Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Klasifikasi Industri, Pertumbuhan Dan Risiko
Terhadap Leverage Perusahaan Publik Di Indonesia
Denny Yohana Warnida Abstrak Penelitian ini menguji faktor selain angka-angka laporan keuangan seperti konsentrasi kepemilikan, klasifikasi industri, pertumbuhan dan risiko perusahaan berpengaruh terhadap pendanaan perusahaan khususnya pendanaan dari utang, yang dapat tercermin dari leverage perusahaan Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan selama perioda 2004-2007 yang diperoleh dari database ursa !fek "ndonesia #!"$% Pengujian hipotesis menggunakan analis regresi dalam model &'()*& #analysis of covariance$ untuk menguji pengaruh antara variabel-variabel independen yang terdiri dari variabel metrik dan non-metrik #dummy$ dengan variabel dependen% +asil dari penelitian ini menunjukkan bah,a konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh terhadap leverage perusahaan, sehingga jika perusahaan dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi atau tidak, hal ini tidak mempengaruhi leverage perusahaan% 'amun, berbeda dengan struktur kepemilikan, pada variabel klasifikasi industri berpengaruh terhadap leverage perusahaan, namun memiliki hubungan yang negative% Penggunaan Price to !arning sebagai proksi dari pertumbuhan perusahaan menunjukkan bah,a P! tidak berpengaruh terhadap leverage perusahaan, dengan arti Price to !arning yang berbeda tidak akan menghasilkan leverage yang berbeda pula% 'amun memiliki hubungan yang negative% Semakin tinggi P! suatu perusahaan maka semakin rendah leverage perusahaan% -arena angka P! yang tinggi menggambarkan modal saham suatu perusahan bagus, sehingga pendanaan perusahaan dari utang nenurun% .esiko perusahaan mempengaruhi leverage perusahan, semakin tinggi resiko perusahan maka semakin tinggi leverage perusahaan% -ata kunci/ 0everage, konsentrasi kepemilikan, klasifikasi industri, pertumbuhan, risiko Pendahuluan Teori keagenan merupakan teori yang menjelaskan hubungan antara agen (menejemen perusahaan) dengan prinsipal (pemilik perusahaan). Sejak dikemukan oleh Jensen dan Meckling (197) telah banyak penelitian yang menguji teori ini. Teori keagenan mengatakan adanya kon!lik alamiah yang terjadi karena adanya perbedaan pengelola dan pemilik perusahaan. "on!lik ini terjadi karena perbedaan kepentingan antara pemilik dan pengelola perusahaan.Teori keagenan memiliki tiga asumsi yaitu moral ha1ard# risk averse dan bounded rationality. $engan 1 ketiga asumsi tersebut maka antara prinsipal dan agen akan mengutamakan kesejahteraan masing%masing. &gen akan berusaha memaksimalkan kemakmurannya dengan mengharapkan kompensasi yang besar. Sedangkan pemegang saham akan memaksimalkan kesejahteraan melalui pembagian di'iden yang maksimal. $i (ndonesia kebijakan pembagian di'iden diputuskan dalam )apat *mum +emegang Saham ()*+S). $engan mekanisme negosiasi antara para pemegang saham dan menejer. ,leh karena itu# pemilik perusahaan tidak menyukai perilaku menejemen yang menggunakan !asilitas perusahaan untuk kepentingannya# karena hal ini akan mengurangi aliran kas kepada pemilik. *ntuk mencapai tujuannya# kadangkala agen tidak memberikan in!ormasi yang sebenarnya atau tidak mengungkapkan secara penuh kepada prinsipal. &danya tarik menarik antara agen dan prinsipal dikenal dengan agency problems (masalah keagenan). *ntuk mengurangi kon!lik keagenan tersebut# kedua pihak agen dan prinsipal menanggung kos keagenan (agency cost$ yang jumlahnya cukup besar. "os keagenan menurut Jensen dan Meckling (197) meliputi kos untuk melakukan monitoring oleh prinsipal untuk membatasi akti'itas agen yang berbeda dengan kepentingan pemilik# bonding cost oleh agen untuk memberikan kepastian pada prisipal bah-a agen tidak akan melakukan tindakan yang akan merugikan pemilik# dan residual loss, yaitu kemakmuran dalam nilai mata uang yang turun sebagai akibat perbedaan kepentingan antara prinsipal dengan agen. *ntuk mengurangi kos keagenan ini ada beberapa alternati! yang dapat dilaksanakan# salah satunya yaitu dengan menggunakan pendanaan melalui debt atau utang (Jensen# 19.). Teori%teori mengatakan bah-a perusahaan memilih struktur modal tergantung pada atribut yang menjelaskan berbagai man!aat dan kos yang disebabkan pemilihan dari pendanaan utang atau ekuitas. /anyak studi yang telah dilakukan dalam teori keuangan perusahaan untuk menentukan !aktor yang mempengaruhi perusahaan untuk memutuskan struktur modalnya# tetapi sampai saat ini belum ada suatu teori yang mampu memecahkan teka%teki struktur modal (/haduri# 0110). "egagalan ini menurut Titman dan 2essels (19..) disebabkan karena atribut rele'an yang digunakan dalam teori struktur modal si!atnya masih abstrak dan sulit untuk diobser'asi secara langsung. +enelitian%penelitian menguji hubungan antara struktur kepemilikan dengan tingkat leverage tidak mempertimbangkan tersebar atau terkonsentrasinya kepemilikan perusahaan. 2 Sehingga tidak memperhatikan kontrol yang dimiliki pemilik saham mayoritas yang dapat mempengaruhi kebijakan keuangan perusahaan. &da kalanya perilaku opportunistik pemilik mempengaruhi keputusan menejemen untuk kepentingan pemilik mayoritas. Seperti melakukan di'ersi!ikasi# tunneling, melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan dan melakukan in'estasi berisiko tinggi (3ilatotche' dan Mickie-ic4# 0111) yang dapat merugikan pemilik saham minoritas dan kreditor. +erilaku opportunistik bisa saja diketahui pihak luar perusahaan dan akan berpengaruh negati! pada nilai perusahaan. Struktur kepemilikan yang tidak 1115 dalam suatu perusahaan menimbulkan kon!lik keagenan# karena adanya benturan kepentingan antara pemilik dan menejemen# dimana mereka akan mendahulukan kepentingan masing%masing. Menejemen ingin kinerjanya terlihat baik# sehingga kadangkala memberikan in!ormasi yang tidak benar atau tidak lengkap kepada in'estor. Sedangkan pemilik ingin mengetahui in!ormasi sebanyak%banyaknya tentang keadaan perusahaan. *ntuk mengurangi kon!lik keagenan tersebut akan timbul kos yang disebut kos keagenan. *ntuk mengurangi kos keagenan# salah satunya adalah dengan melakukan pendanaan dari utang. Tetapi pada perusahaan yang struktur kepemilikannya terkonsentrasi# pemilik memiliki hak kontrol terhadap perusahaan# sehingga kon!lik keagenan akan berkurang. Sesuai dengan teori keagenan seharusnya utang perusahaan dapat diturunkan sampai tingkat terendah. Tetapi dengan utang ada man!aat lain yang diperoleh perusahaan# seperti penghematan pajak dan peningkatan earning per share perusahaan (trading on e2uity theory). $engan demikian# ada suatu pertimbangan struktur modal yang optimal dalam memutuskan kebijakan pendanaan dari utang. "eputusan tentang struktur modal merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan karena akan mempengaruhi kinerja perusahaan. *ntuk itu perlu suatu perimbangan yang tepat antara pendanaan dari utang dan ekuitas. Teori mengatakan bah-a perusahaan memilih struktur modal tergantung pada atribut yang menentukan kos dan man!aat yang berkaitan dengan pendanaan dari utang dan ekuitas. +enelitian ini menguji !aktor%!aktor selain in!ormasi keuangan yang dalam literatur diduga mempengaruhi sumber pendanaan perusahaan. Jika perusahaan memiliki posisi yang kurang baik di pasar modal maka menejer akan cenderung menggunakan pendanaan dari sumber lain. +enelitian ini menguji kembali !aktor%!aktor selain in!ormasi keuangan yang telah diteliti oleh 6ohana (0117) tetapi dengan data yang berbeda. +enelitian sebelumnya menggunakan data 3 tahun 1999 sampai 0118# pada saat indonesia masih dalam kondisi krisis moneter. +ada saat itu banyak kebijaka pemerintah untuk membantu agar perusahaan tetap bisa beroperasi. Salah satunya adalah kebijakan penundaan pembayaran utang# sehingga angka utang yang disajikan di neraca cenderung tinggi. 9asil penelitian ini diharapkan mampu memberikan bukti empiris yang memperkuat penelitian sebelumnya. Rumusan asalah )umusan masalah dalam penelitian ini adalah &pakah !aktor selain angka%angka laporan keuangan seperti konsentrasi kepemilikan# klasi!ikasi industri# pertumbuhan dan risiko perusahaan berpengaruh terhadap pendanaan perusahaan khususnya pendanaan dari utang# yang dapat tercermin dari leverage perusahaan: Tin!auan pustaka &. "ubungan antara konsentrasi kepemilikan dengan leverage "onsentrasi kepemilikan terjadi pada suatu negara sangat tergantung pada keseimbangan antara penegakan hak%hak kepemilikan oleh negara dan pemilik perusahaan (;laessens dkk. 0111). Menurut mereka jika dalam suatu perekonomian pemerintah tidak bisa secara e!ekti! menegakkan hak%hak kepemilikan# maka penegakan hak%hak tersebut akan didominasi oleh pemilik. +emilik akan mempengaruhi sejauh mana kontrak perusahaan akan dilaksanakan karena hal tersebut akan mempengaruhi kemampuan dan insenti! pemilik untuk mempertahankan hak% hak mereka. Menurut <llul dkk. (011=) adanya konsentrasi kepemilikan memiliki dua kemungkinan yaitu penyalahgunaan kontrol yang mereka miliki untuk kepentingan pemilik mayoritas atau konsentrasi kepemilikan merupakan signal dari kualitas perusahaan. $alam literatur# utang dapat mengurangi kos keagenan. $alam perusahaan yang kepemilikannya terkonsentrasi# dimana terjadi keselarasan kepentingan antara pemilik dengan menejer# karena biasanya pemilik mayoritas akan menempatkan orang%orang yang memiliki hubungan atau mengenal mereka dalam menejemen perusahaan# sehingga dapat dikatakan tidak terjadi kon!lik keagenan. Jadi tidak memerlukan utang untuk menurunkan kos keagenan# dan menggunakan pendanaan dari sumber lain. Selain itu pada perusahaan yang tingkat kepemilikan perusahaan yang terkonsentrasi# maka ada konsentrasi risiko yang akan ditanggung pemilik jika 4 terjadi kebankrutan# dengan menurunkan leverage pemilik akan merasa lebih aman (Shlei'er dan >ishny# 1997). Tetapi sesuai dengan trading on e2uity theory, utang penting untuk meningkatkan !arning per share (<+S) perusahaan yang akan menguntungkan pemegang saham. Juga terjadi penghematan pajak. *ntuk itu perusahaan perlu menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan struktur modal yang optimal sehingga bisa menguntungkan pemegang saham dan tidak merugikan nilai perusahaan. Tingkat utang terhadap asset (leverage) dapat dipengaruhi struktur kepemilikan perusahaan (?i and ;ui# 0118). Jensen dkk. (1990) melakukan studi yang menguji tentang interdependensi antara financial policy yaitu utang dan di'iden dengan kepemilikan insider. $engan menggunakan pengujian simultan 8S?S mereka mengemukakan bah-a kepemilikan menejerial berpengaruh terhadap kebijakan utang dan kebijakan di'iden# tetapi kebalikannya tidak. Tetapi menurut "im dan Sorensen (19.) perusahaan yang kepemilikan insidernya lebih besar relati! terhadap outsider# cenderung untuk mendanai projek dengan utang jangka panjang akan lebih besar. $ari penelitian%penelitian diatas dikatakan bah-a struktur kepemilikan perusahaan memiliki peran penting dalam hubungannya dengan kebijakan utang perusahaan. Tapi dengan terkonsentrasinya kepemilikan perusahaan maka kontrol ada pada pemilik saham mayoritas dan bisa mempengaruhi kebijakan menejemen melalui hak suara. +emilik memerlukan bondholder untuk melakukan penga-asan terhadap menejemen perusahaan# agar menejemen lebih e!isien dalam mengelola perusahaan# tetapi mereka tidak menyukai pergeseran kemakmuran dari pemegang saham kepada bondholders. $engan memegang kontrol terhadap perusahaan# maka masalah keagenan berkurang# logikanya pemegang saham juga akan mengurangi mekanisme monitoring dari pihak ketiga. $engan demikian mereka akan mengurangi utang dan mendapat man!aat karena aliran kas ke pemegang saham menjadi lebih besar. $i sisi lain# utang memiliki keuntungan bagi perusahaan. *tang dapat memberikan penghematan pajak yang dibayarkan perusahaan. $an sesuai dengan trading on e2uity theory, bah-a dengan mengeluarkan beban tetap# pemilik perusahaan mendapat keuntungan. 3rading on e2uity yaitu penggunaan dana yang disertai dengan beban tetap didalam penggunaannya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari beban tersebut ()iyanto# 1997). Saham pre!eren dan obligasi merupakan sumber pendanaan perusahaan yang disertai dengan beban tetap 5 ( di'iden dan bunga). Jika perusahaan dalam menggunakan dana dengan beban tetap tersebut menghasilkan e!ek yang menguntungkan bagi pemegang saham yaitu dalam bentuk memperbesar !arning Per share (<+S)# dikatakan perusahaan tersebut menjalankan trading on the e2uity% (nderst dan M@ller (1999) mengemukakan bah-a perusahaan yang kepemilikan sahamnya tersebar menghadapi masalah keagenan yang berhubungan dengan utang (agency cost of debt) yang lebih rendah bila dibandingkan dengan perusahaan yang kepemilikannya terkonsentrasi. "arena kepemilikan saham yang tersebar menghadapi masalah dengan ketersediaan in!ormasi tentang kemungkinan proyek in'estasi yang dimiliki perusahaan# yang merupakan prasyarat untuk ikut serta dalam menentukan tingginya risiko yang akan diambil perusahaan. Meningkatnya leverage dapat meningkatkan man!aat potensial dari tingginya risiko yang ditoleransi perusahaan (e4cessive risk-taking$# yaitu pemegang saham bisa menginter'ensi keputusan menejemen ini. $engan demikian# jika perusahaan kepemilikannya terkonsentrasi# pemilik saham mayoritas akan mempertahankan man!aat kontrol mereka dengan menginter'ensi kebijakan pendanaan dengan tingkat leverage tidak terlalu tinggi. *tang yang tinggi membuat perusahaan menjadi perhatian pemegang saham minoritas dan kreditor sehingga pemilik mayoritas tidak leluasa untuk menginter'ensi kebijakan menejemen. Jika ada perbedaan rata%rata tingkat leverage perusahaan yang terkonsentrasi dan tidak terkonsentrasi# maka ada dugaan pemilik mayoritas memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pendanaan perusahaan. +engaruh konsentrasi kepemilikan diduga negati! karena dengan terkonsentrasinya kepemilikan pada satu pemilik maka pemilik memiliki risiko besar jika terjadi kebankrutan. $engan meningkatnya leverage perusahaan maka kemungkinan kebankrutan akan semakin tinggi. Selain itu jika leverage perusahaan tinggi# maka nilai perusahaan menjadi turun. "arena pemilik mayoritas memiliki kontrol terhadap perusahaan# mereka dapat menginter'ensi kebijakan pendanaan perusahaan# sehingga bisa mempengaruhi menejemen untuk menurunkan tingkat leverage% $engan demikian dapat dikembangkan suatu hipotesis berikut iniA 91A struktur kepemilikan perusahaan yang terkonsentrasi memiliki leverage lebih rendah dibandingkan perusahaan yang tidak terkonsentrasi. 6 /. "ubungan Klasifikasi Industri dengan Leverage Menurut 3oster (19.) laporan keuangan akan lebih berman!aat apabila dapat diperbandingkan# baik untuk periode -aktu berurutan #time series$ pada satu perusahaan maupun dengan perusahaan lainnya pada periode yang sama (cross sectional$. "riteria yang digunakan sebagai pembanding menurut 3oster adalahA 1. "esamaan dalam hal pena-aran (supply$. +erusahaan dikelompokkan atas dasar kesamaan bahan baku# proses produksi# jaringan distribusi 0. "esamaan dalam hal permintaan #demand$. +engelompokkan didasarkan pada persamaan -aktu produk akhir dan persepsi konsumen terhadap kemampuan produk tersebut sebagai produk pengganti. 8. "esamaan pada atribut pasar modal. $ari perspekti! in'estasi# perusahaan dikelompokkan atas dasar kesamaan atribut saham yang serupa seperti risiko# price to earnings ratio# atau pengkapitalisasian pasar. =. "esamaan pada kepemilikan yang sah #legal o,nership$. +enting bagi pihak manajemen untuk menganalisis cross sectional antar cabang atau lini bisnis# dimana cabang%cabang yang berlainan dalam karakteristik permintaan dan pena-aran dimiliki sekelompok shareholder yang sama. &sumsi penting dari analisis rasio industri adalah terdapat perbedaan yang signi!ikan di dalam distribusi rasio keuangan. 3oster (19.) menyatakan bah-a tidak ada de!inisi tunggal untuk BindustriB yang diterima secara uni'ersal. Menurut /ro-n and /all (197) banyak kejadian yang mempengaruhi tingkat pro!itabilitas perusahaan dalam ekonomi# perusahaan%perusahaan dalam industri yang berbeda dan perusahaan indi'idual. Jika angka akuntansi mere!leksikan kejadian%kejadian tersebut# dan jika industri telah diklasi!ikasikan bersama atas dasar kesamaannya# kemudian lumrah untuk mengasumsikan suatu hubungan antara laba perusahaan tertentu dengan rata%rata semua perusahaan yang ada dalam suatu industri dan rata%rata semua perusahaan dalam industri. +enelitian yang dilakukan 3oster (19.1) mengemukakan bah-a terjadi trans!er in!ormasi antar perusahaan dalam satu industri (intra-industry information transfer)# dengan memberi bukti adanya reaksi harga saham perusahaan pesaing terhadap pengumuman laba yang keluarkan oleh perusahaan lain dalam satu industri. +enelitian lain yang dilakukan )amnath (0110) menguji apakah terjadi penyesuaian 7 peramalan oleh in'estor dan analis ketika salah satu perusahaan dalam industri mengumumkan labanya untuk pertamakali terhadap peramalan yang mereka buat untuk perusahaan lain dalam industri yang sama. Mach!oed4 (1999) menguji apakah krisis moneter yang melanda (ndonesia mempengaruhi pro!itabilitas perusahaan%perusahaan yang terda!tar di /<J. +erusahaan% perusahaan tersebut dibagi menjadi empat sektor untuk melihat sektor mana yang paling terpengaruh oleh krisis moneter. $engan menggunakan tiga kategori ratio# pro!itabilitas# likuiditas dan operasi dan leverage, hasilnya mengindikasikan bah-a perusahaan%perusahaan yang terda!tar di /<J terpengaruh krisis moneter. "arena semua rasio yang digunakan lebih buruk dibanding periode sebelum krisis# kecuali current ratio dan 5ebt to e2uity .atio# hal ini dikarenakan dampak krisis moneter tidak mempengengaruhi rasio tersebut dalam jangka pendek. Tiga sektor industri memperlihatkan hasil yang seragam# sedangkan sektor keempat belum mengalami perubahan# karena belum terkena imbas krisis. Cugraheni (0110) meneliti apakah Price earnings ratio (+<)) antar sektor industri manu!aktur berbeda sebelum dan sesudah krisis tahun 1997. $engan analisis t,o,ay &C,>&# terhadap 79 perusahaan sampel# yang dibagi menjadi tiga sektor# hasilnya memperlihatkan bah-a sebelum dan sesudah tahun 1997# +<) antar industri sektor manu!aktur berbeda# dimana perbedaan ini timbul karena pengaruh krisis moneter. Scott# J) dan Martin (1977) menguji apakah klasi!ikasi industri mempengaruhi struktur keuangan perusahaan. Mereka mengatakan bah-a tidak ada satu !ormula penilaian yang secara tepat menentukan struktur keuangan yang tepat bagi suatu perusahaan. "eputusan pandanaan dapat diputuskan untuk suatu perusahaan dengan memperhatikan struktur keuangan perusahaan sejenis. +embandingan dapat dilakukan dengan membandingkan perusahaan yang bergerak di industri yang sama. $engan menggunakan pengujian parametrik dan non parametrik# mereka menemukan bah-a 'ariansi leverage muncul sebagai indikasi klasi!ikasi industri merupakan determinan struktur keuangan perusahaan. /o-en dkk. (19.0) melakukan studi yang bertujuan untuk memberikan bukti empiris hubungan antara leverage dengan klasi!ikasi industri secara cross sectional dan time series% 0everage diukur dengan dua proksi yaitu rasio saham biasa dibagi total asset dan utang jangka 8 panjang ditambah utang jangka pendek dibagi dengan total asset. /o-en dkk. menganalisis leverage perusahaan berdasarkan man!aat pajak yang diperoleh dengan membayar bunga pinjaman. 9asil penelitian ini memperlihatkan penurunan pembayaran pajak memiliki pengaruh yang signi!ikan terhadap tingkat utang dalam struktur modal perusahaan# di le'el industri yang berbeda. $ari penelitian%penelitian tersebut# dapat dikatakan bah-a klasi!ikasi industri mempengaruhi keputusan yang akan diambil menejer suatu perusahaan karena adanya intra- industry information transfers. /erdasarkan teori tersebut# penulis menduga bah-a perilaku menejer dalam memutuskan struktur pendanaan perusahaan dipengaruhi oleh kejadian%kejadian yang terjadi pada perusahaan sejenis atau dalam kelompok yang sama dimana perusahaan berada. Selain itu# karena peraturan yang berlaku dalam suatu industri cenderung sama maka dapat dikatakan bah-a antara industri berbeda akan memiliki rasio%rasio keuangan# termasuk leverage# berbeda pula. /iasanya dalam suatu industri ada satu perusahaan yang dijadikan acuan oleh perusahaan lain dalam industri tersebut karena dianggap memiliki kinerja yang baik. $engan demikian# perusahaan%perusahaan pada industri yang berbeda akan memiliki tingkat leverage yang tidak sama. "lasi!ikasi industri merupakan pengelompokkan perusahaan%perusahaan berdasarkan suatu kesamaan tertentu# misalnya berdasarkan proses operasi perusahaan. "lasi!ikasi industri memiliki pengaruh terhadap keputusan pendanaan perusahaan. "arena dengan pengelompokkan perusahaan dapat melihat risiko perusahaan# melalui persaingan# semakin banyak anggota suatu kelompok industri maka risiko bisnisnya akan semakin besar# dan perusahaan akan lebih berhati% hati dalam melakukan keputusan pendanaan. Jika perusahaan berada dalam klasi!ikasi industri yang produk atau jasa yang dihasilkan sangat dibutuhkan konsumen dan tidak memiliki banyak pesaing maka# maka perusahaan ini akan cenderung mudah mendapat sumber dana eksternal. Sebaliknya perusahaan dalam kelompok banyak pesaing cenderung lebih sulit memperoleh dana. +erusahaan manu!aktur cenderung memiliki leverage lebih tinggi dibandingkan perusahaan dagang# jasa dan in'estasi kerena memiliki asset tetap yang lebih tinggi yang dapat dijadikan jaminan kredit. Selain itu risiko operasi perusahaan manu!aktur lebih tinggi# karena siklus yang lebih panjang sehingga perputaran dana menjadi lebih lama dan dibutuhkan dana operasional yang lebih besar untuk menjalankan operasai perusahaan. "lasi!ikasi industri ini 9 telah diuji dalam penelitian terdahulu# penelitian ini menguji kembali dengan menggunakan 'ariabel dummy untuk melihat apakah klasi!ikasi industri manu!aktur lebih tinggi dibandingkan perusahaan dagang# jasa dan in'estasi serta apakah klasi!ikasi industri berpengaruh terhadap leverage% $ari penjelasan di atas# maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikutA 90A perusahaan manu!aktur memiliki leverage lebih tinggi dibanding perusahaan dagang# jasa# dan in'estasi. ;. "ubungan Pertumbuhan dengan leverage "os yang berhubungan dengan hubungan keagenan cenderung lebih besar pada perusahaan yang pertumbuhannya tinggi# karenanya perusahaan%perusahaan ini lebih !leksibel dalam memilih in'estasi di masa depan (Titman dan 2essels# 19..). Stul4 (1991) menyatakan bah-a antara utang dengan nilai perusahaan tergantung pada persentase pertumbuhan perusahaan. Menurut mereka perusahaan yang memiliki presentase pertumbuhan yang tinggi cenderung menggunakan pendanaan dari saham relati! terhadap utang. "arena perusahaan yang bertumbuh cenderung direspon positi! oleh pasar. "im dan Sorensen (19.) menemukan bah-a perusahaan dengan pertumbuhan tinggi menggunakan utang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang pertumbuhannya rendah. +enelitian%penelitian menggunakan proksi kesempatan in'estasi yang beragam. 9andayani (0117) menguji pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada pertumbuhan perusahaan yang berbeda# yaitu pada perusahaan yang bertumbuh dan perusahaan yang tidak bertumbuh. 9asilnya menunjukkan bah-a perusahaan yang sedang bertumbuh akan memiliki nilai perusahaan yang lebih baik karena rasio debt to e2uity nya lebih rendah dalam kebijakan struktur modalnya. Cilai perusahaan lebih baik karena dengan pendanaan melalui modal sendiri cenderung untuk mengurangi masalah%masalah keagenan yang potensial berasosiasi dengan adanya utang berisiko dalam struktur modalnya. Mc ;onnell dan Ser'aes (1997) menyatakan bah-a pengaruh antara utang dengan nilai perusahaan tergantung pada persentase pertumbuhan perusahaan. ?ebih lanjut mereka mengatakan bah-a perusahaan yang memiliki persentase pertumbuhan yang tinggi cenderung menggunakan sumber pendanaan perusahaan dari modal saham dibandingkan dengan utang. 10 ,leh karena itu# jika perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh rendah# maka leveragenya akan lebih tinggi. +enelitian ini menggunakan proksi rasio +< karena menurut /ea'er dan Morse (197.) rasio +D< memiliki daya prediksi yang relati! tinggi atas pertumbuhan laba pada tiga tahun pertama setelah ratio +D< dibentuk. /ea'er dan Morse mengatakan bah-a pada pasar e!isien harga sekuritas sebagai nilai sekarang (present value$ dari aliran kas masa depan. $an harga laba persaham dapat dikatakan sebagai nilai sekarang #present value$ aliran kas yang konstan yang ekui'alen dengan nilai sekarang aliran kas yang diperoleh dari in'estasi ekuitas saat ini. 3oster (19.) ratio +D< dapat mempresentasikan aliran laba masa depan. Menurutnya rasio +< dipandang sebagai indikator persepsi pasar modal terhadap kemampuan menghasilkan laba# sebagaimana halnya rasio%rasio lain yang dianggap sebagai indikator atribut%atribut seperti likuiditas# pro!itabilitas dan leverage. $engan demikian jika rasio +< menggambarkan aliran kas masa depan yang akan mengalir keperusahaan# maka semakin besar +< sehingga akan semakin besar kemungkinan perusahaan bertumbuh. &pabila aliran kas yang diharapkan mengalir ke perusahaan melalui harga saham# maka pendanaan dari utang dapat dikurangi. +ertumbuhan perusahaan merupakan signal positi! bagi in'estor di pasar modal# yang dire!leksikan dengan peningkatan harga saham perusahaan. /agi perusahaan# hal ini bisa diman!aatkan untuk memperoleh dana dengan menerbitkan saham baru. Meskipun biaya yang dikeluarkan cukup besar# tetapi lebih disukai pemilik perusahaan dibandingkan apabila perusahaan menambah pendanaan dari utang. +endanaan dari utang selain menimbulkan kon!lik dengan pemilik juga akan menurunkan nilai perusahaan. $engan demikian dapat dikatakan bah-a tingkat pertumbuhan berhubungan negati! dengan leverage. +enelitian ini diuji dengan menggunakan proksi pertumbuhan yang berbeda dengan penelitian terdahulu# dengan menggunakan Price !arnings .atio (rasio +<). +enggunaan rasio +< ini karena rasio ini dianggap sebagai indikator pasar modal terhadap perusahaan. Sesuai dengan penjelasan di atas# hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalahA 98A semakin tinggi pertumbuhan perusahaan semakin rendah leverage% $. "ubungan Risiko #istematik dengan Leverage 11 )isiko perusahaan juga bisa mempengaruhi leverage perusahaan# karena risiko perusahaan yang besar akan membuat in'estor takut perusahaan tidak dapat mengembalikan pinjamannya. Titman dan 2essels (19..) dan /adhuri (0110) menggunakan 'olatilitas laba sebagai proksi risiko perusahaan. $alam penelitian ini digunakan risiko sistematik perusahaan yang diukur dengan beta. Menurut 9artono (0111) beta merupakan pengukur 'olatilitas return suatu sekuritas atau return porto!olio terhadap return pasar. )osenberg dan Euy (197) menjelaskan bah-a risiko sistematik# yang diukur dengan beta mencakup aspek risiko in'estasi yang tidak bisa dihilangkan dengan di'ersi!ikasi. Memperdiksi beta penting untuk memprediksi risiko porto!olio masa depan# sehingga beta merupakan kunci utama untuk mempertimbangkan keputusan in'estasi. Mereka berargumen bah-a beta merupakan konsekuensi dari kejadianFkejadian ekonomi yang penting. /ea'er dkk. (1971) melakukan penelitian yang menguji hubungan kontemporer antara determinan akuntansi dan determinan pasar modal dalam mengukur risiko perusahaan. *ntuk melakukan pengujian tersebut mereka menggunakan tujuh 'ariabel akuntansi yang dianggap berhubungan dengan risiko. 9asil penelitiannya memperlihatkan bah-a in'estor menggunakan ukuran risiko akuntansi dalam membuat keputusan. penelitian ini menunjukkan bah-a ada empat 'ariabel termasuk leverage memiliki hubungan yang signi!ikan dengan beta. 0everage diprediksi berhubungan positi! dengan beta. +enjelasan untuk hal ini adalah ketika beta perusahaan tinggi# maka in'estor akan enggan berin'estasi dalam bentuk saham sehingga aliran kas ke perusahaan menurun. $engan demikian# perlu utang untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya. Jika beta saham suatu perusahaan jauh di atas beta pasar (biasanya G1)# maka dikatakan perusahaan itu memiliki risiko sistematik yang tinggi dan in'estor akan enggan membeli saham perusahaan tersebut. Menejemen mempertimbangkan pendanaan harus memperhatikan beta perusahaan# jika perusahaan memiliki beta di atas beta pasar maka risiko perusahaan tinggi dan in'estor enggan membeli saham perusahaan. *ntuk itu menejemen mencari pendanaan eksternal selain dari modal# yaitu dari utang# yang akan meningkatkan leverage. 9ipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalahA 9=A semakin tinggi risiko sistematik perusahaan semakin tinggi leverage 12 etode Penelitian $% Populasi dan #ampel Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan selama perioda 011=%0117 yang diperoleh dari database /ursa <!ek (ndonesia (/<()# "ndonesian (apital 6arket 5irectory ((;M$) dan +ome-page 7S8%com. Sampel dipilih dengan metode penyampelan bersasaran dari semua perusahaan manu!aktur dan perusahaan dagang# jasa# dan in'estasi yang terda!tar di /ursa <!ek Jakarta dari tahun 011=%0117 yang memiliki struktur kepemilikan terkonsentrasi (terdapat kepemilikan saham H715). +enggunaan periode 011=% 0117 karena keadaan perekonomian sudah cukup stabil setelah mengalami krisis moneter. &% 'ariabel penelitian dan pengukuran variabel 'ariabel dependen 0everage perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan rumusA 0everage G &ssets Total ke-ajiban buku total Cilai Cilai buku total utang dalam menghitung leverage menurut /o-man (19.1) menghasilkan hasil perhitungan yang tidak berbeda jika leverage dihitung dengan menggunakan nilai pasar. Jadi proksi ini cukup tepat untuk digunakan. 'ariabel Independen( 1. "onsentrasi kepemilikan diukur dengan tingkat kepemilikan oleh suatu pihak lebih dari 715 (Shlei!er I >ishny# 1997) menunjukkan adanya hak kontrol oleh pemegang saham mayoritas. +ada penelitian ini konsentrasi merupakan 'ariabel dummy# 1 G perusahaan terkonsentrasi dan 1 G perusahaan yang tidak terkonsentrasi 0. "lasi!ikasi industri sesuai dengan pengelompokkan perusahaan menurut pasar modal (ndonesia# pada penelitian ini digunakan perusahaan%perusahaan manu!aktur dan perusahaan dagang dan jasa digunakan sebagai sampel. +ada pengujian hipotesis 'ariabel ini merupakan 'ariabel dummy yaitu 1 untuk perusahaan dagang dan jasa dan 1 untuk perusahaan manu!aktur. +emilihan klasi!ikasi industri ini adalah karena peraturan untuk 13 dua kelompok ini relati! sama# bisnis ini cukup banyak dijalankan di (ndonesia dan kemungkinan bisnis yang mereka jalankan masih berkaitan# dengan demikian perusahaan anggota industri ini bisa dibandingkan. "arena perusahaan sampel adalah perusahaan yang terda!tar di bursa e!ek (ndonesia# maka pembandingan dapat dilakukan dengan membandingkan atribut pasar modalnya seperti beta dan pertumbuhan dengan dasar nilai pasar. 8. +ertumbuhan diproksikan dengan +< rasio +< ratio 9 Share <Juity +er <arnings Share <Juity +er +rice Market =. )isiko perusahaan diproksi dengan beta perusahaan. C. Pengu!ian "ipotesis +engujian hipotesis menggunakan analis regresi dalam model &C;,>& (analysis of covariance) untuk menguji pengaruh antara 'ariabel%'ariabel independen yang terdiri dari 'ariabel metrik dan non%metrik #dummy$ dengan 'ariabel dependen. +enggunaan model &C;,>& adalah karena meregresi 'ariabel%'ariabel kualitati! dan kuantitati! sekaligus. Model ini digunakan untuk mengontrol e!ek kuantitati! regresor# atau disebut juga ko'ariat (Eujarati# 0118). Model pengujian sebagai berikutA 0!*!.&:!G KL M1$1i L M0 $0iL M8+<)L M=)(S" L < "eteranganA K A konstan M1%= A koe!isien regresi $1i Akonsentrasi kepemilikan yaitu tingkat kepemilikan yang dimiliki pemilik besar lebih dari 715 (1) dan tidak terkonsentrasi (1) $1i A klasi!ikasi industri# yaitu dummy 'ariabel +erusahaan manu!aktur (1)# perusahaan dagang dan jasa (1) +<) A pertumbuhan perusahaan# yaitu rasio +< )(S" A risiko perusahaan yaitu beta perusahaan < A error 14 "asil Penelitian A. Pengu!ian "ipotesis "ubungan $ntara Konsentrasi Kepemilikan dengan Leverage 9ipotesis 1 bertujuan untuk menguji apakah perusahaan yang struktur kepemilikannya terkonsentrasi memiliki le'erage lebih rendah dibandingkan perusahaan yang tidak terkonsentrasi. >ariabel konsentrasi kepemilikan menunjukkan signi!ikansi sebesar 1#=7 lebih besar dari 1#17 sehingga hipotesis (9() ditolak. $ari hasil tersebut dapat disimpulkan bah-a konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh terhadap le'erage perusahaan# sehingga 'ariabel konsentrasi yang berbeda tidak menghasilkan le'erage yabg berbeda pula. Secara teoritis hasil ini mendukung penelitian $emset4 and ?ehn (19.7) dan $emset4 and >illalonga (0111) yang mengemukakan bah-a tidak ada hubungan antara struktur kepemilikan dan pro!it perusahaan sebagai proksi !irm 'alue. +enelitian tersebut dilakukan di &merika Serikat yang pasar modalnya terdapat kepemilikan menyebar. "alau kepemilikan sahamnya menyebar# maka tidak ada yang memiliki kendali khusus sehingga manajer dapat melakukan tindakan yang menguntungkan dirinya sendiri dan kemungkinan merugikan pemegang saham. Sedangkan &ndi Sya-ita +utra (011) yang meneliti 017 perusahaan di (ndonesia# mengemukakan bah-a tidak terdapat perbedaan kinerja dengan menjadikan kepemilikan saham minorits (publik) menjadi majority o-ner (terkonsentrasi) dari suatu perusahaan. +enelitian ini berimplikasi terhadap agency problem di (ndonesia yang melibatkan pemegang saham mayoritas dengan pemegang saham minoritas untuk melakukan di'ersi!ikasi kepemilikan disebabkan oleh ketakukan akan kehilangan kontrol dan keuntungan pribadi yang selama ini dimiliki. 15 9asil penelitian ini berla-anan dengan penelitian 6ohana# $enny# (0117)# yang menguji pengaruh konsentrasi kepemilikan terhadap leverage perusahaan. Mengemukakan bah-a konsentrasi kepemilikan secara signi!ikan mempengaruhi leverage perusahaan# dimana perusahaan yang struktur kepemilikannya terkonsentrasi memiliki le'erage yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak terkonsentrasi. B. Pengu!ian "ipotesis "ubungan Klasifikasi dengan Leverage 9ipotesis 0 menguji apakah klasi!ikasi industri mempengaruhi tingkat leverage perusahaan. $ari hasil statistik diatas dapat disimpulkan bah-a klasi!ikasi perusahaan (yang dibagi menjadi perusahaan manu!aktur dan perusahaan dagang# dan jasa) dapat membedakan le'erage perusahaan. 9asil ini ditunjukkan oleh tingkat signi!ikansi sebesar 1#111 yang berarti kecil dari alpha# dengan koe!isien beta sebesar F 1#18=. 9sil koe!isien beta bernilai negati'e# yang menunjukkan hubungan yang berla-anan antara kedua 'ariabel. Sehingga hipotesis kedua (90) diterima. ?e'erage perusahaan manu!aktur lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan dagang dan jasa. 9asil penelitian sejalan dengan penelitian Scott. J) dan Martin (1977) dan penelitian /o-en dkk (19.0) yang memperlihatkan ada pengaruh antara klasi!ikasi industri dengan le'erage perusahaan. 9al ini berarti di (ndonesia dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan struktur pendanaan dari utang masih memperhatikan struktur pendanaan perusahaan sejenis yang berada diindustri yang sama. ?e'erage dapat mere!leksikan kebijakan pendanaan perusahaan# dan angka le'erage suatu perusahaan dapat dihubungkan dengan rata%rata le'erage dalam industri yang sama dan terdapat perbedaan rata%rata le'erage yang nyata antara perusahaan menu!aktur dan perusahaan 16 dagang dan jasa. $engan demikian# klasi!ikasi industri berpengaruh terhadap leverage perusahaan. Camun hasil hipotesis ini bertolak belakang dengan hasil statistik deskripti!. $imana pada statistic deskripti!# baik secara rata%rata maupun jumlah perusahaan yang menjadi sample# menunjukkan perusahaan manu!aktur memiliki le'erage yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dagang# dan jasa. 9al ini disebabkan oleh terdapat data%data outlier dari sample yang digunakan. )% Pengu!ian "ipotesis "ubungan Pertumbuhan dengan Leverage 9ipotesis 8 menguji apakah semakin tinggi pertumbuhan perusahaan yang menggunakan proksi +D< ratio# maka semakin rendah le'erage perusahaan. 9asil statistik menunjukkan bah-a tingkat signi!ikansi lebih besar dari pada alpha# yaitu sebesar 1#010. Sehingga dapat dikatakan bah-a +D< ratio tidak memiliki pengaruh terhadap le'erage perusahaan. $engan nilai TG%1#077 dan / G%1#1111= menunjukkan hubungan yang berla-anan# dimana semakin tinggi P! ratio# maka semakin rendah leverage. 9asil penelitian ini sejalan dengan penelitian "im dan Sorensen (19.)# Mc;onnell dan Ser'aes (1997) dan 9andayani (0117) bah-a pada perusahaan yang bertumbuh akan cenderung mengunakan pendanaan dari modal dari sendiri relati'e terhadap utang. +erusahaan yang bertumbuh merupakan sinyal yang positi! bagi in'estor sehingga mereka berin'estasi perusahaan tersebut# dan menunjukkan aliran kas ke perusahaan karena +< dianggap sebagai indicator persepsi pasar modal terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. 2alaupun pengaruh hubungan +< terhadap le'erage tidak signi!ikan# namun perusahaan harus tetap 17 memiliki kebijakan pendanaan yang optimal# karena utang juga memiliki man!aat seperti penghematan pajak# dan meningkatkan laba per saham. D% Pengu!ian "ipotesis "ubungan Risiko #istematik dengan Leverage 9ipotesis = menguji apakah semakin tinggi resiko perusahaan maka semakin tinggi le'erage perusahaan. $ari hasil statistik dapat disimpulkan bah-a nilai signi!ikansi sebesar 1#111 lebih kecil dari pada alpha. 6ang artinya resiko perusahaan memiliki pengaruh terhadap le'erage perusahaan yang berarti bah-a resiko sistematik perusahaan yang diproksikan dengan beta merupakan !actor yang diperhatikan manajemen dalam membuat keputusan pendanaan perusahaan. 9asil penelitian ini mendukung penelitian /ea'er dkk. (1971) melakukan penelitian yang menguji hubungan komtemporer antara determinan akuntansi dan determinan pasar modal dalam mengukur risiko perusahaan. 9asil penelitiannya memperlihatkan bah-a in'estor menggunakan ukuran risiko akuntansi dalam membuat keputusan. +enelitian ini menunjukkan bah-a ada empat 'ariabel termasuk leverage memiliki hubungan yang signi!ikan dengan beta. 9asil penelitian ini juga mendukung penelitian 6ohanna# $enny (0117) yang menemukan bah-a risiko sistematik perusahaan yang diproksikan dengan beta merupakan !actor yang diperhatikan manajemen dalam membuat keputusan pendanaan perusahaan. $imana semakin tinggi beta suatu perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat le'erage perusahaan# akibat dari aliran kas ke perusahaan menurun. Kesimpulan +enelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah struktur kepemilikan dan konsentrasi kepemilikan perusahaan bisa membedakan tingkat le'erage perusahaan# serta untuk menguji 18 apakah klasi!ikasi industri# pertumbuhan# dan risiko perusahaan mempengaruhi le'erage perusahaan. +enelitiann ini dilakukan pada sample%sampel perusahaan manu!aktur# dagang dan jasa yang terda!tar di /ursa <!ek (ndonesia dengan periode pengamatan 011=%0117. 9asil dari penelitian ini menunjukkan bah-a konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh terhadap le'erage perusahaan# sehingga jika perusahaan dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi atau tidak# hal ini tidak mempengaruhi leverage perusahaan. Camun# berbeda dengan struktur kepemilikan# pada 'ariabel klasi!ikasi industri berpengaruh terhadap le'erage perusahaan# namun memiliki hubungan yang negati'e. Sehingga perusahaan manu!aktur memiliki leverage lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan dagang dan jasa. 9asil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Scott.J) dan Martin (1977) dan penelitian /o-en dkk (19.0). +enggunaan Price to !arning sebagai proksi dari pertumbuhan perusahaan menunjukkan bah-a +< tidak berpengaruh terhadap leverage perusahaan# dengan arti Price to !arning yang berbeda tidak akan menghasilkan le'erage yang berbeda pula. Camun memiliki hubungan yang negati'e. Semakin tinggi +< suatu perusahaan maka semakin rendah le'erage perusahaan. "arena angka +< yang tinggi menggambarkan modal saham suatu perusahan bagus# sehingga pendanaan perusahaan dari utang nenurun. )esiko sistematik suatu perusahaan diproksikan dengan beta# akan dapat menilai proto!olio suatu perusahaan. $ari hasil penelitian ini# resiko perusahaan mempengaruhi leverage perusahan# semakin tinggi resiko perusahan maka semakin tinggi le'erage perusahaan. Jika beta saham suatu perusahaan tinggi# maka in'estor cenderung enggan berin'estasi pada perusahan tersebut. $engan demikian pendanaan dari utang merupakan pilihan bagi manajemen. 19 D$*T$R P+#T$K$ &nresti# &lan# dan /arbara 3inlay# 1999# Statitiscal 6ethods for the Social Sciences, Third <dition# +rentice%9all# (nc. /ea'er# 2illiam# +aul "ettler# dan Myron Scholes# 1971# 3he &ssociation bet,een 6arket 5etermined and &ccounting 5etermined .isk 6easures, &ccounting )e'ie-# ,ktober# p. 7=%.1 /ea'er# 2illiam# dan $ale Morse# 197.# ;hat 5etermined Price-!arnings .atios: dalam 3inancial Statement &nalysis# /all dan "othari (ed)# McEra-%9ill# (nc. /haduri# Saumitra# 0110# 5eterminants of (apital Structure (hoice< a Study the "ndian (orporate Sector# &pplied 3inancial <conomics# 10#p. 77%7 /ro-en# )obert# ?ane &. $aley# ;harles 9uber# jr. 19.0# !vidence on the !4istence and 5eterminants of "nter-"ndustry 5ifferences in 0everage, 3inancial Management# -inter# p. 11%01 /ro-man# )obert# 19.1# 3he "mportance, of a 6arket-*alue 6easurrement of 5ebt in &ssesing 0everage# Journal o! &ccounting )esearch# >ol.1. Co.1 p.0=0%07= ;laessens# Stijn# Simeon Janko' dan ?arry 9.+ ?ang# 0111# the Separation of ),nership and (ontrol in !ast &sian(orporation, Journal o! 3inancial <conomics >ol.7.# p..1%110 <llul# &ndre-# ?e'ent Euntai dan *gur ?el# 011=# !4ternal :overnance and 5ebt &gency (ost of =amily =irms, 2orking +aper 3oster# Eeorge# 19.# =inancial Statement &nalysis, Second <dition# +rentice%9all# (nc. 20 Eujarati# $amodar C.# 0118# asic !conometric# 3ourth <dition# +rentice%9all# (nc. 9andayani# /estari# 0117# Pengaruh Struktur 6odal 3erhadap 'ilai Perusahaan pada Pertumbuhan Perusahaan yang erbeda, Tesis# *EM 9artono# Jogianto# 0111# 3eoriPortofolio dan &nalisis "nvestasi, <disi Tiga# /+3< (nderst# )oman dan 9olger M. MNller# 1999# ),nership (oncentration, 6onitoring and the &gency (ost of 5ebt, ;orking Paper Jensen# Michael ;. 19.# &gency (ost of =ree (ash =lo,, (orporete =inance and 3akeover# &merican <conomic )e'ie- 7# p. 808%889 Jensen# M. ;. &nd 2illiam 9. Meckling# 197# 3heory of the =irm/ 6anagerial ehavior, &gency (ost and ),nership Structure# Journal o! 3inancial <conomics 8A p. 817%81 Jensen# Eerard ).# $onald +. Solberg and Thomas S. Oorn# 1990# Simultaneous 5etermination of "nsider ),nership, 5ebt, and 5ividend Policies# Journal o! 3inance# >ol.PPP((# Co.0# p.871%8.7 "et4ia Catasya# Tessa# 011.# Pengaruh -epemilikan 6anajerial 3erhadap -ebijakan +utang, -inerja, dan 'ilai Perusahaan# (Studi pada +erusahaan Manu!aktur yan! Terda!tar di /<()# SkripsiQ *ni'ersitas &ndalas "im 2i Saeng and <ric 9. Sorensen# 19.# !vidence on the "mpact of the &gency (osts of 5ebt on (orporate 5ebt Policy# Journal o! 3inancial and Ruantitati'e &nalysis# >ol.01# Co. 0 p. 181%1== 21 ?i# 9ongSia dan ?iming ;ui# 0118# !mpirical Study of (apital Structure on &gency (osts in (hinese 0isted =irms, Cature Science# ( (1)# 10%01 ?uk'iarman# Ciki# 011=# ),nership Structure and =irm Performance / the case of "ndonesia# $/& Thesis. ;urtin *ni'ersity o! Technology. Mach!oed4# MasTud# 1999# Pengaruh -risis 6oneter pada!fisiensi Perusahaan Publik di ursa !fek 7akarta, J</(# >ol. 1=# p.87%=9 Mc;onnell# John j. dan 9endri Ser'aes (1997)# !2uity ),nership and the 3,o =aces of 5ebt# Journal o! 3inancial <conomics# Sep# >ol. 89 issue 1 p. 181%177 Cugraheni# /ernadetta# 0110# Study P!. antar Sektor "ndustri 6anufaktur, Tesis# *EM )amnath# Sundaresh# 0110# "nvestor and &nalist .eactions to !arnings &nnouncements of .elated =irmsA an !mpirical &nalysis, Journal o! &ccounting )esearch# >ol.=1# Co. 7# p.1871%187 )iyanto# /ambang# 1997# 5asar-5asar Pembelanjaan Perusahaan, edis ke%=# /+3<# 6ogyakarta )osenberg# /arr dan James Euy# 197# Prediction of eta =rom "nvestment =undamentals, dalam 3inancial Statement &nalysis# /all dan "othari (ed)# Mc%Era--%9ill# (nc. Scott# Jr# $a'id dan John $. Martin# 1977# "ndustry "nfluence on =inancial Structure, 3inancial Management# spring# p.7%78 Shlei!er# &ndrei dan )obert 2. >ishny# 1997# & Survey of (orporate :overnance, the Journal o! 3inance# >ol. ?((. Co.0# p.787%777 22 Stul4# )ene M. 1991# 6anagerial 5iscretion and )ptimal =inancing Policies# Journal o! 3inancial <conomics# >ol. 0 issue 1# p.8%07 Sya-ita +utra# &ndi# 011# +ubungan Struktur -epemilikan, -epemilikan Saham 6inoritas dengan -inerja Perusahaan (Studi pada +erusahaan Eo%Public di (ndonesia)# Skripsi# *ni'ersitas &ndalas Titman# Sheridan dan )oberto 2essels# 19..# 3he 5eterminants of (apital Structure (hoice, the Journal o! 3inance# >ol. P?(((# Co.1# p. 1%19 2ikipedia# the 3ree <ncyclopedia# 0119# )etrie'edA ,ctober 01# 0119# !rom ---.-ikipedia.com:search:Gagencytheory.html 6ohana# $enny# 0117# Pengaruh -onsentrasi -epemilikan, -lasifikasi "ndustri, Pertumbuhan dan .isiko terhadap 0everage Perusahaan, Tesis# *EM 23