Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

KERATOKONJUNGTIVITIS
Dian Prima 2009730131
Tutor : dr. Rety Sugiarti SpM
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. TS
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Pamarican, Banjar
MRS : 1 April 2014

Keluhan Utama
Mata kiri terasa sakit

Riwayat perjalanan penyakit
1 minggu sebelum
datang ke RS
mata kanan terasa sakit
setelah terkena tanah saat
membersihkan halaman

Mata kanan terasa ada yg
mengganjal, sakit, perih,
merah, berair, pusing
Mata kiri agak sakit
2 hari sebelum datang
ke RS
Berobat ke poli klinik mata
RSUD Banjar
mata kiri terasa gatal, merah,
terasa seperti ditusuk-tusuk,
seperti ada pasir yang
mengganjal, penglihatan
seperti tertutup oleh embun
atau berawan, melihat pada
tempat yang terang terasa
sangat silau dan sering berair
datang ke RS
Mata kiri terasa sakit dan
merasa pusing terutama saat
ada cahaya terang
Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini pada
mata kanannya 1 minggu sebelumnya
Riw pemakaian kacamata dan lensa kontak
disangkal. Riw DM dan HT disangkal
RPD
Tidak ada anggota keluarga yg menderita keluhan yg
sama
Riw HT dan DM disangkal
RPK
Pasien berobat untuk keluhan yg sama pada mata
kanannya 1 minggu yg lalu
Pasien blm berobat untuk keluhan pada mata kirinya
Riw konsumsi dan penggunaan obat lain disangkal
RPO
Alergi obat, makanan, debu dan cuaca disangkal
Riw Alergi
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital :
Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
Nadi : 80 x/menit, reguler
Pernafasan : 16 x/menit, reguler
Suhu : 36,5C

Status Oftalmologikus
No Pemeriksaan OD OS
1 Visus 6/6 6/6
2 Tekanan intra okuler Digit : N Digit : N
3 Kedudukan bola mata
Posisi Ortoforia Ortoforia
Eksoftalmus (-) (-)
Endoftalmus (-) (-)
4 Pergerakan bola mata
Atas (+) baik (+) baik
Bawah (+) baik (+) baik
Temporal (+) baik (+) baik
Temporal atas (+) baik (+) baik
Temporal bawah (+) baik (+) baik
Nasal (+) baik (+) baik
Nasal atas (+) baik (+) baik
Nasal bawah (+) baik (+) baik
Nistagmus (+) baik (+) baik
No Pemeriksaan OD OS
5 Palpebra
Hematom (-) (-)
Edema (-) (+)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Fistel (-) (-)
Hordeolum (-) (-)
Kalazion (-) (-)
Ptosis (-) (-)
Ektropion (-) (-)
Entropion (-) (-)
Sekret (-) (-)
Trikiasis (-) (-)
No Pemeriksaan OD OS
6 Punctum lakrimalis
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Fistel (-) (-)
7 Konjungtiva tarsal superior (-) (-)
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Sekret (-) (-)
8 Konjungtiva tarsalis inferior (-) (-)
Kemosis (-) (-)
Hiperemis (-) (+)
Anemia (-) (-)
Folikel dan papil (-) (-)
No Pemeriksaan OD OS
9 Konjungtiva bulbi
Kemosis (-) (+)
Pterigium (-) (-)
Pinguekula (-) (-)
Flikten (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
Injeksi konjungtiva (-) (+)
Injeksi siliar (-) (+)
Injeksi episklera (-) (-)
Perdarahan konjungtiva (-) (-)
No Pemeriksaan OD OS
10 Kornea
Kejernihan Jernih Infiltrat (+)
Edema (-) (-)
Ulkus (-) (-)
11 Sklera
Episkleritis (-) (-)
Skleritis (-) (-)
12 COA
Kedalaman Sedang Sedang
Kejernihan Jernih Jernih
Hipema dan hipopion (-) (-)
13 Iris
Warna Hitam Hitam
Gambaran radien Jelas Jelas
Eksudat (-) (-)
Sinekia anterior dan
posterior
(-) (-)
No Pemeriksaan OD OS
14 Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Besar 3 mm 3 mm
letak Sentral Sentral
Isokor (+) (+)
Refleks cahaya langsung (+) (+)
15 Lensa
Kejernihan Jernih Jernih
Pseudoafakia (-) (-)
Afakia (-) (-)
Pemeriksaan penunjang
Flouresein tes
Tes apusan konjungtiva
Keratokonjungtiviti
s Okuli sinistra
(keratitis epitelial)
(susp ec bakteri)
Diagnosis
Pemberian antibiotik : berikan
tetes/salep mata kloramfenikol (0,5%-
1%) 6x/sehari atau tetes salep mata
tetrasiklin 3x/hari sekurang-kurangnya
untuk 3 hari
Edukasi
Selalu menjaga kebersihan pada mata.
Jangan mengucek-ngucek mata.
Beritahukan pada pasien bila keluar
rumah atau berkendaraan dengan
sepedamotor diusahakan untuk
memakai kacamata pelindung.
Segera kontrol bila terdapat keluhan
lain
Rencana
penatala
ksanaan
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam

19 July 2014
FK UMJ STASE STASE OPTHALMOLOGY
RSUD BANJAR
13

LAPISAN KORNEA


Secara histologis : 5
Epitel
Membran / lapisanBowman
Stroma
Membran Descemet
Endotel
DEFINISI KERATITIS
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
14
Kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang
pada kornea yang mengakibatkan kornea
menjadi keruh sehingga tajamnya
penglihatan akan menurun.
ETIOLOGI
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
15
Virus
Bakteri
Jamur
Paparan sinar UV
Iritasi (penggunaan soft lens)
Mata kering
Benda asing di mata
Efek samping obat-obatan
KLASIFIKASI
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
16
Berdasarkan lapisan yang terkena :
Keratitis Pungtata
Keratitis Marginal
Keratitis Interstisial
Berdasarkan bentuk klinisnya :
Keratitis Numuralis
Keratitis Filamentosa
Keratitis Lagoftalmus
Keratitis Neuroparalitik
Keratitis Sika
Keratitis Sklerotikan
Berdasarkan penyebabnya :
Keratitis Bakteri
Keratitis Jamur
Keratitis Virus
Keratitis Herpetik
Keratitis Infeksi Herpes Zoster
Keratitis Infeksi Herpes Simplek :
- Keratitis Dendritik dan Keratitis Disiformis
Keratitis Alergi
Keratokonjungtivitis flikten
Tukak atau ulkus fliktenular
Keratitis fasikularis
Keratokonjungtivitis vernal
BERDASARKAN LAPISAN YANG TERKENA
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
17
Keratitis Pungtata
Keratitis yang terkumpul di daerah Bowman dengan infiltrat
berbentuk bercak-bercak halus. Keratitis pungtata
superfisial memberikan gambaran seperti infiltrat halus
bertitik-titik pada permukaan kornea.
Keratitis Marginal
Merupakan infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar
dengan limbus. Penyakit infeksi lokal konjungtiva dapat
menyebabkan keratitis kataral atau keratitis marginal
Keratitis Interstitial
Kondisi serius dimana masuknya pembuluh darah ke dalam
kornea dan dapat menyebabkan hilangnya transparansi
kornea. Keratitis interstitial dapat berlanjut menjadi
kebutaan.
Diagnosis banding mata merah
Konjungtivitis Keratitis/ulkus Iritis akut Glaukoma akut
Sakit Kesat Sedang Sedang-berat Hebat + menyebar
Kotoran Sering purulen Hanya reflex epifora Ringan --
Fotofobia Ringan Hebat Sedang
Kornea Jernih Floresein +++/- Presipitat Edema
Iris Normal muddy Abu-abu, hijau-hijau
Penglihatan N <N <N <N
Sekret (+) (-) (-) (-)
Suar/fler (-) -/+ ++ -/+
Pupil fixed oval N <N <N >N
Tekanan N N <N> pegal >N +++ (pegal)
Vaskularisasi a. Konj post Siliar Pleksus siliar Episkleral
Injeksi Konjungtival Siliar Siliar Episkleral
Pengobatan Antibiotik Antibiotik, sikoplegik Steroid +
sikloplegik
Miotika diamox+
bedah
Uji Bakteri Sensibilitas Infeksi lokal Tonometri
Gejala
subyektif
Glaukoma
akut
Uveitis
akut
Keratitis Konjungtivi
tis bakteri
Konjungtivi
tis virus
Konjungtivi
tis alergi
*Visus +++ +/++ +++ - - -
*Rasa nyeri ++/+++ ++ ++ - - -
*Fotofobia + +++ +++ - - -
*Halo ++ - -- - - -
Eksudat - - -/+++ +++ ++ -
Gatal - - - - - +
Demam - - - - -/++ -
* Gejala subyektif berat dan harus diobati oleh dokter ahli mata
Gejala
subyektif
Glaukoma
akut
Uveitis
akut
Keratitis Konj.
Bakteri
Konj. Virus Konj. Alergi
*injeksi siliar + ++ +++ - - -
*injeksi
konjungtival
++ ++ ++ +++ ++ +
*kekeruhan
kornea
+++ - +/+++ - -/+ -
*kelainan
pupil
Midriasis
nonreaktif
Miosis
iregular
Normal/mi
osis
N N N
*kedalaman
COA
Dangkal Normal N N N N
*TIO Tinggi Rendah N N N N
Sekret - + + ++/+++ ++ +
Kelenjar
preaurikular
- - - - + -
*gejala obyektif berat dan penderita harus dirujuk ke dokter ahli mata
Keratitis bakteri
Etiologi Faktor risiko
Gejala dan
tanda
Staphylococcus
Steptococcus
Pseudomonas
Enterobacteriaceae

Pemakaian kontak lens
Trauma
Kontaminasi obat tetes
Riwayat keratitis bakteri
sebelumnya
Riwayat operasi mata
sebelumnya

Mata merah
Berair
Nyeri pada mata yang
terinfeksi
Penglihatan silau
Adanya sekret dan
penglihatan menjadi kabur
Pada pemeriksaan bola mata
eksternal ditemukan
hiperemis perikornea,
blefarospasme, edema
kornea, infiltrasi kornea.


Pemeriksaan penunjang
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
22
Pemeriksaan kultur bakteri
Biopsi kornea
Penatalaksanaan
KERATITIS FUNGI (JAMUR)
ETIOLOGI
- Jamur bersepta
- Jamur ragi
- Jamur difasik
PATOLOGI
- Hifa stroma secara paralel ke
lamella korneanekrosis
koagulatif stroma kornea , edema
serat kolagen dan keratosit
- Abses cincin steril mungkin ada
yang terpisah pusat ulkus
- Hifa berpotensi masuk ke
membran descemet yang intak
dan menyebar ke kamera okuli
anterior
Riwayat trauma, pemakaian antibiotik dan
kortikostreroid yang lama
Ulserasi superfisialis
Satelit dan cincin endotel
Plak endotel
Hypopyon
Lesi kornea indolen
Gejala dan tanda
klinis
Kerokan kornea
Biopsi jaringan kornea
Pemeriksaan
penunjang
Natamycin 5%, nistatin dan amfoterisin B
0,15% - 0,30%.
Ketoconazole, (200-600 mg/hari) dan
sikloplegik.
Keratoplasti
Penatalaksanaan
Keratitis Virus
Etiologi
Herpes Simpleks Virus (HSV) merupakan salah
satu infeksi virus tersering pada kornea.

Patofisiologi
Pada epitelial :
Kerusakan terjadi akibat pembiakan virus intraepitelial mengakibatkan
kerusakan sel epitel dan membentuk keratitis superfisial (dendritik).
Pada stromal :
Terjadi reaksi imunologik tubuh terhadap virus yang menyerang yaitu
reaksi antigen-antibodi yang menarik sel radang ke dalam stroma. Sel
radang ini mengeluarkan bahan proteolitik untuk merusak virus tetapi
juga akan merusak stroma di sekitarnya. keratitis profunda
superfisial (disiformis)
Nyeri
Fotofobia
Penglihatan kabur
Mata berair
Mata merah
Tajam penglihatan turun terutama jika bagian
pusat yang terkena.
Lesi kornea indolen
Gejala dan
tanda klinis
Usapan epitel dengan Giemsa
multinuklear noda dapat menunjukkan
sel-sel raksasa, yang dihasilkan dari
perpaduan dari sel-sel epitel kornea
yang terinfeksi dan virus intranuclear
inklusi
Pemeriksaan
penunjang
PENATALAKSANAAN
Debridement
Terapi Obat
IDU (Idoxuridine) analog pirimidin (terdapat dalam
larutan 1% dan diberikan setiap jam, salep 0,5%
diberikan setiap 4 jam)
Vibrabin: sama dengan IDU tetapi hanya terdapat
dalam bentuk salep
Trifluorotimetidin (TFT): sama dengan IDU,
diberikan 1% setiap 4 jam
Asiklovir (salep 3%), diberikan setiap 4 jam.
Asiklovir oral dapat bermanfaat untuk herpes mata
berat, khususnya pada orang atopi yang rentan
terhadap penyakit herpes mata dan kulit agresif.

HERPES ZOSTER
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
28
Virus Herpes Zoster Ganglionin Gaseri
saraf Trigeminus
Etiologi
Nyeri
Febris
Visus menurun dan merah
Kelopak vesikel
Kornea infiltrat
Gejala Klinis
Simptomatik
Asiklovir dan steroid
Pengobatan
KERATOKONJUNGTIVITIS EPIDEMI
19 July 2014
FK UMJ STASE NEUROLOGY RSUD
CIANJUR
29
Adenovirus tipe 8, 19 atau 37
Etiologi
Febris
Gangguan saluran nafas
Visus menurun
Sensasi benda asing, lakrimasi, nyeri
Gejala Klinis
Edema palpebra
folikel konjungtiva
pseudomembran konjungtiva tarsal
kelenjar preaurikuler membesar
Tanda
akut kompres
penurunan visus steroid tetes
mata 3 X /hari
Pengobatan
KERATITIS ALERGI
Etiologi
Reaksi hipersensitivitas tipe I yang mengenai
kedua mata, biasanya penderita sering
menunjukkan gejala alergi terhadap tepung
sari rumput-rumputan

Gejala dan tanda klinis
Bentuk palpebra: cobble stone (pertumbuhan papil yang besar), diliputi sekret
mukoid.
Bentuk limbus: tantras dot (penonjolan berwarna abu-abu, seperti lilin)
Gatal, Fotofobia , Sensasi benda asing, Mata berair dan blefarospasme

Penatalaksanaan
Biasanya sembuh sendiri tanpa diobati
Steroid topikal dan sistemik
Kompres dingin
Obat vasokonstriktor
Cromolyn sodium topikal
Koagulasi cryo CO2.
Pembedahan kecil (eksisi).
Antihistamin umumnya tidak efektif
Kontraindikasi untuk pemasangan lensa kontak

19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
31
Papul atau pustul pada kornea
dan konjungtiva berwarna
putih keabuan, dengan atau
tanpa neovaskularisasi
Keratokunjungtiva
flikten
Terlihat sebagai :
Ulkus fasikular
Flikten multipel disekitar
limbus
Ulkus cincin
Ulkus fliktenular
Wander phylcten yang
membawa jalur pembuluh
darah baru sepanjang
permukaan kornea .
Keratitis
fasikular
Hipertropi papil, cobble stone
pada palpebra superior dan
konjungtiva daerah limbus
Keratokonju
ngtivitis
vernal
KERATITIS DIMMER (KERATITIS NUMULARIS)
Infiltrat yang bundar berkelompok dan tepinya
berbatas tegas gambaran Halo

KERATITIS FILAMENTOSA
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
33
Tidak diketahui
Etiologi
Sensasi benda asing, nyeri , fotofobia,
blefarospasme, epifora, visus menurun dan
mata merah .
Gejala Klinis
Hipertonik NaCl 5 %,
Air mata hipertonik,
Mengangkat filamen,
Memasang lensa kontak
Pengobatan
KERATITIS LAGOFTALMOS
Lagoftalmoskekeringan kornea /trauma
infeksi keratitis atau konjungtivitis

KERATITIS NEUROPARALITIK
akibat kelainan saraf trigeminus
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
35
Visus menurun, fotofobia, tidak nyeri, jarang
berkedip, injeksi siliar
Gejala
Infiltrat dan vesikel
Tanda
Tarsorafi, menutup pungtum lakrimal
Pengobatan
KERATOKONJUNGTIVITIS SIKA
Definisi kekeringan
permukaan kornea dan
konjungtiva
Keluhan : Gatal, berpasir,
fotofobia, visus menurun

Penyebab
Defisiensi komponen
lemak air mata
Defisiensi kelenjar air
mata
Defisiensi komponen
musin
Penguapan berlebihan
Parut pada kornea atau
menghilangnya mikrovil
kornea
Tes Schirmer
Tes zat warna rose bengal
konjungtiva
Tear film break up time
Tes
pemeriksaan
Tergantung penyebab
Pengobatan
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
37
Tes Schirmer
Tes zat warna rose bengal
konjungtiva
Tear film break up time
Tes
pemeriksaan
Tergantung penyebab
Pengobatan
KERATITIS SKLEROTIKAN
Kekeruhan yang berbentuk segitiga
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
38
Perubahan susunan saraf serta kolagen yang
menetap
Mekanisme
Steroid
Fenil butazon
Pengobatan
KERATITIS
19 July 2014
FK UMJ STASE OPTHALMOLOGY RSUD
BANJAR
39
Gangguan refraksi
Jaringan parut permanent
Ulkus kornea
Perforasi kornea
Glaukoma sekunder
Komplikasi
Virulensi organisme
Luas dan lokasi
Vaskularisasi dan atau deposisi kolagen
Prognosis

Anda mungkin juga menyukai