
eksperimen motivasi kontrol
N Valid 34 34 34 34 34 34
Missing 34 34 34 34 34 34
Mean 56.4706 58.0882 76.1765 66.9118 42.0588 25.5000
Median 55.0000 60.0000 75.0000 65.0000 42.0000 25.0000
Mode 55.00 60.00 75.00 65.00
a
40.00 25.00
Std. Deviation 7.54074 7.97864 6.16181 6.27823 3.78947 4.62044
Variance 56.863 63.659 37.968 39.416 14.360 21.348
Minimum 40.00 40.00 60.00 55.00 33.00 17.00
Maximum 70.00 70.00 85.00 80.00 49.00 34.00
Sum 1920.00 1975.00 2590.00 2275.00 1430.00 867.00



























120



Test of Homogeneit y of Variances
pretes

Levene Statistic df1 df2 Sig.
.214 1 66 .645


ANOVA
pretes


Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 44.485 1 44.485 .738 .393
Within Groups 3977.206 66 60.261

Total 4021.691 67









Test of Homogeneity of Variances
postes

Levene Statistic df1 df2 Sig.
.003 1 66 .954



ANOVA
postes


Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1459.191 1 1459.191 37.713 .000
Within Groups 2553.676 66 38.692

Total 4012.868 67




121



ANOVA
b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 885.128 1 885.128 77.007 .000
a

Residual 367.813 32 11.494

Total 1252.941 33

a. Predictors: (Constant), motivasi eksperimen

b. Dependent Variable: postes eksperimen



Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 18.695 6.576

2.843 .008
motivasi eksperimen 1.367 .156 .841 8.775 .000
a. Dependent Variable: postes eksperimen

























122





ANOVA
b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 960.264 1 960.264 90.253 .000
a

Residual 340.471 32 10.640

Total 1300.735 33

a. Predictors: (Constant), motivasi kontrol

b. Dependent Variable: postes kontrol



Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 37.141 3.183

11.667 .000
motivasi kontrol 1.167 .123 .859 9.500 .000
a. Dependent Variable: postes kontrol

Anda mungkin juga menyukai