Anda di halaman 1dari 18

Oleh:

Yunita
I1A008024

Pembimbing:
dr. Agus f Razak, Sp.M
Laporan Kasus
SMF Mata
FK UNLAM-RSUD Ulin Banjarmasin
Maret, 2014
Glaukoma
merupakan
suatu penyakit
yang ditandai
dengan
neuropati optik
yang progresif
dan gangguan
lapangan
pandang yang
berhubungan
dengan
peningkatan
tekanan
intraokular
Survei WHO pada
tahun 2000, dari
sekitar 45 juta
penderita
kebutaan, 16%
diantaranya
disebabkan
karena glaukoma,
dan sekitar 0,2 %
kebutaan di
Indonesia
disebabkan oleh
penyakit ini
Glaukoma akut
didefenisikan
sebagai
peningkatan
tekanan
intraorbita secara
mendadak dan
sangat tinggi
Identitas Pasien
Nama : Ny. RS
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 31 tahun
Alamat : Komp. Al Jihad
Martapura
Tanggal Masuk : 7 Maret 2014
RMK : 1.09.97.54

Anamnesis
Keluhan Utama : Pandangan mata kabur
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan pandangan mata kiri kabur
secara mendadak sejak 7 jam sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri pada mata kiri yang terasa
cekot-cekot menjalar sampai ke kepala dan terus
menerus. Mata kiri dirasakan berair. Pasien juga
mengeluhkan mata kirinya terasa silau. Keluhan
mata gatal tidak ada. Pasien juga merasakan
nyeri kepala hebat, mual dan muntah. Pada
mata kanan tidak ada keluhan. Riwayat trauma
disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu:
HT (+), DM (-), serupa (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
HT (+), DM(-), keluhan serupa (-)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
GCS : 4-5-6
Status Generalis : TD = 150/100 mmHg
Nadi = 92 x/menit
RR = 20 x/menit
T = 36,6
o
C

Status lokalis oftalmologi

OD Pemeriksaan Mata OS
6/6 Visus 6/20
TIO teraba N , mata teraba lunak Bulbus Oculi TIO teraba , mata teraba keras
(-) Paresis / Paralisis (-)
Hiperemi (-), edema (-) Palpebra superior Hiperemi (-),edema (-)
Hiperemi (-), edema (-) Palpebra inferior Hiperemi (-),edema (-)
Hiperemi (-), sekret (-) Konj. Palpebralis Hiperemi (+),sekret (-)
Hiperemi (-), sekret (-) Konj. Bulbi
Hiperemi (+) injeksi kornea,sekret
(-)
Hiperemi (-),sekret (-) Konj. Fornices Hiperemi (+),sekret (-)
Putih Sklera Putih
Jernih, edem (-) Kornea Jernih, edem (-)
Cukup Camera Oculi anterior Dangkal
dbn Iris dbn
Reflek cahaya (+), 3 mm Pupil
Reflek cahaya (-),
5 mm
Jernih Lensa Jernih
Tidak dilakukan Fundus Refleksi Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Corpus Vitreum Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
Tonometri :
TIO Occuli dekstra = 11,2 mmHg
TIO Occuli sinistra = 30,4 mmHg


Pemeriksaan hematologi (10 Maret 2014)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 15,3 12,0 16,0 g/dL
Leukosit 7.900 4.000-10.500 /uL
Eritrosit 4,99 3,90 5,50 Juta/uL
Hematokrit 41,6 35 45 Vol %
Trombosit 414.000 150.000 450.000 /uL
RDW-CV 11,8 11,5 14,7 %
MCV, MCH, MCHC
MCV 83,3 80,0 97,0 Fl
MCH 30,7 27,0 32,0 Pg
MCHC 36,8 32,0 38,0 %
KIMIA DARAH
PT 10,9 9,9-13,5 detik
APTT 26,8 22,2-37,0 detik
Gula Darah Puasa 79 70-105 mg/dL
SGOT 16 0-46 U/I
SGPT 26 0-45 U/I
Albumin 4,3 3,5-5,5 g/dL
Protein Total 7,1 6,2-8,0 g/dL
Natrium 142 135-146 mmol/L
Kalium 4,0 3,4-5,4 mmol/L
Chlorida 113 95-100 mmol/L
Ureum 14 10-50 mg/dL
Kreatinin 0,4 0,6-1,2 mg/dL
Diagnosis Kerja
OS Glaukoma akut primer + Hipertensi grade II

Penatalaksanaan
MRS
Glaucon tablet 3x250 mg
Asam mefenamat tablet 3x500 mg (bila nyeri)
Timolol tetes mata e.d 2x1 tetes
Infus manitol 1x250 cc bila BUN dan kreatinin normal
Konsul penyakit dalam untuk hipertensi


Kondisi terakhir
S) Mata kabur (-/+)
Nyeri kepala (<)
Mual/muntah (-/-)
Silau (-/+)
Mata nyeri (-/-)
O)TD = 140/100mmHg
RR = 20 x/mnt
N= 80 x/mnt
T = 36,8
o
C

OD Pemeriksaan Mata OS
6/6 Visus 6/15
TIO teraba N , mata teraba lunak Bulbus Oculi
TIO teraba , mata teraba
keras
(-) Paresis / Paralisis (-)
Hiperemi (-), edema (-) Palpebra superior Hiperemi (-),edema (-)
Hiperemi (-), edema (-) Palpebra inferior Hiperemi (-),edema (-)
Hiperemi (-), sekret (-) Konj. Palpebralis Hiperemi (+),sekret (-)
Hiperemi (-), sekret (-) Konj. Bulbi
Hiperemi (+) injeksi
kornea,sekret (-)
Hiperemi (-),sekret (-) Konj. Fornices Hiperemi (+),sekret (-)
Putih Sklera Putih
Jernih, edem (-) Kornea Jernih, edem (-)
Cukup Camera Oculi anterior Dangkal
dbn Iris dbn
Reflek cahaya (+), 3 mm Pupil
Reflek cahaya (-),
5 mm
Jernih Lensa Jernih
Tidak dilakukan Fundus Refleksi Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Corpus Vitreum Tidak dilakukan
A) OS glaukoma akut primer + HT grade 2
P) Glaucon tablet 3x250 mg
Asam mefenamat tablet 3x500 mg (bila
nyeri)
Timolol tetes mata 2x1 tetes
Konsul penyakit dalam untuk hipertensi

Klasifikasi glaukoma

Berdasarkan
etiologi
Glaukoma primer
Glaukoma sekunder
Glaukoma kongenital
Pada kasus
glaukoma primer
Berdasarkan
mekanisme
Glaukoma sudut
terbuka
Glaukoma sudut
tertutup
Pada kasus
Glaukoma sudut
tertutup
Faktor Risiko
Tekanan darah rendah atau tinggi
Usia di atas 45 tahun
Keluarga mempunyai riwayat glaukoma
Miopia atau hipermetropia
Diabetes mellitus
Perokok

Pada kasus tekanan darah tinggi

Diagnosis

Anamnesis
pandangan
mata kiri kabur
secara
mendadak
nyeri cekat-
cekot pada
mata yang
menjalar
sampai kepala
mual dan
muntah
Pemeriksaan
Fisik
TIO mata kiri
meningkat
pada perabaan
bulbus occuli
visus kiri
menurun
(6/20)
mata hiperemis
pupil midriasis
dan refleks
cahaya negatif
kamera occuli
anterior
dangkal
Pemeriksaan
Penunjang
Nilai TIO yang
meningkat
pada mata kiri
30,4 mmHg
Penatalaksanaan
Teori
Prinsip: menurunkan tekanan
intraokular
Pada kasus
Glaucon tablet 3x250 mg
Asam mefenamat tablet 3x500
mg (bila nyeri)
Timolol tetes mata e.d 2x1
tetes
Infus manitol 1x250 cc bila
BUN dan kreatinin normal
Konsul penyakit dalam untuk
hipertensi

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Obat
    Daftar Obat
    Dokumen3 halaman
    Daftar Obat
    Afrilya Christy Sitepu
    Belum ada peringkat
  • Timbal
    Timbal
    Dokumen26 halaman
    Timbal
    Afrilya Christy Sitepu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Forensik
    Daftar Pustaka Forensik
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka Forensik
    Afrilya Christy Sitepu
    Belum ada peringkat
  • Timbal
    Timbal
    Dokumen26 halaman
    Timbal
    Afrilya Christy Sitepu
    Belum ada peringkat