Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
Ikterus merupakan suatu gejala yang sering ditemukan pada Bayi Baru Lahir (BBL).
Menurut beberapa penulis kejadian ikterus pada BBL berkisar 50 % pada bayi cukup bulan dan 75
% pada bayi kurang bulan.
era!atan Ikterus berbeda diantara negara tertentu" tempat pelayanan tertentu dan !aktu
tertentu. #al ini disebabkan adanya perbedaan pengel$laan pada BBL" seperti % pemberian
makanan dini" k$ndisi ruang pera!atan" penggunaan beberapa pr$pilaksi (misal% luminal) pada
ibu dan bayi" &$t$therapi dan trans&usi pengganti.
'suhan kepera!atan pada klien selama p$st partum juga terlalu singkat" sehingga klien
dan keluarga harus dibekali pengetahuan" ketrampilan dan in&$rmasi tempat rujukan" cara mera!at
bayi dan dirinya sendiri selama di rumah sakit dan pera!atan di rumah.
era!at sebagai salah satu angg$ta tim kesehatan mempunyai peranan dalam
memberikan asuhan kepera!atan secara paripurna. (ntuk itu dalam penulisan makalah ini
mempunyai maksud )
1. 'gar pera!at memiliki intelektual dan mampu menguasai ketrampilan dan tehnik terutama
yang berkaitan dengan pera!atan klien dan keluarga dengan bayi Ikterus (#iperilirubinemia)"
2. 'gar era!at mampu mempersiapkan klien dan keluarga ikut serta dalam pr$ses pera!atan
selama di *umah +akit dan pere!atan lanjutan di rumah.
'tas dasar hal tersebut diatas maka kami menyusun makalah dengan judul ,'suhan
-epera!atan dan 'plikasi .ischarge laning pada klien dengan Bayi #iperbilirubinemia,
'dapun yang menjadi permasalahan adalah bagaimana memberikan 'suhan -epera!atan
pada klien dengan bayi #yperbilirubinemia yang mendapat /$t$therapi.
.alam penulisan makalah ini kami menggunakan met$de +tudi -epustakaan"
!a!ancara" artisipasi 'kti& dalam pemberian 'suhan -epera!atan.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Batasan-Batasan
1. Ikterus /isi$l$gis
Ikterus pada ne$natus tidak selamanya pat$l$gis. Ikterus &isi$l$gis adalah Ikterus yang memiliki
karakteristik sebagai berikut (#ani&a" 0127))
3imbul pada hari kedua4ketiga
-adar Biluirubin Indirek setelah 5 6 57 jam tidak mele!ati 05 mg% pada ne$natus
cukup bulan dan 00 mg % pada kurang bulan.
-ecepatan peningkatan kadar Bilirubin tak melebihi 5 mg % per hari
-adar Bilirubin direk kurang dari 0 mg %
Ikterus hilang pada 00 hari pertama
3idak terbukti mempunyai hubungan dengan keadan pat$l$gis tertentu
2. Ikterus at$l$gis8#iperbilirubinemia
'dalah suatu keadaan dimana kadar Bilirubin dalam darah mencapai suatu nilai yang mempunyai
p$tensi untuk menimbulkan -ern Ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik" atau
mempunyai hubungan dengan keadaan yang pat$l$gis. Br$!n menetapkan
#iperbilirubinemia bila kadar Bilirubin mencapai 05 mg% pada cukup bulan" dan 05 mg %
pada bayi kurang bulan. (telly menetapkan 00 mg% dan 05 mg%.
3. -ern Ikterus
'dalah suatu kerusakan $tak akibat perlengketan Bilirubin Indirek pada $tak terutama pada
-$rpus +triatum" 3alamus" 9ukleus +ubtalamus" #ip$kampus" 9ukleus merah " dan 9ukleus
pada dasar :entrikulus I:.
D. Etiologi
1. eningkatan pr$duksi )
#em$lisis" misal pada Ink$mpatibilitas yang terjadi bila terdapat ketidaksesuaian
g$l$ngan darah dan anak pada pengg$l$ngan *hesus dan 'B;.
endarahan tertutup misalnya pada trauma kelahiran.
Ikatan Bilirubin dengan pr$tein terganggu seperti gangguan metab$lik yang
terdapat pada bayi #ip$ksia atau 'sid$sis .
.e&isiensi <=.8 <luk$sa = h$spat .ehidr$genase.
Ikterus '+I yang disebabkan $leh dikeluarkannya pregnan > (al&a)" 50 (beta) "
di$l (ster$id).
-urangnya ?n@im <luk$r$nil 3ranse&erase " sehingga kadar Bilirubin Indirek
meningkat misalnya pada berat lahir rendah.
-elainan k$ngenital (*$t$r +indr$me) dan .ubin #iperbilirubinemia.
2. <angguan transp$rtasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan misalnya pada
#ip$albuminemia atau karena pengaruh $bat4$bat tertentu misalnya +ul&adiasine.
3. <angguan &ungsi #ati yang disebabkan $leh beberapa mikr$$rganisme atau t$ksi$n yang
dapat langsung merusak sel hati dan darah merah seperti In&eksi " 3$ks$plasm$sis"
+iphilis.
4. <angguan ekskresi yang terjadi intra atau ekstra #epatik.
5. eningkatan sirkulasi ?nter$hepatik misalnya pada Ileus ;bstrukti&
E . Metabolisme Bilirubin
+egera setelah lahir bayi harus mengk$njugasi Bilirubin (merubah Bilirubin
yang larut dalam lemak menjadi Bilirubin yang mudah larut dalam air) di dalam hati.
/rekuensi dan jumlah k$njugasi tergantung dari besarnya hem$lisis dan kematangan hati"
serta jumlah tempat ikatan 'lbumin ('lbumin binding site).
ada bayi yang n$rmal dan sehat serta cukup bulan" hatinya sudah matang dan
menghasilkan ?n@im <luk$r$nil 3rans&erase yang memadai sehingga serum Bilirubin
tidak mencapai tingkat pat$l$gis.
Diagram Metabolisme Bilirubin
?*I3*;+I3
#?M;<L;BI9
#?M <L;BI9
B?+I8/? BILI*(BI9 I9.I*?-
( tidak larut dalal air )
3erjadi pada
Limpha" Mak$&ag
BILI*(BI9 B?*I-'3'9 .?9<'9
'LB(MI9
3erjadi dalam
plasma darah
M?L'L(I #'3I
BILI*(BI9 B?*I-'3'9 .?9<'9
<L(-;*;9'38 <(L' *?+I.(
BILI*(BI9 .I*?-
( larut dalam air )
#ati
BILI*(BI9 .I*?- .I?-+*?+I -?
-'9.(9< ?M?.(
Melalui
.uktus Billiaris
-'9.(9< ?M?.( -?
.?(.?9(M
BILI*(BI9 .I*?- .I ?-+-*?+I
M?L'L(I (*I9? A /?B?+
. Pato!isiologi Hi"erbilirubinemia
eningkatan kadar Bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan .
-ejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban Bilirubin
pada sel #epar yang berlebihan. #al ini dapat ditemukan bila terdapat peningkatan
penghancuran ?ritr$sit" $lisitemia.
<angguan pemecahan Bilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan
kadar Bilirubin tubuh. #al ini dapat terjadi apabila kadar pr$tein C dan D berkurang" atau
pada bayi #ip$ksia" 'sid$sis. -eadaan lain yang memperlihatkan peningkatan kadar
Bilirubin adalah apabila ditemukan gangguan k$njugasi #epar atau ne$natus yang
mengalami gangguan ekskresi misalnya sumbatan saluran empedu.
ada derajat tertentu Bilirubin ini akan bersi&at t$ksik dan merusak jaringan
tubuh. 3$ksisitas terutama ditemukan pada Bilirubin Indirek yang bersi&at sukar larut
dalam air tapi mudah larut dalam lemak. si&at ini memungkinkan terjadinya e&ek pat$l$gis
pada sel $tak apabila Bilirubin tadi dapat menembus sa!ar darah $tak. -elainan yang
terjadi pada $tak disebut -ernikterus. ada umumnya dianggap bah!a kelainan pada
sara& pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar Bilirubin Indirek lebih dari 50
mg8dl.
Mudah tidaknya kadar Bilirubin mele!ati sa!ar darah $tak ternyata tidak hanya
tergantung pada keadaan ne$natus. Bilirubin Indirek akan mudah melalui sa!ar darah
$tak apabila bayi terdapat keadaan Berat Badan Lahir *endah " #ip$ksia" dan
#ip$glikemia ( '#" Markum"0110).
#. Penata La$sanaan Me%is
Berdasarkan pada penyebabnya" maka manejemen bayi dengan
#iperbilirubinemia diarahkan untuk mencegah anemia dan membatasi e&ek dari
#iperbilirubinemia. eng$batan mempunyai tujuan )
1. Menghilangkan 'nemia
2. Menghilangkan 'ntib$di Maternal dan ?ritr$sit 3ersensitisasi
3. Meningkatkan Badan +erum 'lbumin
4. Menurunkan +erum Bilirubin
Met$de therapi pada #iperbilirubinemia meliputi ) /$t$terapi" 3rans&usi
engganti" In&us 'lbumin dan 3herapi ;bat.
otot&era"i
/$t$therapi dapat digunakan sendiri atau dik$mbinasi dengan 3rans&usi
engganti untuk menurunkan Bilirubin. Memaparkan ne$natus pada cahaya dengan
intensitas yang tinggi ( a b$un $& &lu$rencent light bulbs $r bulbs in the blue4light
spectrum) akan menurunkan Bilirubin dalam kulit. /$t$therapi menurunkan kadar
Bilirubin dengan cara mem&asilitasi eksresi Biliar Bilirubin tak terk$njugasi. #al ini
terjadi jika cahaya yang diabs$rsi jaringan mengubah Bilirubin tak terk$njugasi menjadi
dua is$mer yang disebut /$t$bilirubin. /$t$bilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh
darah melalui mekanisme di&usi. .i dalam darah /$t$bilirubin berikatan dengan 'lbumin
dan dikirim ke #ati. /$t$bilirubin kemudian bergerak ke ?mpedu dan diekskresi ke
dalam .e$denum untuk dibuang bersama &eses tanpa pr$ses k$njugasi $leh #ati ('Eery
dan 3aeusch 0127). #asil /$t$degradasi terbentuk ketika sinar meng$ksidasi Bilirubin
dapat dikeluarkan melalui urine.
/$t$therapi mempunyai peranan dalam pencegahan peningkatan kadar Bilirubin"
tetapi tidak dapat mengubah penyebab -ekuningan dan #em$lisis dapat menyebabkan
'nemia.
+ecara umum /$t$therapi harus diberikan pada kadar Bilirubin Indirek 7 45 mg 8
dl. 9e$natus yang sakit dengan berat badan kurang dari 0000 gram harus di /$t$therapi
dengan k$nsentrasi Bilirubun 5 mg 8 dl. Beberapa ilmuan mengarahkan untuk
memberikan /$t$therapi r$pilaksis pada 57 jam pertama pada Bayi *esik$ 3inggi dan
Berat Badan Lahir *endah.
Tran!usi Pengganti
3rans&usi engganti atau Imediat diindikasikan adanya &akt$r4&akt$r )
1. 3iter anti *h lebih dari 0 ) 0= pada ibu.
2. enyakit #em$lisis berat pada bayi baru lahir.
3. enyakit #em$lisis pada bayi saat lahir perdarahan atau 57 jam pertama.
4. 3es B$$mbs $siti&
5. -adar Bilirubin .irek lebih besar >"5 mg 8 dl pada minggu pertama.
6. +erum Bilirubin Indirek lebih dari 50 mg 8 dl pada 72 jam pertama.
7. #em$gl$bin kurang dari 05 gr 8 dl.
8. Bayi dengan #idr$ps saat lahir.
9. Bayi pada resik$ terjadi -ern Ikterus.
3rans&usi engganti digunakan untuk )
1. Mengatasi 'nemia sel darah merah yang tidak +useptible (rentan) terhadap
sel darah merah terhadap 'ntib$di Maternal.
2. Menghilangkan sel darah merah untuk yang 3ersensitisasi (kepekaan)
3. Menghilangkan +erum Bilirubin
4. Meningkatkan 'lbumin bebas Bilirubin dan meningkatkan keterikatan
dengan Bilirubin

ada *h Ink$mptabiliti diperlukan trans&usi darah g$l$ngan ; segera (kurang
dari 5 hari)" *h negati& !h$le bl$$d. .arah yang dipilih tidak mengandung antigen ' dan
antigen B yang pendek. setiap 7 4 2 jam kadar Bilirubin harus dicek. #em$gl$bin harus
diperiksa setiap hari sampai stabil.
T&era"i 'bat
hen$barbital dapat menstimulasi hati untuk menghasilkan en@im yang
meningkatkan k$njugasi Bilirubin dan mengekresinya. ;bat ini e&ekti& baik diberikan
pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum melahirkan.
enggunaan pen$barbital pada p$st natal masih menjadi pertentangan karena e&ek
sampingnya (letargi).
B$listrisin dapat mengurangi Bilirubin dengan mengeluarkannya le!at urine sehingga
menurunkan siklus ?nter$hepatika.
Penggolongan Hi"erbilirubinemia ber%asar$an saat ter(a%i I$terus)
0. Ikterus yang timbul pada 57 jam pertama.
enyebab Ikterus terjadi pada 57 jam pertama menurut besarnya kemungkinan
dapat disusun sbb)
Ink$mptabilitas darah *h" 'B; atau g$l$ngan lain.
In&eksi Intra (terin (:irus" 3$ks$plasma" +iphilis dan kadang4kadang
Bakteri)
-adang4kadang $leh .e&isiensi ?n@im <=..
emeriksaan yang perlu dilakukan)
-adar Bilirubin +erum berkala.
.arah tepi lengkap.
<$l$ngan darah ibu dan bayi.
3est B$$mbs.
emeriksaan skrining de&isiensi <=." biakan darah atau bi$psi #epar bila
perlu.
5. Ikterus yang timbul 57 4 75 jam sesudah lahir.
Biasanya Ikterus &isi$l$gis.
Masih ada kemungkinan ink$mpatibilitas darah 'B; atau *h" atau
g$l$ngan lain. #al ini diduga kalau kenaikan kadar Bilirubin cepat
misalnya melebihi 5mg% per 57 jam.
.e&isiensi ?n@im <=. atau ?n@im ?ritr$sit lain juga masih mungkin.
$lisetimia.
#em$lisis perdarahan tertutup ( pendarahan subap$neur$sis" pendarahan
#epar" sub kapsula dll).
Bila keadaan bayi baik dan peningkatannya cepat maka pemeriksaan yang perlu
dilakukan)
emeriksaan darah tepi.
emeriksaan darah Bilirubin berkala.
emeriksaan skrining ?n@im <=..
emeriksaan lain bila perlu.
>. Ikterus yang timbul sesudah 75 jam pertama sampai akhir minggu pertama.
+epsis.
.ehidrasi dan 'sid$sis.
.e&isiensi ?n@im <=..
engaruh $bat4$bat.
+indr$ma Briggler49ajjar" +indr$ma <ilbert.
7. Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanjutnya)
-arena ikterus $bstrukti&.
#ip$tir$idisme
Breast milk Faundice.
In&eksi.
#epatitis 9e$natal.
<alakt$semia.
emeriksaan lab$rat$rium yang perlu dilakukan)
emeriksaan Bilirubin berkala.
emeriksaan darah tepi.
+krining ?n@im <=..
Biakan darah" bi$psi #epar bila ada indikasi.
ASUHAN KEPE*A+ATAN
(ntuk memberikan kepera!atan yang paripurna digunakan pr$ses kepera!atan yang
meliputi engkajian" erencanaan" elaksanaan dan ?Ealuasi.
Peng$a(ian
1. *i!ayat $rang tua )
-etidakseimbangan g$l$ngan darah ibu dan anak seperti *h" 'B;" $lisitemia" In&eksi"
#emat$ma" ;bstruksi encernaan dan '+I.
2. emeriksaan /isik )
-uning" all$r -$nEulsi" Letargi" #ip$t$nik" menangis melengking" re&leks menyusui yang lemah"
Iritabilitas.
3. engkajian sik$s$sial )
.ampak sakit anak pada hubungan dengan $rang tua" apakah $rang tua merasa bersalah" masalah
B$nding" perpisahan dengan anak.
4. engetahuan -eluarga meliputi )
enyebab penyakit dan peng$batan" pera!atan lebih lanjut" apakah mengenal keluarga lain yang
memiliki yang sama" tingkat pendidikan" kemampuan mempelajari #iperbilirubinemia (Bindy
+mith <reenberg. 0122)
,. Diagnosa- Tu(uan - %an Inter.ensi
Berdasarkan pengkajian di atas dapat diidenti&ikasikan masalah yang memberi gambaran
keadaan kesehatan klien dan memungkinkan menyusun perencanaan asuhan kepera!atan.
Masalah yang diidenti&ikasi ditetapkan sebagai diagn$sa kepera!atan melalui analisa dan
interpretasi data yang diper$leh.
1. Diagnosa Keperawatan ) -urangnya E$lume cairan sehubungan dengan tidak adekuatnya
intake cairan" &$t$therapi" dan diare.
Tujuan ) Bairan tubuh ne$natus adekuat
Intervensi ) Batat jumlah dan kualitas &eses" pantau turg$r kulit" pantau intake $utput" beri air
diantara menyusui atau memberi b$t$l.
2. Diagnosa Keperawatan ) <angguan suhu tubuh (hipertermi) sehubungan dengan e&ek
&$t$terapi
Tujuan ) -estabilan suhu tubuh bayi dapat dipertahankan
Intervensi ) Beri suhu lingkungan yang netral" pertahankan suhu antara >5"5 4 >7 B" cek tanda4
tanda Eital tiap 5 jam.
3. Diagnosa Keperawatan ) <angguan integritas kulit sehubungan dengan hiperbilirubinemia
dan diare
Tujuan ) -eutuhan kulit bayi dapat dipertahankan
Intervensi ) -aji !arna kulit tiap 2 jam" pantau bilirubin direk dan indirek " rubah p$sisi setiap 5
jam" masase daerah yang men$nj$l" jaga kebersihan kulit dan kelembabannya.
4. Diagnosa Keperawatan ) <angguan parenting sehubungan dengan pemisahan
Tujuan ) ;rang tua dan bayi menunjukan tingkah laku G'ttachment, " $rang tua dapat
mengekspresikan ketidak mengertian pr$ses B$unding.
Intervensi ) Ba!a bayi ke ibu untuk disusui" buka tutup mata saat disusui" untuk stimulasi s$sial
dengan ibu" anjurkan $rangtua untuk mengajak bicara anaknya" libatkan $rang tua dalam
pera!atan bila memungkinkan" d$r$ng $rang tua mengekspresikan perasaannya.
5. Diagnosa Keperawatan ) -ecemasan meningkat sehubungan dengan therapi yang diberikan
pada bayi.
Tujuan ) ;rang tua mengerti tentang pera!atan" dapat mengidenti&ikasi gejala4gejala untuk
menyampaikan pada tim kesehatan
Intervensi )
-aji pengetahuan keluarga klien" beri pendidikan kesehatan penyebab dari kuning" pr$ses terapi
dan pera!atannya. Beri pendidikan kesehatan mengenai cara pera!atan bayi dirumah.
6. Diagnosa Keperawatan ) $tensial trauma sehubungan dengan e&ek &$t$therapi
Tujuan ) 9e$natus akan berkembang tanpa disertai tanda4tanda gangguan akibat &$t$therapi
Intervensi )
3empatkan ne$natus pada jarak 75 cm dari sumber cahaya" biarkan ne$natus dalam keadaan
telanjang kecuali mata dan daerah genetal serta b$k$ng ditutup dengan kain yang dapat
memantulkan cahaya% usahakan agar penutup mata tida menutupi hidung dan bibir% matikan
lampu" buka penutup mata untuk mengkaji adanya k$njungtiEitis tiap 2 jam% buka penutup
mata setiap akan disusukan% ajak bicara dan beri sentuhan setiap memberikan pera!atan.
7. Diagnosa Keperawatan ) $tensial trauma sehubungan dengan tran&usi tukar
Tujuan ) 3ran&usi tukar dapat dilakukan tanpa k$mplikasi
Intervensi )
Batat k$ndisi umbilikal jika Eena umbilikal yang digunakan% basahi umbilikal dengan 9aBl selama
>0 menit sebelum melakukan tindakan" ne$natus puasa 7 jam sebelum tindakan" pertahankan
suhu tubuh bayi" catat jenis darah ibu dan *hesus serta darah yang akan ditran&usikan adalah
darah segar% pantau tanda4tanda Eital% selama dan sesudah tran&usi% siapkan sucti$n bila
diperlukan% amati adanya ganguan cairan dan elektr$lit% apn$e" bradikardi" kejang% m$nit$r
pemeriksaan lab$rat$rium sesuai pr$gram.
A"li$asi Dis/&arge Planing.
ertumbuhan dan perkembangan serta perubahan kebutuhan bayi dengan hiperbilirubin
(seperti rangsangan" latihan" dan k$ntak s$sial) selalu menjadi tanggung ja!ab $rang tua dalam
memenuhinya dengan mengikuti aturan dan gambaran yang diberikan selama pera!atan di *umah
+akit dan pera!atan lanjutan dirumah.
/akt$r yang harus disampaikan agar ibu dapat melakukan tindakan yang terbaik dalam pera!atan
bayi hiperbilirubinimea (!arley AH$ng" 0117))
1. 'njurkan ibu mengungkapkan8melap$rkan bila bayi mengalami gangguan4gangguan
kesadaran seperti ) kejang4kejang" gelisah" apatis" na&su menyusui menurun.
2. 'njurkan ibu untuk menggunakan alat p$mpa susu selama beberapa hari untuk
mempertahankan kelancaran air susu.
3. Memberikan penjelasan tentang pr$sedur &$t$therapi pengganti untuk menurunkan kadar
bilirubin bayi.
4. Menasehatkan pada ibu untuk mempertimbangkan pemberhentian '+I dalam hal mencegah
peningkatan bilirubin.
5. Mengajarkan tentang pera!atan kulit )
Memandikan dengan sabun yang lembut dan air hangat.
+iapkan alat untuk membersihkan mata" mulut" daerah perineal dan daerah sekitar
kulit yang rusak.
<unakan pelembab kulit setelah dibersihkan untuk mempertahankan kelembaban
kulit.
#indari pakaian bayi yang menggunakan perekat di kulit.
#indari penggunaan bedak pada lipatan paha dan tubuh karena dapat mengakibatkan
lecet karena gesekan
Melihat &akt$r resik$ yang dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti penekanan
yang lama" garukan .
Bebaskan kulit dari alat tenun yang basah seperti) p$p$k yang basah karena bab dan
bak.
Melakukan pengkajian yang ketat tentang status gi@i bayi seperti ) turg$r kulit"
capilari re&&il.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah :
1. Bara memandikan bayi dengan air hangat (>7 4>2 celsius)
2. era!atan tali pusat 8 umbilikus
3. Mengganti p$p$k dan pakaian bayi
4. Menangis merupakan suatu k$munikasi jika bayi tidak nyaman" b$san" k$ntak dengan sesuatu
yang baru
5. 3emperatur 8 suhu
6. ernapasan
7. Bara menyusui
8. ?liminasi
9. era!atan sirkumsisi
10. Imunisasi
11. 3anda4tanda dan gejala penyakit" misalnya )
letargi ( bayi sulit dibangunkan )
demam ( suhu I >7 celsius)
muntah (sebagian besar atau seluruh makanan sebanyak 5 6)
diare ( lebih dari > 6)
tidak ada na&su makan.
12. -eamanan
Mencegah bayi dari trauma seperti% kejatuhan benda tajam (pisau" gunting) yang
mudah dijangkau $leh bayi 8 balita.
Mencegah benda panas" listrik" dan lainnya
Menjaga keamanan bayi selama perjalanan dengan menggunakan m$bil atau sarana
lainnya.
enga!asan yang ketat terhadap bayi $leh saudara 4 saudaranya.
DATA* PUSTAKA
#. Markum ) Ilmu Kesehatan Anak. Buku I" Fakarta" /-(I" 0110.
B$bak" F. : Materity and Gynecologic Care, recent$n" 0125.
Bl$herty" . F$hn ) Manual of eonatal Care, (+'" 0120.
#arper ) ,Bi$kimia," Fakarta" ?<B" 0117.
Fack '. ritchard dkk ) !"stetri #illiams, ?disi J:II" +urabaya" 'irlangga (niEersity ress"
0110
Marlene Mayers" et. al. ) Clinical Care $lanes $ediatric ursing, 9e! C$rk" Mc.<ra!4#ill.
Inc" 0115.
Mary /ran #a@inki ) ursing Care of Critically Ill Child, 3$r$nt$" 3he M$sby B$mpani B:"
0127.
+usan *. F. et. al. ) Child Health ursing, Bali&$rnia" 0122.

Anda mungkin juga menyukai