Randomized Controlled Study Comparing Effect of Magnesium Sulfate with
Placebo on Fetal Umbilicalartery And Middle Cerebral Artery Blood Flow in Mild preeclampsia At 34 Weeks Gestational Agejog
Pembimbing : dr.Arief sofanto, Sp.OG
Disusun oleh :
Gilang Andya Pratama 1310221078
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA SMF ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN RST DR SOEDJONO MAGELANG
2014 JURNAL READING
Randomized Controlled Study Comparing Effect of Magnesium Sulfate with Placebo on Fetal Umbilicalartery And Middle Cerebral Artery Blood Flow in Mild preeclampsia At 34 Weeks Gestational Agejog_1806
Oleh :
Gilang Andya Pratama 1310221078
Untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh ujian kepaniteraan klinik di SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan RST Dr. SoedjonoMagelang
Disetujui dan disahkan, Pada tanggal Mei 2014
Pembimbing
dr. Arief sofanto, Sp.OG
BAB I TERJEMAHAN
IDENTITAS JURNAL 1. Nama Jurnal : Randomized Controlled Study Comparing Effect of Magnesium Sulfate with Placebo on Fetal Umbilicalartery And Middle Cerebral Artery Blood Flow in Mild preeclampsia At 34 Weeks Gestational Agejog_1806 2. Pengarang : Subhankar Dasgupta, Debdutta Ghosh, Subrata Lall Seal, Gourisankar Kamilya, Madan Karmakar dan Debdas Saha 3. Publikasi : J. Obstet. Gynaecol. Res. Vol. 38, No. 5: 763771, May 2012 4. Penelaah :Gilang Andya Pratama
Penelitian Terkontrol Secara Acak Membandingkan Efek Magnesium Sulfat Dengan Plasebo Terhadap Arteri Umbilical Janin Dan Aliran Darah Arteri Serebral Media Pada Preeklamsia Ringan Pada Usia Kehamilan 34 Minggu
Subhankar Dasgupta, Debdutta Ghosh, Subrata Lall Seal, Gourisankar Kamilya, Madan Karmakar dan Debdas Saha Published Online Mei 2012 doi:10.1111/j.1447-0756.2011.01806.x
ABSTRAK Tujuan:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah profilaksis magnesium sulfat yang diberikan pada wanita dengan preeklamsia ringan atau hipertensi gestasional dan menimbulkan perubahan signifikan terhadap indek pulsatile arteri umbilical dan arteri serebral media janin. Bahan dan metode: sebanyak Empat puluh delapan wanita dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu dengan Preeklamsia ringan atau hipertensi gestasional ditetapkan secara acak untuk menerima magnesium sulfat atau plasebo. Indeks pulsatil umbilical dan arteri serebral media sebelum dan sesudah pemberian magnesium sulfate dibandingkan oleh Mann-Whitney U-test antara kelompok.Dalam kelompok perbandingan ini dilakukan dengan menggunakan Wilcoxon's ditandai dengan peringkat tes. Hasil:Ada penurunan yang signifikan dalam indeks pulsatility arteri umbilikalis pasca pemberian magnesium sulfat di kelompok intervensi (median 0.88 [0.82- 1,03]) jika dibandingkan dengan kelompok plasebo (median 1,00 [0.89 1.10]).Pasca pemberian magnesium sulfat indeks pulsatility arteri serebral media janin di kelompok intervensi (median 1.78 [1,63-1,98]) tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok plasebo (median 1,65 [1,42-1.91]). Perbandingan dalam kelompok menunjukkan perubahan dalam kedua variabel setelah pengobatan di kelompok intervensi. Kesimpulan: Magnesium sulfat menghasilkan penurunan yang signifikan terhadap indeks pulsatility arteri umbilikalis dan arteri serebral media janin. Kata kunci: magnesium sulfat, arteri serebral media, preeklamsia, indeks pulsatility, arteri umbilikalis.
PENDAHULUAN Magnesium sulfat mengurangi risiko eklampsia pada wanita antepartum dan postpartum, terlepas dari tingkat keparahan preeklamsia. Meskipun bertahun-tahun digunakan, efek dari magnesium sulfat pada janin yang belum lahir tidak menyakinkan (tidak terbukti) dapat melindungi terhadap pendarahan otak neonatal, mengurangi kerusakan saraf setelah cedera otak dan meningkatkan kelangsungan hidup pada bayi dengan berat lahir sangat rendah. Dalam terbitan baru-baru ini pada percobaan terkontrol yang menggunakan double-blind placebo , magnesium sulfat mengurangi timbulnya cerebral palsy antara bayi lahir sebelum usia kehamilan 31 minggu. Sebaliknya, telah ada laporan yang menyarankan bahwa pemberian magnesium sulfat kepada ibu di masa kehamilan menyebabkan penurunan variabilitas pernapasan dan detak jantung janin.Satu studi juga melaporkan bahwa pada tingkat magnesium serum neonatal 2 3 meq/l,terjadi depresi pernafasan dan kardiovaskuler neonatal.Kadar serum ini sangat mirip dengan tingkat magnesium yang dicapai dalam arteri umbilikalis selama terapi profilaksis magnesium sulfat di preeklamsi.Pengamatan mengkhawatirkan dari peningkatan mortalitas pediatrik diantara neonatus prematur setelah terapi kehamilan magnesium sulfat juga telah dilaporkan. Beberapa studi telah menemukan bahwa magnesium sulfat tidak memiliki dampak yang besar pada perkembangan penyakit diantara wanita dengan preeklamsia ringan. Temuan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan rutin dari profilaksis magnesium sulfat dalam preeklamsia ringan.Latar belakang ini bukti-bukti yang bertentangan, itu penting untuk menganalisis secara kritis efek profilaksis magnesium sulfat pada janin yang belum lahir.Kami merancang percobaan acak terkontrol untuk mengevaluasi efek dari magnesium sulfat pada bentuk gelombang arteri umbilical dalam kasus-kasus preeklamsia ringan. karena bentuk gelombang arteri umbilikalis yang abnormal adalah prediktor yang kuat dan mandiri dari hasil janin. USG Doppler memberikan kita kesempatan unik untuk mengamati perubahan uteroplacental dan sirkulasi janin.Indeks pulsatility yang diukur dengan USG Doppler adalah penanda paling dapat diandalkan pada tingkat resistensi pembuluh khusus.Peningkatan Indeks pulsatility dari arteri umbilikalis ini sering dikaitkan dengan hasil perinatal merugikan.Penelitian ini dirancang untuk menentukan apakah profilaksis magnesium sulfat yang diberikan pada wanita dengan preeklamsia ringan atau hipertensi kehamilan membawa perubahan yang signifikan dalam arteri umbilikalis dan/atau indeks pulsatility arteri serebral media janin.Indeks pulsatility arteri umbilikalis dianggap sebagai variable primer dan indeks pulsatility arteri serebral media dianggap variabel sekunder. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Institut pasca-sarjana medis di Bengal Barat, India, melayani terutama populasi pedesaan strata sosial ekonomi yang rendah dari Januari sampai Juni 2009.Pasien yang dipilih dari orang-orang yang menghadiri klinik kehamilan di institute.Semua wanita hamil dengan usia kehamilan janin lebih dari 34 minggu (dikonfirmasi oleh periode terakhir menstruasi dan ultrasonografi trimester pertama) dan preeklamsia ringan atau hipertensi kehamilan dievaluasi untuk penyertaan dalam studi. Untuk penelitian ini, preeklamsia ringan atau hipertensi kehamilan didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 dan < 160 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik 90 dan < mmHg 110, dengan atau tanpa proteinuria.Perempuan dengan kehamilan ganda, didiagnosis kelainan kongenital janin, detak jantung janinabnormal pada auskultasi, penghambatan pertumbuhan intrauterine yang jelas, indeks cairan ketuban-< 5 dan sejarah gangguan kesehatan, seperti hipertensi esensial, gangguan ginjal kronis, gangguan kejang, diabetes dan hipersensitivitas magnesium dikeluarkan dari studi.Pasien dipilih setelah pemeriksaan rutin di klinik kehamilan dirawat untuk evaluasi lebih lanjut. Kemudian mereka menjalani pemeriksaan USG pada hari yang sama.Selama periode pendaftaran mereka diizinkan untuk melakukan kegiatan normal sehari-hari dan mengkonsumsi diet normal. Pengobatan anti hipertensi tidak diresepkan kecuali tekanan darah melebihi nilai hipertensi kehamilan ringan.Tekanan darah dipantau setiap 4 jam saat pasien dibawah pengawasan. Parameter pertumbuhan janin, volume cairan (indeks cairan ketuban) dan evaluasi Doppler plasental dan pembuluh janin dilakukan dengan GE Logiq 400 Pro USG sistem (GE Healthcare, Munich, Jerman) menggunakan transduser sektor 5-MHz dengan intensitas rata-rata puncak spasial temporal di bawah 50 mW/cm2 dan filter nilai tinggi pada 50-100 Hz. Pengukuran diperoleh dari arteri umbilikalis di tali pusar perut dan bagian (lurus) distal arteri serebral media.Indeks pulsatility arteri umbilikalis dan indeks pulsatility arteri serebral media janin diukur selama periode apnea janin.Setelah evaluasi dasar ini, pasien dipilih secara acak dan dialokasikan ke dalam dua kelompok yang berbeda oleh amplop tertutup yang berisi nomor acak yang dihasilkan komputer.Satu kelompok ditetapkan sebagai kelompok plasebo sementara yang lain adalah kelompok intervensi. Baik pasien dan pemeriksa ahli radiologi tidak mengetahui mengenai alokasi kelompok.Paket perawatan yang mengandung ampul normal saline atau magnesium sulfat dalam jumlahdan volume yang sama dipersiapkan.Kelompok intervensi menerima profilaksis magnesium sulfat diberikan pada dosis 4 g (8 mL) i.v. diencerkan dalam normal Salin 12 mL diberikan perlahan-lahan 10-15 menit dan 10 g (20 mL) i.m. (5 g [10 mL]) di pantat masing-masing.Dosis ini diikuti oleh 5 g (10 mililiter) i.m. magnesium sulfat setiap 4 jam kemudian diukur setiap 24 jam berikutnya. Kelompok plasebo menerima normal saline dalam jumlah yang sama. Parameter penting pasien (denyut nadi, tekanan darah, urin dan evaluasi neurologis) tercatat.Kejadian efek samping yang mungkin terjadi akibat pemberian obat, seperti flushing, mual, depresi pernapasan, hipotensi dan pingsan tercatat.Keluhan pasien tentang tempat suntikan, seperti rasa sakit, rasa terbakar, flebitis dan pembentukan abses lokal juga tercatat setelah selesainya perlakuan sesuai parameter Doppler diulang untuk setiap pasien.Pasca pemberian magnesium sulfat, evaluasi doppler dilakukan dalam semua kasus dalam 4 jam pemberian dosis i.m. terakhir magnesium sulfat. Pemeriksaan ahli radiologis telah menutupi mengenai profil klinik setiap pasien, beberapa pengobatan yang diberikan dan beberapa efek samping.Pasien benar-benar diberikan penjelasan dan persetujuan diberikan oleh semua pasien sebelum tercatat dalam penelitian. Penelitian diberikan izin oleh Komite etika Institusi. ANALISIS STATISTIK Parameter demografis umum dari dua kelompok pembanding menggunakan Mann Whitney U-tes. Indeks pulsatilityumbilikalis dan arteri serebral mediajanin pra- dan pasca magnesium sulfat antara kelompok dibandingkan oleh Mann-Whitney U-test.Dalam kelompok perbandingan (plasebo dan intervensi) kedua variabel ini dilakukan menggunakan Wilcoxon's berpasangan yang cocok ditandai rank test. Signifikansi Statistik ditentukan di P < 0,05. UKURAN SAMPEL Diperkirakan diperlukan 24 subjek dalam setiap kelompok untuk mendeteksi perbedaan sebesar 0.1 dari rata-rata indeks pulsatility arteri umbilikalis antara kelompok dengan 80% kemampuandan 5% probabilitas eror tipe I.Perhitungan ini diasumsikan simpangan baku 0,12 untuk variabel hasil utama. HASIL
Gambar 1 Intervensi profilaktik magnesium sulfat (33) Dua pasca pengukuran Doppler berulang tidak dapat dilanjutkan; 1 orang dihentikan dihentikan lebih awal karena intolerir dosis i.m 512 perempuan dinilai untuk kelayakan selama masa penelitian. 88 memenuhi kriteria untuk masuk dalam percobaan. 66 diacak dan mulai menentukan protocol perlakuan PLACEBO (33) 22 tidak memenuhi kriteria 5 perempuan dihentikan dalam 24 jam (tidak melanjutkan perlakuan) 6 dihentikan dalam 24 jam (tidak melanjutkan penelitian tiga perempuan pasca pengukuran Doppler berulang tidak dapat dilanjutkan , 1 orang dihentikan dihentikan lebih awal karena intolerir dosis i.m 24 perempuan perlakuan total dan pengulangan indeks pulsatif umbilical dan arteri cerebral media dilakukan 24 perempuan perlakuan total dan pengulangan indeks pulsatif umbilical dan arteri cerebral media dilakukan Gambar 1 adalah alur desain penelitian. Lima ratus duabelas perempuan dinilai untuk kelayakan selama masa studi. Delapan puluh delapan memenuhi kriteria untuk masuk dalam percobaan. Dua puluh dua tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam studi setelah konseling. Enam puluh enam diacak menjadi dua kelompok (tiga puluh tiga dalam setiap kelompok) dan mulai menentukan protocol perlakuan. Lima perempuan di lengan intervensi dan enam di lengan placebo dibawa dalam waktu 24 jam pencatatan percobaan dan tidak dapat menyelesaikan protocol perlakuan. tiga perempuan dalam lengan intervensi dan dua dalam lengan plasebo pasca perlakuan pengukuran Doppler berulang tidak dapat ditentukan. Satu wanita dalam setiap kelompok pengobatan dihentikan lebih awal karena mereka tidak bisa mentolerir dosis intramuskular karena sakit parah. Empat puluh delapan wanita dengan 24 perempuan di setiap lengan menyelesaikan studi. Analisis perlakuan dilakukan pada penelitian ini (yaitu peserta penelitian yang memenuhi protocol kelayakan penilaian, intervensi dan hasil yang hanya dianalisis). Perempuan di kedua kelompok yang sebanding dalam hal parameter umum demografis (Tabel 1). Tabel 2 menunjukkan median indeks pulsatility arteri umbilikalis dan arteri serebral media janin pra- perlakuan dan pasca perlakuan dalam kelompok plasebo dan intervensi.nilai-nilai sebelum perlakuan kedua valiabel sebanding. Analisis statistik menunjukkan pengurangan signifikan indeks pulsatility arteri umbilikalis pasca pemberian magnesium sulfat di kelompok intervensi. (nilai median dengan kisaran interquartile = 0.88 [0.82 1,03]) dibandingkan dengan kelompok plasebo (nilai median dengan kisaran interquartile = 1,00 [0.89-1,1]). Pasca pemberian magnesium sulfat indeks pulsatility arteri serebral media janin di kelompok intervensi (nilai rata-rata dengan kisaran interquartile = 1.78 [1,63-1,98]) tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok plasebo (nilai rata-rata dengan kisaran interquartile = 1,65 [1,42-1.91]).
Tabel 1 Perempuan di kedua kelompok yang sebanding dalam hal parameter umum demografis Plasebo (n = 24) Perlakuan (n= 24) Usia (tahun) 21.9 (4.0) 23.1 (3.9) BMI 22.5 (1.9) 24.0 (3.5) Paritas, rata-rata (range) 1 (12) 1 (12) MABP (mmHg) 113.7 (3.2) 113.8 (3.2) Usia kehamilan (minggu), median (range) 35.5 (34.836.9) 36.4 (35.437.5) Tidak, wanita dengan proteinuria 11 9 Perkiraan rata-rata berat janin, 2145 (19202260.5) 2135 (1959.52241) rata-rata indeks cairan ketuban, 8.4 (7.610.5) 8.5 (6.9511.55) Hemoglobin (g/dL) 10.8 (0.6) 10.7 (0.5) BMI, indeks massa tubuh; MABP, tekanan darah arteri rata-rata. Nilai- nilai yang dinyatakan dalam mean dan standar deviasi atau median dan rentang adalah nilai sebagaimana berlaku. Tabel 2 perubahan yang diamati pada hasil primer dan sekunder variabel (n = 24) dalam kelompok plasebo dan intervensi Placebo, median (rentang interkuartil) Perlakuan, median (rentang interkuartil) UAPI Sebelum perlakuan 1.03 (0.921.14) 1.02 (0.931.16) Sesudah perlakuan 1.00 (0.891.1) 0.88 (0.821.03) MCAPI Sebelum perlakuan 1.76 (1.581.90) 1.88 (1.701.98) Sesudah perlakuan 1.65 (1.421.91) 1.78 (1.631.98) MCAPI, middle cerebral artery pulsatility index; UAPI, umbilical artery pulsatility index. Analisis pada kelompok menunjukkan bahwa pada kelompok plasebo nilai indeks pulsatility arteri umbilikalis sebelum perlakuan (rata-rata dengan kisaran interquartile = 1,03 [0.92 1.14]) dan nilai-nilai pasca perlakuan (rata-rata dengan kisaran interquartile = 1,00 [0.89-1,1]) tidak ada perbedaan signifikan. indeks pulsatility arteri serebral media juga tidak menunjukkan perubahan signifikan sebelum dan sesudah perlakuan (rata-rata dengan kisaran interquartile = 1,76 [1,58-1,90]) dan 1,65 [1,42-1.91]), masing-masing dalam kedua variabel penurunan tercatat di kelompok intervensi. Pasca pemberian magnesium sulfat index pulsatility arteri umbilikalis (median dan kisaran interquartile = 0.88 [0.82 1,03]) dan pulsatility arteri serebral media (median dan kisaran interquartile = 1.78 [1,63-1,98]) turun signifikan dibandingkan dengan pra pemberian magnesium sulfat indeks pulsatility arteri umbilikalis (median dan kisaran interquartile = 1,02 [0.93-1.16]) dan index pulsatility arteri serebral media (median dan kisaran interquartile = 1.88 [1,70-1,98]. masing-masing. Gambar 2a, b menunjukkan indeks pulsatility pasangan umbilikalis dan arteri serebral media pra- dan pasca magnesium sulfa masing-masing, dari kelompok plasebo. Gambar 2 c, d menunjukkan pasangan indeks pulsatility arteri serebral media, pra- dan pasca magnesium sulfat, masing-masing, dari kelompok intervensi. Empat belas pasien di lengan intervensi memiliki flushing dan mual selama pemberian loading dosis dibandingkan dengan enam di lengan plasebo. Dua belas dari 14 pasien di lengan intervensi telah hipotensi dan tiga telah pingsan selama pemberian dosis loading. Tidak satupun dari pasien dalam lengan kontrol memiliki serangan hipotensi atau pingsan. Tingkat terjadinya masalah pada tempat injeksi adalah hampir sama antara kelompok-kelompok dengan empat pasien di lengan intervensi dan tiga pasien dalam lengan kontrol mengeluh sakit dan flebitis di tempat pemberian. DISKUSI Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profilaksis magnesium sulfat yang diberikan kepada ibu antenatal dengan preeklamsiaringan mengarah ke pengurangan pada indeks pulsatil dari arteri umbilikalis dan meningkatkan aliran darah plasenta.Indeks pulsatile umbilical dan arteri serebral media berkurang ketika antara kelompok perbandingan tercapai. Penurunan ini adalah sekunder untuk meningkatan diastolik dan time averaged velocity (TAMX) dalam aliran darah arteri umbilikalis. Pada wanita dengan gangguan hipertensi kehamilan, perfusi plasenta terganggu.Penurunan perfusi plasenta terjadi karena ketidakseimbangan rasio prostasiklin dan tromboksan A2,merubah produksi oksida nitrat dan penebalan dinding pembuluh karena endapan atheromatous, yang mengarah ke penurunan aliran luminal.Terdapat juga penurunan jumlah arteri villi terminal dimana terjadi pengaturan kembali sirkulasi plasenta.Penelitian ini menunjukkan bahwa pada wanita dengan preeklamsia ringan atau hipertensi gestational, indeks pulsatil umbilikalis dan arteri serebral media janin tetap dalam kisaran normal untuk 34 minggu kehamilan ( lima kasus, diambil dari kelompok kontrol dan intervensi secara bersama-sama menunjukkan indeks pulsatil arteri umbilikalis harus di atas persentil 95 untuk usia kehamilan tersebut).Hal tersebut berbeda dari hasil studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa insiden abnormal indeks pulsatil arteri umbilikalis pada preeklamsia berat dan ringan lebih tinggi daripada pada wanita hamil normotensive. Perubahan pengurangan yang signifikan mungkin terjadi karena luasnya permukaan vaskularisasi plasenta dan perubahan volume villus intraplasenta yang memperkecil perubahan beberapa sirkulasi dalam pembuluh umbilical.Mekanisme kerja dari magnesium sulfat pada pre-eklampsia tidak jelas.Mekanisme yang mungkin berada di jaringan plasenta; pertama, magnesium mengikat plasminogen aktivator inhibitor tipe 2 dan oleh karena itu dapat mengurangi thrombosis intraplasenta.Kedua, Preeklampsia adalah penyakit disfungsi sel endotel.Magnesium memiliki efek protektif secara in vitro pada beberapa sel-sel endotel.Terakhir, Preeklampsia dikaitkan dengan peningkatan dalam respons peradangan yang ditunjukkan oleh aktivasi leukosit Magnesium mungkin memiliki beberapa sifat anti-inflamasi karena itu mengurangi aktivasi leukosit.
(a) indeks pulsatil artei umbilical dan arteri serebral medial sebelum perlakuan pada kelompok plasebo (b) indeks pulsatil artei umbilical dan arteri serebral medial setelah perlakuan pada kelompok plasebo (c) indeks pulsatil artei umbilical dan arteri serebral medial sebelum perlakuan pada kelompok intervensi (d) ) indeks pulsatil artei umbilical dan arteri serebral medial setelah perlakuan pada kelompok intervensi UAPI (B) indeks pulsatil artei umbilical sebelum perlakuan, UAPI (A) indeks pulsatil artei umbilical setelah perlakuan MCAPI(B) arteri serebral medial sebelum perlakuan MCAPI(A) arteri serebral medial sebelum perlakuan Sebagian besar studi sebelumnya menunjukkan efek dari berbagai agen farmakologi yang digunakan untuk gangguan hipertensi kehamilan pada aliran darah arteri umbilikalis telah dilakukan secara in vitro. Telah ada beberapa penelitian secara vivo yang telah secara khusus mempelajari efek magnesium sulfat pada aliran darah arteri umbilikalis.Studi ini (baik secara in vitro dan in vivo) tidak dirancangdengan baik(tidak ada kontrol percobaan secara acak),mereka tidak memilih penanda resistensi aliran darah arteri umbilikalis (rasio sistolik / diastolik diambil sebagai variabel utama).Sebagian besar studi telah mengamati perubahan dalam aliran darah arteri umbilikalis segera setelah loading dosis, tetapi belum ada yang mempelajari perubahan setelah selesai pemberian dosis penuh magnesium sulfat.Penelitian ini adalah percobaan pertama yang dilakukan secara acak dimana placebo sebagai kontrolyang membandingkanindeks pulsatil arteri umbilikalis dan arteri serebral media janin setelah diberikan dosis penuh profilaksis magnesium sulfat pada preeklamsia atau hipertensigestational. Studi evaluasi efek farmakologis agen lain pada aliran darah arteri umbilikalis menyarankan bahwa nifedipin dan nicardipine terutama merelaksasi vena umbilikalis, dengan tidak ada efek yang signifikan pada arteri umbilikalis.Hydralazine dan labetalol juga tidak memiliki dampak signifikan pada indeks pulsatil arteri umbilikalis. Pada kenyataannya, reseptor Adrenergik blocker tidak mungkin untuk mempengaruhi pembuluh plasental karena mereka tidak memiliki saraf adrenergik dan vasa vasorum.resistensi umbilikalis telah terbukti terutama dikendalikan oleh zat autacoids (amina, eicosanoids dan peptida), hormon dan tekanan oksigen. Magnesium sulfat diberikan dalam persiapan secara in vitromembuat relaksasi terutama arteri umbilikalis sebelumnya diobati dengan tromboksan A2 atau analognya.Hal ini karena ion magnesium dikenal bekerjasama dengan saluran kalsium membran dan juga meningkatkan produksi prostasiklin endogen, mengurangi tingkat endotelin-1 dan menghambat agregasi trombosit.Paparan jangka pendek magnesium sulfat tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam pengukuran doppler pembuluh umbilikalis pada pasien yang dirawat selama persalinan prematur atau preeklamsia.Ini dijelaskan karena sensitivitas pembuluh umbilikalis lebih rendah (hanya 10-15%), perubahan patologis sekunder dalam dinding pembuluh, membuat mereka kurang elastis.Hasil penelitian ini berbeda dari studi sebelumnya dan menyarankan bahwa dosis penuh profilaksis magnesium sulfat dapat meningkatkan aliran umbilikalis dan aliran darah arteri serebra media janin.Perubahan dapat dibuktikan dengan nilai indekspulsatil arteri umbilikalis tidak terjadi kecuali terdapatpengurangan setidaknya 60% atau peningkatan aliran darah plasenta.Ini menunjukkan bahwa setelah pemberian magnesium sulfat terjadi peningkatan aliran darah plasentalyang secara klinis signifikan. Perbandingan indeks pulsatil antara kelompok arteri serebral media tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, meskipun perbandingan dalam kelompok menunjukkan penurunan yang signifikan dalam variabel ini.Perbandingan indeks pulsatil antara kelompok arteri serebral media tidak menunjukkan perubahan yang signifikan,Twickler et al. dalam studi mereka pada efek magnesium sulfat pada aliran darah otak janin menunjukkan tidak ada perubahan dalam aliran darah arteri serebral media; dimana mereka dikaitkan dengan sistem umpan balik kompleks otot polos pembuluh darah dan sel-sel endotel.Studi menunjukan diantara perempuan pada risiko prematur dengan kelahiran prematur dengan usia kehamilan 24-31 minggu.yaitu kurang dari usia kehamilan populasi studi sekarang yang memiliki rentang 35-37minggu. Swartz et al. dalam studi mereka terhadap wanitasehat dengan janin 27 minggu kehamilan menemukan penurunan kecepatan puncak sistolik arteri serebral media janin diikuti percepatan detak jantung janin merupakan hasil dari mekanisme pelindung yang mencegah distensi berlebihanpembuluh darah serebral atau, akibat penurunan waktu penyembuhan miokard janin yang terkait dengan peningkatan denyut jantung janin, mengakibatkan penurunan velocities sistolik puncak arteri serebral media. Dalam penelitian ini pengamatan kami adalah di antara wanita dengan preeklamsia ringan (tekanan darah arteri rata-rata = 113.7 mmHg)dalam menanggapi dosis loading intravena magnesium sulfat terdapat bradikardi sementara di detak jantung janin, yang kemudian menetap dan pada saat berikutnya detak jantung janin dievaluasi dengan doppler dan kembali ke tingkat dasar.Perubahan detak jantung janin ini kemungkinan tidak mempengaruhi aliran darah di tingkat plasentaatau di otak janin. Penurunan indeks pulsatil arteri serebral media dalam studi kami kemungkinan hasil dari peningkatan perfusi di tingkat plasental. Flushing, mual, hipotensi dan pingsan, yang merupakan komplikasi terapi magnesium sulfat lebih sering terjadi di lengan intervensi. Sebagian besar masalah ini terjadi setelah loading dosis dan efeknya angka pendek. Laju masalah pada tempat injeksi serupa antara kelompok. Dalam penelitian ini kami tidak menyertakan parameter janin setelah kelahiran, sehingga akhir penilaian klinis hasil intervensi pada janin tidak dikomentari.nilai indeks pulsatil arteri umbilikalis tidak selalu mencerminkan hasil janin dan hemodinamik janin yang tidak baik mungkin terjadi pada nilai indeks pulsatility arteri umbilikalis normal. Ini menggambarkan mekanisme yang berbeda dari insufisiensi plasenta (misalnya fungsi trofoblassenescent).penurunan aliran darah plasenta yang tidak menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap indeks pulsatil arteri umbilikalis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang baik. Setelah di evaluasi dengan doppler tidak sama di semua kasus sepanjang penelitian; oleh karena itu, nilai setelah dilakukan pemeriksaan doppler menunjukkan hasil yang tidak sama. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan dosis anjuran profilaksis magnesium sulfat menyebabkan peningkatan secara signifikan terhadap arteri umbilikalis janin dan aliran darah arteri serebri media. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek magnesium sulfat pada sistem lain dari janin yang belum lahir, terutama sistem saraf. Walaupun memiliki manfaat terhadap plasenta dan aliran darah serebral, dampak secara keseluruhan pemberian magnesium sulfat saat kehamilan terhadap janin belum diketahui. PENGAKUAN Para penulis berterima kasih kepada Bankura Sammilani Medical College, yang memberikan izin yang diperlukan untuk melakukan studi. PERNYATAAN Tidak ada penulis memiliki hubungan keuangan dengan perusahaan yang mungkin memiliki kepentingan finansial dalam informasi yang terkandung dalam naskah. Tidak ada penulis memiliki potensi konflik kepentingan.
Kesimpulan dan saran Ada penurunan yang signifikan dalam indeks pulsatility arteri umbilikalis pasca pemberian magnesium sulfat di kelompok intervensi (median 0.88 [0.82-1,03]) jika dibandingkan dengan kelompok plasebo (median 1,00 [0.89 1.10]).Pasca pemberian magnesium sulfat indeks pulsatility arteri serebral media janin di kelompok intervensi (median 1.78 [1,63-1,98]) tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok plasebo (median 1,65 [1,42-1.91]). Perbandingan dalam kelompok menunjukkan perubahan dalam kedua variabel setelah pengobatan di kelompok intervensi. Mekanisme kerja dari magnesium sulfat pada pre-eklampsia tidak jelas 1. magnesium mengikat plasminogen aktivator inhibitor tipe 2 sehingga dapat mengurangi thrombosis intraplasenta. 2. Preeklampsia adalah penyakit disfungsi sel endotel. (protek endotel) 3.Preeklampsia dikaitkan dengan peningkatan dalam respons peradangan yang ditunj efek samping : flushing, mual, depresi pernapasan, hipotensi dan pingsan ,tempat suntikan seperti rasa sakit, rasa terbakar, flebitis dan pembentukan abses lokal.ukkan oleh aktivasi leukosit (sebagai agen anti inflamasi)
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek magnesium sulfat pada sistem lain dari janin yang belum lahir, terutama sistem saraf. Walaupun memiliki manfaat terhadap plasenta dan aliran darah serebral, dampak secara keseluruhan pemberian magnesium sulfat saat kehamilan terhadap janin belum diketahui.