Anda di halaman 1dari 19

Nita Yuliani 0900065

Agi Ferdiana 0900678


Ana Abdul Aziz 0900444
M. Gusnaldi 0900791
Berdasarkan UU 38 Tahun 2004 bahwa jalan dan juga
termasuk jembatan sebagai bagian dari sistem
transportasi nasional.

Konstruksi jembatan adalah suatu konstruksi
bangunan pelengkap sarana trasportasi jalan yang
menghubungkan suatu tempat ke tempat yang
lainnya. suatu lintas yang terputus akibat suatu
rintangan atau sebab lainnya, dengan cara melompati
rintangan tersebut tanpa menimbun / menutup
rintangan itu dan apabila jembatan terputus maka lalu
lintas akan terhenti
Menurut Degrand, jembatan pertama sekali tercatat pernah
dibangun di sungai Nil oleh raja Manes dari Mesir pada tahun
2650 SM
Menurut Degrand, jembatan pertama sekali tercatat pernah
dibangun di sungai Nil oleh raja Manes dari Mesir pada tahun
2650 SM
Jembatan terapung dibangun oleh raja Alexander dari Cyprus
pad tahun 556 SM.
Jembatan pelengkung beton yang pertama dibangun pada tahun
1776 melintas sungai Severn di Inggris
1824 jembatan gelagar baja dibangun pada jalan kereta api
Dublin Drogheda.
Pada tahun 1964, dibangunlah suatu jembatan yang terpanjang
di dunia pada saat itu, yaitu Jembatan Verazano di NewYork -
USA dengan bentang total adalah 2038 meter

Ditinjau dari material yang digunakan, jembatan
bisa dibedakan, yakni :
Jembatan Kayu.
Jembatan Gelagar Baja.
Jembatan Beton Bertulang.
Jembatan Komposite.
Jembatan Beton Prategang
Jembatan Khusus

DITINJAU DARI BENTUK STRUKTUR KONSTRUKSI,
JEMBATAN BISA DIBEDAKAN ,YAKNI :
Jembatan batang kayu (Log bridge)
Jembatan gelagar biasa (Beam bridge)
Jembatan portal (Rigid frame bridge)
Jembatan penyangga (Cantilever bridge)
Jembatan lengkung atau portal (Compression arch
bridge)
Jembatan gantung (Suspension bridge)
Jembatan kerangka (Truss bridge)
Jembatan kabel penahan (Cable-stayed bridge)
Jembatan gelagar I segmental beton
Jembatan baja berdinding penuh


DITINJAU DARI STATIKA KONSTRUKSI
Jembatan statis tertentu.
Jembatan statis tak tertentu
Jembatan untuk lalu lintas kereta api (railway bridge)
Jembatan untuk lalu lintas biasa atau umum (highway
bridge)
Jembatan untuk pejalan kaki (foot path)
Jembatan berfungsi ganda,
Jembatan khusus Ditinjau menurut sifat-sifatnya,
jembatan bisa dibedakan antara lain :
Jembatan sementara atau darurat
Jembatan sementara atau darurat
Jembatan tetap atau permanen
Jembatan bergerak,



DITINJAU MENURUT LETAK ATAU POSISINYA,
JEMBATAN BISA DIBEDAKAN ANTARA LAIN :
Jembatan di atas saluran sungai, saluran irigasi atau
drainase
Jembatan di atas perairan (Aquaduct)
Jembatan di atas lembahd.
Jembatan di atas jalan yang sudah ada (Viaduct)

DITINJAU MENURUT LETAK LANTAINYA, JEMBATAN
BISA DIBEDAKAN ANTARA LAIN :
Jembatan dengan lantai kenderaan di bawah
Jembatan dengan lantai kenderaan di atas
Jembatan dengan lantai kenderaan di tengah
Jembatan lantai kenderaan di atas dan bawah (Double
deck bridge)

BAGIAN STRUKTUR JEMBATAN
Struktur Bangunan Atas Jembatan (Upper/Super-
Structure)
Adalah bagian dari struktur jembatan yang secara langsung
menahan beban yang ditimbulkan oleh lalu lintas orang,
kenderaan dan lain-lain, untuk selanjutnyadisalurkan kepada
bangunan bawah jembatan
Terdiri dari bagian :
struktur utama,
sistem lantai,
sistem perletakan,
sambungan siar muai
bangunan pengaman jembatan dan
oprit jembatan

Struktur Bangunan Bawah Jembatan (Sub-Structure)
Adalah bagian dari struktur jembatan yang umumnya terletak di
sebelahbawah bangunan atas dengan fungsi untuk menerima dan
memikul beban daribangunan atas agar dapat disalurkan kepada pondasi.
Terdiri dari bagian :
kepala jembatan ( abutment ) atau pilar (pier)
pondasi

PENGERTIAN BETON PRATEGANG
Beton adalah meterial yang kuat terhadap kondisi tekan, akan tetapi
material yang lemah terhadap kondisi tarik. Rendahnya kapasitas tarik
beton menimbulkan terjadinya retak lentur pada taraf pembebanan yang
masih rendah. Beton yang digunkan dalam beton prategang adalah
mempunyai kuat tekan yang cukup tinggi dengan nilai fc min K-300,
modulus elastis yang tinggi dan mengalami rangkak ultimit yang lebih
kecil, yang menghasilkan kehilangan prategang yang lebih kecil pada
baja.


KONSEP-KONSEP DASAR BETON PRATEGANG
Konsep pertama, Sistem Prategang Untuk Mengubah Beton
Menjadi BahanYang Elastis. memvisualisasikan beton prategang
yang pada dasarnya adalah beton dari bahan yang getas menjadi
bhan yang elastis dengan memberikan tekanan (desakan)
terlebih dahulu (pratekan) pada bahan tersebut.
Konsep kedua, Sistem Prategang Untuk Kombinasi Baja Mutu
Tinggi Dengan Beton. Konsep ini mempertimbangkan beton
prategang sebagai kombinasi(gabungan) dari baja dan beton,
seperti pada beton bertulang, dimana baja menahantarikan dan
beton menahan teknan. Dengan demikian kedua bahan
membentuk kopel penahan untuk melawan momen eksternal.
Konsep ketiga, Sistem Prategang untuk Mencapai Keseimbangan
Beban. Konsep ini terutama menggunakan prategang sebagai
suatu usaha untuk membuat seimbang gaya-gaya pada sebuah
batang.

Analisa Prategang
Analisa tegangan-tegangan yang timbul pada suatu
elemen struktur beton prategang didasarkan atas
asumsi-asumsi berikut :
Beton prategang adalah suatu mineral yang elastic
serta homogeny.
Didalam batas-batas tegangan kerja, baik beton
maupun baja berperilaku elastis, tidak dapat menahan
rangkak yang kecil yang terjadi pada keduamaterial
tersebut pada pembebanan terus-menerus.
Suatu potongan datar sebelum melentur dianggap
tetap datar meskipun sudahmengalami lenturan, yang
menyatakan suatu distribusi regangan linier
padakeseluruhan tinggi batang.

KEHILANGAN PRATEGANG
Kehilangan pada saat transfer berupa :
Dudukan angkur pada saat penyaluran gaya (slip)
Friksi akibat kelengkungan tendon pada post-tensioning
Perpendekan elastis beton
Kehilangan pada saat service berupa :
Rangkak beton
Susut beton
Relaksasi kabel tendon

BEBAN PRIMER
Yang termasuk beban primer adalah :
Beban Mati
Beban Hidup
Beban Kejut
Gaya Akibat Tekanan Tanah

BEBAN SEKUNDER
Yang termasuk beban sekunder adalah :
Beban Angin
Gaya Akibat Perbedaan Suhu
Gaya Akibat Rangkak dan Susut
Gaya Rem dan Traksi
Gaya-gaya akibat Gempa Bumi
Gaya Gesekan pada Tumpuan-tumpuan bergerak

PENDEKATAN PERENCANAAN
Pelaksanaan cara ini, yang umumnya dilakukan di suatu tempat
khusus di lapangan pencetakan (casting yard), pada dasarnya terdiri
dan lima langkah:
tendon dipasang memanjang di antara dua jangkar di tempat
pengecoran mengikuti pola tertentu sesuai dengan perhitungan
perencanaan
Apabila acuan beton belum dipasang di tempatnya, segera dipasang
mengitari tendon sesuai dengan bentuk komponen yang direncanakan
Kemudian dilakukan pengecoran adukan beton ke datam acuan berisi
tendon dalam keadaan tertarik, dan dilanjutkan dengan pekerjaan
perawatan pengerasan beton
Apabila beton telah mencapai kekerasan dan kekuatan f
ci
. tertentu,
umumnya ditetapkan sekitar 27,5 MPa sampai 30 MPa, yang
memerlukan waktu 24 jam atau kurang, tendon dipotong di tempat
penjangkarannya
Setelah cukup kuat dan sesuai persyaratan, komponen prategang dapat
dilepas dan diangkat dan cetakannya untuk dipindahkan ke lapangan
penyimpanan sehingga tern- pat pencetakan dapat dipakai untuk
proses prategangan komponen berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai